Anda di halaman 1dari 17

MODUL

MANAJEMEN OPERASI II

KELOMPOK : .........................................................

NAMA : .........................................................

NIM : .........................................................

KELAS PRAKTIKUM : .........................................................

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Praktikum Manajemen Operasi II

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................................ii
Kata Pengantar................................................................................................................................iii
Petunjuk Khusus Pelaksanaan Praktikum...............................................................................iv
Lembar Konsultasi.........................................................................................................................v
A. Kasus Penjadwalan.............................................................................................................1
B. Lembar Kerja........................................................................................................................6

Laboratorium Manajemen ii
Praktikum Manajemen Operasi II

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, yang
telah menganugerahkan akal pikiran dan hati nurani kepada manusia. Atas ijin dan kehendak-
Nya pula modul “MANAJEMEN OPERASI II“ ini dapat terselesaikan, sehinga dapat
dipergunakan sebagai pegangan bagi mahasiswa (praktikan) dan instruktur pada pelaksanaan
praktikum di Laboratorium Manajemen FEB – UMM.

Praktikan yang memepergunakan modul ini mensyaratkan mahasiswa atau praktikan


sedang atau telah menempuh mata kuliah Manajemen Operasi II. Modul Manajemen Operasi II
ini didesain dalam bentuk studi kasus. Studi kasus yang dikaji dalam modul ini dari “Cases in
Management Indonesian’s Real Companies”, dan disesuaikan pada format modul Laboratorium
Manajemen FEB – UMM. Modul ini dilengkapi dengan Lembar Konsultasi dan Lembar Kerja
agar peserta praktikum dapat terpandu dalam mengerjakan modul ini.

Kami sadar bahwa tidak ada satupun yang sempurna di muka bumi ini, oleh karena itu,
kami melalui Kata Pengantar ini, memohon serta mengharapkan saran dan masukkan untuk
perbaikan modul selanjutnya. Akhirnya kami mengajak seluruh praktikan untuk menyiapkan diri
dengan mempelajari konsep teori yang diperlukan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang,
Kepala Lab. Manajemen

Dra. Titiek Ambarwati, M.M

Laboratorium Manajemen iii


Praktikum Manajemen Operasi II

Petunjuk Khusus Praktikum


MANAJEMEN OPERASI II

Adapun teknis dalam pelaksanaan praktikum ini, terdiri dari 4 kali pertemuan dengan rincian
sebagaimana berikut :

Pertemuan Keterangan

1. Technical Meeting
2. Konsultasi
3. Presentasi
4. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi Praktikum
Setiap kegiatan praktikum akan dilakukan evaluasi untuk menentukan hasil akhir berupa Nilai
Praktikum, yang didasarkan pada :
1. Kehadiran, Tingkat kehadiran mahasiswa dalam praktikum, yang dimulai sejak
keikutsertaan dalam pertemuan pertama (Technical Meeting).
2. Konsultasi, Keaktifan individu dan kesiapan data pada saat konsultasi modul.
3. Tugas Individu, Hasil pengerjaan modul dan analisis kasus dalam bentuk makalah dan ppt.
4. Presentasi, dengan melihat kemampuan persuasinya, diplomasi dan kemampuan
menganalisis persoalan serta retorika dalam mengemukakan pendapat dan ide.
5. Kriteria Penilaian :
Taraf Penguasaan (%) Nilai Huruf Nilai Numerik Keterangan
> 80,0 A 4 LULUS
75,0 – 80,0 B+ 3,5 LULUS
70,0 – 74,9 B 3 LULUS
60,0 – 69,0 C+ 2,5 LULUS
55,0 – 59,9 C 2 LULUS
40,0 – 54,9 D 1 MENGULANG
<40,0 E 0 MENGULANG

Laboratorium Manajemen iv
Praktikum Manajemen Operasi II

LEMBAR KONSULTASI

No. Hari, Tanggal Materi Konsultasi Catatan Revisi dari Paraf


Instruktur
1

10

Petunjuk : Isikan hari dan tanggal, catatan-catatan revisi, dan paraf dosen instruktur.

Malang,
Instruktur Praktikum :

(….......................................)

