Anda di halaman 1dari 12

11/1/2023

Teknik Sipil - UNISSULA

Perhitungan Geosintetik
Perkuatan Tanah dengan Geosintetik

Dr. Abdul Rochim

Outline

Perkuatan Tanah
dengan Geosintetik
 Pendahuluan
 Perbaikan tanah pra konstruksi
 Perkuatan tanah
 Geosintetik
 Perhitungan menggunakan geosintetik

1
11/1/2023

2
11/1/2023

Dari contoh perhitungan geotextile di atas, didapatkan bahwa:


1) Terjadi pengurangan lendutan sebesar 16% (dari 16.29
mm menjadi 13.65 mm) atau dalam angka pasti adalah
sebesar 2.64 mm.
2) Terjadi peningkatan stress sekitar 39% atau sebesar 5.64
kN/m2 (dari 14.41 kN/m2 menjadi 20.05 kN/m2).

Geometri lereng yang akan


diperkuat dengan geotekstil

3
11/1/2023

Gambar Geometri lereng perkuatan geotekstil

Gambar Grafik perbandingan faktor keamanan lereng

4
11/1/2023

Ketidakstabilan Internal (Sebaran Lateral)

Contoh timbunan dibangun untuk jalan

Sumber: Hary Christady (2023). Geosintetik untuk Rekayasa


Jalan Raya, Perancangan dan Aplikasi, hal. 209

Ketidakstabilan Internal (Sebaran Lateral)

a) Timbunan
menggelincir di
atas tulangan
geosintetik

b) Tulangan putus
oleh tarikan
dan timbunan
mengelincir
pada tanah
fondasi

5
11/1/2023

Faktor aman (SF) penggelinciran lereng terhadap


geosintetik (kondisi a):

dengan
L : panjang zona yang mengalami sebaran lateral (m)
 : sudut gesek antara geosintetik dan tanah
(derajat)
Ka : koefisien tekanan tanah aktif = tg2(45-/2)
H : tinggi timbunan (m)

Faktor aman (SF) penggelinciran lateral (kondisi b):

dengan
L : panjang zona yang mengalami penggelinciran (m)
ca : adhesi antara tanah fondasi dan geosintetik (kPa)
T1 : kuat tarik geosintetik yang dibutuhkan untuk
menahan sebaran lateral = 0,5H2Ka = Pa1
Ka : koefisien tekanan tanah aktif = tg2(45-/2)
 : berat volume tanah timbunan (kN/m3)
H : tinggi timbunan (m)

6
11/1/2023

Ketidakstabilan Tanah Fondasi


Adanya lapisan tanah lunak di bawah timbunan yang mempunyai kuat
geser undrained (Cu) sangat kecil dibandingkan lapisan atas dan
bawahnya mengakibatkan ketidakstabilan timbunan. Akibat adanya
timbunan, tanah lunak mengalami perasan ke arah lateral (lateral
sqeezing).

Ketidakstabilan Tanah Fondasi


Faktor aman (SF) terhadap perasan lateral:

dengan
L : panjang zona yang mengalami penggelinciran (m)
cu : kuat geser undrained tanah di bawah lereng (kPa)
 : berat volume tanah timbunan (kN/m3)
h : tebal lapisan lunak di bawah lereng (m)
 : sudut lereng (derajat)
H : tinggi timbunan (m)

Menurut Cheney dan Chassie (1993) perasan lateral


terjadi jika H > 3Cu

7
11/1/2023

Perhitungan perasan lateral untuk Pa dan Pp :

dengan kondisi tanah lempung  = 0, Ka = Kp = 1

Contoh Soal

8
11/1/2023

Jawab :

1) Cek terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah


Persamaan kapasitas dukung tanah dengan tebal lapisan
terbatas: qu = cuNc
Lebar rata-rata timbunan: B = 15 + (2x4) = 23 m
Untuk B/h = 23/10 = 2,3 > 1,49 maka
Nc = 4,14 + 0,5(B/h) = 5,29
Note: Jika B/h < 1,49 maka Nc = 5,14
cuNc = 12 x 5,29 = 63,5 kPa

Tinggi timbunan H = 2 m, maka tekanan dasar timbunan ke


tanah lempung = Ht = 2 x 20 = 40 kPa
SF terhadap keruntuhan tanah = 63,5 / 40 = 1,59 > 1,50 (OK)
Note: SF min. jangka panjang = 1,50; jangka pendek = 1,30.

Jawab :

Cek terhadap adanya perasan lateral Pa dan Pp.

Untuk mengecek adanya perasan lateral, digunakan persamaan:


Pp + 2CuL > Pa (tidak terjadi perasan lateral)

1080,5 + 2 x 12 x 8 = 1272,5 kN/m > Pa = 1000,5 kM/m


(tidak terjadi perasaan lateral tanah fondasi)

9
11/1/2023

Faktor aman (SF) terhadap perasan lateral:

Bila material timbunan = tanah granular (pasir) maka c = 0

SF terhadap penggelinciran lereng di atas geotekstil :

2) Cek terhadap stabilitas rotasional

10
11/1/2023

11
11/1/2023

12

Anda mungkin juga menyukai