Oleh :
NIM : 5173530022
FAKULTAS TEKNIK
2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG I
PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN – KUALA TANJUNG
Oleh:
5173530022
______________________________________________________________
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan Magang ini. Laporan akhir
pelaksanaan Magang ini merupakan tugas individu untuk memenuhi syarat tugas
mata kuliah Magang I (semester IV).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir pelaksanaan Magang
ini tidak terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik bidang
akademik Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Baharuddin, ST., M.Pd selaku ketua Jurusan Teknik Elektro
3. Bapak Dr. Adi Sutopo, MT selaku ketua prodi Teknik Elektro Nondik
4. Pemimpin, staf, dan karyawan PT. Multimas Nabati Asahan yang telah
memberikan izin dan bantuan selama penulis melakukan kegiatan magang.
5. Teman – teman mahasiswa Teknik Elektro UNIMED angkatan 2017 yang
telah banyak membantu penulis dan memberikan dukungan dalam
menyusun laporan Magang sampai selesai.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Magang ini yang
tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Magang ini, Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya bagi
pihak yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................................i
Halaman Pengesahan..............................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan Magang...........................................................................................................2
C. Manfaat Magang.........................................................................................................2
Bab II Gambaran Umum Perusahaan/Industri........................................................4
A. Sejarah Perusahaan/Industri....................................................................................4
B. Jenis Usaha...................................................................................................................5
C. Struktur Organisasi Perusahaan/Industri............................................................6
Bab III Landasan Teori dan Pengalaman Lapangan.............................................8
A. Landasan Teori..........................................................................................................8
B. Pengalaman Lapangan............................................................................................22
Bab IV Interpretasi dan Pembahasan.........................................................................28
A. Interpretasi.................................................................................................................28
B. Pembahasan................................................................................................................28
Bab V Penutup.......................................................................................................................33
A. Kesimpulan.................................................................................................................33
B. Saran.............................................................................................................................33
Daftar Pustaka.......................................................................................................................34
Lampiran
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta yang
termasuk dalam Wilmar Group. PT. Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit
pengolahan minyak sawit kasar (departemen Refinery), unit pengolahan inti
sawit ( Departemen Palm Cernel Plant), dan unit pengolahan kelapa sawit
(departemen PKS) yang dikelola secara terpisah.
Unit pengolahan kelapa sawit ( departemen PKS pada PT. Multimas Nabati
Asahan didirikan tahun 2004. Pembangunan pabrik dimulai tahun 2004 dengan
kapasitas 6000 ton/hari dan selesai pembangunan pada tahun 2005. Pada oktober
2005 pabrik mulai beroperasi, sebagai langkah awal dilakukan trial run,
pemanasan perlahan-lahan, individual test, dan pembersihan.
1
PT.Multimas Nabati Asahan terletak di jalan access road Dusun IV
Tanjung Permai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batubara, Sumatera Utara, Indonesia.
B. TUJUAN MAGANG
Tujuan magang adalah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk :
1. Mempelajari Sistem Penggerak Mula di PT.Multimas Nabati Asahan.
2. Mempelajari karakteristik,konstruksi, dan prinsip kerja kerja Turbin Uap.
3. Mempelajari masalah dan pengaman Turbin Uap.
4. Mempelajari sistem turbin uap dan generator.
C. MANFAAT MAGANG
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman tentang sistem penggerak mula.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan khususnya di bagian system
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi
sarjana teknik elektro secara kompleks.
d. Kesempatan membentuk kepercayaan diri, karena dapat menambah dan
meningkatkan keterampilan serta keahlian.
e. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan di bagian system penggerak
mula.
f. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
pembentukan kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di
perusahaan.
g. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan teknologi yang ada di perusahaan.
h. Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah teknologi yang ada di perusahaan.
2
2. Bagi Perusahaan Tempat Magang
a. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan industry.
b. Industri mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta dalam
menyiapkan calon sarjana teknik elektro yang professional.
c. Memperoleh kesempatan untuk bermitra dengan pihak Universitas
Negeri Medan dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan khususnya
proses pembelajaran.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta yang
termasuk dalam Wilmar Group. PT. Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit
pengolahan minyak sawit kasar (departemen Refinery), unit pengolahan inti
sawit ( Departemen Palm Cernel Plant), dan unit pengolahan kelapa sawit
(departemen PKS) yang dikelola secara terpisah.
Pada awal berdirinya PT. Multimas Nabati Asahan hanya mendirikan satu
plant saja yang terdiri dari bagian refinery dan fraksinasi dengan kapasitas
masing-masing 1500 ton/hari. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan
pasar akan minyak goring, maka tahun 1999, PT. Multimas Nabati Asahan
mendirikan lagi satu plant dengan kapasitas 1000 ton/hari yang terdiri dari
bagian refinery dan fraksinasi untuk memenuhi permintaan pasar.
Unit pengolahan kelapa sawit ( departemen PKS pada PT. Multimas Nabati
Asahan didirikan tahun 2004. Pembangunan pabrik dimulai tahun 2004 dengan
kapasitas 6000 ton/hari dan selesai pembangunan pada tahun 2005. Pada oktober
2005 pabrik mulai beroperasi, sebagai langkah awal dilakukan trial run,
pemanasan perlahan-lahan, individual test, dan pembersihan.
4
PT.Multimas Nabati Asahan terletak di jalan access road Dusun IV
Tanjung Permai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batubara, Sumatera Utara, Indonesia.
Visi PT.Multimas Nabati Asahan
Adapun visi dari PT. Multimas Nabati Asahan adalah “ a dynamic world
class company in agriculture and related industries with dynamic growth by
keep maintaining its position as a market leader in world through a win-win
partnership and outstanding management”. Yang artinya “ Menjadikan
PT.Multimas Nabati Asahan sebagai perusahaan kelas dunia, di bidang bisnis
agriculture dan indusrti yang terkait dengan pertumbuhan yang dinamis
dengan tetap memperthankan posisinya sebagai pemimpin besar pasar dunia
melalui komitmen dan manejemen yang baik” Misi PT. Multimas Nabati
Asahan
Adapun misi dari PT. Multimas Nabati Asahan adalah “ to be excellent
and trustworthy business partner for stakeholders”. Yang Artinya “ Dapat
menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak di percaya bagi stakeholder.
B. JENIS USAHA
5
C. STRUKTUR ORGANISASI E&I PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
Struktur organisasi yang digunakan PT. Multimas Nabati Asahan adalah
struktur organisasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional.
Struktur organisasi adalah suatu struktur dimana wewenang dan kebijakan
pimpinan dilimpahkan pada satuam satuan organisasi dibawahnya menurut
garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah suatu struktur
dimana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas
yang sama untuk membentuk unit unit kerja seperti produksi, operasi,
pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi yang
terspesialisasi. Disebut juga fungsional karna suatu bagian dapat berhubungan
dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung.
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan
pentingdalam menentukan dan memperlancar jalannya kinerja perusahaan.
Distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab serta keselarasan hubungan
satu samalain dapat digambarkan dalam satu struktur.
6
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran.
7
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PENGALAMAN LAPANGAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian
Turbin Uap adalah penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi mekanis pada poros turbin. Dari poros turbin dengan
dibantu oleh alat perantara/ transmisi/ dipakai sebagai tenaga penggerak.
Pada berbagai lapangan industri, dipakai sebagai mesin penggerak sesuai
dengan tipe/ jenis yang dikehendakinya, apakah berbagai tenaga
penggerak stasioner atau dapat dipindah.
Menurut jenis fluida kerja yang bekerja pada turbin, maka turbin dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Turbin dengan fluida kerja uap disebut turbin uap, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial uap menjadi tenaga mekanis.
2. Turbin dengan fluida kerja gas disebut turbin gas, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial gas menjadi tenaga mekanis.
3. Turbin dengan fluida kerja air disebut turbin air, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial tenaga air menjadi tenaga mekanis.
4. Turbin dengan fluida kerja angin disebut turbin angin. Yaitu turbin
yang mengubah tenaga potensial angin menjadi tenaga mekanis.
Istilah turbin berasal dari kata “turbo” yang berarti putar. Ditinjau dari
gerakannya, maka turbin ini mempunyai gerak utama yaitu berputar.
Sedang istilah turbo banyak dipakai pada pesawat terbang, yakni turbo
propeler dan turbo jet.
Dari keempat jenis turbin di atas pada prinsipnya adalah sama, hanya
fluida kerjanya saja yang berbeda.
8
2. Termodinamika Pembangkit Daya Tenaga Uap
Turbin adalah mesin yang mengubah energi fluida menjadi daya poros,
dimana fluida mengalir secara kontinyu melalui sudu-sudu yang berputar.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap yang
mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. uap pada umumnya digunakan
bersama dengan boiler, pompa dan kondenser dalam bentuk siklus
Rankine yang biasa digunakan pada PLTU. Berikut ini adalah siklus
Renkine sederhana dengan tinjauan termodinamika. Representasi siklus
tersebut pada diagram T-s dapat dilihat pada Gambar 3.1
9
Proses 1-2 proses kerja kompresi adiabatik reversibel (isentropik)
cairan jenuh di pompa. Jika proses 1-2 adalah proses ideal, maka tidak
ada perubahan entropi diantara kondisi 1 dan kondisi 2.
Proses 2-3 : proses kalor masuk pada tekanan tetap di ketel (boiler)
Proses 3-4 : proses kerja ekspansi adiabatik reversibel (isentropik) uap
di turbin.
Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada tekanan tetap dan reversibel
di kondensor.
10
Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu
dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin.
Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong
dan kemudian memutar roda dan poros turbin.
a. Cassing Turbin
Casing atau shell seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 adalah
suatu wadah menyerupai sebuah tabung dimana rotor ditempatkan.
Casing juga berfungsi sebagai sungkup pembatas yang
memungkinkan uap mengalir melewati sudu-sudu turbin. Pada ujung
casing terdapat ruang besar mengelilingi poros turbin disebut exhaust
hood, dan diluar casing dipasang bantalan yang berfungsi untuk
menyangga rotor. Pedestal yang berfungsi untuk menempatkan
bantalan sebagai penyangga rotor juga dipasangkan pada casing.
11
Gambar 3.3 Casing turbin uap
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
Satu tingkat pada turbin multistage terdiri dari sudu gerak dan sudu
tetap. Sudu tetap dapat menjadi bagian dari cincin nosel, pada beberapa
kasus fungsi dari sudu pengarah ini adalah untuk memutar sudu gerak
dan menghasilkan kerja mekanik, hal tersebut dapat terlihat pada Gambar
3.4. Pada bentuk desain ini terdapat penangkap embun untuk menjebak
droplet dan menjaga droplet tersebut tetap pada jalurnya.
12
Gambar 3.4 Cincin nosel dan diafragma
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
b. Rotor Turbin
Rotor adalah bagian dari turbin yang berputar akibat pengaruh
gerakan uap terhadap sudu-sudu gerak. Rotor untuk turbin impuls
dapat dilihat dari ukuran fisik, diameter roda, nomor roda dan ciri
konstruksi yang lain, berikut ini merupakan klasifikasi pada turbin
impuls:
a. Built-up rotor: rotor ini memiliki ciri bagian roda (wheel) yang
menyusut ke bagian ujung rotor dan memiliki ciri melingkar di
kedua sisinya, seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.5.
