Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA PONDASI

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Retaining wall atau sering disebut dengan dinding penahan tanah yaitu
dinding yang memiliki fungsi sebagai penahan tanah agar kondisi tanah terus
stabil dan tidak terjadi kelongsoran atau terlindung dari erosi. Dinding
penahan tanah ini sering diaplikasikan di tanah yang kondisinya miring atau
memiliki tingkat elevasi yang berbeda.
Jika diaplikasi dengan baik, dinding penahan tanah bias menjadi
penambah daya Tarik bangunan. Bahkan ada orang yang tertarik menjadikan
elemen ini untuk membuat dekorasi taman, tapi tidak boleh melupakan fungsi
utamanya.
Beberapa contoh fungsi dari dinding penahan tanah sebagai berikut:
1. Penahan tanah pada tebing
2. Abutment
3. Basement
4. Terowongan
5. Kade (tempat bertambatnya kapal)
6. Reservoir
Dalam study case kali ini, digunakan 3 kontrol stabilitas penahan tanah
yaitu guling (overturning), geser (sliding), daya dukung (bearing capacity)

(Kontrol Guling)
(Kontrol Geser) (Kontrol Daya Dukung Tanah

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana merencanakan tembok penahan tanah dengan tinggi
timbunan setinggi 8 m yang terdiri dari 4 lapisan pada sisi atas lereng
dan pada sisi bawah lereng yang memiliki jenis dan karakteristik tanah

KELOMPOK IV 1-1
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

sama dengan lapisan terakhir sisi atas lereng serta permukaan kaki
lereng terendam air setinggi 1 m

1.3. TUJUAN
1. Merencanakan tembok penahan tanah yang stabil terhadap gaya guling
dan gaya geser agar timbunan atau tanah tidak terjadi kelongsoran.

1.4. METODE PENULISAN


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah :
a. Penelitian kualitatif yaitu lebih menekankan analisinya pada proses
penyimpanan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap
dinamika antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika
ilmiah. (Koentjoroningrat, 1997:128)
b. Penelitian Deskriptif yaitu berusaha memberikan gambaran tentang
perancangan tembok dinding penahan tanah dan di analisa serta
dibahas secara rinci yang kemudian akan ditarik kesimpulan
(Suparto,2003,11)

2. Sumber data
a. Data Primer. Data primer adalah data yang dicari, dikumpul,
diperoleh dan dipergunkan sendiri yang tujuannya untuk penulisan
laporan penelitian. (Notoadmojo, 2007.93)
b. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulakn
oleh pihak lain atau biasanya telah di kumpulakn oleh lembaga
pengumpul data. (Kuncoro Mudrajad, 2003:127). Data sekunder
dalam laporan ini adalah tebal lapisan serta jenis dan karakteristik
tanah tiap lapisan.

3. Pengumpulan data

Metode pengumpulan data bersifat studi kasus. Informasi didapatkan


dari berbagai literatur dan disususn berdasarkan hasil studi dari
informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu
sama lain dan sesuai dengan topik yang dibahas

4. Analisis data

Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik


kajian. Kemudian dilakukan penyusunan laporan berdasarkan data yang
telah dipersiapkan secara logis dan dan sistematis.

5. Penarikan kesimpulan

KELOMPOK IV 1-2
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,


tujuan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik mempersentasikan
pokok bahasan laporan, didukung dengan saran praktis sebagai
rekomendasi selanjunya.

KELOMPOK IV 1-3
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB II
DATA PERANCANGAN
2.1. DATA TANAH

 Sisi atas lereng : tebal lapisan pertama, pasir lepas ( lapisan permukaan )
3 m dengan berat volume kering 16 kN/m 3 dengan sudut geser dalam ∅ =
20o. Lapisan kedua, lempung kaku setebal 2 m dengan berat volume kering
17 kN/m3 dan kohesi (cu) 15 kPa. Lapisan ketiga, lempung berpasir kaku
setebal 2 m dengan berat volume jenuh 18 kN/m3, kohesi (c) 10 kPa dan
sudut geser dalam∅ = 25o. Lapisan terakhir, pasir padat setebal 1,8 m
dengan berat volume jenuh 19 kN/m3 dan sudut geser dalam ∅ = 30o. Muka
air tanah pada batas lapisan kedua dan lapisan ketiga.

