Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN - 5

MANAJEMEN AUDIT – EBA701

TEKNIK AUDIT DALAM AUDIT


MANAJEMEN

M. Hendri Yan Nyale, SE., M.Ak - 7862


TUJUAN PEMBELAJARAN

Mampu memahami dan menjelaskan penerapan


teknik-teknik Audit Manajemen

Email group :
ueu.mjmaudit.eba701@gmail.com
TOPIC SESI 5

01. Pengenalan Objek dan Kriteria Audit

02. Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit

03. Teknik-teknik Field Audit


PENGENALAN OBJEK DAN KRITERIA AUDIT
1. Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan dokumen atas
kertas kerja tahun sebelumnya, temuan-temuan audit, bagan organisasi, dan
dokumen-dokumen lain yang akan membantu untuk lebih memahami
subyek audit.
2. Dokumen tersebut memberikan semacam pandangan menyeluruh bagi
auditor, masalah-masalah yang sebelumnya ditemukan, dan langkah-
langkah yang diambil atau janji-janji untuk menyelesaikannya. Bila audit
merupakan bagian penugasan rutin atau merupakan penugasan baru,
penelaahan literature yang ada mengenai subjek tersebut merupakan hal
penting.
3. Objek audit meliputi keseluruhan perusahaan dan/atau kegiatan yang
dikelola oleh perusahaan tersebut dalam rangka mencapai tujuannnya.
Setiap objek audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-
beda sesuai dengan karakteristik dan system pendelegasian wewenang
yang diselenggarakan pada perusahaan tersebut.
PENGENALAN OBJEK DAN KRITERIA AUDIT…Lanjutan
4. Dalam pemahaman terhadap objek audit, auditor harus mendapatkan
informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki objek audit
dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Di samping itu, metode operasi
(cara pelaksanaan kegiatan) juga harus menjadi perhatian penting karena
dari hubungan antara metode operasi dengan ketersediaan sumber daya,
auditor akan mendapatkan informasi awal apakah suatu kegiatan telah
dilaksanakan dengan ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai
tujuannya.
5. Penelaahan terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek
audit. Penelaaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
peraturan-peraturan yang berhubungaan dengan objek audit baik bersifat
umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai
program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit. Dalam
penelaahan ini auditor dapat memahami bata-batas wewenang objek audit
dan berbagai program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya.
PENGEMBANGAN KRITERIA AWAL AUDIT
• Pengertian Kriteria: adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap
individu maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan.
• Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain:
1. Tujuan dari kegiatan yang diaudit
2. Pendekatan audit
3. Aktivitas tujuan audit
• Karakteristik kriteria yang baik antara lain:
1. Realistis
2. Dapat dipercaya
3. Bebas dari pengaruh kelemahan manusia
4. Mengarah pada temuan-temuan dan kesimpulan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemberi
tugas audit.
5. Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda yang dapat menimbulkan interpretasi
yang berbeda.
6. Dapat dibandingkan
7. Diterima semua pihak
8. Lengkap
9. Memerhatikan adanya rentang waktu pada saat suatu kejadian/kegiatan berlangsung.
PENGEMBANGAN KRITERIA AWAL AUDIT…Lanjutan

