Anda di halaman 1dari 140

ILMU BAHAN DAN PERAWATAN

MAINTENANCE MATERIAL SCIENCE

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


SMK SMTI
TH. 2014
KATA PENGANTAR
INTRODUCTION

Modul ilmu bahan dan perawatan(Maintenance and


Material Science) ini digunakan sebagai panduan kegiatan
belajar mengajar mata diklat MMS di kelas X khususnya pada
jurusan Kimia Industri di Sekolah Menengah Kejuruan SMTI.
Modul ini disusun berdasarkan kurikulum yang ada pada
Sekolah Menengah Kejuruan SMTI, disesuikan dengan
kurikum Vapro yang sudah dikemas sedemikian rupa dan
disesuaikan dengan kebutuhan minimal yang harus dikuasai
oleh siswa di industri.

Materials science and treatment modules (Maintenance


and Material Science) was used as a guide teaching and
learning activities in the classroom training eye MMS X
especially on majoring in Chemical Industry Vocational School
SMTI. This module is based on the existing curriculum at the
Vocational School SMTI, adjusted by Vapro curriculum that
has been packaged in such a way and adjusted to the
minimum requirements that must be mastered by the students
in the industry.

Demikian prakata penyusun, dengan harapan modul ini


dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi pengembangan
proses belajar mengajar yang diselenggarakan di SMK SMTI.
Penyusun sangat menyadari bahawa modul ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kritik serta saran yang membangun
bagi kesempurnaan modul ini, tentu kami harapkan.

iii
Similarly preface constituent, with the hope of this module
can be used and useful for the development of teaching and
learning processes which was held in vocational SMTI.
Compilers are very aware bahawa this module is still far from
perfect therefore constructive criticism and suggestions for this
module perfection, of course we expect.

Bandar Lampung, Juni


2014

Penyusun.
Compiler.

iv
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS

Hal
page
SAMPUL ( COVER) .......................................................... i
HALAMAN JUDUL (TITLE PAGE) .................................... ii
KATA PENGANTAR (INTRODUCTION) ............................ iii
DAFTAR ISI (TABLE OF CONTENTS) .............................. iv
PETA KEDUDUKAN MODUL (MAP POSITION MODULE) vii

BAB. I PENDAHULUAN (CHAPTER. I INTRODUCTION) .. 1


A. DESKRIPSI ( DESCRIPTION) .............................. 1
B. PRASYARAT (PREREQUISITES) ........................ 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
(INSTRUCTIONS FOR USE) .............................. 2
1. Petunjuk Bagi Siswa (Instructions for Students) 2
2. Petunjuk Bagi Guru (Instructions For
Teachers) .......................................................... 3
D. TUJUAN AKHIR (FINAL GOALS) ............................. 5
E. KOMPETENSI (COMPETENCE ) .............................. 6
F. CEK KEMAMPUAN (ABILITY CHECKS) .................... 11

BAB. II PEMBELAJARAN (CHAPTER. II LEARNING) ...... 13


A. RENCANA PEMBELAJARAN PESERTA DIKLAT
STUDENT’S LEARNING PLAN............................. 13
B. KEGIATAN BELAJAR( LEARNING ACTIVITIES)......... 14
1. Kegiatan Belajar 1 (Learning Activity 1) ............... 14
a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) ..... 14
b. Uraian Materi (Material Description) ................ 15
c. Rangkuman (Summary) .................................. 49
d. Tes Formatif (Formative tests) ......................... 51
iv
2. Kegiatan Belajar 2 (Learning Activity 2 ) .............. 52
a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) ..... 52
b. Uraian Materi (Material Description) ................ 53
c. Rangkuman (Summary) ................................. 64
d. Tes Formatif (Formative tests) ......................... 64

3. Kegiatan Belajar 3 (Learning Activity 3) ............... 65


a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) ..... 65
b. Uraian Materi (Material Description) ................ 65
c. Rangkuman (Summary) .................................. 77
d. Tes Formatif (Formative tests) ......................... 78

4. Kegiatan Belajar 4 (Learning Activity 4) ............... 78


a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) ..... 78
b. Uraian Materi (Material Description )................ 79
c. Rangkuman (Summary) .................................. 88
d. Tes Formatif (Formative tests) ......................... 89

5. Kegiatan Belajar 5 (Learning Activity 5) ............... 89


a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) ..... 89
b. Uraian Materi (Material Description) ................ 90
c. Rangkuman (Summary) ..................................112
d. Tes Formatif (Formative tests) .........................112

6. Kegiatan Belajar 6 (Learning Activity 6) ...............113


a. Tujuan Pembelajaran (Learning Objectives) .....113
b. Uraian Materi (Material Description) ................113
c. Rangkuman (Summary) ..................................121
d. Tes Formatif (Formative tests) .........................121

v
BAB. III EVALUASI (CHAPTER. III EVALUATION) ............123
A. PERTANYAAN (QUESTION ) ...........................123
B. KRITERIA KELULUSAN (CRITERIA FOR
GRADUATION) ................................................136

BAB. IV PENUTUP ( CHAPTER. IV CLOSING) .................137


DAFTAR PUSTAKA (REFERENCES) ...............................138

vi
PETA KEDUDUKAN MODUL
MAP POSITION MODULE

Diagram ini menunjukkan tahapan atau urutan


kompetensi yang diajarkan kepada peserta didik sesuai waktu
yang telah ditentukan khususnya kelas X. Modul ilmu bahan
dan perawatan mesin indutri (Maintenance Material Science)
merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi
pada perawatan mesin industri.

This diagram shows the sequence of stages or


competencies that are taught to students according to the time
specified module X. particular class of materials science and
engine maintenance industries (Maintenance Materials
Science) is one of the modules to establish competence in the
treatment of industrial machinery.

M1

M2

M3
vii
Keterangan :

M1 = Manajemen perawatan mesin

M2 = Teknologi Bahan material mesin

M3 = Korosi pada mesin

viii
BAB. I PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

A. DESKRIPSI (DESCRIPTION)

Modul ini berjudul ILMU BAHAN DAN PERAWATAN


MESIN, membahas tentang manajemen perwatan pada mesin
dan bahan-bahan apa saja yang perlu mendapatkan
perawatan. Aspek-aspek apa saja yang akan dibahas dalam
modul ini meliputi ; tujuan perawatan, istilah-istilah dalam
perawatan, pelumas, packing, isolasi, bahan bakar dan korosi.

This module titled MATERIALS SCIENCE AND


MAINTENANCE MACHINE, discusses perwatan management
on the engine and what ingredients are needed to get
treatment. Aspects of what will be covered in this module
include; maintenance purposes, the terms in maintenance,
lubricants, packing, insulation, fuel and corrosion.

B. PRASYARAT (PREREQUISITES)

Modul ini merupakan materi dasar yang harus dipelajari


oleh peserta didik atau siswa kelas x sebelum mempelajari
tentang mata diklat mesin tenaga, gambar teknik dan praktik
bengkel.

This module is the basic material that should be learned by


students or students of class X before learning about the
engine power training eye, drawing techniques and workshop
practices.

1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL (INSTRUCTIONS
FOR USE)

1. Petunjuk Bagi Siswa (Instructions for Students)


Untuk memperolah hasil belajar yang maksimal dalam
penggunaan modul ini, langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan antara lain adalah :
To obtain maximum learning results in the use of this
module, the steps that need to be implemented include:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi
yang ada pada masing-masing kegiatan belajar.
Materi yang kurang jelas dapat ditanyakan pada guru
maupun intruktur yang mengampu pada kegiatan ini.

Read the descriptions carefully and understand the


material in each learning activity. The material is less
obvious may be asked to teachers and instructors
who administer these activities.

b. Kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan pada setiap


kegiatan belajar. Hal ini akan menambah kedalaman
peserta diklat pada penguasaan materi-materi yang
dibahas pada kegiatan belajar yang bersangkutan.

Work assignments are given to each learning activity.


This will add depth training participants on the
mastery of the materials discussed in the relevant
learning activities.

c. Kerjakan seluruh tes formatif dengan baik. Tes ini


akan menunjukkan tingkat penguasan peserta diklat
pada materi-materi yang dibahas dalam kegiatan
belajar yang bersangkutan.

2
Work throughout the formative test well. This test will
demonstrate mastery level training participants on the
material covered in the relevant learning activities.

d. Jangan berpindah pada kegiatan belajar berikutnya,


jika penguasaan materi pada kegiatan belajar
sebelumnya masih belum dikuasi. Ulangi kegiatan
belajar ini dan bertanyalah tentang hal-hal yang
belum dikuasai, pada guru atau instruktur yang
mengampu.

Do not move to the next learning activities, if mastery


of the material in the previous learning activities still
dominated. Repeat these learning activities and ask
questions about things that have not been mastered,
the teacher or instructor who administer.

2. Petunjuk Bagi Guru (Instructions For Teachers)


Peran guru pada setiap kegiatan mengajar dengan modul
ini adalah :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses
belajar.
Assist students in planning the learning process.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas latihan
yang dijelaskan dalam tahap belajar.
Guide students through exercises tasks described
in the learning phase.
c. Membantu siswa dalam memahami materi-materi
dan menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang disampaikan.
Student help in understanding the material and
answer student questions about the material
presented.

3
d. Membantu siswa untuk menentukan dan
mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
Helping students to identify and access additional
sources of other needed to learn.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok
jika diperlukan. Organizing group learning
activities if necessary.
f. Merencanakan seorang ahli (praktisi)
pendamping guru dari industri atau perguruan
tinggi jika diperlukan.
Planning for an expert (practitioner) chaperone
teacher from industry or universities if necessary.
g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan
perangkat yang diperlukan.
Planning the assessment process and prepare
the necessary tools.
h. Melakukan penilaian.
Conduct an assessment.
i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap,
pengetahuan dan keterampilan dari suatu
kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan
merundingkan rencana pembelajaran
selanjutnya.
Explain to the students about the attitudes,
knowledge and skills of a competency that need
to be addressed and negotiated plan future
learning.
j. Mencatat pencapaian kemajuan peserta diklat
atau siswa.
Keeping track of the progress of training
participants or students.

4
D. TUJUAN AKHIR (FINAL GOALS)

Setelah memperlajari secara keseluruhan materi kegiatan


belajar dalam modul ini, peserta diklat diharapkan dapat :
After the study the overall materials and learning activities
in this module, training participants are expected to:
1. Memahami, mengerti dan dapat melaksanakan proses
perawatan ringan mesin, tidakan awal dalam proses
perwatan, managemen perawatan. Understand,
understand and be able to carry out minor maintenance
process engine, the initial act of the curing process, the
management of care.
2. Memahami, mengerti dan dapat menjelaskan
pengetahuan tentang material serta suku cadang
pendukung yang ada pada mesin seperti : pelumas,
packing(seal), isolasi, Bahan bakar.
Understand, understand and can explain the
knowledge of the material as well as supporting
existing parts on machines such as: lubricants, packing
(seal), insulation, fuel.
3. Memahami, mengerti dan dapat menjelaskan
pengetahuan tentang penyebab terjadinya kerusakan
mesin, seperti : korosi, dsb.
Understand, understand and can explain the
knowledge of the causes of engine failure, such as:
corrosion, etc..

5
BAB II PEMBELAJARAN
CHAPTER II LEARNING

A. RENCANA BELAJAR SISWA


STUDENT’S LEARNING PLAN
Standar Kompetensi: Memahami, mengerti serta dapat
melakukan program perawatan pada mesin industri.
Competency’s Standard : understand, know and able to
do the maintenance program in industrial machine.
Kompetensi Dasar/ Basic Competency:
1. Mempelajari manajeman perawatan mesin dalam
industri.
Learning maintenance management in industry.
2. Mempelajari berbagai jenis-jenis bahan material yang
ada pada mesin.
Learning various kinds of material on the machine
3. Mempelajari tentang terjadinya korosi, penyebab serta
pencegahannya.
Learning about how the corrotion occurs, the reason
and the preventative ways.

13
B. KEGIATAN BELAJAR
LEARNING ACTIVITIES
1. Kegiatan belajar 1
Learning Activity 1
Perawatan dalam industri (Maintenance in industry)
a. Tujuan Pembelajaran 1
Learning Objectives 1
1. Siswa dapat memahami manfaat perawatan
mesin bagi Industri.
Students can understand the benefit of machine
maintenance for the industry.
2. Siswa dapat memahami Pentingnya organisasi
perawatan dalam industri.
Students can understand the importance of the
maintenance organization in industry.
3. Siswa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam
program perawatan mesin industri.
Students can explain the technical terms on the
industrial machine maintenance program.

