komoditas yang menyangkut sinar. Sinar adalah energi gelombang elektromagnetik. Sebagai gelombang sinar mempunyai dua besaran yang bebas, yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo menyatakan intensitas sinar sedangkan frekuensi menyatakan spektrum atau jenis sinar. Panjang gelombang adalah cara lain untuk menyatakan frekuensi.
1. Kesepadanan sifat Visual dan Sifat Spektral
sifat spektral mempuyai kesetaraan dengan sifat visual. Jika sifat spektral adalah fenomena fisik yang dapat diukur dengan instrumen fisik maka sifat visual adalah fenomena psikologik yang dikenali dengan observasi menggunakan indra mata. Jadi sifat visual yang organoleptik mempunyai kesepadanan dengan sifat spektral yang obyektif. Sifat-sifat visual yang mempunyai kesepadanan dengan sifat spektral ialah kilap, warna, bening, keruh, transparan, dan bias. Warna, Panjang, dan Jumlah Gelombang dan sinar Kromatik Warna Panjang gelombang Jumlah gelombang x nm 104 cm-1
1. Merah 630 - 600 1,25 - 1,59
2. Jingga 610 - 630 1,59 - 1,64
3. Kuning 560 - 610 1,64 - 1,79
4. Hijau muda 520 - 560 1,79 - 1,92
5. Hijau 480 - 520 1,92 - 2,08
6. Biru muda 460 - 480 2,08 - 2,17
7. Biru tua 440 - 460 2,17 - 2,27
8. Nila 420 - 440 2,27 - 2,38
9. Violet 400 - 420 2,38 - 2,30
2. Sinar Terlihat (Visible Light)
Sinar yang mempunyai satu macam panjang
gelombang atau frekuensi disebu sinar monokromatik. Secara keseluruhan sinar terdiri dari sejumlah besar sinar-sinar monokromatik (multikromatik). Dari segi reaksinya terhadap penglihatan manusia, sinar dikelompokkan menjadi : - Sinar terlihat (ƛ = 400 – 800 nm) - Sinar tak terlihat (invisible light) yang terle- tak di luar kisaran tersebut yaitu ƛ = 400 nm dan ƛ = 800 nm. B. KILAP DAN SURAM
Kilap juga disebut mengkilap (glossy,
shiny). Lawan dari kilap ialah kusam atau suram. Kilap dan kusam adalah sifat permukaan. Kulit buah jeruk disebut mengkilap jika permukaan itu berkilau-kilau bila terkena cahaya. Sebaliknya permukaan mata ikan yang mulai membusuk menjadi kusam atau suram. 1. Sinar Pantul
Kilap dihasilkan dari pantulan sinar tidak
sempurna, tetapi searah pada permukaan benda. Arah sudut sinar pantul sama dengan sudut normal atau arah sudut dari sinnar datang tetapi berlainan arah. Makin mendekati kesempurnaan sinar pantul makin mengkilap permukaan. Tetapi pantulan sinar yang sempurna mendekati 100%, akan menghasilkan pantulan sebagai cermin. Permukaan suram terjadi jika hana sbagian kecil dari sinar datang yang dipantulkan, sedng sbagia besar diserap. Sinar pantul yang hanya dipengaruhi oleh permukaan benda tidak dipengaruhi oleh warna benda. Karenanya sfat mengkilap dapat terjadi pada sembarang warna, demikian pula keadaan kusam. 2. Sifat Kilap pada Kulit Buah
Beberapa buah-buahan mempunyai permukaan