Dalam pengembangan kriteria ini, auditor dapat mengacu pada beberapa sumber,
antara lain :
1.Undang-undang (peraturan) yang berlaku
2.Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit
3.Norma yang sudah mendapat pengakuan secara umum
4.Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis
5.Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit sejenis
TEKNIK – TEKNIK AUDIT DALAM
PEKERJAAN LAPANGAN
• Auditor memiliki banyak teknik untuk menbantu
mereka mencapai tujuannya. Yang belum jelas
hanyalah penamaan teknik-teknik tersebut di antara
para auditor. Teknik-teknik tersebut dikelompokkan
dalam enam judul yang dapat menuntun auditor
dari awal hingga akhir pekerjaan lapangan. Definisi
dari setiap judul hanya relevan untuk pemeriksaan
audit dan bukan untuk penggunaan umum.
TEKNIK AUDIT MANAJEMEN
Teknik #1: Penelaahan analisis (Analytical Review):
• Membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, menghitung
kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah maupun persentase, serta menyelidiki
alasan-alasan penurunan atau kenaikan yang material.
• Membandingkan anggaran dengan realisasinya, menghitung dan menganalisis variance
yang terjadi.
• Membuat analisis rasio vertikal maupun horisontol
• Menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas untuk tahun berjalan maupun tahun lalu,
kemudian membandingkanya dengan rasio industri.
Teknik #2: Evaluasi atas management control system yang terdapat di perusahaan
• Biasanya menggunakan internal control questionnaires atau flow chart atau penjelasan
naratif dan pengetesan atas beberapa transaksi perusahaan untuk menguji efektivitas dari
penerapan sistem pengendalian manajemen perusahaan.
Teknik #3: Compliance Test (Pengujian Ketaatan)
• Untuk menguji apakah kriteria yang berlaku (bisa kebijakan perusahaan, peraturan
pemerintah, standar profesi) sudah ditaati oleh setiap bagian dalam perusahaan.
TEKNIK – TEKNIK AUDIT DALAM PEKERJAAN
LAPANGAN
• Berikut ini teknik-teknik Audit Pekerjaan Lapangan (Field Audit):
1. Mengamati
2. Mengajukan pertanyaan
3. Menganalisis
4. Menverifikasi
5. Menginvestigasi
6. Mengevaluasi