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
13
Pada proses pembuatan nya, poros dari rotor built-up
dimulai dengan proses membubut poros rotor. Saat mesin
berputar pada bagian diameter poros kritis, seperti jurnal, poros
ujung, dan diameter under wheel, sekitar 0,35-0,50 mm disisakan
untuk proses gerinda sebagai proses akhir. Pengaturan selanjutnya
adalah membuat alur cincin yang menyusut sempit secara aksial
pada kedua sisi masing-masing lokasi hub rotor. Bersamaan
dengan proses pembuatan rotor tersebut roda (wheel) dan sudu
juga dibuat secara terpisah dan untuk membuat pola profil yang
diingkan seperti yang ditunjukan oleh Gambar II.4 maka
digunakan mesin penempa yang sesuai.
b. Solid rotors: rotor ini memiliki ciri roda dan poros yang dibuat
menyatu, seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.6.
14
untuk memastikan pemerataan tekanan pada kedua sisi roda
turbin yang dapat mengurangi dorong uap sementara dan
memberikan peningkatan efisiensi di beberapa tahap turbin.
c. Kombinasi antara solid dan built-up rotors: rotor ini memiliki ciri
dimana beberapa rotor dibuat dengan konstruksi solid dan yang
lainnya dibuat dengan konstruksi built-up, seperti yang
ditunjukan oleh Gambar 3.7.
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
c. Sudu-Sudu
Sudu pada turbin uap pada umumnya terdapat dua jenis yaitu sudu
gerak dan sudu tetap. Sudu gerak adalah sudu-sudu yang dipasang di
sekeliling rotor membentuk suatu piringan yang mampu membantu
rotor turbin berputar
15
sedangkan sudu tetap adalah sudu-sudu yang dipasang pada
diafragma yang mampu meningkatkan kecepatan uap dan dapat
berfungsi juga sebagai sudu pengarah.
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
16
Pada Gambar 3.9 dapat dilihat pada bagian atas merupakan
bentuk ilustrasi dari penggunaan 3 tahap (stage) turbin impuls dan
pada bagian bawah nya terlihat profil tekanan dan kecepatan. Bentuk
konversi dan transfer energi pada uap digambarkan oleh tekanan (heat
energy) dan kecepatan (kinetic energy). Pada saat uap melewati baris
pertama dari sudu tetap (fixed blade) sebagian energi potensial uap
diubah menjadi energi kinetic sehingga menurunkan tekanan uap dan
meningkatkan kecepatan. Uap pada sudu tetap diteruskan ke sudu
gerak yang mengakibatkan adanya proses transfer energi kinetik ke
rotor melalui cakram yang di indikasikan dengan menurunnya
kecepatan tanpa adanya penurunan tekanan pada uap. Hal tersebut
dilakukan berulang pada sisa tahap selanjutnya.
d. Bantalan (bearing)
Bantalan atau bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi
untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Fungsi dari bantalan
ini selain dari menahan berat dari rotor dapat juga menahan gaya
aksial yang diakibatkan oleh rotor turbin.
Jenis bantalan yang digunakan dalam turbin uap yaitu journal bearing
dan thrust bearing.
1) Journal Bearing
Journal bearing berfungsi untuk menerima gaya radial yang tegak
lurus terhadap poros, umumnya karena berat ke bawah atau beban
poros. Hal-hal yang perlu diketahui dari journal bearing adalah
diameter, sudut lingkar, rasio panjang dengan diameter dan ruang
putar. Ketika beroperasi faktor penting yang harus diperhatikan
adalah kecepatan oli, massa jenis oli, kecepatan putar dan beban
gravitasi.
17
Gambar 3.10 Journal bearing 2 axis
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
Dalam hal ini journal bearing yang sering dipakai adalah tilling-
pad journal bearing. Hal tersebut dikarenakan kemampuan dari
tilling-pad yang stabil. Tidak seperti bantalan yang lain, tilting-pad
menghasilkan sedikit gangguan ketidakstabilan tanpa
memperhatikan kecepatan dan beban.
18
Keuntungan lain dari tiltling-pad adalah kemampuan untuk
beroperasi pada beberapa kondisi operasi.