14
b. Uraian Materi
Material Description
Pendahuluan (Introduction)
Perawatan mesin dan peralatan pabrik
merupakan faktor penentu apakah mesin handal
untuk dioperasikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Produksivitas mesin yang diinginkan
tidak tercapai jika perawatan mesin tidak
diselenggarakan dengan terstruktur. Yang penting
dan utama ialah tingkat kompetensi sumber-daya
manusia harus memadai, peningkatan
kemampuan SDM harus menjadi perhatian baik
secara kelembagaan maupun pribadi. Pada
dasarnya meningkatkan diri merupakan wajib
hukumnya bagi setiap manusia, maka belajar
merupakan salah satu solusinya. Belajar dari buku,
dari orang , dari pengalaman, dan dari sumber
apa/mana saja, karena sebetulnya di dunia ini
diciptakan dengan sangat lengkap oleh Sang
Pencipta.(A philosopher: ”Good judgment comes
from experience. Experience comes from poor
judgment” )
The maintenance of machine and factory’s
equipment is the determining factor whether the

15
machine is able to be operated or not at a
specified time. The machine productivity will not be
achieved if the machine maintenance is not
structurally done. The most important and
prominent things are the competency level of
human resources that needs to be sufficient, the
improvement of the human resources have to be
the focus either institutionally or individually.
Basically, self-improvement is important for every
human, thus learning is one of the solutions. Learn
from books, from people, from experience, and
from any kinds of sources/everywhere, because
actually this world is created completely by the
Creator. (A philosopher: “Good judgment comes
from experience. Experience comes from poor
judgment”).
Tujuan Perawatan: Mengupayakan agar aset
mampu dioperasikan secara kontinyu dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan rencana
tanpa mengalami kerusakan. Perawatan mesin
merupakan hal yang sering dipermasalahkan
antara bagian perawatan dan bagian produksi.
Karena bagian perawatan dianggap yang
memboroskan beaya, sedang bagian produksi

16
merasa yang merusakkan tetapi juga yang
membuat uang. Pertentangan tsb. sering menjadi
hal heboh, sehingga bahkan menjadi sumber
bencana kerugian. Hal ini sudah saatnya kita akhiri
pemikiran-pemikiran yang usang dan mengganti
pemikiran-pemikiran yang lebih baru.
The maintenance purpose: Striving for the
assets so that they can be operated continually at
a spesific time based on the plan without having
damage. The machine maintenance is the one that
often being a problem between the maintenance
and production parts. It is because the
maintenance part is considered as the part that
spends the most expense, while the production
part that damages the machine also the part that
makes the most money. This controversy often
cause a fuss so that it even cause the loss
damage. This should have to be ended the old
thinkings and change it with the newer thinkings.
Berbagai system maintenance management
banyak ditemukan dan sudah banyak diaplikasikan
sesuai dengan perkembangan dan bertujuan untuk
mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
Semula orang hanya mengoperasikan sampai

17
rusak , tentu sangat merugikan. Kemudian orang
melakukan perawatan berkala. Perawatan
preventive dikembangkan menjadi prediktive
kemudian berkembang dan terus berkembang
sesuai dengan kondisi yang menguntungkan.
Proactive maintenance dengan mengkombinasi
system lain merupakan salah satu pilihan yang
sedang dianut agar dapat menekan ongkos.
Various maintenance management systems
have been discovered a lot and aplicated based on
the development and purposed to achieve a lot of
advantages. At first, people only operate the
machine until it damages that it is so inflicted a
loss. Then people do a continual maintenance.
Preventive maintenance is developed to be a
predictive one then continuously developed based
on the advantageous condition. Proactive
maintenance by combining it with other systems is
one of the choices to reduce the cost.
Dengan metode ini ternyata telah
menyelamatkan ribuan industri kecil maupun besar
untuk keluar dari kesulitan. Oleh karena itu
mengapa maintenance sangat penting bagi
keberlangsungan dalam industri karena produk

18
yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal
berikut:
By this method, it can save thousands of either
small or big industries to get out from difficulties.
That is why maintenance is very important for the
industrial performance because the industrial
products should have meet the qualifications as
follow:
 Kualitas baik (Good quality)
 Harga pantas (Reasonable price)
 Diproduksi dan diserahkan ke konsumen
dalam waktu yang cepat (Made and delivered
to the customer fastly)

1. Arti dan Definisi Perawatan


The Meaning and Definition of Maintenance
Adalah suatu aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas suatu
fasilitas agar tetap berfungsi dengan baik dalam
kondisi siap pakai.
an activity that needs to keep or maintenance
the quality of a facility so that it can function well
in a ready to be used condition.

19
Contoh: Mesin-mesin produksi, generator, diesel,
turbin dan utilitas lainnya seperti: komputer,
mesin tik, peralatan angkut(crane, forklip dll.
Example: production machines, generator, diesel
fuel, turbine, and other utilities like : computer,
typing machine, loading equipment (crane, fork-
lift, etc).
Pentingnya Melakukan Pekerjaan Perawatan
antara lain/ The importance of doing the
maintenance are:
1. Agar fasilitas dapat siap dipakai pada saat
yang diperlukan.
Prepare the facility so that it can be used
anytime.
2. Agar kemampuan dan kinerja fasilitas selalu
tetap terjaga.
Keeping the ability and work of the facility.
3. Dapat memperpanjang umur pemakaian dari
fasilitas tersebut.
Can extend the age of the facility’s usage.
Keadaan Instalasi Industri memerlukan Sistem
perawatan yang terpadu, yaitu “paduan semua
sistem-sistem″ yang disesuaikan dengan macam dan
kondisi mesin secara individu maupun secara

20
instalasi industri. Artinya bahwa program dan
tindakan perawatan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan agar tercapai titik ekonomi yang optimal,
yaitu aktivitas perawatan tidak berlebihan dan tepat
waktu. Ini berarti “pemaduan semua sistem” yang
disesuaikan.
The industrial installation condition needs an
integrated maintenance system, that is “combination
of all systems” which is matched with the kinds and
the condition of the machine either individually or
industrial installation. It means that the maintenance
program and action are done based on the need so
that it achieves the optimum economic point. It also
means that “the combination of all systems” that
needs to be adjusted.
Hal ini umumnya dilengkapi dengan melakukan:
This is generally facilitated by doing the steps below:
 Failure mode & effects analysis
 Root cause analysis
 Continue Improvement & Correction
 Redesign & Re-engineering.
Tujuan system ini diharapkan agar tercapai
reabilitas tinggi, produksitas tinggi, kualitas memenuhi
standard mutu , sesuai dengan keinginan pasar, dan

21
dengan beaya cukup ekonomis. Mesin maupun
peralatan pabrik sangatlah banyak dan mempunyai
karakter yang berbeda-beda, sehingga harus diadakan
analisa dengan sistem apa yang cocok untuk masing-
masing mesin agar murah, mudah dan sesuai.
The purpose of this system is expected to
achieve high reability, high productivity, quality
standard, suitable with the market’s demand, and with
reasonable price. Either machine or factory’s
equipments are so many kinds and have different
characters that there needs to be an analysis with
suitable system for each of the machine therefore it is
cheap, easy, and suitable.

2. Peranan Perawatan dalam Sistem Produksi


The Maintenance’s Role in Production System
Peranan perawatan dalam sistem produksi sangat
menentukan kelancaran produksi, kualitas produksi,
volume produksi serta efisiensi produksi. Untuk
mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang
proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan
yang teratur dan terencana (Gambar 1).
The maintenance’s role in production system is
very important to decide the speed, quality, volume,
and the eficiency of the production. To achieve these
22
things, then supporting equipments of this production
process have to be always maintained regularly and
schedule. (Picture 1).

Gambar 1. Peran perawatan di industri


Picture 1. Maintenance Role in Industry

 Mengapa ada bagian perawatan?


Why is there the maintenance section?
Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu
perusahaan industri dengan tujuan :
The maintenance section in an industrial company is
created with the purpose as follow:
1. Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan
peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap
pakai secara optimal.
23
To keep the industrial machines, buildings, and
other equipments in a ready condition optimally.
2. Untuk menjamin kelangsungan produksi
sehingga dapat membayar kembali modal yang
telah ditanamkan dan akhirnya akan
mendapatkan keuntungan yang besar.
To guarantee the production persistence so that
the company can payback for the fund that has
been invested and finally can get big advantage.

 Siapa yang berkepentingan dengan bagian


perawatan?
Who is involved in the maintenance section?
a. Penanam modal (investor)
b. Manajer (Manager)
c. Karyawan perusahaan yang bersangkutan (The
employee of the company)

 Bagi investor perawatan penting karena/ For the


investor, the maintainance is important because:
 Dapat melindungi modal yang ditanam dalam
perusahaan baik yang berupa bangunan gedung
maupun peralatan produksi.

24
It can protect the fund that is invested in the
company either in the form of buildings or
production equipments.
 Dapat menjamin penggunaan sarana perusahaan
secara optimal dan berumur panjang.
It can guarantee the usage of the company’s
facility optimally and long last.
 Dapat menjamin kembalinya modal dan
keuntungan.
It can guarantee the fund and advantage to
comeback.
 Dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan.
It can guarantee the life of the company.
 Dapat mengetahui dan mengendalikan biaya
perawatan dan mengembangkan data-data
operasi yang berguna untuk membantu
menentukan anggaran biaya dimasa yang akan
datang.
It can know and operate the maintenance
expense and develop the operational data which
are useful to help in deciding the budget in the
future.

25
 Bagi para manager perawatan penting dengan
harapan dapat membantu:
To the managers, the maintenance is importance in
expectation that it can help to:
 Melindungi bangunan dan instalasi pabrik
terhadap kerusakan.
Protect the company’s buildings and installation
for the damage.
 Meningkatkan daya guna serta mengurangi
waktu menganggurnya peralatan.
Increase the usage and decrease the idle time of
the equipments.
 Mengendalikan dan mengarahkan tenaga
karyawan.
Control and aim the employee’s power.
 Meningkatkan efisiensi bagian perawatan secara
ekonomis.
Increase the maintenance part’s efficiency
economically.
 Memeliharainstalasi secara aman.
Keep the installation securely.
 Pencatatanperbelanjaan dan biayapekerjaan.
Record the expense and working cost.

26
 Mencegah pemborosan perkakas suku cadang
dan material.
Prevent the extravagance on equipment’s spare
parts and material.
 Memperbaiki komunikasi teknik.
Recover the engineering communication.
 Menyediakan data biaya untuk anggaran
mendatang.
Provide the expense data for future budget.
 Mengukur hasil kerja pabrik sebagai pedoman
untuk menempuh suatu kebijakan yang akan
datang.
Measure the company’s product as the compass
to go through the future policy.

 Bagi karyawan, berkepentingan dengan perawatan


dengan harapan dapat:
To the employees who are involved in the
maintenance expect to:
 Menjamin kelangsungan hidup karyawan yang
memadai dalam jangka panjang, yang mana
akan menumbuhkan rasa memiliki sehingga
peralatan/sarana yang dapat menjamin

27
kelangsungan hidupnya akan dijaga dan
dipeliharadenganbaik.
Guarantee their lifes in a sufficient and long
lasting period which can grow the feeling of
having the machine so that the facility that can
guarantee their lifes can be preserved and taken
care well.
 Menjamin keselamatan kerja karyawan.
Guarantee the safety of the employee.
 Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada
perusahaan yang sangat terpelihara
keadaannya.
Develop the proud feeling when they are working
to the company that is taken care well.

 Tujuan utama perawatan:


The main purpose of maintenance:
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan aset.
to extend the usage life of the assets.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum
peralatan yang dipasang untuk produksi dan
dapat diperoleh laba yang maksimum.

28
to guarantee the equipments’ optimum
availibility that are used in the production and
can get the maximum advantage.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari
seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
to guarantee the operational readyness of all
equipments need for the emergency everytime.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
to guarantee the safety of the people who use
the equipment.

3. Pengorganisasian Departemen Perawatan


The Maintenance Department Organization.
Fungsi utama dari departemen perawatan
adalah untuk mengorganisir perencanaan pekerjaan
perawatan pabrik dan peralatannya secara rutin
(Gambar 2).
The main purpose of the maintenance
department is to organize the workplan of company
and its equipments’s maintenance routinely (Picture 2)

29
Gambar 2. Struktur organisasi perawatan
Picture 2. Maintenance Management Structure

 Perawatan Mekanik (Mechanical Maintenance)


1. Pengawasan perawatan pabrik (Control of the
factory’s maintenance)
a. Perawatan pesawat angkat.
Maintenance of fork-lift
b. Perawatan peralatan pabrik, pemeriksaan
service perbaikan pelumasan.
Maintenance of the company’s equipments,
checking, service, correction, lubrication

30
c. Instalasi peralatan baru.
Latest equipment’s maintenance
2. Pengawasan bengkel Perbaikan (Control of the
maintenance garage)
a. Bengkel mesin (Machine workshop)
b. Bengkel pengepasan (Fitting workshop)
c. Bengkel las (Welding workshop)
d. Bengkel pengecoran (Foundry workshop)
3. Pengawasan pembangkit Tenaga mekanik
(Mechanical engine generator control)
 Perawatan perbaikan pemeriksaan
perlengkapan mekanik pada pembangkit.
Maintenance, correction, checking the
mechanical equipments on Generator

 Perawatan Listrik (Electrical Maintenance)


1. Pengawasan telepon/ Telephone Control
Perbaikan perawatan & Instalasi sistem telepon
internal.
Correction, maintenance and installation of
internal telephone system.

31
2. Pengawasan pembangkit tenaga listrik/
Electrical generator control
Perawatan perbaikan perlengkapan
kelistrikanpada pembangkit tenaga listrik
(Generator Listrik).
Maintenance, correction of electrical
equipments on electrical generator.
3. Pengawas peralatan listrik/ Electrical
equipments control.
a. Perawatan pada saluran distribusi listrik.
Maintenance on electrical distribution line.
b. Perawatan saluran listrik untuk penerangan
& pemesinan (Jaringan listrik).
Electrical line maintenance for lighting and
engineering(Electrical line)
4. Bengkel pabrik (Instalasi listrik bengkel)
Factory’s workshop (Electrical workshop
installation).
5. Perbaikan mesin pabrik (Motor listrik).
Reparation of the factory’s machine (Electrical
engine).

32
 Perawatan Sipil (Civilian Maintenance)
1. Pengawas peralatan gedung.
The building’s equipments’ controller
2. Pengawas perawatan jalan.
Road maintenance’s controller
3. Pengawasan perawatan saluran air & sanitasi.
Control maintenance of the water channel and
sanitation.

4. Jenis jenis perawatan/ Types of maintenance


Perawatan mencakup dua pekerjaan yaitu
perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan
sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan.
Perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk
memperbaiki kerusakan.
Maintenance includes two works, they are maintenance
and correction. Maintenance is an activity to prevent
damage. Correction is an activity to repair damage.
Secara umum, pekerjaan perawatan, dapat
dibagi menjadi dua cara/ Generally, the maintenance
work can be divided into two ways, they are: (Gambar
3).
 Perawatan yang direncanakan (Planned
Maintenance).

33
 Perawatan yang tidak direncanakan
(Unplanned Maintenance).

Gambar. 3 Bentuk Kebijakan Perawatan


Picture 3. Types of Maintenance Policy

1. Perawatan Preventif/ Preventive Maintenance.


Adalah pekerjaan perawatan yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,
atau cara perawatan yang direncanakan untuk
pencegahan (preventif), termasuk: inspeksi,
perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,

34
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
Maintenance work which is purposed to
prevent damage or planned preventif maintenance,
including inspection, small correction, lubrication,
and fitting, so that the equipments or machines can
be avoided from damage during the operation.
 Tujuan perawatan pencegahan diarahkan
untuk memaksimalkan availability dan
meminimalkan ongkos melaluai peningkatan
reliability.
The purpose of preventive maintenance is
aimed to maximize availibility and minimize
cost by increasing reliability.
 Parameter keberhasilan perawatan preventif
dapat diukur melalui besarnya ongkos
perbaikan, prosentase down time dan dari
Ratio antara Planned work order dan
Emergensi work order.
The preventive maintenance success
parameter can be measured by the corrective
cost, down time percentage, and from the ratio
between planned work order and emergency
work order.

