Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA N 1 WADASLINTANG
Jl. Wonosobo – Prembun Km. 40 Wadaslintang, Wonosobo 56365

Massa Jenis Fluida


Tujuan Percobaan :
Mengukur massa jenis air.

Alat dan bahan:


1. Gelas ukur (1000 ml)
2. Dinamometer (skala maks 20 N)
3. Pipa paralon (1/2 “)
4. Beban (standless steel)

Dasar Teori
Hukum Archimedes, “Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya di dalam fluida akan
mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.

Hukum Archimedes di atas menjelaskan tentang adanya gaya ke atas (gaya Archimedes) yang dialami oleh
benda yang berada di dalam fluida. Munculnya gaya ini berakibat terjadinya pengurangan berat benda. (untuk
selanjutnya berat benda di dalam fluida disebut berat semu). Dengan demikian besar gaya Archimedes sama
dengan berat benda di permukaan tanah (Wb = berat riil) dikurangi berat di dalam fluida (Wbs = berat semu).

Secara matematis besar gaya Archimedes tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
F A=W b−W bs
¿W f
¿ mf . g
¿ ρ f .Vol f . g
¿ ρ f . g . Vol f

FA = gaya Archimedes
Wf = berat fluida yang dipindahkan
mf = massa fluida yang dipindahkan
ρf = massa jenis fluida
Volf = volume fluida yang dipindahkan
g = percepatan gravitasi bumi

Dengan membuat grafik Vol f Vs F A kita akan mendapatkan garis lurus dengan ρ f . g sebagai
gradien. Apabila nilai percepatan gravitasi bumi g diketahui maka besarnya massa jenis fluida
dapat dihitung dari gradien garis lurus tersebut.

Langkah percobaan:
Rancanglah percobaan seperti pada gambar di samping.
1. Isilah pipa paralon dengan pemberat.
2. Ukurlah beratnya di permukaan tanah menggunakan dinamometer, sebagai berat riil.
3. Isilah gelas ukur dengan air hingga volumenya mencapai 800 ml
4. Gantungkan pipa paralon pada dinamometer
5. Masukkan pipa paralon dengan hati-hati ke dalam gelas ukur hingga skala
menunjukkan angka 810 ml.
6. Catat skala yang terbaca pada dinamometer (berat semu).
7. Masukkan lagi pipa paralon lebih dalam. Setiap kenaikan skala gelas ukur 10 ml, catat
berat semu yang terbaca pada dianamometer. Masukkan terus pipa
paralon hingga permukaan air pada gelas ukur terbaca pada skala 870
ml.
8. Untuk mendapatkan ketepatan pembacaan skala gelas ukur maupun dinamometer,
pastikan posisi pipa paralon tepat di tengah gelas ukur dan tidak
menyentuh dinding kaca.
9. Isikan hasil pengamatan dalam tabel seperti berikut :

Halaman 1
,,
Volume Gaya Archimedes
Berat Riil Wb Berat Semu Wbs
No Fluida Volf FA
(N) (N)
(x10-6 m3) (N)
1 10
2 20
3 30
4 40
5 50
6 60
7 70

10. Buatlah grafik Volf Vs FA dengan menggunakan bantuan program MS Excel, pilih tipe scatter! Lakukan
fitting data pada persamaan linear. Tampilkan persamaan garis lurus untuk mendapatkan nilai gradien.
Tampilkan juga nilai indeks determinasi untuk menunjukkan seberapa dekat titik data terhadap garis
lurus.
11. Dari persamaan garis lurus yang didapatkan, tentukan besarnya gradien m!

FA (N)

y=mx+C

Volf (x10-6 m3)

12. Berdasarkan nilai gradien pada langkah 11, tentukan besarnya massa jenis fluida (gunakan g = 9,8
m/s2).

m=ρ f . g

m
ρf=
g

13. Buatlah diskripsi singkat untuk menjelaskan hasil yang diperoleh.

Halaman 2
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Penulisan laporan dimaksudkan untuk menginformasikan hasil percobaan pembaca, oleh karena itu
laporan harus jelas dan mudah dipahami. Untuk memenuhi hal tersebut, sajikan laporan anda dengan
format dan urutan sebagai berikut :

1. JUDUL
Judul praktikum sebaiknya singkat dan jelas. Contoh: “Massa Jenis Fluida”.

2. IDENTITAS PENYUSUN LAPORAN


Tuliskan identitas peneliti/penyusun laporan, misal nama, kelas dan nomor absen.

3. TUJUAN
Tulislah tujuan percobaan yang ingin dicapai dari praktikum. Contoh: “Mengukur massa jenis air”.

4. LANDASAN TEORI.
Pada bagian ini uraian secara singkat dan jelas teori yang mendasari percobaan. Apabila diperlukan
sertakan gambar sebagai ilustrasi. Apabila landasan teori menyertakan lebih dari satu persamaan,
berikan nomor urut. Teori bisa diambil dari berbagai buku acuan dengan menyebutkan sumbernya.

5. ALAT / BAHAN
Pada bagian ini berikan rincian alat / bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan. Semua
alat/bahan yang digunakan ditulis disini mulai dari alat yang memegang peranan utama sampai alat
pendukung.

6. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada bagian ini uraikan prosedur percobaan ( cara kerja ) langkah demi langkah secara kronologis
hingga diperoleh data yang diinginkan.

7. DATA PERCOBAAN
Tuliskan data yang diperoleh apa adanya sesuai dari hasil percobaan, jangan sekali-kali
memanipulasi data. Sajikan data ini dalam bentuk yang menarik dan nyaman dilihat. Misal dalam
bentuk tabel, grafik atau gabungan keduanya.

8. PENGOLAHAN DATA
Pada bagian ini dilakukan perhitungan, pengolahan atau analisis data. Penyusun bisa menampilkan
persamaan-persamaan yang diperlukan untuk melakukan pengolahan data. Perlu diperhatikan
bahwa yang dijadikan dasar pengolahan data adalah hasil percobaan/praktikum, jadi bukan intuisi
dari peneliti semata.

9. KESIMPULAN
Hasil pengolahan data disampaikan secara singkat dan kritis. Apabila hasil percobaan dirasa
menyimpang dari teori, disini bisa juga disampaikan faktor-faktor yang mungkin jadi penyebabnya.
(alat yang digunakan , metode pengukuran atau faktor-faktor lain).

Halaman 3
PEDOMAN PENSKORAN

Nama Siswa : Kelas : XII IPA. ....

RENTANG SKOR
SKOR
NO URAIAN DARI RENDAH KE
PEROLEHAN
TINGGI
1 PERSIAPAN 1–5
A Penyusunan alat
B Kerapian meja kerja
2 PENGAMATAN 1 – 10
C Kehati-hatian
D Ketelitian pembacaan skala
E Prosedur pengamatan
3 HASIL 1–5
F Tabel
G Grafik
4 KESIMPULAN 1–5
H Massa jenis fluida
5 LAPORAN 1–5
I Kerapian
Jumlah Skor 30
Nilai 10

Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai