Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN MAGANG I

TURBIN UAP PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN

Semester IV, Tahun Akademi 2018/2019

Oleh :

NAMA : PAULINSON RIKI MARPAUNG

NIM : 5173530022

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG I
PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN – KUALA TANJUNG

Oleh:

Paulinson Riki Marpaung

5173530022

Disetujui atau disahkan di kota Medan pada tanggal:

______________________________________________________________

Menyetujui

Ketua Prodi Teknik Elektro Dosen Pembimbing

Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T Dr. Adi Sutopo, M.Pd,M.T


NIP.196402201991031002 NIP.196402201991031002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan Magang ini. Laporan akhir
pelaksanaan Magang ini merupakan tugas individu untuk memenuhi syarat tugas
mata kuliah Magang I (semester IV).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir pelaksanaan Magang
ini tidak terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Fakultas Teknik bidang
akademik Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Baharuddin, ST., M.Pd selaku ketua Jurusan Teknik Elektro
3. Bapak Dr. Adi Sutopo, MT selaku ketua prodi Teknik Elektro Nondik
4. Pemimpin, staf, dan karyawan PT. Multimas Nabati Asahan yang telah
memberikan izin dan bantuan selama penulis melakukan kegiatan magang.
5. Teman – teman mahasiswa Teknik Elektro UNIMED angkatan 2017 yang
telah banyak membantu penulis dan memberikan dukungan dalam
menyusun laporan Magang sampai selesai.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Magang ini yang
tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Magang ini, Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya bagi
pihak yang membutuhkan.

Medan, April 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................................i
Halaman Pengesahan..............................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan Magang...........................................................................................................2
C. Manfaat Magang.........................................................................................................2
Bab II Gambaran Umum Perusahaan/Industri........................................................4
A. Sejarah Perusahaan/Industri....................................................................................4
B. Jenis Usaha...................................................................................................................5
C. Struktur Organisasi Perusahaan/Industri............................................................6
Bab III Landasan Teori dan Pengalaman Lapangan.............................................8
A. Landasan Teori..........................................................................................................8
B. Pengalaman Lapangan............................................................................................22
Bab IV Interpretasi dan Pembahasan.........................................................................28
A. Interpretasi.................................................................................................................28
B. Pembahasan................................................................................................................28
Bab V Penutup.......................................................................................................................33
A. Kesimpulan.................................................................................................................33
B. Saran.............................................................................................................................33
Daftar Pustaka.......................................................................................................................34
Lampiran

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta yang
termasuk dalam Wilmar Group. PT. Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit
pengolahan minyak sawit kasar (departemen Refinery), unit pengolahan inti
sawit ( Departemen Palm Cernel Plant), dan unit pengolahan kelapa sawit
(departemen PKS) yang dikelola secara terpisah.

PT. Multimas Nabati Asahan mulai beroperasi tanggal 9 September 1996


yang badan usahanya berbentuk perseroan terbatas dan didirikan atas
prakarsa dari pemodal Singapura, Malaysia , dan Indonesia.

Awal berdirinya PT. Multimas Nabati Asahan hanya mendirikan satu


plant saja yang terdiri dari bagian refinery dan fraksinasi dengan kapasitas
masing-masing 1500 ton/hari. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan
pasar akan minyak goring, maka tahun 1999, PT. Multimas Nabati Asahan
mendirikan lagi satu plant dengan kapasitas 1000 ton/hari yang terdiri dari
bagian refinery dan fraksinasi untuk memenuhi permintaan pasar.

PT. Multimas Nabati Asahan telah menerima ISO 9002:2000 sebagai


bukti pelaksanaan total Quality Management yang baik, dengan
motto’Quality Our Concern’.

Unit pengolahan kelapa sawit ( departemen PKS pada PT. Multimas Nabati
Asahan didirikan tahun 2004. Pembangunan pabrik dimulai tahun 2004 dengan
kapasitas 6000 ton/hari dan selesai pembangunan pada tahun 2005. Pada oktober
2005 pabrik mulai beroperasi, sebagai langkah awal dilakukan trial run,
pemanasan perlahan-lahan, individual test, dan pembersihan.

1
PT.Multimas Nabati Asahan terletak di jalan access road Dusun IV
Tanjung Permai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batubara, Sumatera Utara, Indonesia.

B. TUJUAN MAGANG
Tujuan magang adalah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk :
1. Mempelajari Sistem Penggerak Mula di PT.Multimas Nabati Asahan.
2. Mempelajari karakteristik,konstruksi, dan prinsip kerja kerja Turbin Uap.
3. Mempelajari masalah dan pengaman Turbin Uap.
4. Mempelajari sistem turbin uap dan generator.

C. MANFAAT MAGANG
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman tentang sistem penggerak mula.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan khususnya di bagian system
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi
sarjana teknik elektro secara kompleks.
d. Kesempatan membentuk kepercayaan diri, karena dapat menambah dan
meningkatkan keterampilan serta keahlian.
e. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan di bagian system penggerak
mula.
f. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
pembentukan kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di
perusahaan.
g. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan teknologi yang ada di perusahaan.
h. Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah teknologi yang ada di perusahaan.

2
2. Bagi Perusahaan Tempat Magang
a. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan industry.
b. Industri mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta dalam
menyiapkan calon sarjana teknik elektro yang professional.
c. Memperoleh kesempatan untuk bermitra dengan pihak Universitas
Negeri Medan dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan khususnya
proses pembelajaran.

