Audit internal profesional membutuhkan seorang staf yang profesional. Lingkup yang luas
dari audit internal modern mensyaratkan pengetahuan yang luas mengenai metode-rnetode
dan teknik-teknik audit. Persyaratan ini menetapkan standar yang tinggi pula dalam audit
internal standar yang sudah tidak bisa dikompromikan lagi. Lebih baik kekurangan staf
daripada menggunakan seorang auditor internal yang hanya dalam satu penugasan saja dapat
merusak kredibilitas yang telah dibangun selama bertahun tahun.
Oleh karena itu, direktur audit internal harus mempertimbangkan beberapa atribut tertentu
seperti pengetahuan profesional, kemampuan, dan kualitas karakter, dalam melakukan
pengambilan keputusan pemilihan karyawan dan mempertahankannya. Pendidikan mampu
mengembangkan kemampuan profesional, pengalaman di dunia nyata kemudian
rnengasahnya.
Pendidikan akan mengembangkan pengetahuan, keahlian dan disiplin yang penting dalam
kinerja audit internal profesional. Dikarenakan lingkup audit internal yang luas, merupakan
suatu hal yang hampir mustahil bagi seseorang untuk dapat menguasai seluruh subjek
dilalamnya. Sebuah audit secara keseluruhan hendaknya memiliki kecakapan dalam
melaksanakan setiap penugasan audit atau paling tidak memiliki akses atas kecakapan
tersebut. Seorang auditor seharusnya memuliki kecakapan dalam keahlian utama yang
diperlukan dalam melakukan audit internal yang mendalam.
Untuk mendapatkan tenaga audit yang professional maka perlu menarik calon auditor internal
yaitu melakukan wawancara dan melakukan tes.
Pertemuan staf
Untuk masalah-masalah rumit yang membutuhkan studi lebih lanjut, pertemuan ini dapat
menjadi ruangan kelas yang mengajarkan mengenai teknik-teknik seperti penggunaan
computer dalam sampling, pembuatan model, teori probabilita, penentuan risiko, dan metode
riset lainnya.
Pertemuan staf, dapat juga digunakan sebagai katup pengaman, di mana staf diberikan
kesempatan untuk mengungkapkan opininya mengenai masalah-masalah seperti prosedur
administratif yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, kemungkinan promosi, penggajian,
kurangnya komunikasi, dan masalah kecil potensial lainnya yg sebaiknya tidak dibiarkan dan
menjadi besar.
Beberapa materi yang dapat dipertimbangkan sebagai topik pertemuan staff antara lain:
1. Membuat program audit.
2. Presentasi kertas kerja.
3. Penyusunan laporan audit.
4. Mengembangkan temuan.
5. Menjelaskan temuan yang menarik.
6. Pemilihan sampel.
7. Menentukan tingkat keyakinan dan batas ketelitian.
8. Penggunaan audit proses.
9. Mengaudit e-business.
10. Menentukan teknik sampling yang dapat digunakan untuk keadaan yang berbeda-
beda.
11. Survei versus pemeriksaan terinci.
12. Apa bukti yang dapat diterima dari sebuah tindakan perbaikan.
13. Produk baru organisasi.
14. Sistem baru organisasi.
15. Masalah-masalah lingkungan.
16. Presentasi oleh perwakilan dari departemen lain.
17. Kontrol kualitas audit internal.
a. Tujuan
Kami bertujuan untuk melakukan evaluasi tentang memadai atau tidaknya sistem kontrol
atas akurasi gambar-gambar teknik.
Kami bertujuan untuk memutuskan apakah sistem telah berjalan sebagaimana mestinya.
b. Lingkup
Kami menelaah sistem dan prosedur dengan membaca petunjuk dan wawancara kepada
para karyawan bagian teknik.
Kami memeriksa 100 gambar teknik dengan rinci.
c. Temuan Kontrol
Kami menemukan bahwa manual pembuatan gambar telah disusun untuk memberikan
petunjuk-petunjuk yang rinci kepada para pembuat gambar teknik.
Kami menemukan bahwa semua gambar harus diverifikasi keakuratannya oleh
pemeriksa gambar.
Kami menemukan bahwa setelah diperiksa, gambar-gambar tersebut harus ditelaah oleh
supervisior sebelum dikeluarkan.
d. Temuan Pelaksanaan
Kami menemukan cukupnya persediaan manual pembuatan gambar untuk setiap
insinyur, namun 20% dari manual-manual tersebut tidak di perbaharui.
Pengujian kami atas 100 gambar menunjukan bahwa semua telah di verifikasi oleh
pemeriksa gambar.
Pengujian kami atas gambar yang diperiksa menunjukan bahwa semua telah di
tandatangani oleh supervisior teknik sebelum dikeluarkan.
e. Opini
Merupakan opini kami bahwa sistem kontrol telah memadai.
Menurut opini kami, sistem telah berjalan sebagaimana mestinya kecuali ada kenyataan
bahwa beberapa manual tidak diperbaharui.
f. Rekomendasi
Kami merekomdasikan agar seluruh manual dipeerbaharui secepat mungkin.
Kami merekomendasikan agar para supervisior secara rutin memeriksa manual-manual
untuk memastikan bahwa manual tersebut selalu diperbaharui.
Bagaimana Memberikan Orientasi
Orientasi, suatu hal yang dapat dibedakan dari pelatihan, berarti memberikan arah yang tepat
kepada auditor-auditor baru. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada para staff
sehingga mereka dapat bekerja dengan produktif secepat mungkin. Pada umumnya orientasi
berlangsung paling tidak selama tiga atau empat hari dan hendaknya disusun menjadi
beberapa tahap:
Memberikan orientasi kepada anda, sebagai anggota baru audit interna, pada lingkungan baru
anda. Untuk memberikan pedoman melalui penelaahan atas hal-hal administratif dan teknis
terkait sebelum anda ditempatkan dibawah sebuah organisasi audit.
b. Organisasi
- Perusahaan
Memberikan sebuah gambaran umum dari struktur organisasi perusahaan dengan nama-
nama manajemen kunci
- Audit internal
Menunjukan dimana letak audit internal dalam organisasi tersebut. Memberikn nama-
nama dari pihak yang berhubungan erat dengan fungsi audit. Menjelaskan tanggung
jawab fungsional yang terdapat pada bagian-bagian dalam organisasi audit
c. Administrasi
1. Jam kerja
2. Sifat arahan-arahan organisasi
3. Pengumuman harian atas lokal
4. Manual administratif
5. Pengiriman cek gaji
6. Manual audit
7. Pelaporan waktu
8. Perbekalan
9. Masalah-masalah keamanan
10. Penugasan meja
d. Elektronik
1. Pribadi
2. Piranti lunak pendukung
e. Kepegawaian
1. Cuti
2. Izin militer
3. Cuti sakit
4. Program pensiun
5. Hari libur
6. Asuransi
7. Tugas juri
Melakukan Monitoring
Salah satu sudut pandang dari pengembangan staf yang jarang sekali dibahas adalah proses
monitoring. Keuntungan monitoring menurut Dr. Ramamoorti yaitu:
1. Membuat proses asimilasi yang lebih mudah ke dalam organisasi dan budaya
profesional.
2. Terciptanya rasa kesatuan antara mentor dan anak didiknya sehingga
mengembangkan rasa saling percaya dan kompetensi.
3. Pengembangan sikap skeptisme profesional yang layak dan kemampuan untuk
menerapkan pertimbangan profesional yang baik.
4. Peningkatan keahlian teknis dan manajemen, termasuk penyelesaian masalah,
kemampuan berkomunikasi dan kepeminpinan.
5. Memberikan akses pada nasihat mentor yang telah berpengalaman dalam menghadapi
munculnya ketidakpastian yang tidak dapat dielekan lagi dalam kehidupan pribadi dan
profesional seseorang.
3. Program Orientasi dan Pelatihan Karyawan Baru
Program yang diberikan dibawah ini bertindak sebagai pelengkap dari pedoman orientasi dan
membantu supervisor pelatihan dalam memberikan informasi tambahan mengenai hal-hal
administrasi umum dan aspek-aspek yang lebih teknis dari pendekatan aktivitas audit kepada
para auditor baru. Program ini juga hendaknya menyertakan informasi-informasi tambahan
lainnya apabila diperlukan.
Masa orientasi itu sendiri akan berlangsung tiga sampai lima hari. Tergantung pada latar
belakang individu karyawan tersebut. Petunjuk lisan dan tour yang diberikan hendaknya
disebar diantara waktu membaca sehingga memberikan beberapa variasi selama periode
orientasi.
1. Tugas-tugas dan kewajiban jabatan dari seluruh anggota audit internal. Dari direktir
audit internal sampai audit asisten. Berikanlah auditor baru salinan deskripi kerja
mereka dan berikan jawaban apabila mereka mengutarakan pertanyaan mengenai hal
tersebut
2. Standar audit dan hubungannya dengan cakupan audit, pemeriksaan audit dan catatan-
catatan dalam laporan administratif dan komunikasi
3. Piagam audit
Organisasi
Mintalah para karyawan baru menghadiri kelas-kelas orientasu khusus yang diselenggarakan
oleh perusahaan.
1. Berikan jawaban atas setiap pertanyaan yang dikeluarkan oleh para auditor baru
setelah mendapat petunjuk dari kelas tersebut.
2. Lakukanlah tour pabrik,sebagai pelengkap dari tour yang telah diberikan selama
mengikuti kelas yang diselenggarakan oleh perusahaan jika diperlukan.
1. Struktur organisasi
2. Informasi umum perusahaan
3. Pengguanaan sumber luar (outsourching)
4. Laporan tahunan perusahaan yang terakhir.
Audit Internal
1. Standars for the profesional of internal auditing (bersama dengan practice adviory).
2. Kode etik.
3. Arsip-arsip referensi aktivitas audit internal yang terdapat di internal auditor. Onternal
auditing, bibiografy of internal auditing dan laporan-laporan riset serta tambahan lain
yang dikeluarkan oleh instituse of internal auditors.
Program-program Pelatihan
Banyak orang termasuk audit internal berfikiran bahwa pendidikan adalah sesuatu yang
berhubungan dengan sekumpulan siswa di ruang kelas,arus perubahan teknologi yang kuat
dalam komunitas bisnis hendaknya menjadi pertanda yang jelas seorang auditor belajar
mengarungi arus tersebut atau tetap dipinggiran.
Studi awal
Ide-ide tau teori baru yang dikemukakan dalam jurnal memberikan kepada kita bahwa rasa
baru atau sebuah pertanda atau program di universitaslah yang dapat memberikan sajian
penuh.
Senior Institute of Internal Auditor (IIA) telah membuka Vision University, sebuah program
pelatihan bagi direktur audit internal baru. Dibentuk melalui kerja sama dengan Louisiana
State University Center for Internal Auditing. Vision University dirancang untuk memberikan
sarana-sarana yang dibutuhkan oleh seorang direktur audit internal baru untuk dapat langsung
bekerja.
Pertemuan Staf
Pertemuan staf dapat juga digunakan sebagai katup pengaman, dimana staf diberikan
kesempatan untuk mengungkapkan opininya mengenai maslah-masalah seperti prosedur
administratif yang tidak berjalan sebgaimana mestinya, kemungkinan promosi, penggajian,
kurangnya komunikasi, dan masalah-masalah kecil potensial lainnya yang sebaiknya tidak
dibiarkan dan menjadi besar. Beberapa materi yang dapat dipertimbangkan sebagai topik
pertemuan staf antara lain:
Dengan menghadiri pertemuan chapter IIA lokal, kita juga mendapatkan kesempatan untuk
mendengarkan berbagai makalah pembicaraan mengenai audit dan topik-topik lain yang
berhubungan dengannya. Menduduki jabatan sebagai ketua komisi atau anggota akan
menambah bobot seseorang dan memberikan kesempatan untuk membuat keputusan
manajemen, mencoba ide-ide baru, dan memperluas jaringan kolega-kolega profesionalnya.
Riset
Riset adalah suatu bentuk pendidikan yang memiliki banyak keuntungan sampingan. Seorang
periset dapat menjadi seorang siswa dan juga sekaligus seorang guru, memberikan pelajaran
baik kepada diri maupun kepada orang lain didepartemennya.
Pencadangan untuk melakukan proyek riset hendaknya sudah dibuat dalam rencana tahunan.
Proyek tersebut kemudian diberikan nomor proyek dan anggaran proyeknya. Preset dipilih
dari staf-staf yang ada dengan mempertimbangkan kemampuannya, penerimaan alamiahnya,
dan bagaimana riset tersebut dapat memberikan keuntungan untuknya.
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei terhadap manajemen dan staf
serta melakukan penelaahan terhadap sasaran audit masing-masing departemen. Selain itu,
dilakukan analisis terhadap memo-memo ringkasan audit, yang biasanya dibuat setelah
penugasan audit berakhir, yang mencatat perlunya sebuah subjek mendapatkan pelatihan
lebih lanjut.