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
2) Thrust Bearing
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
Gaya dorong dapat terjadi ketika dua poros pada bantalan axial
dihubungkan menggunakan kopling fleksibel. Jika salah satu atau
kedua poros tersebut berubah panjang karena perubahan temperatur,
maka akan timbul gaya pada kopling yang melawan gerakan termal.
19
Thrust bearing pada turbin terdiri dari bearing collar dan dua cincin
alas (pad) thrust bearing yang masing-masingnya terdapat tilting edge
seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.14. Ruang diantara bearing
collar dengan alas (pad) di isi dengan oli atau pelumas.
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)
a. Turbine Valve yang terdiri dari Main Steam Valve (MSV) dan
Governor Valve Main Steam Valve (MSV) berfungsi sebagai
penyearah uap, sehingga uap tidak kembali lagi ke demister ketika
terjadi penurunan tekanan. Governor Valve berfungsi untuk mengatur
jumlah aliran uap yang masuk ke turbin.
d. Lube Oil atau Minyak Pelumas dan Control Oil berfungsi untuk
melumasi bantalan turbin, mengangkat poros pada saat turning gear
20
6. Klasifikasi Turbin Uap
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang
berbeda berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut
proses penurunan tekanan uap seba gai berikut:
a. Berdasarkan Prinsip Kerjanya.
1) Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana
berrotor satu atau banyak (gabungan) yang mempunyai sudu-sudu
pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk
dan sudut keluar.
2) Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri
dari baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerak turbin
reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak
simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan
sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.
21
b. Berdasarkan Pada Tingkat Penurunan Tekanan Dalam Turbin.
1) Turbin Tunggal (Singgle Stage)
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk
daya kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
2) Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi)
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya
besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih.
Sehingga turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan.
B. Pengalaman Lapangan
Di Power Plant PT. Multimas Nabati Asahan terdapat 2 turbin yang diberi
nama turbin 3 dan turbin 4, dan turbin ini berfungsi sebagai penggerak mula
dalam pembangkitan listrik PT. MNA. Kedua turbin ini berada pada satu ruangan
dan langsung terhubung dengan generator.
22
Gambar 3.15 Turbin 3 PT.MNA Gambar 3.16 Name Plate Turbin 3
Spesifikasi Turbin
1) Turbin 3
Merek : Dresser Rand
Turbin type : Steam Turbin
Rated Capacity : 10000 KW @ 5700 RPM
Serial No. : ET-176
Inlet Steam o
: 42 bar at 450 C
2) Turbin 4
23
3) Pastikan dan periksa level oli dalam tangki oli mencukupi ( minimal pada
normal level )
4) Periksa semua kondisi peralatan pendukung seperti valve dan lain lain,
pastikan komponen ini dalam kondisi baik.
5) Pastikan suplai steam dari boiler sudah tersedia dan sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan lalu buka suplai steam dari boiler. Pastikan semua jalur drain by
pass terbuka sampai semua air dari jalur steam sudah habis keluar
6) Jalankan auxiliary oil pump dan pastikan tekanan oli ke masing-masing jalur
minimal 1,5 barg. Lalu jalankan jacking oil pump
7) Posisikan switch emergency oil pump pada panel 505 turbine control
woodward pada posisi auto.
8) Jalankan turning gear. Turning gear harus dioperasikan minimum 4 jam
sebelum masuk ke tahap proses berikutnya.
9) Buka valve drain by pass sebelum dan sesudah T&T valve dan valve drain
stage 1 untuk membuang kondensat.
10) Buka valve main steam boiler untuk suplai steam ke turbin.
11) Buka valve hogging ejector pada main header condenser untuk mencari
vakum dalam turbin.
12) Buka valve gland seal steam ejector dan suplai desuperheater steam untuk
membuat gland seal steam. Atur bukaan valve steam dan air sedemikian rupa
sehingga diperoleh tekanan masuk maksimal 0.5 barg. Pastikan ada sedikit
kondensat yang mengalir keluar dari gland seal condenser.
13) Cari vakum hingga mencapai maksimal -0.65 barg.