Kedalaman (m) Jenis Tanah H (m) γ sat (kN/m3) γdry (kN/m3) c (kPa) ∅
0-3 Pasir Lepas 3 - 16 - 20o
3-5 Lempung Kaku 2 - 17 15 -

5-7 Lempung Berpasir 2 18 - 10 25o


7-8 Pasir Padat 1 19 - - 30o

 Sisi bawah lereng : Jenis dan karakeristik tanah sama dengan lapisan
terakhir sisi atas lereng dengan tebal lapisan 1 m. Permukaan kaki lereng
terendam air setinggi 1 m.
Kedalaman (m) Jenis Tanah H (m) γ sat (kN/m3) γdry (kN/m3) c (kPa) ∅
0-1 Pasir Padat 1 19 - - 30o

KELOMPOK IV 1-4
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. UMUM
Untuk melaksanakan perencanaan dinding penhan tanah, langkah- langkah
kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Memperkirakan ukuran/dimensi yang diperlukan dari dinding penahan
tanah.
2. Mencari besarya tekanan tanah baik secara analitis maupun secara grafis
berdasarkan cara yang sesuai dengan tipe dinding penahan tanahnya,
apakah dengan cara Coulumb atau cara rankine.
3. Lebar dasar dinding penahan tanah harus cukup untuk memobilisasi daya
dukung tanahnya atau dengan perkataaan lain, tegangan yang bekerja
akibat konstruksi ditambah dengan gaya – gaya lainnya tidak melebihi
daya dukung ijin. Disamping itu diusahakan agar tegangan yang timbul
pada dasar dinding penahan tanah adalah tekan.
4. Perhitungan kekutan struktur dari konstruksi dinding penahan tanah, yaitu
dengan memeriksa tegangan geser dan tegangan tekan yang diijinkan dari
struktur dinding penahan tanah.
5. Dinding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas gesernya ( sliding
stability).
6. Dinding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas gulingnya
( overtuning stability).
7. Tinjauan terhadap lingkungan lokasi dan penempatan dnding penahan
tanah.

3.2. DIMENSI DINDING PENAHAN TANAH DALAM PERANCANGAN


Dimensi atau ukuran dinding penahan tanah dibedakan :
a. Dinding gravitasi atau dinding berbotot (gravity wall)

KELOMPOK IV 1-5
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Pada umumnya untuk perencanaan gravity wall dilaksanakan sebagai


berikut :

 Untuk mendapatkan total tekanan tanah yang bekerja, perhitungan dengan


grafis apabila digunakan cara Coulumb.
 Pada umumya dihitung dengan cara Rankine, apabila tinggi dinding
penahan tanah H > 6,00 meter.

b. Dinding Kantilever (Cantilever Walls)

Perhitungan mencari tekanan tanah dilakukan dengan cara Rankine. (lihat


gambar)

c. Dinding Kantilever Berusuk (Counterfort Walls).

Perhitungan mencari tekanan tanah pada dinding kantilver berusuk


digunakan cara Rankine.

KELOMPOK IV 1-6
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Ukuran pada dinding kantilever berusuk


- Perhitungan mencari tekanan tanah pada dinding kantilever berusuk
digunakan cara rankine.
3.3. Menghitung berat konstruksi

W =γ × A ................................................ (1)

Dimana :
 γ = berat volume konstruksi termasuk berat volume tanah dan beban
yang berada diatas konstruksi (t/m3)
 A = luas penampang dari konstruksi, tanah, dan beban (m2)

3.4. Menghitung Ka dan Kp


Hitung Ka dan Kp dengan rumus

1−sin φ
Ka=tan 45− 2
( ∅
)
2 atau
Ka=
1+sin φ

1+sin φ
Kp=tan 45+ 2
( ∅
)
2 atau
Ka=
1−sin φ

3.5. Menghitung teknan tanah lateral


σ a=( γ . H . Ka )−2 c √ Ka .................................... (2)

σ p=( γ . H . Ka )+ 2c √ Ka .................................... (3)

Setelah mendpat σh dapat digambar diagram tekanannya


3.6. Menghitung Gaya Tekanan
Hitung gaya tekanan dengan menghitung luas yang ada pada diagram.
3.7. Meghitung Momen yang Terjadi Akibat Gaya
Hitung momen yang terjadi dengan meninjau titik tinjau.
3.8. Stabilitas Dinding Penahan Tanah
Tekanan tanah dan gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah
sangat mempengaruhi stabilitas dinding penahan tanah itu sendiri. (Suryolelono,
1994). Analisis yang perlu dilakukan pada konstruksi dinding penahan tanah :
a. Stabilitas terhadap bahaya geser.
Kestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung
denganpersamaan berikut :

KELOMPOK IV 1-7
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

∑ Rh
F gs =
∑ Ph ................................................... (4)
 Granular soils ( c = 0)
→ F gs≥1,5
∑ R h=W ×f =W ×tgδ b →δb≤ϕ
 Cohesive soils
(ϕ=0)→ F gs≥2
∑ R h=c a B
 c−ϕ soil (c > 0 dan φ > 0 )
∑ R h=c a B+W×tgδ b
δ b =(1/3−2/3)ϕ
ca = ad . c