Laboratorium Manajemen v
Praktikum Manajemen Operasi II

KASUS 1
PENJADWALAN

A. Pendahuluan
Di dalam suatu perusahaan, baik manufaktur maupun non-manufaktur (jasa), penjadwalan
merupakan hal yang harus diperhatikan. Yang dimaksud dengan penjadwalan adalah
kegiatan operasi yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan mengalokasikan sumber daya
yang ada untuk kegiatan yang khusus. Ada dua tipe penjadwalan, yaitu :
1. Penjadwalan Tenaga Kerja, bagaimana memutuskan kapan tenaga kerja mulai bekerja.
2. Penjadwalan Operasi, bagaimana menugaskan mesin, menugaskan pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaan.
B. Kriteria Penjadwalan
Tekhnik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan, sifat alami operasi,
dan kompleksitas pekerjaan secara keseluruhan, serta kepentingan dari keempat kriteria.
Berikut keempat kriteria tersebut :
1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan waktu
penyelesaian rata-rata untuk setiap pekerjaan.
2. Memaksimalkan utilisasi. Kriteria ini dievaluasi dengan menghitung presentase waktu
suatu fasilitas yang digunakan.
3. Meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP). Kriteria ini
dievaluasi dengan menentukan jumlah pekerjaan rata-rata dalam system. Hubungan antara
banyaknya pekerjaan dalam system dan persediaan WIP akan tinggi. Oleh karena itu, jika
terdapat lebih sedikit pekerjaan dalam system, maka persediaan yang ada lebih rendah.
4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan
jumlah keterlambatan rata-rata.
Keempat kriteria di atas digunakan dalam industri untuk mengevaluasi kinerja
penjadwalan. Selain itu pendekatan penjadwalan yang baik harus sederhana, jelas, .mudah
dipahami, mudah dilakukan, fleksibel dan realistis.
Penjadwalan pusat kerja yang terfokus pada proses.
Fasilitas yang terfokus pada proses (juga dikenal sebagai fasilitasintermittent atau bengkel
kerja) merupakan sistem dengan variasi tinggi atau dan volume rendah yang biasanya dijumpai ada
organisasi manufaktur dan jasa. Ini merupakan sistem produksi di mana produk dibuat sesuai

Laboratorium Manajemen 1
Praktikum Manajemen Operasi II

pesanan. Untuk menjalankan sebuah fasilitas secara seimbang dan efisien, manajer memerlukan
Sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi. Sistem ini seharusnya :
1. Menjadwalkan pesanan yang datang tanpa melampaui keterbatasan kapasitas pusat kerja
masing-masing.
2. Memeriksa ketersediaan peralatan dan bahan sebelum mengeluarkan pesanan ke suatu
Departemen.
3. Menentukan batas waktu untuk setiap pekerjaan dan memeriksa kemajuan pekerjaan
terhadap batas waktu dan waktu tunggu dari pemesanan.
4. Memeriksa bahan setengah jadi selagi pekerjaan dilakukan.
5. Memberikan umpan balik pada aktivitas pabrik dan produksi.
6. Memberikan statistik efisiensi pekerjaan dan mengawasi operator untuk kepentingan analisis
pengupahan dan distribusi tenaga kerja.
Penjadwalan Produksi Berulang
Tujuan penjadwalan juga sesuai untuk produksi berulang. Produsen berulang ingin
memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi investasi persediaan, mengurangi ukuran lot
dengan peralatan dan proses yang ada. Sebuah tehnik untuk mencapai tujuan ini adalah
menggunakan sebuah jadwal penggunaan material bertingkat. Berikut kelebihan penggunaan
material secara bertingkat :
1. Mengurangi tingkat persediaan yang membebaskan modal untuk penggunaan yang lain.
2. Mempercepat volume produksi (yaitu : waktu tunggu yang lebih pendek).
3. Memerbaiki kualitas komponen sehingga meningkatkan kualitas produk.
4. Mengurangi kebutuhan luas lantai.
5. Memperbaiki komunikasi pekerja sebab mereka menjadi semakin berdekatan (yang dapat
menghasilkan perbaikan kerja sama kelompok dan esprit deng corps).
6. Melancarkan proses produksi karenalot yang besar tidak “menyembunyikan” permasalahan.

