Anda di halaman 1dari 49

LABORATORIUM MANAJEMEN

MODUL PRAKTIKUM

MANAJEMEN
OPERASIONAL

Baroya Mila Shanty, S.E, M.M


Kenny Roz, S.Kom, M.M
Dr. Yulist Rima Fiandari, S.P, M.M
Iqbal Ramadhan Fuadiputri, S.E, M.SM
Novita Ratna Satiti, S.E, M.M

LABORATORIUM MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
MODUL MANAJEMEN OPERASIONAL

KELOMPOK : ...........................................
NAMA : ...........................................
NIM : ...........................................
KELAS PRAKTIKUM : ...........................................
NAMA INSTRUKTUR : ...........................................

Penyusun :
Baroya Mila Shanti, SE., M.M
Kenny Roz, S.Kom, M.M
Iqbal Ramadhan Fuadi, S.E, M.SM
Dr. Yulist Rima F, S.P., M.M
Novita Ratna Satiti, S.E., M.M

LABORATORIUM MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
Praktikum Manajemen Operasi 2022
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i


Daftar Isi..................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................................... iii
Petunjuk Umum Pelaksanaan Praktikum ................................................................... v
Petunjuk Praktikum Manajemen Operasional ............................................................ viii
Lembar Konsultasi .................................................................................................... ix

Materi Praktikum :
BAB I PENGEMBANGAN PRODUK BARU ........................................................ 1
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
II. PROSEDUR ............................................................................................... 9
III. LEMBAR KERJA ...................................................................................... 10
BAB II ANALISIS DAN DESAIN PROSES ............................................................ 21
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 21
II. PROSEDUR ............................................................................................... 26
III. LEMBAR KERJA ...................................................................................... 27
BAB III PERENCANAAN AGREGATE ................................................................ 30
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 30
II. PROSEDUR ............................................................................................... 33
III. LEMBAR KERJA ...................................................................................... 34

Laboratorium Manajemen ii
Praktikum Manajemen Operasi 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan ilmu yang bermanfaat, dan telah
menganugerahkan akal pikiran serta hati nurani kepada manusia. Atas ijin dan kehendak-Nya
pula modul ‘‘MANAJEMEN OPERASIONAL“ ini dapat terselesaikan, serta akan menjadi
pegangan praktikan dan instruktur pada pelaksanaan praktikum di Laboratorium Manajemen,
yaitu pada Semester Genap 2021/2022.

Modul Manajemen Operasi diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 2020, didesain


dalam bentuk casestudy dan simulasi, selanjutnya praktikan membuat laporan dan
dipresentasikan. Modul ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu Lembar Konsultasi, Petunjuk
Praktikum, Konsep Manajemen Operasi, Pengembangan Produk Baru, Analisis dan Desain
Proses, dan . Pada bagian akhir terdapat Tahapan Pelaksanaan Praktikum dan Lembar Kerja
yang akan diisi oleh praktikan. Modul ini diharapkan dapat memandu mahasiswa untuk
memperoleh pengalaman menganalisis atau mengevaluasi Manajemen Operasi di Perusahaan.
Praktikum yang mempergunakan modul ini mensyaratkan mahasiswa sudah menempuh
matakuliah Manajemen Operasi.

Modul ini merupakan hasil koordinasi bersama diantara para instruktur di bidang
Manajemen Operasional. Atas terselesaikannya modul ini kami sampaikan terima kasih kepada
Baroya Mila Shanty, S.E., M.M., yang telah mencetuskan ide atau gagasan dan sebagai
Penanggung Jawab bidang Manajemen Operasional. Terimakasih kepada Dr. Fien
Zulfikarijah, M.M., Novita Ratna Satiti, M.M, Iqbal Ramadhan Fuadi, SE. M.SM,
Kenny Roz, S.Kom, M.M, Dr. Yulist Rima F, S.P., M.M, Dra. Triningsih Sri S, M.P, Eka
Kadharpa U.D, S.E., M.M sehingga modul ini bisa selesai. Selain itu kami juga sampaikan
ucapan terimakasih kepada pihak praktisi Tatik Istiqamah (PT. Otsuka Indonesia),
Anissa.,S.E.,M.M (PT. HM Sampoerna), Yanuar Arifien (Rayz Hotel UMM), dan Elok
Islamiyati (Bank BRI). Tak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada staf dan parttime
di Laboratorium Manajemen Novitrilia Ayu Irawati, S.E, Tsiqatun Nasyiah, S.E., Mahmud
Kurniawan, Zulfahmi Ikhsan, Tjokorda Putri Krisnawati, dan Alfina Okta Nur Hidayah yang
telah mendukung penyelesaian modul ini.

Laboratorium Manajemen iii


Praktikum Manajemen Operasi 2022
Kami sadar bahwa tidak ada satupun yang sempurna di muka bumi ini, oleh karena

itu, kami melalui Kata Pengantar ini, memohon serta mengharapkan saran dan masukkan untuk

perbaikan modul selanjutnya. Akhirnya kami mengajak seluruh praktikan untuk menyiapkan

diri dengan mempelajari konsep teori yang diperlukan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Mei 2022


Ketua Lab. Manajemen

Drs. Warsono, M.M

Laboratorium Manajemen iv
Praktikum Manajemen Operasi 2022
PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN PRAKTIKUM

I. Ketentuan Peserta

1. Praktikum ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah reguler
sesuai dengan mata praktikum yang dipraktikumkan.

2. Peserta yang mengulang, diperlakukan sama dengan peserta regular, dan tidak harus
menempuh lagi di mata kuliah reguler.
3. Peserta praktikum (praktikan) harus terdaftar, dengan melakukan registrasi diri di Bagian
Administrasi Laboratorium Manajemen FEB-UMM
4. Peserta praktikum (praktikan) mengikuti seluruh rangkaian dan tata tertib selama
pelaksanaan praktikum

II. Pelaksanaan Praktikum

1. Praktikum ini dilakukan sebanyak 12 (Duabelas) kali pertemuan yang didahului dengan
satu (1) kali technical meeting dan 11 (tujuh) kali pelaksanaan inti praktikum
2. Waktu yang disediakan untuk praktikum pada masing-masing pertemuan adalah 2 (dua)
jam
3. Setiap peserta berhak mendapatkan modul praktikum, yang diambil di Bagian
Administrasi Laboratorium Manajemen
4. Peserta praktikum sebagaimana yang terdaftar, akan dikelompokkan ke dalam 6
kelompok, dengan dipandu Instruktur, termasuk dalam pembagian tugas kelompok
(masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang atau menyesuaikan dengan jumlah peserta
dalam kelas, ataupun juga menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada jenis
praktikum tertentu)
5. Masing-masing kelompok wajib mencari 1 perusahaan manufaktur (yang mengahsilkan
barang bukan jasa) yang memiliki karyawan minimal 20 orang.
6. Pelaksanaan praktikum dipandu oleh seorang Instruktur, yang bertindak sebagai
Fasilitator, dan mereview setiap hasil presentasi praktikan
7. Peserta praktikum diharuskan memahami konsep-konsep yang akan dibahas dalam
praktikum, sesuai dengan materi yang ada.
8. Sebelum pelaksanaan praktikum setiap peserta wajib mengisi lembar kerja baik secara
individu maupun kelompok dan untuk presentasi disajikan dalam bentuk powerpoint

