000 L
DI PT. REMULA INTI REKAYASA
KERJA PRAKTEK
Disusun Oleh :
HERWINDA KUSUMA RAMDHANI
41187001190068
Oleh:
Menyetujui,
Pembimbing
Ahsan, S.T., MT
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Mesin S-1
UNIVERSITAS ISLAM “45”
R.Hengki Rahmanto,ST.,M.eng
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan rahmat
dan karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek
dengan judul : PROSES PEMBUATAN TANGKI KAPASITAS 20.000L.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kerja praktek ini masih jauhdari
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu
demisempurnanya laporan kerja praktek ini, penulis sangat membutuhkan
dukungan dansumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yangsebesar besarnya kepada pihak yang membantu dalam pelaksanaan dan
pembuatanlaporan kerja prakteknya yaitu :
1. Allah swt atas segala rahmat dan karunia-Nya hingga saya dapat
melaksanakan kerja praktek dan menulis laporan ini dengan lancar.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan moral, materi dan semangat
yang tidak ternilai selama melaksanakan kegiatan kerja praktek.
3. Bapak Ahsan, S.T M.T selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing kerja praktek, pembuatan laporan kerja praktek dan
pelajaran berharga lainya.
4. Bapak R Hengki Rahmanto, S.T M.eng, selaku kepala program studi
Universitas Islam 45 Bekasi, yang telah memberikan bantuan dalam
prosedur administrasi pelaksanaan kerja praktek.
5. Ibu Sulistianah, selaku HRD perusahaan yang telah menerima saya untuk
kerja praktek di PT. REMULA INTI REKAYASA.
6. Bapak Slamet Raspudin, selaku kepala produksi, yang telah banyak
membantu dalam membimbing dan memberikan pengarahan dalam
melaksanakan kerja praktek.
7. Bapak MADIN selaku leader produksi, yang telah banyak memberikan
informasi terkait proses assembly.
8. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang
juga banyak membantu selama saya menusun laporan kerja praktek in
ii
DAFTAR ISI
iii
4.2 Flowchart proses pembuatan tangki ....................................................... 30
4.3 Data Pembuatan Storage Tank 20.000 L ................................................ 32
4.4 Proses Pembuatan Tangki ...................................................................... 34
BAB V................................................................................................................... 45
PENUTUP ............................................................................................................. 45
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 45
5.2 Saran ....................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Perakitan atau biasa disebut dengan assembly line mengacu pada pembuatan
produk yang setiap bagiannya diatur agar menghasilkan produk jadi lebih cepat dari
metode biasanya. Dalam metode assembly line, pergerakan pekerja harus sesedikit
mungkin, dan komponen yang akan dipasang biasanya ditempatkan pada konveyor
dan dijalankan sesuai dengan urutan pembuatan produk. Salah satu tolak ukur
keberhasilan proses manufaktur adalah terbentuknya suatu produk yang telah di
rancang dengan tepat waktu dan tidak ada kendala dalam proses perakitan
Dari latar belakang diatas, perumusan masalah pada praktek kerja ini
adalah bagaimanakah proses perakitan pada proses pembuatan storage tank
20.000L
1
2
VISI
Menjadi perusahaan yang handal dan terpecaya dalam bidang tangki industri
5
6
MISI
Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan memberikan
produk dan service dengan kualitas terbaik dengan harga bersaing
STRUKTUR ORGANISASI
PT REMULA INTI REKAYASA
DIRUT
MANAGER
ELECTRIC
WARE H TAX & ACC
1. Mixing tank
2. Storage Tank
3. Purifier
Purifier (Gambar 2.4) adalah salah satu komponen system bahan
bakar atau minyak lumas yang berfungsi sebagai pembersih bahan bakar
dan minyak lumas yang paling efektif jika dibandingkan dengan komponen
lain yang mempunyai fungsi sama antara lain seperti filter dan tangki endap.