Dari enam bentuk pekerjaan lapangan, lima teknik pertama bisa dianggap
sebagai bagian dari proses pengukuran. Teknik terakhir, mengevaluasi,
memberi makna pada informasi yang dikumpulkan auditor.
Mengamati
• Bagi auditor, mengamati berarti melihat, memperhatikan, tidak
melewatkan hal-hal yang dianggap penting. Hal ini
mengimplikasikan diterapkannya pandangan yang berhati-hati
dan berpengetahuan pada orang, fasilitas, proses, dan barang-
barang. Hal ini juga berarti pemeriksaan visual yang memiliki
tujuan, memiliki nuansa perbandingan dengan standar, dan
suatu pandangan yang evaluatif.
• Pengamatan ini dapat dilakukan atas catatan dokumen, diagram,
bagan, dan lain-lain. Karena semua prosedur audit, termasuk
mengamati, sebagian besar berisi pengukuran, maka observasi
yang layak merupakan salah-satu teknik audit yang paling sulit.
• Auditor mengukur apa yang ia lihat lalu dibandingkan dengan
apa yang ada dalam pikirannya. Bila si auditor makin
berpengalaman, makin banyak standard an pola yang mereka
simpan, makin waspada mereka terhadap penyimpangan yang
terjadi, dan makin baik observasi yang dilakukan.
Mengamati…Lanjutan
Berikut ini contoh bagaimana auditor melakukan observasi diiringi analisis
yang imajinatif dan berpengetahuan selama pemeriksaan audit:
• Setiap orang mengetahui kasus penawaran yang diwarnai kolusi
karena perusahaan yang mengundang penawaran untuk suatu
pekerjaan melakukan rapat secara rahasia dan memutuskan siapa
yang akan menang. Ini dikenal sebagai kelompok Pecundang-untuk
sebuah pekerjaan yang seharusnya memiliki biaya sekitas Rp.100 jt
mereka sepakati bahwa empat perusahaan akan menawarkan Rp.125
jt dan satu perusahaan hanya menawarkan Rp.120.jt. Bisa diduga,
perusahaan yang menawarkan harga terendah mendapatkan
pekerjaan tersebut dan membagi keuntungan dengan para anggota
kelompok, atau dengan rela menjadi pihak yang kalah pada penawaran
selanjutnya. Tentu saja aksi-aksi kelompok pecundang tidak mudah
untuk dijalankan. Hal ini membutuhkan hubungan komunikasi lewat
telepon secara diam-diam, argument mengenai berapa yang harus
ditawarkan, biaya ekstra yang harus disembunyikan, dan tidak
ketinggalan, giliran siapa yang menang.
Mengajukan Pertanyaan
• Mengajukan pertanyaan mungkin merupakan teknik yang paling pervasive bagi
auditor yang menelaah operasi. Pertanyaan dianjukan selama audit dan bisa
secara lisan ataupun tertulis. Pertanyaan lisan adalah yang paling sering digunakan
namun mungkin yang paling sulit untuk dikemukakan.
• Perolehan informasi bisa menjadi suatu seni tersendiri. Mendapatkan fakta tanpa
membuat klien marah kadang-kadang bukanlah tugas yang mudah. Jika klien
merasa dicecar atau merasa diperiksa silang, mereka cenderung bertahan dan
enggan berperan menyingkap kebenaran. Informasi yang mereka berikan bisa jadi
salah atau kurang lengkap; jawaban mungkin malah tidak keluar sama sekali.
Auditor memahami pandangan kebanyakan klien terhadap mereka yaitu dipandang
sebagai ancaman potensial bagi posisi mereka dan bisa mengubah sikap mereka
untuk mengurangi ketakutan, peluang untuk mendapatkan informasi yang berguna
akan meningkat.
• Pertanyaan-pertanyaan kadang-kadang bisa menjadi cara yang paling memuaskan
untuk menentukan seberapa baik atau seberapa buruk suatu aktivitas dilakukan.
Pengujian mengenai apakah suatu jasa bisa diterima tergantung pada opini orang
yang melakukan jasa tersebut. Hal ini tepat diterapkan untuk operasi teknis, yang
hanya teknisi yang memenuhi syarat untuk mengevaluasi sejauh mana jasa atau
produk memenuhi ekspetasi atau standar mereka sendiri
Menganalisis
• Menganalisis berarti memeriksa secara rinci. Artinya kita memecah entitas yang kompleks
ke dalam bagian-bagian kecil untuk menentukan karakteristik yang sebenarnya. Istilah ini
juga berarti melihat lebih dalam beberapa fungsi, aktivitas, atau kelompok transaksi dan
menentukan hubungan masing-masing.
• Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kualitas, penyebab, dampak, motif dan
kemungkinan-kemungkinan, sering kali sebagai fasilitator bagi penelitian selanjutnya atau
sebagai dasar pertimbangan. Dalam mengaudit operasi, subyek yang terbentang dalam
spektrus yang luas; begitu pula jenis-jenis analisis yang mungkin digunakan auditor dalam
membuat evaluasi.
• Auditor bisa membuat daftar sampel pesanan pembelian dalam lembar kertas kerja dan