35
2. Perawatan Perbaikan (Corrective Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan
untuk memperbaiki bagian atau komponen mesin
termasuk penyetelan dan reparasi, untuk
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga
mencapai standar yang dapat diterima.
maintenance work which is done to correct the part
or component of the machine including fitting and
reparation, to increase the condition of the facility
or equipments to achieve the acceptable standar.
3. Perawatan Berjalan (Running Maintenance)
 Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika
fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja.
It is where maintenance work is done when the
facility of equipment are in a working state.
 Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-
peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
Running maintenance is aplicated to the
equipments which have to be operated
continuosly in serving the production process.
4. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance)
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk
mengetahui terjadinya perubahanatau kelainan

36
dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan
dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based
maintenance) atau juga disebut monitoring kondisi
mesin (machinery condition monitoring) yaitu
dengan cara memeriksa kondisi mesin secara
rutin, sehingga dapat diketahui kehandalan mesin
serta keselamatan kerja terjamin.
This predictive maintenance is done to
know the change or anomaly either physically or
function of the equipments’ system. Predictive
maintenance is usually done by the help of five
senses or sophisticated monitoring equipments.
Predictive maintenance is also called as condition
based maintenance or machinery condition
monitoring which is done by checking the machine
condition routinely, thus the machine reliability can
be known and the work safety can be guaranteed.

37
 Beberapa hal yang harus dimonitor dalam
mesin adalah:
Few things that need to be monitored in
enginerring are :

a. Monitoring minyak pelumas/Fabricants


monitoring
Fungsi minyak pelumas sebagai pendingin,
mencegah korosi, mengurangi getaran,
pembawa kotoran, mencegah kebocoran kecil,
mengurangi gesekan mesin.
Function of the fabricant is as cooler, to
prevent corrotion, to reduce vibration, as
pollute carrier, to prevent small leakage, to
reduce the machine’s scrape.
Periksa : Viscositas (kekentalan minyak
pelumas),bau dan warna.
Check: viscosity (fabricant’s coagulation),
smell, and color.
b. Monitoring visual (dengan panca indra)
meliputi mantauan bau, rasa, lihat, dengar,
dan sentuhan. Dapat menggunakan alat
bantu.

38
Visual monitoring (by five senses)) includes
smell, taste, vision, hearing, and touch’s
monitoring. It can be done by using devices.
c. Monitoring kinerja dengan cara memeriksa
dan mengukur parameter kinerja mesin
kemudian bandingkan dengan standar.
Work monitoring by checking and measuring
the machine’s work parameter then
caomparing it with the standard parameter.
d. Monitoring geometris untuk mengetahui
penyimpangan eometris (sudut kemiringan,
pergeseran posisi, center, dsb) yang terjadi
pada mesin yang disebabkan karena keausan,
kendor atau penyebab lain.
Geometrical monitoring to know geometrical
deviation (oblique angle, position friction,
center, etc.) which happens to machine
because of erosion, slackness, or other
causes.
e. Monitoring getaran (vibration) atau
goncangan saat mesin beroperasi. Dengan
monitoring getaran yang terjadi, diharapkan
kerusakan mesin dapat dideteksi secara dini
sehingga kerusakan lebih fatal dapat dicegah.

39
Vibration monitoring or shake monitoring when
machine is operating. By doing vibration
monitoring, it is expected that machine
damage can be detected early, thus fatale
damage can be prevented.
f. Monitoring kebisingan (upnormal)/ Noise
monitoring
g. Monitoring korosi/ Corrotion monitoring
h. Deteksi kebocoran/ Leaking detection
i. Deteksi panas berlebihan/ Over heating
detection

Setiap operator mesin diharapkan dapat


melakukan monitoring pada saat menjalankan atau
mengoperasikan mesin-mesin industri sehingga
jika terjadi kelainan atau gangguan segera dapat
diatasi dan tidak membahakan bagi operator itu
sendiri serta dapat mencegah terjadinya
kerusakan yang lebih fatal.
Every machine operator is expected to do
monitoring when using or operating industrial
machine thus if there is an anomaly or nuisance, it
can be overcome right away and harmless to the
operator him/herself and also can prevent the
occurence of a more fatale damage.

40
Tujuan perawatan prediktif adalah:
The purpose of predictive maintenance are:
 Mereduksi breakdown dan kecelakaan yang
disebabkan kerusakan alat.
Reduce breakdown and accident because of
the equipments’ damage.
 Meningkatkan waktu operasi dan produksi.
Increase the time of operation and production.
 Mereduksi waktu dan cost of maintenance.
Reduce the time and cost of maintenance.
 Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.
Increase the quality of product and service.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan


(Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi
kerusakan pada peralatan, dan untuk
memperbaikinya harus disiapkan suku cadang,
material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
Maintenance work is done after there is
damage to the equipment, and to repair it, the
spare parts, material, tools, and the human

41
resource need to be prepared to repair the
equipment.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus
segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau
kerusakan yang tidak terduga dan untuk
mencegah akibat Yang lebih fatal.
A maintenance work which needs to be done
soon because there is disturbance or damage
which is unpredictable and to prevent more fatale
result.

Secara umum prosedur perawatan biasanya


mengacu pada manual book yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuat mesin dengan diagram alir
menggunakan simbul-simbul standar seperti berikut:
(Gambar 4)
Generally, the maintenance procedure usually refers
to manual book produced by the machine factory’s
maker by flow diagram using standard symbols as
follow : (Picture 4)

42
SIMBOL KETERANGAN (NOTE)
(SYMBOL)

Mulai atau Selesai (Start or Finish)

Kegiatan (Activity)

Keputusan (Result)

Prosedur (Procedure)

Gambar. 4 Simbol prosedur perawatan


Picture 4. Maintenance procedure symbol

43
Gambar. 5 Proses Perawatan
Picture 5.Maintenance Process

Beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap


merupakan pekerjaan perawatan seperti:
Other kinds of works that are considered as
maintenance work, like:
1. Perawatan dengan cara penggantian
(Replacement instead of maintenance)
2. Penggantian yang direncanakan
(Planned Replacement)

44
Istilah-istilah yang umum dalam perawatan/ General
terms in maintenance:
1. Availability: Periode waktu dimana
fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
Availability: time period when the facility or
equipments in a ready state to ge used or
operated.
2. Waktu Kerusakan (Downtime): Periode waktu
dimana fasilitasperalatan dalam keadaantidak
pakai/dioperasikan.
Downtime: time period when the facility or
equipments in an unused or inoperable condition.
3. Check: Menguji dan membandingkan terhadap
standar yang ditunjuk.
Check: testing and comparing the facility to the
appointed standard.
4. Facility Register: Alat pencatat data
fasilitas/peralatan(inventarisasi
peralatan/fasilitas).
Register Facility: the data facility/equipment’s
note (the investment of the equipment/facility.

45
5. Maintenance management: Organisasi
perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah
disetujui bersama.
Maintenance management: maintenance
management on an agreed policy.
6. Maintenance Schedule: Suatu daftar
menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan
kejadian-kejadian yang menyertainya.
Maintenance Schedule: a comprehensive list
consists of maintenance activity along with the
attached actions.
7. Perencanaan Perawatan (Maintenance
planning) adalah Suatu perencanaan yang
menetapkan suatu pekerjaan serta metoda,
peralatan, sumber daya manusia dan waktu
yang diperlukan untuk dilakukan di masa yang
akan datang.
Maintenance Planning is a maintenance that
decides a work with methods, equipments,
human resources, and time, which needs to be
done in the future.
8. Overhaul: Pemeriksaan dan perbaikan secara
menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian

46
dari fasilitas sehingga mencapai standar yang
dapat diterima.
Overhaul: comprehensive checking and
correction to the facility/part of the facility to
achieve the approved standard.
9. Test: Membandingkan keadaan suatu
alat/fasilitas terhadap standar yang dapat
diterima.
Test: comparing the condition of an
equipment/facility to the acceptable standard.
10. User: Pemakai peralatan/fasilitas.
User: the one who uses the equipment/facility.
11. Owner: Pemilik peralatan/fasilitas.
Owner: the one who owns the equipment/facility.
12. Vendor: Seseorang atau perusahaan yang
menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-pabrik
dan bangunan-bangunan.
Vendor: someone or company that sells
equipments/facilities, factories, and buildings.
13. Efisiensi : tidak boros.
Efficiency: being thrifty.
14. Trip: Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam
listrik).
Trip: automatic shutdown (electrical term).

47
15. Break down (kerusakan): Suatau kondisi
dimana suatu fasilitas sudah tidak mempunyai
manfaat, baik secara teknis maupun secara
ekonomis.
Breakdown: a condition where a facility no longer
has benefit, either techically or economically.
16. Shut-down: Mendadak mati
sendiri/sengajadimatikan.
Shutdown: sudden stop/intentionally stopped.
17. Shut Down Maintenance (perawatan terbatas):
sistem perawatan yang hanya bisa dilakukan
pada saat fasilitas berhenti, atau ketika
mesin/alat dalam keadaan tidak dipakai.
Shutdown Maintenance (limited maintenance):
maintenance system which can be done when
the facility stops or when the machine/equipment
in an unused condition.
18. Job Report (Laporan Kerja): Memuat tentang
pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan dan
catatan tentang kondisi dari suatu fasilitas.
Job report: contains works that have been done
and record about the condition of a facility).

48
19. History Card (Kartu Riwayat): Catatan
tentangpenggunaan atau kejadian serta kegiatan
yang terjadi terhadap fasilitas.
(History card: record about the usage or action
and activity which happens to a facility).

c. Rangkuman 1
Summary 1
1. Perawatan (Maintenace) adalah suatu aktivitas
yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas suatu fasilitas agar
tetap berfungsi dengan baik dalam kondisi siap
pakai.
Maintenance is an activity which is needed to
keep or maintain the quality of a facility to keep
it functions well in a ready to be used condition.
2. Tujuan utama perawatan:
The main purpose of maintainance are :
a. Untuk memperpanjang umur penggunaan
asset.
To lengthen the age of asset’s usage.
b. Untuk menjamin ketersediaan optimum
peralatan yang dipasang untuk produksi
dan dapat diperoleh laba yang maksimum.

49
To guarantee the optimum availibility of
fitting equipments for production and can
get maximum advantage.
c. Untuk menjamin kesiapan operasional dari
seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
To guarantee the operational readyness of
all equipments needed in emergency any
time.
d. Untuk menjamin keselamatan orang yang
enggunakan peralatan tersebut.
To guarantee the safety of the people who
use those equipments.
3. PerawatanPreventif (Preventive Maintenance).
4. Perawatan Perbaikan (Corrective
Maintenance)
5. Perawatan Berjalan (Running Maintenance).
6. Perawatan Prediktif (Predictive Maintenance).
7. Perawatan setelah terjadi kerusakan
(Breakdown Maintenance).
8. PerawatanDarurat (Emergency Maintenance)

50
d. Tes Formatif 1
Formative Test 1
1. Apa tujuan anda belajar tentang
maintenance?
What is your purpose in learning
maintenance?
2. Sebutkan 4 tujuan perawatan prediktif !
Mention 4 purposes of predictive maintenance!
3. Sebutkan 4 tujuan utama perawatan!
Mention 4 main purpose of maintenance!
4. Sebutkan 9 monitoring yang dilakukan pada
saat melakukan perawatan!
Mention 9 kinds of monitoring which are done
in doing the maintenance!
5. Gambarkan diagram bentuk kebijakan
perwatan!
Draw a diagram of the maintenance policy!

51
2. Kegiatan belajar 2
Learning activity 2
Berbagai jenis-jenis bahan material pendukung mesin
The types of material ssupporting the engine

a. Tujuan pembelajaran 2
Learning Objectives 2
1. Menjelaskan macam-macam jenis pelumas
organik, non organik, fungsi dan tujuan
pelumasan serta mendeteksi kebocoran
pelumas pada mesin.
Explainingthe different types of organi
clubricants, non-organic, function and purpose
of lubrication and detect leaks Lubricate
themachine.
2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam
bahan pembuatan perapat (seal), fungsi dan
tujuan pemasangan seal, serta mendeteksi
kerusakan seal.
Students can explain the kinds of materials for
seals, function and purpose as well as the
installation of seal, detects damage seals.

52
3. Menjelaskan berbagai macam jenis bahan
Isolator sifat, kegunaan serta cara
perawatannya.
Describes various types of insulator materials
properties, usability and how to treat them.
4. Menjelaskan penggunaan bahan bakar padat,
cair dan gas pada mesin.
Explaining the use of solid fuels, liquid and gas
in machine.

b. Uraian Materi
Material Description
Minyak Pelumasan (Lubrication Oil)
Secara garis besar fungsi pelumasan adalah
sebagai berikut/ Broadly lubrication functions are as
follows:
1. Sebagai pelumas (Lubricant), untuk mengurangi
gesekan yang timbul antarkomponen mesin
sehingga pergerakan komponen mesin menjadi
lebih ringan.
To reduce the friction that arises between the
components of the machine so that the
movement becomes lighter engine components.

53
Gambar. 6 Pelumasan pada mesin
Picture 6. Lubrication in machines

2. Sebagai pendingin (Cooling), untuk menyerap


panas yang timbul karena pergesekan antara
komponen-komponen mesin, hal ini
menguntungkan karena komponen mesin
terhindar dari overheating atau panas berlebih.
To absorb heat resulting from friction between
the components of the machine, it is
advantageous because the engine components
protected from overheating or excessive heat.

54
Gambar 7.Pendingin
Picture 7. Cooling Lubricant
3. Sebagai perapat (Sealing), khusus pada
pelumasan di silinder akan memperbaiki
kerapatan antara torak dan silinder.
the lubrication in the cylinder will improve
density between the piston and cylinder.
4. Mencegah abrasi dan korosi komponen-
komponen mesin.
Prevent abrasion and corrosion of engine
components.
5. Sebagai pembersih (Cleaning),untuk
mengangkut kotoran dari bagian yang dilewati
menuju ke bak mesin.
To transport the dirt from the passed toward the
crank case.

55
Gambar 8. Pelumas sebagai pembersih
Picture 8. Lubricant as cleaner

Penggolongan Minyak pelumas


Classification of Lubricating Oil
1. Menurut bahan asal/ According to the original
material
 Dari hasil proses pengolahan minyak bumi.
From the results of the processing of petroleum.
 Dari bahan-bahan organik lainnya, misalnya;
dari hewan dan tumbuh-tumbuhan, contoh;
minyak jarak, minyak sawit, minyak damar,dll.
From other organicmaterials, for example;
ofanimalsand plants, for example; castor oil,
palmoil, petroleumresin, etc.

56
 Pelumas sintetik dibuat dari unsur-unsur kimia
sintetik, baik bahan dasarnya maupun aditifnya.
Synthetic lubricants made from synthetic
chemical elements, both material and
essentially additive.
Bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai
pengganti minyak mentah adalah poly alpha olefins,
ester berbasa dua, ester organo fosfat, ester silikat,
glikopoli alkilena, silikon atau fluorhidrokarbon.
Untuk menambahkan pelumasan, minyak pelumas
banyak dicampur dengan bahan aditif (bahan
tambah).

2. Menurut viskositas/ According viscosity.


 Viskositas minyak pelumas sangat bergantung
terhadap perubahan temperatur.
lubricating oil viscosity is very dependent on
temperature changes.
 Pada temperatur yang tinggi minyak pelumas
cenderung encer dan pada temperatur yang
rendah cenderung kental.
At high temperatures tends to dilute the
lubricating oil and the low temperatures tend to
be lumpy.

57
 Penggolongan pelumas berdasarkan
penomoran SAE(Society of Automobile
Engineers).
Classification of lubricants basednumbering
SAE(Society of Automobile Engineers).
 Semakin besar nomor SAE nya
menandakansemakin besar pula viskositasnya.
Indicates a large number of his SAE greater the
viscosity.
 Untuk pelumas-pelumas yang dipakai mesin
yang beroperasi pada daerah bertemperatur
rendah SAE menggunakan huruf "W“ [winter],
used lubricating the engine operates at low
temperature regions SAE uses the letter "W"
[winter].

58
Tabel 1. Penomoran SAE dan viskositasnya

Tabel 2. Penomoran SAE “W”

59
 Pelumas SAE 10W yang bagus pelumasannya
pada daerah dingin tetapi mempunyai
viskositas yang sama dengan SAE 30 pada T =
1000C jadi penomorannya digabung menjadi
"10W-30".
SAE10W good lubricant lubricating the cold
regions but has viscosity similar to SAE 30 at
T=1000C so numbering merged into "10W-30"

3. Penggolongan menurut penggunaannya


Classification according to its use.
a. Jenis ML dipakai untuk motor-motor bensin yang
beroperasi ringan. Jenis minyak ini tidak
mengandung additive.
ML type Used for gasoline motors that operatering
an. The types of this oil does not contain additives.
b. Jenis MM Dipakai pada mesin-mesin bensin kerja
sedang, mengandung bahan tambah oxidation
inhibitor yang bersifat mencegah terjadinya karat
(oksidasi).

60
MM type used in gasoline engines work are
contain ingredients that are added oxidation
inhibitors prevent rust (oxidation).
c. Jenis MS dapat dipakai untuk motor bensin yang
beroperasi berat.
MS types can be used for petrol motors that
operate heavy.
d. Jenis DG Digunakan untuk motor-motor
dieselyang beroperasi normal, dapat juga
digunakan untuk motor bensin.
DG type used for diesel motors are operating
normally, can also be used for motor gasoline.
e. Jenis DM Digunakan untuk motor-motor diesel
yang beroperasi berat,dapat juga digunakan untuk
motor bensin.
DM type used for diesel motors that operate
heavy, can also be used for motor gasoline.
 Mengandung pour point depressant, sehingga
memenuhi syarat bekerja pada suhu operasi
yang tinggi.
Contains pour point depressant, making it
eligible to work at high operating
temperatures.

61
 Jenis ini disebut juga minyak bermutu
tinggi(high grade oil).
This type is also called high-grade oil.
f. Jenis DS Biasanya dipakai untuk motor-motor
diesel yang menggunakan bahan bakar bermutu
rendah.
Type DS usually used for diesel motors use of low
quality fuel.

Agar pelumas mempunyai kemampuan pelumasan


yang baik maka pelumas yang baik harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut:

In order to lubricants have good lubrication capability


the good lubricant should have the following
requirements:

1. Viskositas minyak mesin harus sesuai dengan


jenis operasi mesin yang bersangkutan.
Engine oil viscosity must be in accordance with
the type of engine operation concerned.
 Jika viskositasnya terlampau rendah akan
mengakibatkan overheating pada mesin.
If the viscosity is too low will result in
overheating of the engine.

62
 Jika viskositas minyak tersebut terlampau
tinggi, tahanan gesek akan bertambah sehingga
mungkin mesin sukar dihidupkan.
If the oil viscosity is too high, prisoners friction
will be increased so that the engine may be
difficult turned on.
2. Memiliki daya pelapisan atau kelekatan yang baik
padapermukaan logam.
It has a good coating or attachment on metal
surface.
3. Tidak mudah bercampur dengan barang-barang
lainnya (kotoran-kotoran).
Not easy to mix with other items (dirt).
4. Memiliki titik nyala yang tinggi dan sukar menguap
sehinggapelumas tidak mudah terbakar pada
suhu tinggi.
Has a high flash point and is difficult to evaporate
so that the lubricant is not flammable at high
temperatures.
5. Mempunyai koefesien perpindahan panas
konduksi yang baik sehingga mudah
memindahkan panas.
Conduction heat transfer coefficient have good
making it easy to transfer heat.

63
6. Mempunyai titik beku yang rendah,hal ini
dibutuhkan pada kondisi mesin yang bekerja pada
daerah dingin.
Has alow freezing point, it is necessary to
condition the machine that works in cold waters.

c. Rangkuman 2
Summary 2
Secara garis besar fungsi pelumasan adalah
sebagai berikut/Broadly lubrication functions areas
follows:
1. Sebagai pelumas (Lubricant)
2. Sebagai pendingin (Cooling).
3. Sebagai perapat (Sealing)
4. Mencegah abrasi dan korosi komponen-
komponen mesin.
5. Sebagai pembersih (Cleaning).

d. Tes Formatif 2
FormativeTest 2
1. Sebutkan fungsi pelumas dalam mesin !
Mention the function of lubricant in the engine!
2. Sebutkan syarat-syarat pelumas yang baik !
Mention the terms of a good lubricant!

64
3. Kegiatan Belajar 3
Learning Activity 3
Perapat atau Packing (Seal)
Seals or packing (Seal)
a. Tujuan Pembelajaran 3
Learning Objectives 3
1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam bahan
pembuatan perapat (Seal)
Students canexplaina variety of materials for
seals
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dan tujuan
pemasangan seal.
Students canexplain the functionand purpose of
the installation of the seal.
3. Siswa dapat mendeteksi kerusakan perapat
(seal).
Students can detect the damage of the seals

b. Uraian Materi
Material Description
Perapat, packing (seal)/ Seals, packing (seal)
Packing adalah bagian penting dari sebuah
mesin atau peralatan, misal: pompa, valve, untuk
mencegah bocornya media dari dalam peralatan

65
tsb. Kerusakan dan kebocoran packing tidak mudah
dihindari dan waktu/umur pemakaian susah untuk
diprediksi kapan akan terjadi kerusakan. Kerusakan
packing banyak disebabkan oleh kesalahan
pemasangan ,tidak mengikuti procedur yang benar
atau tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
produsen packing. Salah satu upaya untuk
memperpanjang umur pakai adalah memasang
dengan benar dengan spesifikasi yang sesuai.
Packing is an important part of a machine or
equipment, egpumps, valves, to prevent media from
leaking equipment. Leaking of the packing is not
easily avoided and the time/age of use is difficult to
be predicted when it will be damaged. The damage
caused by packing a lot of installation errors, not
following the correct procedure or did not follow the
instructions given by the manufacturer packing. One
of the attempts to extend the service life is set up
correctly with the appropriate specifications.

Fungsi/ function
 Sebagai perapat,peredam, antara dua
komponen yang berpasangan, yang
membutuhkan kerapatan.

66
As seals, dampers, between two pairs of
components, which require density.
 Sebagai pembatas pada zat cair, gas,
maupun penyerap panas, pada suatumesin
yang bergerak.
As a barrier to liquids, gases, and heat sink,
on a moving machine.

Gambar 9. Packing kertas


Picture 9. Packing paper

Syarat yang harus dimiliki pada packing bergantung


pada:
The conditions that must be owned by the packing,
depends on:

67
a. Jenis gas atau zat cair yang bekerja atau
berada di dalamnya
Type of gas or liquid substance or are working
on it.
b. Tekanan yang harus ditahan oleh packing
tersebut.
The pressure that must be retained by the
packing.
c. Suhu yang berhubungan dengan bahan packing
tersebut.
Temperature corresponding to the packing
material.
d. Cara pemasangan yang dilakukan.
The installation is done.

Menurut sifat perapatannya, packing dibedakan


menjadi:
According to characteristic of sealing, packing can be
divided into:
1. Perapat Statis, digunakan untuk menyekat dua
bagian yang tidak bergerak.
Static seals, used to insulate the two parts are
not moving.

68
2. Perapat dinamis, digunakan untuk bagian- bagian
yang bergerak. Misalnya perapat batang yang
bergerak bolak-balik dan perapat poros yang
mempunyai gerak berputar.
Dynamic seal, used for moving parts. For
example, stem seals moving back and shaft seals
that have a rotating motion.

Gambar 10. Packing Statis

Gambar 11. Packing Dinamis


69
Jenis-Jenis Bahan Paking/Gasket Material Types.
Dibedakan dalam kelompok/ divided into
groups:
(a). Bahan packing bukan metalik/Packing
material instead of metallic
1. Alat perapat statis/ Static sealing tool:
 Kertas dan karton, bahan yang terbuat
dari campuran serat yang ditambah
dengan perekat dan bahan pengisi.
Sebagai serat digunakan serat kayu, serat
kain tua, serat jerami dan serat kertas tua.
Paper and cardboard, a material made
from a mixture of fibers is coupled with
adhesives and fillers. As the fiber used
wood fibers, fibers of old cloth, fibers traw
and old paper fibers.
 Fiber, bahan terdiri dari lapisan-lapisan
kertas yang impregnasikan (dijenuhkan)
dengan damar buatan,fiber ini biasanya
digunakan sebagai paking pelat.
Fiber, the material consists of layers of
paper that impregnated (saturated) with

70
artificial resin, fiber is usually used as a
gasket plate.

Gambar 12. Packing Fiber dan Kertas


Picture 12. Packing Fiber and Paper

2. Alat perapat statis dan dinamis:


 Kulit adalah bahan kulit binatang yang
disamak dengan asam krom mineral
dinamakan kulit krom. Kulit selain dipakai
dalam bentuk gelang juga packing pelat-
pelat, terutama digunakan dalam bentuk
mainset sebagai packing perapat untuk
batang.

71
Leather is tanned animal skin material
with mineral acids called chrome leather
chrome. Beside used in bracelets, leather
also used in the form of packing plates,
mainly used in the form of main set as
packing seals for rods.
 Karet, bahan ini terbuat dari karet alam
dan jenis karet sintetis. Karena
kekenyalannya yang besar karet termasuk
bahan packing yang terbaik.
Rubber, this materials made of natural
rubber and synthetic rubber type.
Because of its elasticity, rubber become
one of the best packing materials.
 Akan tetapi bahan packing ini hanya
sesuai untuk media tertentu yaitu pada
suhu, tekanan, dan kecepatan yang tidak
terlampau tinggi.
However, this packing materials only
appropriate for specific media that the
temperature, pressure, and speed is not
too high.
 Packing karet digunakan untuk perapat
pipa-pipa air, dan lain-lain.

72
 Asbes, adalah silikat magnesium yang
ditemukan di alam dalam bentuk serat.
Dalam bentuk itu daya tahan suhunya
kira-kira 500°C, akan tetapi, asbes
biasanya diberi campuran karet dan grafit.
Asbes digunkan sebagai paking pelat dan
paking sumbat tabung, paking ini dibuat
dalam berbagai bentuk.
Asbestos, is a magnesium silicate which
is found in nature as fibers. In that form,
the temperature resistance approximately
500°C, however, asbestos is usually given
a mixture of rubber and graphite.
Asbestos is used mainly as a gasketplate
and gasket stopper tube, gasket is made
in a variety of forms.
 Politetrafluoreten, ialah plastik
termoplastis dalam keadaan murni daya
tahan kimianya baik dan daya tahan
suhunya kira-kira 260° C akan tetapi,
bahan ini sering juga ditambahkan kepada
asbes sebagai bahan impregnasi.
Politetrafluoereten digunakan sebagai
paking pelat dan paking sumbat tabung

73
dan tersedia dalam berbagai macam
bentuk.
Politetrafluoreten is thermoplastic wich
have a good chemical resistance and the
durability temperature approximately
260°C however, this materials often also
added to the impregnation of asbestos as
an ingredient. Politetrafluoereten used as
a gasketplate and gasket stopper tube
and is available in various forms.

3. Alat perapat dinamis/ dynamic seals.


Katun dan rami, bahan ini berasal dari
tumbuh-tumbuhan, seperti benang kenaf,
katun, dan rami diimpregnasikan dengan
bahan pelumas yang dipilih secara
khusus dan dijalin menjadi paking bujur
sangkar untuk digunakan sebagai paking
sumbat tabung.
Cotton and hemp, this materialis derived
from plants, such as kenaf yarn, cotton,
and jute impregnated withlubricants
specially selected and woven into a

74
square gaske tto be used as a plug tube
gasket.

(b). Bahan packing setengah metalik/Half-metallic


packing materials.
 Asbes dengan kasa tembaga, paking ini
terdiri dari kain asbes yang ditenun
dengan tembaga. Keseluruhannya
diimpregnasikan dengan suatu massa
tahan panas dan kemudian diberi grafit
pada salah satu sisi atau kedua belah
sisinya.
Asbestos with copper gauze, gasket
consists of asbes to cloth woven with
copper. The overall mass impregnated
with a heat-resistant graphite and then
given on one side or both sides.
 Asbes dengan kasa baja, pada kedua
belah sisi kasa baja yang ditenun rapat
dan kuat ditempelkan dengan tekanan
tinggi suatu lapisan tipis.
Asbestos with steel gauze, on both sides
of the steel gauze woven tightly and

75
strongly attached to the high pressure of a
thin layer.
 Asbes dengan salut tembaga yang tipis,
asbes diberi suatu lapisan tipis salut
tembaga dan dapat diperoleh sebagai
barang jadi (gelang dan paking kepala).
Asbestos coated with a thin copper,
asbestos was given a thin layer of copper-
coated and available as finished
goods(bracelet andhead gasket).