kulit yang mengkilap dan menarik. Buah jeruk yang cukup tua permukaannya mengkilap dan mempunyai kesan buah jeruk itu manis dan menarik. Buah jeruk muda permukaannya kusam dan kurang menarik. Kilap pada permukaan buah-buahan dan komoditas lain umumnya disebabkan oleh lapisan lilin atau bahan berminyak dan permukaan kulit luar. Secara alami lapisan lilin di permukaan buah- buahan terdiri dari dua lapis lilin yaitu lapisan lilin yang rata dan keping-keping lilinyang melekat dipermukaan kulit buah. Kedua lapisan dipermukaan itu berfungsi melindungi buah. Lapisan lilin pada permukaan kulit buah dapat hilang karena terkikis atau dicuci dengan detergen kuat. Dengan melap atau menggosok kulit buah segar maka keping-keping lilin akan terlepas atau menjadi rat dengan lapisan lilin sehingga menghasilkan permukaan yang mengkilap. C. SIFAT KERUH DAN BENING
Keruh dan bening adalah sifat dari
dalam produk yang dapat dilewati sinar. Sinar yang masuk dalam produk melalui permukaan disebut sinar masuk, sedangkan sinar yang mengena permukaan disebut datang. Sedangkan sinar yang setelah melewati produk terus keluar lagi disebut yang tembus atau sinar keluar. 1. Sifat Keruh
Keruh dihasilkan dari pantulan sinar masuk
yang setelah masuk kedalam benda dipantulkan secara acak, tidak terarah. Di dalam benda tersebut terdapat partikel- partikel yang jika menerima sinar lalu dipantulkan ke luar secara difus menembus permuaan benda. Partikel-partikel dalam benda itu tidak teratur bentuknya atau berbentuk bulat. Karena itu sinar pantulnya menuju ke semua arah (difus). Mekanisme keruh ialah :
(1). Sinar dapat masuk menembus benda,
(2). Sinar ditahan oleh partikel-partikel yang melayang atau menetap, (3). Partikel-partikel tersebut karena ben- tuknya memantulkan sinar secara difus. Keruh tidak ada sangkut pautnya dengan warna. Keruh dapat terjadi dengan warna putih, kuning, merah, abu dan coklat. Pada beberapa cairan seperti cucian beras, santan, susu, cairan dari parutan ubi kayu, keruhnya berwarna putih bersih. Tetapi minuman sari buah seperti jeruk, markisa dan nenas, keruhnya berwarna kuning. Saus tomat, minuman wortel dan saus lombok, keruhnya berwarna merah. Nira, tebu, keruhnya berwarna abu-abu. Pada beberapa produk keruh dikehendaki misalnya markisa, jus jeruk, jus jambu, jus jambu biji, jus nenas. Beberapa minuman keruh tidak dikehendaki misalnya, sirup, teh botol, “soft drink” pada minyak goreng keruh tidak dikehendaki. Jadi keruh adalah bukan sifat permukaan melainkan sifat benda bagian dalam yang dapat ditembus sinar (transparan). Macam-macam Komoditas yang Dapat Bersifat Keruh
Bentuk Komoditas Contoh
Cairan Minuman buah, minyak goreng,sirup,
limun, kecap Jelly Agar-agar
Mie Mihun, soun
Butir Sagu mutiara, beras
Lembaran pembungkus Kantong plastik
Wadah Gelas, botol
2. Sifat Bening
Lawan dari keruh adalah bening.
Bening dihasilkan dari sinar yang tembus langsung, tidak ada gangguan selama melalui produk. Di dalam produk tersebut tidak terdapat partikel-partikel baik yang menetap ataupun yang melayang- layang. Mekanisme bening ialah : (1). Sinar dapat tembus (2). Sinar tidak ditahan oleh partikel-partikel.
Bening tidak selalu tidak berwarna.
Teh bening berwara coklat. Bir being tanpa busa berwarna coklat. Banyak minuman bening lain yang mempunyai warna misalnya coca cola, bir merah, arak hitam, brem bali. Komoditas lain yang bening dan berwarna ialah sirup berwarna. Produk yang bening tidak berwarna disebu jernih atau bening kristal, contohnya air bersih, air soda, “sprite”.
