KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan sumber ilmu dan bahan bacaan bagi Peserta didik, Widyaiswara
/ Pengajar pada kegiatan pembelajaran dan bimbingan teknis di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
DAFTAR ISI
UNIT - 1
PENDAHULUAN
Sistem Manajemen Mutu merupakan salah alat bantu yang dapat digunakan
hampir disemua sektor kegiatan. Dengan demikian setiap proses dan tahapan
proses kegiatan yang dilakukan unit kerja/ unit pelaksana kegiatan dapat
menggunakan pola sistem ini. Diawalai dengan persyaratan yang harus dipenuhi
sehiingga dapat memenuhi peraturan dan perundang undagan, Norma, standar
dan kaidah yang berlaku. Konsep PDCA diyakini merupakan salah satu yang
dapat membantu dalam penentuan setiap kegiatan.
Sebagai sebuah sistem, kebijakan mutu, sasaran mutu atau Penetapan Kinerja
(PK) serta Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dapat dilaksanakan dan diterapkan
pada setiap fungsi. Sehingga mutu kinerja yang telah ditetapkan tadi dapat
diukur dan dievaluasi.
Untuk melaksanakan persyaratan tersebut maka dibutuhkan acuan yang
didokumentasikan, ditetapkan dan disahkan serta dievaluasi secara periodik
untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan proses yang telah disesuaikan dengan
tugas dan fungsinya.
UNIT - 2
PERSYARATAN SISTEM MAANAJEMEN MUTU
2.1.Kebijakan Mutu
Dengan demikian jelas bahwa kebijakan mutu merupakan asas yang menjadi
garis besar dan pondasi rencana dalam hal mutu. Kebijakan mutu
merupakan pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis
pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran mutu. Kebijakan
mutu bisa diibaratkan seperti pembukaan undang-undang dasar pada sebuah
negara. Oleh karena itu, seyogianya perumusan kebijakan mutu dilakukan
dengan penuh kesungguhan mengacu pada kondisi real organisasi serta visi dan
misi organisasi. Sehingga kebijakan mutu tidak hanya sekedar kata-kata mutiara
penghias dinding-dinding ruang kerja.
Dalam hal ini, Kebijakan Mutu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang mengacu pada Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang SMM
Deptemen Pekerjaan Umum, adalah : MENJAMIN KETERSEDIAAN
INFRASTRUKTUR YANG HANDAL BAGI MASYARAKAT DENGAN PRINSIP EFEKTIF
DAN EFISIEN SERTA MELAKUKAN PENINGKATAN MUTU KEGIATAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN.
2.2.Sasaran Mutu
pengertian sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait
mutu. Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai
dalam melakukan proses pada suatu organisasi. Sasaran mutu secara umum
didasarkan pada kebijakan mutu organisasi. Kebijakan Mutu yang telah
ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam pembuatan sasaran mutu, itu
merupakan salah satu cara termudah, namun bisa juga menggunakan masukan
dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara
tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan
dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam perusahaan / organisasi. Sasaran
mutu harus dibuat dalam bentuk target-target yang terukur sehingga
pernyataan yang tertuang dalam kebijakan mutu mempunyai dampak yang
nyata.
Penetapan sasaran mutu dilakukan oleh Kepala Departemen atas persetujuan
dari Top Manajemen berdasarkan Business Plan Perusahaan. Sasaran mutu yang
telah ditetapkan harus disosialisasikan ke Internal Departemen masing-masing
agar semua orang di dalam departemen tersebut mengerti kemana sasaran
mereka dan bagaimana kontribusinya dalam mencapai sasaran tersebut.
Setelah Sasaran Mutu dibuat dan disetujui oleh Top Management, maka langkah
berikutnya adalah membuat Action Plan. Action Plan merupakan acuan dari
rincian kegiatan untuk mencapai keberhasilan sasaran mutu yang ada di setiap
bagian. Ini berarti juga merupakan langkah – langkah nyata untuk mencapai
sasaran. Action plan ini ibarat anak tangga yang akan berakhir pada goal atau
sasaran yang ingin kita capai.
Sebelum membuat action plan, harus dipastikan bahwa semua sasaran mutu
sudah tersedia berupa nama sasaran mutunya serta target yg telah ditetapkan
secara benar sesuai metode SMART.
Dalam rangka pemahaman pentingnya dokumen dan rekaman pada SMM, akan
dijelaskan substansi materi yang terkait sebagaimana dibawah ini.
2.3.1 Pengertian
1. Dokumen adalah informasi yang ditulis atau direkam pada beberapa
media seperti kertas atau komputer. Sebuah dokumen dapat
menetapkan persyaratan (misalnya gambar atau spesifikasi teknis);
memberikan arahan (misalnya quality plan), atau menunjukkan hasil
atau bukti dari kegiatan yang dilakukan (rekaman misalnya).