Laboratorium Manajemen v
Praktikum Manajemen Operasi 2022
9. Semua fasilitas yang diperlukan oleh mahasiswa peserta praktikum (praktikan) maupun
yang diperlukan oleh Instruktur di dalam ruang praktikum seperti Laptop, LCD, spidol
untuk white board, dan kertas, serta alat pendukung praktikum disediakan oleh
Laboratorium Manajemen. Sedangkan keperluan flashdisk, ataupun CD untuk presentasi
disediakan sendiri oleh peserta.
10. Untuk ‘keamanan’ berbagai fasilitas yang dimiliki oleh Laboratoirium Manajemen,
maka flashdisk, ataupun CD yang akan digunakan untuk presentasi peserta harus
diserahkan dulu ke Asisten/tenaga Part Time Laboratorium Manajemen sebelum
pelaksanaan praktikum
11. Setiap peserta praktikum (praktikan) setelah mengikuti praktikum berhak mendapatkan
nilai praktikum, dengan kategori nilai A – E

III. Tata Tertib Praktikum

1. Calon Peserta praktikum harus melakukan registrasi sendiri di Laboratorium Manajemen


dan tidak bisa diwakilkan
2. Peserta praktikum harus berpenampilan rapi dan bersih dengan kelengkapan: seragam
(atas putih dan bawah hitam), menggunakan dasi bagi yang tidak berjilbab, bersepatu
hitam polos dan tertutup atau sepatu vantovel, serta menggunakan atau memakai
assesoris yang wajar.
3. Peserta praktikum menghadiri pertemuan praktikum setidaknya sebanyak 11 (sebelas)
kali pertemuan
4. Peserta yang (mungkin) tidak terdaftar di daftar hadir masuk, harus mengurus di Bagian
Administrasi Laboratorium Manajemen
5. Kegiatan praktikum boleh saja diatur tersendiri sesuai dengan tuntutan yang ada pada
materi praktikum ataupun sesuai dengan metode yang digunakan, dengan dipandu
langsung oleh Fasilitator.

IV. Evaluasi Praktikum

Setiap kegiatan praktikum akan dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil akhir
berupa Nilai Praktikum, yang didasarkan pada :

1. Tingkat kehadiran mahasiswa dalam praktikum, yang dimulai sejak keikutsertaan


dalam pertemuan pertama (technical meeting).

Laboratorium Manajemen vi
Praktikum Manajemen Operasi 2022
2. Partisipasi serta kemampuan individu dalam mengemukakan
pendapat/pertanyaan/sanggahan/komentar pada saat pelaksanaan praktikum.
3. Kerjasama tim :
- Kekompakan dalam Team masing-masing anggota.
- Kekompakan dalam Team melakukan konsultasi.
- Kekompakan dalam Team pembuatan laporan.
4. Presentasi, dengan melihat kemampuan persuasinya, diplomasi dan kemampuan
menganalisis persoalan serta retorika dalam mengemukakan pendapat dan ide.
5. Kriteria Penilaian :
Taraf Penguasaan (%) Nilai Huruf Nilai Numerik
> 80,0 A 4
75,0 – 80,0 B+ 3,5
70,0 – 74,9 B 3
60,0 – 69,0 C+ 2,5
55,0 – 59,9 C 2
40,0 – 54,9 D 1
<40,0 E 0

6. Bagi peserta yang mendapatkan nilai D dan E wajib mengulang.

Laboratorium Manajemen vii


Praktikum Manajemen Operasi 2022
Petunjuk Khusus Praktikum
MANAJEMEN OPERASIONAL

Adapun teknis dalam pelaksanaan praktikum ini, terdiri dari 12 kali pertemuan dengan rincian
sebagaimana berikut :

Pertemuan Keterangan

1. Technical Meeting
2. Konsultasi Materi I
3. Konsultasi Materi II
4. Konsultasi Materi III
5. Presentasi Kelompok 1
6. Presentasi Kelompok 2
7. Presentasi Kelompok 3
8. Presentasi Kelompok 4
9. Presentasi Kelompok 5
10. Presentasi Kelompok 6
11. Monitoring dan Evaluasi
12. Pengumpulan Modul dan Tugas Akhir

Laboratorium Manajemen viii


Praktikum Manajemen Operasi 2022
LEMBAR KONSULTASI

TGL Materi Revisi Paraf Instruktur

Malang, 2022
Instruktur Praktikum :

(….......................................)

Laboratorium Manajemen ix
Praktikum Manajemen Operasi 2022
BAB I

PENGEMBANGAN PRODUK BARU


Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami Pengembangan Produk Baru

Metode Pengajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah Simulasi

Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah Power Point, LCD dan Laptop.

I. PENDAHULUAN
Manajemen Operasi sebagai salah satu fungsional dalam organisasi perusahaan selain
manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen sumberdaya manusia tidak
lagi bisa diabaikan dan ditempatkan di bagian belakang. Munculnya Jepang sebagai negara
dengan kekuatan ekonominya dan bangkitnya ekonomi Amerika dan Eropa pada tahun
1970an tidak terlepas dari kontribusi bidang Manajemen Operasi. Manajemen Operasi yang
diartikan sebagai proses transformasi dari input menjadi output baik berupa barang maupun
jasa dengan memberikan nilai tambah, transformasi atau perubahan ini dapat berupa bentuk,
waktu, tempat dan kepemilikan yang berujung pada nilai guna barang/jasa.

(Krawjesky, 2010)

Input/sumberdaya/faktor produksi merupakan segala sesuatu yang akan digunakan


untuk melakukan aktivitas produksi dapat berupa tenagakerja, bahan baku,
mesin/peralatan/teknologi dan modal. sedangkan proses menunjukkan sejumlah aktivitas
baik menggunakan teknologi manual, semi otomatis maupun otomatis dalam meningkatkan

Laboratorium Manajemen 1
Praktikum Manajemen Operasi 2022
nilai guna input dan berakhir pada output atau hasil. Adapun output/hasil dapat berupa
barang yang berwujud (tangible) dan jasa (intangible).
Di sisi lain Manajemen Operasi menghadapi tantangan secara berkelanjutan yang
didorong oleh adanya meningkatnya persaingan secara global, keunggulan teknologi dan
teknologi informasi, munculnya Konsep Supply Chain Management dan Outsourcing.
Tiadanya batas antar negara dan terbuka luasnya informasi melalui internet yang dapat
diakses oleh siapapun dan kapanpun berdampak pada munculnya produk/jasa baru yang
berakibat pada persaingan yang semakin meningkat dan daur hidup produk menjadi semakin
pendek. Dalam hitungan detik muncul pengusaha-pengusaha baru, sehingga tidak ada lagi
halangan masuk ke pasar bagi siapapun.
Salah satu cara untuk tetap memelihara konsumen adalah dengan melakukan
Pengembangan Produk. Pengembangan produk ada 2 yaitu Pengembangan Produk Baru dan
Perbaikan produk yang sudah ada. Yang di maksud dengan penegmbangan produk apabila
perusahaan menghasilakan produk yang berebda dari produk yang sudah ada. Sedangkan
Perbaikan Produk memiliki kesamaan proses produksi produk namun perbedaannya dalam
luaran yang dihasilkan oleh proses operasional ini. Misalnya, memperbaikian warna,
kemasan, bentuk, dll. Kesamaan yang dimaksud adalah proses Input produk baru seperti
tenaga kerja, bahan baku, peralatan, sedangkan proses menunjukan sejumlah aktivitas baik
menggunakan teknologi tradisional dan masa kini. Teknologi ini sendiri juga termasuk salah
satu bentuk pengembangan inovasi dalam produk.
Perkembangan produk baru ini juga jawaban dari cara menghadapi tantangan secara
global yang didorong dari meningkatnya persaingan secara global, keunggulan teknologi
dan informasi, serta munculnya konsep Supply Chain Management dan digitalisasi. Selain
itu semakin semunya batasan antara pasar nasional dan internasional juga mendorong
terjaidnya percepatan pengembangan produk baru.

