Anda di halaman 1dari 120

Melaksanakan Proses Sublimasi

Seri Modul SMK-SMTI


SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Buku seri Modul SMK-SMTI dan SMK-SMAK di lingkungan
Kementerian Perindustrian dapat diselesaikan dan diterbitkan. Buku seri Modul
SMK-SMTI/SMAK berjumlah 59 modul yang terdiri dari 6 modul adaptif dan
normatif untuk SMK-SMTI/SMAK, 18 modul produktif SMK-SMTI serta 35 modul
produktif SMK-SMAK.
Sekolah Menengah Kejuruan di lingkungan Kementerian Perindustrian
bertujuan untuk mencetak SDM Industri siap kerja untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja terampil di sektor industri dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang efektif dengan
kurikulum yang telah terstandar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha industri.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar pada SMK-
SMTI/SMAK di lingkungan Kementerian Perindustrian maka perlu disusun modul
pembelajaran yang terstandar sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dalam
keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Nomor : 80/SJ-
IND/Kep/12/2012 dan Nomor : 81/SJ-IND/Kep/12/2012 tentang Kurikulum SMK-
SMTI dan SMK-SMAK di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Dengan diterbitkannya buku seri modul ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran baik oleh siswa secara mandiri maupun kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, sehingga seluruh lulusan SMK-SMTI/SMAK Kementerian
Perindustrian akan memiliki kualifikasi yang terstandar sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha industri.
Buku seri Modul SMK-SMTI dan SMK-SMAK ini diharapkan menjadi
pedoman dan pegangan bagi setiap guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar di SMK-SMTI/SMAK di lingkungan Kementerian Perindustrian.
Sekretaris Jenderal

Ansari Bukhari
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Buku seri Modul SMK-SMTI dan SMK-SMAK di lingkungan
Kementerian Perindustrian dapat diselesaikan dan diterbitkan. Buku seri Modul
SMK-SMTI/SMAK berjumlah 59 modul yang terdiri dari 6 modul adaptif dan
normatif untuk SMK-SMTI/SMAK, 18 modul produktif SMK-SMTI serta 35 modul
produktif SMK-SMAK.
Pembuatan Modul SMK-SMTI/SMAK ini diawali dengan penyusunan
konsep Modul oleh Tim Penyusun Modul yang terdiri dari guru pada masing-masing
bidang studi di setiap sekolah. Penyempurnaan konsep Modul dilakukan dalam
bentuk Focus Group Discussion di antara seluruh guru bidang studi yang difasilitasi
oleh Pusdiklat Industri dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dan saling
melengkapi di antara para guru bidang studi, sehingga dihasilkan suatu modul yang
komprehensif dan terstandar.
Modul SMK-SMTI/SMAK ini kami harapkan menjadi pedoman dan
pegangan bagi setiap guru dan para siswa dalam proses belajar mengajar dan
diterapkan secara konsisten pada masing-masing SMK-SMTI/SMAK di lingkungan
Kementerian Perindustrian.
Penyempurnaan dan pemantapan terhadap modul ini akan terus dilaksanakan
secara berkelanjutan. Untuk itu, sangat diharapkan kritik, saran dan masukan
berbagai pihak yang berkepentingan untuk penyempurnaan modul ini.
Demikian pengantar kami, dengan harapan semoga modul ini dapat
memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi para siswa SMK-SMTI dan
SMK-SMAK di lingkungan Kementerian Perindustrian sehingga para lulusannya
mampu menjadi tenaga kerja terampil bidang industri yang kompeten dan siap kerja
Kepala Pusdiklat Industri

Mujiyono
DAFTAR ISI
(TABLE OF CONTENTS)

Kata Pengantar …………………………………………………………………… i


Daftar Isi …………………………………………………………………………… iii
Glossary …………………………………………………………………………… v

BAB I : PENDAHULUAN
A. Deskripsi …………………………………………. 1
B. Prasyarat …………………………………………. 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul …………………. 4
D. Tujuan Akhir ……………………………………… 6
E. Kompetensi ……………………………………… 8
F. Cek List Kemampuan …………………………… 15
BAB II : KEGIATAN PEMBELAJARAN 19
A. Rencana Belajar Siswa ………………………… 22
B. Kegiatan Belajar ………………………………… 22
Kegiatan Belajar 1 ………………………………. 22
Pemisahan Pencampuran………………. ……. 23
Tugas 1 ………………………………………….. 45
Lembar Kerja Siswa 1 …………………………. 51
Kegiatan Belajar 2 ……………………………… 59
Perubahan Wujud Materi ……………………… 60

iii
Phase diagram …………………………………… 63
Entalphi Sublimasi ……………………………… 76
Proses Sublimasi ………………………………… 78
Penerapan Sublimasi …………………………… 86
Pemurnian Penyubliman ……………………… 90
Pemerinksaan Kondisi Sublimator …………… 97
Menangani Produk Sublimasi ………………… 97
Lembar Kerja Siswa 2 ………………………… 99
Evaluasi ………………………………………… 106
Daftar Pustaka ………………………………………… 109

iv
GLOSARIUM / GLOSSARY

Sublimasi /Sublimation :

Suatu kompenen campuran zat padat yang dapat dipisahkan secara

langsung diubah menjadi bentuk padat tanpa melalui bentuk cair

terlebih dahulu

a component of solid mixture separated can be converted directly

into solid phase without passing the liquid phase first.

Campuran / Mixture :

Zat yang terdiri dari dua atau lebih zat yang terbentuk tanpa melalui

reaksi kimia.

substances consisting of two or more substances formed without a

chemical reaction.

Larutan/Solution :

Campuran homogen yang zat –zat yang tidak dapat Dibedakan lagi

satu sama lain.

Homogeneous mixture of substances the particles of which cannot

be differentiated from each other.


v
Senyawa / Compound :

Zat murni yang masih dapat diuraikan lagi menjadi zat –zat lain yang

lebih sederhana (unsur-unsur penyusunnya) melalui reaksi kimia

biasa. Dengan kata lain, senyawa merupakan gabungan beberapa

unsur dengan perbandingan yang tetap, dan terbentuk melalui reaksi

kimia.

Pure substance which can still be dissociated into other simpler

substances ( component element) through an ordinary chemical

reaction. In other words, a compound is combination of some

elements with constant ratio, and it is formed through an ordinary

chamical reaction.

Koloid / Colloid :

campuran heterogen yang terdiri dari zat –zat yang ukuran partikel –

partikelnya sangat kecil dan tersebar dalam seluruh campuran,

serta komponen- komponen penyusunnya hanya dapat dibedakan

dengan menggunakan mikroskop ultra.

vi
Heterogeneous mixture consisting of substances the particles of

which are tiny and they are spread in the entire mixture, and the

components can only be differentiated using an ultramicroscope.

Reaksi Kimia / Chemical Reaction :

Suatu proses perubahan kimia yang ditandai dengan terbentuknya

endapan, perubahan warna, terbentuknya gas dan perubahan suhu.

A process of chemical change indicated by formation of gases, and

the change in temperature.

vii
BAB I

CHAPTER I

PENDAHULUAN

PREFACE

A. Diskripsi

Description

Peningkatan kualitas sumber daya manusia profesional dan


produktif memiliki peranan yang penting sebagai upaya meningkatkan SMK
SMTI sehingga penyelenggaraan proses pembelajaran dilaksanakan melalui
penekanan belajar tuntas (Mastery Learning) dan beorientasi pada kegiatan
siswa (Student Centered Learning) dan berbasis produksi (Production
Based Training).

Improving the quality of productive and professional human


resources have an important role as an effort to improve vocational SMTI so
that the learning process is carried out through the implementation of
complete learning suppression (Mastery Learning) and oriented to student
activities (Student Centered Learning) and the production based (Production
Based Training).

Untuk dapat menjawab tantangan kerja khususnya di dunia industri


maka disusunlah modul yang mendukung standar kompetensi dalam
Program Keahlian Kimia Industri yaitu Modul Melaksanakan Proses
Sublimasi Mengikuti Prosedur Kerja.

To be able to answer the challenges of work, especially in the


industrial world then drafted a module that supports competency standards
in the Program of Industrial Chemistry namely Module of Implementing
Sublimation Process Following Work Procedures.
1
Melaksanakan Proses Sublimasi Mengikuti Prosedur Kerja
merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa
Sekolah Menengah Kejuruan SMTI sehingga dengan siswa memahami
modul ini diharapkan lulusan Sekolah Menengah Teknologi Industri mampu
bersaing dan bekerja sebagai operator industri terutama dibagian proses
Industri kimia.

Implementing Sublimation Process Following Work Procedure is


one competency standards that must be mastered by students Vocational
High School SMTI so by the students understanding this module it’s
expected to alumnus of vocational high school of Industrial Technology to be
able to compete and work as an industrial operator, especially in the
chemical process industry.

B. Prasyarat

Pre-condition

Untuk melaksanakan dan mempelajari modul ini dipersyaratkan siswa harus


telah menguasai kompetensi sebagai berikut:

To implement and learn this module the students should have mastered the
required competencies as follows:

1. Membersihkan Area Kerja / Cleaning the Work Area

2. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri / Selecting and Using


Personal Protective Equipment

3. Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana / Cleaning Simple


Process Equipment

4. Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia Mengikuti


Instruksi Kerja / Reducing the Risk of Using Chemical Substance
Following Work Instructions

2
5. Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas Sederhana /
Operating and Maintaining Simple Heat Exchanger Equipment

Selain dari kompetensi – kompetensi yang harus dikuasai siswa,


pengetahuan pendukung juga harus dimiliki siswa adalah:

Aside from the competencies that must be students mastered, supporting


knowledge students need to have are:

1. Kesetimbangan fasa padat, cair, dan gas.

Phase equilibrium of solid, liquid, and gas.

2. Ketidaksesuaian pengaturan temperatur proses penguapan dalam


proses sublimasi dapat menyebabkan kegagalan proses.

Incompatibility in setting temperature of evaporation process in the


sublimation process can cause the failure of the process.

Adapun untuk keterampilan pendukung yang diperlukan siswa adalah:

As for the required of support skills the students are:

1. Keterampilan mekanik untuk menyiapkan dan memasang peralatan


sublimasi

Mechanical skills to set up and install sublimation equipment

2. Mengoperasikan dan melepaskan peralatan sublimasi

Operating and the sublimation equipment

3. Teknik penyiapan material

Material preparation techniques

4. Teknik pengontrolan temperatur

Temperature control techniques

3
C. Petunjuk penggunaan modul

Introduction for using the module

Modul ini dirancang sebagai pegangan siswa maupun guru untuk


melangsungkan pembelajaran di kelas maupun kerja mandiri. Untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar maka perlu diberikan panduan
belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru.

This module is designed as handouts to students and teachers in


classroom learning and self-employment. To improve the process and
results of the study should be given study guides for students and guides for
teachers.

1. Petunjuk bagi siswa

Introduction for students

Untuk mempelajari modul ini bagi siswa harus dilakukan langkah–


langkah sebagai berikut:

To study this module the students must do the following steps:

a) Bacalah petunjuk penggunaan modul

Read the instruction for using module

b) Bacalah tujuan akhir dari modul

Read the final goal of the module

c) Bacalah modul sampai tingkat pemahaman tidak dari 80 %

Read the module until the level the level of understanding of not
less than 80 %

d) Gunakan bahan pendukung untuk memperkuat pemahaman anda

Use supporting materials to reinsport your understanding

4
e) Bacalah lembar formasi pada setiap kegiatan dengan cermat

Read the sheet formation on each activity carefully

f) Jawablah pertanyaan pada lembar tugas dan tes formatif

Answer the questions on the acsignment sheet and the tes formatif

g) Bacalah lembar kegiatan siswa

Read the activity sheet

2. Peran Guru

Role of teacher

a) Membimbing siswa melalui tugas - tugas yang dijelaskan


dalam kegiatan belajar.

Guiding students through the tasks that is described in learning


activity.

b) Membantu siswa dalam memahami konsep.

Assisting student in understanding concepts.

c) Membantu siswa dalam menjawab pertanyaan siswa


mengenai proses belajar mengajar.

Assisting student in answering students’ question about


teaching and learning process.

d) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

Organizing group learning activity if necessary.

e) Membantu siswa dalam menentukan sumber tambahan atau


pedukung lain yang diperlukan dalam belajar.

5
Assisting student in determining the source of addtional or support
in learning.

f) Menjelaskan kepada siswa tentang sikap , pengetahuan,


pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi yang
perlu dibenahi dan merundingkan dan rencana pembelajaran
selanjutnya.

Explain to the students about attitudes, knowledge and skills of


a competency that need to corrected and negotiated plan
future learning.

g) Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa.

Noting the achievement of student’s progress.

h) Merencanakan proses penilaian, menyiapkan perangkatnya,


dan melaksanakan penilaian.

Planning the assessment process, prepare the device, and


conduction the assessment.