4. Heater tank
Heater Tank (Gambar 2.5) adalah sebuah tangki berbentuk silinder
yang berisi fluida dan kemudian dipanaskan oleh piranti heater bertipe
submerged untuk kemudian mengalirkan temperatur panas kepada section
yang melintasi di tengah – tengah tangki silinder. Heater Tank Dapat
digunakan untuk menjaga suhu gas dan cairan dalam tangki dari -300 ° F
hingga 1000 ° F karena dirancang dengan kepadatan watt rendah, elemen
pemanas koil terbuka untuk pemanasan seragam dari bahan-bahan di dalam
tangki.
5. Reaktor Tank
Reaktor (Gambar 2.6) adalah suatu alat proses tempat di mana
terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan
bukan secara fisika. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi
kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
besar seperti reaktor skala industri.
6. Moveable Tank
Moveable Tank (Gambar 2.7) adalah tangki yang dapat di
pindahkan sesuai dengan kebutuhan industri
LANDASAN TEORI
Storage tank atau tangki dapat memiliki berbagai macam bentuk dan tipe.
Tiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaannya sendiri.
a. Berdasarkan Letaknya
1. Aboveground Tank
Tangki penimbun yang terletak di atas permukaan tanah. Tangki
penimbun ini bisa berada dalam posisi horizontal dan dalam keadaan
tegak(vertical tank). Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara
perletakan diatas tanah, yaitu tangki di permukaan tanah dan tangki
menara.
10
11
2. Underground Tank
Tangki penimbun yang terletak di bawah permukaan tanah. Tangki ini
pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan bahan bakar
minyak(BBM) distasiun pompa bahan bakar untuk umum station
pump boosterunit (SPBU)
b. Dome Roof
Atap yang dibentuk menyerupai permukaan bulatan dan
hanya ditopang pada keliling kubah yang biasanya
digunakanuntuk menyimpan cairan kimia yang bersifat
vilatil pada tekanan rendah
3.3 Perencanan
2. Membuat Jadwal
Scheduling atau pembuatan jadwal. Jadwal ini akan dibuat berdasarkan alur
kerja yang telah ditetapkan. Akan ada skala prioritas produksi yang
melibatkan berapa banyak alat, bahan baku juga sdm yang ditentukan atau
ditetapkan jadwal produksinya nanti.
3. Melakukan Dispatching
Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang
merupakan suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Proses
dispatching ini meliputi berbagai hal seperti bahan,alat, perlengkapan, dan
hal lain yang diperlukan untuk produksi
Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las busur yang
menggunakan busur antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik
pengelasan. Proses ini digunakan dengan perlindungan gas dan tanpa penerapan
tekanan. Proses ini dapat digunakan dengan atau tanpa penambahan filler metal.
GTAW telah menjadi sangat diperlukan sebagai alat bagi banyak industri
karena hasil las berkualitas tinggi dan biaya peralatan yang rendah. Prinsipnya
Panas dari busur terjadi diantara elektrode tungsten dan logam induk akan
meleburkan logam pengisi ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh
gas mulia (Ar atau He).
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan
elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber
panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya
sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas
pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan.
1. Penyedia arus
Definisi Cacat las atau defect merupakan kondisi dimana pengelasan yang
dilakukan tidak sesuai dengan standart yang telah ditetapkan baik berdasarkan
standart ANSI, ASME, ASTM, AWS, ISO, dan lain sebagainya. Sehingga
seorang inspektor sebelum melakukan inspeksi dalam proses pengelasan perlu
mengetahui dan menentukan standart yang berlaku sehingga dapat dilakukan
analisis pada defect pengelasan.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi reject atau accept suatu
pengelasan (identifikasi dan klasifikasi diskontinyu). Pengelasan dikatakan
accept apabila defect yang terdapat pada pengelasan tersebut berada dalam
range standart yang berlaku, sedangkan pengelasan dikatakan reject apabila
melebihi atau kurang dari range pada standart yang berlaku.
Penyebab dari munculnya cacat las atau defect ini dikarenakan
prosedur pengelasan yang tidak memadai ataupun tidak akurat atau bahkan
tidak menggunakan prosedur sama sekali. Prosedur dalam pengelasan ini harus
diterapkan baik sebelum pengelasan, saat pengelasan, ataupun setelah
pengelasan. Sehingga untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan
pemeriksaan sebelum pengelasan dengan cara memeriksa peralatan dan bahan
yang digunakan dalam pengelasan serta memeriksa sambungan dan bukaan root
agar sesuai dengan standart.
Pemeriksaan saat pengelasan dengan cara memastikan metode dan
parameter yang digunakan sesuai dengan standart serta memastikan pengelasan
setiap layer sesuai dengan prosedur. Pemeriksaan setelah selesai pengelasan
20
yaitu melakukan pengukuran dimensi benda hasil las untuk mengetahui accept
atau reject suatu pengelasan.
Identifikasi cacat pada pengelasan sangat penting diketahui dan dilakukan
apalagi bagi pekerja di bidang inspeksi yang mana dengan pengecekan ini
diharapkan suatu produk las akan sesuai dengan standart yang ada sehingga
terjamin keamanannya.
Sebelum membahas mengenai macam-macam jenis welding defect, perlu
diketahui terlebih dahulu alat-alat yang digunakan dalam pengecekan welding
defect yaitu multi purpose welding gauge, penggaris, senter, dan kaca
pembesar. Berdasarkan letak terjadinya defect, maka jenis defect di bedakan
menjadi tiga yaitu defect pada root, defect pada weld face dan defect pada parent
metal.
Penyebab :
Peyebab :
Solusi :
Penyebab :
Solusi :
4. Root concavity
Penyebab :
Solusi :
5. Root undercut
Root undercut merupakan defect yang dapat dicek secara jelas dengan
menggunakan senter. Sebuah defect dikatan root undercut apabila saat kita
menyenter dari tepi root maka akan terlihat bayangan.
Penyebab :
• Root face sangat kecil atau sama sekali tidak ada root face
• Arus yang digunakan terlalu besar
• Kecepatan dalam pengelasan terlalu besar
25
Solusi :
3.6 Material
Stainless steel tipe 316L adalah versi rendah karbon dari tipe
316. Karbon rendah yang terkandung didalam tipe 316L
meminimalkan pengendapan karbit yang merusak sebagai hasil dari
proses pengelasan. Sehingga tipe 316L digunakan ketika dibutuhkan
pengelasan yang memerlukan ketahanan korosi maksimal.
2. Filler Metal
1. Mesin Las
Fungsi mesin las pada umumnya digunakan sebagai sumber
pengelasan yang energinya bersumber dari listrik
2. Welding Torch
3. Gerinda tangan
5. Kedok Las
Fungsi kedok las untuk melindungi bagian wajah dari percikan las,
panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata
28
6. Hoist Crane
7. Palu
Juru las atau welder yang ada di PT. Remula inti rekayasa tidak hanya
mempunyai keahlian dalam bidang las, namun di tuntut juga harus mampu
assembly degan baik. Hasil assembly yang baik juga mempengaruhi hasil
dari sambungan las.
START
Mempelajari drawing
Rolling proses
join shell
Radiography testing
pemasangan nozzle
30
31
Pemolesan dalam
pemasangan legs
pemasangan ladder
pemasangan drain
pemasangan outlet
Pressure test
Visual by QC
proses sandblasting
Visual by QC
Finish
32
DESIGN CONDITION
Standard ASME SEC VIII div I
Installing position Horizontal
Fluid Alkohol
Design pressure -1 ~ 4 bag G
Operating pressure -1 ~ 3 bar G
Hydrostatic test 5.2 bar G
Pneumatic test N/A
Design temprature 100˚ C
Oprating temperature 25-40˚C
Corrosion allowance 0 mm
Radiographic examination SPOT RADIOGRAPHY
Joint eficiency 0.85
PWHT N/A
Insulation 50 mm
Hydro test weight 20.000 kg
Erection weight 4.500 kg
Operating weight 24.500 kg
Painting N/A
NOZZLE TABLE
Gambar 4. 22 Worksheet
2. Rolling Proses
6. Radiography Testing
sampai permukaan dalam tangki seperti cermin agar steril dan tidak
korosi.
Gambar 4.42 Proses Pengelasan Drain Gambar 4.43 Drain setelah Terpasang
19 Visual by QC Proses
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
45
46
Pengertian Las GTAW Argon (Gas Tungsten Arc Welding) TIG adalah,
https://www. Pengelasan.net/las-gtaw/
47