3. Bagi Universitas Negeri Medan


a. Menambah akses terhadap stakeholders Unimed, sehingga
mempermudah lulusan memperoleh pekerjaan.
b. Memperoleh masukan untuk penyempurnaan kurikulum program studi
teknik elektro.
c. Memperluas jejaring kerjasama antara Unimed dengan
industri/perusahaan tempat magang dan kerja praktek industry sehingga
dapat meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara program
akademik dengan pengetahuan dan keterampilan lulusan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN

A. SEJARAH PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN

PT. Multimas Nabati Asahan adalah salah satu perusahaan swasta yang
termasuk dalam Wilmar Group. PT. Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit
pengolahan minyak sawit kasar (departemen Refinery), unit pengolahan inti
sawit ( Departemen Palm Cernel Plant), dan unit pengolahan kelapa sawit
(departemen PKS) yang dikelola secara terpisah.

PT. Multimas Nabati Asahan mulai beroperasi tanggal 9 September 1996


yang badan usahanya berbentuk perseroan terbatas dan didirikan atas
prakarsa dari pemodal Singapura, Malaysia , dan Indonesia.

Pada awal berdirinya PT. Multimas Nabati Asahan hanya mendirikan satu
plant saja yang terdiri dari bagian refinery dan fraksinasi dengan kapasitas
masing-masing 1500 ton/hari. Seiring dengan terus meningkatnya permintaan
pasar akan minyak goring, maka tahun 1999, PT. Multimas Nabati Asahan
mendirikan lagi satu plant dengan kapasitas 1000 ton/hari yang terdiri dari
bagian refinery dan fraksinasi untuk memenuhi permintaan pasar.

PT. Multimas Nabati Asahan telah menerima ISO 9002:2000 sebagai


bukti pelaksanaan total Quality Management yang baik, dengan
motto’Quality Our Concern’.

Unit pengolahan kelapa sawit ( departemen PKS pada PT. Multimas Nabati
Asahan didirikan tahun 2004. Pembangunan pabrik dimulai tahun 2004 dengan
kapasitas 6000 ton/hari dan selesai pembangunan pada tahun 2005. Pada oktober
2005 pabrik mulai beroperasi, sebagai langkah awal dilakukan trial run,
pemanasan perlahan-lahan, individual test, dan pembersihan.

4
PT.Multimas Nabati Asahan terletak di jalan access road Dusun IV
Tanjung Permai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batubara, Sumatera Utara, Indonesia.
Visi PT.Multimas Nabati Asahan
Adapun visi dari PT. Multimas Nabati Asahan adalah “ a dynamic world
class company in agriculture and related industries with dynamic growth by
keep maintaining its position as a market leader in world through a win-win
partnership and outstanding management”. Yang artinya “ Menjadikan
PT.Multimas Nabati Asahan sebagai perusahaan kelas dunia, di bidang bisnis
agriculture dan indusrti yang terkait dengan pertumbuhan yang dinamis
dengan tetap memperthankan posisinya sebagai pemimpin besar pasar dunia
melalui komitmen dan manejemen yang baik” Misi PT. Multimas Nabati
Asahan
Adapun misi dari PT. Multimas Nabati Asahan adalah “ to be excellent
and trustworthy business partner for stakeholders”. Yang Artinya “ Dapat
menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak di percaya bagi stakeholder.

Logo Pt Multimas Nabati Asahan

Logo PT.Multimas Nabati Asahan

Huruf W menunjukan bahwa PT. Multimas Nabati Asahan merupakan


bagian dari perusahaan Willmar Group (Wilmar Internasional)

B. JENIS USAHA

Sejak beroperasi pada 9 September 1996, PT. Multimas Nabati Asahan


adalah industri berbasis agribisnis dibidang pengolahan kelapa sawit menjadi
edibel product.

5
C. STRUKTUR ORGANISASI E&I PT. MULTIMAS NABATI ASAHAN
Struktur organisasi yang digunakan PT. Multimas Nabati Asahan adalah
struktur organisasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional.
Struktur organisasi adalah suatu struktur dimana wewenang dan kebijakan
pimpinan dilimpahkan pada satuam satuan organisasi dibawahnya menurut
garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah suatu struktur
dimana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan aktivitas dan tugas
yang sama untuk membentuk unit unit kerja seperti produksi, operasi,
pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi yang
terspesialisasi. Disebut juga fungsional karna suatu bagian dapat berhubungan
dengan anggota maupun kepala bagian secara langsung.
Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan
pentingdalam menentukan dan memperlancar jalannya kinerja perusahaan.
Distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab serta keselarasan hubungan
satu samalain dapat digambarkan dalam satu struktur.

Struktur Organisasi E&I

6
Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran.

7
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PENGALAMAN LAPANGAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian
Turbin Uap adalah penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi mekanis pada poros turbin. Dari poros turbin dengan
dibantu oleh alat perantara/ transmisi/ dipakai sebagai tenaga penggerak.
Pada berbagai lapangan industri, dipakai sebagai mesin penggerak sesuai
dengan tipe/ jenis yang dikehendakinya, apakah berbagai tenaga
penggerak stasioner atau dapat dipindah.
Menurut jenis fluida kerja yang bekerja pada turbin, maka turbin dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Turbin dengan fluida kerja uap disebut turbin uap, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial uap menjadi tenaga mekanis.
2. Turbin dengan fluida kerja gas disebut turbin gas, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial gas menjadi tenaga mekanis.
3. Turbin dengan fluida kerja air disebut turbin air, yaitu turbin yang
mengubah tenaga potensial tenaga air menjadi tenaga mekanis.
4. Turbin dengan fluida kerja angin disebut turbin angin. Yaitu turbin
yang mengubah tenaga potensial angin menjadi tenaga mekanis.

Istilah turbin berasal dari kata “turbo” yang berarti putar. Ditinjau dari
gerakannya, maka turbin ini mempunyai gerak utama yaitu berputar.
Sedang istilah turbo banyak dipakai pada pesawat terbang, yakni turbo
propeler dan turbo jet.

Dari keempat jenis turbin di atas pada prinsipnya adalah sama, hanya
fluida kerjanya saja yang berbeda.

