Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2014) 1-6 1

Alternatif Perencanaan Dinding Penahan Tanah


Underpass Mayjen Sungkono Surabaya
Didiet Adhytiya, Suwarno, Djoko Untung
Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: soewarno@ce.its.ac.id, djoko@ce.its.ac.id

Abstrak—Merujuk pada data derajat kejenuhan dan level overpass yang cukup besar. Sehingga timbul masalah dalam hal
of service simpang, diketahui bahwa tingkat pelayanan penentuan sistem dinding penahan tanah dan pelat lantai
persimpangan di Bundaran Satelit sudah masuk kategori kendaraan serta tipe pondasi apa yang cocok untuk menahan
buruk (Putra, Adiyarta Harvian Eka, 2013). Untuk mengatasi keseluruhan struktur tersebut.
permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya akan Pembangunan underpass ini direncanakan akan mengubah
merencanakan persimpangan tidak sebidang yang berada fungsi dari bundaran bersinyal menjadi jalan bebas dari
dibawah jalan lain seperti underpass. Pembangunan persimpangan. Underpass akan dibangun sepanjang 437 meter,
underpass akan dibangun sepanjang 437 meter, terdiri dari terdiri dari empat lajur dua arah, dengan kedalaman underpass
empat lajur dua arah, dengan kedalaman underpass sampai sampai sedalam -7 meter di bawah muka tanah. Awalnya telah
sedalam -7 meter di bawah muka tanah. Pada tengah bentang direncanakan struktur underpass menggunakan konstruksi
underpass terdapat konstruksi overpass yang cukup besar, dinding penahan tanah menggunakan model secant pile.
sehingga timbul masalah dalam hal penentuan sistem dinding Kelemahan yang sangat mungkin terjadi pada dinding
penahan tanah dan lantai kendaraan serta tipe pondasi apa penahan tanah sistem secant pile adalah kebocoran air tanah pada
yang cocok untuk menahan keseluruhan konstruksi tersebut. bagian pile bentonite, sehingga diperlukan adanya pekerjaan
Tugas akhir ini akan membahas bagaimana perencanaan dinding pelapis tambahan untuk membuatnya kedap air. Metode
dinding penahan tanah, lantai kendaraan, dan abutmen. alternatif dinding penahan tanah model diafragma wall
Perencanaan dinding penahan tanah menggunakan alternatif merupakan salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan pada
dinding penahan tanah tipe diaphragm wall dan perencanaan kasus ini, begitu juga dengan struktur lantai kendaraan dan sistem
eksisting dinding penahan tanah tipe secant pile. Hal ini pondasi overpass yang dilakukan perencanaan ulang. Sehingga
dilakukan untuk menentukan alternatif perencanaan dinding pada tugas akhir ini penulis bermaksud untuk mendesain ulang
penahan tanah yang paling tepat untuk underpass Mayjen tiga komponen utama yang ada dalam desain underpass yaitu
Sungkono. Berdasarkan perhitungan, kedalaman dinding sistem dinding penahan tanah, struktur lantai kendaraan, dan
penahan tanah untuk kedalaman galian -7m didapatkan sistem pondasi underpass.
sebesar 15m. Sedangkan kedalaman dinding untuk galian -3m
didapatkan sebesar 6,5m. Perhitungan lantai kendaraan II. TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan perencanaan perkerasan lentur memiliki
A. Perhitungan Dinding Penahan Tanah
lapisan sub base setebal 34 cm (sirtu kelas B), lapisan base q = 1 t/m2
setebal 20 cm (batu pecah kelas A), dan lapisan surface setebal
9,5 cm (laston). Pada analisis perhitungan abutmen, 1000

didapatkan dimensi abutmen dengan tinggi 8,3 m, lebar 5,8 m


3000 =1.743 t/m3, C = 1.24 t/m2, Ø = 0
dan panjangnya 27,6 m. Pondasi abutmen menggunakan
pondasi tiang pancang dengan diameter 60 cm sedalam 16 m. 2500

Untuk biaya perencanaan dinding penahan tanah


menggunakan diaphragm wall dibutuhkan biaya senilai Rp.
27.197.346.497,-, dan perencanaan eksisting dinding penahan D
=1.758 t/m3, C = 0.46 t/m2, Ø = 19
tanah dengan menggunakan secant pile sebesar Rp.
22.896.132.644,-. Dari uraian diatas, alternatif dinding
Gambar 1 Parameter tanah
penahan tanah yang dipilih untuk underpass adalah secant
pile, karena memiliki biaya yang lebih murah.
Menghitung koefisien tekanan tanah aktif dan pasif:
Kata kunci: Underpass, Diaphragm wall, Secant pile, Ka = (1)
perkerasan lentur, Abutmen, Pondasi tiang pancang.