D. Tujuan Akhir

Purpose

Setelah menyelesaikan modul ini, siswa diharapkan dapat:

After finishing this module, the student be able to:

1. Memahami konsep sublimasi

Understanding sublimated concept

2. Memahami spesifikasi sifat–sifat kimia dan fisika bahan yang akan


disublimasi

6
Understanding specification of the properties of chemical and
physical material to be sublimated

3. Memeriksa kondisi sublimator

Checking the condition sublimated

4. Melaksanakan proses sublimasi

Implement sublimation process

5. Mengendalikan proses sublimasi

Controlling Sublimation Process

6. Mengidentifikasi hasil proses sublimasi

Indentifying the result of sublimation process

7
E. Kompetensi

SILABUS KOMPETENSI KEJURUAN KIMIA INDUSTRI

NAMA SEKOLAH ; SMK SMTI

SCHOOL NAME : SMK SMTI

MATA PELAJARAN : KOMPETENSI KEJURUAN

SUBJECT : VOCATIONAL COMPETENCY

KELAS / SEMESTER : X/2

CLASS / SEMESTER : X/2

STANDAR KOMPETENSI : MELAKSANAKAN PROSES


SUBLIMASI MENGIKUTI
PROSEDUR KERJA

STANDARD COMPETENCY : IMPLEMENTING SUBLIMATION


ROCESS BASED ON
PROCEDURE

KODE KOMPETENSI : KIN.TP.13.035.01

COMPETENCY CODE : KIN.TP.13.035.01

ALOKASI WAKTU : 57 Jam x 45 MENIT

TIME ALLOCATION : 57 HOURS x 45 MIN

8
9
10
11
12
Keterangan :

TM : Tatap Muka

PS : Praktik di Sekolah ( 2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka )

PI : Praktik di Industri ( 4 jam praktik di DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka )

13
F. Cek Kemampuan

Check the capability

Cek kemampuan digunakan untuk menguji kemapuan siswa


terhadap isi materi yang akan dicapai pada modul ini. Apabila siswa sudah
menguasai pertanyaan sesuai kompetensi yang akan dicapai, maka mereka
dapat mengajukan ujian praktik terhadap guru.

Check the capability is used to measure the ability of student to the


concept that will be archieve in this modul. If students have mastered the
questions, then may submit practice exams to the teacher.

14
Tabel tingkat penguasaan siswa

Table of student’s level mastery

Tingkat Penguasaan
Aspek
No Level of Mastery
Aspect
Sangat baik Baik Sedang Kurang
Very Good Standard Less
Good

1 Memahami konsep sublimasi

understand the concept of sublimation

2 Memahami spesifikasi sifat –sifat kimia dan fisika bahan


yang akan disublimasi

understand the specification of the properties of chemical


and physical material to be sublimated.

3 Memeriksa kondisi sublimator

check the condition sublimated

15
4 Memeriksa titik–titik rawan sublimator

Check point-the critical points sublimated

5 Mengecek sistem pengamanan sublimator

Checking the security system sublimated.

6 Melaksanakan proses sublimasi

Implement the sublimation process.

7 Memeriksa kesiapan start – up alat pensublimasi Checking


readiness start - up tool sublimation.

8 Menyiapkan bahan olahan mengikuti ketentuan Instruksi


kerja.

Preparing processed materials comply Instruction


employment.

9 Mengatur parameter kerja pensublimasian mengikuti


instruksi Kerja

Set the working parameters follow instructions sublimation

16
work

10 Menghidupkan dan mematikan alat sublimator mengikuti


IK

Turn on and off appliance sublimation follow IK.

11 Mengendalikan proses sublimasi

Controlling the sublimation process

12 Mencatat ketidaknormalan proses sublimasi

Abnormalities noted sublimation process.

13 Mengidentifikasi hasil proses sublimasi disesuaikan


dengan kondisi operasi

Identify sublimation process results adjusted for operating


conditions

Keterangan:

Explanation:

Beri tanda cek ( ) pada tingkat penguasaan anda sesuai kemampuan yang anda capai.

17
Make check list ( ) for your level of mastery

Tingkat penguasaan anda ( > 90 % ) : = Sangat


baik

Level of mastery ( > 90% ) : = Very good

Tingkat penguasaan anda (80 - 89%) : = Baik

Level of mastery (80 - 89%) : = Good

Tingkat penguasaan anda (70 - 79%) : = Cukup

Level of mastery (70 - 79%) : = Standard

Tingkat penguasaan anda ( < 70% ) : = Kurang

Level of mastery ( < 70% ) : = Less

18
BAB II

CHAPTER II

PEMBELAJARAN

LEARNING ACTIVITY

A. RENCANA KEGIATAN BELAJAR SISWA

STUDENT ACTIVITY PLANNING

Kompetensi : Melaksanakan Prosess Sublimasi Mengikuti


prosedur kerja

Competency : Implementing Sublimation Process Base on


procedure

Kode : KIN.TP.13.035.01

Code : KIN.TP.13.035.01

Alokasi waktu : 57 jam @ 45 menit

Time allocation : 57 hour @ 45 minutes

Kompetensi Dasar :

Basic Competency :

 Mendiskripsikan material yang akan


disublimasikan

 Describing the material will be sublimated

 Melaksanakan pemeriksaan kondisi


sublimator
19
 Implementing inspection sublimation
conditions

 Melaksanakan proses sublimasi

 Implementing sublimation process

 Mengendalikan proses sublimasi

 Controlling the process of sublimation

 Mengidentifikasi hasil proses sublimasi

 Identify sublimation process results

20
Alasan Tanda Tangan
Tanggal Tempat
Kegiatan Belajar Perubahan Guru
No Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan
Lesson activity Reason of Teacher’s
Date Scedule Learning place
Time change signature

1. Mendiskripsikan material yang akan


disublimasi
Describing the material will be
sublimated
2. Melaksanakan pemeriksaan kondisi
sublimator
Implementing inspection sublimation
conditions
3 Melaksanakan proses sublimasi
Implementing sublimation process
4. Mengendalikan proses sublimasi
Controlling the process of sublimation
5. Mengidentifikasi hasil proses
sublimasi
Identify sublimation process results

21
B. KEGIATAN BELAJAR

LESSON ACTIVITY

Kegiatan belajar 1

Lesson activity 1

a. Tujuan / Goal :

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini siswa dapat :

After following this lesson student have ability :

1. Menjelaskan macam–macam material berupa campuran

Describing the kind of mixture material

2. Membedakan campuran heterogen dan campuran homogen

Distinguish heterogeneous mixture and homogeneous mixture

3. Memberikan contoh masing-masing antara larutan dengan


campuran

Giving examples of each of the solution with a mixture

4. Membedakan antara koloid dengan suspensi pada campuran


heterogen.

Distinguish between the colloidal suspensions on


heterogeneous mixture.

22
Description :

PEMISAHAN CAMPURAN

MIXTURES SEPARATION

A. Campuran

Mixture

Di alam semesta ini banyak terdapat materi yang tersusun atas dua
atau lebih zat dan sifat zat semula masih ada dalam materi tersebut. Materi
yang terdapat di alam semesta ini hanya sedikit yang ditemukan dalam
keadaan murni, sebagian besar materi ditemukan dalam keadaan yang tidak
murni. Materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dan masih mempunyai
sifat asal zat penyusunnya disebut campuran. Suatu campuran masih
mempunyai sifat zat penyusunnya sehingga dapat dipisahkan dengan cara
fisika.

In this universe there is a lot of material that is composed of two or


more substances and the nature of the original substance still exist in such
material. The material contained in this universe only a few are found in a
pure state, most of the material was found to be impure. The material is
composed of two or more substances and still have the original nature of the
constituent substances are called mixed. A mixture still has the properties of
its constituent substances that can be separated by physical means.

Secara umum, campuran di alam ini dapat dibedakan menjadi


campuran homogen dan campuran heterogen.

Generally, mixture in nature can be distinguished into the


homogeneous mixtures and heterogeneous mixtures.

23
A. Campuran Homogen

Homogeneous Mixtures

Campuran homogen merupakan campuran yang mempunyai


komposisi serba sama. Campuran homogen tidak mempunyai lapisan
pembatas antara komponen- komponennya sehinga partikel – partikel
penyusun campuran tersebut tidak bisa dibedakan lagi.

A homogeneous mixture is a mixture having a uniform


composition.It has no boundary layer between its components, so the
components, particles of the mixture cannot be differentiated anymore.

Selain itu komposisi penyusun campuran adalah sama setiap


bagiannya dan komponen padatnya tidak memisah dengan komponen
cairnya. Campuran homogen disebut juga istilah larutan.

Moreover, the composition of mixture components is the same in


every part and the solid component does not separate from the liquid
components. The homogeneous mixture is also called solution.

Larutan dapat berupa padat, cair, dan gas. Wujud larutan


tergantung pada jenis dan perbandingan komponen penyusunnya.

The solution can be either solid, liquid, and gas. The form of the
solution depends on the type and ratio of its constituent components.

1. Larutan berwujud padat biasanya ditemukan pada paduan logam.


Sebagai contoh antara lain:

1. Are solid solution is usually found in metal alloys. As examples include:

 perunggu merupakan campuran tembaga dan timah

 bronze is a mixture of copper and tin

 stainless steel merupakan campuran besi, nikel, dan krom

24
 stainless steel is a mixture of iron, nickel, and chromium

 logam campuran (Aliase) merupakan campuran emas dan perak

 alloy (aliases) is a mixture of gold and silver

2. Larutan cair dapat berupa air garam, air gula, air soda dan spirtus.

Aqueous solution can be salt water, sugar water, soda water and spirits.

3. Larutan gas dapat berupa udara dan gas alam.


Solution gas can be air and natural gas.

B. Campuran Heterogen

Heterogeneous mixtures.

Campuran heterogen adalah campuran antara dua macam zat atau


lebih yang mana zat –zat yang tercampur didalamnya masih dapat
dibedakan satu sama lain . Pada campuran heterogen masih masih terdapat
lapisan pembatas antar zat. Beberapa contoh campuran heterogen adalah
campuran serbuk besi dengan air, campuran minyak dengan air dan
campuran besi dengan pasir.

A heterogeneous mixture is a mixture of two or more substances in


which the substances can be differentiated from each other. At the
heterogeneous mixture there is still an inter-substances boundary layer.
Some examples of the heterogeneous mixture are the mixture between iron
powder and water, oil and water, and iron and sand.

Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi suspensi dan


koloid. Pada suspensi merupakan campuran heterogen yang lapisan batas
antara komponen–komponen penyusunnya masih ampak jelas. Komposisi
komponen–komponen penyusunnya tidak sama disetiap bagian dan
komponen padat dan komponen cair darisuspensi dapat memisah dalam
25
waktu yang singkat. Partikel–partikel suspensi lebi besar dari partikel–
partikel koloid sehinggadapat dilihat dari mikroskop biasa dan dapat disaring
dengan saringan biasa.

The heterogeneous mixtures can be distinguished into suspension


and colloids.

In a suspension is hetregeneous mixture in which the boundary layer


between its components is still clear. The composition of the components is
not identical in every part, and the solid components and the liquid
components of the suspension can separate in a short time. The suspension
particles are large than those of colloids, so they can be seen using a
common microscope and can be filtered using a common filter.

Sementara itu, pada koloid lapisan batas antara komponen –


komponen penyusunnya hanya dapat dibedakan dengan bantuan mikroskop
ultra. Komposisi komponen – komponen penyusun koloid hampir sama
disetiap bagiannya, dan komponen padat dengan komponen cair dari koloid
dapat memisah sendiri dalam waktu yang cukup lama. Partikel – partikel
koloid ini berukuran kecil sehingga tidak dapat dipisahkan dengan saringan
biasa.

Meanwhile, a colloid the boundary layer between its components


can be differentiated by helping an ultramicroscope. The composition of
colloid components is almost identical in every part and the solid
components and liquid components of a colloid can be separate by
themselves in a considerably long time. the colloid particles are tiny in size,
so they cannot be separated using a common filter.

26
C. Metode Pemisahan Campuran

Mixtures Separation Method

Metode pemisahan merupakan salah satu cara yang digunakan


untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok
senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dengan suatu
bahan , baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat
murni dari suatu campuran yang sering disebut juga pemurnian dan juga
untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam sampel atau analisis di
laboratorium.

Method of separation is one of the means used to separate or


purify a compound or group of compounds that have a chemical structure
related to a material, both in the laboratory and industrial scale. Separation
method aims to obtain a pure substance or a pure substance from a mixture
that is often referred to as purification and also for the presence of a
substance in a sample or laboratory analysis.

Pemilihan metode yang tepat dalam pemisahan campuran untuk


mendapatkan kembali zat penyusunnya menjadi sangat penting. Ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode
pemisahan agar tidak menimbulkan kerusakan hasil zat yang kita
inginkan,yaitu :

Selection of appropriate methods in separating mixtures of


substances is to get back into a very important constituent. There are
several factors that must be considered in the selection of separation
methods in order not to cause damage to a substance result we want,
namely:

27
1. Sifat – sifat zat pencemar dan campurannya.

Properties - properties of contaminants and mixtures thereof.

2. Sifat khusus dari zat yang diinginkan (dipisahkan) seperti perbedaan


ukuran partikel, kelarutannya, titik didih, titik leleh, tahan panas, dan
mudah menguap.

The special nature of the desired substance (separated) as the


difference of particle size, solubility, boiling point, melting point, heat-
resistant, and easy to evaporate.

3. Tingkat kemurnian (kadar zat) yang diinginkan

Purity levels (levels of substance) desired

4. Kegunaan (fungsi) dari zat yang dipisahkan

Usability (function) of a substance separated

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibagi


menjadi 2 golongan yaitu:

Based on the phase separation process, separation methods can be divided


into 2 groups,

namely:

1. Metode pemisahan sederhana / Simple separation method


Merupakan metode pemisahan yang menggunakan cara satu tahap.
Pada proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan
yang relatif sederhana.

Is a separation method that uses a single-stage method. In this process


confined to separate a mixture or solution is relatively simple.

28
2. Metode pemisahan kompleks / Complex separation methods
Merupakan metode pemisahan melalui beberapa tahapan kerja, seperti
: penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat, dan
reaksi reaksi kimia yang diperlukan. Pada metode ini biasanya
menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya
pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan
kompleks.

A separation method through several stages of work, such as:


the addition of certain materials, mechanical process of setting tools,
and reactions of chemical reactions necessary. In this method usually
combine two or more simple method. Examples of mining ore
processing requires complex separation process.