A. TINGKATAN PRODUK
Lima tingkatan produk menurut (Kotler, 2012), yaitu Core Benefit, Basic
Product, Expected Product, Augmented Product, dan Potential Product. Hal tersebut
sangat penting dalam membantu memasarkan produk barang ataupun jasa. Berikut
penjelasannya, terkait dengan pemamparan lima tingkatan produk berikut ini.

1. Core Benefit manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Contohnya pada perusahaan transportasi gojek, yang memiliki tugas utama yaitu
sebagai saran transportasi masyarakat.

Laboratorium Manajemen 2
Praktikum Manajemen Operasi 2022
2. Basic Product memiliki pemahaman sebagai bentuk dasar dari suatu produk yang
dapat dirasakan oleh panca indra. Contohnya produk dasar pada perusahaan gojek
yang menunjang manfaat inti adalah motor, bensin, dan helm.

3. Expected Product adalah serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi


yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. Contohnya adalah
pelanggan yang mengharapkan driver berpakaian rapi, harum, keselamatan, dan
ketepatan dalam proses menggunakan jasanya.

4. Augmented Product memiliki pemahaman yaitu sesuatu yang membedakan antara


produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh
pesaing seperti penawaran layanan kirim kilat dalam PT.Pos Indonesia yang
menawarkan mengirim paket secara cepat tidak lebih dari 3 hari.

5. Potential Product adalah produk yang semua argumentasi dan perubahan bentuk
yang dialami oleh suatu produk di masa datang. Contoh adanya fitur member card
dalam bisnis laundry yang memberikan promo diskon jika menggunakan jasa
setiap 10 kali akan memberikan gratis 1 kali.

B. PENGEMBANGAN PRODUK
Ketika seorang Manajer akan mengoperasikan perusahaannya, maka harus
dipahami bahwa ada lingkungan yang mempengaruhinya. Lingkungan tersebut bisa
berupa Lingkungan Internal ataupun Lingkungan Eksternal. Yang dimaksud dengan
Lingkungan Internal adalah lingkungan yanag ada di dlam pearusahaan, misalnya dari
berbagai bidang manajemen, seperti Manajemen Operasi, Manajemen Keuangan,
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Pemassaran. Sedangkan
Lingkungan Eksternal adalalah lingkungan di luar perusahaan. Bisa dibedakan menjadi
Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro. Lingkungan Eksternal Mikro yaitu
lingkungan yang langsung berhubungan dengan perusahaan, yang terdiri dari Pesaing,
Pemasok, Pelanggan, Masyarakat, dll. Sedangkan Lingkungan Eksternal Makro, yaitu
lingkungan di luar perusahaan yang tidak langsung berhubungan dengan perusahaan,
seperti misalnya Ekonomi, Hukum, Sosial, dll.

Lingkungan Eksternal berpengaruh secara negatif menjadi sebuah ancaman untuk


perusahan, lingkungan eksternal berpengaruh secara positif dapat menjadi sebuah
peluang. Covid menyebabkan banyak perusahaan yang tidak dapat melanjutkan
operasinya atau bahwa tidak dapat menjual produknya karena masyarakat memiliki
daya beli yang rendah. Pendemi Covid-19 merupakan sebuah ancaman yang ketika

Laboratorium Manajemen 3
Praktikum Manajemen Operasi 2022
dikelola dengan baik oleh perusahaan akan menjadi sebuah peluang untuk menciptakan
produk baru.

Setiap perusahaan akan berusaha agar produk yang di hasilkannya dapat diterima
oleh pasar. Dengan demikian, banyak perusahaan yang memfokuskan pada produk di
samping unsur-unsur kebijaksanaan pemasaran lainya dalam menjalankan usahanya.
Hal ini memandang bahwa produk yang tidak dapat di terima oleh konsumen,
mempunyai kemungkinan yang kecil untuk didorong penjualannya dengan kebijakan
promosi, harga, ataupun kegiatan pemasaran lainya. Apabila produk yang dihasilkan
perusahaan tidak lagi memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka
perusahaan harus mengembangkan Produk Baru.

Pengembangan Produk Baru adalah merupakan suatu usaha yang di rencanakan dan
di lakukan secara sadar untuk memenuhi dan memperbaiki produk yang ada atau
menambah banyaknya ragam produk yang di hasilkan dan di pasarkan, yang mana proses
Pengembangan Produk Baru itu sendiri biasanya di lakukan secara terus menerus, mulai
dari produk apa yang di hasilkan perusahaan dan yang perlu di adakan, sampai kepada
keputusan untuk menghasilkan suatu pruduk tertentu.

Produk baru ini bukan merupakan hal yang mudah bagi perusahaan yang
menjalankannya. Perusahaan–perusahaan tersebut akan dihadapkan dengan berbagai
masalah, di satu sisi mereka harus mengembangkan produk baru, namun di sisi lain,
perusahaan harus pula menghadapi tantangan yang berat yang akan dihadapi dan akan
menghalangi suksesnya perusahaan. Agar proses Pengembangan Produk ini dapat
berkembang dengan baik. Hasil dari Pengembangan Produk baru dapat berupa produk
yang belum ada, ataupun produk yang ada tapi belum banyak dipasaran.

C. TAHAPAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU


Menurut Indriantoro dan Supomo (2009)
1. Gagasan atau Ide
Pencarian gagasan merupakan proses awal Pengembangan Produk Baru dimana
dalam tahap ini dilakukan pencarian sistematis terhadap ide-ide produk baru baik
yang sudah ada maupun belum ada dipasaran. Proses ini sangat penting untuk
menentukan inovasi produk potensial bagi yang nantinya akan dikembangkan.
Langkah-langkah dalam menentukan gagasan ide Pengembangan Produk Baru
adalah:

Laboratorium Manajemen 4
Praktikum Manajemen Operasi 2022
a. Analisa Gagasan

Gagasana bisa muncul dari dalam perusahaan atau berdasarkan kebutuhan atau
keinginan pelanggan. Melakukan wawancara dengan perusahaan mengenai
permasalahan yang dialami sehingga dapat menemukan ide yang cocok untuk
mengatasi permasalahan.
b. Kategori gagasan
Gagasan yang sudah ditemukan dikelompokkan sesuai dengan kategori.
2. Seleksi Gagasan
Hal-hal yang dilakukan dalam seleksi gagasan yakni menyaring sejumlah gagasan
yang baik dan menyisihkan gagasan tersebut untuk kemudian di sesuaikan dengan
sumber daya perusahaan. Dalam tahap ini setelah perusahaan mengidentifikasi
gagasan produk yang berpotensi, perusahaan harus menyaringnya. Langkah-
langkah dalam seleksi gagasan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah daya tarik
Melakukan wawancara kepada pelanggan potensial terhadap kategori inovasi
yang telah ditemukan oleh perusahaan
b. Peringkat daya tarik
Setelah mendapatkan data dari hasil wawancara dengan pelanggan potensial,
dilakukannya metode peringkat (Ranking Method). Metode peringkat dapat
menyusun peringkat daya tarik secara umum dari sebuah konsep. Sehingga
dapat menghasilkan satu konsep yang sesuai.
3. Desain Produk
Langkah-langkah dalam membuat rancangan produk atau desain produk sebagai
berikut:
a. Trend Produk
Melakukan pencarian refrensi desain produk. Pada tahap ini, pencarian refrensi
dilakukan dengan cara mencari produk yang serupa dan melihat trend di
pasaran
b. Bahan Baku
Menentukan atau memilih bahan baku yang akan digunakan sesuai
karakteristik desain produk.
4. Uji Coba Konsep

Laboratorium Manajemen 5
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Konsep pengujian meliputi ketentuan apakah produk baru benar-benar disukai oleh
target konsumen. Uji coba dianggap sebagai alat prediksi yang cukup baik dan
dianggap tepat bagi keberhasilan perluasan produk baru. Pada tahap ini, langkah-
langkah pada uji coba konsep yaitu :
a. Sampel Produk
Membuat sampel produk yang sesuai dengan konsep yang sudah ditentukan
Contoh: Perbandingan sampel Ice Cream

No Perbandingan Keterangan
1) Perbandingan Pertama 1 : 2 : 9 : 7 : 3 : 4 : 6 : 5 : 8 yaitu
• 50% Ice Cream
• 15% Tepung Terigu
• 1% Telur
• 4% Gula halus
• 10% Coklat Bubuk
• 7% Margarin
• 5% Minyak sayur
• 6% Pengembang
• 2% Coco Chips
2) Perbandingan Kedua 1 : 2 : 9 : 4 : 5 : 6 : 8 : 4 : 7 yaitu
• 40% Ice Cream
• 20% Tepung Terigu
• 0,3% Telur
• 10% Gula halus
• 7,2% Coklat Bubuk
• 7% Margarin
• 4,4% Minyak sayur
• 10% Pengembang
• 2% Coco Chips
3) Perbandingan Ketiga 1:1:9:2:7:7:5:6:9
yaitu
• 30% Ice Cream
• 30% Tepung Terigu
• 1% Telur
• 14% Gula halus
• 7% Coklat Bubuk
• 7% Margarin
• 4% Minyak sayur
• 6% Pengembang
• 1% Coco Chips

Laboratorium Manajemen 6
Praktikum Manajemen Operasi 2022

b. Uji Coba Produk


Pengujian sampel dengan menentukan penetapan harga produk dan reliabilitas
1) Perbandingan Pertama
Biaya Bahan Baku Harga Per Kg Kebutuhan Per Biaya
Produksi Periode
Bahan Baku Ice cream Rp 175.000 20 kg Rp 3.500.000
Tepung terigu Rp 8.000 10 kg Rp 80.000
Telur Rp 28.000 3 kg Rp 84.000
Gula halus Rp 16.000 5kg Rp 80.000
Coklat bubuk Rp 55.000 8 kg Rp 440.000
Margarin Rp 18.000 8 kg Rp 144.000
Minyak sayur Rp 20.000 7 kg Rp 140.000
Pengembang Rp 9.000 5 kg Rp 45.000
Coco chips Rp 29.000 2 kg Rp 58.000
Total Rp. 5.669.000
Variable
Cost

2) Perbandingan Kedua

Biaya Bahan Baku Harga Per Kebutuhan Per Biaya


Produksi Kg Periode
Bahan Baku Ice cream Rp 175.000 40 kg Rp 7.000.000
Tepung terigu Rp 8.000 20kg Rp 160.000
Telur Rp 28.000 10 kg Rp 280.000
Gula halus Rp 16.000 14 kg Rp 224.000
Coklat bubuk Rp 55.000 15 kg Rp 825.000
Margarin Rp 18.000 14 kg Rp 252.000
Minyak sayur Rp 20.000 10 kg Rp 200.000
Pengembang Rp 9.000 12 kg Rp 108.000
Coco chips Rp 29.000 12 kg Rp 348.000
Total Rp. 10.495.000
Variable
Cost

Laboratorium Manajemen 7
Praktikum Manajemen Operasi 2022
3) Perbandingan Ketiga

Biaya Bahan Baku Harga Per Kebutuhan Per Biaya


Produksi Kg Periode
Bahan Baku Ice cream Rp 175.000 15 kg Rp 2.625.000
Tepung terigu Rp 8.000 15 kg Rp 120.000
Telur Rp 28.000 2 kg Rp 56.000
Gula halus Rp 16.000 7 kg Rp 112.000
Coklat bubuk Rp 55.000 8 kg Rp 440.000
Margarin Rp 18.000 5 kg Rp 90.000
Minyak sayur Rp 20.000 5 kg Rp 100.000
Pengembang Rp 9.000 4 kg Rp 36.000
Coco chips Rp 29.000 1 kg Rp 29.000
Total Rp 4.706.000
Variable Cost

5. Komunikasi prototipe
Tahap dimana memberikan usulan kepada perusahaan dan mengkomunikasikan
hasil dari Pengembangan Produk Baru yang telah ditemukan dengan menjelaskan
secara detail desain produk. Langkah- langkah pada tahap ini yaitu :
a. Komunikasi Konsep
Mengkomunikasikan konsep yang telah dibuat kepada perusahaan
b. Prosedur Produk
Membuat produk yang sesuai dengan konsep yang telah ditemukan
c. Prototipe
Gambaran Produk baru yang akan di pasarkan.

Laboratorium Manajemen 8
Praktikum Manajemen Operasi 2022
II. PROSEDUR
Dalam pelaksanaan praktikum ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Setiap kelompok dapat memberikan gambaran Manajemen Operasi yaitu input,
proses dan output perusahaan tempat pengamatan dilakukan. (Lembar Kerja 1)

B. Setiap anggota kelompok memilih gagasan atau ide produk apa yang sebaiknya
dibuat sesuai dengan produk yang ada di perusahaan (Lembar Kerja 2a).
Kemudian mengkategorika gagasan atau ide produk (Lembar Kerja 2b).

C. Memberikan penilaian terhadap gagasan atau ide (Lembar Kerja 3a) dan
melakukan pemeringkatan terhadap gagasan atau ide (Lembar Kerja 3b).

D. Melakukan pengamatan terhadap trend produk yang ada disekitar dan


mengambarkannya (Lembar Kerja 4a). Kemudian memberikan penjelasan
rencana bahan baku yang akan digunakan (Lembar Kerja 4b).

E. Setiap kelompok menguji Konsep dengan membuat sampel produk (Lembar


kerja 5a) dan menetapkan harga produk serta reliabilitas (Lembar Kerja 5b).

F. Setiap Kelompok mengkomunikasikan produk dengan menjelaskan lima


tingkatan produk (Lembar Kerja 6a). Kemudian membuat alur produksi untuk
produk baru (Lembar Kerja 6b) dan wajib mengambarkan hasil produk baru
(Lembar Kerja 6c).