( Sumber : Suwachid, 2006)

8
2. Termodinamika Pembangkit Daya Tenaga Uap
Turbin adalah mesin yang mengubah energi fluida menjadi daya poros,
dimana fluida mengalir secara kontinyu melalui sudu-sudu yang berputar.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap yang
mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. uap pada umumnya digunakan
bersama dengan boiler, pompa dan kondenser dalam bentuk siklus
Rankine yang biasa digunakan pada PLTU. Berikut ini adalah siklus
Renkine sederhana dengan tinjauan termodinamika. Representasi siklus
tersebut pada diagram T-s dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Skema siklus renkine sederhana

Gambar 3.2 Siklus Renkine ideal pada bidang T – s

9
Proses 1-2 proses kerja kompresi adiabatik reversibel (isentropik)
cairan jenuh di pompa. Jika proses 1-2 adalah proses ideal, maka tidak
ada perubahan entropi diantara kondisi 1 dan kondisi 2.
Proses 2-3 : proses kalor masuk pada tekanan tetap di ketel (boiler)
Proses 3-4 : proses kerja ekspansi adiabatik reversibel (isentropik) uap
di turbin.
Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada tekanan tetap dan reversibel
di kondensor.

Berikut ini adalah istilah-istilah yang sering digunakan


untuk menunjukkan performansi siklus daya uap :
a. Backwork rasio (BWR) adalah perbandingan antar daya pompa
dengan yang dihasilkan turbin.
b. Steam rate: penggunaan uap dibagi energi mekanik yang
dihasilkan (kg/hp.h)
c. Heat rate : penggunaan kalor per satuan energi mekanik atau listrik
yang dihasilkan siklus (kcal/Kwh)
d. Efesiensi isentropik : daya turbin sebenarnya dibagi dengan
efisiensi turbin isentropik.
(Sumber : Haryadi, 2010)

3. Prinsip Kerja Turbin Uap


Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah sebagai berikut :
a) Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi
panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis dan uap mengalami
pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat
masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar
nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin

yang berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin.

10
Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu
dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin.
Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong
dan kemudian memutar roda dan poros turbin.

b) Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkan sudu


turbin berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari uap yang
diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis
yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka
pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum
memasuki baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan
baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide
blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya
uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.

c) Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus


dapat dibuat sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia
dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi
turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
(Sumber : Ramadhan. 2015)

4. Komponen-komponen Turbin Uap


Secara umum komponen-komponen utama dari sebuah turbin uap adalah:

a. Cassing Turbin
Casing atau shell seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 adalah
suatu wadah menyerupai sebuah tabung dimana rotor ditempatkan.
Casing juga berfungsi sebagai sungkup pembatas yang
memungkinkan uap mengalir melewati sudu-sudu turbin. Pada ujung
casing terdapat ruang besar mengelilingi poros turbin disebut exhaust
hood, dan diluar casing dipasang bantalan yang berfungsi untuk
menyangga rotor. Pedestal yang berfungsi untuk menempatkan
bantalan sebagai penyangga rotor juga dipasangkan pada casing.

11
Gambar 3.3 Casing turbin uap
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Casing turbin memiliki diafragma yang berfungsi untuk


memisahkan turbin ke dalam beberapa tingkat tekanan dari turbin
tekanan rendah. Selain itu dalam diafragma terdapat nosel yang
berfungsi sebagai sudu pengarah dan meningkatkan laju uap pada
sudu gerak.

Satu tingkat pada turbin multistage terdiri dari sudu gerak dan sudu
tetap. Sudu tetap dapat menjadi bagian dari cincin nosel, pada beberapa
kasus fungsi dari sudu pengarah ini adalah untuk memutar sudu gerak
dan menghasilkan kerja mekanik, hal tersebut dapat terlihat pada Gambar
3.4. Pada bentuk desain ini terdapat penangkap embun untuk menjebak
droplet dan menjaga droplet tersebut tetap pada jalurnya.

12
Gambar 3.4 Cincin nosel dan diafragma

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

b. Rotor Turbin
Rotor adalah bagian dari turbin yang berputar akibat pengaruh
gerakan uap terhadap sudu-sudu gerak. Rotor untuk turbin impuls
dapat dilihat dari ukuran fisik, diameter roda, nomor roda dan ciri
konstruksi yang lain, berikut ini merupakan klasifikasi pada turbin
impuls:

a. Built-up rotor: rotor ini memiliki ciri bagian roda (wheel) yang
menyusut ke bagian ujung rotor dan memiliki ciri melingkar di
kedua sisinya, seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Konstruksi built-up rotor

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

13
Pada proses pembuatan nya, poros dari rotor built-up
dimulai dengan proses membubut poros rotor. Saat mesin
berputar pada bagian diameter poros kritis, seperti jurnal, poros
ujung, dan diameter under wheel, sekitar 0,35-0,50 mm disisakan
untuk proses gerinda sebagai proses akhir. Pengaturan selanjutnya
adalah membuat alur cincin yang menyusut sempit secara aksial
pada kedua sisi masing-masing lokasi hub rotor. Bersamaan
dengan proses pembuatan rotor tersebut roda (wheel) dan sudu
juga dibuat secara terpisah dan untuk membuat pola profil yang
diingkan seperti yang ditunjukan oleh Gambar II.4 maka
digunakan mesin penempa yang sesuai.

b. Solid rotors: rotor ini memiliki ciri roda dan poros yang dibuat
menyatu, seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Konstruksi solid rotor


(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Proses pembuatan dari solid rotor hampir sama dengan proses


pembuatan built-up rotor, namun ada beberapa perbedaan mendasar
dari built-up rotor yaitu poros rotor dan roda (wheel) dibuat dengan
satu mesin sedangkan untuk built-up rotor poros dan roda (wheel)
dibuat secara terpisah. Lubang-lubang keseimbangan dibuat di bor di
beberapa atau semua roda. Lubang ini berfungsi