Satu hal penting agar penerapan SMM bisa lebih memberikan nilai
tambah bagi perusahaan maka diperlukan perencanaan mutu. yaitu
dengan penyusunan dokumen mutu terhadap perencanaan manajerial
dan operasinal.
1. Dokumentasi
Dokumentasi SMM terkait klausal 4.2.1 meliputi :
a) Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan dan sasaran mutu;
b) Manual mutu;
c) Prosedur terdokumentasi dan catatan yang dibutuhkan oleh
standar internasional, dan
d) Dokumen dan catatan ditetapkan organisasi, agar dapat
memastikan rencana dan operasi pengendalian yang efektif dari
proses-proses.
2. Rekaman
Rekaman SMM terkait klausal 4.2.4 meliputi :
a) Rekaman harus ditetapkan dan dipelihara untuk memberikan
bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan bukti operasi yang
effektif dari SMM terkendali.
b) Pengendalian organisasi harus terdokumentasi dan ditetapkan,
agar proses pengendalian punya acuan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, waktu simpan dan
pemusnahan.
c) Mudah dapat dibaca, siap ditunjukkan dan diambil, sehingga
perlu ditetapkan prosedur dokumentasi yang terkendali.
4. Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah dokumen yang berisi panduan pelaksanaan
suatu pekerjaan. Prosedur kerja hendaknya dapat memenuhi
ketentuan berikut:
a) Mampu menjelaskan tujuan pembuatan prosedur serta ruang
lingkup penerapan prosedur kerja tersebut
b) Tidak mengandung istilah-istilah yang multitafsir. Sehingga
perlu dijelaskan makna istilah yang dimaksud.
c) Mampu menjelaskan langkah-langkah pekerjaan dengan jelas
beserta pihak-pihak yang bertanggung jawab menjalankan
pekerjaan tersebut.
d) Memastikan bahwa semua rekaman mutu (form atau bukti
lainnya) yang dibutuhkan senantiasa diisi.
5. Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan merupakan dokumen standar kerja yang
dibutuhkan oleh tiap-tiap Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan untuk
memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses
dilakukan secara efektif sesuai SMM
6. Instruksi Kerja
Instruksi kerja SMM dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah
kegiatan yang lebih detail daripada prosedur kerja atau bisa jadi
menjelaskan detail kegiatan untuk tiap tahapan kegiatan yang
7. Rekaman Mutu
Rekaman mutu adalah dokumen yang dapat menunjukkan bukti
dilaksanakannya suatu pekerjaan. Rekaman mutu dapat berupa
formulir (form), foto, video, atau rekaman data computer
(softcopy). Namun lazimnya adalah berupa form. Contohnya form
surat permohonan pembelian, form check sheet pemeriksaan
mesin, dan sebagainya.
UNIT - 3
PRINSIP MUTU
3.2.PRINSIP 2 – Kepemimpinan
1. Pengertian
SMM akan dapat berjalan efektif jika setiap orang dalam organisasi dapat
terlibat dan memilki peran dalam sistem tersebut. Dengan peran itu agar
mereka sadar bahwa mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab serta
kewajiban untuk menjunjung mutu kinerjanya.
6. Manfaat Penerapan
Keterlibatan personil akan membangun kompetensi dan semangatnya
untuk menerapkan SMM, yaitu :
1. Pengertian
Prinsip pendekatan proses dalam SMM merupakan sistem manajemen yang
menggunakan landasan IPO (input-process-output). Jadi tidak hanya
memastikan pada proses, tetapi juga memastikan pada komponen input
ataupun output, sebagai ilustrasi lihat pada gambar dibawah ini :
3. Manfaat Penerapan
Manfaat dari penerapan prinsip pendekatan proses, akan
menguntungkan kinerja organisasi dalan hal :
1) Efektivitas penggunaan sumber-sumber daya, sehingga biaya dapat
ditekan.
2) Waktu siklus pelaksanaan kegiatan dapat lebih singkat.
3) Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat diprediksi.
4) Kesempatan perbaikan menjadi prioritas dan lebih terfokus
1. Pengertian
SMM merupakan manajemen yang mendasarkan pada sistem. Sistem
memiliki kata kunci interelasi dan integrasi. Interelasi bermakna bahwa
proses untuk menghasilkan ouput dilakukan melalui proses pada unit-unit
yang saling terhubung. Sedangkan integrasi bermakna bahwa proses pada
sub sistem-sub sistem merupakan proses yang saling terkait ( dalam
mengintegrasikan berbagai proses) struktur keseluruhan sistem yang utuh
dalam upaya merubah input menjadi output. Pendekatan sistem pada
manajemen didefinisikan sebagai identifikasi pemahaman dan pengelolaan
sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan
1. Pengertian
Perbaikan berkesinambungan dari kinerja keseluruhan organisasi
harus menjadi tujuan tetap organisasi, bahwa organisasi tidak boleh
puas terhadap hasil yang telah dicapai, yaitu setiap saat setiap waktu
harus memposisikan kinerja untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Harus
selalu ada peningkatan kinerja dari setiap periodenya, per bulan atau
tahun ke tahun.
6. Manfaat Penerapan
Manfaat penerapan perbaikan berkelanjutan, adalah :
1. Pengertian
Prinsip dalam rangka pengambilan keputusan yang efektif dengan
didasarkan kepada analisis data dan informasi.
Pengambilan keputusan akan menghasilkan suatu keluaran dari proses
mental yang dihadapkan pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Untuk itu maka proses keputusan
efektif maka harus didasarkan pada analisis data pengukuran dan
informasi obyektif sesuai fakta yang valid, jelas dan tidak bias. Analisis
data dari berbagai sumber yang jelas dan terdokumentasi untuk
menentukan kinerja organisasi sesuai rencana, sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Gambaran penerapan
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid dan baik.
Norma- norma :
Jangan bicara masalah tanpa fakta dan data
Janganlah berbicara perbaikan tanpa fakta dan data yang akurat
Janganlah bertindak tanpa dasar yang jelas (hati-hati resiko bisa
terjadi)
Setiap keputusan dalam implementasi SMM selalu didasarkan pada
fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan
tidak dilaksanakannya SMM.
3) Agar keputusan yang diambil punya dasar dan secara logika dapat
dicerna dengan baik didukung adanya analisa data dengan
informasi yang tepat, sehingga keputusan dapat dipertanggung
jawabkan dan diterima oleh pihak-pihak terkait.
1. Pengertian
Prinsip hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan
adalah upaya untuk membangun hubungan yang saling memuaskan
dengan pemasok untuk memelihara kerjasama/jaringan kinerja dan
preferensi dalam jangka panjang.
Membangun hubungan (Pengguna Layanan dan Pemasok) dengan
prinsip manfaat bersama memperkuat kemampuan keduanya untuk
menciptakan nilai tambah.
Pengguna Layanan dan Pemasok adalah tergantung pada hubungan
satu sama lain yang saling menguntungkan akan menghasilkan
keuntungan pada semua pihak, seperti peningkatan mutu. Hubungan
ini mulai dengan komunikasi yang jelas dan dibangun pada konsistensi
tujuan dan kepercayaan.
2. Gambaran Penerapan
Mengenal pemasok perlu Seleksi dan Evaluasi Pemasok, karena
keinginan untuk menyepakati persyaratan suatu dokumen kerjasama,
sehingga dokumen yang diajukan juga harus ditentukan sesuai SMM.
Syarat penting pemasok/suplier adalah terkait keandalannya, perlu
seleksi suplier agar dapat diketahui keandalannya, konsistensinya
menjaga mutu produk. Selain itu, pemasok juga harus tepat waktu,
pelayanan kepada Pengguna Layanan , pengiriman dan stabilitas
usahanya. Untuk itu perlu dokumen pengelolaan/manajemen
pemasok dengan segala reputasinya dan prestasinya serta selidiki apa
pernah terjadi masalah pemasok itu dari sekian banyak
pengalamannya. Cari Informasi kepada pihak-pihak yang pernah
berhubungan dengan pemasok itu.
6. Manfaat Penerapan
Manfaat penerapan hubungan dengan pemasok yang saling
menguntungkan adalah :
1) Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi kedua
pihak.
2) Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk
menanggapi perubahan masyarakat atau kebutuhan dan harapan
Pengguna Layanan .
3) Mengoptimumkan biaya dan pengunaan sumber-sumber daya.
UNIT – 4
EVALUASI PENERAPAN MODUL
NO PERTANYAAN
1 2
1 Jelaskan pengertian Kebijakan Mutu ?
UNIT – 5
PENUTUP
2. Sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait mutu. Dengan
kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan
proses pada suatu organisasi. Sasaran mutu secara umum didasarkan pada
kebijakan mutu organisasi
3. Prinsip Mutu adalah prinsip yang digunakan didalam penerapan agar terciptanya
konsdisi tertib dan efektif dalam penyelenggaraan. Prinsip tersebut adalah :
Prinsip 1- Fokus pada Pelayanan Prima
Prinsip 2- Kepemimpinan
Prinsip 3- Keterlibatan Sumber Daya Manusia
Prinsip 4- Pendekatan Proses
Prinsip 5- Pendekatan Sistem
Prinsip 6- Perbaikan Berkesinambungan
Prinsip 7- Pendekatan Faktual
Prinsip 8- Hubungan dengan Pemasok yang Saling Menguntungkan
UNIT – 6
DAFTAR PUSTAKA