Note : jangan menjalankan turbin jika tekanan vakum belum mencapai -0.65
bar, jika tekanan vakum tidak diperoleh sampai 0.65 bar, periksa posisi gland
sealing valve, drain valve dan kondisi hogging sistem.
14) Jalankan satu unit cooling water circulation pump dan juga cooling tower
fan. Caranya :
a. Pastikan valve discharge pompa sirkulasi masih dalam keadaan tertutup.
b. Hidupkan cooling water circulation pump.
c. Tunggu sampai putaran normal.
24
d. Buka valve discharge perlahan-lahan
e. Hidupkan fan cooling tower.
15) Jalankan 2 pompa kondensat dengan memutar switch, yang pertama posisi
auto dan yang kedua ke posisi manual dari panel kontrol turbin. Pastikan
level condensor sesuai set point yang ditetapkan (40%) dengan melihat
setting level pada display indikator level.
16) Buka valve main steam turbin kira kira 5 %( ± 4 putaran) secara perlahan
untuk pemanasan awal
17) Buka valve T&T untuk distribusi steam ke turbin. Caranya
a. tarik spring pendorong valve dengan memutar valve searah jarum jam,
hingga trigger pada posisi trip (tertarik keatas) dan stem tertarik kedepan.
b. Tekan tombol reset pada panel ‘505 turbine control woodward’. Sehingga
trigger pada posisi ready (turun kebawah)
c. Putar penuh valve T&T berlawanan jarum jam sehingga Steam mundur
kembali sampai tersambung (terkopel) dengan trigger.
18) Buka penuh valve main steam turbin secara perlahan lahan.
19) Start rotor turbin dengan menekan tombol run pada woodward electronic
governor, sehingga rotor akan berputar pada
Stage I: putaran turbin 800 rpm selama 30 menit,
Stage II: putaran turbin 1500 rpm selama 18-20 menit
Stage III : putaran Turbin 5716 rpm.
Note : - pada saat tombol RUN ditekan, lampu indikator jacking all
pump akan mati.
- pada saat putaran turbin mencapai 4000 rpm, pindahkan switch
axuiliary pump dalam kondisi off
- selama putaran rotor menuju 5716 rpm, periksa kembali
parameter-parameter turbin dan periksa keadaan keadaan
abnormal pada turbin, jika ditemukan kondisi abnormal, segera
hentikan operasi turbin dengan menekan menekan tombol
emergency stop.
25
20) Jika turbin telah beroperasi pada kecepatan nominal 5716 rpm, pastikan main
steam valve boiler dan inlet steam valve turbin terbuka penuh sebelum
melakukan sinkronisasi generator.
21) Setelah turbin berjalan dengan normal, lakukan sinkronisasi sesuai prosedur
sinkronisasi turbin
Sinkronisai Turbin
1) Hubungi personil genset dan turbin 2 MW, koordinasikan dengan personil
bersangkutan untuk menjaga frekuensi pada 50 Hz dan tegangan 20 KV.
2) Setelah tegangan dan frekuensi pada genset dan turbin sama (20 KV, 50 Hz).
On kan field contactor pada excitation and control panel dengan
mengarahkan switch ke posisi close sampai lampu indikator menyala.
3) Posisikan lockout relay pada posisi reset.
4) Tekan tombol reset pada :
a. Protection reset
b. Generator protection relay dengan menekan target reset
c. Alarm announcer
5) Tekan F3 (on) pada panel ‘505 turbine control woodward’.
6) Posisikan tombol sincronism select switch pada posisi run
7) Lihat indikator pada shyncronoscope, lampu indikator sinkron akan berputar.
8) Ketika tinggal 2 lampu indikator sinkron menyala (merah dan hijau), berarti
turbin dan genset sudah dalam kondisi sinkron.
9) Kembalikan sincronism select switch pada posisi off.
10) Setelah sinkron, segera naikkan beban turbin minimal 1MW, minta personil
genset memindahkan beban genset ke power plant.