14
untuk memastikan pemerataan tekanan pada kedua sisi roda
turbin yang dapat mengurangi dorong uap sementara dan
memberikan peningkatan efisiensi di beberapa tahap turbin.

c. Kombinasi antara solid dan built-up rotors: rotor ini memiliki ciri
dimana beberapa rotor dibuat dengan konstruksi solid dan yang
lainnya dibuat dengan konstruksi built-up, seperti yang
ditunjukan oleh Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Konstruksi rotor solid dan built-up rotor

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Ada beberapa faktor yang menentukan jenis konstruksi yang


digunakan untuk aplikasi turbin rotor tertentu. Yang paling
penting dari faktor-faktor ini adalah:
1. Jangka waktu operasi
2. Diameter pitch
3. Kecepatan operasi maksimal
4. Temperatur uap

c. Sudu-Sudu

Sudu pada turbin uap pada umumnya terdapat dua jenis yaitu sudu
gerak dan sudu tetap. Sudu gerak adalah sudu-sudu yang dipasang di
sekeliling rotor membentuk suatu piringan yang mampu membantu
rotor turbin berputar

15
sedangkan sudu tetap adalah sudu-sudu yang dipasang pada
diafragma yang mampu meningkatkan kecepatan uap dan dapat
berfungsi juga sebagai sudu pengarah.

Gambar 3.8 Sudu gerak (a) sudu tetap (b)


(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Pada turbin impuls penurunan tekanan sebagian besar terdapat


pada sudu tetap yang berfungsi sebagai nozel. Nozel tersebut dapat
mempercepat laju uap yang digunakan untuk menabrak sudu gerak
pada turbin sehingga turbin dapat berputar. Berikut ini merupakan
gambar ilustrasi pada turbin impuls

Gambar 3.9 Ilustrasi sudu turbin impuls

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

16
Pada Gambar 3.9 dapat dilihat pada bagian atas merupakan
bentuk ilustrasi dari penggunaan 3 tahap (stage) turbin impuls dan
pada bagian bawah nya terlihat profil tekanan dan kecepatan. Bentuk
konversi dan transfer energi pada uap digambarkan oleh tekanan (heat
energy) dan kecepatan (kinetic energy). Pada saat uap melewati baris
pertama dari sudu tetap (fixed blade) sebagian energi potensial uap
diubah menjadi energi kinetic sehingga menurunkan tekanan uap dan
meningkatkan kecepatan. Uap pada sudu tetap diteruskan ke sudu
gerak yang mengakibatkan adanya proses transfer energi kinetik ke
rotor melalui cakram yang di indikasikan dengan menurunnya
kecepatan tanpa adanya penurunan tekanan pada uap. Hal tersebut
dilakukan berulang pada sisa tahap selanjutnya.

d. Bantalan (bearing)
Bantalan atau bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi
untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin
agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Fungsi dari bantalan
ini selain dari menahan berat dari rotor dapat juga menahan gaya
aksial yang diakibatkan oleh rotor turbin.
Jenis bantalan yang digunakan dalam turbin uap yaitu journal bearing
dan thrust bearing.

1) Journal Bearing
Journal bearing berfungsi untuk menerima gaya radial yang tegak
lurus terhadap poros, umumnya karena berat ke bawah atau beban
poros. Hal-hal yang perlu diketahui dari journal bearing adalah
diameter, sudut lingkar, rasio panjang dengan diameter dan ruang
putar. Ketika beroperasi faktor penting yang harus diperhatikan
adalah kecepatan oli, massa jenis oli, kecepatan putar dan beban
gravitasi.

17
Gambar 3.10 Journal bearing 2 axis
(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Journal bearing seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.10


merupakan hidrodinamik paling dasar dari journal bearing. Poros
berputar pada journal bearing seperti yang ditunjukan oleh Gambar
3.11. Putaran poros yang tidak beraturan menyebabkan perubahan
garis profil tekanan pada oli bearing. Hal penting yang perlu
diketahui adalah poros tidak berputar pada pusat shell bearing
selama beroperasi. Jarak ini disebut sebagai eksentrisitas bantalan
dan menciptakan profil yang unik.

Gambar 3.11 Profil tekanan hidrodinamik bearing

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Dalam hal ini journal bearing yang sering dipakai adalah tilling-
pad journal bearing. Hal tersebut dikarenakan kemampuan dari
tilling-pad yang stabil. Tidak seperti bantalan yang lain, tilting-pad
menghasilkan sedikit gangguan ketidakstabilan tanpa
memperhatikan kecepatan dan beban.

18
Keuntungan lain dari tiltling-pad adalah kemampuan untuk
beroperasi pada beberapa kondisi operasi.

Gambar 3.12 Bantalan tiltling-pad pada turbin uap

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

2) Thrust Bearing

Thrust bearing memiliki dua fungsi yaitu sebagai titik referensi


untuk menempatkan rotor pada casing dan untuk menahan atau
menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros turbin.
Dorongan tersebut dapat berasal dari tekanan uap pada bagian rotor
atau dari gaya dorong yang timbul akibat kopling fleksibel.

Gambar 3.13 Tilting pad thrust bearing

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

Gaya dorong dapat terjadi ketika dua poros pada bantalan axial
dihubungkan menggunakan kopling fleksibel. Jika salah satu atau
kedua poros tersebut berubah panjang karena perubahan temperatur,
maka akan timbul gaya pada kopling yang melawan gerakan termal.

19
Thrust bearing pada turbin terdiri dari bearing collar dan dua cincin
alas (pad) thrust bearing yang masing-masingnya terdapat tilting edge
seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.14. Ruang diantara bearing
collar dengan alas (pad) di isi dengan oli atau pelumas.

Gambar 3.14 Potongan samping tilt-pad thrust bearing

(https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap)

5. Peralatan Bantu Turbin Uap


Turbin dilengkapi dengan peralatan bantu untuk menunjang kinerja dari
turbin tersebut, diantaranya:

a. Turbine Valve yang terdiri dari Main Steam Valve (MSV) dan
Governor Valve Main Steam Valve (MSV) berfungsi sebagai
penyearah uap, sehingga uap tidak kembali lagi ke demister ketika
terjadi penurunan tekanan. Governor Valve berfungsi untuk mengatur
jumlah aliran uap yang masuk ke turbin.

b. Turning Gear (Barring Gear) yang berfungsi untuk memutar poros


turbin pada saat unit dalam kondisi stop atau pada saat pemanasan
sebelum turbin start up agar tidak terjadi distorsi pada poros akibat
pemanasan / pendinginan yang tidak merata.

c. Peralatan pengaman, yang berfungsi untuk mengamankan bagian-


bagian peralatan yang terdapat dalam turbin jika terjadi gangguan
ataupun kerusakan operasi pada turbin.

d. Lube Oil atau Minyak Pelumas dan Control Oil berfungsi untuk
melumasi bantalan turbin, mengangkat poros pada saat turning gear

20
6. Klasifikasi Turbin Uap
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang
berbeda berdasarkan pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan menurut
proses penurunan tekanan uap seba gai berikut:
a. Berdasarkan Prinsip Kerjanya.
1) Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana
berrotor satu atau banyak (gabungan) yang mempunyai sudu-sudu
pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk
dan sudut keluar.

a) Turbin satu tahap.


b) Turbin impuls gabungan.
c) Turbin impuls gabungan kecepatan.

Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:


a) Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya
terjadi pada sudu diam / nosel.
b) Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan
Tekanan Rata.

2) Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri
dari baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerak turbin
reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls karena tidak
simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan
sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.

Ciri-ciri turbin ini adalah :


a) Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
b) Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut
Tekanan Bertingkat.

21
b. Berdasarkan Pada Tingkat Penurunan Tekanan Dalam Turbin.
1) Turbin Tunggal (Singgle Stage)
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk
daya kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
2) Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi)
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya
besar. Pada turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih.
Sehingga turbin tersebut terjadi distribusi kecepatan / tekanan.

c. Berdasarkan Proses Penurunan Tekanan Uap


1) Turbin Kondensasi
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam
kompresor.
2) Turbin Tekanan Lawan
Apabila tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga
masih dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin lain.
3) Turbin Ekstraksi
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk
proses pemanasan lain misalnya proses industri.

B. Pengalaman Lapangan
Di Power Plant PT. Multimas Nabati Asahan terdapat 2 turbin yang diberi
nama turbin 3 dan turbin 4, dan turbin ini berfungsi sebagai penggerak mula
dalam pembangkitan listrik PT. MNA. Kedua turbin ini berada pada satu ruangan
dan langsung terhubung dengan generator.

22
Gambar 3.15 Turbin 3 PT.MNA Gambar 3.16 Name Plate Turbin 3
Spesifikasi Turbin

1) Turbin 3
Merek : Dresser Rand
Turbin type : Steam Turbin
Rated Capacity : 10000 KW @ 5700 RPM
Serial No. : ET-176
Inlet Steam o
: 42 bar at 450 C
2) Turbin 4

Merek : Qingdao Jienengs


Turbin Type : steam Turbin
Rated Capacity : 10000KW @ 3000 RPM
Serial No. : N10-39
Inlet Steam o
: 38 bar at 425 C

Standart Operating Procedure (SOP) Turbin


Start Up Turbin :
1) Pastikan kondisi lingkungan kerja aman. Personil wajib memakai APD (alat
Pelindung Diri) yang lengkap dan sesuai : helm pelindung, sarung tangan,
earplug dan sepatu safety.
2) Pastikan boiler siap menerima beban dan tekanan steam stabil pada rentang
36-40 barg.

23
3) Pastikan dan periksa level oli dalam tangki oli mencukupi ( minimal pada
normal level )
4) Periksa semua kondisi peralatan pendukung seperti valve dan lain lain,
pastikan komponen ini dalam kondisi baik.
5) Pastikan suplai steam dari boiler sudah tersedia dan sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan lalu buka suplai steam dari boiler. Pastikan semua jalur drain by
pass terbuka sampai semua air dari jalur steam sudah habis keluar
6) Jalankan auxiliary oil pump dan pastikan tekanan oli ke masing-masing jalur
minimal 1,5 barg. Lalu jalankan jacking oil pump
7) Posisikan switch emergency oil pump pada panel 505 turbine control
woodward pada posisi auto.
8) Jalankan turning gear. Turning gear harus dioperasikan minimum 4 jam
sebelum masuk ke tahap proses berikutnya.
9) Buka valve drain by pass sebelum dan sesudah T&T valve dan valve drain
stage 1 untuk membuang kondensat.
10) Buka valve main steam boiler untuk suplai steam ke turbin.
11) Buka valve hogging ejector pada main header condenser untuk mencari
vakum dalam turbin.
12) Buka valve gland seal steam ejector dan suplai desuperheater steam untuk
membuat gland seal steam. Atur bukaan valve steam dan air sedemikian rupa
sehingga diperoleh tekanan masuk maksimal 0.5 barg. Pastikan ada sedikit
kondensat yang mengalir keluar dari gland seal condenser.
13) Cari vakum hingga mencapai maksimal -0.65 barg.
Note : jangan menjalankan turbin jika tekanan vakum belum mencapai -0.65
bar, jika tekanan vakum tidak diperoleh sampai 0.65 bar, periksa posisi gland
sealing valve, drain valve dan kondisi hogging sistem.
14) Jalankan satu unit cooling water circulation pump dan juga cooling tower
fan. Caranya :
a. Pastikan valve discharge pompa sirkulasi masih dalam keadaan tertutup.
b. Hidupkan cooling water circulation pump.
c. Tunggu sampai putaran normal.

24
d. Buka valve discharge perlahan-lahan
e. Hidupkan fan cooling tower.
15) Jalankan 2 pompa kondensat dengan memutar switch, yang pertama posisi
auto dan yang kedua ke posisi manual dari panel kontrol turbin. Pastikan
level condensor sesuai set point yang ditetapkan (40%) dengan melihat
setting level pada display indikator level.
16) Buka valve main steam turbin kira kira 5 %( ± 4 putaran) secara perlahan
untuk pemanasan awal
17) Buka valve T&T untuk distribusi steam ke turbin. Caranya
a. tarik spring pendorong valve dengan memutar valve searah jarum jam,
hingga trigger pada posisi trip (tertarik keatas) dan stem tertarik kedepan.
b. Tekan tombol reset pada panel ‘505 turbine control woodward’. Sehingga
trigger pada posisi ready (turun kebawah)
c. Putar penuh valve T&T berlawanan jarum jam sehingga Steam mundur
kembali sampai tersambung (terkopel) dengan trigger.
18) Buka penuh valve main steam turbin secara perlahan lahan.
19) Start rotor turbin dengan menekan tombol run pada woodward electronic
governor, sehingga rotor akan berputar pada
Stage I: putaran turbin 800 rpm selama 30 menit,
Stage II: putaran turbin 1500 rpm selama 18-20 menit
Stage III : putaran Turbin 5716 rpm.
Note : - pada saat tombol RUN ditekan, lampu indikator jacking all
pump akan mati.
- pada saat putaran turbin mencapai 4000 rpm, pindahkan switch
axuiliary pump dalam kondisi off
- selama putaran rotor menuju 5716 rpm, periksa kembali
parameter-parameter turbin dan periksa keadaan keadaan
abnormal pada turbin, jika ditemukan kondisi abnormal, segera
hentikan operasi turbin dengan menekan menekan tombol
emergency stop.

25
20) Jika turbin telah beroperasi pada kecepatan nominal 5716 rpm, pastikan main
steam valve boiler dan inlet steam valve turbin terbuka penuh sebelum
melakukan sinkronisasi generator.
21) Setelah turbin berjalan dengan normal, lakukan sinkronisasi sesuai prosedur
sinkronisasi turbin

Sinkronisai Turbin
1) Hubungi personil genset dan turbin 2 MW, koordinasikan dengan personil
bersangkutan untuk menjaga frekuensi pada 50 Hz dan tegangan 20 KV.
2) Setelah tegangan dan frekuensi pada genset dan turbin sama (20 KV, 50 Hz).
On kan field contactor pada excitation and control panel dengan
mengarahkan switch ke posisi close sampai lampu indikator menyala.
3) Posisikan lockout relay pada posisi reset.
4) Tekan tombol reset pada :
a. Protection reset
b. Generator protection relay dengan menekan target reset
c. Alarm announcer
5) Tekan F3 (on) pada panel ‘505 turbine control woodward’.
6) Posisikan tombol sincronism select switch pada posisi run
7) Lihat indikator pada shyncronoscope, lampu indikator sinkron akan berputar.
8) Ketika tinggal 2 lampu indikator sinkron menyala (merah dan hijau), berarti
turbin dan genset sudah dalam kondisi sinkron.
9) Kembalikan sincronism select switch pada posisi off.
10) Setelah sinkron, segera naikkan beban turbin minimal 1MW, minta personil
genset memindahkan beban genset ke power plant.
11) Set putaran nominal turbin secara manual hingga mencapai frekuensi 50 HZ.
12) Tutup kembali valve bypass pada jalur drain sebelum dan sesudah T&T valve
dan valve drain stage 1 (extraction stage)
13) Jalankan 2 unit cooling water circulation pump dan 2 unit cooling lower fan

26
Shut Down Turbin
1) Personil menginformasikan ke plant bahwa operasional turbin akan dihentikan.
2) Personil mengkoordinasikan suplai power dengan personil genset.
3) Turunkan beban turbin secara bertahap hingga beban tersisa bisa ditampung
oleh genset.
4) Lepaskan sinkron turbin dengan menekan tombol emergency stop pada panel
kontrol.
5) Kurangi kecepatan turbin secara perlahan-lahan.
6) Tutup inlet steam valve turbin.
7) Apabila kecepatan berkurang tekanan oli akan menurun.
8) Pastikan auxiliary oil pump dan emergency oil pump bekerja secara otomatis
untuk meneruskan proses lubrikasi dan pendinginan pada bearing dan gear
selama beberapa saat.
9) Ketika putaran rotor pada turbin 0 rpm, tutup valve gland seal steam sistem
ejector dan desuperheater steam, serta off kan sistem vakum.
10) Buka valve drain bypass.
11) Jalankan turning gear untuk melakukan proses pendinginan shaft Turbin.
12) Setelah beberapa saat, stop sirkulasi air pendingin menuju oil cooler, matikan
semua unit cooling water circulation pump dan cooling lower fan.
13) Pastikan turbin dalam keadaan aman setelah berhenti beroperasi

27
BAB IV
INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN

A. Interpretasi
Sesuai pengertian dari landasan teori diatas, Turbin Uap adalah
penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanis
pada poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan, yaitu
generator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi
roda gigi. Pada power plant PT.MNA terdapat dua turbin uap yang dinamai
turbin 3 dan turbin 4, masing masing dari turbin dikopelkan langsung pada
generator dan menghasilkan daya listrik sebesar 10000KW. Pada turbin uap
terdapat banyak sudu sudu , sudu sudu inilah yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi mekanis yaitu dengan cara uap yang berasal dari boiler
dialirkan ke turbin dan uap akan menghantam sudu-sudu turbin sehingga
akan memutar poros turbin.