Dibawah ini adalah beberapa materi kursus yang berhubungan dengan audit:
Disamping lulus dari ujian, pelamar sertifikasi CCSA harus mampu menunjukkan keahlian
melakukan fasilitas yang baik. Calon tersebut akan diamati dalam sebuah setting fasilitas,
seperti sebuah seminar atau pertemuan, dimana keampuannya akan dinilai oleh pengamat
yang memenuhi kualifikasi.
Evaluasi Staf
Sasaran utama dari evaluasi staf adalah untuk memberikan saran kepada para karyawan
mengenai status pekerjaan mereka dan mengidentifikasikan kelemahan maupun kesempatan
yang dapat mereka capai untuk meningkatkan kontribusi secara keseluruhan pada departemen
yang bersangkutan dan juga menginformasikan kekuatan, kelemahan, dan kemajuan mereka.
Proses evaluasi harus memperhitungkan pengetahuan, keahlian, dan disiplin ilmu yang
diperlukan untuk melakukan suatu penugasan audit. Diantara hal-hal tersebut diatas, salah
satu yang penting adalah kemampuan analitis, yang ditunjukkan melalui kemampuan dalam
berfikir logis dan menyelesaikan masalah secara sistematis.
Sangat
Perencanaan Istimewa Baik Cukup Buruk
Baik
Pemahaman atas prosedur dan masalah yg
berhubungan dengan aktivitas yang
diperiksa – perhatian terhadap sasaran 40 36 32 24 16
aktivitas yang ditelaah dan hubungan
sasaran tsb dengan sasaran perusahaan.
Cakupan program audit atas seluruh poin-
poin kontrol kunci – dengan memberikan
50 45 40 30 20
bobot dan penekanan kepada poin kontrol
paling signifikan.
Jenis tes yang direncanakan – penggunaan
30 27 24 18 12
imajinasi dan prinsip ekonomi.
Derajat tes yang direncanakan –
30 27 24 18 12
penggunaan teknik sampling yang sesuai.
TOTAL 150 135 120 90 60
Komunikasi Lisan
Kejelasan dan keringkasan. 60 54 48 36 24
Kemampuan persuasif. 40 36 32 24 16
TOTAL 100 90 80 60 40
Administrasi
Mampu memenuhi anggaran. 40 36 32 24 16
Mampu memenuhi tenggat waktu. 35 31 28 21 14
TOTAL 75 67 60 45 30
5. Petunjuk Umum
Petunjuk Umum:
Tujuan dari formulir penilaian kinerja staf adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
kualifikasi tingkat pekerjaan staf anggota audit dan juga prospek yang ada untuk peningkatan
di masa datang. Laporan penilaian kinerja diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan
perubahan kompensasi dan promosi, juga merupakan sarana peringkasan informasi untuk
membantu pelaksanaan bimbingan dan pelatihan yang efektif bagi staf anggota yang
bersangkutan.
DEFINISI
Faktor Nilai
Faktor Kinerja
Arti Nilai
Faktor Kinerja
O – Outstanding (Luar Luar biasa, superior (dapat terjadi hanya pada kasus-kasus
Biasa) yang jarang).
Jauh di atas rata-rata; menunjukkan kemampuan yang jarang
E – Excellent (Istimewa)
ditemukan.
S+ - Satisfactory Plus Diatas rata-rata.
Menunjukkan tingkat hasil kerja yg dapat diterima dengan
S - Satisfactory
perintah yang jelas.
Nilai marginal; tidak memenuhi standar minimum yang dapat
S- - Satisfactory Minus
diterima.
Karakteristik Pribadi
Peningkatan mutlak diperlukan utk dapat memenuhi standar
NI – Needs Improvement
yang diterima.
Memenuhi seluruh persyaratan normal standar yang dapat
FA – Fully Acceptable
diterima.
Sebuah perusahaan melakukan percobaan mengenai penggunaan formulir evaluasi unik yang
terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama mencoba untuk menghubungkan kontribusi dan
kinerja individu dengan sasaran dari departemen audit. Bagian kedua berhubungan dengan
karakteristik karyawan itu sendiri.
6. Berikut menunjukkan contoh dari formulir yang berhubungan dengan hasil pekerjaan.
Kontrol Internal
Kontraktor dan Konsultan
Kualitas Lingkungan
Nonfasilitas
Manajemen Kualitas Total
Kepemimpinan Profesional
Kepatuhan pada Peraturan