I. PENDAHULUAN Kp = (2)

B undaran Satelit merupakan salah satu kawasan di kota


Surabaya yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang
tinggi. Untuk mengatasi permasalah tersebut, perlu direncanakan
Menentukan tekanan tanah aktif dan pasif dengan persamaan:
P =qxK (akibat beban terbagi rata)
P = K x ɣ x h (akibat beban tanah)
suatu infrastruktur yang dapat mengurai kepadatan lalu lintas
yaitu dengan membuat underpass. P = 2 x c x √ (akibat kohesi tanah)
Hal-hal yang mempengaruhi desain konstruksi underpass Keterangan:
yang berada di bawah tanah adalah karakteristik tanah dan q = beban terbagi rata
lingkungan di sekitar lokasi proyek. Masalah akan lebih rumit K = koefisien tekanan tanah
apabila struktur bawah tanah ini diatasnya dibangun struktur ɣ = gamma tanah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 2

h = kedalaman Qd = Qult/SF ; SF = 2
c = cohesive Dimana :
Menentukan kedalaman (D) dinding: Qult = Daya dukung tiang ultimate ( ton )
∑M0 = 0 (apabila tanpa angkur) Qd = Daya dukung tiang ijin
∑MT = 0 (apabila dengan angkur) SF = Angka keamanan
∑M = aD3 + bD2 + cD + d = 0 K = Koefesien karakteristik tanah
Mencari gaya angkur: Np = Nilai rata-rata SPT (N) sepenjang 4D daitas s/d 4D
∑Fx = 0 dibawah ujung tiang
T = ∑EA - ∑Ep Ap = Luas penampang diujung tiang
Ns = Nilai rata-rata N sepanjang tiang dengan nilai 3 ≤ N ≤ 50
B. Lantai Kendaraan As = Luas selimut tiang
1. Lalu lintas rencana
LHRn = LHRm (1 x i)n III. METODE PENELITIAN
Keterangan: Sistematika metode penelitian apabila dibuat dalam diagram
LHRn = LHR pada tahun yang ingin ditinjau alir, dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
LHRm = LHR pada tahun yang diketahui
i = angka pertumbuhan lalu lintas Mulai

n = selisih tahun 1. Data Preliminary Design


2. Data Penyelidikan Tanah

- Lintas ekivalen permulaan (LEP) Studi Literatur :

LEP = ∑
1. Jurnal
(3) 2. Peraturan
3. Text Book
4. Website
- Lintas ekivalen akhir (LEA)
LEA = ∑ (1 + )
Menentukan perencanaan
(4) alternatif konstruksi
underpass

- Lintas ekivalen tengah (LET)


Perencanaan lantai
LET = (5) Perencanaan dinding
penahan tanah
kendaraan dan pondasi
abutment

- Lintas ekivalen rencana (LER)


Merencananakan dinding penahan Merencanakan dinding Merencanakan lantai Merencanakan
LER = LET x FP (6) tanah tipe Diafragma Wall penahan tanah tipe Secant Pile kendaraan pondasi abutment
Not OK Not OK

FP = Not OK

Analisis kedalaman dinding,


Analisa penulangan
Analisa volume kendaraan,
Cek stabilitas
terhadap guling, geser,
cek stabilitas hydrodynamic dan
perencanaan daya dukung tanah, daya dukung
Keterangan: heave, perencanaan angkur,
perencanaan penulangan OK perencanaan tebal perkerasan
Not OK

i = perkembangan lalu lintas OK


Perencanaan pondasi tiang pancang

j = jenis kendaraan Dipilih alternatif Dinding Penahan Tanah sesuai


OK
OK
dengan aspek : Cek stabilitas
LHR = lalu lintas harian rata-rata 1. Kekuatan
2. Efisiensi pelaksanaan
Dan kontrol, perencanaan
penulangan
UR = usia rencana, (tahun) 3. Ekonomis
OK

