Anda di halaman 1dari 7

SEPA : Vol. XX No.

X Month Year : Page ISSN : 1829-9946


DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HARGA


BROKOLI DAN TINGGINYA TINGKAT FLUKTUASI HARGA
BROKOLI: STUDI KASUS PETANI DAN PEDAGANG BROKOLI DI
KECAMATAN SELO, KABUPATEN BOYOLALI

Asnan Adib*

Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian,


Universitas Sebelas Maret Surakarta
*Corresponding author: adiphnowitzky011@gmail.com

ABSTRAK
Brokoli merupakan sayuran yang kaya kandungan vitamin, memiliki nilai ekonomi yang
cukup tinggi, dan sangat banyak peminatnya. Jawa Tengah merupakan salah satu daerah
yang menjadi produsen brokoli tertinggi di Indonesia, dan salah satu daerah yang cukup
berpotensi menjadi produsen brokoli di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Boyolali, khususnya
kecamatan Selo yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani sayuran. Namun
harga brokoli di pasar Pasar Selo Kabupaten Boyolali justru sangat rendah dengan fluktuasi
harga yang sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa faktor-faktor
yang mempengaruhi rendahnya harga brokoli serta faktor-faktor yang menyebabkan
tingginya fluktuasi harga brokoli berdasarkan studi kasus petani dan pedagang brokoli di
kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan analisa data AHP berdasarkan data primer dari kuisioner yang ditujukan
kepada 20 orang responden terkait yaitu 10 orang petani dan 10 orang pedagang brokoli di
Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang paling
mempengaruhi rendahnya harga dan tingginya fuluktuasi harga brokoli yaitu kualitas
produk pada peringkat pertama, selanjutnya jumlah produk yang ditawarkan pada peringkat
kedua, waktu / moment tertentu pada peringkat ketiga, jumlah pembeli di pasar pada
peringkat keempat, dan harga di pasar lain pada peringkat kelima.

Kata kunci: AHP, Brokoli, Fluktuasi Harga, Harga.

ABSTRACT
Broccoli is a vegetable that rich in vitamins, has a fairly high economic value, and it have
much in demand. Central Java is one of the areas that is the highest producer of broccoli in
Indonesia, and one of the areas that has the potential to become a producer of broccoli in
Central Java is Boyolali Regency, especially Selo sub-district where the majority of the
population works as vegetable farmers. However, the price of broccoli in the Selo Market,
Boyolali Regency is actually very low with very high price fluctuations. The purpose of this
study is to analyze the factors that influence the low price of broccoli and the factors that
cause high fluctuations in the price of broccoli based on a case study of broccoli farmers and
traders in Selo sub-district, Boyolali district. This study uses a qualitative descriptive method
with AHP data analysis based on primary data from questionnaires addressed to 20 related
respondents, namely 10 farmers and 10 broccoli traders in Selo District, Boyolali Regency.
The results showed that the factors that most influenced the low price and high fluctuations
in broccoli prices were the quality of the product in the first rank, then the number of
products offered in the second rank, a certain time / moment in the third rank, the number of
buyers in the market in the fourth rank, and the price in the market another in fifth rank.

Keywords: AHP, Broccoli, Price Fluctuations, Price.


SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

PENDAHULUAN
Brokoli merupakan sayuran yang mengandung berbagai nutrisi yang sangat
kompleks, seperti vitamin A, B, C kompleks, asam askorbit, thiamin, riboflavin,
kalsium, zat besi, mineral, zat antikanker sulforaphane (Wasonowati, 2009). Maka
dari itu brokoli sangat banyak peminatnya, selain dikonsumsi sebagai sayuran,
brokoli juga banyak digunakan untuk bahan baku berbagai makanan dan minuman
olahan, bahan obat herbal, hingga bahan kosmetik seperti sari jus brokoli, steak
brokoli, keripik brokoli, obat herbal penurun kolesterol, masker wajah, dan lain
sebagainya. Banyaknya kandungan nutrisi brokoli yang memiliki khasiat
menjadikan brokoli semakin banyak diminati kosumen dari berbagai kalangan.
Jawa Tengah merupakan daerah yang menjadi produsen brokoli tertinggi di
Indonesia, dan salah satu daerah yang cukup berpotensi menjadi produsen brokoli
di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Boyolali, khususnya kecamatan Selo yang
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani sayuran.
Selain memiliki nilai konsumsi yang tinggi, harga brokoli di pasar modern
juga cukup tinggi dan cukup stabil, yaitu pada kisaran Rp. 20.000 s/d Rp. 40.000
per Kilogram. Namun harga di pasar tradisional (khususnya di Pasar Kecamatan
Selo Kabupaten Boyolali) seringkali justru kebalikannya, yaitu harganya cukup
rendah dan tidak stabil, dengan harga tertinggi sekitar Rp. 15.000 dan harga
terendah hingga mencapai Rp. 700 per kilogram. Hal ini tentunya dapat menjadi
pertanyaan besar bagaimana bisa harga brokoli di pasar tradisional sangat murah
dengan tingkat fluktuasi harga yang sangat tinggi. Maka dari itu penelitian terkait
faktor penyebab rendahnya harga brokoli dengan tingkat fluktuasi harga yang
sangat tinggi dirasa perlu untuk dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi rendahnya harga brokoli serta faktor-faktor yang menyebabkan
tingginya fluktuasi harga brokoli berdasarkan studi kasus petani dan pedagang
brokoli di kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April 2022 sampai dengan 29 Mei
2022 di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Menurut Walidin, Saifullah dan
Tabrani (2015), penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
memahami permasalahan manusia atau realita sosial dengan menciptakan gambaran
secara menyeluruh dan kompleks yang disajikan dengan kata-kata, melaporkan
pandangan terperinci yang bersumber dari para informan serta dilakukan dalam latar
(setting) yang alamiah. Menurut Heriawan (2016), penelitian kualitatif ini bersifat
deskriptif karena tidak menggunakan perhitungan atau angka. Sedangkan
pendekatan deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara akurat, faktual dan
sistematis mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu objek tertentu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, yang
merupakan data asli dan data baru yang bersifat up to date. Data primer diperoleh
dari Kuisioner berdasarkan 4 variabel yang dianggap peneliti sebagai faktor yang
mempengaruhi rendahnya harga dan tingginya fluktuasi harga brokoli, yaitu
meliputi (Variabel 1) jumlah pembeli di pasar; (Variabel 2) harga di pasar lain;
(Variabel 3) jumlah produk yang ditawarkan; (Variabel 4) kualitas produk; dan
SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