Ketika beberapa jenis zat bergabung membentuk campuran , maka


partikel- partikel zat tersebut juga bergabung dalam seluruh bagian
campuran. Jika ukuran partikel –partikel penyusun campuran tersebut tidak
sama antara zat satu dengan yang lainnya, kemudian campuran tersebut
kita lewatkan pada suatu saringan maka partikel-partikel yang lebih besar
akan tertinggal dalam saringan, sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil
akan keluar melewati saringan.

When several kinds of subtance combine to form a mixture, the


substance particles also combine in the entire part of the mixture. If the sizes
of mixture component particles are not identical from one substance to
another, the larger particles will be left on the filter, while the smaller
particles will pass through the filte

Sebagai contoh, ketika campuran antara pasir, potongan batu bata,


dan kerikil dilewatkan melalui saringan maka pasir yang berukuran kecil
akan melewati saringan, sedangkan potongan batu bata dan kerikil akan

29
tertahan dalam saringan. Berdasarkan hal ini maka ukuran partikel zat
dalam campuran dapat digunakan sebagai dasar pemisahan campuran.

For example, when the mixture of sand, brick pieces, and pebbles
is passed through a filter, the sand which is small in size will pass through
the filter, while the brick pieces and pebbles will stay on the filter. Based on
this case, the size of substance particles in a mixture can be used as a basis
of mixture separation.

Jika ukuran partikel-partikel penyusun campuran relatif sama, maka


komponen-komponen penyusun campuran tersebut tidak dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Bagaimana cara memisahkan campuran seperti
tersebut di atas?

If the sizes of mixture component particles are relatively identical,


the mixture components cannot be separated by filtration. How to separate
such a mixture ?

Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan


berbagai cara. Hal ini bergantung dari zat-zat yang menyusun suatu
campuran tersebut. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran antara lain : penyaringan (filtrasi), penguapan
(evaporasi), kristalisasi, penyulingan (distilasi), cromatografi, ekstraksi, dan
sublimasi.

The mixture separation can be done using various methods. It


depends on the substances composing the mixture. Of the methods which
can be done to separate mixture among others, are filtration, distillation,
evaporation, crystallization, chromatography and sumblimation.

30
1. Penyaringan / Filtration

Untuk memisahkan zat dengan menggunakan cara fltrasi atau


penyaringan, dapat dilakukan dengan melewatkan suatu campuran melalui
kertas saring. Zat yang tertahan dalam kertas saring pada suatu proses
filtrasi tersebut dinamakan dengan residu. Sementara itu, zat yang melewati
kertas saring dinamakan filtrat. Gambar berikut ini menunjukan cara
memisahkan campuran dengan menggunakan filtrasi yang sering dilakukan
dalam laboratorium kimia.

To separate substances by using filtration method, we can pass a


mixture through a filter paper. The substance staying (filterd) on the filter
paper is called residu. Meanwhile, the substance pass passing through the
filter paper is called filtrate. The following figure shows the method of
separating a mixture using filtration which is often done in chamical
laboratory

Untuk keperluan eksperimen dalam laboratorium kimia, alat


penyaring yang biasanya digunakan untuk memisahkan suatu campuran
adalah kertas saring. Kertas saring ini mempunyai pori – pori yang dapat
melewatkan partikel – partikel dengan ukuran tertentu. Gambar berikut ini
menunjukkan cara memisahkan campuran dengan menggunakan filtrasi.

For experimental necessity in a chamical laboratory, the filter


usually used to separate a mixture is filter paper. It has pores which can
pass the particles with a given size. The following figure shows the method
of separating a mixture using filtration.

31
Gambar 1. Penyaringan campuran

Figure 1. Mixture filtration

2. Penyulingan (distilasi) / Distillation

Penyulingan atau distilasi merupakan proses untuk memisahkan


campuran yang terdiri dari zat padat dengan zat cair atau zat cair dengan
zat cair yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen
campuran tersebut.

Distillation is a process to separate a mixture which consists of


solids and liquids or liquids and liquids based on the difference of boiling
points of the mixture components.

Proses penyulingan terdiri dari dua tahap yaitu tahap penguapan


dan tahap pengembunan. Pada tahap penguapan, campuran dipanaskan
sehingga pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap

32
menjadi gas. Uap tersebut kemudian dialirkan melalui suatu pipa yang
dirancang khusus untuk proses selanjutnya (tahap pengembunan).

Distillation process consists of two steps, those are evaporation


step and condensation. In evaporation step, the mixture is warmed so the
solvent which has a lower boiling point will evaporate into gas. Afterwards
the vapor is run through a pipe designed specially for the next step
(condensation step)

Sementara itu pada tahap pengembunan , zat yang berbentuk gas


diubah menjadi cair. Peristiwa tersebut terjadi karena pengaruh suhu yang
lebih dingin dibandingkan dengan suhu penguapan untuk zat tertentu.

Meanwhile in the condensation step, substances in the form of gas


are converted into the liquid. The phenomenon occurs because of the effect
of temperature which is cooler than that of evaporation for a certain
substance.

Pada proses distilasi, pengembunan terjadi dalam kondensor liebig


yang suhunya lebih dingin dari pada suhu pada suhu saat zat menguap.
Akibatnya gas dari proses penguapan tersebut mengembun dan diperoleh
zat murni yang kemudian ditampung dalam tempat tertentu.

In distillation process, the condensation occurs in the form of liebig


condenser. the temperature of which is cooler than that when it evaporates.
Hence, the gas from evaporation process condenses and pure substance is
obtained,which later is retained in a given container.

33
Gambar 2. susunan alat-alat distilasi

Figure 2. The arrangement of distillation apparatuses

Dalam kehidupan sehari - hari, proses pemisahan campuran


dengan menggunakan cara penyulingan atau distilasi ini dapat ditemukan
pada proses pengolahan air laut untuk memperoleh air murni, proses
pemisahan alkohol dengan air dan proses pengolahan minyak bumi.

In everyday life, the mixture separation process by using this


distillation process can be found in the process of seawater treatment to
produce pure water, in the process of separation of alkohol and water, and in
petroleum manufacturing.

34
3. Penguapan / Evaporation

Zat padat seperti gula dan garam tidak dapat dipisahkan dari
larutannya dengan cara filtrasi. Hal ini karena ukuran partikel-partikel
larutan tersebut sangat kecil dan tersebar merata dalam larutan. Komponen-
komponen zat dalam larutan ini dapat dipisahkan dengan cara penguapan.

Solids, such as sugar and salt, cannot be separated from the


solution by filtration. It is because the size of the solution particles are tiny
and they are evenly distributed in the solution. The substance components
in this solution can be separated by using the evaporation method.

Pemisahan campuran dengan cara penguapan dilakukan dengan


jalan menguapkan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah
dibandingkan titik didih zat terlarutnya. Air mempunyai titik didih lebih rendah
dibandingkan dengan gula dan garam, sehingga ketika larutan gula dan
garam dipanaskan maka partikel-partikel air akan lebih dulu menguap jika
dibandingkan dengan gula dan garam. Jika pemanasan pada larutan –
larutan tersebut diteruskan sampai seluruh partikel air menguap maka
partikel-partikel gula dan garam tersebut dapat diperoleh kembali dalam
bentuk padat.

Mixture separation using evaporation method is done by


evaporating the solvent which has boiling point that is lower than that of the
solute. Water has boiling point which is lower than that of sugar and salt, so
when sugar solution or salt solution is warmed, the water particles will
evaporate earlier than sugar or salt. If the warming of solutions is continued
until the entire water particles have evaporated, the sugar or salt particles
can be obtained back in the form of solid.

Tahapan pemisahan campuran dengan menggunakan cara


penguapan dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut.

35
The steps in mixture separation by using the evaporation
methodcan be simply described as follows.

Gambar 3. Proses Evaporasi

Figur 3. Evaporation Process

4. Ekstraksi / Extraction

Ekstraksi merupakan pemisahan campuran dimana zat terlarut


akan terdistribusi atau terbagi dalam dua pelarut yang tidak saling campur.
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar
oerbedaan kelarutan zat terlarut didiam pelarut yang berbeda.

Extraction is the separation of a mixture in which the solute will be


distributed or divided into two solvents that do not interfere with each other.
Separation of the mixture by extraction occurs on the basis of differences in
solubility of the solute in different solvents quiescent.

36
Sampel berupa larutan dimasukan dalam corong pisah kemudian
ditambahkan pelarut organik eperti cloroform dan heksana. Campuran
tersebut kemudian didiamkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan.
Zat terlarut akan terdistribusi kedalam dua pelarut yaitu air dan pelarut
organik. Mineral dan garam akan larut dalam air sedangkan senyawa
organik akan larut dalam pelarut organik. Lapisan bawah dikeluarkan
dengan cara membuka kran corong pisah. Zat hasil ekstraksi dapat
diperoleh dengan menguapkan plarut organiknya.

A solution of the sample included in the separating funnel and then


added organic solvent s in chloroform and hexane. The mixture was then
allowed to stand for a while until two layers formed. Solute will be distributed
into two solvents: water and organic solvents. Minerals and salt will dissolve
in water, while organic compounds will be soluble in organic solvents.
Bottom layer is removed by opening valves separating funnel. Extracted
substances can be obtained by evaporating the organic solvent.

Proses ekstraksi yang paling sederhana adalah dengan


menggunakan corong pisah seperti terlihat dalam gambar sebagai berikut :/
The process of extracting the simplest is to use a separating funnel as
shown in the following figure:

Gambar 4. Proses Ekstraksi

Figure 4. Extraction Process

37
5. Crystallization / Kristalisasi

Zat padat yang terlarut juga dapat dipisahkan dari pelarutnya


dengan menggunakan cara kristalisasi. Cara kristalisasi ini dilakukan
dengan jalan mendinginkan suatu larutan, sehingga zat yang terlarut di
dalamnya akan mengkristal atau memadat./ Solids dissolved can also be
separated from the solvent by using crystallization method. This method is
done by cooling a solution, so the solute dissolved in it will crystallize or
freeze.

Zat yang mempunyai titik didih rendah juga akan mempunyai titik
beku yang rendah, demikian juga sebaliknya. Jadi ketika suatu larutan
didinginkan, maka zat yang mempunyai titik didih dan titik beku lebih tinggi
akan membeku lebih dulu dibandingkan dengan zat yang mempunyai titik
didih dan titik beku rendah.

Substances having low boiling point will also have low freezing
point. So, when a solution is cooled, the substance which has higher boiling
and freezing points will freeze earlier than the substance which has lower
boiling and freezing point.

Jika suatu zat dilarutkan dalam pelarut yang mempunyai titik didih
dan titik beku lebih tinggi dari zat tersebut dan kemudian didinginkan maka
zat tersebut akan membeku sebelum pelarutnya juga ikut membeku. Ketika
zat terlarut tersebut membeku maka pada saat itu campuran tersebut dapat
dipisahkan dengan segera. Contoh pemisahan campuran dengan
menggunakan cara kristalisasi dapat ditemukan anatara lain dalam proses
pemurnian garam dapur dan pemisahan gula pasir dari air tebu.

If a substance is dissolved into a solvent which has boiling and


freezing points which are higher than that of the substance, and afterwards it
is cooled, the substance will freeze before the solvent freezes too. When the
38
solute freezes, then at that time the mixture can be separated immediately.
The example of mixture separation by using crystallization method can be
found among others in the purification process for table salt and separation
of sugar and sugar cone liquid.

Tahapan dalam memisahkan campuran dengan menggunakan


cara kristalisasi dapat digambarkan sebagai berikut :/ The step in separating
a mixture by using the crystallization method can be described as follows.

Gambar 5. Proses Kristalisasi

Figure 5. Crystallization Process

39
6. Kromatografi/Chromatography

Kromatografi adalah salah satu cara pemisahan campuran


berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen-komponen
campuran dalam medium tertentu. Suatu medium pelarut (misalnya air)
dapat meresap atau bergerak melalui medium lain (misalnya kertas) dengan
membawa zat-zat yang terlarut didalamnya.

Chromatography is one of mixture separation methods which is


based on the difference of sperading velocity of the mixture components in a
certain medium (for example water). A solvent medium (for example water)
can ooze or move through other media ( for example paper) by taking
substances dissolved in it.

Dalam suatu campuran, terdapat zat-zat tertentu yang mudah larut


dalam air sehingga akan terbawa oleh resapan air tersebut. Sementara itu
zat yang sukar larut akan realtif diam sehingga komponen-komponen pada
campuran tersebut akan terpisah.

In a mixture, there are certain substance which are easily soluble in


water, so they will be carried by the oozing water. Meanwhile, substances
which are insoluble will stay relatively still, so the components in the solution
will be separated.

Pada proses kromatografi terdapat beberapa fase atau tahap, yaitu


fase konstan atau tetap dan fase bergerak. Fase tetap biasanya berupa
padatan atau cairan, sedangkan fase bergerak biasanya berupa cairan atau
gas. Fase tetap akan menahan fase komponen campuran, sedangkan fase
bergerak akan melarutkan komponen campuran. Komponen yang mudah
tertahan akan tertinggal dalam fase tetap. Sementara itu komponen yang
mudah larut akan bergerak lebih cepat dalam fase bergerak.

40
In cromatography process, there are some phase or steps, i.e
constan or staying and moving phase. The constan phase is in the form of
solids or liquids, while the moving phase usually is in the form of liquids or
gases. The constan phase will hold the mixture component, while the
moving phase will dissolve the component. The component which is easy to
be held will stay in the constant phase. Meanwhile, the component which is
soluble will move faster in the moving phase.

Alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan campuran


dengan menggunakan cara kromatografi biasanya adalah kertas
kromatografi. Pada kertas kromatografi inilah, campuran zat (tinta)
diteteskan, kemudian tetesan campuran tersebut ditetesi zat medium (air).
Untuk tinta yang ditetesi air maka setiap zat pada tinta akan bergerak
melalui kertas dengan kecepatan yang berbeda, sehingga komponen zat-zat
pada tinta tersebut akan terpisah. Suatu pola yang terbentuk oleh zat-zat
yang telah dipisahkan dengan kromatografi tersebut dinamakan
kromatogram. Gambar berikut ini menunjukkan gambar kromatografi pada
zat warna.

The apparatus used to do the mixture separation using


chromatography method usually is chromatographic paper. On this paper, a
mixture of substances (ink). is dropped, afterward, a medium (water) is
dropped on it. For the ink dropped by water, every substance in the ink will
move through the paper at different velocities. Hince, the substance
components in the ink will be separated. The pattern formet by substances
that have been separated by chromatography is called chromatogram. The
steps to separate the mixture of ink using chromatography can be described
as follows.

41
Gambar 6. Pemisahan campuran zat warna dengan cara kromatografi

Figure 6. Mixture separation for dyes by chromatography method

Pemisahan campuran dengan menggunakan cara kromatografi ini


mempunyai sejumlah kegunaan. Beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut : kromatografi dapat digunakan untuk menentukan tingkat
pencemaran udara, untuk mengetahui campuran zat –zat dalam makanan
dan untuk mengetahui kadar nikotin dalam darah.

Mixture separation by using this chromatography method has a number of


uses. Some of them are as follows : chromatography can be used to
determine the level of air pollution, to know the mixture of substances used
in a food and to know the content of nicotine in the blood.

7. Sublimasi /Sublimation

Sublimasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan


perubahan wujud zat dari zat padat menjadi gas tanpa melalui zat cair
terlebih dahulu. Pemisahan dilakukan pada campuran yang mudah
menyublim seperti kapur barus ( kamper) yang bercampur dengan tanah
dan kristal iodin yang bercampur dengan garam dapur.

42
Sublimation is the separation of a mixture based on changes in
states of matter from a solid to a gas without going through a liquid first.
Separation was performed on mixtures such as camphor sublimes
(camphor) are mixed with the soil and iodine crystals are mixed with salt.

Pada dasarnya, proses sublimasi tidak jauh berbeda dengan


proses distilasi, hanya saja tidak semua campuran zat dapat dipisahkan
dengan cara sublimasi. Sublimasi digunakan untuk memisahkan campuran
dari zat-zat yang dapat menyublim ( berubah bentuk dari gas menjadi padat
secara langsung tanpa melalui bentuk cair). Contoh pemisahan campuran
dengan cara sublimasi ini dapat ditemukan pada proses pembuatan kamper,
iodium, es kering , amonium klorida , naftalena dan es kering.

Basically, this process is not very different from distilation process,


but not all mixtures can be separated by the sublimation method. In this
case, sublimation is used to separate mixture of substances which can
sublime (change from gaseous phase into solid directly without passing the
liquid phase). The example of mixture separation by sublimation can be
found in the process of camphor, iodine, ammonium chloride, napthalene
and dry ice productions.

Sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang


dapat menyublim dari campurannya yang tidak menyiblim. Seperti
pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran
dipanaskan iodin akan menguap sedangkan campuran lain tidak menguap
sehingga dapat diperoleh kembali iodin.

Sublimation can be used to separate components of a mixture


which can sublimate or not. Such as the separation of iodine are from a
mixture with sand. When the mixture is heated iodine will vaporize while
others do not evaporate so that the mixture can be recovered iodine.

43
Gambar 7 . Proses sublimasi antara campuran iodium dan pasir

Figure 7. the sublimation process between iodium mixture and sand

44
d. Tugas 1

Exercise 1

Berilah tanda silang (X) pada huruf A,B,C atau D untuk jawaban yang benar.

Put a cross mark (X) on A,B.C or D for the correct answer

1. Campuran dua macam zat atau lebih yan mana zat – zat yang
tercampur di dalamnya masih dapat dibedakan satu sama lain disebut..
The mixture of two or more kins of substance in which the mixed
substances can still be differentiated from each other is called...

A. campuran elektrolit /electrolyte mixture

B. campuran endogen /endogenic mixture

C. campuran homogen /homogeneous mixture

D. campuran hiterogen /heterogeneous mixture

2. Campuran dua macam zat atau lebih yang mana zat – zat yang
tercampur di dalamnya tidak dapat dibedakan disebut…

The mixture of two or more kins of substance in which the mixed


substances cannot be differentiated is called...

A. campuran elektrolit /electrolyte mixture

B. campuran endogen/endogenic mixture

C. campuran homogenIhomogeneous mixture

D. campuran hiterogen/heterogeneous mixture

3. Campuran di bawah ini yang merupakan campuran homogen adalah...

The mixtures below are homogeneous are...

45
A. pasir – air/sand – water

B. garam – air /salt – water

C. pasir – kopi/sand – coffe

D. cuka – pasir/vinegar – sand

4. Cara praktis untuk memisahkan campuran air dan minyak tanah adalah

Practical way to separate a mixture of water and kerosene are…

A. penyubliman/sublimation

B. penyulingan/distillation

C. penyaringan/ filtering

D. corong pisah/separating funnel

5. Metode pemisahan campuran secara ekstraksi didasarkan pada ...

Extraction method for the separation of mixtures is based on ...

A. titik didih /boiling point

B. ukuran partikel /particle size

C. pengendapan/precipitation

D. kelarutan/soluble

6. Untuk memisahkan air tawar dengan air laut dapat dilakukan


dengan cara…

To separate the fresh water with sea water can be done by…

A. penguapan /evaporation

B. penyaringan/filtering

C. distilasi/ distillation

46
D. sublimasi/sublimation

7. Below is the purpose of the separation of mixtures, except…

Di bawah ini merupakan tujuan dari proses pemisahan campuran,


kecuali

A. mendapatkan zat yang berguna /obtain useful substances

B. memperoleh zat murni/obtain pure substances

C. memperoleh zat yang langka/obtain a rare substances

D. mengetahui suatu zat dalam sampel/knowing a substance in a


sample

8. Berikut ini merupakan tahapan pemurnian garam dapur yang benar


adalah…

Here's a salt purification stage right is ...

A. melarutkan, kristalisasi, filtrasi /dissolving, crystallisation, filtration

B. melarutkan, filtrasi, kristalisasi/ dissolving, filtration, crystallization

C. filtrasi, melarutkan, kristalisasi /filtration, dissolving, crystallisation

D. filtrasi, kristalisasi, melarutkan /filtration, crystallization, dissolving

9. Campuran dua zat yang berbeda ukuran partikelnya sangat tepat


dipisahkan dengan metode…

Mixture of two different substances are very precise particle sizes are
separated by the method…

A. sublimasi /sublimation

B. kromatografi/chromatography

C. filtrasi/filtration

47
D. distilasi /distillation

10. Di bawah ini merupakan hal –hal yang berkaitan dengan sublimasi,
kecuali…

Below are the things related to sublimation, except…

A. untuk memperoleh kanfer dari iod /to obtain Chamfer of iodine

B. pemisahan dengan melalui fase cair terlebih dahulu/separation of


the liquid phase through the first

C. pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat/ separation


of a mixture by evaporating solids

D. digunakan untuk pemisahan bahan yang mudah menyublim/used


for separation of materials that easily sublimate

11. Dua larutan yang memiliki perbedaan titik didih yang tinggi dapat
dipisahkan dengan metode .../Two solutions that have different boiling
points can be separated by methods ...

A. sublimasi/ sublimation

B. distilasi/distillation

C. filtrasi/ filtration

D. ekstraksi/ extraction

12. Untuk memperoleh zat –zat yang terdapat galam tumbuh – tumbuhan
kita dapat menggunakan metode ekstraksi .../ To obtain the
substances contained Galam grow - plants we can using the extraction
method…

A. ganda/double

B. sederhana/simple

48
C. kompleks/complex

D. pelarut/solvent

13. Berikut ini yang merupakan syarat bahan yang bisa dipisahkan dengan
cara distilasi, kecuali…

The following material is a condition that can be separated by means


distillation, except …

A. dalam bentuk gas/in the form of gas


B. tahan panas/refractory

C. dalam bentuk larutan (cairan)/ in the form of a solution (liquid)


D. titik didihnya berjauhan/boiling point apart

14. Alkohol dan air merupakan dua zat yang berbeda titik didihnya. Apabila
campuran air dan alkohol didistilasi maka alkohol ...

Alcohol and water are two different substances boiling point. If mixture
of water and alcohol is distilled the alcohol…

A. menguap lebih sedikit dari pada air/ evaporate less water than
B. menguap lebih banyak dari pada air/evaporate more of the water
C. habis terlebih dahulu dan air tetap/run out of water first and remains

D. habis terakhir setelah air menguap seluruhnya/ last exhausted after


the water evaporates entirely

15. Metode pemisahan campuran dalam kromatografi didasarkan pada hal-


hal berikut ini yang bukan merupakan dasar dalam metode pemisahan
campuran dalam kromatografi adalah…

Mix in the chromatographic separation methods are based on the


following matters are not the basis of the mixture in a chromatographic
separation method is …

49
A. volatilitas/volatility

B. ukuran partikel/particle size

C. daya absorpsi bahan penyerap /power absorption absorbent


material

D. kelarutan dalam pelarut tertentu/solubility in a particular solvent

50
LEMBAR KERJA EVALUASI 1/JOB SHEET EVALUATION 1

Kompetensi: Hari / tanggal :


Competency Day / date :
Melaksanakan Proses Sublimasi Mengikuti prosedur
kerja
Implemented the Sublimation Process by Following the
Procedure

Program : Programme Judul /Title : Kelas /Class :


Kimia Industri : chemical Pemisahan Iodium dari campuran garam dapur dengan
Industry iodium dengan proses sublimasi
Tingkat /Grade : I The separation of Iodium of the salt mixture with the Rombongan /Group :
(satu)/first iodium used the sublimation process
Semester /Semester : Nama /Name :
Genap/even

51
Tujuan /Goal : Siswa dapat memahami prinsip dasar sublimasi dan dapat memisahkan Iodium dari
campuran garam dapur dengan iodium .
: the students are able to comprehend the base principle of sublimation and to
separate Iodium from the mixture of salt with Iodium.
Dasar Teori/ Sublimasi merupakan pemisahan campuran berdasarkan perubahan wujud zat dari
zat padat menjadi gas tanpa melalui zat cair terlebih dahulu. Pemisahan dilakukan
Basic theory pada campuran yang mudah menyublim seperti kristal iodium yang bercampur
dengan garam dapur.
Sublimation is the mixture separation based on the process altering of the substance
form from solid into gas without given liquid. The separation done on the mixture
which easy to sublimate such as iodium crystal that mixed with salt.
Sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat
menyublim dari campurannya yang tidak menyublim. Seperti pemisahan iodin dari
campurannya dengan garam dapur. Ketika campuran dipanaskan iodium akan
menguap sedangkan campuran lain tidak menguap sehingga dapat diperoleh kembali
iodium.
Sublimation can be used to separate the sublimated component from its
mixture which doesn’t sublimate. For example, the separation between iodiun and its
mixture with the salt. when the mixture heated, iodium will evaporate whereas another
mixture doesn’t evaporate, so it can be regained.

52
Alat & Bahan Alat /Tools :
Tools and materials 1. Pembakar spiritus/ bunsen Burner (Spiritus Burner)
2. kaca arloji /watch glass
3. Kaki tiga /Tripod /
4. Kasa Asbes /Asbestos Fiber
5. Gelas kimia 400 mL/beaker glass 400 ml
Bahan :Materials
1. garam dapur/salt
2. iodium/Iodium
Prosedur Kerja/ 1. Timbang 50 gram garam dapur dan 100 gram iodium masukan ke dalam gelas
Procedures kimia ukuran 250 mL/ Weight the salt of 50 gram and put 100 gram of iodium into the
Erlenmeyer 250 mL
2. Timbang 100 gram kamfer kotor yang mengandung pasir dan masukan ke dalam
gelas kimia ukuran 250 mL/Weight 100 gr of the dirty camphor which contained sand
and put it into the erlenmeyer 250 mL
3. Masukan batu es ke dalam kaca arloji/Put the ice cube into the watch glass
4. Letakkan kasa asbes di atas kaki tiga dan letakkan kaca arloji tersebut di atas
gelas kimia yang berisi campuran garam dapur dan iodium/Put the asbestos fiber
on the tripod and put the watch glass on the erlenmeyer which contained the
mixture of salt and iodium

53
5. Panaskan gelas kimia yang berisi campuran garam dapur dan iodium dengan
pembakar spiritus.Heat the erlenmeyer which contained the mixture of salt and
iodium with the spiritus burner.
6. Amati kristal –kristal yang terbentuk dibagian bawah kaca arloji .Observe the
crystals which formed at the base of the watch glass.
Keselamatan Kerja The 1. Pastikan peralatan gelas dalam keadaan bersih/Make sure the glass is clean
safety
2. Siapkan semua peralatan sublimasi yang diperlukan /Prepare all the necessary
sublimation tools
3. Gunakan jas praktikum dengan benar /Wear the ware pack correctly
4. Terapkan K3 selama praktikum dengan baik /Apply K3 during the practicum
correctly

54
Data Percobaan/ Data awal sebelum proses Sublimasi/The previous data before the sublimation
Experiment data process
Berat garam dapur
/The weight of salt = ...........................g
Berat Iodium
/The weight of iodium = ...........................g
Berat cawan penguap kosong
/The weight of empty evaporate dish = ........................... g
Berat garam dapur+ Iodium + cawan penguap
The weight of the salt+iodium+ evaporate dish =.............................g

55
Data pengamatan setelah proses Sublimasi /The observation data after the process of
sublimation
TAHAPAN /PHASE BERAT/WEIGHT
No
(gram)

1 Pertama/First
...................................................

2 Kedua/Second
...................................................

3 Ketiga/Third
...................................................

TOTAL BERAT /TOTAL WEIGHT .....................................................

Berat cawan + zat yang tersisa = ...................................gram


The weight of empty evaporating Dish

56
Berat cawan kosong
The weight of the empty Basin
/dish remained = ...................................gram

Berat zat yang tersisa


The weight of remained substance = ....................................gram

57
Pertanyaan Question 1. Kristal apakah yang terbentuk di bagian bawah cawan porselin ?
What crystal which formed on the bottom of the glass ?
2. Berapa berat zat yang terbentuk ?
How weight the substance formed?
3. How many percent of the lost substance?
Berapa persen zat yang hilang ?
Kesimpulan / Conclusion

TTD Instruktur TTD siswa


Nilai /Score
Instructor’s signature Student’s signature

58
Kegiatan Belajar 2

Lesson Activity 2

Tujuan :Goal

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini siswa dapat :

After following this lesson student have ability :

1. Memahami perubahan wujud suatu materi

Understand the concrete alteration of a certain material

2. Memahami prinsip dari proses sublimasi

Understand the principle of sublimation process

3. Memahami diagram fase yang terjadi dalam proses sublimasi

Understand the phase diagram which is happened in sublimation


process

4. Memahami enthalpi sublimasi

Understand the entalphy of sublimation

5. Menjelaskan pengertian proses sublimasi

Explain the understanding of sublimation process

6. Melaksanakan proses sublimasi

Implement the sublimation process

7. Menerapkan aplikasi sublimasi dalam kehidupan

Apply the application of sublimation in daily life

8. Memeriksa kondisi sublimator

Examine the condition of the sublimator

59
9. Menangani produk sublimasi

Handle the product of sublimation

Penjelasan : Description

Perubahan Wujud Materi dalam Proses Sublimasi

The Changes States of Matter in Sublimation Process

Wujud materi tidak selalu tetap tetapi dapat mengalami perubahan.


Perubahan ini meliputi dua bentuk yaitu perubahan kimia dan perubahan
fisika. Perubahan kimia selalu ditandai dengan terbentuknya zat baru dan
zat yang telah berubah tidak dapat diperoleh kembali seperti zat semula.
Contoh perubahan kimia yaitu peristiwa terbakarnya kembang api
menghasilkan warna dan terbentuknya gas CO2 hasil pembakaran.

States of matter are not always permanent but subject to change.


These changes include the two forms of chemical changes and physical
changes. Chemical The changes are always characterized by the formation
of new substances and substances that have been changed cannot be
recovered as the original substance. Examples of chemical changes in the
incident of burning fireworks produce color and the formation of CO2 gas
combustion.

Sementara perubahan fisika terjadi apabila ada perubahan suhu


atau kalor dari luar sistem yang mengakibatkan titik didih, titik beku, atau titik
leburnya terlewati. Pada Perubahan fisika, zat yang berubah dapat kembali
ke bentuk semula secara mudah karena tidak terbentuk zat baru.

60
While the physical changes occur when there is a change in
temperature or heat from outside the system that lead to the boiling point,
freezing point, or melting point is exceeded. On physical The changes, a
substance that can turn back into shape easily because no new substances
are formed.

Materi dapat digolongkan secara fisis ke dalam tiga wujud yaitu


padatan, cairan dan gas. Keadaan materi dapat berubah dari wujud satu ke
wujud yang lain tergantung pada suhu dan tekanan.

The material can be physically classified into three states are


solids, liquids and gases. State of matter can change from one form to
another form depends on temperature and pressure.

Perhatikan pengaruh kalor pada es (padatan). Proses yang terjadi


pada es (padat) berubah menjadi air (cair) disebut mencair. Sedangkan
proses air (cair) didinginkan akan membentuk es (padat) disebut membeku.
Perhatikan lebih lanjut pengaruh kalor pada air jika air (cair) diubah menjadi
uap air disebut penguapan. Sedangkan perubahan uap air menjadi air
disebut pengembunan. Pada kondisi tertentu uap air dapat langsung
berubah menjadi salju (padatan) dan sebaliknya salju dapat dapat langsung
berubah menjadi uap air tanpa melalui pencairan proses tersebut disebut
sublimasi. Proses perubahan wujud zat di atas dapat dinyatakan dengan
diagram berikut :

Notice the effect of heat on the ice (solid). Processes occurring on


the ice (solid) turns into water (liquid) is called melting. While the process
water (liquid) cooled to form ice (solid) is called freezing. Note further the
effect of heat on the water if the water (liquid) water is converted into vapor
is called evaporation. While changes in water vapor into water is called
condensation. Under certain conditions water vapor can be instantly
transformed into snow (solid) and instead of snow can be instantly

61
transformed into water vapor without melting through the process called
sublimation. The process of changing states of matter above can be
expressed by the following diagram:

Dari Ke

Padat Cair Gas Plasma

Padat N/A Mencair Menyublim -

Cair Membeku N/A Menguap -

Gas Mengkristal Mengembun N/A Ionisasi

Rekombinasi/
Plasma - - N/A
Deionisasi

Gambar 8. Proses perubahan wujud zat

Figure 8 . The process of changing states of matter

62
Gambar 9. Perubahan wujud yang terjadi pada benda padat, cair, dan gas

Figure 9 . Change of that occur in the form of solid, liquid, and gas

Diagram Fase

Phase diagram

Komponen umum pada sebuah fase diagram adalah garis


keseimbangan atau batas fase, yang berkaitan dengan garis-garis yang
menandakan kondisi di bawah fase multiple dapat berdampingan pada titik
keseimbangan. Fase transisi terjadi di sepanjang garis keseimbangan.

Common components of a phase diagram are lines of equilibrium


or phase boundaries, which refer to lines that mark conditions under which
multiple phases can coexist at equilibrium. Phase transitions occur along
lines of equilibrium.

Tiga titik berganda adalah titik pada fase diagram garis


keseimbangan terpotong. Tiga titik berganda menandakan kondisi di mana
tiga fase yang berbeda dapat berdampingan. Misalnya, diagram fase air

63
yang mempunyai tiga titik yang sesuai dengan suhu tunggal dan tekanan
udara pada zat pada, cair, dan gas pada air dapat berdampingan di dalam
saut titik keseimbangan yang stabil.

Triple points are points on phase diagrams where lines of


equilibrium intersect. Triple points mark conditions at which three different
phases can coexist. For example, the water phase diagram has a triple point
corresponding to the single temperature and pressure at which solid, liquid,
and gaseous water can coexist in a stable equilibrium.

Solidus merupakan suhu di bawah zat yang stabil pada daerah zat
padat. liquidus merupakan suhu diatas zat yang stabil pada daerah zat cair.
Barangkali ada celah diantara zat padat dan zat cair; di dalam celah
tersebut, zat tersebut terdiri atas campuran kristal dan cairan.

The solidus is the temperature below which the substance is stable


in the solid state. The liquidus is the temperature above which the substance
is stable in a liquid state. There may be a gap between the solidus and
liquidus; within the gap, the substance consists of a mixture of crystals and
liquid.

Tipe diagram fase /Types of phase diagrams

Diagram Fase 2D /2D phase diagrams

Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan suhu


pada sebuah zat tunggal sederhana, seperti air. Pemberhentian-
pemberhentian yang berkaitan dengan tekanan dan suhu . Fase diagram
menunjukkan ruang tekanan suhu, garis keseimbangan atau fase yang tidak
ada batasnya di antara tiga fase yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas seperti
pada gambar:

64
The simplest phase diagrams are pressure-temperature diagrams
of a single simple substance, such as water. The axes correspond to the
pressure and temperature. The phase diagram shows, in pressure-
temperature space, the lines of equilibrium or phase boundaries between the
three phases of solid, liquid, and gas.

Gambar 10.
Diagram
fase paling
sederhana

Figure 10. The simplest phase diagrams

Sebuah fase diagram khusus. Garis hijau zat padat digunakan


untuk sebagian besar zat; titik garis hijau menunjukkan anomaly jalan air.
Garis hijau menunjukkan titik beku dan garis biru menunjukkan titik didih, hal
menunjukkan zat-zat tersebut memiliki tekanan yang berbeda-beda.

65
A typical phase diagram. The solid green line applies to most
substances; the dotted green line gives the anomalous behavior of water.
The green lines mark the freezing point and the blue line the boiling point,
showing how they vary with pressure.

Kurva pada diagram fase menunjukkan titik di mana energi bebas (


dan sifat asal lainnya) menjadi tidak analitis; garis derivasi nya berhubungan
dengan kordinat (misalnya pada suhu dan tekanan) berhenti berubah
(dengan tiba-tiba). Misalnya, kapasitas panas yang pada sebuah wadah
yang di isi es akan berubah dengan tiba-tiba karena wadah tersebut di
panaskan melalui titik lebur. Ruang terbuka, di mana energi bebas dapat
dianalitis, berkaitan dengan daerah fase tunggal. Daerah fase tunggal
dipisahkan oleh garis non-analitis, di mana fase transisi terjadi, yang disebut
pula fase tidak terbatas.

The curves on the phase diagram show the points where the free
energy (and other derived properties) becomes non-analytic: their
derivatives with respect to the coordinates (temperature and pressure in this
example) change discontinuously (abruptly). For example, the heat capacity
of a container filled with ice will change abruptly as the container is heated
past the melting point. The open spaces, where the free energy is analytic,
correspond to single phase regions. Single phase regions are separated by
lines of non-analytical, where phase transitions occur, which are called
phase boundaries.

Pada diagram yang disebelah kiri, fase tidak terbatas antara zat
cair dan gas tidak berlanjut pada jangka waktu yang tidak terbatas. Malahan,
fase tidak terbatas itu berakhir pada sebuah titik pada fase diagram yang
disebut titik kritis. Hal ini mencerminkan fakta bahwa, pada suhu dan
tekanan yang sangat tinggi, fase zat cair dan gas menjadi tidak dapat
dibedakan, dengan apa yang dikenal dengan zat cair dan gas yang

66
superkritis. Pada air, titik kritis terjadi disekitar Tc = 647.096 K (373.946 °C),
pc = 22.064 MPa (217.75 atm) and ρc = 356 kg/m³.

In the diagram on the left, the phase boundary between liquid and
gas does not continue indefinitely. Instead, it terminates at a point on the
phase diagram called the critical point. This reflects the fact that, at
extremely high temperatures and pressures, the liquid and gaseous phases
become indistinguishable, in what is known as a supercritical fluid. In water,
the critical point occurs at around Tc = 647.096 K (373.946 °C), pc =
22.064 MPa (217.75 atm) and ρc = 356 kg/m³.

Keberadaan titik kritis zat cair dan gas sepintas menampakan


ambiguitas pada pemberian nama daerah tunggal. Ketika berpindah dari
fase zat cair ke gas, yang biasanya bersilangan dengan fase tidak berbatas,
tetapi hal ini memungkinkan untuk memilih sebuah cara yang tidak pernah
bersilangan dengan garis terbatas yang melalui titik kritis kanan. Demikinlah,
fase zat cair dan gas dapat dicampur secara terus-menerus satu dengan
yang lainnya. Fase tidak terbatas zat cair dan gas dapat berakhir pada
sebuah titik kritis jika fase zat padat dan cair mempunyai grup simetri yang
sama.

The existence of the liquid-gas critical point reveals a slight


ambiguity in labelling the single phase regions. When going from the liquid to
the gaseous phase, one usually crosses the phase boundary, but it is
possible to choose a path that never crosses the boundary by going to the
right of the critical point. Thus, the liquid and gaseous phases can blend
continuously into each other. The solid-liquid phase boundary can only end
in a critical point if the solid and liquid phases have the same symmetry
group.

Fase tidak terbatas pada zat padat dan cair pada diagram fase dari
sebagian besar zat yang memiliki kemiringan (lakukan) positif; semakin

67
besar tekanan yang diberikan oleh zat maka semakin dekat molekul zat
secara bersamaan yang di bawa oleh satu sama lainnya, yang
meningkatkan tenaga intermokuler pada efek zat. Demikianlah, zat
membutuhkan suhu yang lebih tinggi agar molekulnya mendapat energi
yang cukup untuk memecah susunan yang sudah tepat pada fase zat padat
dan memasukkan fase zat cair. Sebuah konsep yang sama telah
diaplikasikan untuk merubah fase zat cair dan gas. Air, oleh karena sifat
khususnya merupakan salah satu pengecualian dari beberapa peraturan
yang ada.

The solid-liquid phase boundary in the phase diagram of most


substances has a positive slope; the greater the pressure on a given
substance, the closer together the molecules of the substance are brought to
each other, which increases the effect of the substance's intermolecular
forces. Thus, the substance requires a higher temperature for its molecules
to have enough energy to break out the fixed pattern of the solid phase and
enter the liquid phase. A similar concept applies to liquid-gas phase
changes.[4] Water, because of its particular properties, is one of the several
exceptions to the rule.

Sifat termodinamik lainnya

Other thermodynamic properties

Di samping itu, untuk menambahkan suhu atau tekanan, sifat


termodinamik lainnya dapat di buat grafik pada fase diagram. Contoh-contoh
sifat termodinamik meliputi volum yang spesifik, entalpi yang spesifik, atau
entropi yang spesifik. Misalnya, grafik komponen tunggal pada suhu vs
entropi spesifik (T vs. s) untuk air/uap air atau sebuah pendingin yang
biasanya digunakan untuk menggambarkan siklus termodinamik seperti
siklus Carnot, siklus Rankie, atau siklus tekanan uap pendingin.

68
In addition to just temperature or pressure, other thermodynamic
properties may be graphed in phase diagrams. Examples of such
thermodynamic properties include specific volume, specific enthalpy, or
specific entropy. For example, single-component graphs of Temperature vs.
specific entropy (T vs. s) for water/steam or for a refrigerant are commonly
used to illustrate thermodynamic cycles such as a Carnot cycle, Rankine
cycle, or vapor-compression refrigeration cycle.

Pada sebuah grafik dua dimensi, dua kuantitas termodinamik dapat


ditunjukkan pada garis horizontal dan vertikal. Selain itu kuantitas
termodinamik dapat diilustrasikan dengan tambahan-tambahan seperti garis
bersambung, kurva, lurus, atau kombinasi dari kurva dan garis lurus.
Masing-masing garis-iso ini mewakili nilai konstan tertentu pada kuantitas
termodinamik.

In a two-dimensional graph, two of the thermodynamic quantities


may be shown on the horizontal and vertical axes. Additional thermodymic
quantities may each be illustrated in increments as a series of lines - curved,
straight, or a combination of curved and straight. Each of these iso-lines
represents the thermodynamic quantity at a certain constant value.

69
Gambar 11. Temperature vs. specific entropy phase diagram for
water/steam.

Figure 11. Suhu vs diagram fase entropi spesifik untuk air/uap air

Suhu vs diagram fase entropi spesifik untuk air/uap air. Pada


daerah dibawah kubah/lengkungan berwarna merah, cairan dan uap air
berdampingan pada titik keseimbangan. Titik kritis berada di puncak kubah.
Cairan berada di sebelah kiri kubah. Uap air berada di sebelah kanan
kubah. Garis biru/kurva meruapakn garis-garis khayal (isobar) yang
menunjukkan tekanan konstan. Garis hijau/kurva merupakan isochors yang
menunjukkan volum spesifik yang konstan. Kurva berwarna merah
menunjukkan kualitas konstan.

Temperature vs. specific entropy phase diagram for water/steam. In


the area under the red dome, liquid water and steam coexist in equilibrium.
The critical point is at the top of the dome. Liquid water is to the left of the
dome. Steam is to the right of the dome. The blue lines/curves are isobars
showing constant pressure. The green lines/curves are isochors showing
constant specific volume. The red curves show constant quality.

70
3D phase diagrams

Gambar 12. Diagram p-v-T 3D untuk jumlah tertentu zat murni

Figure 12. p-V-T 3D diagram for fixed amount of pure material

Hal ini memungkinkan untuk membuat grafik 3 dimensi yang


menunjukkan 3 kuantitas termodinamik. Misalnya, pada sebuah komponen
tunggal, tipe grafik kordinat3D Cartesian dapat menunjukkan suhu (T) pada
satu kotak, tekanan (P) pada kotak yang kedua, dan volum spesifik pada
kotak yang ketiga. Kondisi keseimbangan dapat ditunjukkan sebagai
permukaan kurva #D pada daerah zat padat, cair, dan fase uap serta letak
zat padat dan cair, zat padat dan uap, atau zat cair dan uap yang dapat
berdampingan pada titik keseimbangan.

It is possible to envision three-dimensional (3D) graphs showing


three thermodynamic quantities. For example for a single component, a 3D
Cartesian coordinate type graph can show temperature (T) on one axis,
pressure (P) on a second axis, and specific volume (v) on a third. Such a 3D
71
graph is sometimes called a P-v-T diagram. The equilibrium conditions
would be shown as a 3D curved surface with areas for solid, liquid, and
vapor phases and areas where solid and liquid, solid and vapor, or liquid and
vapor coexist in equilibrium.

Sebuah garis yang terletak di permukaan disebut juga tiga garis


(triple line) yang merupakan letak zat padat,cair, dan penguapan yang
semuanya dapat berdampingan pada titik keseimbangan. Titik kritis yang
menyisakan sebuah titik pada permukaan diagram fase 3D.Pada sebuah
proyeksi ortografik pada grafik 3D P-v-T menunjukkan tekanan dan suhu
yang berada pada garis horizontal dan vertikal yang secara efektif
memperpendek diagram tekanan suhu dari 3D menjadi 2D. Ketika ini
selesai, permukaan uap zat padat, zat padat-cair, dan uap zat
cairdiperpendek menjadi 3 garis kurva yang saling berkaitan yang bertemu
pada tiga titik (triple point), yang meruapakn proyeksi ortografik yang
diperpendek pada tiga titik (triple line).

A line on the surface called a triple line is where solid, liquid and
vapor can all coexist in equilibrium. The critical point remains a point on the
surface even on a 3D phase diagram. An orthographic projection of the 3D
P-v-T graph showing pressure and temperature as the vertical and
horizontal axes effectively collapses the 3D plot into a 2D pressure-
temperature diagram. When this is done, the solid-vapor, solid-liquid, and
liquid-vapor surfaces collapse into three corresponding curved lines meeting
at the triple point, which is the collapsed orthographic projection of the triple
line.

72
Diagram fase ganda

Binary phase diagrams

Tipe fase diagram lainnya yang lebih kompleks dapat di buat,


khususnya ketika lebih dari satu komponen murni yang muncul. Dalam hal
ini, konsentrasi menjadi variabel yang penting. Fase diagram dengan lebih
dari dua dimensi dapat di buat untuk menunjukkan efek dari fase zat yang
lebih dari dua dimensi. Fase diagram dapat menggunakan variabel
tambahan lainnya atau tempat penempatan suhu, tekanan, dan
susunannya.

Other much more complex types of phase diagrams can be


constructed, particularly when more than one pure component is present. In
that case, concentration becomes an important variable. Phase diagrams
with more than two dimensions can be constructed that show the effect of
more than two variables on the phase of a substance. Phase diagrams can
use other variables in addition to or in place of temperature, pressure and
composition.

Disamping tipe-tipe diagram yang telah disebutkan diatas, masih


ada ribuah kombinasi lainnya. Beberapa bagian utama pada fase diagram
yang meliputi titik kongruen, yaitu dimana fase zat pada bertransformasi
secara langsung menjadi zat cair. Ada juga peritektoid, sebuah titik dimana
dua fase zat padat di gabung menjadi satu fase selama fase pendinginan.
Kebalikan dari ini adalah, ketika salah satu fase zat padat bertranformasi
menjadi dua fase zat padat selama fase pemanasan, hal ini disebut juga
eutectoid.

In addition to the above mentioned types of phase diagrams, there


are thousands of other possible combinations. Some of the major features of
phase diagrams include congruent points, where a solid phase transforms
directly into a liquid. There is also the peritectoid, a point where two solid
73
phases combine into one solid phase during cooling. The inverse of this,
when one solid phase transforms into two solid phases during heating, is
called the eutectoid.

Fase diagram kristal /

Crystal phase diagrams

Zat polimorpik dan poliamorpik telah memiliki fase multiple pada


kristal dan amorphous, yang dapat di buat grafik yang sama untuk fase zat
padat, cair, dan gas.

Polymorphic and polyamorphic substances have multiple crystal or


amorphous phases, which can be graphed in a similar fashion to solid,
liquid, and gas phases.

74
Gambar 13 .grafik Tekanan – suhu diagram fase pada air

Figure 13 . Pressure-temperature phase diagram of water

75
Diagram Mesofase/Mesophase diagrams

Beberapa materi organik yang lewat daerah bagian tengah diantara


zat padat dan cair; bagian ini di sebut mesofase. Perhatian telah diarahkan
pada mesofase karena hal ini dapat perlengkapan alat-alat tersebut dan
telah menjadi sangat laris melalui teknologi kristal cair. Fase diagram juga
digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa mesofase. Bilang Romawi
tersebut mengindikasikan berbagai jenis fase es.

Some organic materials pass through intermediate states between


solid and liquid; these states are called mesophases. Attention has been
directed to mesophases because they enable display devices and have
become commercially important through the so-called liquid crystal
technology. Phase diagrams are used to describe the occurrence of
mesophases. The Roman numerals indicate various ice phases.

∆H sublimasi = ∆H peleburan + ∆H penguapan


∆H sublimation = ∆H melting + ∆H evaporation
+hhnpanguaevaporatipe∆pppbbppenguapan

Entalphi sublimasi

Enthalpy of sublimation

Rumus entalphy Sublimasi :

The formula of sublimation entalphy

Sublimasi merupakan transisi dari sebuah zat yang secara


langsung berubah dari fase padat menjadi fase gas tanpa melalui sebuah

76
fase cair lanjutan. Sublimasi adalah sebuah fase transisi endotermik yang
terjadi pada suhu dan tekanan de bawah tiga titik zat pada diagram fasenya.

Sublimation is the transition of a substance directly from the solid


phase to the gas phase without passing through an intermediate liquid
phase. Sublimation is an endothermicphase transition that occurs at
temperatures and pressures below a substance's triple point in its phase
diagram.

Pada tekanan normal, sebagian besar senyawa kimia dan unsur-


unsur memiliki tiga keadaan pada suhu yang berbeda. Pada keadaan-
keadaan seperti ini, peralihan dari zat padat menjadi zat gas membutuhkan
fase lanjutan pada zat cair. Sebagai catatan, meskipun tekanan yang
mengarah ke sini merupakan tekanan sebagian dari zat tersebut, tetapi itu
bukanlah tekanan total (mis, atmospir) dari sistem keseluruhan. Maka dari
itu, semua zat padat yang memilik sebuah tekanan uap yang cukup besar
pada suatu suhu tertentu, biasanya bisa menyublim di udara ( mis, air es
dibawah 0). untuk beberapa jenis zat, seperti karbon dan arsenic, proses
sublimasi nya lebih mudah daripada penguapan dari Peleburan, karena
tekanan tiga titik nya sangat tinggi dan hal ini membuat nya sulit untuk
terlihat seperti cairan.

At normal pressures, most chemical compounds and elements


possess three different states at different temperatures. In these cases, the
transition from the solid to the gaseous state requires an intermediate liquid
state. Note, however, that the pressure referred to here is the partial
pressure of the substance, not the total (e.g., atmospheric) pressure of the
entire system. So, all solids that possess an appreciable vapor pressure at a
certain temperature usually can sublime in air (e.g., water ice just below
0°C). For some substances, such as carbon and arsenic, sublimation is
much easier than evaporation from the melt, because the pressure of their
triple point is very high, and it is difficult to obtain them as liquids.

77
Entalpi sublimasi, atau pemanasan sublimasi disebut sebagai
panas yang dibutuhkan untuk menyublim satu cetakan pada suatu zat yang
diberi kan kombinasi suhu dan tekanan, yang biasanya merupakan tekanan
dan suhu standar (STP). Panas sublimasi biasanya di tuliskan denagn
kJ/mol, meskipun hal ini tidak biasanya ditemukan dalam bentuk kJ/kg.

The enthalpy of sublimation, or heat of sublimation, is defined as


the heat required to sublime one mole of the substance at a given
combination of temperature and pressure, usually standard temperature and
pressure (STP). The heat of sublimation is usually expressed in kJ/mol,
although the less customary kJ/kg is also encountered.

Sublimasi membutuhkan energi tambahan dan sebuah perubahan


endotermik. Entalpi sublimasi ( yang disebut juga panasnya sublimasi) yang
dapat di hitung sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk mengubah
logam cair menjadi padat (enthalpy of fusion) di tambah.

Sublimation requires additional energy and is an endothermic


change. The enthalpy of sublimation (also called heat of sublimation) can be
calculated as the enthalpy of fusion plus the enthalpy of vaporization. The
reverse process of sublimation is deposition. The formation of frost is an
example of meteorological deposition.

Proses Sublimasi

Sublimation Process

Campuran yang ada disekitar kita bukan hanya berwujud cair,


tetapi ada juga yang berwujud padat, dan gas. Untuk memisahkan
campuran yang berwujud padat digunakan metode sublimasi. Metode ini
digunakan untuk memisahkan suatu campuran padatan di mana salah satu

78
padatan yang berada dalam campuran tersebut dapat berubah wujud
menjadi uap atau gas ketika dipanaskan atau mengalami sublimasi.

The Mixture around us is not just in liquid state, but there are also
solid and gas. To separate solid mixtures, sublimation method is used. This
method is used to separate a mixture of solids where one of the solids in the
mixture can be transformed into a vapor or gas when heated or undergo
sublimation.

Sebagai contoh proses pemisahan yang menggunakan metode


sublimasi dapat dilihat pada pemisahan campuran amonium klorida dengan
natrium klorida. Di mana perubahan wujud yang terjadi dalam pinggan
penguap yaitu dari padat ke gas dan perubahan wujud terjadi dalam corong
pisah yaitu perubahan dari uap ke padat.

As an example of the separation process using sublimation method


can be seen in the separation of a mixture of ammonium chloride with
sodium chloride. Where changes occur in the form of a evaporator plate is
from solid to gas and phase changes occur in a separating funnel that
changes from solid to vapor.

Pengertian sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas


tanpa mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung menguap tanpa
mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, kebanyakan benda dan zat
memiliki tiga bentuk yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada
kasus ini transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud antara.
Namun untuk beberapa wujud antara, wujudnya bisa langsung berubah ke
gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada zat
tersebut terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri
dari wujud padat.

Definition of sublimation is the change in the form of solid to gas


without melting first. Suppose ice evaporates without melting first. At normal

79
pressures, most objects and substances have three different forms at
different temperatures. In this case the transition from the solid state to form
the gas needed intermediate phase. But for some intermediate phase, its
form can directly change to gas without melting. This can occur if the air
pressure in the substances is too low to prevent these molecules escape
from the solid state.

Sublimasi merupakan proses perubahan fase padat ke fase gas


tanpa melalui fase cair pada suhu dan tekanan dibawah T° dan P° (sudja,
1990)

T° : 0,0098°C dan P° : 0,006 atm

Sublimation is the process of change in the solid phase to the gas


phase without passing through the liquid phase at temperatures and
pressures below T° and P° (Sudja, 1990)
T°: 0.0098 °C and P°: 0.006 atm

Syarat pemisahan campuran dengan metode sublimasi, adalah:

Terms of mixture separation by sublimation, are:

1. Zat padat yang memiliki suhu dan tekanan di bawah T° dan P°; T° dan
P° adalah suhu dan tekanan dimana zat berada dalam keadaan
setimbang.