Gambar 13. Packing Asbes


Picture 13. Packing Asbestos

(c). Bahan packing metalik/ Metallic packing


material.
Alat perapat statis, terbuat dari baja, tembaga,
loyang, timbel,aluminium, dan nikel. Bahan ini
digunakan dalam bentukgelang persegi
76
panjang, bulat, bulat telur, bentuk lensa, atau
bentuk lain yang diinginkan.Alat perapat
dinamis terbuat dari bahan logam putih yang
digunakan sebagai packing sumbat tabung
dalam berbagai bentuk.
Means of static seals, made of steel, copper,
brass,lead, aluminum, and nickel. This
material is used in the form of bracelets
rectangular, round, oval, lens shape, or any
other desired shape. Means of dynamic seals
made of white metal that is used as a packing
tube plugs in a variety of forms.

c. Rangkuman 3
Summary 3
1. Packing(seal) Berfungsi sebagai perapat,peredam,
antara dua komponen yang berpasangan, yang
membutuhkan kerapatan juga sebagai pembatas
pada zat cair, gas, maupun penyerap panas, pada
suatumesin yang bergerak.
Packing(seal) Serves asseals, dampers, between
the two components pairs, which require density
as well as a barrier to liquids, gases, and heat sink,
on a machine that move.

77
2. Menurut sifat perapatannya packing dibedakan
menjadi yaitu packing statis dan packing dinamis.
According to the characteristic of sealing, packing
can be divided into the static and dynamic packing.

d. Tes Formatif 3
FormativeTest 3
1. Jelaskan fungsi packing (seal) secara umum !
Describethe function of packing(seal) in general!
2. Menurut sifatnya ada berapa jenis packing yang
biasa digunakan jelaskan perbedaannya dan contoh
pemakaiannya !
According to the characteristic,how many types of
packing are commonly used to explain the
differences and examples of its use!

4. Kegiatan Belajar 4
Learning Activity 4
Bahan Isolasi (Insulation Materials)
a. Tujuan Pembelajaran 4
Learning Objectives 4
1. Siswa dapat menjelaskan berbagai macam jenis
bahan isolator.

78
Students can explain the various types of isolator
materials.
2. Siswa dapat menjelaskan sifat setiap jenis bahan
isolasi.
Students can explain the properties of each type of
insulation material.
3. Siswa dapat mengetahui kegunaan masing-masing
jenis bahan isolasi.
Students can understand the use of each type of
insulation material.

b. Uraian Materi
Material Description
Bahan Isolasi (Insulation Materials)
Bahan penyekat atau isolasi adalah suatu
bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-
bagian yang bertegangan atau bagian yang aktif.
Sehingga perlu perhatian mengenai sifat-sifat dari bahan
tersebut, seperti :
Insulation material or isolator is a material that
is used to separate the parts that has voltage or current.
So that needs attention regarding the properties of these
materials, such as:
- Sifat listrik (Electrical properties)

79
- Sifat mekanis (Mechanical properties)
- Sifat thermal (Thermal properties)
- Ketahanan terhadap bahan kimia (Resistance to
chemicals)
- Dan lain-lain (Etc.)

1. Sifat Listrik (Electrical Properties)


Yaitu mempunyai tahanan jenis listrik yang besar
agar dapat mencegah terjadinya rambatan atau
kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda
tegangan atau dengan tanah. Sesuai peraturan
yang berlaku (PUIL : peraturan umum instalasi
listrik).
Which has a large electrical resistivity in order to
prevent the propagation or conduction of electrical
current leakage between the different voltage or to
ground. Accordance with applicable rules (general
rules of electrical installation).

2. Sifat Mekanis (Mechanical Properties)


Yaitu tahan terhadap tarikan, tekanan dan bengkok
maka dipilih bahan dari kain bukan dari kertas
karena kain lebih kuat dari pada kertas.

80
That is resistant to traction, pressure and bend the
chosen material of cloth instead of paper because
the fabric is stronger than on paper.

3. Sifat Termis (Thermal Properties)


Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik
atau arus gaya magnit berpengaruh kepada
penyekat termasuk pengaruh panas dari luar dan
sekitarnya. Apabila panas yang terjadi cukup tinggi,
maka diperlukan pemakaian penyekat yang tepat
agar panas tersebut tidak merusak penyekatnya.
The heat caused by the material due to the flow of
electric current or magnetic having an affect on
insulator, include the effect of heat insulation from
the outside and surroundings. If that happens fairly
high heat, it is necessary to use proper insulation so
that the heat does not damage the sealing.

4. Sifat Kimia (Chemical Properties)


Akibat panas yang cukup tinggi dapat mengubah
susunan kimianya, begitu pula kelembaban udara
atau basah disekitarnya.

81
Due to the heat high enough to alter its chemical
composition, as well as air humidity or wet
surroundings.

Gambar 14. Konduktor dengan isolator plastik


Picture 14. Conductors with plastic insulator

 Bentuk Penyekat (Forms of Insulation)


Pada umumnya, yaitu :
In general, namely:
- Padat (Solid)
- Cair (Liquid)
- Gas (Gas)

1. Penyekat bentuk padat (Solid Insulation)


a) Bahan tambang, seperti : batuan pualam, asbes,
mika, mekanit, mikafolium, mikalek, dan
sebagainya.

82
Minerals, such as: rock marble, asbestos, mica,
mekanit, mikafolium, mikalek, and so on.
b) Bahan berserat, seperti : benang, kain (tekstil),
kertas, prespan, kayu, dan lain-lain.
Fibrous material, such as thread, cloth (textiles),
paper, prespan, wood, and others.
c) Gelas dan keramik.
Glass and ceramics.
d) Plastik.
Plastic
e) Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya.
Rubber, bakelite, ebonite, and so on.
f) Bahan-bahan lain yang dipadatkan.
Other materials that solidified.

Gambar 15. Penyekat padat


Picture 15. Solid insulation
83
2. Penyekat bentuk cair (Liquid Insulation)
Penyekat yang paling banyak digunakan adalah
minyak transformator dan macam-macam minyak hasil
bumi.
Insulator that are the most widely used is the
transformer oil and various oil crops.

Gambar 16. Isolator kertas dengan minyak transformator.


Picture16. Paper isolator with transformer oil.
3. Penyekat bentuk gas (Gas Insulation)
Penyekat dalam bentuk gas ini dapat
dikelompokkan ke dalam : udara dan gas-gas lain,
seperti : Nitrogen, Hidrogen dan Carbondioksida
(CO2), dan lain-lain.
Gas insulator can be grouped into: air and other
gases, such as Nitrogen, Hydrogen and
Carbondioksida (CO2), and others.

84
Gambar 17. Isolasi gas
Picture 17. Gas Isolator

 Pembagian Kelas Bahan Penyekat.


Classsification of Insulation Material
Berdasarkan suhu maksimum yang diizinkannya,
maka bahan penyekat listrik dapat dibagi menjadi:
Based on the maximum temperature being
allowed, then the electrical insulating materials can be
divided into:
1. Kelas Y adalah bahan berserat organis (seperti
kertas, karton,katun, sutera, dan sebagainya).
Class Y is an organic fibrous material (such as
paper, cardboard, cotton, silk, and so on).
2. Kelas A, yaitu bahan berserat dari kelas Y yang
telah dicelup dalam pernis atau kompon atau yang

85
terendam dalam cairan dielektrikum (seperti
penyekat fiber pada transformator yang terendam
minyak).
Class A, which is the fibrous material of the class Y
that has been dipped in lacquer or compound or
submerged in a dielectric fluid (such as fiber
insulation transformator that is submerged in oil).
3. Kelas E, yaitu bahan penyekat kawat email yang
memakai bahan pengikat polyvinylformal,
polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat
lain sejenis.
Class E, which is material wire insulation email
using polyvinylformal binder, and epoxy resin
polyurethene and other such binders.
4. Kelas B, yaitu bahan bukan organik (seperti : mika,
gelas, fiber, asbes) yang dicelup atau direkat
menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan
biasanya tahan panas (dengandasar minyak
pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).
Class B, which is not an organic material (such as
mica, glass, fiber, asbestos) are dyed or fused into
one with varnish or compound, and usually heat
resistant (with a base oil dryers, bitumin sirlak,
bakelite, and so on).

86
5. Kelas F, yaitu bahan bukan organik yang dicelup
atau direkat menjadi satu dengan
eposide,polyurethane atau pernis lain yang tahan
panas tinggi.
Class F, which is organic material is not dyed or
fused into one with eposide, polyurethane or other
varnish that is resistant to high heat.
6. Kelas H, yaitu semua bahan komposisi bahan dasar
mika, asbes dan gelas fiber dicelup dalam silikon
dan tidak mengandung sesuatu bahan organis
seperti kertas, katun dan lain-lain.
Class H, which is all the material composition of the
base material mica, asbestos and glass fiber dyed
into silikon and does not contain anything organic
materials such as paper, cotton and others.
7. Kelas C, yaitu bahan non organik yang tidak dicelup
dan tidak terikat dengan zat organik, seperti : mika,
mikanit, mikalek, gelas dan bahan keramik. Hanya
satu bahan organis saja yang termasuk kelas C
yaitu polytetrafluoroethylene (teflon).
Class C, which is non-organic ingredients that are
not dyed and are not bound with organic
substances, such as mica, mikanit, mikalek, glass

87
and ceramic materials. Only one organic material is
included class C is polytetrafluoroethylene (Teflon).

c. Rangkuman 4
Summary 4
Bahan penyekat atau isolasi adalah suatu
bahan yang digunakan untuk memisahkan bagian-
bagian yang bertegangan atau bagian yang aktif.
Sehingga perlu perhatian mengenai sifat-sifat dari bahan
tersebut, seperti:
Insulation or insulating material is a material
that is used to separate the parts that voltage or the
current. So that needs attention regarding the properties
of these materials, such as:
- Sifat listrik (Electrical properties)
- Sifat mekanis (Mechanical properties)
- Sifat thermal (Thermal properties)
- Ketahanan terhadap bahan kimia (Resistance
to chemicals)
- Dan lain-lain (Etc.)

88
d. Tes Formatif 4
Formative Test 4
1. Sebutkan fungsi isolasi dalam rangkaian listrik!
Mention the function of insulation in electrical circuits!
2. Sebutkan beberapa ciri isolasi yang baik !
Mention some characteristics of good insulation !

5. Kegiatan Belajar 5
Learning Activity 5
a. Tujuan Pembelajaran 5
Learning Objectives 5
1. Siswa dapat menjelaskan perbedaan bahan bakar
padat, cair dan gas pada mesin.
Students can explain differences in solid fuel, liquid
and gas in the engine.
2. Siswa dapat menjelaskan penggunaan bahan bakar
padat, cair dan gas pada mesin.
Students can explain the use of solid fuels, liquid
and gas in the engine.

89
b. Uraian Materi
Material Description
Bahan bakar (Fuel)
1. Pengertian Bahan Bakar (Definition of Fuel)
Bahan Bakar adalah semua bahan dalam bentuk
apa saja yang dapat terbakar dalam arti bereaksi
dengan oksigen.
Fuel is all the material in any form that can be
burned in the sense of reacting with oxygen.
2. Jenis-jenis Bahan Bakar (Types of Fuel)
Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar
cair, padat, dan gas).
Various types of fuels (such as liquid fuels, solid,
and gas).
2.1. Bahan Bakar Cair (Liquid Fuels)
Bahan bakar cair seperti minyak tungku/
furnace oil dan LSHS (Low Sulphur Heavy
Stock) terutama digunakan dalam penggunaan
industri.
Liquid fuels such as furnace oil and LSHS (Low
Sulfur Heavy Stock) is mainly used in the
industries.

90
2.1.1. Densitas (Density)
Densitas adalah perbandingan massa bahan
bakar terhadap volum bahan bakar pada
suhu acuan 15°C. Densitas diukur dengan
suatu alat yang disebut hydrometer. Densitas
berguna untuk penghitungan kuantitatif dan
kualitas penyalaan. Satuan densitas adalah
kg/m3.
Density is the ratio of the mass of fuel to the
volume of fuel at a reference temperature of
15 °C. Density is measured with an
instrument called a hydrometer. Density is
useful for quantitative calculation and ignition
quality. The unit of density is kg/m3.

2.1.2. Specific gravity


Specific gravity adalah perbandingan berat
dari sejumlah volum minyak bakar terhadap
berat air untuk volum yang sama pada suhu
tertentu. Specific gravity tidak memiliki
satuan. Pengukuran specific gravity biasanya
dilakukan dengan hydrometer.
The specific gravity is the ratio of the weight
of a volume of heavy fuel oil to the water for

91
the same volume at a given temperature.
The specific gravity has no units.
Measurement of specific gravity is usually
done with a hydrometer.

Tabel . 3 Specific gravity berbagai bahan bakar minyak.


Table. 3 Specific gravity of various fuel oils

Bahan bakar L.D.O/Minyak Minyak Tungku L.S.H.S


Minyak Diesel Ringan (Furnace Oil) (Low Sulphur
(Fuels Oil) (Low Density Oil) Heavy Stock)

Specific 0,85 - 0,87 0,89 - 0,95 0,88 - 0,98


Gravity

2.1.3. Viskositas (Viscosity)


Viskositas suatu fluida merupakan ukuran
resistansi bahan terhadap aliran.
Pengukuran viskositas dilakukan dengan
suatu alat yang disebut Viskometer.
Viskositas merupakan sifat yang sangat
penting dalam penyimpanan dan
penggunaan bahan bakar minyak, karena:
The viscosity of a fluid is a measure of
resistance to flow. Viscosity measurement is
done with an instrument called a viscometer.
92
Viscosity is a very important trait in the
storage and use of fuel oil, because:
a) Mempengaruhi derajat pemanasan awal
yang diperlukan untuk handling,
penyimpanan dan atomisasi .
Affect the degree of pre-heating required
for handling, storage and atomization.
b) Jika minyak terlalu kental, maka akan
menyulitkan dalam pemompaan, sulit
untuk menyalakan burner, dan sulit
dialirkan.
If the oil is too thick, it will be difficult to
pump, hard to turn on the burner, and
difficult to handle.
c) Atomisasi yang jelek dan terjadinya
pembentukan endapan karbon pada
ujung burner atau pada dinding-dinding.
Poor atomization and the formation of
carbon deposits on the burner tip or on
the walls.