(Variabel 5) waktu / moment tertentu. Kuisioner tersebut yang diberikan secara


langsung kepada responden yang merupakan stakeholder terkait, yaitu 10 Petani
dan 10 Pedagang Brokoli di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Adapun
kuisioner yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel 1, yang dapat
dijadikan acuan tingkat pengaruh dari masing-masing faktor yang mempengaruhi
rendahnya harga brokoli dan tingginya fluktuasi harga brokoli di Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali.

Tabel 1. Kuisioner yang dibagikan


Kuisioner Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Rendahnya Harga dan Tingginya Fluktuasi Harga Brokoli :
Studi Kasus Petani dan Pedangang Brokoli di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali

Nilai Faktor
Tidak Sedikit Sangat
No Faktor Berpengaruh Berpengaruh
Berpengaruh
Berpengaruh
Catatan

1 2 3 4
Jumlah pembeli di
Pasar mempengaruhi
1 rendahnya Harga dan
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Harga di pasar lain
mempengaruhi
2 rendahnya Harga dan
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Jumlah Produk yang
ditawarkan
mempengaruhi
3
rendahnya Harga dan
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Kualitas produk
mempengaruhi
4 rendahnya Harga dan
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Waktu / moment
tertentu
mempengaruhi
5
rendahnya Harga dan
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli

Data yang diperoleh selanjutnya diakumulasi kemudian diolah dianalisis


menggunakan Teknik AHP (Analytical Hierchy Process), yaitu sebuah metode
pengukuran melalui perbandingan berpasangan yang bergantung kepada penilaian
para pakar yang dapat menghasilkan skala prioritas (Saaty 2008). Menurut
Nugeraha (2017), AHP (Analytical Hierchy Process) adalah sebuah konsep untuk
SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

pembuatan keputusan yang berbasis multicriteria (kriteria yang banyak). Beberapa


kriteria yang dibandingkan satu dengan lainnya berdasarkan tingkat kepentingannya
adalah penekanan utama pada konsep AHP.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data dari penelitian ini berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada
responden yaitu stakeholder terkait yang merupakan 10 orang petani dan 10 orang
pedagang brokoli di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Data akumulasi kuisioner
yang disebarkan kepada responden dapat dilihat pada tabel 2. Selanjutnya data
tersebut diakumulasi dan diolah serta dianalisis menggunakan Teknik AHP melalui
aplikasi Super Decisions 3.2.0.

Tabel 2. Akumulasi Kuisioner yang dibagikan


Kuisioner Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Rendahnya Harga dan Tingginya Fluktuasi Harga Brokoli :
Studi Kasus Petani dan Pedangang Brokoli di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali

Nilai Faktor dari responden Akumulasi


Nilai Faktor
Tidak Sedikit Sangat
No Faktor Berpengaruh Berpengaruh
Berpengaruh
Berpengaruh
X
Jumlah
1 2 3 4 Responden
Jumlah pembeli di
Pasar mempengaruhi
1 rendahnya Harga dan 2 14 4 0 42
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Harga di pasar lain
mempengaruhi
2 rendahnya Harga dan 11 3 6 0 35
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Jumlah Produk yang
ditawarkan
mempengaruhi
3
rendahnya Harga dan
2 3 11 4 57
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Kualitas produk
mempengaruhi
4 rendahnya Harga dan 0 3 9 8 65
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
Waktu / moment
tertentu
mempengaruhi
5
rendahnya Harga dan
4 8 6 2 46
Tingginya Fluktuasi
Harga Brokoli
SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