FP = faktor penyesuaian Metode Pelaksanaan


2. Indeks tebal perkerasan & Analisis Biaya

ITP = a1.D1 + a2.D2 + q3.D3 (7) Kesimpulan & saran

Keterangan:
Selesai
ITP = indeks tebal perkerasan
a = koefisien lapisan Gambar 2 Diagram alir
D = tebal lapisan (cm)
IV. ANALISIS DATA
C. Abutmen Data tanah yang digunakan adalah pendekatan dari hasil
Beberapa analisis untuk kontrol stabilitas abutmen antara lain: penyelidikan tanah berupa Standard Penetration Test (SPT) oleh
- Kontrol geser Laboratorium Mekanika Tanah ITS - Surabaya di Jalan Mayjen
.
F≤ (8) Sungkono.

Dimana :
Tabel 1 Rekapitulasi parameter tanah
F = 1,5 ɤsat ɤt ɤd
Kedalaman Ø Cu C
f = Koefesien gesek antara beton dengan tanah (m)
Deskripsi N 3 3 3
(°) 2 2
(t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m ) (t/m )
w = Beban vertikal yang bekerja pada dinding yaitu berat Lapis 1 Lempung 4 1.743 1.657 1.18 0 1,24 0,83
sendiri abutmen, berat tanah dan beban struktur 0.00 - 3.50 SOFT
bangunan atas Lapis 2 Lempung berlanau 8 1.758 1.663 1.17 19 0,46 0,31
- Kontrol guling 3.50 - 5.00 MEDIUM
∑ Lapis 3 Pasir berlanau berlempung 15 1.750 1.692 1.19 21 0,21 0,14
Kontrol guling = ≥ 1,5 (9)
∑ 5.00 - 7.00 MEDIUM
- Kontrol daya dukung Lapis 4 Pasir berlanau padat 36 1.771 1.677 1.21 24 0,38 0,25
7.00 - 13.00 VERY DENSE
qL
SF= >3 (10) Lapis 5 Pasir berlanau berlempung 32 1.746 1.664 1.18 21 0,39 0,26
q adm 13.00 - 17.00 HARD
Bila salah satu syarat diatas tidak terpenuhi maka dilanjutkan Lapis 6 Lempung berlanau 17 1.760 1.712 1.19 0 0,36 0,24

kepada perencanaan pondasi tiang. 17.00 - 19.00 STIFF


Lapis 7 Lempung 25 1.782 1.745 1.22 0 0,82 0,55
D. Pondasi Tiang Pancang 19.00 - 30.00 STIFF
Untuk perhitungan daya dukung tiang dari hasil SPT
menggunakan rumus Luciano Decourt seperti dibawah ini:
Qult = K.Np.Ap+(Ns/3+1).As (11)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 3

Tabel 3 Perhitungan momen (kedalaman -3m tanpa angkur)


