Anda di halaman 1dari 35

Pertemuan ke-9

A. FENOMENA FISIK PADA SIFAT


SPEKTRAL

Sifat spektral merupakan fisik atau sifat


komoditas yang menyangkut sinar.
Sinar adalah energi gelombang
elektromagnetik.
Sebagai gelombang sinar mempunyai dua
besaran yang bebas, yaitu amplitudo dan
frekuensi.
 Amplitudo menyatakan intensitas sinar
sedangkan frekuensi menyatakan spektrum
atau jenis sinar.
 Panjang gelombang adalah cara lain untuk
menyatakan frekuensi.

1. Kesepadanan sifat Visual dan Sifat Spektral


sifat spektral mempuyai kesetaraan dengan
sifat visual.
Jika sifat spektral adalah fenomena fisik
yang dapat diukur dengan instrumen fisik
maka sifat visual adalah fenomena
psikologik yang dikenali dengan observasi
menggunakan indra mata.
Jadi sifat visual yang organoleptik mempunyai
kesepadanan dengan sifat spektral yang
obyektif.
 Sifat-sifat visual yang mempunyai
kesepadanan dengan sifat spektral ialah
kilap, warna, bening, keruh, transparan, dan
bias.
Warna, Panjang, dan Jumlah Gelombang dan
sinar Kromatik
Warna Panjang gelombang Jumlah gelombang x
nm 104 cm-1

1. Merah 630 - 600 1,25 - 1,59

2. Jingga 610 - 630 1,59 - 1,64

3. Kuning 560 - 610 1,64 - 1,79

4. Hijau muda 520 - 560 1,79 - 1,92

5. Hijau 480 - 520 1,92 - 2,08

6. Biru muda 460 - 480 2,08 - 2,17

7. Biru tua 440 - 460 2,17 - 2,27

8. Nila 420 - 440 2,27 - 2,38

9. Violet 400 - 420 2,38 - 2,30


2. Sinar Terlihat (Visible Light)

Sinar yang mempunyai satu macam panjang


gelombang atau frekuensi disebu sinar
monokromatik.
Secara keseluruhan sinar terdiri dari sejumlah
besar sinar-sinar monokromatik
(multikromatik).
Dari segi reaksinya terhadap penglihatan
manusia, sinar dikelompokkan menjadi :
- Sinar terlihat (ƛ = 400 – 800 nm)
- Sinar tak terlihat (invisible light) yang terle-
tak di luar kisaran tersebut yaitu ƛ = 400 nm
dan ƛ = 800 nm.
B. KILAP DAN SURAM

Kilap juga disebut mengkilap (glossy,


shiny).
Lawan dari kilap ialah kusam atau suram.
 Kilap dan kusam adalah sifat permukaan.
 Kulit buah jeruk disebut mengkilap jika
permukaan itu berkilau-kilau bila terkena
cahaya. Sebaliknya permukaan mata ikan
yang mulai membusuk menjadi kusam atau
suram.
1. Sinar Pantul

Kilap dihasilkan dari pantulan sinar tidak


sempurna, tetapi searah pada permukaan
benda.
 Arah sudut sinar pantul sama dengan sudut
normal atau arah sudut dari sinnar datang
tetapi berlainan arah. Makin mendekati
kesempurnaan sinar pantul makin mengkilap
permukaan. Tetapi pantulan sinar yang
sempurna mendekati 100%, akan
menghasilkan pantulan sebagai cermin.
 Permukaan suram terjadi jika hana sbagian
kecil dari sinar datang yang dipantulkan,
sedng sbagia besar diserap.
 Sinar pantul yang hanya dipengaruhi oleh
permukaan benda tidak dipengaruhi oleh
warna benda. Karenanya sfat mengkilap
dapat terjadi pada sembarang warna,
demikian pula keadaan kusam.
2. Sifat Kilap pada Kulit Buah

 Beberapa buah-buahan mempunyai permukaan


kulit yang mengkilap dan menarik.
 Buah jeruk yang cukup tua permukaannya
mengkilap dan mempunyai kesan buah jeruk itu
manis dan menarik.
 Buah jeruk muda permukaannya kusam dan
kurang menarik.
 Kilap pada permukaan buah-buahan dan
komoditas lain umumnya disebabkan oleh
lapisan lilin atau bahan berminyak dan
permukaan kulit luar.
 Secara alami lapisan lilin di permukaan buah-
buahan terdiri dari dua lapis lilin yaitu lapisan
lilin yang rata dan keping-keping lilinyang
melekat dipermukaan kulit buah.
 Kedua lapisan dipermukaan itu berfungsi
melindungi buah. Lapisan lilin pada
permukaan kulit buah dapat hilang karena
terkikis atau dicuci dengan detergen kuat.
 Dengan melap atau menggosok kulit buah
segar maka keping-keping lilin akan terlepas
atau menjadi rat dengan lapisan lilin
sehingga menghasilkan permukaan yang
mengkilap.
C. SIFAT KERUH DAN BENING