Laboratorium Manajemen 9
Praktikum Manajemen Operasi 2022
III. LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 1
Pada Lembar Kerja 1 dari perusahaan yang diteliti diharapkan bagi praktikan hanya
menyebutkan salah satu hasil proses input dan output yang dihasilkan oleh perusahaan.

NO INPUT PROSES OUTPUT


a. Worker
b. Managers
c. Equipment
d. Facilities
e. Materials
f. Land
g. Energy

Input = Menyebutkan input sesuai dengan kriteria yang ada.


Proses Transformasi = Memilih salah satu produk yang dihasilkan dan proses
produksinya (Flow Chart).
Output = Menyebutan semua jenis-jenis barang yang dihasilkan perusahaan.
Worker = pekerja yang terlibat dalam proses produksi
Managers = Peran manager dalam proses keluarnya produk (manajer top, midle dan
lini manager)
Equipment = Peralatan atau teknologi yang menggunakan pembuatan produk
Facilities = Fasilitas yang digunakan untuk pembuatan produk
Materials = Bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
Land = Bangunan atau kantor yang digunakan untuk mengerjakan produk.
Energy = Sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam membuat produk.

Laboratorium Manajemen 10
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 2
Gagasan atau Ide
a. Analisa Gagasan
Pengembangan produk apa yang kira-kira bisa dihasilkan oleh perusahaan yang
kalian amati. Silakan dituliskan pada lembar kerja ini.

No Ide Produk
1
2
3
4
5

b. Kategori Gagasan
Gambaran atau ide apa yang muncul berdasarkan hasil pengamatan pada perusahaan
bisa dituliskan termasuk menuliskan kategori kira-kira pengembangan sistem,
kemasan, atau produk baru.

No Gagasan atau Ide Kategori


1
2
3
4
5

Laboratorium Manajemen 11
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 3
Seleksi Gagasan
a. Jumlah Daya Tarik
Silakan melakukan penilaian terkait dengan ide yang telah dihasilkan proses penilaian
dilakukan oleh sesama teman satu kelompok.

No Ide Yang Di Temukan Nilai Ide


1
2
3
4
5

b. Peringkat Daya Tarik


Berdasarkan hasil penilaian diatas praktikan diharapkan untuk melakukan pemeringkatan ide
yang ditemukan

No Ide Yang Di Temukan Nilai Ide Rangking


1
2
3
4
5

Laboratorium Manajemen 12
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 4
Desain Produk
a. Trend Produk

Pencarian ini dilakukan dengan mengamati trend pada produk sejenis yang
dihasilkan oleh perusahaan lain dan juga trend yang sedang beredar di
masyarakat maupun internet (Beri Gambar dan Penjelasan Minimal 2 Produk).

Laboratorium Manajemen 13
Praktikum Manajemen Operasi 2022
b. Pemilihan Bahan Baku
Praktikan diharapkan menentukan apa saja bahan baku yang
dibutuhkan dalam melakukan pengembangan produk baru.

No Bahan Baku Jumlah

Laboratorium Manajemen 14
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 5

Uji Coba Konsep


a. Sampel Produk

Pada kolom ini praktikan diharapkan mampu membandingkan hasil percobaan


sample produk baru seperti bentuk, rasa, atau kebaruan apa yang dimunculkan dari
produk baru yang telah dihasilkan.

No Perbandingan Jenis Bahan Jumlah

1. Sampel Produk 1

2 Sampel Produk 2

3 Sampel Produk 3

b. Uji Coba Produk


Silakan menuliskan hasil uji coba yang sudah dihasilkan pada kolom ini proses dan
hasilnya seperti apa.

1) Perbandingan Pertama
Biaya Bahan Harga Per Kebutuhan Per Biaya
Produksi Baku Kg/Pcs Periode
Bahan Baku

Total Variable
Cost

Laboratorium Manajemen 15
Praktikum Manajemen Operasi 2022
2) Perbandingan Kedua

Biaya Bahan Baku Harga Per Kebutuhan Per Biaya


Produksi Kg/Pcs Periode
Bahan Baku

Total Variable
Cost

3) Perbandingan Ketiga

Biaya Bahan Baku Harga Per Kebutuhan Per Biaya


Produksi Kg/Pcs Periode
Bahan Baku

Total Variable
Cost

Laboratorium Manajemen 16
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Kesimpulan berdasarkan biaya

No Perbandingan Perbandingan Biaya Variabel

1. Sampel Produk 1

2 Sampel Produk 2

3 Sampel Produk 3

Perbandingan Sampel Produk

No Perbandingan Kelebihan Kelemahan

1. Sampel Produk 1

2 Sampel Produk 2

3 Sampel Produk 3

Laboratorium Manajemen 17
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 6
Komunikasi Prototipe

a. Komunikasi Konsep
Pada kolom ini praktikan diharapkan mampu mengambarkan bagaimana
menyampaikan ide baru yang sudah ditemukan kepada seluruh bagian dalam
perusahaan

Produk Keterangan

Core Benefit

Basic Product

Expected Product

Augmented Product

Potential Product

Laboratorium Manajemen 18
Praktikum Manajemen Operasi 2022
b. Prosedur Produk Baru
Membuat produk yang sesuai dengan konsep yang telah ditemukan (Flow Chart)

Laboratorium Manajemen 19
Praktikum Manajemen Operasi 2022
c. Prototipe
Pada kolom ini praktikan dapat menampilakan hasil prototipe dari produk baru yang
dihasilkan secara visual dan detail dari produk yang sudah dihasilkan (Gambar
Produk dan Keterangan)

Laboratorium Manajemen 20
Praktikum Manajemen Operasi 2022

BAB II
ANALISIS DAN DESAIN PROSES
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep analisis dan desain proses
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah simulasi
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah Power Point, LCD dan Laptop.

I. PENDAHULUAN
Proses produksi merupakan bagian penting bagi perusahaan. Proses produksi yang
dilakukan dapat berbeda pada setiap perusahaan bergantung pada jenis produk yang dihasilkan.
Dibutuhkan strategi proses agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik.
A. Strategi Proses
Strategi proses merupakan pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengubah sumberdaya menjadi produk. Strategi proses tersebut memiliki tujuan
menciptakan proses untuk menghasilkan produk berdasarkan keinginan pelanggan sesuai
dengan biaya yang ditetapkan dan keputusan manajerial lainnya. Terdapat lima jenis
strategi proses antara lain:

Laboratorium Manajemen 21
Praktikum Manajemen Operasi 2022
1. Fokus Proses
Strategi focus proses merupakan suatu strategi yang ditujukan untuk aktivitas
pembuatan produk dengan keragaman yang tinggi namun volume yang dihasilkan
sedikit. Sebagai contoh pada suatu departemen produksi pada sebuah pabrik memiliki
fungsi pengecatan, pengelasan maupun penggilingan maupun fungsi lainnya. Fasilitas
– fasilitas yang terdapat pada departemen tersebut memberikan tingkatan yang lebih
tinggi dalam hal fleksibilitas produk. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas merupakan
fokus proses (proses focuss) . Masing – masing tahapan proses dirancang untuk
melakukan berbagai aktivitas dan menangani perubahan silih berganti. Kegiatan proses
yang berselang seling disebut dengan (intermitten processes). Penerapan focus proses
juga diimplementasikan pada jasa kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit umum
yang melakukan berbagai kebutuhan tindakan seperti operasi bedah, tindakan
perawatan, kegiatan konsultasi dan kegiatan lainnya.
2. Fokus yang repetitive
Strategi focus yang repetitive merupakan strategi yang dilakukan untuk
penggunaan modul secara berulang. Modul merupakan komponen yang disiapkan
dalam proses pembuatan produk secara berkelanjutan. Proses berulang berupa jalur
perakitan. Proses ini pada umumnya diterapkan pada pembuatan mobil maupun
peralatan rumah tangga. Perakitan yang dilakukan memiliki banyak struktur namun
memiliki fleksibilitas lebih sedikit.
3. Fokus produk
Strategi focus produk ditujukan untuk pembuatan produk untuk menghasilkan
volume yang tinggi dengan variasi rendah. Kegiatan yang dilakukan berupa proses
yang terus menerus. Terdapat standarisasi dan kendali mutu yang efektif dengan
membuat fasilitas yang berfokus pada produk. Sifat dari fasilitas ini memerlukan biaya
tetap yang tinggi dan variasi yang rendah, sehingga fasilitas seri digunakan. Sebagai
contoh perusahaan Frito lay membutuhkan jagung , kentang, air dan berbagai jenis
bumbu yang menghasilkan Cheetos, Tostitos, Fritos dan hasil lainnya dengan berbagai
jenis variasi rasa.

Laboratorium Manajemen 22
Praktikum Manajemen Operasi 2022
4. Kustomisasi Massal
Strategi kustomisasi massal adalah proses pembuatan suatu produk berkualitas dalam
variasi tertentu (custom) dengan cepat serta biaya yang rendah untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Kustomisasi massal dilakukan Ketika pelanggan menginginkan suatu
produk berdasar keinginan konsumen secara ekonomis. Kustomisasi massal
membutuhkan kemampuan operasional yang mumpuni. Pemilik usaha diharapkan
mampu membuat proses tangkas dengan cepat dan murah. Kegiatan ini membutuhkan
desain modular dan lini produk yang terbatas. Pelaku usaha harus memiliki sumber daya
, penjualan, desain, produksi, rantai pasok serta logistic yang ketat. Contoh penerapan
kustomisasi massal yakni pembuatan laptop dan pembuatan mobil. Pabrikan Toyota
mampu menghasilkan mobil pesanan dalam waktu 5 hari.
5. Strategi Buruk
Strategi buruk jika Volume rendah, namun variasi tinggi dan biaya tetap serta
variabelnya tinggi.

Keputusan strategi proses bermanfaat untuk menciptakan efisiensi ,fleksibilitas proses


produksi, kualitas yang konsisten dengan mempertimbangkan biaya produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Sehingga setiap perusahaan perlu mengidentifikasi focus
produk perusahaan sebelum menentukan strategi yang akan digunakan.

B. ANALISIS DESAIN PROSES


Perangkat berikut membantu manajer memahami kompleksitas desain proses dan desain
ulang. Terdapat hal – hal yang harus diperhatikan dalam suatu proses antara lain diagram alur,
pemetaan aliran nilai dan cetak biru.
1. Diagram alur
Diagram alur merupakan skema atau gambar yang menjelaskan pergerakan material ,
orang maupun produk. Sebagai contoh diagram alir pembuatan sepeda motor Harley -
Davidson. Skema tersebut menunjukkan proses dari awal hingga pengiriman kepada
konsumen.
2. Pemetaan Fungsi Waktu (Time-Funtion Mapping)
Alat yang dilkukan untuk melakukan anaisis dan desain proses yakni penggunaan
diagram alur dengan penambahan waktu pada sumbu horizontalnya yang disebut
dengan pemetaan fungsi waktu ( time – function mapping) atau pemetaan proses
(process mapping). Pada pemetaan fungsi waktu terdapat simpul mengindikasikan

Laboratorium Manajemen 23
Praktikum Manajemen Operasi 2022
aktivitas dan tanda panah mengindikasikan arah, dengan waktu pada sumbu horizontal.
Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi hal – hal yang tidak
diperlukan, seperti menentukan langkah tambahan, kegiatan duplikasi, maupun
penundaan.
3. Pemetaan Arus Nilai
Pemetaan arus nilai merupakan suatu kegiatan pemetaan yang memunyai cara kerja
serupa dengan pemetaan fungsi waktu, yang dimulai dengan pelanggan dan memahami
proses produksi serta analisis kembali ke pemasok yang dituju.
4. Grafik proses
Grafik proses berupa grafik yang menggunakan symbol, waktu maupun jarak untuk
memberikan cara yang objektif dan sistematis untuk menganalisa dan mencatat
aktivitas yang membentuk proses. Grafik befokus pada aktivitas penambahan nilai .
Sebagai contoh proses yang ditunjukkan pada gambar 1 yang menggambarkan proses
pembuatan hamburger pada restoran siap saji. Terdapat sebuah lini penambahan nilai
untuk membatu aktivitas penambahan nilai dan pemborosan. Identifikasi kegiatan
operasional penambahan nilai (kebalikan dari inspeksi, penyimpanan, penundaan dan
transportasi, yang tidak menambahkan nilai ) memungkinkan kita untuk menentukan
persentase dari nilai yang ditambahkan pada keseluruhan aktivitas.
5. Perencanaan Layanan
Perencanaan Layanan diperlukan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan. penyedia
jasa layanan perlu membuat cetak biru dari layanan yang dimaksud. Dalam perencanaan
layanan, selain mengemukakan kegiatan yang dilaksanakan, juga diperlihatkan standar
waktunya. lain mengemukakan kegiatan yang dilaksanakan, juga diperlihatkan standar
waktu layanan serta waktu paling lama yang ditoleransi dalam usaha memuaskan
pelanggan.

Lima jenis alat analisis untuk mempermudah perusahaan mengimplementasikan desain


proses pada aktivitas produksinya. Menurut Heizer & Render (2015), alat analisis tersebut
merupakan perangkat untuk mempermudah pemahaman akan sesuatu yang terjadi pada proses
produksi.

Laboratorium Manajemen 24
Praktikum Manajemen Operasi 2022
C. VALUE – STREAM MAPPING
Pemetaan variasi waktu – fungsi (Value-Stream Mapping) merupakan sebuah proses yang
membantu manajer memahami bagaimana menambah nilai dalam suatu materi dan informasi
melalui proses produksi termasuk rantai pasok. Pemetaan berisi rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara berurutan untuk membentuk suatu sistem pelaksanaan proses kegiatan.