Solids which have temperature and pressure at the bottom of T° and P°;
T° and P° are the temperature and pressure at which the substance is in
an equilibrium state.

2. Partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar
sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang
tinggi.

80
The mixed particles must have a large difference in boiling point so that
we can generate steam with a high degree of purity.

Proses sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung


padatan kristalin ke dalam fasa uap. Contoh klasik sublimasi adalah
penguapan kamfer (kapur barus). Sublimasi dapat digunakan sebagai
metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat
menyublim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru
dapat menyublim apabila tekanan diturunkan. Untuk mendapatkan bahan
murni, fasa uap bahan tersublim didinginkan secara perlahan-lahan
sehingga terbentuk kristal. Berikut penguapan kamfer atau kapur barus
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Sublimation process is evaporation events of crystalline solids


directly into the vapor phase. The classic example is the evaporation of
camphor (mothballs). Sublimation can be used as a method of purification of
crystalline solids. Some chemical compounds can be sublimed at room
temperature and pressure, but many have turned sublimate if the pressure is
lowered. To get a pure substance, vapor phase materials sublimed slowly
cooled to form crystals. Camphor evaporation can be seen in the figure
below:

Gambar 10. Proses Penguapan Kamfer (Kapur Barus)

Figure 10. Evaporation Process of Camphor (Mothballs)

81
Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut
pola padat - cair - gas atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat
berubah Iangsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut
menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, dan
belerang.

In general, phase changes takes place according to the pattern of


solid - liquid - gas or the opposite. There are some substances that can be
changed directly from a solid state to a vapor state which is called sublime.
Thus the properties owned by the element iodine, camphor, naphthalene,
and sulfur.

Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu:


kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang
dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika
belerang rombik dipanaskan sampai 96 °C bentuk kristalnya berubah
menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119 °C
terjadi pula bentuk kristal monoklin (seperti bentuk jarum). Pada pendinginan
lebih lanjut sampai 96 °C terjadi bentuk rombik. Suhu 96 °C adalah suhu
peralihan. Peristiwa ini disebut alotropi ialah satu macam zat dalam keadaan
berlainan mempunyai sifat fisik yang berbeda.

Solids generally have a particular crystalline form: cube, hexagonal,


rhombic, monoclinic, and so on. Elemental sulfur in the cold is yellow with
rhombic crystalline form. If rhombic sulfur is heated to 96 °C turn into
monoclinic crystal form. If the liquid sulfur is cooled abruptly at 119 °C, it will
be monoclinic crystal form (such as a needle shape). On further cooling to
96 °C occurred rhombic shape. Temperature of 96 °C is the transition
temperature. This event is called allotropes, is one of substances in different
circumstances have different physical properties.

82
Peralatan dan bahan yang dipakai untuk proses sublimasi yodium:

Equipment and materials used for iodine sublimation process:

a. Alat-alat yang dipakai / tools used

1. Cawan porselin / porcelain dish

2. Gelas arloji / watch glass

3. Tabung reaksi / test tube

4. Pipet / pipette

5. Beaker / beaker

6. Kayu kecil / lidi / small wood / sticks

7. Pembakar bunsen / bunsen burner

8. Kaki tiga dengan kasa asbes / tripod with asbestos gauze

b. Bahan-bahan yang dipakai: / Materials used:

1. Yodium kristal / iodine crystals

2. Belerang / sulfur

3. Kanji / starch

4. Air suling / distilled water

5. Alkohol / Alcohol

83
Prosedur Proses Sublimasi

Sublimation Process Procedures

Gambar 11. Penyubliman Yodium

Figure 11. Iodine sublimation

1. Mengambil 1 spatula yodium, letakkan dalam cawan porselin, tutuplah


cawan itu dengan gelas arloji, beri air di atas gelas arloji. Panaskan
dengan api kecil pada pembakar bunsen.

Take 1 spatula of iodine, place it in a porcelain dish, cover it with a


watch glass, put water on the watch glass. Heat it with over low heat in
a Bunsen burner.

Terjadi perubahan warna uap yodium, uap ini akan menyublim pada
bagian bawah gelas arloji.

The color of iodine vapor is changed, this vapor will sublimate at the
bottom of a watch glass.

2. Memasukkan sebagian dari kristal yodium ini dalam tabung reaksi,


kemudian menuang air suling.

Put some of the iodine crystals in a test tube then pours distilled water.

84
3. Memasukkan sebagian yang lain pada tabung reaksi dan menuang
alkohol.

Put some others into test tube and pour the alcohol.

Pada dinding luar gelas arloji terdapat hablur-hablur kristal Iodium.

On the outside wall of watch glass there are iodine crystals.

Contoh - contoh bahan yang dapat disublimasi adalah:

Materials that can be sublimed are:

1. Ammonium clorida / Ammonium cloride

2. CO2 padat (dry ice) / Solid CO2 (dry ice)

3. Kafein / Caffeine

4. Kamper / Camphor (Naftalein)

5. Iodium / Iodine

6. Belerang / Sulfur

7. Arsenik / Arsenic

8. Kloroform / Chloroform

Macam – macam peralatan sublimasi (sublimator) dalam industri adalah


Kind of sublimation equipment (sublimator) in the industry are:

1. Sublimator Adapter

2. Microscale Sublimer

3. Non vakum Sublimation / Non Vacuum Sublimation

4. Dailey Vacuum Sublimator

5. Cryogenic Sublimation Apparatus

85
6. Fluidized Bed Sublimator

Penerapan Proses Sublimasi

Applications in Sublimation Process

Aplikasi dalam proses sublimasi dapat diterapkan dalam pembuatan dry ice
(CO2 padat) seperti pada gambar berikut:

Applications in the sublimation process can be applied in the making of dry


ice (solid CO2) as shown below:

Gambar 12. Pembuatan Butiran Es Kering (Co2 Padat)

Figure 12. The Making of Dry Ice (solid CO2)

86
Proses Sublimasi Karbon Dioksida/Sublimation Process of Carbon
Dioxide

Karbon dioksida padat (es kering) siap menyublim pada tekanan atmosfer
pada -78, 5°C (197,5 K, −104,2 °F), sedangkan cairan CO2 bisa di dapat
pada tekanan udara dan suhu di atas tiga titik (5,2 atm, - 56,4°C) seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:

Solid carbon dioxide (dry ice) sublimes readily at atmospheric pressure at -


78.5°C (197.5 K, −104.2 °F), whereas CO2 liquid can be obtained at
pressures and temperatures above the triple point (5.2 atm, -56.4°C) as
showed in this picture below:

87
Gambar 13. Butiran Kecil dari Es Kering Menyublim di Udara

Figure 13. Small Pellets of Dry Ice Subliming in Air

Penyubliman salju dan es berlangsung lamban di bawah suhu titik


lebur. Hal ini menyebabkan pakaian yang digantung di luar rumah pada
cuaca yang sangat dingin menjadi basah dan akan kembali menjadi kering.
Pada pengeringan beku, bahan tersebut menjadi kering sekali karena
membeku dan airnya menyublim berkurang di bawah tekanan atau vakum.
Hilangnya salju dari lahan bersalju selama musim dingin sering disebabkan
oleh sinar matahari yang bersinar secara langsung pada permukaan salju.
Ablasi merupakan proses yang meliputi sublimasi dan pengikisan dengan
menggunakan gletser.

Snow and ice sublimation occurs more slowly below the melting
point temperature. This allows cloth hung outdoors in freezing weather
becomes wet and becomes dry again. In freeze-drying, the material is too
dry because frozen and water sublimed is reduced under pressure or
vacuum. The loss of snow from a snowfield during winter is often caused by
sunshine shines directly on the upper layers of the snow. Ablation is a
process that includes sublimation and erosive by glacier ice.

88
Senyawa Lainnya / Other Compounds

Gambar 14. Iodine


Menghasilkan Uap
pada Pemanasan dengan
Api Kecil

Figure 14. Iodine Produces Fumes on Gentle Heating

Kapur barus menyublim pada perubahan cuaca yang yang tiba-tiba


menjadi dingin. Bahan mentah yang berada di dasar berwarna coklat tua;
bahan murni yang berwarna putih berada di dasar cold finger yang di atas
sangat sulit untuk dilihat cahaya latarnya.

Camphor is sublimed in weather changes cold suddenly. The crude


product in the bottom is dark brown; the white purified product on the bottom
of the cold finger above is hard to see against the light.

Iodine menghasilkan uap pada pemanasan dengan api kecil. Hal ini
memungkinkan untuk menghasilkan cairan iodine pada tekanan udara
atmosfer dengan mengontrol suhu pada bagian atas titik lebur iodine. Pada
forensic science, penguapan iodine dapat menampakkan fingerprints yang
tersembunyi pada kertas.

89
Iodine produces fumes on gentle heating. It is possible to obtain
liquid iodine at atmospheric pressure by controlling the temperature at just
above the melting point of iodine. In forensic science, iodine vapor can
reveal latent fingerprints on paper.

Naphthalene, sebuah bahan pada kapur barus yang juga dapat


menyublim dengan mudah . Arsenik dapat juga menyublim pada suhu
tinggi.

Naphthalene, a common ingredient in mothballs, also sublimes


easily. Arsenic can also sublime at high temperatures.

Berbagai macam zat muncul untuk menyublim karena reaksi kimia


yang sedang terjadi atau pembusukkan; misalnya, ammonium chloride
ketika memanaskan pembusukan–pembusukan menjadi klorida dan
amoniak.

Various substances appear to sublime because of undergoing


chemical reactions or decomposition; for example, ammonium chloride when
heated decomposes into hydrogen chloride and ammonia.

Pemurniaan Penyubliman

Sublimation Purification

Sublimasi merupakan sebuah teknik yang digunakan oleh para ahli


kimia untuk memurnikan senyawa. Pada dasarnya zat padat di tempatkan
pada apparatus sublimasi dan di panaskan di bawah ruang hampa. Di
bawah tekanan udara yang menurun ini, zat padat volatilizes dan memadat
karena senyawa murni pada sebuah permukaan yang di diinginkan (cold
finger), meninggalkan residu non-volatile di belakang pemurnian. Sekali saja

90
pemanasan berhenti dan ruang hampa di buka, maka senyawa murni dapat
di kumpulkan dari permukaan yang di diinginkan seperti pada gambar
sebagai berikut:

Sublimation is a technique used by chemists to purify compounds.


A solid is typically placed in a sublimation apparatus and heated under
vacuum. Under this reduced pressure, the solid volatilizes and condenses as
a purified compound on a cooled surface (cold finger), leaving a non-volatile
residue of impurities behind. Once heating ceases and the vacuum is
removed, the purified compound may be collected from the cooling surface,
like the following figure:

Gambar 15. Kristal ferrocene setelah proses pemurnian oleh sublimasi


ruang hampa

Figure 15. Crystals of ferrocene after purification by vacuum sublimation

91
Cold trap

Gambar 16. Alat Penghambat Dingin

Figure 16. Cold Trap

Alat penghambat dingin di bilas di dalam media yang disebut


Dewar flask. Beberapa pekerja lebih memilih susunan yang sebaliknya, di
mana penguapan mengalir kebawa dinding penghambat dan di hisap uleh
pipa bagian dalam; hal ini mengurangi hambatan.

Cold trap immersed in cold medium in Dewar flask. Some workers


prefer the opposite arrangement, where vapors flow down the wall of the
trap, and are sucked up the inner tube; this reduces blockage.

Pada penerapan ruang hampa, sebuah penghambat dingin yang


digunakan untuk memadatkan semua penguapan kecuali pada peubahan
gas permanen menjadi zat cair atau padat. Tujuan terpentingnya adalah
mencegah penguapan menjadi kosong, dari sebuah pengamatan dari

92
masuknya pompa vakum memadat dan terkontaminasi. Sebagian besar
penghambat dingin dibutuhkan ketika perpindahan zat cair dalam jumlah
besar yang disebabkan pembekuan kering.

In vacuum applications, a cold trap is a device that condenses all


vapors except the permanent gases into a liquid or solid. The most common
objective is to prevent vapors being evacuated from an experiment from
entering a vacuum pump where they would condense and contaminate it.
Particularly large cold traps are necessary when removing large amounts of
liquid as in freeze drying.

Penghambat dingin juga disebut penerapan permukaan yang


diinginkan atau tindakan untuk mencegah penguapan minyak dari aliran
pompa ke ruangan. Dalam hal seperti ini bagian dari pipa yang berisi
sejumlah baling-baling pendingin akan menempel pada sistem ceruk
pemompaan. Dengan mendingginkan baffle baik berupa cryogen seperti
nitrogen cair atau dengan menggunakan sebuah elemen pembangkit listrik
Peltier, molekul penguapan minyak akan menghantam baling-baling baffle
yang akan memadat dan hal itu mengakibatkannya berpindah dari ruang
hampa.

Cold traps also refer to the application of cooled surfaces or baffles


to prevent oil vapours from flowing from a pump and into a chamber. In such
a case, a baffle or a section of pipe containing a number of cooled vanes,
will be attached to the inlet of an existing pumping system. By cooling the
baffle, either with a cryogen such as liquid nitrogen, or by use of an
electrically driven Peltier element, oil vapour molecules that strike the baffle
vanes will condense and thus be removed from the pumped cavity

93
Penerapan

Applications

Pompa-pompa yang menggunakan minyak selama proses kerja zat


cair dan gas (popmpa difusi) atau sebagai minyak pelumasnya (pompa putar
mekanis), yang merupakan sumber sistem kontaminasi ruang hampa.
Penempatan sebuah penghambat dingin pada mulutnya seperti sebuah
pompa besar yang bereiko kecil untuk membuat minyak akan menguap
berubah arus menjadi kapasitas.

Pumps that use oil either as their working fluid (diffusion pumps), or
as their lubricant (mechanical rotary pumps), are often the sources of
contamination in vacuum systems. Placing a cold trap at the mouth of such a
pump greatly lowers the risk that oil vapours will backstream into the cavity.