11) Set putaran nominal turbin secara manual hingga mencapai frekuensi 50 HZ.
12) Tutup kembali valve bypass pada jalur drain sebelum dan sesudah T&T valve
dan valve drain stage 1 (extraction stage)
13) Jalankan 2 unit cooling water circulation pump dan 2 unit cooling lower fan
26
Shut Down Turbin
1) Personil menginformasikan ke plant bahwa operasional turbin akan dihentikan.
2) Personil mengkoordinasikan suplai power dengan personil genset.
3) Turunkan beban turbin secara bertahap hingga beban tersisa bisa ditampung
oleh genset.
4) Lepaskan sinkron turbin dengan menekan tombol emergency stop pada panel
kontrol.
5) Kurangi kecepatan turbin secara perlahan-lahan.
6) Tutup inlet steam valve turbin.
7) Apabila kecepatan berkurang tekanan oli akan menurun.
8) Pastikan auxiliary oil pump dan emergency oil pump bekerja secara otomatis
untuk meneruskan proses lubrikasi dan pendinginan pada bearing dan gear
selama beberapa saat.
9) Ketika putaran rotor pada turbin 0 rpm, tutup valve gland seal steam sistem
ejector dan desuperheater steam, serta off kan sistem vakum.
10) Buka valve drain bypass.
11) Jalankan turning gear untuk melakukan proses pendinginan shaft Turbin.
12) Setelah beberapa saat, stop sirkulasi air pendingin menuju oil cooler, matikan
semua unit cooling water circulation pump dan cooling lower fan.
13) Pastikan turbin dalam keadaan aman setelah berhenti beroperasi
27
BAB IV
INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN
A. Interpretasi
Sesuai pengertian dari landasan teori diatas, Turbin Uap adalah
penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanis
pada poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan, yaitu
generator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi
roda gigi. Pada power plant PT.MNA terdapat dua turbin uap yang dinamai
turbin 3 dan turbin 4, masing masing dari turbin dikopelkan langsung pada
generator dan menghasilkan daya listrik sebesar 10000KW. Pada turbin uap
terdapat banyak sudu sudu , sudu sudu inilah yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi mekanis yaitu dengan cara uap yang berasal dari boiler
dialirkan ke turbin dan uap akan menghantam sudu-sudu turbin sehingga
akan memutar poros turbin.
B. Pembahasan
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap
bertekanan yang berasal dari boiler yang telah dipanasi terlebih dahulu dengan
menggunakan bahan bakar cangkang dan fiber. Uap tersebut kemudian dibagi
dengan menggunakan governour (alat yang mengatur jumlah masuk uap ke
turbin) yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung
dengan generator sinkron untuk menghasilkan energi listrik. Setelah melewati
turbin uap bertekanan tinggi tadi berubah menjadi uap bertekanan rendah dan
kemudian uap bertekanan rendah tadi dihisap oleh vakum untuk dialirkan ke
condensor guna untuk mengubah uap bertekan rendah tadi menjadi air dan
kemudian dipompakan lagi ke boiler untuk dipanaskan kembali. Uap yang
o
masuk ke dalam turbin haruslah Uap kering yang bersuhu ≥ 400 C di mana jika
o
suhu uap di bawah 400 C maka uap tersebut masih mengandung butir-butir air
yang dapat mengakibatkan turbin mengalami korosi.
28
Parameter Running Normal Turbin limit Control
Speed Turbine 5658-5773 rpm
Level Condensate 30-60 %
Governor Oil Pressure min 4 barg
Bearing Oil Pressure 1.5-1.85 barg
29
Penurunan tekanan Oli hingga sangat rendah dapat diakibatkan oleh
tersumbatnya filter. Aliran minyak pelumas ke bearing sangat penting
sehingga sistem pelumas dilengkapi dengan beberapa pompa yang akan
bekerja saling memback up. Dan juga dilengkapi beberapa alarm seperti
differensial pressure filter high dan alarm pressure oil low sebelum
mencapai setting tripnya..