Besar tekanan Jarak ke
Gaya 2 Momen
(t/m ) titik 0
Ea1 1 -3-d -3-d
Ea2 2,5 -1,25-d -3,125-2,5d
2
Ea3 0,593d -0,5d -0,297d
Ea4 0,59 -2,833-d -1,671-0,59d
Ea5 2,95 -1,25-d 3,688-2,95d
2
Ea6 0,7d -0,5d -0,35d
Ea7 0,028 -0,833-d -0,023-0,028d
Gambar 3 Site plan underpass Mayjen Sungkono 2
Ea8 1,101d -0,5d -0,551d
3
V. PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH Ea9 0,521d2 -0,333d -0,173d
Eaw 2 -1,167-d -2,334-2d
A. Perencanaan Dinding Diafragma
Ep1 0,218 0,167+d 0,0364+0,218d
2
Tabel 2 Perhitungan momen (kedalaman -7m dengan angkur) Ep2 1,526d 0,5d 0,763d
3
Besar tekanan Jarak ke Ep3 1,54d2 0,333d 0,513d
Gaya 2
Momen
titik T 2
(t/m ) Ep4 1,653d 0,5+0,5d 0,827+0,827d
Ea1 1,000 -1,500 -1,500 3 2
∑M 0,34d +0,392d -8,85d-12,978
Ea2 2,500 0,250 0,625
D = 5,226m x 1,2 (SF)
Ea3 0,890 2,250 2,003
= 6,271m + 3m
Ea4 1,238 4,000 4,952
2
= 9,271m = 9,5m
Ea5 0,580d 0,5d+5 0,29d +2,9d
- Kontrol hydrodynamic
Ea6 0,590 -1,333 -0,786
Dc < 4,739m ≈ 5m (tetap dipakai D)
Ea7 2,950 0,250 0,738 - Kontrol heaving
Ea8 2,702 2,250 6,080
SF = = 3,041 > 1.5 . . . Ok.
Ea9 5,168 4,000 20,672
Ea10 3,291d
2 - Gaya dalam
0,5d+5 1,646d +16,455d
Ea11 0,161
Perhitungan gaya dalam menggunakan program bantu SAP2000.
0,667 0,107
Ea12 0,506
Output yang didapatkan adalah sebagai berikut:
2,500 1,265
Ea13 0,929 4,333 4,025
Momen maksimum = 10.460 ton.m
Ea14 2 3
0,343d +2,57d
2 Gaya geser maksimum = 10.844 ton
0,514d 0,667d+5
Defleksi = 0.015 mm
Eaw 18,000 3,000 54,000
2 3 2 Penulangan Dinding Diafragma
Ep1 1,905d -0,667d-5 -1,271d -9,525d
3 2
Direncanakan:
∑M -0,928d -5,089d +19,355d+92,181
- Mutu beton (f’c) = 30 Mpa
- Mutu baja (fy) = 400 Mpa
D = 4,397m x 1,2 (SF) - Mmax = 82.661 tm
= 5,276m + 7m - Tebal dinding diafragma = 600 mm
= 12,276m = 13m - Diameter tulangan utama = 32 mm
- Kontrol hydrodynamic - Diameter tulangan bagi = 19 mm
Dc < 7,129m ≈ 8m (dipakai D = Dc) - Selimut beton = 60 mm
- Kontrol heaving Didapatkan:
SF = = 2,894 > 1,5 . . . Ok. - Tulangan utama D32 – 150 (As = 5361,651 mm2)
- Gaya dalam - Tulangan bagi Ø19 – 260 (As = 1090,495 mm2)
Perhitungan gaya dalam menggunakan program bantu SAP2000. - Tulangan geser Ø19
Output yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Momen maksimum = 82,611 ton.m B. Perencanaan Secant Pile
Gaya geser maksimum = 73.521 ton Dinding penahan tanah menggunakan secant pile merupakan
Defleksi = 0.366 mm perencanaan existing dari proyek underpass Mayjen Sungkono
- Perhitungan gaya, dimensi, dan posisi angkur yang akan digunakan sebagai bahan analisis perbandingan.
∑Ea - ∑Ep – T= 0 Struktur ini merupakan kombinasi antara penggunaan beton bore
= 78,364 – 68,58 pile dengan beton bentonite tanpa tulangan.
T = 9,784 ton Penulangan bore pile
, Direncanakan:
1200 = - Mutu beton (f’c) = 30 Mpa
,
d = 6.387 cm (digunakan diameter minimum = 16cm) - Mutu baja (fy) = 400 Mpa
Pu = x 0,5 x 5 x (0,750 x 6) x 0,619 x tan 21o - Mmax = 82.661 tm
= 19,595 ton - Diameter bore pile = 600 mm
Pu = 19,595/2 = 9,780 ton > T = 9,78 ton . . . Ok - Diameter tulangan utama = 32 mm
- Diameter tulangan geser = 19 mm
Didapatkan:
- Tulangan utama 8D 32 (As = 6433,982 mm2)
- Tulangan geser Ø19 – 120
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 4