93
Gambar. 18 Atomisasi
Picture. 18 Atomization

2.1.4. Titik Nyala (Flash Point)


Titik nyala suatu bahan bakar adalah suhu
terendah dimana bahan bakar dapat
dipanaskan sehingga uap mengeluarkan
nyala sebentar bila dilewatkan suatu nyala
api. Titik nyala untuk minyak tungku/furnace
oil adalah 66⁰C.
The flash point of a fuel is the lowest
temperature at which the fuel can be heated
so that steam issuing flame briefly when a
flame is passed. Flash point for furnace oil is
66⁰C.

94
2.1.5. Titik Tuang (Pour Point)
Titik tuang adalah suhu terendah dimana
bahan bakar akan tertuang atau mengalir
bila didinginkan dibawah kondisi yang sudah
ditentukan. Ini merupakan indikasi dimana
bahan bakar minyak siap untuk
dipompakan.
Pour point is the lowest temperature at which
a fuel will pour or flow when cooled under
prescribed conditions. This is an indication
that the fuel ready to be pumped.

2.1.6. Panas Jenis (Heat type)


Panas jenis adalah jumlah kKal yang
diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg minyak
sebesar 1⁰C. Satuan panas jenis adalah
kkal/kg⁰C. Panas jenis menentukan berapa
banyak steam yang digunakan untuk
memanaskan minyak ke suhu yang
dikehendaki. Minyak ringan memiliki panas
jenis yang rendah, sedangkan minyak yang
lebih berat memiliki panas jenis yang lebih
tinggi.

95
Specific heat is the amount kCal required to
raise the temperature of 1 kg of oil by 1⁰C.
Therm is a type of kcal/kg⁰C. Specific heat
determines how much steam is used to heat
the oil to the desired temperature. Light oil
has a low specific heat, while the heavier oil
has a higher specific heat.
2.1.7.Nilai Kalor/Gross Calorific Value (GCV)/Nett
Calorific Value(NCV)
Nilai kalor merupakan ukuran panas atau
energi yang dihasilkan.
The calorific value is a measure of heat or
energy produced.

Tabel 4 Nilai kalor kotor (GCV) untuk beberapa bahan bakar minyak
Table 4 gross calorific value (GCV) for some fuel
Bahan bakar Nilai Kalor kotor
No.
minyak (GCV) (Kkal/kg)
1. Minyak Tanah 11.100
2. Minyak Diesal 10.800
3. L.D.O 10.700
4. Minyak Tungku/ 10.500
Furnace

96
2.1.8 Sulfur (Sulfur)
Jumlah sulfur dalam bahan bakar minyak
sangat tergantung pada sumber minyak
mentah dan pada proses penyulingannya.
Kandungan normal sulfur untuk residu bahan
bakar minyak (minyak furnace) berada pada 2-
4 %.
The amount of sulfur in fuel oil is highly
depend on the source of crude oil and the
refining process. Normal content of sulfur for
residual fuel oil (furnace oil) are at 2-4%.
Kerugian utama dari adanya sulfur adalah
resiko korosi oleh asam sulfat yang terbentuk
selama dan sesudah pembakaran, dan
pengembunan di cerobong asap, pemanas
awal udara dan economizer.
The main disadvantage of the presence of
sulfur is a risk of corrosion by sulfuric acid
formed during and after combustion, and
condensation at the smokestack, air preheater
and economizer.

97
Tabel 5 Persentase sulfur untuk berbagai bahan bakar minyak.
Table. 5 The percentage of sulfur for various fuel oils.
No. Bahan bakar minyak Persen sulfur
1. Minyak Tanah 0,05 – 0,2
2. Minyak Diesel 0,05 – 0,25
3. L.D.O 0,5 – 1,8
4. Minyak Furnace 2,0 – 4,0
5. LSHS < 0,5

2.1.9. Kadar Abu (Ash Content)


Umumnya, kadar abu berada pada kisaran
0,03 – 0,07 %. Abu yang berlebihan dalam
bahan bakar cair dapat menyebabkan
pengendapan kotoran pada peralatan
pembakaran. Abu memiliki pengaruh erosi
pada ujung burner, menyebabkan kerusakan
pada refraktori pada suhu tinggi dapat
meningkatkan korosi suhu tinggi dan
penyumbatan peralatan.
Generally, the ash content in the range of
0.03 to 0.07%. The ash which is excessive in
liquid fuels can lead to deposition of dirt on
combustion equipment. The ash has an
erosive effect on the burner tip, causing

98
damage to the refractory at high
temperatures can increase the high
temperature corrosion and clogging of
equipment.
2.1.10. Residu Karbon (Carbon residue)
Residu karbon memberikan kecenderungan
pengendapan residu padat karbon pada
permukaan panas, seperti burner atau injeksi
nosel.
Carbon residue gives the tendency of the
solid residue of carbon deposition on hot
surfaces, such as burner or nozzle injection.
2.1.11. Kadar Air (Water Content)
Kadar air minyak tungku/furnace pada saat
pemasokan umumnya sangat rendah sebab
produk disuling dalam kondisi panas. Batas
maksimum 1% ditentukan sebagai standar.
Air dapat menyebabkan kerusakan dibagian
dalam permukaan tungku selama
pembakaran terutama jika mengandung
garam terlarut. Air juga dapat menyebabkan
percikan nyala api di ujung burner, yang
dapat mematikan nyala api, menurunkan
suhu nyala api atau memperlama penyalaan.

99
The water content of the oil furnace/furnaces
at the time of supply is generally very low
because the product is distilled in hot
conditions. Upper limit of 1% is specified as
standard. Water can cause surface damage
inside the furnace during combustion,
especially if it contains dissolved salts. It can
also cause spark the flame at the burner tip,
which can turn off the flame, reducing flame
temperature or lengthening the flame.
2.1.12. Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (Fuel
storage)
Akan sangat berbahaya bila menyimpan
minyak bakar dalam tong. Cara yang lebih
baik adalah menyimpannya dalam tangki
silinder, diatas maupun dibawah tanah.
Tangki penyimpan bahan bakar untuk
industri pada umumnya digunakan tangki
mild steel tegak yang diletakkan diatas
tanah. Untuk alasan keamanan dan
lingkungan, perlu dibuat dinding disekitar
tangki penyimpan untuk menahan aliran
bahan bakar jika terjadi kebocoran.

100
It would be very dangerous when storing fuel
oil in the barrel. A better way is to keep it in a
cylindrical tank, above or below ground. The
fuel storage tanks are generally used for
industrial mild steel tank is placed upright on
the ground. For safety and environmental
reasons, need to be made around the walls
of the storage tank to hold the fuel flow if a
leak occurs.

 Macam-macam bahan bakar cair:


Various kinds of liquid fuels:
1. Avgas (Aviation Gasoline)
Dihasilkan dari fraksi minyak bumi, untuk bahan bakar
pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran
dalam (internal combution), mesin piston dengan
sistem pengapian. Performa BBM ini ditentukan
dengan nilai octane number antara nilai dibawah 100
dan juga diatas nilai 100 .
Produced from petroleum fractions, for aircraft fuel
systems with internal combustion engine type (internal
combution), piston engine with the ignition system. The
performance of this fuel is determined by the value of

101
fuel octane number between the values below 100 and
also above of 100.
2. Avtur (Aviation Turbine)
Merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari
fraksi minyak bumi. Avtur didisain untuk bahan bakar
pesawat udara dengan tipe mesin turbin (external
combution).
Is a special type of fuel produced from petroleum
fractions. Aviation fuel designed for aircraft with turbine
engine type (external combution).
3. Bensin (Gasoline)
Diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran
dengan pengapian. Di Indonesia terdapat beberapa
jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu
pembakaran berbeda, dihitung berdasarkan Nilai RON
(Randon Octane Number) yang dibedakan menjadi 3
jenis yaitu:
Intended for the combustion engine with ignition. In
Indonesia there are several types of gasoline type fuel
combustion quality that have different values,
calculated based on the value of RON (Randon Octane
Number) which can be divided into 3 types:
a. Premium (RON 88) adalah bahan bakar minyak jenis
distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna

102
kuning tersebut akibat adanya zat pewarna
tambahan (dye). Penggunaan premium pada
umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan
bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda
motor, motor tempel dan lain-lain.
Premium (RON 88) is a kind of distillate fuel oil is
clear yellowish. The yellow color is due to the
additional of dye. The use of premium is generally to
fuel gasoline-powered motor vehicles, such as cars,
motorcycles, outboard motors and others.
b. Pertamax (RON 92) : untuk kendaraan yang
mempersyaratkan penggunaan bahan bakar
beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded).
Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan
yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang
telah menggunakan teknologi setara dengan
electronic fuel injection dan catalytic converters.
Pertamax (RON 92): for vehicles that require the
use of high-octane fuel and unleaded. Pertamax
also recommended for vehicles produced over 1990
primarily been using equivalent technology with
electronic fuel injection and catalytic converters.
c. Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah
memenuhi standar performance International World

103
Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk
kendaraan yang berteknologi mutakhir yang
mempersyaratkan penggunaan bahan bakar
beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax
Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan
yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang
menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection
(EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI),
Turbochargers dan catalytic converters.
Pertamax Plus (RON 95): Fuel Type is in
compliance with the performance standards of the
World Wide Fuel Charter International (WWFC).
Intended for advanced technology vehicles that
require the use of high-octane fuel and
environmentally friendly. Pertamax Plus is highly
recommended for vehicles with a compression ratio
of > 10.5 and also the use of technology Electronic
Fuel Injection (EFI), Intelligent Variable Valve Timing
(VVTi), (VTI), Turbochargers and catalytic
converters.
4. Minyak Tanah (Kerosene)
Minyak Tanah merupakan bagian dari minyak mentah
yang memiliki titik didih antara 150 °C dan 300 °C dan

104
tidak berwarna. Digunakan sebagai alat bantu
penerangan, memasak, water heating, dll.
Kerosene is part of the crude oil that has a boiling point
of between 150 °C and 300 °C and colorless. Used as
a tool for lighting, cooking, water heating, etc.
5. Minyak Solar/(High Speed Diesel (HSD)
Minyak Solar/High Speed Diesel (HSD) merupakan
BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane
number 45. jenis BBM ini umumnya digunakan untuk
mesin trasportasi mesin diesel dengan sistem injeksi
pompa mekanik (injection pump) dan electronic
injection. Jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis
kendaraan bermotor trasportasi dan mesin industri.
Solar Oil/High Speed Diesel (HSD) is a type of diesel
fuel that has a cetane number 45 performance fuel type
is commonly used for transportation machinery diesel
engines with mechanical injection pump system and
electronic injection. Kind of fuel is intended for the type
of motor vehicle transportation and industrial
machinery.
6. Minyak Diesel/Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine
Diesel Fuel (MDF)
Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang
berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur

105
rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang
rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel
Engine di sektor industri.
Diesel Oil is the distillation of black oil which is liquid at
low temperatures. Usually has a low sulfur content and
can be accepted by Medium Speed Diesel Engines in
the industrial sector .
7. Minyak Bakar/Marine Fuel Oil (MFO)
Minyak Bakar bukan merupakan produk hasil destilasi
tetapi hasil dari jenis residu yang berwarna hitam.
Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan yang tinggi
dibandingkan minyak diesel. Pemakaian BBM jenis ini
umumnya untuk pembakaran langsung pada industri
besar dan digunakan sebagai bahan bakar untuk
steam power station.
Fuel oil is not a product of distillation, but the result of
the type of black residue. This type of oil has a higher
viscosity than diesel oil. Fuel consumption of this type
generally for direct combustion in large industries and
used as fuel for steam power station.
8. Biodiesel
Jenis Bahan Bakar ini merupakan alternatif bagi bahan
bakar diesel berdasar-petroleum dan terbuat dari
sumber terbaharui seperti minyak nabati atau hewan.

106
Secara kimia, ia merupakan bahan bakar yang terdiri
dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang
asam lemak. Jenis Produk yang dipasarkan saat ini
merupakan produk biodiesel dengan campuran 95
persen diesel petrolium dan mengandung 5
persenCPO yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid
Methyl Ester (FAME).
Biodiesel is an alternative fuel for diesel-petroleum
based and made from renewable sources such as
vegetable oil or animal oil. Chemically, it is a fuel
consisting of a mixture of mono-alkyl esters of long
chain fatty acids. Types of products marketed today is
a product of a mixture of 95 percent biodiesel with
petroleum diesel and 5 contain persenCPO that has
been formed into Fatty Acid Methyl Ester (FAME)
9. Pertamina Dex
Pertamina Dex adalah bahan bakar mesin diesel
modern yang telah memenuhi dan mencapai standar
emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa
tinggi dengan cetane number 53 ke atas, memiliki
kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300
ppm, jenis BBM ini direkomendasikan untuk mesin
diesel teknologi injeksi terbaru (Diesel Common Rail
System).

107
Pertamina Dex is modern diesel engines fuel that has
fulfilling and achieving exhaust emission standards
EURO 2, has a number of high performance with
cetane number 53 or more, have a high quality with a
sulfur content below 300 ppm, the type of fuel
recommended for diesel engine injection technology
latest (Diesel Common Rail System).

 Bahan Bakar Padat (Batubara)


Solid Fuel (Coal)

Klasifikasi Batubara
Classification of Coal
Batubara diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama yakni :
Coal is classified into three main types namely:
1. Antracit, merupakan batubara tertua dan keras, serta
hampir tidak ber-air.
Anthracite, a hard coal and the oldest, and almost not
air- water.
2. Bituminous (Aspal)
Bituminous (Asphalt)
3. Lignit, merupakan batubara termuda merupakan
batubara lunak dengan kadar fixed carbon yang
rendah.

