PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
Tujuan: 1. Menemukan hubungan antara banyaknya lilitan (N) dengan besarnya tegangan (E) 2. Menghitung transformasi (a). 3. Menghitung transformator dengan beban tertentu. Alat-alat yang dipakai: Teras inti besi, Kumparan berbagai lilitan, Regulator, Multimeter, Resistor, Kabel. Dasar teori: Transformator terdiri dari dua buah kumparan yang dihubungkan dengan inti besi. Transformator adalah alat yang memindahkan energi listrik bolak-balik, dari kumparan primer ke kumparan sekunder secara elektromagnetis, disertai dengan perubahan tegangan maupun arus. 1. Menentukan hubungan antara banyaknya lilitan dan tegangan, serta perbandingan transformasi. Perhatikan gambar berikut :
Lilitan primer dihubungkan dengan sumber arus bolak balik, ada perubahan kuat arus untuk setiap selang waktu tertentu (ada di/dt). Menurut Faraday timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi. Pada kumparan primer besarnya ggl induksi E1 dan pada kumparan sekunder besarnya ggl induksi E2. Bila banyaknya lilitan primer dan sekunder berturut-turut N1 dan N 2, maka hubungan yang diperoleh:
E1 : E2 = N1 : N2
Perbandingan transformasi
E1 N 1 0 E2 N 2
E2 E2 ' E2 '
dimana: R = regulasi transformator E2 = tegangan sekunder tanpa beban E2 = tegangan sekunder berbeban
Langkah percobaan: A. Menentukan hubungan antara N dan E. 1. Buat rangkaian sebagai berikut.
2. E1 dan N1 dibuat konstan, sedangkan N2 diubah-uah dengan jalan mengganti kumparan. Catatlah besarnya E2 yang di tunjukkan oleh voltmeter V2 3. N1 dan N2 dibuat tetap, sedangkan E2 diubah-ubah besarnya dengan menggunakan regulator. Catalah besarnya E2 yang ditnjukkan oleh V1 untuk setiap perubahan E1. B. Menentukan regulasi regulator. 1. Buat rangkaian sebagai berikut
2. Dengan membuat besarnya R tetap, aturlah besarnya E1 dengan menggunakan regulator. 3. Ukur besarnya E2 pada saat saklar (S) dalam keadaan off, dan E2 pada saat sakelar (S) dalam keadaan on, untuk besarnya E1 tertentu 4. Ulangi kegiatan 3 ini untuk E1 yang berbeda-beda.
Data dan Analisis: Menentukan hubungan antara N-E TABEL 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N1 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 N2 300 600 900 1200 1500 300 600 600 900 300 E1(v) 20 20 20 20 20 40 40 60 60 80 E2(v) 6,4 12,8 19,2 25,8 31,2 10,4 21 29 43,2 18,4
E1 N 1 0 E2 N 2
40 300 10 ,4 300
20 300 12 ,8 600
20 300 19 ,2 900
20 300 25,8 1200 20 300 31,2 1500
Dari table diatas di tunjukan adanya hubungan antara GGL induksi(E) dengan jumlah lilitan(N), dan hubungan lilitan primer(N1) dengan lilitan skunder(N2). Untuk E1 dan N1 konstan (data 1-5) N 3.125 1.563 1.042 0.775 0.641 E(v) 1 0.5 0.340 0.25 0.2
N-E
1.5 1 0.5 0 0 1 2 3 4
Dapat dilihat bahwa jumlah lilit(N) berbanding lurus dengan GGL induksi, hal ini di sebabkan besarnya jumlah lilitan mempengaruhi GGL induksi. Jika jumlah lilitan skunder semakin besar maka GGL induksi(E2) juga semakin besar. Untuk lilitan primer (N1) dengan lilitan skunder (N2), jika nilai N1<N2 maka nilai GGL induksinya lebih kecil dibandingkan dengan N1>N2.
TABEL 2 R=5 k No 1 2 3 4 5 N1 300 300 300 300 300 N2 300 300 600 900 1200 E1 20 40 40 40 40 E2 6,2 10,72 21,41 31,90 41,3 E2 6,2 10,72 21,37 31,82 42,1
Menentukan regulasi regulator E2 6,2 10,72 21,41 31,90 41,3 E2 6,2 10,72 21,37 31,82 42,1 R 0 0 0,0019 0,0025 0,019
E2 E '2 E '2
Rrata-rata =
Kesimpulan 1) 2) 3) 4) N berbanding lurus dengan E Jika N2 diperbesar maka nilai tegangan pada E2 akan lebih besar. Jika N1>N2 maka nilai E lebih besar dibandingkan nilai E saat N1<N2. Nilai regulasi regulator adalah 0,00468