Metode sekarang DIAGRAM PROSES Metode yang diajukan

Subjek yang dibuat Proses Pembuatan Hamburger Tanggal :


diagram
Diagram Oleh Lembar No … dari …

Jarak Waktu
Tempuh Dalam Simbol Diagram Deskripsi Proses
Dalam Menit
Kaki
Mengambil daging dalam ruang
penyimpanan

1,5 0,05 Memindahkan ke pemanggang

2,50 Pemanggang

0,05 Inspeksi Visual

1,0 0,05 Pindahkan ke Rak

0,15 Penyimpanan sementara

,5 0,10 Ambil roti bun, selada dan lainnya

0,20 Merakit pesanan

,5 0,05 Tempatkan dalam rak yang sudah jadi

3,5 3,15 Total

Nilai waktu tambah = Waktu operasional / total Waktu ( 2,50 + 0,20) / 3,15 = 85,7%

= operasi ; = transportasi ; = inspeksi ; = lambat ; = penyimpanan

Keterangan diagram proses pembuatan burger ( Heizer dan Render , 2017)

Laboratorium Manajemen 25
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Proses pembuatan hamburger dimulai dengan operasi berupa:
1. Pengambilan daging dalam ruang penyimpanan ( Penyimpanan)
2. Memindahkan daging ke pemanggang ( transportasi)
3. Kegiatan pemanggangan daging (operasi)
4. Pemantauan pemanggangan daging dengan melakukan inspeksi visual (inspeksi)
5. Poses pemindahan daging pada Rak (transportasi)
6. Penyimpanan daging sementara pada rak (penyimpanan)
7. Pengambilan bahan lain seperti roti bun, selada dan lainnya ( transportasi )
8. Proses perakitan bahan – bahan sesuai dengan pesanan (operasi)
9. Penempatan pesanan yang sudah jadi pada rak yang telah ditentukan (transportasi)
Kesimpulan:
Sumber :
Heizer, J dan Render, B. 2014. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat

II. PROSEDUR
Dalam pelaksanaan praktikum ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Pilih salah satau produk, sebutkan alur kegiatan/ proses dan waktu kegiatan masing-proses
di dalam proses produksi (Lembar Kerja 1)
B. Tentukan masing-masing symbol Diagram sesuai dengan proses, serta sertakan waktu dan
jarak tempuh yang sesuai dengan proses produksi (Lembar Kerja 2)
C. Jelaskan setiap proses dan berilah kesimpulan dari diagram proses pada Lembar Kerja 2
(Lembar Kerja 3)

Laboratorium Manajemen 26
Praktikum Manajemen Operasi 2022
III. LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 1
Tulis alur kegiatan yang akan dilalui dalam proses
No Kegiatan Waktu

Laboratorium Manajemen 27
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 2
Buatlah diagram proses yang memuat keterangan waktu operasional dengan
memperhatikan symbol diagram.

Metode sekarang DIAGRAM PROSES Metode yang diajukan

Subjek yang dibuat Proses : Tanggal :


diagram
Diagram Oleh Lembar No … dari …

Jarak Waktu
Tempuh Dalam Simbol Diagram Deskripsi Proses
Dalam Kaki Menit

Nilai waktu tambah = Waktu operasional / total Waktu =

= operasi ; = transportasi ; = inspeksi ; = lambat ; = penyimpanan

Laboratorium Manajemen 28
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 3
Berdasarkan Lembar Kerja 2, Proses mana yang bisa di efisienkan dan apa alasannya
No Proses Alasan

Kesimpulan……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….......
…………….........................................................................................................

Laboratorium Manajemen 29
Praktikum Manajemen Operasi 2022

BAB III
PERENCANAAN AGREGAT

Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep Penjadwalan jangka menengah (Agregat)
Metode Pengajaran
Metode pembelajaran yang digunakan adalah simulasi
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah power point, laptop, dan video

I. PENDAHULUAN
Salah satu hal yang penting dalam kegiatan operasional disebuah perusahaan adalah
melakukan penjadwalan. Penjadwalan dibutuhkan perusahaan untuk memastikan kegiatan
operasional sesaui dengan waktu yang telah di tentukan. Penjadwalan dalam kegiatan
operasional dibagi menjadi 3 mulai dari jangka pendek, jangka menengah (Agregat), dan
penjadwalan proyek.
A. PERENCANAAN AGGREGAT
Perencaaan Agregat merupakan suatu proses perencanaan kuantitas dan pengaturan
output (keluaran) untuk jangka waktu menengah yaitu antara 3 bulan hingga 1 tahun
kedepan. Perencaan Agregat memberikan gambaran kepada manajemen mengenai
kebutuhan terhadap variable-variabel produksi seperti persediaan material, tenaga kerja
dan sumber daya lainya sehingga biaya operasional dapat dikendalikan seminimal
mungkin (Heizer & Render, 2014). Tujuan perencanaan aggregat adalah mengoptimalkan
kegiatan dan meminimumkan biaya dengan melakukan penyesuaian terhadap perencanaan
di tingkat produk dan beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan serta memperoleh
keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan: Pertama, Keseluruhan
unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output, Kedua prediksi permintaan untuk
suatu periode perencanaan jangka menengah yang layak pada waktu agregat, Ketiga
metode untuk menentukan biaya dan keempat model yang mengombinasikan prediksi dan
biaya sehingga keputusan penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan .

Selain itu perlu diketahui dalam perencanaan agregat dalam merespon permintaan
yang fluktuatif yaitu pemanfaatan persediaan pada periode permintaan, merubah tenaga

Laboratorium Manajemen 30
Praktikum Manajemen Operasi 2022
kerja melalui keputusan penggunaan tenaga kerja paruh waktu, lembur atau sub kontrak
dan mempertimbangkan kemungkinan merubah harga dan faktor yang ada agar dapat
mempengaruhi permintaan. Dengan kata perusahaan tidak merubah permintaan yang
fluktuatif, tetapi berusaha meresponnya melaui keputusan penyesuaian-penyesuaian.
1. STRATEGI AGGREGAT
Adapun untuk merencanakan kuantitas dalam kegiatan operasional menurut
Heizer dan Render , (2014) adalah menggunakan strategi sebagai berikut :
a. Strategi Perburuan (Chase Strategy) merupakan kapasitas produksi dapat
divariasikan pada strategi ini dengan menggunakan jam kerja lembur (overtime), jam
kerja reguler (regular time), dan subkontrak. Strategi perburuan digunakan pada
kondisi produksi sesuai dengan jumlah permintaan.
b. Strategi Level (Level Strategy) merupakan kapasitas produksi menggunakan
persediaan dari adanya variasi dalam permintaan, dimana pada saat permintaan
menurun, kelebihan produksi disimpan sebagai persediaan untuk digunakan pada
saat permintaan meningkat. Dengan kata lain strategi lavel digunakan untuk jumlah
permintaan sama/ tetap pada setiap periode.
2. BIAYA
Dalam implemetasinya, perencanaan Agregat harus memperhatikan biaya-biaya
yang terlibat sebagai berikut :
a. Hiring cost (Biaya penambahan tenaga kerja), Hiring cost merupakan biaya
penambahan dari tenaga kerja yang dapat menimbulkana atau memunculkan biaya
untuk iklan, training dan lainnya. Biaya training adalah biaya besar jika tenaga
kerja yang direkrut merupakan tenaga kerja yang belum memiliki pengalamn sama
sekali.
b. Firing Cost (Biaya pemberhentian tenaga kerja) Firing cost merupakan biaya
pemberhentian tenaga kerja yang dapat terjadi dikarenakan semakin rendahnya
permintaan produk yang dihasilkan, sehingga tingkat produksi menurun.
Pemberhentian tenaga kerja dapat mengakibatkan perusahaan harus dapat
mengeluarkan yang pesangon bagi karyawan yang dipemberhentikan.
c. Overtime Cost dan Undertime Cost (Biaya lembur dan biaya menganggur)
Overtime cost dan undertime cost, merupakan biaya lembur dan biaya
menganggur. Penggunaan waktu lembur memiliki tujuan untuk dapat
meningkatkan keluaran dari produksi dan perusahaan harus mengeluarkan biaya
tambahan untuk lembur.