108
Lignite, is the youngest coal is soft coal with a low
fixed carbon content.

Batubara yang umum digunakan pada industri


adalah batubara bituminous dan sub-bituminous.
Pengelompokan batubara berdasarkan nilai kalornya
adalah sebagai berikut:
The coal which commonly used in the industry is
bituminous coal and sub-bituminous. Grouping based on
the heating value of coal is as follows:

 Bahan Bakar Gas (Fuel Gas)


Bahan bakar gas merupakan bahan bakar yang
sangat memuaskan sebab hanya memerlukan sedikit
handling dan sistem burner-nya sangat sederhana dan
hampir bebas perawatan. Gas dikirimkan melalui jaringan

109
pipa distribusi sehingga cocok untuk wilayah yang
berpopulasi tinggi atau padat industri. Walau begitu,
banyak pemakai perorangan yang besar memiliki
penyimpan gas, bahkan beberapa diantara mereka
memproduksi gasnya sendiri.
Fuel gas is a fuel that is very satisfying because it
just requires a bit of handling and its burner system is very
simple and virtually maintenance free. Gas is delivered via
a distribution network that is suitable for areas of high
population or industrial solid. Even so, many large
individual consumers have gas storage, even some of
them produce their own gas.

Jenis-jenis bahan bakar gas (Types of fuel gas )


Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas :
Here is a list of the types of gaseous fuels:
1. Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari
alam:
Fuel that is naturally found in nature:
- Gas alam (Natural Gas)
- Metan dari penambangan batubara (Methane
from coal mining)

110
2. Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar
padat:
Gaseous fuels made from solid fuel:
 Gas yang terbentuk dari batubara
The gas formed from coal
 Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
The gas formed from waste and biomass
 Gas dari proses industri lainnya (gas blast
furnace)
3. Bahan bakar yang terbuat dari minyak bumi:
Fuel made from petroleum:
 Gas Petroleum cair (LPG)
Liquid Petroleum Gas (LPG)
 Gas hasil penyulingan
Refinery gases
 Gas dari gasifikasi minyak
Gas from gasification of oil
4. Gas-gas dari proses fermentasi
Gases from the fermentation process

111
c. Rangkuman 5
Summary 5
1) Bahan Bakar adalah semua bahan dalam bentuk
apa saja yang dapat terbakar dalam arti bereaksi
dengan oksigen.
Fuel is all the material in any form that can be
burned in the sense of reacting with oxygen.
2) Bahan bakar dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: padat,
cair dan gas.
Fuel can be divided into 3 types: solid, liquid and
gas.

d. Tes Formatif 5
Formative Test 5
1. Apa yang dimaksud dengan bahan bakar secara
umum jelaskan !
What is the fuel generally explain!
2. Jelaskan perbedaan antara bahan bakar bensin
premium dengan bensin pertamax.
Explain the difference between premium gasoline
fuel with gasoline pertamax.

112
6. Kegiatan Belajar 6
Learning Activity 6
KOROSI (CORROSION)

a. Tujuan Pembelajaran 6
Learning Objectives 6
1. Siswa dapat memahami macam-macam korosi dan
penyebabnya.
Students can understand the kinds of corrosion and its
causes.
2. Siswa dapat memahami cara pencegahan/
pengendaliannya.
Students can understand how to prevent /control.

b. Uraian Materi
Material Description
Korosi yang terjadi pada besi (trust) Korosi
merupakan gejala destruktif yang berpengaruh pada
hampir semua logam.
Corrosion that occurs in iron (trust) Corrosion is a
destructive phenomenon that affects virtually all metals.
Korosi : Penurunan mutu logam akibat reaksi
elektrokimia dengan lingkungannya.
Corrosion: The decline in the quality of the metal due to
the electrochemical reaction.
113
Macam korosi :
Kinds of corrosion :
1) Korosi logam tak sejenis (Corrosion of metals was
similar)
Terjadi bila 2 logam tak sejenis yang tergabung
(coupled) membentuk sel korosi basah sederhana.
Sering disebut korosi dwi-logam atau korosi galvanik.
Occurs when a type 2 metal not incorporated (coupled)
form a simple wet corrosion cell. Often called the bi-
metal corrosion or galvanic corrosion.
2) Korosi serangan selektif (Corrosion selective attack)
Serangan selektif (selective attack) : korosi yang terjadi
pada tempat tertentu dari suatu permukaan logam
dengan adanya cacat logam.
Attacks selective (selective attack): corrosion that
occurs at a particular place on a metal surface in the
presence of metal defects.
3) Korosi batas butir (Corrosion grain boundaries)
Logam murni pada umumnya bebas dari semua cacat.
Namun masih dapat mengalami korosi pada batas-
batas butir karena ketidak sesuaian struktur kristalnya.
Pure metals are generally free from all defects. But still
can experience corrosion in the grain boundaries due
to non-compliance of its crystalline structure.

114
Misalnya: Pegangan pintu dari kuningan.
For example: The door handle of brass.
4) Korosi intergranuler (Corrosion intergranuler)
Terjadi bila ada pengendapan pada daerah batas butir.
Occurs when there is precipitation on the grain
boundaries.
Bahan yang bisa mengendap :
Materials that can settle :
a) Logam antara, terbentuk dari atom-atom logam,
dapat bersifat anoda atau katoda terhadap logam
utama.
Metal between, formed from metal atoms, can be
either the anode or cathode of the main metal.
b) Senyawa, terbentuk oleh unsure logam dan non
logam.
Compounds, formed by metallic and nonmetallic
elements.
5) Korosi celah (cresive corrosion)
Terjadi bila logam dengan sifat dan komposisi seragam
berhadapan dengan lingkungan berair dengan
komposisi heterogen sehingga terbentuknya sel-sel
konsentrasi.
Occurs when the metal with uniform composition and
properties dealing with the aqueous environment with

115
heterogeneous composition so that the formation of
concentration cells.

O2

M+
O2 O2 M+

O2 O2

M+ M+
O2
O2 M+ M+
M+ O2
O2 M O2
+
M+
O2 O2 O2 M +
O2 O2
O2 M+ M+ O2 O2 +
M+ O2 M+ O2 M M+ O2
O2 M+ M+ M+ M +
O2 M+ O2 M+ O2
M+ O2 M+
O2
M+ O2 O2
O2 O2

M+ M+

Kondisi awal Setelah


initial conditions after
Terjadi korosi Terjadi korosi
corrosion occurs corrosion occurs
Karena sebagian permukaan logam terasing dari
lingkungan dibandingkan bagian lain logam tersebut
yang menghadap elektrolit dalam volume besar.
Because most metal surfaces isolated from the
environment than other parts of the metal facing the
electrolyte in large volumes.

116
6) Korosi sumuran (pitting corrosion)
Yaitu korosi lokal yang secara selektif menyerang
bagian permukaan logam yang selaput pelindungnya
tergores atau retak. Mempunyai tonjolan karena
dislokasi. Mempunyai komposisi heterogen akibat
penyisipan atau presipitasi.
Is local corrosion which selectively attacks the metal
surface is scratched or cracked the protective
membrane. Having a bulge due to dislocation. Has a
heterogeneous composition due to insertion or
precipitation.

Udara Udara

lintasan
panjang air air

Difusi oksigen lintasan


lintasan
pendek
Lapisan kekurangan oksigen
pendek
OH - Fe
2+
Fe
2+
OH -
karat karat
Kondisi umum :
e
Banyak anoda dan katoda lokal e
Katoda
Anoda Katoda

Kondisi awal Terjadi korosi


initial conditions corrosion occurs

117
Cara Pencegahan/Pengendalian Korosi
Preventive measures/Corrosion Control
a) Tahapan pencegahan korosi pada proses produksi
Stages prevention of corrosion in the production
process
Perancangan (designing) :
- bentuk dan struktur (The shape and structure)
- pemilihan bahan (Selection of materials)
- lingkungan kerja (Working environment)
- bahan pelindung (Protective material)
- metode perlindungan katodik (Cathodic protection
method)

Proses produksi
(The production Pembuatan (Making) :
- reproduksi rancangan (Reproduction designs)
Process) - pemakaian bahan (Use of materials)
- perlakuan panas (Heat treatment)
- teknik fabrikasi (Fabrication techniques)
- lapisan pelindung (The protective layer)

Pemakaian (usage) :
- suku cadang (Spare parts)
- pemantauan lingkungan (Environmental monitoring)
- pemeliharaan lapisan (Maintenance of layer)
- pelindung( protector)
- pemantauan proteksi elektrik (Monitoring of
electrical protection)

Cara pengendalian (Method of Control) :


 Modifikasi rancangan (Modified design)
 Modifikasi lingkungan (environmental
modification)
118
 Pemberian lapisan pelindung (Providing
protective coating)
 Pemilihan bahan (Selection of materials)

b) Pengendalian melalui perancangan


Control through design
Perlu dicegah masuknya fluida pada sambungan
dengan menggunakan bahan yang anti karat (karet
atau teer).
It should be prevented entry of fluid in connection with
using anti-rust material (rubber or teer)
Contoh : Tumbal pipa baja baja lunak untuk pipa
tembaga–nikel.
Example : Tumbal steel pipe to pipe mild steel copper-
nickel

Kontak Listrik (Electrical Contacts)

Pipa Cu–Ni 119 Pipa baja lunak Pipa Cu–Ni


(katoda) (anoda) (katoda)
c) Pengendalian lingkungan
Controlling the environment
Korosi udara penyebabnya adalah adanya air yang
berasal dari hujan, kabut, pengembunan. Besi, baja,
nikel, tembaga, dan seng mengalami korosi dalam
kelembaban 60%. Bila diatas 80% menjadi higroskopis.
Corrosion of air causes is that the water comes from
rain, fog, condensation. Iron, steel, nickel, copper, and
zinc corrosion in 60% humidity. When over 80%,
become hygroscopic.
Keadaan yang mempengaruhi korosi:
Circumstances which affect corrosion:
1. Lingkungan udara (10-30)
Air Environment (10-30)
Cara mengurangi :
How to reduce:
 Menurunkan kelembaban (Lowering humidity)
 Menghilangkan komponen yang mudah
menguap (Eliminating volatile components)
 Mengubah temperature (Change of
temperature)
 Menghilangkan kotoran yang dapat membentuk
katoda (Removes impurities that can form the
cathode)

120
2. Bahan yang terendam air bebas
Materials are awash free
Bahan yang mengandung ion elektrolit
Materials containing electrolyte ions
Modifikasi elektrollit :
Modification elektrollit :
 Menurunkan konduktifitas ionic (Lowering the
ionic conductivity)
 Mengubah pH (Changing the pH)
 Mengubah suhu (Changing the temperature)
d) Pengendalian dengan lapisan penghalang
Control of the barrier layer
1) Pelapisan dengan cat (Coating with paint)
2) Pelapisan dengan plastik (Coating with plastic)
a) Pencelupan (Immersion)
b) Penyemprotan(Spraying)
c) Penguapan (Evaporation)
3) Pelapisan dengan Chrom (Coating with Chrom)

c. Rangkuman 6
Summary 6
Korosi adalah proses persenyawaan antara bahan yang
bersifat korosif (Fe) dengan oksigen yang bersifat asam

121
sehingga akan menimbulkan karat.
Corrosion is the process of compounding the material
which is corrosive (Fe) with oxygen acidic so will cause
rust.
1. Cara pengendalian :
How to control :
 Modifikasi rancangan (Modified design)
 Modifikasi lingkungan (environmental modification)
 Pemberian lapisan pelindung (Providing protective
coating)
 Pemilihan bahan (Selection of materials)
2. Macam pengendalian dengan penghalang
Types of control with barriers
 Komposisi cat (paint composition)
 Macam-macam cat (Types of paint)
 Pelapisan dengan plastik (Coating with plastic)

d. Tes Formatif 6
Formative test 6
1. Jelaskanlah metode pencegahan karat dengan plastik!
Describtione methods of preventing rust with plastic!
2. Jelaskanlah apa penyebab karat dan bagaimana cara
menurunkan resiko karat !

122
Explain what causes rust and how to lower the risk of
rust!
3. Jelaskan cara pengendalian korosi !
Describtione how corrosion control!

123
BAB III EVALUASI
CHAPTER III EVALUATION

A. PERTANYAAN
QUESTION
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan
menghitamkan pada huruf A,B,C,D atau E di lembar
jawaban yang tersedia !