Penjadwalan Pada Sektor Jasa


Menjadwalkan sistem jasa berbeda dengan menjadwalkan sistem manufaktur dalam beberapa hal.
1. Penekanan penjadwalan pada sistem manufaktur adalah mesin dan material, Sedangkan pada
jasa adalah susunan kepegawaian.
2. Persediaan dapat memperlancar permintaan bagi manufaktur, tetapi kebanyakan sistem jasa
tidak menyimpan persediaan.

Laboratorium Manajemen 2
Praktikum Manajemen Operasi II

3. Sistem jasa adalah padat karya, dan permintaan tenaga kerja sangat bervariasi.
4. Pertimbangan hukum seperti peraturan upah, jam kerja dan kontrak Serikat pekerja yang
membatasi jam kerja per giliran kerja, minggu atau bulan membatasi keputusan penjadwalan.
5. Karena perusahaan jasa biasanya menjadwalkan tenaga kerja daripada menjadwalkan
material, masalah tingkah laku, sosial, kedudukan yang lebih tinggi, dan status menjadikan
penjadwalan lebih rumit.
Penjadwalan berkaitan dengan pemilihan waktu operasi dan jadwal jangka pendek
menerjemahkan keputusan kapasitas, perencanaan agregat (jangka menengah), serta jadwal
induk ke dalam urutan pekerjaan dan penugasan tertentu atas karyawan, material, dan
permesinan. Tujuan penjadwalan adalah mengalokasikan dan memprioritaskan permintaan yang
dihasilkan oleh perkiraan atau pesanan pelanggan) pada fasilitas yang ada. Dua faktor penting
dalam : melakukan alokasi dan prioritas ini adalah (1) jenis penjadwalan, maju atau mundur, dan
(2) kriteria prioritas.

Penjadwalan Operasi
Penjadwalan Operasi merupakan perencanaan jangka pendek yang : didesain untuk
mengimplementasikan jadwal produksi. Penjadwalan Operasi ini difokuskan pada bagaimana
menggunakan kapasitas perusahaan saat ini dengan keterbatasan produksi secara teknis. Apabila
penj adwalan tidak direncanakan secara hati-hati kemungkinan akan menimbulkan “bottleneck”
yang akan mengakibatkan waktu tunggu.
Penjadwalan Operasi merupakan hal penting bagi perusahaan. Apabila perusahaan hanya
menerima pekerjaan yang datangnya satu per Satu, tidak akan menimbulkan masalah
penjadwalan. Tetapi apabila perusahaan menerima pekerjaan dalam waktu yang bersamaan,
maka pasti akan menimbulkan permasalahan tersendiri. :
Penjadwalan memberikan dasar untuk membebankan pekerjaan pada pusat kerja.
Pembebanan adalah sebuah tehnik pengendalian kapasitas yang menyoroti masalah pemberian
beban yang terlalu berat dan ringan. Pengurutan (seguencing disebut pembagian tugas atau
dispaching) menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap pusat kerja. Sebagai
contoh, anggap terdapat 10 pasien yang dibebankan pada sebuah klinik medis untuk
mendapatkan perawatan.
Dalam urutan seperti apakah mereka seharusnya diperlakukan ? Haruskah pasien yang
pertama dilayani adalah pasien yang datang pertama kali ataukah pasien yang memerlukan

Laboratorium Manajemen 3
Praktikum Manajemen Operasi II

perawatan darurat ? Metode pengurutan memberikan informasi terperinci. Metode ini dikenal
sebagai aturan perioritas untuk mengurutkan atau membagikan pekerjaan pada pusat kerja.
Aturan prioritas merupakan aturan yang dipergunakan untuk menetunkan urutan
pekerjaan dalam fasilitas yang berorientasi pada proses. Aturan prioritas yang paling populer
dibagi menjadi empat:
1. Earliest Due Date (EDD), batas waktu paling awal. Pekerjaan dengan batas waktu yang
paling awal dikerjakan terlebih dahulu.
2. First Come First Served (FCFS), yang pertama datang yang pertama dilayani. Pekerjaan
pertama yang datang di sebuah pusat kerja diproses terlebih dahulu.
3. Shortest Processing Time (SPT), waktu pemrosesan terpendek. Pekerjaan yang memiliki
waktu pemrosesan terpendek ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu.
4. Longest Processing Time (LPT), waktu pemrosesan terpanjang. Pekerjaan yang memiliki waktu
pemrosesan lebih panjang, lebih besar biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih
dahulu.
Perintah Kerja Ini merupakan tindak lanjut dari penjadwalan, di mana perusahaan dapat
membandingkan beberapa perintah kerja untuk mendapatkan hasil yang efisien.