Laboratorium Manajemen 31
Praktikum Manajemen Operasi 2022
d. Inventory Cost dan Backorder Cost (Biaya persediaan dan biaya kehabisan
persediaan), Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan
permintaanpada saat-saat tertentu. Konsekwensi dari kebijaksanaan persediaan
bagiperusahaan adalah timbulnya biaya penyimpanan (inventory cost/holding
cost)yang berupa biaya tertahannya modal, pajak, asuransi, kerusakan bahan,
danbiaya sewa gudang. Kebalikan dari kondisi diatas, kebijaksanaan
tidakmengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, tetapi sebenarnya
dapatmenimbulkan kerugian dalam bentuk biaya kehabisan persediaan.
biayakehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan berapa barang diminta
yangtidak tersedia. Kondisi ini pada system MTO (Make to order = Memproduksi
berdasarkan pesanan) akan mengakibatkan jadwal jadwal penterahan
orderterlambat, sedangkan pada system MTS (make to stock = Memproduksi untuk
memenuhi persediaan) akan mengakibatkan beralihnya pelanggan padaproduk
lain.
e. Subcontract Cost, (Biaya subkontrak) Jika permintaan melebihi dari kapasitas
reguler, biasanya perusahaan akan melakukan subkontrak kelebihan dari
permintaan yang tidak bisa ditanganinya sendiri kepada perusahan lainnya.
Aktivitas ini dapat mengakibatkan adanya biaya subkontrak yang lebih mahal
daripada memproduksi sendiri.
3. LANGKAH-LANGKAH AGGREGAT
Dalam menentukan perencaan agregat menggunakan metode grafik, terdapat 5
tahapan yang harus dilakukan Heizer & Render, (2015) yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan permintaan pada setiap periode
b. Menentukan kapasitas untuk waktu reguler, overtime, dan subkontrak di setiap
periode
c. Menentukan biaya tenaga kerja reguler, tenaga kerja lembur dan tenaga kerja sub
kontrak
d. Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang nantinya diterapkan
e. Membuat rencana alternatif dari hasil analisis biaya total

4. PERAMALAN

Laboratorium Manajemen 32
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Peramalan permintaan (demand forecast) merupakan salah satu usaha perusahaan
sebagai dasar pengambilan keputusan strategis kelangsungan usaha. Selain memantau
perubahan lingkungan usaha, perusahaan juga perlu mengembangkan pengetahuan
khusus tentang pasar mereka. Perusahaan pemasar yang baik menginginkan informasi
untuk membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan
kegiatan masa depan. Mengatasi masalah peramalan permintaan perlu dilakukan
prediksi atas kemungkinan terjadinya penurunan atau kenaikan penjualan pada
periode yang akan datang dengan menggunakan informasi yang akurat sehingga
perusahaan dapat mempersiapkan strategi- strategi yang harus ditempuh menghadapi
suatu kondisi tertentu. Berdasarkan pernyataan tersebut diperlukan suatu sistem
peramalan untuk memproyeksikan bagaimana penjualan yang akan datang. Peramalan
merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.

II. PROSEDUR
Dalam pelaksanaan praktikum ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Menentukan jumlah volume penjualan selama 12 periode.(Lembar Kerja 1a).
Meramalkan penjualan 6 periode ke depan dengan menggunakan metode weighted
moving average 2 periode (Lembar Kerja 1b):

B. Menentukkan perencanaan aggregat berdasarkan peramalan selama 6 periode sesuai


dengan kebijakan perusahaan waktu reguler, overtime, dan subkontrak di setiap
periode (Lembar Kerja 2)
C. Menentukan biaya tenaga kerja reguler, tenaga kerja lembur dan tenaga kerja sub
kontrak (Lembar Kerja 3)
D. Menentukan Kebijakan yang diterapkan (Lembar Kerja 4)

Laboratorium Manajemen 33
Praktikum Manajemen Operasi 2022
III. LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 1
a. Data Penjualan Perusahaan
Tabel berikut merupakan tabel data penjualan perusahaan yang anda teliti.

No Periode Volume Penjualan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Keterangan :
Jika data Harian : data selama 2 minggu
Jika data Mingguan : data selama 3 bulan
Jika data Bulanan : data selama 1 tahun

Laboratorium Manajemen 34
Praktikum Manajemen Operasi 2022
b. Peramalan Menggunakan Metode weighted moving average
Lembar kerja 1b berisikan data volume penjualan serta peralaman dengan
menggunakan metode wighted moving average.

Volume
No Periode Peramalan Kesalahan !Kesalahan! (Kesalahan)²
Penjualan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah
SE= MAD= MSE=

Keterangan:
Peramalan = sesuai dengan weighted moving average 2 Periode
Kesalahan = Volume Pejualan- Peramalan dengan memperhatikan tanda negative dan
positif
!Kesalahan! = Volume Pejualan- Peramalan tanpa memperhatikan tanda negative dan
positif
(Kesalahan)² = Volume Pejualan- Peramalan dengan memperhatikan tanda negative dan
positif dipangkan
SE = Jumlah Kesalahan/ Periode
MAD = !Kesalahan!/ Periode
MSE = (Kesalahan)²/Periode

Laboratorium Manajemen 35
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 3
Perencanaan Aggregat Berdasarkan Peramalan Selama 6 bulan
Lembar Kerja 3 berisikan perencanaan aggregat meliputi biaya-biaya perusahaan yang sedang anda teliti seperti : biaya kehilangan, biaya simpan,
biaya lembur, biaya subkontrak, biaya penambahan kerja, biaya pengurangan tenanga kerja, dan biaya penyimpanan.

Pers Biaya
No Periode Persedian Awal Permintaan Produksi Biaya
Akhir Simpan

Sub
Reguler Lembur Reguler Lembur Sub kontrak
Kontrak

Keterangan :
Persediaan awal = Persediaan akhir periode sebelumnya
Persediaan akhir = Persediaan awal + Jumlah produksi - permintaan

Laboratorium Manajemen 36
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Produksi =
Sebagai contoh Jika Kapasitas perusahan sebesar 2000, aturan dalam 1 hari kegiatan produksi sebesar 75% (1500)
Dikatakan produksi regular, jika ada permintaan ≤ 1500
Dikatakan produksi lembur, jika 1501-2000, dan
Dikatakan produksi subkontrak, jika >2001 (Jumlah produksi melebih produksi lembur sehingga harus disubkontrakkan atau dipesan dari
perusahaan lain)

Biaya Reguler = biaya dibebankan ketikan perusahaan berproduksi secara reguler


Biaya lembur = jika bekerja secara lembur
Biaya subkontrak = jika di subkontrak

Laboratorium Manajemen 37
Praktikum Manajemen Operasi 2022
Lembar Kerja 4
Menentukkan Kebijakan
Berdasarkan analisis yang telah anda kerjakan pada lembar kerja 3
………………………………………………………………………………………………,……
………………………….…………………………………………………………………………
…..………………………………………………….…………………………………..…………
……..……………………………………………………………………………...........
………..………………………………………………….…………………………………..……
…………..……………………………………………………………………………...........

Laboratorium Manajemen 38
LABORATORIUM MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Anda mungkin juga menyukai