menganalisis penawaran yang dilakukan, satu-satunya sumber pembelian yang ada,
persetujuan, data masa lampau untuk pembelian tertentu, rute pengangkutan, analisis
biaya, jadwal, persiapan pesanan pembelian yang akurat, keputusan membeli atau
menproduksi sendiri, dan lain-lain. Penggunaan metode kecerdasan artfisial bisa
membantu.
Memverifikasi
• Menverifikasi berarti mengonfirmasi kebenaran, akurasi,
keaslian, atau validasi sesuatu. Hal ini merupakan sarana tertua
yang dimiliki auditor. Cara ini paling sering digunakan untuk
mendapatkan kebenaran fakta atau rincian dalam suatu akun
atau laporan. Hal ini mengimplikasikan upaya yang disengaja
untuk menentukan akurasi atau validitas beberapa laporan atau
tulisan dengan mengujinya, seperti membandingkannya dengan
fakta yang diketahui, dengan ada asli atau dengan suatu
standar.
• Verifikasi mencakup konfirmasi dan perbandingan; pernyataan dari seseorang dikonfirmasi melalui
pembahasan dengan orang-orang lain, atau satu dokumen dibandingkan dengan satu atau lebih
dokumen lain yang valid. Verifikasi juga mencakup konfirmasi, yang artinya menghapuskan semua
keraguan melalui validasi independen oleh pihak-pihak yang objektif.
Menginvestigasi
• Menginvestigasi merupakan istilah yang secara umum diterapkan pada pelaksanaan Tanya
jawab untuk menemukan fakta-fakta yang tersembunyi dan mencari kebenaran. Hal ini
mengimplikasikan penelusuran informasi yang sistematis yang diharapkan auditor bisa
ditemukan atau perlu diketahui. Cara ini mencakup, tapi tidak terbatas pada, penyidikan-
investigasi yang menyelediki lebih dalam dan ekstensif dengan maksud mendeteksi kesalahan.
• Auditor bisa menginvestigatif, tapi menginvestigasi berbeda dengan mengaudit. Audit
mengandung objektivitas. Investigasi berupaya mencari bahan bukti atas terjadinya kesalahan.
Oleh karena itu, investigasi memiliki lebih dalam petunjuk dibandingkan analisis dan verifikasi,
yang berarti penelaahan data yang memiliki karakteristik yang relatif tidak diketahui-sampai
diperiksa. Buku ini mengartikan investigasi sebagai cara menangani suatu kondisis yang
mencurigakan.
• Penyelidikan secara khusus terkait dengan kejahatan, di sini auditor
harus berhati-hati untuk tidak melampaui kewenangannya
Penyelidikan sering kali melibatkan pertimbangan hukum dan
criminal. Setelah mendapatkan beberapa bukti atas terjadinya
kejahatan, auditor harus melaporkannya ke orang yang
berpengalaman mengenai masalah tersebut.
Menginvestigasi…Lanjutan
• Auditor yang tidak memperhatikan peringatan semacam ini bisa
melanggar hak seseorang dan membuat organisasi mereka dituntut
atas terjadinya pencemaran nama baik, fitnah, pembunuhan
karakter, melakukan kejahatan, atau pengenaan hukuman penjara
yang keliru. Oleh karena itu dalam masalah-masalah tersebut
sebaiknya auditor menghubungi bagian keamanan organisasi atau
penasihat hukum.
Mengevaluasi
• Mengevaluasi, sebagaimana penilaian sebagai istilah yang berhubungan, melibatkan estimasi nilai.
Dalam audit, hal ini berarti menuju suatu pertimbangan. Artinya menimbang apa yang telah dianalisis
dan menentukan kecukupan, efisiensi dan efektivitasnya. Hal ini merupakan langkah yang berada
diantara analisis dan verifikasi di satu sisi dan opini audit di sisi yang lain. Hal ini mencerminkan
kesimpulan yang dihasilkan auditor berdasarkan fakta-fakta yang telah dikumpulkan.
• Evaluasi mengimplikasikan pertimbangan professional, dan merupakan rangkaian yang berjalan
melewati keseluruhan proses audit. Pada tahap awal pemeriksaan audit, auditor harus mengevaluasi
suatu resiko khusus-risiko menghilangkan suatu aktivitas dari penelaahan mereka, dibandingkan dengan
biaya pemeriksaan.
• Dalam program audit, auditor harus mengevaluasi perlunya pengujian rinci sebagai pengganti survey
atau penelusuran. Dalam prosedur pengambilan sampel, auditor harus mengevaluasi ketepatan dan
tingkat keyakinan yang dibutuhkan untuk mencapai keandalan sampel yang mereka yakin dibutuhkan.
Karena mereka membandingkan transaksi dengan standard an menemukan penyimpangannya, mereka
harus mengevaluasi signifikansi dari penyimpangan tersebut dan menentukan apakah tindakan
perbaikan diperlukan. Karena mereka meringkas hasil-hasil pemeriksaan audit, mereka harus
mengevaluasi apa implikasi dari hasil-hasil tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai