KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan sumber ilmu dan bahan bacaan bagi Peserta didik, Widyaiswara
/ Pengajar pada kegiatan pembelajaran dan bimbingan teknis di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
DAFTAR ISI
UNIT - 1
PENDAHULUAN
UNIT – 2
GAMBARAN UMUM
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang
terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan
belajar yang spesifik
UNIT – 3
MANAJEMEN MUTU
Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut adalah sama dan memiliki
elemen-elemen sebagai berikut : pertama, meliputi usaha memenuhi atau
melebihi harapan mitra kerja. Kedua, mencakup produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan. Ketiga, merupakan kondisi yang selalu berubah. Berdasarkan
elemen-elemen tersebut maka mutu dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.
Dari beberapa pengertian mutu di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis
besar, mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mitra kerja. Mitra kerja
yang dimaksud disini bukan mitra kerja yang hanya datang sekali untuk mencoba
dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang
untuk bekerjasama. Meskipun demikian, mitra kerja yang baru pertama kali
datang juga harus diterima dengan sebaik-baiknya, karena pelayanan dan
kerjasama yang baik inilah yang akan membuat mitra kerja merasa yakin dan
percaya. Secara umum dapat dikatakan bahwa mutu produk atau jasa itu akan
dapat diwujudkan bila orientasi seluruh kegiatan organisasi tersebut
berorientasi pada pelayanan prima bagi mitra kerja (customer satisfaction).
Apabila diutarakan secara rinci, mutu memiliki dua perspektif, yaitu perspektif
Pengguna Jasa atau penyelenggara dan perspektif penyedia jasa atau mitra
kerja, bila kedua hal tersebut disatukan maka akan dapat tercapai kesesuaian
antara kedua sisi tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan
bersama. Dan apabila diperhatikan kembali, kedua perspektif tersebut akan
bertemu pada satu kata “fitness for customer use”. Kesesuaian untuk digunakan
tersebut merupakan kesesuaian antara Penyedia Jasa / mitra kerja dengan
Pengguna Jasa / penyelenggara, sehingga dapat membuat suatu standar yang
disepakati bersama dan dapat memenuhi kebutuhan serta harapan kedua belah
pihak.
-- Note 1 :
SMM Departemen PU, disebutkan bahwa :
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang/jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam
pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat,
(catatan: istilah “mutu” dapat dipakai dengan kata sifat
seperi: buruk, baik atau baik sekali) – Bab I, pasal 1 butir 5
Sistem adalah rangkaian proses dari input yang menghasilkan ouput secara
terkendali. Input adalah sumber masukan yang dapat digunakan untuk diproses
yang selanjutanya menjadi keluaran atau hasil. Inpu/masukan ini dapat berupa
data, angkat, dokumen, rekaman, referensi, program, rencana dan sasaran
ataupun target yang harus dicapai.
Sudah barang tentu kata manajemen sudah tak asing lagi di telinga kita, dan
kemudian Apa Itu Manajemen? gimana pengertiannya? kata manajemen
berawal dari bahasa inggris, “Manage” yang memiliki arti mengelola/mengurus,
mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin. Manajemen adalah Satu
proses dalam rangka bakal mencapai suatu tujuan organisasi dengan bekerja
secara bersama sama bersama orang – orang dan sumber kompetensi atau
organisasi yang lain.
b) Ricky W. Griffin
Mendefiniskan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
c) Lawrence A. Appley
Berpendapat bahwa pengertian manajemen merupakan keahlian untuk
menggerakan orang agar melakukan sesuatu;
d) George R. Terry,
Mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan
pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber lain.
-- Note 2 :
SMM Departemen PU, disebutkan bahwa :
Manajemen adalah kegiatan untuk mengarahkan dan
mengendalikan sebuah organisasi (unit kerja/unit pelaksana
kegiatan/perusahaan). Lampiran 1, Bab II, Butir 7
a) Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dalam mengartikan seperti apa tujuan
organisasi yang ingin dicapai, kemudian dari tujuan tersebut maka orang-
orang di dalamnya mesti membuat strategi dalam mencapai tujuan
b) Fungsi Mengorganisir
Langkah selanjutnya setelah kita merencanakan, maka yang harus dilakukan
adalah bagaimana rencana tersebut dapat terlaksana dengan
memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia dan dapat memastikan kepada
semua orang yang ada dalam suatu organisasi untuk bekerja secara efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi, tindakan dalam fungsi
pengorganisasian yaitu kita dapat mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menentukan tugas, serta menetapkan prosedur yang
dibutuhkan; menentukan struktur organisasi untuk mengetahui bentuk
garis tanggung jawab dan kewenangan; Melakukan perekrutan,
penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia atau
sumberdaya tenaga kerja; Kemudian memberikan posisi kepada seseorang
dengan posisi yang tepat.
Organisasi yang wajib memahami dan wajib melakukan Penerapan SMM adalah
sebagai berikut :
a) Seluruh Unit Kerja di lingkungan Kementerian PUPR sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
b) Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik Pekerjaan Konstruksi
(fisik) maupun pekerjaan Non Konstruksi (non fisik) di lingkungan
Kementerian PUPR sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c) Seluruh Penyedia Barang/Jasa baik Pekerjaan Konstruksi (fisik) maupun
pekerjaan Non Konstruksi (non fisik) di lingkungan Kementerian PUPR baik
di pusat maupun di daerah.
-- Note 3 :
Seluruh Unit Kerja / Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedian
Barang/Jasa wajib memahami dan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu dan selalu melaksanakan pengukuran
kinerja penerapan SMM – Bab V, Pasal 5.
a) Konsep PDCA
Konsep PDCA yang dikenalkan oleh W.E. Demming di era pengendalian
mutu, menggambarkan bahwa pengendalian mutu ini sebagai sebuah roda
atau siklus yang berputar tanpa ada habisnya pada landasan kesadaran
mutu dan rasa tanggung jawab terhadap mutu produk.
1) Plan
Menetapkan proses perencanaan SMM, dengan aktivitasnya :
a. Menetapkan proses dan metode yang dibutuhkan untuk operasi dan
pengendalian proses;
b. Mengembangkan rencana mutu, sasaran mutu dan identifikasi
aktivitas unit kerja dalam proses-proses yang diperlukan untuk
mencapai hasil sesuai rencana mutu, sasaran mutu unit kerja dan
kebijakan mutu organisasi.
c. Menetapkan sumber daya yang diperlukan;
d. Mengidentifikasi persyaratan-persyaratan dokumentasi smm.
2) Do
Melaksanakan, menerapkan dan mengoperasikan SMM, dengan
aktivitasnya :
a. Menciptakan struktur manajemen, menetapkan wewenang dan
tanggung jawab;
b. Melaksanakan prosedur-prosedur kerja dan instruksi kerja sesuai
aktivitas yang telah terjadi dalam unit kerja bersangkutan guna
melaksanakan realisasi produk sesuai sasaran mutu;
c. Memberikan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan dan
memelihara smm;
d. Melaksanakan dokumentasi smm.
3) Check
Melakukan pengukuran, analisa dan penilaian penerapan SMM, dengan
aktivitasnya:
a. Memantau dan mengukur proses dan hasil yang terjadi terhadap
kepuasan pelanggan;
b. Melakukan analisa data terhadap kesesuaian dengan rencana mutu,
sasaran mutu, persyaratan produk yang telah ditetapkan;
c. Mengevaluasi dan melaporkan hasilnya;
d. Mengendalikan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam smm.
4) Action
Mengambil tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan terus-
menerus SMM, dengan aktivitas :
a. Melakukan peninjauan ulang manajemen terhadap SMM pada kurun
waktu yang tepat;
b. Mengidentifikasi area untuk perbaikan dan peningkatan;
c. Mengambil tindakan perbaikan terhadap proses-proses yang tidak
sesuai hasilnya dan berupaya untuk meningkatkan perbaikan
terhadap proses-proses yang tidak sesuai secara berkelanjutan;
d. Melaksanakan tindakan pencegahan untuk terus meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kinerja unit kerja yang bersangkutan.
UNIT – 4
PERATURAN SMM KEMENTERIAN PUPR
Struktur isi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum terdiri dari 10 Bab dan 20
Pasal, dengan rincian sebagai berikut :
c) Sejarah Dokumen
Disebut juga dengan krologis atau riwayat perubahan dokumen. Diisi jika
adanya perubahan isi dokumen, sehingga dimulai dari dokumen original
(rev.00) sampai dengan uraian perubahannya (rev. 1,2,3, dst)
d) Isi Dokumen
1. Pendahuluan
2. Maksud & Tujuan
3. Ruang Lingkup Penerapan
4. Referensi
d) Sejarah Dokumen
Disebut juga dengan krologis atau riwayat perubahan dokumen. Diisi jika
adanya perubahan isi dokumen, sehingga dimulai dari dokumen original
(rev.00) sampai dengan uraian perubahannya (rev. 1,2,3, dst)
e) Isi dokumen
1. Umum
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu Kegiatan
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi
5. Struktur Organisasi
6. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
7. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dan Sumber Daya Lainnya
8. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
10. Jadwal Personil
11. Jadwal Penggunaan Prasarana Dan Sarana
12. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi
Dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya
13. Daftar Kriteria Penerimaan
14. Daftar Dokumen SMM
15. Daftar Induk Rekaman
16. Lampiran
b) Sejarah Dokumen
Disebut juga dengan krologis atau riwayat perubahan dokumen. Diisi jika
adanya perubahan isi dokumen, sehingga dimulai dari dokumen original
(rev.00) sampai dengan uraian perubahannya (rev. 1,2,3, dst)
c) Isi dokumen
1. Umum
2. Informasi Kegiatan
3. Sasaran Mutu Kegiatan
4. Persyaratan Teknis dan Administrasi
5. Struktur Organisasi
6. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
7. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
9. Jadwal Peralatan
10. Jadwal Material
11. Jadwal Personil
12. Jadwal Arus Kas
13. Rencana & Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi
Dan Pengujian & Kriteria Penerimaannya
14. Daftar Kriteria Penerimaan
15. Daftar Dokumen SMM
16. Daftar Induk Rekaman / Bukti Kerja
17. Lampiran
-- Note 4 :
1. Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib
memahami dan menerapkan SMM.
2. Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan
(Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) di lingkungan
Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib
memahami dan menerapkan SMM.
3. Seluruh Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum baik di pusat maupun di daerah wajib
memahami dan menerapkan SMM.
UNIT – 5
PENJAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU
Dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu, tentunya harus ada yang menjamin dan
mengendalikan setiap proses (tahapan kegiatan) yang telah dilakukan oleh setiap unit
kerja / unit pelaksanaan kegiatan dan perusahaan atau organisasi. Hal ini untuk
memantau langsung agar sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan atau
sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan.
Tujuan dari penjaminan kualitas (Quality Assurance) antara lain sebagai berikut:
1. Membantu memperbaiki dan peningkatan secara terus-menerus dan
berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan
inovasi.
2. Memudahkan mendapat bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas
atau bantuan lain dari lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu
secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang telah
dicapai dengan standar pesaing.
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki
-- Note 5 :
Penjaminan Kualitas (Quality Assurance) adalah seluruh
rencana dan tindakan sistematis yang penting untuk
menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk
memberikan pelayanan yang kebutuhan tertentu dari
kualitas.
Perbedaan pendapat ini tidak menyebabkan perbedaan arti yang terlalu jauh
karena pada intinya pengendalian ini untuk mencapai hasil yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh organisasi/perusahaan. Jadi suatu
pengendalian yang baik akan dapat membantu proses, tidak hanya dalam segi
preventifnya saja, tetapi juga dalam segi korektifnya kerena pengedalian yang
tepat merupakan jaminan bahwa hasil yang dicapai akan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancer karena adanya pengendalian yang
baik sehingga jumlah ketidaksesuaian dapat berkurang seminimal mungkin atau
lebih kecil dari standar yang telah ditetapkan. Pengendalian adalah suatu proses
pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu aktivitas
manajemen, dalam menopang suatu kergiatan, usaha-usaha pelaksanaan
sasaran atau sarana dan prasarana dalam rangka menjamin hasil-hasil yang
memuaskan dan terkendali.
Unit pelaksanaan kegiatan (produksi) adalah salah satu bagian yang ada dalam
organisasi/perusahaan yang memerlukan adanya suatu pengendalain, yang mana
pengendalian ini dilaksanakan untuk menjamin agar mutu pelaksanaan kegiatan
/produksi dapat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan pengendalian mutu tidak hanya dapat dilakukan pada salah satu bagian
saja, tetapi pengendalian tersebut harus dilakukan pada semua bagian, baik pada
bagian perencanaan program dan rencana, bagian pelaksanaan program dan bagian
penerimaan hasil-hasil kegiatan. Pengendalian mutu pada proses pelaksanaan
kegiatan membantu organisasi/perusahaan mencegah dan mengatasi penyimpangan-
penyimpangan yang akan terjadi atau yang telah terjadi.
-- Note 6 :
Jadi Pengendalian mutu adalah metoda yang digunakan untuk
meningkatkan performansi mutu secara terus menerus dan
sebagai penjamin konformansi akan mutu pada setiap level
operasi atau proses kerja yang harus mendapatkomitmen dari
seluruh jajaran dari pimpinan tertinggi sampai basic level dengan
menggunakan sumber daya manusia dan property yang tersedia.
3. Adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung Jawab yang spesifik
untuk menjamin kualitasnya, adanya komitmen bersama dan tinggi mulai dari
level bawah sampai level atas akan pengertian tentang kualitas.
UNIT – 6
EVALUASI PENERAPAN MODUL
NO PERTANYAAN
1 2
UNIT – 7
PENUTUP
Sebagai salah satu peraturan yang menjadi dasar dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu, Permen 04/PRT/M/2009 tentang Penerapan SMM di bidang
Pekerjaan Umum, maka dapat dipastikan bahwa seluruh unit kerja dan setiap insan
yang terlibat didalamnya harus menjalankan peraturan ini dengan baik dan benar.
UNIT – 8
DAFTAR PUSTAKA