B. Pembahasan
Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun
cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap
bertekanan yang berasal dari boiler yang telah dipanasi terlebih dahulu dengan
menggunakan bahan bakar cangkang dan fiber. Uap tersebut kemudian dibagi
dengan menggunakan governour (alat yang mengatur jumlah masuk uap ke
turbin) yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung
dengan generator sinkron untuk menghasilkan energi listrik. Setelah melewati
turbin uap bertekanan tinggi tadi berubah menjadi uap bertekanan rendah dan
kemudian uap bertekanan rendah tadi dihisap oleh vakum untuk dialirkan ke
condensor guna untuk mengubah uap bertekan rendah tadi menjadi air dan
kemudian dipompakan lagi ke boiler untuk dipanaskan kembali. Uap yang
o
masuk ke dalam turbin haruslah Uap kering yang bersuhu ≥ 400 C di mana jika
o
suhu uap di bawah 400 C maka uap tersebut masih mengandung butir-butir air
yang dapat mengakibatkan turbin mengalami korosi.

28
Parameter Running Normal Turbin limit Control
Speed Turbine 5658-5773 rpm
Level Condensate 30-60 %
Governor Oil Pressure min 4 barg
Bearing Oil Pressure 1.5-1.85 barg

1. Sistem Pengaman Turbin Uap


Turbin Uap merupakan salah satu komponen PLTU yang mahal, karena
itu turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi yang berfungsi mengamankan
turbin dari kemungkinan terjadinya kerusakan fatal. Peralatan pengaman turbin
terdiri dari beberapa sistem dimana katup uap akan menutup atau turbin akan
trip bila salah satu pengaman tersebut bekerja.
Ada beberapa proteksi turbin baik dari turbin itu sendiri maupun proteksi
dari sistem lain. Seperti:

1. Putaran lebih (Over Speed)


Sistem pengaman ini akan mentripkan turbin bila putaran turbin naik
melebihi harga putaran yang telah ditetapkan. Bila terjadi gangguan, maka
pemutus tenaga listrik utamanya (PMT) secara otomatis trip ( membuka)
dan outputnya hilang. Sinyal trip juga mengoperasi-kan katup solenoid pada
sistem hidrolik turbin yang kemudian menutup semua katup uap utama
(MSV) turbin dan mesin tersebut stop secara aman. Namun, bila MSV trip
turbin gagal berfungsi, uap akan terus menerus masuk ke turbin dan
putarannya akan naik. Kenaikan kecepatan ini akan di deteksi oleh
governor dan katup pengatur uap akan menutup.

2. Tekanan Minyak Pelumas (Very Low)


Bila tekanan pelumas bantalan turbin turun hingga mencapai suatu harga
yang cukup rendah, maka dapat mengakibatkan kerusakkan yang fatal akibat
hilangnya kemampuan minyak pelumas memberi lapisan film baik pada
bantalan maupun poros turbin. Sistem proteksi ini akan bekerja dan mentrip
turbin bila tekanan pelumas bantalan turun hingga mencapai batas Minimum.

29
Penurunan tekanan Oli hingga sangat rendah dapat diakibatkan oleh
tersumbatnya filter. Aliran minyak pelumas ke bearing sangat penting
sehingga sistem pelumas dilengkapi dengan beberapa pompa yang akan
bekerja saling memback up. Dan juga dilengkapi beberapa alarm seperti
differensial pressure filter high dan alarm pressure oil low sebelum
mencapai setting tripnya..

3. Condenser Vacuum Low


Bila vakum kondensor rendah atau tekanan kondensor naik, maka
temperatur uap juga meningkat sedang aliran uap bekas menuju kondensor
turun. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya overheating pada sudu-sudu
akhir turbin tekanan rendah dan casing. Untuk mencegah terjadinya
overheating tersebut, maka turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi
terhadap vakum kondensor rendah. Pada harga vakum tertentu, turbin akan
trip karena peralatan proteksi vakum rendah bekerja.
4. Initial pressure Regulator
Bila boiler mengalami masalah dan uap yang dihasilkan berkurang maka
tekanan uap akan turun, bila tekanan uap dibiarkan turun terus maka akan
terjadi “carry over” uap dari boiler ke turbin, hal ini dapat menyebabkan turbin
rusak. Untuk mencegah itu, maka dipasang pengaman yang disebut Initial
Pressure Regulator (IPR). Proteksi IPR bekerja untuk mengurangi aliran uap
dengan menutup katup governor. Bila tekanan uap kembali normal, maka
kontrol governor mengembalikan governor valve keposisi normal.

5. Vibrasi
Pada turbin 3 powerplant beberapa vibrasi yang dimonitor antara lain :
1) Turbin Journal Bearing Vibration
2) Gearbox Journal Vibration
3) Generator Jurnal Vibration

30
Selain dimonitor besaran-besaran yang ada pada turbin supervisory
juga dibatasi. Batasan-batasan nilai ini juga digunakan untuk
mengamankan turbin dari kerusakan seperti Vibrasi very-high.

Gambar 4.2 Monitoring


Turbin di Control Room
Gambar 4.1 Monitoring Vibration

Dalam monitoring turbin PT. MNA sudah menggunakan sistem kontrol


berbasis PLC, dan untuk pengoperasiannya terdapat operator yang bertugas
untuk monitoring turbin pada control room.