Dimana : ad = adhesioan factor


c= kohesi tanah

 ∑ P h=∑ Pa−∑ Pp
b. Stabilitas terhadap bahaya guling
Kestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung
denganpersamaan berikut :
F gl =
∑ Mw
∑ M gl ................................................. (5)
 ∑ Mw=W ×X
Dimana: X = jarak horizantal titik berat ke titik tinjau (titik guling)

 ∑ M gl= ∑ Ma−∑ Mp
 Ma=Pa×l
 Mp=Pp×l
Dimana : l = jarak vertikal titik berat ke titik tinjau ( titik guling)

Syarat :


F gl ≥1,5→ Granular soils


F gl ≥2→ Cohesive soils

KELOMPOK IV 1-8
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB IV
ANALISIS PERANCANGAN

4.1. DATA (DIMENSI ) PERANCANGAN DINDING PENAHAN TANAH


(γ b = 24 kN/m3)

4.2. MENGHITUNG BERAT KONSTRUKSI

KELOMPOK IV 1-9
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

W 1=γ ×A
1
=24× ×3×6 ,7
2
=241 , 2 kN/m

Jadi, ∑ W =657,025 kN/m

4.3. MENGHITUNG TEKANAN TANAH LATERAL

Keterangan : x=−2c √ ka

KELOMPOK IV 1-10
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 Tekanan tanah aktif

1−sin φ
Ka1=
1+sin φ
1−sin 20
Ka1=
1+ sin 20
0,66
Ka1=
1,34
Ka1=0 , 49

σa1 =γ 1⋅h1⋅ka1 −2 c √ka 1


σa1 =16⋅3⋅0 , 49−2( 0 ) √ 0 , 49
σa1 =23 , 53 kN/m2

1
Pa1 = ⋅h1⋅σa1
2
1
Pa1 = ⋅3⋅23 ,53
2
Pa1 =35 ,30 kN/m

Jadi, ∑ Pa=232 ,04 kN/m


 Tekanan tanah pasif

1+sin φ
Kp 1=
 1−sin φ
1+sin 30
Kp 1=
 1−sin 30

KELOMPOK IV 1-11
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

1,5
Kp 1=
 0,5
 Kp 1=3 , 00


σp =γ ⋅h⋅kp +2 c √ kp1
1 4 1
 σp 1=9⋅1 ,8⋅3 , 00
 σp 1=48 ,60 kN/m2

1
Pp1 = ⋅h⋅σp1
 2
1
Pp1 = ⋅1 , 8⋅48 ,60
 2
 Pp1 =43 , 74 kN/m

Jadi, ∑ Pp=82,94 kN/m

4.4. STABILITAS TERHADAP BAHAYA GESER

F gs =
∑ Rh
∑ Ph
2
tg δ b = ⋅30 °= 20 °
3

∑ R h= ∑ W ×f =∑ W ×tg δb
∑ R h= 657,025 ⋅tg 20
∑ R h=239 , 14 kN/m
∑ P h=∑ Pa−∑ Pp

KELOMPOK IV 1-12
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

∑ P h=232 ,04−82,94
∑ P h=149 , 1 kN/m
∑ Rh =239 ,14 =1, 6
F gs =
Jadi, ∑ Ph 149 ,1
F >1,5→ konstruksi aman/stabil terhadap bahaya geser.
Karna gs

4.5. STABILITAS TERHADAP BAHAYA GULING

F gl =
∑ Mw
∑ M gl
Mw 1= W 1⋅X 1
2
Mw 1=241, 20×( ×3+1)
3
Mw 1=241, 20×3
Mw 1=723 ,60 kN

KELOMPOK IV 1-13
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Jadi, ∑ Mw=2374 ,24 kN

Mgl1 = Pa1⋅l
1
Mgl1 =35 , 30⋅( ⋅3+2+2+1 )
3
Mgl1 =35 , 30⋅6
Mgl1 =211, 81 kN

KELOMPOK IV 1-14
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

∑ M gl= ∑ Ma−∑ Mp
∑ M gl=635 ,28−62 , 83
∑ M gl=572 , 45 kN
∑ M w =2374 , 24 =4 , 15
F gl =
Sehingga ∑ M gl 572 , 45
F >2→ konstruksi aman/stabil terhadap bahaya guling.
Karena gl

4.6. PERHITUNGAN FS DAYA DUKUNG TANAH (BEARING


CAPACITY)

Xe=
∑ Mw−∑ Mgl
∑W
2374 ,24−572 , 45
Xe=
657 , 025
Xe=2 , 74 m

 Eksentrisitas (e)
B
e= −Xe
2
5,6
e= −2 ,74
2
e=0 , 06 m
B 5,6
e=0 , 06 m< = =0 , 93 m→OK
6 6