Beberapa produk Bening Berwarna dan Tanpa
warna Bentuk Poduk Bening Berwarna Jernih
Minuman Bir, teh botol Air soda, “sprite”,
wiski Cairan kental Madu Sirup putih Wadah Botol berwarna Botol putih Lembaran Plastik berwarna Kantong plastik Jika keruh menyangkut sinar pantul dari dalam produk, maka bening menyangkut sinar tembus. Untuk mengukur kebeningan yang diukur adalah sinar tembus. Sinar yang menembus benda transparan, akan berkurang intensitasnya setelah melewati benda tersebut. Jadi sinar keluar intensitasnya lebih rendah dar pada sinar masuk. Tingkat kebenngan dapat diukur dengan membandingkan sinar keluar dengan sinar masuk. Makin tinggi nilai perbandingan itu makin tinggi pula tingkat kebeningannya, sedangkan makin rendah nilai itu menunjukkan makin keruh. 3. Sifat jernih dan Transparan
Jernih kadang-kadang dibedakan
dengan bening. Bening adalah lawan dari keruh, produk yang bening berarti tidak ada kerusakan. Produk yang jernih juga bebas dari kekeruhan, bedanya dengn bening terletak pada warna produk. Pengertian transparan juga dekat dengan bening. Dua-duanya menyatakan sinar yang melewati produkdan menjadi sifat produk yang dilewatinya. Bedanya terletak pada produknya. Pada produk pangan yang dapat dilewati sinar kita sebut bening. Namun pada dinding wadah yang tipis (gelas) atau bahan pembungkus yang tipis (kantong plastik) kita sebut transparan. Dengan wadah atau pembungkus yang transparan maka isi dalam wadah atau kemasan itu dapat dilihat isinya. Wadah dari gelas atau kantong plastik yang berwarna juga disebut bening, dan jika dalam lapisan gelas atau plastik itu terdapat partikel-partikel maka partikel itu dapat menyebabkan gelas atau plastik itu menjadi keruh. D. REFRAKSI ATAU BIAS
Refraksi atau bias ialah sinar yang
dibelokkan arahnya karena melalui benda bening. Sinar yang mengenai benda disebut sinar masuk, yang melewati benda bening disebut sinar bias dan yang keluar dari benda disebut tembus atau sinar keluar. Sudut antara sinar masuk dan garis normal disebut sudut datang. Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias. Garis normal ialah garis tegak lurus pada permukaan benda. Index bias adalah perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias. Sinar datang dari media tenggang ke media yang lebih rapat yang bening akan dibiaskan, demikian pula melalui alkohol, minyak, dan cairan bening lainnya. Karenanya sifat itu sebenarnya dapat digunakan untuk menguji kemurnian zat, misalnya untuk minyak goreng, alkohol dan lain-lain. Tetapi cara ini jarang digunakan. 1. PENGGUNAAN REFRAKSI DALAM PENGAWASAN MUTU
Benda-benda yang terlarut dalam pelarut
juga memperbesar sinar bias. Makin besar zat terlarut makin besar pula kemampuan membelokkan sinar. Prinsip ini digunakan untuk mengukur kadar zat terlarut atau kadar larutan. Yang diukur adalah index biasnya. Alat yang digunakan untuk mengukur index bias disebut Refraksimeter. Alat untuk mengukur konsentrasi larutan murni (larutan garam, larutan gula, campuran etanol-air): Refraktometer. Pembacaan konsentrasi perlu dibantu dengan daftar rujukan (reference table) Kesetaraan Index Bias dan kadar zat terlarut. Untuk larutan campuran maka yang diukur sebenarnya perkiraan jumlah semua zat terlarut, karenanya biasanya dinyatakan dalam total padatan terlarut (TTS, total soluble solid). Cara ini digunakan untuk mengukur padatan terlrut pada buah-buahan, sari buah, dan saus tomat. Kesetaraan Index Bias dan kadar sukrosa
spesifik. Tiap-tiap atom atau gugusan atom akan memberi kontribusi pada besarnya refraksi sinar secara keseluruhan. Refraksi untuk atom, ikatan atom atau gugusan atom disebut refraksi atomer. Refraksi keseluruhan merupakan jumlah keseluruhan refraksi atomer, dan disebut refraksi spesifik. Hubungan refraksi spesifik dengan index bias (n2 - 1) R = (1) (n2 + 2) d
Dimana: r = refraksi spesifik
n = index bias d = berat jenis Index bias dapat digunakan untuk menentukan komposisi campuran beberapa zat dalam suatu larutan campuran. Index bias campuran zat tergantung pada komposisi dari refraksi spesifik masing- masing komponennya seperti pada rumus (2)
Xc rc = X1 r1 + X2 r2 (2)
Dimana Xc, X1 dan X2 masing-masing berat
campuran komponen 1 dan 2. Rc, r1 dan r2 masing-masing refraksi spesifik campuran komponen 1 dan 2.
Hasil kali refraksi spesifik dengan berat
molekulnya disebut refraksi molekuler. Hubungan antara refraksi molekuler dan refraksi index dinyatakan dengan persamaan Lorentz-Lorentz sebagai berikut. (n2 - 1) M R= x (3) (n2 + 2) d Dimana R = refraksi molekuler M = berat molekul Disamping itu dengan pertolongan tabel refraksi atomer, rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung index bias dari suatu zat. Contoh 1
Campuran xylen dan karbon tetraklorida
mempunyai index bias 1.4738 dan berat jenis 1.2156 g/ml. Xylen murni mempunyai index bias 1.4915, berat jenis 0.8570 dan karbon tetraklorida index bias 1.4562 dan berat jenis 1.5816. Hitung komposisi dalam persen.