5. Vibrasi
Pada turbin 3 powerplant beberapa vibrasi yang dimonitor antara lain :
1) Turbin Journal Bearing Vibration
2) Gearbox Journal Vibration
3) Generator Jurnal Vibration
30
Selain dimonitor besaran-besaran yang ada pada turbin supervisory
juga dibatasi. Batasan-batasan nilai ini juga digunakan untuk
mengamankan turbin dari kerusakan seperti Vibrasi very-high.
31
2. Metode Perawatan untuk Meningkatkan Umur Komponen Individual Turbin
Uap
Komponen Posisi Penyebab Tindakan Ketentuan Batas
Berakhirnya
Turbin Pertolongan Waktu
Pemakaian
Alur dan filet Lelah Pengelupasan Peeling tidak
(Skin dapat dilakukan
luar
peeling) lagi
Lelah, Overboring tidak
Center bore perambatan Overboring
dapat dilakukan
Rotor tekanan retakan, dan lagi
tinggi dan patah getas
menengah Penyangga perambatan Inspeksi dan Permulaan
alur (groove) investigasi
retakan retakan diketahui
sudu detail
Lelah, Inspeksi dan
Rotor tekanan Center bore/ perambatan Perambatan
rendah sumbu rotasi retakan, dan investigasi retakan diketahui
patah getas detail
Rumah- Permukaan Lelah dan Pengelasan Perbaikan tidak
dalam dalam mulur realistik klagi
tekanan Ulir dalam Mulur Oversize Oversize tidak
tinggi dapat dilakukan
Retakan tidak
Kotak Nosel Akar sudu Lelah dan Inspeksi dan dapat diperbaiki
investigasi atau deformasi
mulur
detail sangat besar
diketahui
Sudu tekanan Ekor merpati Mulur Inspeksi dan Terjadi retak dan
tinggi dan investigasi
dan akar abnormal
menengah. detail
Perbaikan
Body Lelah Pengelasan dengan
Ruang uap pengelasan tidak
mungkin,
katup uatama
deteriorasi besar
Ulir dalam Mulur Oversize Oversize tidak
mungkin lagi
Baut tekanan Ulir Lelah dan Penggantian Retak dapat
tinggi mulur diantisipasi
32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Power plant PT.MNA memiliki dua turbin uap yang dinamai turbin 3
dan turbin 4, masing masing dari turbin dikopelkan langsung pada
generator dan menghasilkan daya listrik sebesar 10000KW dengan
puataran turbin yaiut 5700rpm
2. Sistem Pengaman Turbin Uap ada 5 yaitu: Putaran lebih (Over
Speed), Tekanan Minyak Pelumas (Very Low), Condenser
Vacuum Low, Initial pressure Regulator dan Vibrasi
3. Terdapat operator yang bertugas untuk memonitor turbin di
control room turbin, dalam satu hari ada 3 shift operator yang
bertugas dan bergantian setiap 8 jam.
B. Saran
1. Hendaknya mesin mesin yang sedang mengalami kerusakan
sebaiknya diperbaiki agar semua sistem dapat bekerja dengan optimal.
2. Hendaknya Kedisiplinan para karyawan lebih ditingkatkan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhan Muhamad. 2015. Buku 1 - Prinsip Kerja Turbin Uap. Di unduh pada
tanggal 16 April 2019. Dari https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-
1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap
Niptro Renhard. 2015. Perventive maintence pada sistem pembangkit turbin uap
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.. Diunduh pada tanggal 25 April
2019 dari https://id.scribd.com/document/375029716/Laporan-Kerja-
Praktek-Renhard-Niptro-g-1007113735
34
LAMPIRAN
A. DATA
D. FORM KENDALI
a. Tempat Pelaksanaan
Jam Kerja
I II III IV
4. Pengenalan Boiler
6. Pengenalan Transformator
8. Pengenalan Pembumian
9. Penyusunan Laporan