Penghambat-penghambat dingin dapat juga digunakan untuk


pengamatan yang meliputi garis-garis hampa seperti skala kecil dengan
destilasi/kondensasi suhu yang rendah. Hal ini di buat dengan
menggunakan pendingin seperti nitrogen cair atau campuran pembeku dari
es kering pada batuan es atau pelarut yang sama dengan titik lebur yang
rendah.

Cold traps can also be used for experiments involving vacuum lines
such as small-scale very low temperature distillations/condensations. This is
accomplished through the use of a coolant such as liquid nitrogen or a
freezing mixture of dry ice in acetone or a similar solvent with a low melting
point.

Ketika ditampilkan pada skala yang lebih besar, maka teknik ini
disebut pengeringan beku, dan penghambat dingin di sebut pula sebagai
pemadat.

94
When performed on a larger scale, this technique is called freeze-
drying, and the cold trap is referred to as the condenser.

Penghambat-penghambat dingin juga digunakan pada sistem


cryopump untuk menggerakkan vacua yang keras dengan memadatkan
pilihan utama pada atmosfir (nitrogen,oksigen,karbondioksida dan air)
menjadi bentuk cair atau padatnya.

Cold traps are also used in cryopump systems to generate hard


vacua by condensing the major constituents of the atmosphere (nitrogen,
oxygen, carbon dioxide and water) into their liquid or solid forms.

Pemeliharaan harus dilakukan ketika penggunaan sebuah


penghambat dingin yang tidak bisa memadat menjadi cairan oksigen (cairan
biru terang) menjadi penghambat dingin. Cairan oksigen berpotensi
meledak, dan hal ini khususnya benar jika penghambat tersebut telah
digunakan untuk menghambat bahan pelarut. Oksigen cair dapat memadat
menjadi penghambat dingin jika dingin jikalau sebuah pompa telah
tersumbat udaranya melalui penghambat tersebut ketika penghambat
sangat dingin, misalnya di diinginkan dengan cairan nitrogen.

Care should be taken when using a cold trap not to condense liquid
oxygen (a light blue liquid) into the cold trap. Liquid oxygen is potentially
explosive, and this is especially true if the trap has been used to trap
solvent. Liquid oxygen can be condensed into a cold trap if a pump has
sucked air through the trap when the trap is very cold, e.g. when cooled with
liquid nitrogen.

95
Konstruksi

Construction

Gambar 17. Konstruksi Penghambat Dingin

Figure 17. Cold Trap Construction

Penghambat-penghambat dingin ( gambar C) biasanya terdiri atas


dua bagian. Bagian bawahnya besar, tabung tebal bundar dengan dasar
kaca (bagian B pada gambar), dan yang kedua adalah sebuah tutup (topi),
yang juga dengan dasar kaca yang saling berhubungan. Panjang tabung
tersebut biasanya sudah diseleksi sedemikian rupa, ketika bersamaan,
tinggi keseluruhannya adalah setengan dari panjang tabung tersebut.

Cold traps (C in the figure) usually consist of two parts: The bottom
is a large, thick round tube with ground-glass joints (B in the figure), and the
second is a cap (A in the figure), also with ground-glass connections. The
length of the tube is usually selected so that, when assembled, the total
reached is about half the length of the tube.

96
Pemeriksaan Kondisi Sublimator

Sublimator Conditions Checking

Sublimator pada proses sublimasi ini terdiri dari :


Sublimated the sublimation process consists of :

 Cawan porselin / Porcelain cup

 Gelas arloji / watches glass

 Gelas piala / Beaker glass

 Pembakar bunsen / Bunsen burner

Peralatan tersebut diatas dibersihkan dari kotoran dan zat-zat lain


yang menempel pada gelas arloji dan cawan porselin.

The above equipment has to be cleaned of dirt and other


substances that attach to the watch glass and porcelain dish.

Pastikan tidak ada air yang menempel pada peralatan tersebut


akan kinerja perubahan tingkat wujud alotropi menjadi maksimum.

Make sure no water attached to the performance of the equipment


changes will be a maximum level of form allotropes.

Menangani produk sublimasi

Handle sublimation products


Hasil sublimasi yang telah diperoleh dikumpulkan menggunakan
sendok untuk dibandingkan keuntungan dengan kristal aslinya. Kemudian
dibandingkan, apakah massa Iodium yang tersublimasi massanya sama
dengan produk sublimasi yang dihasilkan. Kemudian dapat dianalisis
apakah semua zat yang menguap tersebut, uapnya dapat menyublim
keseluruhan menjadi kristal-kristal kembali.

97
Sublimation results that have been obtained are collected using a
spoon to compare profit with the original crystal. To compared, whether
Iodine sublimated mass equal to the mass produced sublimation products.
Can then be analyzed whether the substances are vaporized, the vapor can
sublimate into crystals whole back

98
LEMBAR KERJA EVALUASI 2/ JOB SHEET EVALUATION 2

SMK - SMTI : Kompetensi/Competency: Hari / tanggal :


..........................................
Melaksanakan Proses Sublimasi Day / date :
Mengikuti prosedur
kerja/Implemented the Sublimation
Process by Following the Procedure

Program/ Programme : Kimia Judul/Title : Kelas/Class :


Industri/ Industrial Chemistry
Pemisahan Kamper dari
Tingkat/Grade : I (satu) pengotornya dengan proses Rombongan/Group :
sublimasi/The separation of camphor
Semester/Semester : Genap Nama/Name :
from its polluter by using sublimation
process

Tujuan/Goal : Siswa dapat memisahkan kamfer dari pengotornya

The students are able to separate camphor from its polluter

Dasar Teori/Basic Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin ke dalam fasa

99
Theory uap. Contoh klasik sublimasi adalah penguapan kamfer (kapus barus). Sublimasi dapat digunakan
sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyublim pada
temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyublim apabila tekanan
diturunkan. Untuk mendapatkan bahan murni, fasa uap bahan tersublim didinginkan secara
perlahan-lahan sehingga terbentuk kristal.

Sublimation is the incessant phenomenon of evaporation of the solid matter of crystal into
vapor phase. The classic sample of sublimation is the evaporation of camphor (camphor).
Sublimation can be used as the method of solid matter of crystal purifying. Some of chemical
compounds .are able sublimated in a temperature and room pressure, however there are another
materials which is able to sublimate when the pressure decreased. To gain the pure material, the
material of sublimated vapor phase should be cooled off slowly until it is formed a crystal.

A. Alat/Tools

Alat & Bahan 1. Pembakar Spiritus/ Bunsen Burner/Spiritus Burner

Tools and 2. Kaca Arloji/Watch Glass


materials
3. Kaki tiga/Tripod

4. Kasa Asbes/Asbestos Fiber

100
5. Gelas kimia 250 ml/Beaker glas 250 ml

B. Bahan/ Materials

1. Kamfer bercampur pasir / Mixture of camphor and sand

Prosedur Kerja/ 1. Timbang 100 gram kamfer kotor yang mengandung pasir dan masukkan ke dalam gelas kimia
Procedure ukuran 250 mL / Weigh 100 gram of dirty camphor which contains of sand and put it into the
Beaker Glass with the size of 250 ml.

2. Masukan butiran es dalam kaca arloji dan letakkan kaca arloji di atas gelas kimia / Put the ice
trickle into the watch glass and put it on the Beaker Glass.

3. Letakkan kasa asbes di atas kaki tiga dan letakkan gelas kimia diatas kasa asbes / Put the
asbestos fiber on the tripod and put the Erlenmeyer on the asbestos fiber.

4. Panaskan gelas kimia yang berisi campuran pasir dan kamfer dengan pembakar spiritus dengan
menggunakan api kecil agar kamfer berubah menjadi uap (menyublim)/Heat the Beaker Glass
which contained camphor mixed with sand with the spirituous burner by using low heat in order
that the camphor turn into solid matter (sublimed)

Setelah uap mendekati kaca arloji, uap akan menyublim kembali berubah menjadi padat/After

101
the vapor almost reach the watch glass, it will be resublimed into solid matter.

Kamfer murni akan menempel pada dasar kaca arloji sementara pengotor akan tetap tertinggal
di gelas kimia/The pure camphor will adhere on the base of the watch glass while the polluter
still remained in the Beaker Glass

5. Amati kristal–kristal yang terbentuk di bagian bawah kaca arloji/Observe the crystals whish is
remained under the watch glass.

Keselamatan 1. Pastikan peralatan gelas dalam keadaan bersih / Make sure the glass is clean.
Kerja/Working
2. Siapkan semua peralatan sublimasi yang diperlukan / Prepare all the necessary sublimation
Safety
tools

3. Gunakan jas praktikum dengan benar / Wear the ware pack correctly

4. Terapkan K3 selama praktikum dengan baik / Apply K3 during the practicum correctly

102
Data Percobaan/ Data awal sebelum proses Sublimasi / The previous data before sublimation process
Experiment data
Berat campuran kamfer dan pasir + cawan/ The weight of mixed camphor and the sand + watch
glass = ...........................gr

Berat cawan kosong/The weight of empty watch glass = ........................... gr

Berat campuran kamfer dan pasir/ The weight of the mixture of sand and camphor =
........................... gr

Data Percobaan/ Data awal sebelum proses Sublimasi/The previous data before sublimation process
Experiment data
Berat campuran kamfer dan pasir + cawan/The weight of mixed camphor and sand + watch glass
= ...........................gr

Berat cawan kosong/The weight of empty watch glass = ........................... gr

Berat campuran kamfer dan pasir/The weight of the mixture of sand and camphor =
........................... gr

103
Data pengamatan setelah proses Sublimasi/The observation data after sublimation process

BERAT/WEIGHT
No TAHAPAN/PROCESS
(gram)

1 Pertama/first ...................................................

2 Kedua/Second ...................................................

3 Ketiga/Third ...................................................

TOTAL BERAT/ TOTAL WEIGHT ....................................... gram

Berat cawan + zat yang tersisa/ The weight of the watch glass + remained substance

= ...................................gram

Berat cawan kosong/The weight of empty watch glass

= ....................................gram

104
Berat zat yang tersisa/The weight of the remained sustance

= ....................................gram

Pertanyaan/ 1. Kristal apakah yang terbentuk di bagian bawah cawan?/ What kind of crystal which formed
Questions under the watch glass?
2. Berapa berat kristal zat yang terbentuk?/ How weight the crystal substance formed?
3. Berapa banyaknya zat yang masih tersisa?/ How much substances which is remained?

Kesimpulan /
Conclusion

TTD TTD
Instruktur/ Instructor’s signature Nilai/Score Praktikan/Student’s signature

105
EVALUASI/ EVALUATION

Kompetensi/Competency :
.................................................................

Kode/Code :
.................................................................

Nama siswa/Student’s name :


..................................................................

Kelas dan nomor induk/

Class and main number :


.................................................................

Tes Pengetahuan / Knowledge Test

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan campuran?

Explains what does mixture mean?

2. Jelaskan perbedan prinsip antara campuran homogen dengan


campuran

Hiterogen?

Explains what are the differences between homogeny mixture and


heterogen mixture?

3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan metode pemisahan sederhana


dan pemisahan kompleks?

Explains what does plain separation method and complex separation


mean?

106
4. Jelaskan apa sajakah yang mendasari pemisahan campuran menjadi
komponen komponennya?

Explain what are the bases of mixture separation into its components?

5. Sebutkan macam – macam metode pemisahan suatu campuran ?

Mention the methods of the separation of mixture?

6. Sebutkan syarat- syarat pemisahan campuran yang dapat dilakukan


dengan metode sublimasi ?

Mention the conditions of the mixture separation which can be done by


sublimation method?

7. Jelaskan apakah pengertian proses sublimasi?

Explains what is the definition of sublimation?

8. Bagaimana cara yang paling tepat untuk memurnikan kamfer dari


campuran pengotornya ?

How is the most exact way to purify camphor from its polluter?

9. Sebutkan 8 contoh bahan yang dapat dipisahkan dengan cara proses


sublimasi ?

Mention eight materials which can be separated by using sublimation


process?

10. Sebutkan 6 macam peralatan Sublimasi (Sublimator) dalam industri ?

Mention six tools used in sublimation process in industry?

11. Jelaskan diagram alir proses sublimasi yang diterapkan dalam


Pembuatan Dry Ice (CO2 padat)?

Explain the stream diagram of sublimation process which apply in


making Dry Ice (CO2 condense)?

107
12. Sebutkan 2 contoh penerapan proses sublimasi dalam kehidupan
sehari–hari?

Mention 2 examples of the application os sublimation process in a daily


life?

13. Jelaskan pengertian dari enthalpi sublimasi?

Explain the finition of sublimation entalpy?

14. Jelaskan proses sublimasi yang terjadi dengan menggunakan diagram


fase?

Explain the sublimation process by using phase diagram?

15. Jelaskan cara memurnikan kristal ferrocene dengan menggunakan


vaccum sublimation?

Explain the procedure of ferronce crystal purified by using vaccum


sublimation?

108
DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY

Hermawan, dkk, “Kimia untuk SMK Teknik kelas X “, Galaxy Puspa Mega,
Bekasi, 2007

Irvan permana, “ Memahami Kimia untuk SMK kelas X kelompok Teknologi,


Kesehatan dan Pertanian”, Armico Bandung, 2008

Rahayu, S. S. , dan Purnavita S., “ Modul Kimia Industri SMK Jilid 2 “,


Direktorat Pembinaan SMK , Jakarta , 2008

Sunardi-Lilis Anita, “Kimia Bilingual untuk SMK Kelas X”, Yramawidya,


Bandung, 2010

Waljinah, S.Pd, “Ilmu Pengetahuan Alam Kimia”, Intan Pariwara, Klaten,


2006

109

Anda mungkin juga menyukai