Abstract
Aceh province is the prone areas to the threat of earthquake and tsunami. Therefore, the government needs to build
the rescue construction fot the evacuation center to the community as a form of quick action of disaster response
considering to the potential tsunami aftershocks can still occur. This study aims to analyze the ability of the ground
soil (bearing capacity) in holding the hill load and the stability of the hillside using Plaxis software with the
modeling of material sets varying the value of cohesion and soil shear angle. From this research, it is found that the
escape hill height is 12 m with the total decrease of 9,117 cm and the security factor 1,507 for the result of the
existing analysis. Maximum decrease of 9,112 cm and safety factor 1,850 for result of material model set analysis by
combining value (cnature + 100%) and (φnature + 30%). Based on these values it is concluded that the value of the
security factor increases every cohesion value and the shear angle of the improved material set (improve) and the
slope to be stable and secure against landslide.
Keywords: earthquake, tsunami, evacuation, escape hill, slope stability, plaxis, safety factor.
Abstrak
Provinsi Aceh merupakan daerah yang rawan terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, pemerintah
perlu membangun suatu konstruksi penyelamatan untuk pusat evakuasi bagi masyarakat sebagai bentuk aksi cepat
tanggap bencana mengingat gempa susulan berpotensi tsunami masih dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kemampuan tanah dasar dalam menahan beban bukit timbunan dan stabilitas lereng bukit
menggunakan software Plaxis dengan pemodelan material set memvariasikan nilai kohesi dan sudut geser tanah.
Dari hasil penelitian didapat tinggi timbunan escape hill sebesar 12 m dengan penurunan total 9,117 cm dan faktor
keamanan 1,507 untuk hasil analisis existing. Penurunan total maksimal 9,112 cm dan faktor keamanan 1,850 untuk
hasil analisis pemodelan material set dengan dengan mengkombinasikan nilai (cnature + 100%) dan (φnature + 30%) .
Berdasarkan nilai tersebut disimpulkan bahwa nilai faktor keamanan meningkat setiap nilai kohesi dan sudut geser
dari material set yang di naikkan (improve) sehingga lereng menjadi stabil dan aman terhadap longsor.
Kata kunci: gempa, tsunami, evakuasi, escape hill, stabilitas lereng, plaxis, faktor keamanan.
Berdasarkan Highway Research Board (1978) Tabel 2. Nilai Faktor Keamanan untuk Desain
yang dikutip oleh Sundary[3] mengemukakan
No Faktor Keamanan Arti
beberapa penyebab keruntuhan lereng, yaitu:
Faktor penyebab meningkatnya tegangan geser 1 Kurang dari 1,0 Tidak aman
pada lereng:
2 1,0 – 1,2 Keamanan yang diragukan
1. Berkurangnya daya dukung lereng disebabkan
erosi, gerakan lereng alami dan aktifitas Aman untuk galian, timbunan
3 1,3 – 1,4
manusia. diragukan
2. Penambahan beban yang berlebih disebabkan 4 1,5 – 1,75 Aman
kondisi alam dan aktifitas manusia
Sumber: Hasyim (2007 : 9)
3. Pengaruh terjadinya gempa atau sumber getaran
lainnya
4. Pemindahan material pada keliling dasar lereng 2.8 Konsep Program Komputer Plaxis
disebabkan aliran sungai maupun gelombang Menurut Brinkgreve dan Vermeer[6] model
laut. Mohr-Coloumb sangat dianjurkan untuk digunakan
5. Meningkatnya tekanan tanah lateral disebabkan sebagai analisis awal suatu permasalahan. Model ini
retakan-retakan tanah. juga dapat digunakan untuk menghitung faktor
keamanan dengan pendekatan ‘Reduksi Phi-c’. Pada
Faktor penyebab berkurangnya kuat geser pada model ini, kekakuan tanah dianggap konstan
lereng: sehingga analisis menggunakan model ini dianggap
1. Faktor yang melekat pada material tersebut: sebagai analisis pendekatan awal untuk
komposisi, struktur, dan struktur keduanya atau menggambarkan perilaku mekanis pada tanah. Akibat
stratifikasi. kekakuan yang konstan perhitungan dalam program
2. Perubahan akibat iklim dan phisiokimia: proses akan lebih cepat dan dapat menghasilkan perkiraan
pengeringan, pembasahan dan hidrasi. deformasi dari perhitungan tersebut. Model Mohr-
3. Pengaruh tekanan air pori Coloumb termasuk dalam model elasto plastic
4. Perubahan strukturnya: penurunan tegangan dan dengan dua parameter kuat geser yaitu kohesi (c) dan
degradasi struktur. sudut geser (ϕ).
Parameter yang digunakan untuk model Mohr-
2.7 Konsep Faktor Keamanan Coloumb adalah kohesi (c). program Plaxis akan
dapat menangani model dengan nilai parameter
Bowles[4] menyebutkan bahwa pada umumnya
kohesi (c), sudut geser (ϕ), sudut dilatasi (Ѱ) di mana
nilai faktor keamanan lebih besar sama dengan satu
pada pasir sudut dilatasi tergantung pada kerapatan
(FK 1,25) adalah desain normal untuk memberikan dan sudut geser, konstanta modulus young (E), dan
perkiraan faktor keamanan dalam analisis stabilitas
poison ratio (v) yang umumnya nilai poison ratio
lereng. Hal ini penting untuk menyakinkan bahwa berkisar 0,3-0,4 tergantung pada jenis dan kondisi
desain lereng aman dan untuk mencegah faktor yang
tanah.
tidak terduga selama analisis dan konstruksi.
Bowles[4] juga mengeluarkan angka keamanan
lereng dengan hubungan intensitas longsor seperti
3. Metodelogi penelitian
3.1 Lokasi Studi Kasus
diperlihatkan pada tabel berikut.
Berdasarkan data dan peninjauan di lapangan
Tabel 1. Hubungan nilai faktor keamanan lereng
terhadap Tsunami Height Memorial Poles yang
dan intensitas longsor
diperoleh dari penelitian Iemura[7] lokasi tinjauan
No. Nilai Faktor Kejadian Intensitas Longsor
Keamanan
dilakukan pada Desa Deah Baro, Kecamatan
Longsor terjadi biasa/sering Meuraxa dengan tinggi Run Up maksimum pada saat
1 FK < 1,07 tsunami 2004 mencapai 7,0 m, lebih besar dari
(lereng labil)
2 1,07 < FK < 1,25 Longsor pernah terjadi (lereng daerah lainnya di Kecamatan Meuraxa dimana tinggi
kritis) Run Up < 7,0 m.
Parameter tanah dasar dan tanah timbunan yang Friction angle (φ) 30.923 °
digunakan dalam analisis ini dari hasil uji sampel Dilatacy angle (ᴪ) 0 °
tanah di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas
Syiah Kuala.
4.2 Geometri Esacpe hill
Tabel 3. Parameter Tanah Dasar Hasil Uji
Laboratorium Tanah Existing pada Desa Deah Koordinat pemodelan geometri yang digunakan
Baro Kec.Meuraxa dalam analisis stabilitas lereng pada tahap masukan
Depth 1,6 Depth 3,0 data pada program plaxis dibuat berdasarkan kriteria
Parameter Tanah m m Satuan desain bukit buatan dalam pedoman pelaksanaan
konstruksi bangunan dan bukit tes tsunami. Sudut
Material model MC MC
lereng escape hill sebesar 23◦ dengan lebar timbunan
Type of behaviour Undrained Undrained 35 m dan tinggi timbunan 12 m.
Dry soil weight
(ϒdry) 10.3 9.7 kN/m³
(0:15) (7:15)
Wet soil
weight(ϒwet) 13.9 13.9 kN/m³
Horizontal
permeability (kx) 8.64E-01 8.64E-01 m/hari
Vertical
permeability (ky) 8.64E-01 8.64E-01 m/hari
23°
Young's modulus (40:3)
(Eref) 10000 19610 kN/m² (35:3)
Cohession (c) 10.7 0.4 kN/m² Gambar 2. Penampang Melintang Escape Hill
Tabel 5. Koordinat Pemodelan Geometri Escape pemodelan dengan plaxis tersebut dapat dilihat pada
Hill Tabel 6.