C. Perencanaan Retaining Wall Beton Bertulang B. Perencanaan Abutmen


Untuk ketinggian konstruksi galian kurang dari 3 meter - Analisis Parameter tanah
direncanakan dengan retaining wall beton bertulang agar dapat Abutmen adalah bangunan yang digunakan sebagai pondasi
meminimalkan pemakaian dinding diafragma atau secant pile jembatan/flyover. Dalam perencanaan ini abutmen akan
pada ketinggian tersebut. direncanakan untuk pondasi overpass dengan bentang 17m dan
300 menahan beban timbunan setinggi 8,3m.
400 800 2600
timb = 1.8 t/m3 q = 1 t/m2
Ø = 30° 1 650

2
2500
Tanah urugan
timb = 1,8 t/m3 8 3
C =0 9
Ø = 30°
W1 W3

10
P 4
1000 7650
350 W2

2000

Gambar 4 Tekanan tanah pada dinding penahan tanah beton


bertulang
11 5 6
- Kontrol guling 7
SF = = 2,694 > 1,5 . . . Ok. A
5800
B

- Kontrol geser Gambar 6 Desain abutmen


SF = = 1,5 > 1,5 . . . Ok.
Berikut ini adalah beban-beban yang terjadi:
- Kontrol daya dukung
≤ Tabel 4. Beban-beban yang bekerja
7,084 t/m ≤ 11,761 t/m . . . Ok V Hx Hy Jarak (m) Mx My
No. Beban
(ton) (ton) (ton) x z (ton.m) (ton.m)
VI. PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN DAN 1 Aksi tetap
ABTMEN a Beban mati 992,697
b Tekanan tanah 588,984 2,795 1646,21
A. Perencanaan Lantai Kendaraan 2 Aksi transien
Direncanakan: a Beban hidup 296,069
Lapisan permukaan : laston (a1) = 0,40 b Gaya rem 4,5 8,3 37,35
c Beban pejalan kaki 9,18
Lapisan pondasi atas : batu pecah kelas A (a2) = 0,14
d Beban angin 1,189 8,3 9,8687
Lapisan pondasi bawah : sirtu kelas B (a3) = 0,12
e Beban gesekan 190,402 8,3 1580,337
Maka ITP = a1.D1 + a2.D2 + q3.D3, sehingga diperoleh: 3 Aksi lain
- Tebal lapisan permukaan (surface course) menggunakan a beban gempa 326,421 97,9 8,3 2709,294 812,786
Laston, D1: b Tekanan tanah (gempa) 764,373 2,795 2136,423
ITP = a1 x D1 c Beban pelaksanaan 85,044
3,7 = 0,4 x D1 Kombinasi Pembebanan sesuai dengan SNI T-02-2005 seperti
D1 = 3,7 / 0,4 = 9,25 cm = 9,5 cm dibawah ini :
- Tebal lapisan pondasi atas (base course) menggunakan batu
pecah (kelas A), D2: Tabel 5. Kombinasi pembebanan
ITP = a1 x D1 + a2 x D2 Kombinasi beban
4,4 = 0,4 x 9,25 + 0,14 x D2 No. Beban
1 2 3 4 5 6
D2 = 5 cm, dipakai tebal minimum = 20 cm 1 Aksi tetap
- Tebal lapisan pondasi bawah (sub base course) a Beban mati x x x x x
menggunakan sirtu (kelas B), D3: b Tekanan tanah x x x x x x
ITP = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3 2 Aksi transien
8,4 = 0,4 x 9,25 + 0,14 x 5 + 0,12 x D3 a Beban hidup x 0 0 0 0
D3 = 33,33 cm = 34 cm b Gaya rem x 0 0 0
c Beban pejalan kaki x
950 LASTON
d Beban angin 0 0 x 0
e Beban gesekan 0 0 0 0 0
2000 BATU PECAH (kelas A) Aksi lain
3
a beban gempa x
b Tekanan tanah (gempa) x
3400 SIRTU (kelas B) c Beban pelaksanaan x
Dari kombinasi tersebut didapatkan kombinasi lima yang
CBR 4,4 memiliki nilai paling besar.
Gambar 5 Lapisan perkerasan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 5

Tabel 6. Kombinasi pembebanan 5 η =1–θ ]