31
2. Metode Perawatan untuk Meningkatkan Umur Komponen Individual Turbin
Uap
Komponen Posisi Penyebab Tindakan Ketentuan Batas
Berakhirnya
Turbin Pertolongan Waktu
Pemakaian
Alur dan filet Lelah Pengelupasan Peeling tidak
(Skin dapat dilakukan
luar
peeling) lagi
Lelah, Overboring tidak
Center bore perambatan Overboring
dapat dilakukan
Rotor tekanan retakan, dan lagi
tinggi dan patah getas
menengah Penyangga perambatan Inspeksi dan Permulaan
alur (groove) investigasi
retakan retakan diketahui
sudu detail
Lelah, Inspeksi dan
Rotor tekanan Center bore/ perambatan Perambatan
rendah sumbu rotasi retakan, dan investigasi retakan diketahui
patah getas detail
Rumah- Permukaan Lelah dan Pengelasan Perbaikan tidak
dalam dalam mulur realistik klagi
tekanan Ulir dalam Mulur Oversize Oversize tidak
tinggi dapat dilakukan
Retakan tidak
Kotak Nosel Akar sudu Lelah dan Inspeksi dan dapat diperbaiki
investigasi atau deformasi
mulur
detail sangat besar
diketahui
Sudu tekanan Ekor merpati Mulur Inspeksi dan Terjadi retak dan
tinggi dan investigasi
dan akar abnormal
menengah. detail
Perbaikan
Body Lelah Pengelasan dengan
Ruang uap pengelasan tidak
mungkin,
katup uatama
deteriorasi besar
Ulir dalam Mulur Oversize Oversize tidak
mungkin lagi
Baut tekanan Ulir Lelah dan Penggantian Retak dapat
tinggi mulur diantisipasi
32
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Power plant PT.MNA memiliki dua turbin uap yang dinamai turbin 3
dan turbin 4, masing masing dari turbin dikopelkan langsung pada
generator dan menghasilkan daya listrik sebesar 10000KW dengan
puataran turbin yaiut 5700rpm
2. Sistem Pengaman Turbin Uap ada 5 yaitu: Putaran lebih (Over
Speed), Tekanan Minyak Pelumas (Very Low), Condenser
Vacuum Low, Initial pressure Regulator dan Vibrasi
3. Terdapat operator yang bertugas untuk memonitor turbin di
control room turbin, dalam satu hari ada 3 shift operator yang
bertugas dan bergantian setiap 8 jam.

B. Saran
1. Hendaknya mesin mesin yang sedang mengalami kerusakan
sebaiknya diperbaiki agar semua sistem dapat bekerja dengan optimal.
2. Hendaknya Kedisiplinan para karyawan lebih ditingkatkan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi. Boiler dan Turbin. Bandung. Politeknik Negeri Bandung. 2010

Ramadhan Muhamad. 2015. Buku 1 - Prinsip Kerja Turbin Uap. Di unduh pada
tanggal 16 April 2019. Dari https://id.scribd.com/doc/276171372/Buku-
1-Prinsip-Kerja-Turbin-Uap

Niptro Renhard. 2015. Perventive maintence pada sistem pembangkit turbin uap
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.. Diunduh pada tanggal 25 April
2019 dari https://id.scribd.com/document/375029716/Laporan-Kerja-
Praktek-Renhard-Niptro-g-1007113735

Suwachid. Ilmu Turbin. Surakarta. Lembaga Pengembangan Pendidikan. 2006


Wahid Arief. 2016. Makalah Turbin Uap. 16. April 2019 . Di unduh pada
tanggal 16 April 2019 Dari
https://id.scribd.com/doc/314827410/Makalah-Turbin-Uap

34
LAMPIRAN
A. DATA

Name Plate Turbin 3

SOP Turbin PT.MNA


B. KESEDIAAN PERUSAHAAN/INDUSTRI MENERIMA MAGANG
C. SURAT TUGAS DOSEN PEMBIMBING
: PT. Multimas Nabati Asahan Kuala Tanjung

: 09 Januari 2019 s/d 8 Febuari 2019

D. FORM KENDALI

Tempat Dan Rencana Waktu Kerja

a. Tempat Pelaksanaan

b. Rencana waktu kegiatan

Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat

Senin s/d Jumat 08.00 s/d 16.45 12.00 s/d 13.30

Sabtu 08.00 s/d 11.45 -

Jam Kerja

Uraian Daftar Kegiatan Yang Dilakukan


Berikut adalah daftar kegiatan mahasiswa magang selama satu bulan di PT.
Multimas Nabati Asahan :
1. Pengenalan terhadap profil PT. Multimas Nabati Asahan dan beradaptasi
dengan area kerja PT. Multimas Nabati Asahan serta bersosialisasi dengan
pegawai serta karyawan. Hal ini baik untuk memahami susunan kerja PT.
Multimas Nabati Asahan yang meliputi jenis pekerjaan, mekanisme pekerjaan,
dan karyawan yang bekerja.
2. Mencari informasi mengenai sejarah, struktur organisasi, visi dan misi, serta
perkembangan perusahaan.
3. Membantu pegawai dalam melakukan pemeliharaan terhadap unit yang
diberikan selama kegiatan magang.
4. Memahami sistem bahan bakar yang digunakan dalam Pembangkit
Listrik PT. MNA.
5. Memahami komponen komponen, proteksi dan masalah yang terjadi
dari sistem pembangkit listrik PT. MNA.
No. Kegiatan Minggu ke-

I II III IV

1. Pengenalan APD dan Safety Briefing 

2. Pengenalan Profil Perusahaan 

3. Pemgenalan Sistem Bahan bakar 

4. Pengenalan Boiler 

5. Pengenalan Turbin Generator 

6. Pengenalan Transformator 

7. Pengenalan Sistem Sinkronisasi 

8. Pengenalan Pembumian 

9. Penyusunan Laporan

Daftar kegiatan Magang


ABSENSI MAGANG
E. DOKUMENTASI

Photo Bersama Teman-Teman Anggota Kelompok Magang Di Depan Pabrik


PT.Multimas Nabati Asahan
Photo Bersama Pembimbing Magang Didepan Gedung E&I

Photo Bersama Karyawan PT.Multimas Nabati Asahan Di Kantor E&I

Anda mungkin juga menyukai