Point x y Satuan
Tabel 6. Pemodelan Varian Kohesi Dengan Sudut
0 0,00 0,00 m Geser
1 40,0 0,00 m Kohesi Utot Safety
Sudut geser (°)
(kg/cm²) (m) Factor
2 40,0 3,00 m
91,17E
3 35,0 3,00 m c 0.04 φ 30.923 -03 1.507
c+ 91,12E
4 7,00 15,0 m
25% 0.05 φ 30.923 -03 1.598
5 0,00 15,0 m c+ 91,12E
50% 0.06 φ 30.923 -03 1.621
c+ 91,12E
4.3 Hasil Analisis Pemodelan Escape Hill Dengan 100% 0.08 φ 30.923 -03 1.660
φ+
Program Plaxis
10 91,12E
Perhitungan dengan menggunakan program c 0.04 % 34.015 -03 1.646
Plaxis menggunakan delapan pemodelan. Pemodelan φ+
20 91,12E
parameter tanah timbunan untuk escape hill
c 0.04 % 38.035 -03 1.747
dilakukaan dengan memvariasikan nilai kohesi (c) φ+
dan sudut geser (◦) asli dari parameter tanah 30 91,12E
timbunan dengan meninjau bidang gelincir lereng c 0.04 % 40.199 -03 1.771
yang paling aman. Pemodelan pertama menggunakan φ+
parameter tanah timbunan asli dari tanah di Desa `C + 30 91,12E
Desa Laelangge Kota Subulussalam dengan 100% 0.08 % 40.199 -03 1.850
ketinggian timbunan escape hill sebesar 12 m,
dimana tahap perhitungan pembebanan tanah
dihitung disetiap kenaikan 2 m. 4.4 Output dengan parameter tanah timbunan asli
Dari pemodelan pertama didapat angka
Analisis dilakukan menggunakan tanah dasar
penurunan sebesar 9,117 cm dengan angka faktor
dilokasi (natural subgrade) dan nilai parameter asli
keamanan sebesar 1,577. Pemodelan kedua dengan
tanah timbunan (natural embakment), dengan jenis
menambah nilai kohesi sebesar 25%, didapat angka
tanah timbunan yaitu pasir. Tinggi timbunan
penurunan sebesar 9,112 cm dan angka faktor
pemodelan adalah 12 m yang dibuat secara
keamanan 1,598. Pemodelan ketiga dengan
bertahapper 2 m.
menambah nilai kohesi sebesar 50%, didapat angka
penurunan sebesar 9,112 dan angka faktor keamanan
1,621.
Pemodelan keempat dengan menambah nilai
kohesi sebesar 100%, didapat angka penurunan
sebesar 9,112 cm dan angka faktor keamanan sebesar
1,660. Pemodelan kelima dengan nilai kohesi asli
namun dengan menambah nilai sudut geser sebesar
10%, didapat angka penurunan sebesar 9,112 cm dan
angka faktor keamanan sebesar 1,646. Pemodelan
Jaringan Elemen Terdeformasi
keenam dengan menambah nilai sudut geser sebesar Perpindahan Total Ekstrim 91.17 x 10-3 m
20%, didapat angka penurunan sebesar 9,112 cm dan Perpindahan diskalakan 20.00 kali
angka factor keamanan sebesar 1,747.
Pemodelan ketujuh dengan menambah nilai Gambar 3. Deformasi
sudutgeser sebesar 30%, didapat angka penurunan
9,112 cm dan angkat factor keamanan sebesar 1,771. Pada gambar 3 diperlihatkan bahwa penurunan
Pemodelan kedelapan dengan mengkombinasikan total yang terjadi adalah 91,17 x 10 -3 m dengan angka
nilai (cnature + 100%) dengan (φnature + 30%), didapat faktor keamanan diambang batas izin yaitu 1,507.