KELOMPOK IV 1-15
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 Lebar efektif (B’) = B-2e


=5 , 6−2⋅0 , 06
=5 , 48 m

 Gaya – gaya yang ada pada dinding


a. Gaya Horizontal = 290,37 kN/m
b. Gaya Vertikal = 1240,878 kN/m
H
α =tan−1
V
149 , 1
α=tan−1
657 , 025
α=12° 47' 8,52} {¿

 Faktor Inklinasi Beban

( )
2
α
Ic=Iq= 1−
90°

Ic=Iq=¿ ¿
Ic=Iq=0 , 74

( )
2
α
Iγ= 1−
φ

Iγ =¿ ¿
Iγ=0 , 33
 Faktor Kedalaman
D
d c =1+0 , 2 √ Kp
B
1 ,8
d c =1+0 , 2 √ 3
5 ,6
d c =1 ,111
D
d q =d γ =1+0 , 1 √ Kp
B
1,8
d q =d γ =1+0 , 1 √3
5,6
d q =d γ =1 , 056

 Faktor Kedalaman Efektif

KELOMPOK IV 1-16
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D
d c '=1+0 , 2 √ Kp
B'
1 ,8
d c ' =1+0 , 2 √ 3
5 , 48
d c '=1 ,114

D
d q '=d γ '=1+0 ,1 √ Kp
B'
1,8
d q '=d γ '=1+0 ,1 √ 3
5 , 48
d q '=d γ '=1 , 06

φ=30 °
 Berdasarkan tabel (Meyerhof) : Untuk
Nc = 30,13
Nq = 18,40
Nγ = 15,7

 Tegangan kontak efektif


V
q '=
B'
657 , 025
q '=
5 , 48
q'=119 ,89 kN/m2

 Daya dukung akhir


1
q u =d c i c cN c +d q i q D f γ ' N q + d γ i γ Bγ ' N γ
2
1
q u =1, 111⋅0 , 74⋅0⋅30 , 13+1 , 056⋅0 , 74⋅1 ,8⋅9⋅18 , 40+ ⋅1 , 056⋅0 , 33⋅5 , 6⋅9⋅15 , 7
2
q u =0+232 , 93+137 , 87
q u =370 ,80 kN/m2

 Daya dukung efektif


1
q u '=d c ' i c cN c +d q ' i q D f γ ' N q + d γ ' i γ B ' γ ' N γ
2
1
q u '=1 ,114⋅0 , 74⋅0⋅30 , 13+1 , 06⋅0 ,74⋅1 , 8⋅9⋅18 , 40+ ⋅1 , 06⋅0 ,33⋅5 ,6⋅9⋅15 , 7
2
q u '=0+233 , 81+138 , 39
q u '=372 ,2 kN/m2

KELOMPOK IV 1-17
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 FS daya dukung tanah efektif


qu '
FS '=
q'
372, 2
FS '=
119, 89
FS '=3,1
Karena FS ' >3 → Aman

 Tegangan kontak penuh

q max =
V
B (
1+
6e
B )
q max =
657 ,025
5,6 (
1+
6⋅0 , 06
5,6 )
q max =124 ,87 kN/m2

q min =
V
B(1−
6e
B )
q min=
657 ,025
5,6 (1−
6⋅0 , 06
5,6 )
q min=109 , 78 kN/m2

 FS daya dukung tanah


qu
FS=
q max
370 ,80
FS=
124 , 87
FS=3
Karena FS>3 → Aman

KELOMPOK IV 1-18
REKAYASA PONDASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dinding penahan tanah yang dipakai yaitu dinding penahan tanah dengan
ketinggian 8 m. Menggunakan dinding penahan tanah jenis kantilever
berbahan dasar beton. Dengan dimensi sebagai berikut:

2. Dinding penahan dengan ketinggian 8 m mampu menahan kelongsoran


dengan memenuhi 2 kontrol. Yaitu kontrol guling (overturning) yaitu
melebihi dari 2 dan geser (sliding) melebihi dari 1,5. Dengan perolehan
angka kemanan sebagai berikut:
FS guling (overturning) = 4,15
FS geser (sliding) = 1,6
FS daya dukung tanah efektif (bearing capacity) = 3,1
FS daya dukung tanah penuh (bearing capacity) = 3

5.2. Saran
Untuk pengembangan perencanaan selanjutnya sebaiknya dilakukan juga
perancangan terhadap berbagai dimensi tembok penahan tanah yang
berbeda-beda untuk mendapatkan tembok penahan tanah yang paling
ekonomi sserta stabil terhadap guling, geser dan daya dukung tanah.

KELOMPOK IV 1-19

Anda mungkin juga menyukai