V Hx Hy Mx My
No. Beban
(ton) (ton) (ton) (ton.m) (ton.m)
= 0,701
1 Aksi tetap Perhitungan beban vertikal ekivalen pada kepala tiang (poer)
a Beban mati 992,697 adalah sebagai berikut :
. .
3 Aksi lain Pv = ± ±
a beban gempa 326,421 97,926 2709,294 812,786
b Tekanan tanah akibat gempa 764,373 2136,423
didapat Pmax = 126,225 ton dan Pmin = -40,308 ton
Jumlah 992,697 1090,794 97,926 2709,294 2949,208
Perhitungan Daya dukung pada pondasi tiang menggunakan
rumus Luciano deCourt dengan kedalaman rencana 16m.
- Kontrol kestabilan abutmen Qult = K.Np.Ap + ( +1).As
Kontrol terhadap guling Qult = 501,218 ton
Σ M penahan Kontrol ijin tekan tiang pancang :
SF = ≥ 1,5
Σ M guling Qall ≥ Pmax
250,609x0,701 ≥ 126,225 ton
SF = 3252,715 = 1,98 ≥ 1,5 . . . Ok. 175,677 ton ≥ 126,225 ton . . . Ok.
1646,21 Daya dukung tarik pancang
Kontrol terahdap daya dukung Qs ≥ Pmin
, ,
SF = = = 3 ≥ 3 . . . Ok. ≥ 40,308 ton
,
Kontrol terhadap geser 92,390 ≥ 40,308 ton . . . Ok.
W . tgδ - Penulangan poer dan dinding abutmen
SF = ≥ 1,5 Untuk perencanaan pilecap direncanakan berdasarkan Mmax.
P Direncanakan:
1387,728 . tg 24 0 f’c = 30 Mpa
SF = = 1,049 ≤ 1,5 . . . Not OK. fy = 400 Mpa
588.984 Mu = 10 x Pmax x dx
Maka diperlukan untuk menggunakan pondasi tiang pancang
= 10 x 126,225 x 1,5
- Perhitungan tiang pancang
Direncanakan pondasi tiang menggunakan tiang pancang Ø = 2524,5 ton.m
60 cm dengan konfigurasi 3 x 10 dan jarak antar tiang (s) adalah Tebal Pelat = 0,8 m
2 m. Diameter tulangan utama = 32 mm
900 2000 2000 900 Diameter tulangan bagi = 22 mm
1200
Selimut Beton = 50 mm
Didapatkan:
2800 Tulangan utama D32 – 200 (As = 4021,239 mm2)
Tulangan bagi Ø22 – 250 (As = 1520,531 mm2)
Untuk perencanaan dinding abutmen direncanakan
2800
berdasarkan momen maksimum yg terjadi My max = 2949,208
ton.m maka akan direncanakan tulangan abutmen sebagai berikut:
Mmax = 2949,208 ton.m
2800
Tebal dinding abutmen = 800 mm
Diameter tulangan utama = 32 mm
2800
Diameter tulangan bagi = 22 mm
Selimut Beton = 50 mm
Didapatkan:
2800 27600
Tulangan utama D32 – 150 (As = 5361,651 mm2)
Tulangan bagi Ø22 – 250 (As = 1520,531 mm2)

2800 VII. METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS BIAYA


A. Metode Pelaksanaan
2800
Metode pelaksanaan secant pile

2800

2800 Gambar 8 Pengecoran awal

1200

Gambar 7 Konfigurasi tiang pancang

Koefesien efesiensi menggunakan perumusan dari Converse-


Labarre :
Gambar 9 Hasil akhir pengecoran
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 6

Metode pelaksanaan dinding diafragma pehanan tanah menggunakan secant pile senilai Rp.
22.896.132.644,-.
- Pemilihan alternatif dinding penahan tanah
Alternatif dinding penahan tanah yang dipilih untuk
underpass adalah secant pile, karena memiliki biaya yang lebih
murah, tetapi faktor lain yang juga berpengaruh selain faktor biaya
yang murah yakni faktor kekuatan serta faktor kemudahan
pelaksanaan yang dapat dijadikan pertimbangan lain dalam
penentuan alternatif.