C. Prosedur Kerja
Untuk melaksanakan kegiatan paraktikum Penjadwalan ini maka setiap
- kelompok harus mengikuti prosedur di bawah ini.
1. Mengurutkan pekerjaan-pekerjaan berdasarkan metode perintah kerja Earliest Due Date,
First Come First Served, Shortest Processing Time, dan Longest Processing Time.(LK 1)
2. Berdasarkan langkah 1, menentukan waktu proses secara keseluruhan dan digambarkan di
dalam Gant Charts. (LK 2)
3. Menentukan urutan pekerjaan, waktu pengerjaan atau pemrosesan, aliran waktu, batas
waktu pekerjaan dan keterlambatan. (LK 3)
4. Memilih metode terbaik dengan memperhatikan kinerja berdasarkan rumus-rumus di
bawah ini (LK 4):
a. Waktu penyelesaian rata-rata = ∑


b.
Utilisasi = ∑

Laboratorium Manajemen 4
Praktikum Manajemen Operasi II

c. Jumlah pekrjaan rata-rata dalam sistem =

d. Keterlambatan pekerjaan rata-rata = ∑


C. Kasus
Sebuah perusahaan perakitan mesin pompa memiliki enam pekerjaan yang menunggu untuk di proses.
Waktu pemrosesan dan batas waktu diberikan pada tabel di bawah.

PEKERJAAN WAKTU PEMROSESAN BATAS WAKTU PEKERJAAN (HARI)


PEKERJAAN (HARI)

A 6 22
B 12 14
C 14 30
D 2 18
E 10 25
F 4 34

Kerjakan dengan empat metode yang anda ketahui dan tentukan metode mana yang terbaik.
Sesuai dengan tahapan-tahapan prosedur kerja.

Laboratorium Manajemen 5
Praktikum Manajemen Operasi II

LEMBAR KERJA

Lembar Kerja 1
Urut-urutan Pekerjaan
1. Earliest Due Date
……………………………………………………………………………………………...

2. First Come First Served


……………………………………………………………………………………………...

3. Shortest Processing Time


……………………………………………………………………………………………...

4. Longest Processing Time


……………………………………………………………………………………………...

Laboratorium Manajemen 6
Praktikum Manajemen Operasi II

Lembar 2

Gantt Charts

1. Earliest Due Data


Pekerjaan

Waktu Proses =

2. First Come First Served


Pekerjaan

Waktu Proses =

Laboratorium Manajemen 7
Praktikum Manajemen Operasi II

3. Shortest Processing Time


Pekerjaan

Waktu Proses =

4. Longest Processig Time


Pekerjaan

Waktu Proses =

Laboratorium Manajemen 8
Praktikum Manajemen Operasi II

Lembar Kerja 3
1. Earliest Due Date
Urutan Pekerjaan Waktu Pekerjaan Aliran Waktu Batas Waktu Pekerjaan Keterlambatan

2. First Come First Served


Urutan Pekerjaan Waktu Pekerjaan Aliran Waktu Batas Waktu Pekerjaan Keterlambatan

3. Shortest Processing Time


Urutan Pekerjaan Waktu Pekerjaan Aliran Waktu Batas Waktu Pekerjaan Keterlambatan

4. Longest Processing Time


Urutan Pekerjaan Waktu Pekerjaan Aliran Waktu Batas Waktu Pekerjaan Keterlambatan

9
Laboratorium Manajemen
Praktikum Manajemen Operasi II
Lembar Kerja 4

Hasil dari keempat aturan ini di ringkas pada table berikut:

Waktu Jumlah Keterlambatan


Pekerjaan
Aturan Penyelesaiaan Utilitas (%) Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-rata/hari (hari)
dalam sistem

FDFS
SPT
EDD
LPT

Interpretasi
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

Laboratorium Manajemen 10

Anda mungkin juga menyukai