angka penurunan sebesar 9,112 cm dan angka faktor
keamanan 1,850. Berdasarkan hasil analisis
Gambar 7. Deformasi
Tegangan total
Tegangan utama total ekstrim -234.70 kN/m
Gambar 6. Total Streses
Pada gambar 9 memperlihatkan kondisi dari nilai faktor keamanan meningkat setiap nilai
bagian lapisan tanah timbunan yang terganggu akibat kohesi dan sudut geser dari material set yang di
pendistribusian beban. naikkan (improve). Hal ini menunjukan bahwa
dengan adanya perkuatan menggunakan
pemodelan parameter tanah pada lereng
menjadi stabil dan aman terhadap longsor;
3. Pemodelan paling aman yang dicapai adalah
pemodelan material set dengan
mengkombinasikan nilai (cnature + 100%) dan
(φnature + 30%);
4. Tinggi timbunan escape hill adalah 12 m
dengan hasil output pemodelan dari program
Tegangan total plaxis yaitu penurunan maximal 9,112 cm dan
Tegangan utama total ekstrim -234.69 kN/m2 faktor keamanan 1,850.
Gambar 10. Total Streses
6. Daftar pustaka
[1] Hardiyatmo, H.C., 2006, Mekanika Tnajah 1,
Pada gambar 10 diperlihatkan timbunan dan tanah
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
dasar mampu menahan beban dan mendistribusikan
[2] Munirwansyah dkk, 2017, Analisa Resiko
secara merata keseluruh lapisan.
Gempa dan Studi Akurasi Perambatan
4.6. Pembahasan Gelombang Geser Dengan Variasi Modulus
Geser Berpengaruh Kondisi Lokal, Profesor
Dari hasil Analisa kestabilan lereng dengan Scheme Research 2017 Universitas Syiah Kuala,
program plaxis menggunakan tanah dasar dilokasi Laporan Penelitian Skim Profesor
(natural subgrade) dan tanah timbunan pasir dengan KEMENRISTEKDIKTI-LPPM Unsyiah No.
kategori tanah A-1-b, didapatkan penurunan total 1442/UN11/SP/PNBP 2017.
sebesar 91,17 x 10-3 m dengan angka faktor [3] Sundary, D., 2005, Studi Kestabilan Lereng
keamanan diambang batas izin yaitu 1,507 dimana Dengan Perkuatan Bored Pile Menggunakan
batas izin faktor keamanan untuk perencanaan Metode Elemen Hingga, Tesis Magister ITB
perkuatan lereng 1,5. Untuk itu dilakukan perkuatan Bidang Khusus Geoteknik Program Studi
dengan pemodelan material set dari parameter tanah Rekayasa Sipil, Bandung.
timbunan dengan menaikkan nilai kohesi dan sudut [4] Bowles, J.E., 1993, Sifat Fisis Dan Geoteknis
geser. Geometri escape hill dibuat setinggi 12 m (> Tanah, terjemahan J.K Hainim, Edisi Kedua,
tsunami run up wave) dengan perhitungan Erlangga, Jakarta.
pembebanan yang dibuat secara bertahap per 2 m. [5] Hasyim, A., 2007, Slope Stability Analysis in
Hasil output yang menjadi tinjauan adalah angka Saturated Slope, Faculty of Civil Engineering
penurunan dan faktor keamanan stabilitas lereng University of Teknologi Malaysia,
tersebut. inside.mindes.edu.Malaysia.
Dari hasil output pemodelan didapatkan angka [6] Brinkgreve, R. B.J, Vermeer, P. A., 1998, Finite
penurunan maximal sebesar 9,112 cm dan faktor Element Code for Soil and Rock Analysis,
keamanan maximal 1,850 dimana telah memenuhi Version 7, A.A Balkema, Rotterdam.
batas izin faktor keamanan untuk perencanaan [7] Iemura dkk., 2008, Information Dissemination
perkuatan lereng yaitu ≥1,5. For Reality-Based Tsunami Disaster Education,
The 14th World Conference on Earthquake
5. Kesimpulan Engineering, Beijing, China.
Berdasarkan hasil analisis dapat diambil [8] Karan. P.P, 2011, The Indian Ocean Tsunami:
kesimpulan antara lain: The Global Response to a Natural Disaster,
University Press of Kentucky.
1. Tanah timbunan yang dipakai sebagai material
timbunan untuk bukit escape hill adalah tanah
pasir yang termasuk dalam kategori A-1-b
(AASHTO) dan SW (USCS);
2. Dari hasil analisis menggunakan program plaxis
dengan pemodelan material set tanah timbunan,