 Keruh dan bening adalah sifat dari


dalam produk yang dapat dilewati
sinar.
 Sinar yang masuk dalam produk
melalui permukaan disebut sinar
masuk, sedangkan sinar yang
mengena permukaan disebut
datang. Sedangkan sinar yang
setelah melewati produk terus
keluar lagi disebut yang tembus
atau sinar keluar.
1. Sifat Keruh

 Keruh dihasilkan dari pantulan sinar masuk


yang setelah masuk kedalam benda
dipantulkan secara acak, tidak terarah. Di
dalam benda tersebut terdapat partikel-
partikel yang jika menerima sinar lalu
dipantulkan ke luar secara difus menembus
permuaan benda.
 Partikel-partikel dalam benda itu tidak
teratur bentuknya atau berbentuk bulat.
Karena itu sinar pantulnya menuju ke semua
arah (difus).
 Mekanisme keruh ialah :

(1). Sinar dapat masuk menembus benda,


(2). Sinar ditahan oleh partikel-partikel
yang melayang atau menetap,
(3). Partikel-partikel tersebut karena ben-
tuknya memantulkan sinar secara
difus.
 Keruh tidak ada sangkut pautnya dengan
warna.
 Keruh dapat terjadi dengan warna putih,
kuning, merah, abu dan coklat.
 Pada beberapa cairan seperti cucian beras,
santan, susu, cairan dari parutan ubi kayu,
keruhnya berwarna putih bersih.
 Tetapi minuman sari buah seperti jeruk,
markisa dan nenas, keruhnya berwarna
kuning.
 Saus tomat, minuman wortel dan saus
lombok, keruhnya berwarna merah.
 Nira, tebu, keruhnya berwarna abu-abu.
 Pada beberapa produk keruh dikehendaki
misalnya markisa, jus jeruk, jus jambu, jus
jambu biji, jus nenas.
 Beberapa minuman keruh tidak dikehendaki
misalnya, sirup, teh botol, “soft drink” pada
minyak goreng keruh tidak dikehendaki.
 Jadi keruh adalah bukan sifat permukaan
melainkan sifat benda bagian dalam yang
dapat ditembus sinar (transparan).
Macam-macam Komoditas yang Dapat
Bersifat Keruh

Bentuk Komoditas Contoh

Cairan Minuman buah, minyak goreng,sirup,


limun, kecap
Jelly Agar-agar

Mie Mihun, soun

Butir Sagu mutiara, beras

Lembaran pembungkus Kantong plastik

Wadah Gelas, botol


2. Sifat Bening

 Lawan dari keruh adalah bening.


 Bening dihasilkan dari sinar yang
tembus langsung, tidak ada
gangguan selama melalui produk.
 Di dalam produk tersebut tidak
terdapat partikel-partikel baik yang
menetap ataupun yang melayang-
layang.
 Mekanisme bening ialah :
(1). Sinar dapat tembus
(2). Sinar tidak ditahan oleh partikel-partikel.

 Bening tidak selalu tidak berwarna.


 Teh bening berwara coklat.
 Bir being tanpa busa berwarna coklat.
 Banyak minuman bening lain yang
mempunyai warna misalnya coca cola, bir
merah, arak hitam, brem bali.
 Komoditas lain yang bening dan berwarna
ialah sirup berwarna.
 Produk yang bening tidak berwarna disebu
jernih atau bening kristal, contohnya air
bersih, air soda, “sprite”.

Beberapa produk Bening Berwarna dan Tanpa


warna
Bentuk Poduk Bening Berwarna Jernih

Minuman Bir, teh botol Air soda, “sprite”,


wiski
Cairan kental Madu Sirup putih
Wadah Botol berwarna Botol putih
Lembaran Plastik berwarna Kantong plastik
 Jika keruh menyangkut sinar pantul dari dalam
produk, maka bening menyangkut sinar tembus.
 Untuk mengukur kebeningan yang diukur adalah
sinar tembus.
 Sinar yang menembus benda transparan, akan
berkurang intensitasnya setelah melewati benda
tersebut.
 Jadi sinar keluar intensitasnya lebih rendah dar
pada sinar masuk.
 Tingkat kebenngan dapat diukur dengan
membandingkan sinar keluar dengan sinar
masuk.
 Makin tinggi nilai perbandingan itu makin tinggi
pula tingkat kebeningannya, sedangkan makin
rendah nilai itu menunjukkan makin keruh.
3. Sifat jernih dan Transparan

 Jernih kadang-kadang dibedakan


dengan bening.
 Bening adalah lawan dari keruh,
produk yang bening berarti tidak ada
kerusakan.
 Produk yang jernih juga bebas dari
kekeruhan, bedanya dengn bening
terletak pada warna produk.
 Pengertian transparan juga dekat dengan
bening.
 Dua-duanya menyatakan sinar yang melewati
produkdan menjadi sifat produk yang
dilewatinya.
 Bedanya terletak pada produknya.
 Pada produk pangan yang dapat dilewati
sinar kita sebut bening.
 Namun pada dinding wadah yang tipis (gelas)
atau bahan pembungkus yang tipis (kantong
plastik) kita sebut transparan.
 Dengan wadah atau pembungkus yang
transparan maka isi dalam wadah atau
kemasan itu dapat dilihat isinya.
 Wadah dari gelas atau kantong plastik
yang berwarna juga disebut bening,
dan jika dalam lapisan gelas atau
plastik itu terdapat partikel-partikel
maka partikel itu dapat menyebabkan
gelas atau plastik itu menjadi keruh.
D. REFRAKSI ATAU BIAS