1. Beberapa orang yang berkepentingan dengan bagian


perawatan adalah..........
a. Investor, Manager, Karyawan.
b. Investor, Masyarakat, Karyawan.
c. Investor, Manager, Pemerintah.
d. Pemodal, Direktor, Staft.
e. Manager, Buruh, Konsumen
2. Menimbulkan rasa bangga bila bekerja pada
perusahaan yang sangat terpelihara keadaannya,
adalah manfaat keberadaan perusahaan bagi...........
a. Investor
b. Manager
c. Karyawan
d. Masyarakat
e. Pemerintah
3. Aktifitas yang dilakukan sebagai tindakan untuk
memperbaiki kerusakan, disebut.........
a. Maintenance
b. Service
c. Cleaning
d. Inspeksi
e. Break down

123
4. Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi peralatan
disebut................
a. Korektif Maintenance
b. Preventive Maintenance
c. Running Maintenance
d. Prediktive Maintenance
e. Breakdown Maintenance
5. Perawatan yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan kondisi fisik maupun fungsi dari sistem
peralatan disebut.............
a. Korektif Maintenance
b. Preventive Maintenance
c. Running Maintenance
d. Prediktive Maintenance
e. Breakdown Maintenance
6. Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan
lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal
adalah tujuan dibentuknya bagian...........
a. Perawatan
b. Perbaikan
c. Gudang
d. Security
e. Supervisi
7. Kepala Departemen Perawatan dalam Struktur organisasi
perawatan membawahi kepala bidang........
a. Perawatan mesin, perawatan listrik, perawatan sipil
b. Perawatan mesin, perawatan bengkel, perawatan
mekanik
c. Perawatan listrik, perwatan telepon, perawatan
pembangkit

124
d. Perawatan sipil, perawatan gedung, perawatan
bangunan
e. Perawatan meknik, perawatan pembangkit,
perawatan bangunan
8. Yang termasuk perawatan sipil di bawah ini adalah..........
a. Pengawasan peralatan gedung, perawatan jalan,
perawatan saluran air & sanitasi
b. Pengawasan perawatan pabrik, bengkel Perbaikan,
pembangkit Tenaga
c. Perawatan saluaran air & sanitasi, Perawatan mesin,
Perawatan listrik
d. Perawatan jalan, perawatan mesin, perawatan
pembangki listrik
e. Perawatan pada saluran distribusi, saluran listrik
penerangan&pemesinan,instalasi telepon
9. Pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena
terjadi kerusakan yang tidak terduga disebut...................
a. Emergency Maintenance
b. Preventive Maintenance
c. Running Maintenance
d. Prediktive Maintenance
e. Breakdown Maintenance
10. Perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta
metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu
yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan
datang disebut………
a. Maintenance planning
b. Overhaul
c. Maintenance management
d. Maintenance Schedule
e. Facility Register

125
11. Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil produk
suatu industri dapat diterima di masyarakat yaitu............
a. Kualitas baik, harga pantas,diproduksi dan
diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
b. Kualitas baik, harga murah,jarang produksi.
c. Kualitas baik, harga terjangkau, jarang dipasaran.
d. Berkualitas, murah harganya, sulit dipasaran.
e. Kualitas cukup, murah, langka di pasaran.
12. Agar pelumas mempunyai kemampuan pelumasan
yang baik maka pelumas harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut………………
a. Viskositas minyak mesin tidak harus sesuai dengan
jenis operasi mesin yang bersangkutan.
b. Memiliki daya pelapisan atau kelekatan yang baik
pada permukaan logam atau komponen- komponen
mesin.
c. Mudah bercampur dengan barang-barang lainnya
(kotoran-kotoran).
d. Memiliki titik nyala yang rendah dan mudah menguap
sehingga pelumas tidak mudah terbakar pada suhu
tinggi.
e. Mempunyai koefesien perpindahan panas konduksi
yang baik sehingga tidak mudah memindahkan
panas.
13. Secara garis besar fungsi pelumasan
adalah……………..
a. For Lubricant, Cooling, Sealing, Cleaning, Abrasing
and Corrosing
b. For Lubricant, Heating, Sealing, Cleaning, Abrasing
and Corrosing
c. For Lubricant, Cooling, Insulation, Cleaning, Abrasing
and Corrosing

126
d. For Lubricant, Cooling, Sealing, Fuel, Abrasing and
Corrosing
e. For Lubricant, Cooling, Sealing, Cleaning, Tools
14. Dibawah ini yang termasuk bahan penyekat berserat
adalah………..
a. Batu pualam, Asbes, Mika
b. Benang, Tekstil, Kertas
c. Mika, Mikanit, Mikafolium
d. Batu tulis, Phlogopite
e. Fiber Pulkanisir, Batu tulis
15. Suatu bahan yang digunakan dengan tujuan agar dapat
memisahkan bagian-bagian yang bertegangan atau
bagian-bagian yang aktif disebut……….
a. Paking
b. Insulation
c. Perapat
d. Perpak
e. Jacket
16. Kemampuan bahan isolasi terhadap tarikan, tekanan
dan bengkok adalah termasuk sifat……………….
a. Listrik
b. Mekanis
c. Termal
d. Kimia
e. Semua benar
17. Menurut pembagian Kelasnya serta berdasarkan suhu
maksimum yang diizinkan, maka bahan penyekat seperti
kertas, karton,katun, sutera, adalah termasuk…………
a. Kelas Y
b. Kelas A
c. Kelas E
d. Kelas B

127
e. Kelas F
18. Penyekat dengan bahan dasar kertas yang dipadatkan
dengan tegangan tinggi disebut……………….
a. Prespan
b. Benang
c. Tekstil
d. Benang
e. Asbes
19. Penyekat ini digunakan pada pekerjaan mesin listrik,
peralatan, serta kabel listrik selain dijadikan pita dan
pembalut adalah jenis penyekat…………
a. Kayu
b. Fiber Pulkanisir
c. Kain Pernis (Cambric)
d. Prespan
e. Asbes
20. Penggolongan Minyak pelumas Menurut bahan asalnya
adalah……
a. Hasil proses pengolahan minyak bumi.
b. Bahan-bahan organic
c. Pelumas sintetik
d. Jawaban a, b, c benar
e. Minyak grase
21. Bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti
minyak mentah adalah…….
a. Polyalphaolefins
b. Ester organofosfat
c. Ester silikat
d. Glikopolialkilena
e. Semua benar
22. Untuk menambahkan kemampuannya, pelumasan,
minyak pelumas banyak dicampur dengan …………….

128
a. bahan additive
b. Bahan Vernis
c. Minyak gemok
d. Minyak Grase
e. Minyak Oil
23. Untuk pelumas mesin yang beroperasi pada daerah
bertemperatur rendah SAE menggunakan huruf ……….
a. "W“ [winter]
b. “N” [normal]
c. “M” [middle]
d. “L” [low]
e. “H” [height]
24. Viskositas minyak pelumas sangat bergantung terhadap
………….
a. Temperature
b. SAE(Society of Automobile Engineers)
c. Operasi Mesin
d. Usia Mesin
e. Jarak tempuh
25. Semakin besar nomor SAE nya menandakan
semakin………..
a. Besar pula viskositasnya
b. Rendah pula viscositasnya
c. Normal pula viscositasnya
d. Sedang pula viscositasnya
e. Tidak ada hubungannya
26. Batu pualam, asbes, mika,mekanit, mikafolium,mikalek,
adalah termasuk bahan penyekat yang
berbentuk………………….
a. Padat
b. Cair
c. Gas

129
d. Bulat
e. Lonjong
27. Untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan
bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded)
adalah jenis bahan bakar………..
a. Premium
b. Pertemax
c. Biodiesel
d. Biogas
e. Avtur
28. Kerugian utama dari adanya sulfur dalam bahan bakar
adalah……….
a. Resiko korosi
b. Resiko overheating
c. Resiko detonation
d. Resiko pre-combustion
e. Resiko pre-ignation
29. Semua bahan dalam bentuk apa saja yang dapat
terbakar dan dapat bereaksi dengan oksigen
disebut………..
a. Bensin
b. Solar
c. Avtur
d. Batubara
e. Bahan bakar
30. Menurut jenisnya bahan bakar dibedakan menjadi...........
a. Bensin, Solar, Avtur
b. Premium, Pertamax, Bensol
c. Batubara, Kayu, Briket Batubara
d. LPG, LNG, Gas
e. Padat, Cair dan Gas

130
31. Perbandingan massa bahan bakar terhadap volum
bahan bakar pada suhu acuan 15°C disebut………
a. Densitas
b. Specific gravity
c. Viskositas
d. Flas point
e. Titik Tuang
32. Perbandingan berat dari sejumlah volum minyak bakar
terhadap berat air untuk volum yang sama pada suhu
tertentu disebut............
a. Specific gravity
b. Densitas
c. Viskositas
d. Panas Jenis
e. Nilai Kalor
33. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting dalam
penyimpanan dan penggunaan bahan bakar minyak
untuk mengetahui besarnya Viskositas maka
digunakan……….
a. Hydrometer
b. Hydrotester
c. Viskometer
d. Multitester
e. Seltester
34. Merupakan batubara tertua jika dilihat dari sudut
pandang geologi, yang merupakan batubara keras,
tersusun dari komponen utama karbon dengan sedikit
kandungan bahan yang mudah menguap dan hampir
tidak berkadar air adalah batubara jenis……….
a. Bituminous
b. Lignit
c. Antracit
d. Semi-bituminous
e. Sub-bituminous
131
35. Densitas berguna untuk penghitungan kuantitatif dan
kualitas penyalaan, untuk mengetahui besarnya
Densitas maka digunakan..........
a. Viskometer
b. Hydrometer
c. Seltester
d. Multister
e. Voltester
36. Untuk memudahkan pembakaran bahan bakar dengan
Viskositas tinggi maka dapat dilakukan dengan
cara..........
a. Memecahkan menjadi bongkahan kecil
b. Memperkecil ukuran bahan bakar
c. Mengeringkan dari kandungan air
d. Mengatomisasikan bahan bakar agar menjadi butiran
kecil
e. Mengkompresikan bahan bakar dengan tekanan
tinggi
37. Suhu terendah dimana bahan bakar dapat dipanaskan
sehingga uap mengeluarkan nyala sebentar bila
dilewatkan suatu nyala api disebut…………
a. Titik Api
b. Titik Uap
c. Titik Lumer
d. Titik Tuang
e. Titik Nyala
38. Kandungan normal sulfur untuk residu bahan bakar
minyak (minyak furnace) berada pada …………..
a. 3% - 4%
b. 2% - 4%
c. 4% - 5%
d. 4% - 6%
e. 2% - 6%
132
39. Diperoleh dari hasil penyulingan minyak yang berwarna
hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah dan
banyak dipakai di sektor industry adalah………
a. Minyak Kerosin
b. Minyak Solar
c. Minyak Diesel
d. Minyak Bakar
e. Biodiesel
40. Hasil dari fraksi minyak bumi, untuk bahan bakar
pesawat udara dengan tipe mesin sistem pembakaran
dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem
pengapian maka digunakan bahan bakar
jenis……………
a. Avgas
b. Avtur
c. Bensin
d. Solar
e. Premium

II . Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat !

1. Pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk


memperbaiki bagian atau Komponen mesin yang rusak
disebut.............
2. Parameter keberhasilan perawatan preventif dapat
diukur melalui besarnya...... dan........
3. Perawatan yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun
fungsi dari sistem peralatan disebut........
4. Perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan
pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus
disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya disebut.............

133
5. Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam
keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan disebut........
6. Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan
serta metoda,peralatan, sumber daya manusia dan waktu
yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang akan datang
disebut.............
7. Suatu kondisi dimana suatu fasilitas sudah tidak
mempunyai manfaat,baik secara teknis maupun secara
ekonomis disebut...........
8. Perawatan pesawat angkat perawatan peralatan
pabrik,pemeriksaan service perbaikan pelumasan
Instalasi peralatan baru adalah termasuk jenis
perawatan.....
9. Menjamin kelangsungan hidup yang memadai dalam
jangka panjang, serta menumbuhkan rasa memiliki
sehingga peralatan/sarana akan dijaga dan dipelihara
dengan baik adalah kepentingan perawatan bagi.........
10. Pekerjaan perawatan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak
terduga disebut............
11. Sebagai pendingin, mencegah korosi, mengurangi
getaran, pembawa kotoran, mencegah kebocoran
kecil, mengurangi gesekan mesin adalah fungsi
dari.........
12. Pemakaian minyak pelumas dengan viskositas yang
terlampau rendah akan mengakibatkan terjadinya.......
13. Pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan, disebut..........
14. Pekerjaan perawatan yang dilakukan ketika fasilitas
atau peralatan dalam keadaan bekerja disebut............
15. Bahan isolasi harus tahan terhadap tarikan, tekanan
dan bengkok adalah merupakan sifat..........
16. Minyak Transformator adalah bahan isolasi yang
berbentuk cair, selain sebagai bahan isolasi juga dapat
sebagai..........

134
17. Digunakan untuk menyekat bagian yang bergerak
digunakan……...
18. Packing yang terbuat dari lapisan kertas yang
diimpregnasikan (dijenuhkan) dengan damar buatan
adalah....................
19. Perbandingan berat dari sejumlah volum minyak bakar
terhadap berat air untuk volum yang sama pada suhu
tertentu disebut..............
20. Penggunaan paking pelat dan asbes dapat dilakukan
pada sambungan yang bersuhu…………

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan 4 tujuan utama perawatan dalam industri !


2. Sebutkan 3 kepentingan perawatan bagi karyawan !
3. Sebutkan 4 sifat yang harus dimiliki oleh bahan isolasi !
4. Sebutkan 5 fungsi pelumas dalam mesin, jekaskan
masing-masing !
5. Sebutkan 6 persyaratan minyak pelumas yang baik
jekaskan masing-masing !
6. Sebutkan 4 syarat yang digunakan untuk menentukan
jenis packing !
7. Menurut sifat perapatannya packing dibedakan menjadi
berapa sebutkan dan Berikan contoh masing-masing
pemakiannya !
8. Sebutkan 9 monitoring yang harus dilakukan pada saat
perawatan mesin !
9. Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin
yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda, dihitung
berdasarkan Nilai RON (Randon Otcane Number) yang
dibedakan menjadi 3 jenis sebutkan masing-masing dan
jelaskan dengan singkat !
10. Gambarkan dengan jelas dan benar diagram proses
perawatan !

135
B. KRITERIA KELULUSAN
CRITERIA FOR GRADUATION

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI KET.


(1 – 100) (%)
1. Mendiskripsikan
bentuk-bentuk Untuk
perawatan, Dapat
manageman tuntas,
perawatan mesin peserta
dalam industri. diklat
harus
2. Mendiskripsikan mencapai
berbagai jenis- nilai
jenis bahan minimal
material yang ada 75
pada mesin.

3. Mendiskripsikan
berbagai hal
tentang terjadinya
korosi, penyebab
serta pencegahan
nya.

TOTAL NILAI 100%

Kategori Kelulusan :
75 – 79 = Memenuhi kriteria minimal
80 – 84 = Memenuhi kriteria minimal
85 – 89 = Di atas kriteria minimal
90 – 94 = Sangat baik
95 – 100 = Baik sekali

136
BAB IV PENUTUP
CHAPTER IV CLOSING

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal


berarti telah menguasai kompetensi M 1 dan berhak
mendapatkan sertifikat komptensi M 1. Sebaliknya apabila
belum lulus, maka peserta diklat harus mengulang modul ini
dan tidak diperbolehkan mengambil modul berikutnya.

Training participants who have achieved a minimum passing


requirement means have mastered the competencies M 1 and
are entitled to a certificate of competency M 1 Conversely, if
not passed, then the training participants have to repeat this
module and are not allowed to take the next module.

137
DAFTAR PUSTAKA

Ating Sudradjat. 2011. Manajemen Perawatan Mesin Industri,


PT Refika Aditama: Bandung.

GPA Section M.2001.Maintenance Practices, Gas Processors


Association, Tulsa Oklahoma: USA

Sirod Hantoro, TH. Sukardi. 1990. Teknologi Pemeliharaan


Mesin Perkakas, Liberty: Yogyakarta.

Wassa Wibisono. 1975. Pelumasan, BP Pekerjaan Umum:


Jakarta

138

Anda mungkin juga menyukai