B. Saran
Saran penulis terkait penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Untuk melakukan analisis perencanaan dibutuhkan data-data
yang akurat sehingga hasil yang didapat sesuai dengan yang
diinginkan.
- Item pekerjaan yang tidak ada pada daftar harga satuan pokok
Gambar 10 Tahapan pelaksanaan dinding diafragma kegiatan sebaiknya sebaiknya dibuat dengan lebih terperinci,
agar diketahui harga pekerjaan yang sesuai seperti pekerjaan
B. Analisis Biaya di lapangan.
Analisis harga satuan pekerjaan ini didasarkan pada satuan
material, upah dan sewa alat berat di Kota Surabaya tahun 2013. DAFTAR PUSTAKA
Maka didapatkan harga pekerjaan dinding penahan tanah seperti [1] Bowles, J.E. (1988). Analisis dan Desain Pondasi Jilid 1 dan
dibawah ini: 2. Jakarta: Erlangga
[2] Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip
Tabel 7. Rekap analisis biaya Rekayasa Geoteknis) Jilid I.Jakarta : Erlangga
Total Total+PPn 10% [3] Das, Braja M. 1988. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip
No. Rekap pekerjaan
(Rp) (Rp) Rekayasa Geoteknis) Jilid II.Jakarta : Erlangga
I Pekerjaan dinding penahan tanah menggunakan dinding diafragma 24.724.860.452 27.197.346.497
II Pekerjaan dinding penahan tanah menggunakan secant pile 20.814.666.040 22.896.132.644 [4] Das, Braja M. 1985. Principles of Foundation Engineering.
PWS-KENT Publishing Company
VIII. PENUTUP [5] Hendarsin, Shirley L. 2000. Penuntun Praktis Perencanaan
Teknik Jalan Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung
A. Keseimpulan
[6] Putra, Adiyarta Harvian Eka Putra. 2013. Kajian Lalu Lintas
Dari hasil perhitungan dan analisis data dengan mengacu Persimpangan Tak Sebidang di Bundaran Satelit Surabaya.
pada dasar teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Surabaya : Teknik Sipil FTSP - Institut Teknologi Sepuluh
- Perencanaan diaphragm wall Nopember
Kedalaman dinding untuk kedalaman galian -7m didapatkan [7] RSNI T-02-2005. Standar Pembebanan untuk Jembatan.
sebesar 15m. Sedangkan kedalaman dinding untuk galian -3m Departeman PU Bina Marga
[8] Untung, Djoko.2010. Rekayasa Pondasi dan Timbunan
didapatkan sebesar 9,5m.
Penampang batang tarik angkur menggunakan diameter 8cm. (Pondasi Dalam). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh
Tulangan utama dinding menggunakan D32 – 150. Tulangan bagi Nopember
menggunakan Ø19 – 260mm. Sedangkan tulangan geser memakai [9] Wahyudi, Herman.1999. Daya Dukung Pondasi Dalam.
tulangan Ø19 Jurusan Teknik Sipil dan perencanaan ITS
- Perencanaan secant pile [10] Wahyudi, Herman.1999. Daya Dukung Pondasi Dangkal.
Tulangan utama bored pile menggunakan 8D – 32mm. Sedangkan Jurusan Teknik Sipil dan perencanaan ITS
tulangan geser diapakai tulangan Ø19 – 120mm
- Perencanaan lantai kendaraan
Pada perencanaan lantai kendaraan direncanakan dengan
menggunakan perkerasan lentur dan didapatkan:
Tebal surface menggunakan laston setebal 9,5cm
Tebal base menggunakan batu pecah kelas A setebal 20cm
Tebal sub base menggunakan sirtu kelas B setebal 34cm
- Perencanaan abutmen
Dimensi abutmen yang direncanakan memiliki tinggi 8,3m, lebar
5,8m dan panjang 27,6m.
Pondasi yang direncanakan pada abutmen ini adalah pondasi tiang
pancang dengan diameter 60cm yang berjumlah 30 buah dengan
konfigurasi 3 x 10 dan kedalaman pondasi 16m.
Tulangan pada poer arah memanjang menggunakan Ø22 –
250mm dan melintang menggunakan D32 – 200mm.
Tulangan pada dinding abutmen arah memanjang menggunakan
Ø22 – 250mm dan melintang menggunakan D32 – 150mm.
- Analisis biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan dinding penahan
tanah menggunakan dinding diafragma senilai Rp.
27.197.346.497,-, sedangkan total biaya pekerjaan dinding

Anda mungkin juga menyukai