 Refraksi atau bias ialah sinar yang


dibelokkan arahnya karena melalui
benda bening.
 Sinar yang mengenai benda disebut
sinar masuk, yang melewati benda
bening disebut sinar bias dan yang
keluar dari benda disebut tembus atau
sinar keluar.
 Sudut antara sinar masuk dan garis
normal disebut sudut datang.
 Sudut antara sinar bias dan garis normal
disebut sudut bias.
 Garis normal ialah garis tegak lurus pada
permukaan benda.
 Index bias adalah perbandingan sinus sudut
datang dengan sinus sudut bias.
 Sinar datang dari media tenggang ke media
yang lebih rapat yang bening akan dibiaskan,
demikian pula melalui alkohol, minyak, dan
cairan bening lainnya. Karenanya sifat itu
sebenarnya dapat digunakan untuk menguji
kemurnian zat, misalnya untuk minyak
goreng, alkohol dan lain-lain. Tetapi cara ini
jarang digunakan.
1. PENGGUNAAN REFRAKSI DALAM
PENGAWASAN MUTU

 Benda-benda yang terlarut dalam pelarut


juga memperbesar sinar bias.
 Makin besar zat terlarut makin besar pula
kemampuan membelokkan sinar.
 Prinsip ini digunakan untuk mengukur kadar
zat terlarut atau kadar larutan.
 Yang diukur adalah index biasnya.
 Alat yang digunakan untuk mengukur index
bias disebut Refraksimeter.
 Alat untuk mengukur konsentrasi larutan
murni (larutan garam, larutan gula, campuran
etanol-air): Refraktometer.
 Pembacaan konsentrasi perlu dibantu dengan
daftar rujukan (reference table) Kesetaraan
Index Bias dan kadar zat terlarut.
 Untuk larutan campuran maka yang diukur
sebenarnya perkiraan jumlah semua zat
terlarut, karenanya biasanya dinyatakan
dalam total padatan terlarut (TTS, total
soluble solid).
 Cara ini digunakan untuk mengukur padatan
terlrut pada buah-buahan, sari buah, dan
saus tomat.
Kesetaraan Index Bias dan kadar sukrosa

Kadar Sukrosa Index Bias Kadar Sukrosa Index Bias

0.0 1.33299 20.0 1.36384


1.0 1.33443 25.0 1.37230
2.0 1.33588 30.0 1.38110
3.0 1.33733 35.0 1.39020
4.0 1.33880 40.0 1.39970
5.0 1.34027 50.0 1.42008
6.0 1.34176 60.0 1.44192
8.0 1.34477 70.0 1.46541
10.0 1.34783 80.0 1.49663
2. REFRAKSI UNTUK ANALISA KOMPONEN

 Zat kimia murni mempunyai refraksi


spesifik.
 Tiap-tiap atom atau gugusan atom akan
memberi kontribusi pada besarnya refraksi
sinar secara keseluruhan.
 Refraksi untuk atom, ikatan atom atau
gugusan atom disebut refraksi atomer.
 Refraksi keseluruhan merupakan jumlah
keseluruhan refraksi atomer, dan disebut
refraksi spesifik.
Hubungan refraksi spesifik dengan index bias
(n2 - 1)
R = (1)
(n2 + 2) d

Dimana: r = refraksi spesifik


n = index bias
d = berat jenis
 Index bias dapat digunakan untuk
menentukan komposisi campuran beberapa
zat dalam suatu larutan campuran.
 Index bias campuran zat tergantung pada
komposisi dari refraksi spesifik masing-
masing komponennya seperti pada rumus (2)

Xc rc = X1 r1 + X2 r2 (2)

Dimana Xc, X1 dan X2 masing-masing berat


campuran komponen 1 dan 2.
Rc, r1 dan r2 masing-masing refraksi spesifik
campuran komponen 1 dan 2.

Hasil kali refraksi spesifik dengan berat


molekulnya disebut refraksi molekuler. Hubungan
antara refraksi molekuler dan refraksi index
dinyatakan dengan persamaan Lorentz-Lorentz
sebagai berikut.
(n2 - 1) M
R= x (3)
(n2 + 2) d
Dimana R = refraksi molekuler
M = berat molekul
Disamping itu dengan pertolongan tabel refraksi atomer, rumus
di atas dapat digunakan untuk menghitung index bias dari
suatu zat.
Contoh 1

Campuran xylen dan karbon tetraklorida


mempunyai index bias 1.4738 dan berat jenis
1.2156 g/ml. Xylen murni mempunyai index
bias 1.4915, berat jenis 0.8570 dan karbon
tetraklorida index bias 1.4562 dan berat jenis
1.5816.
Hitung komposisi dalam persen.

Anda mungkin juga menyukai