Dari data yang disajikan pada tabel 2, dapat kita lihat akumulasi nilai pengaruh
masing-masing faktor yang mempengaruhi rendahnya harga brokoli dan tingginya
fluktuasi harga brokoli di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Pada variabel
Jumlah pembeli di Pasar, 2 responden menilai tidak berpengaruh, 14 responden
menilai sedikit berpengaruh, dan 4 responden menilai berpengaruh. Pada variabel
Harga di pasar lain, 11 responden menilai tidak berpengaruh, 3 responden menilai
sedikit berpengaruh, dan 6 responden menilai berpengaruh. Pada variabel jumlah
produk yang ditawarkan, 2 responden menilai tidak berpengaruh, 3 responden
menilai sedikit berpengaruh, 11 responden menilai berpengaruh, dan 4 responden
menilai sangat berpengaruh. Pada variabel Kualitas produk, 3 responden menilai
sedikit berpengaruh, 9 responden menilai berpengaruh, dan 8 responden menilai
sangat berpengaruh. Pada variabel waktu / moment tertentu, 4 responden menilai
tidak berpengaruh, 8 responden menilai sedikit berpengaruh, 6 responden menilai
berpengaruh, dan 2 responden menilai sangat berpengaruh. Selanjutnya data
tersebut diakumulasi dan diolah serta dianalisis menggunakan Teknik AHP melalui
aplikasi Super Decisions 3.2.0 dengan cara melakukan input data network seperti
pada gambart 1. Selanjutnya dilakukan judgement pada aplikasi Super Decisions
3.2.0 seperti pada gambar 2 disesuai dengan hasil akumulasi dari tabel 2.

Gambar 1. Input network pada aplikasi Super Decisions 3.2.0.

Gambar 2. Input judgement data pada aplikasi Super Decisions 3.2.0.


SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

Gambar 3. Kolom prioritas pada aplikasi Super Decisions 3.2.0.

Setelah dilakukan judgement maka kita akan mendapatkan hasil rating prioritas
berdasarkan analisa yang dilakukan (dapat dilihat pada gambar 3), yaitu untuk variabel
kualitas produk dengan nilai 0,489246 yang merupakan nilai tertinggi, variabel jumlah
produk yang ditawarkan dengan nilai 0,324964 pada peringkat kedua, variabel waktu /
moment tertentu dengan nilai 0,083106 pada peringkat ketiga, variabel jumlah pembeli di
pasar dengan nilai 0,064885 pada peringkat keempat, dan variabel harga di pasar lain dengan
nilai 0,037799 pada peringkat kelima. Selanjutnya dapat kita dapatkan bagan hasil AHP
(dapat dilihat pada gambar 4).

BROKOLI DAN TINGGINYA


Faktor yang mempengaruhi rendahnya harga
TINGKAT
dan tingginya fluktuasi hargaHARGA
FLUKTUASI brokoli
BROKOLI

BROKOLI DAN
10 Petani brokoli TINGGINYA
dan 10 Pedagang brokoli
TINGKAT FLUKTUASI Boyolali
Di Kecamatan Selo Kabupaten
HARGA BROKOLI

1 BROKOLI
2 3 4 5
Jumlah pembeli DANdi Pasar
Harga Jumlah Produk Kualitas produk Waktu / moment
di Pasar TINGGIN
lain yang ditawarkan tertentu
YA
0,064885 0,037799 0,324964 0,489246 0,083106
TINGKAT
FLUKTU
ASI
Gambar 4. Bagan Hasil AHP (Analytical Hierchy Process)
HARGA
BROKOLI
SEPA : Vol. XX No.X Month Year : Page ISSN : 1829-9946
DOI: https://doi.org/10.20961/sepa.vXXiX.12345

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dari kuisioner yang dibagikan kepada
responden terkait yaitu 10 orang petani dan 10 orang pedagang brokoli di
Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, dari kelima faktor yang dianggap peneliti
sebagai faktor yang mempengaruhi rendahnya harga dan tingginya fluktuasi harga
brokoli maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang dianggap paling berpengaruh
yaitu kualitas produk dengan nilai 0,489246 yang merupakan nilai tertinggi,
selanjutnya jumlah produk yang ditawarkan dengan nilai 0,324964 pada peringkat
kedua, waktu / moment tertentu dengan nilai 0,083106 pada peringkat ketiga,
jumlah pembeli di pasar dengan nilai 0,064885 pada peringkat keempat, dan harga
di pasar lain dengan nilai 0,037799 pada peringkat kelima.

DAFTAR PUSTAKA

Heriawan, S. (2016). Pola Komunikasi Kelompok Pada Komunitas Scooter “Vespa”


Dalam Menjalin Hubungan Solidaritas (Studi Deskriptif Kualitatif Pada
Komunitas Ikatan Scooter Wonogiri di Wonogiri. Naskah Publikasi Fakultas
Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nugeraha, Ditdit. 2017. Sistem Penunjang Keputusan. Yogyakarta: Garudhawaca.
Saaty, T. L. (2008). Decision Making with the Analytic Hierarchy Process. Int.
Journal Services Sciences, Vol.1 No. 1.
Walidin, W., Saifullah, & Tabrani. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif &
Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.

Anda mungkin juga menyukai