PERHITUNGAN
MODUL PERHITUNGAN
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang
telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun
sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi
dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan
waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari
yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah
kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien,
kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.
Modul pelatihan Pengukuran dan perhitungan hasil kerja adalah salah satu
unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan
keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang
ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian
dikembangkan dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun
oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan
suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan
SDM.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Pekerjaan persungaian di Indonesia adalah merupakan pekerjaaan bangunan
sungai dan badan sungai nya itu sendiri.Jenis Bangunan sungai adalah bendung,pintu
air,krib,tanggul dll.Mengingat pekerjaan di sungai cukup sulit maka diperlukan
ketelitian dalam penyediaan material maupun perhitungan hasil kerja, sedangkan
hasil kerja yang dianggap sebagai prestasi pekerjaan adalah galian tanah,timbunan
tanah yang dipadatkan,pekerjaan struktur dan pintu air yang telah memenuhi
spesifikasi teknik. Untuk hal tersebut maka diperlukan adanya Pelaksana sungai yang
berkwalitas dan memiliki dasar ilmu pengetahuan antara lain tata cara mengukur dan
menghitung hasil pekerjaan.
BAB 2
PENGENDALIAN DAN MONITORING
2.1. Umum
Pengendalian dan monitoring yang terus menerus dilakukan selama masa
pelaksanaan konstruksi adalah suatu usaha agar pelaksanaan fisik dapat terlaksana
dilapangan sesuai dengan gambar dan spesifikasi, baik dimensi maupun kualitas yang
disyaratkan. Adanya kemungkinan penyimpangan atau kesalahan dalam
pelaksanaan secara dini dapat diketahui dan tindakan perbaikan / pembetulan dapat
segera dilakukan, sehingga penggunaan sumber daya dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien.Dalam rangka mencapai sasaran, pemantauan dan pengukuran
pekerjaan yang terus menerus dilapangan adalah salah satu hal yang berkaitan
dengan pengendalian dan monitoring.
Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun
serta menerapkan program penjamin mutu (Quality Assurance). Tujuan utama
kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan - tindakan yang dibutuhkan
untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu produk telah dilaksanakan
dengan hasil yang baik. Ini semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen
yang berkaitan dengan quality assurance / quality control, termasuk lingkup ini juga
quantity control.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan
menghasilkan catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
a. Jenis Pekerjaan
b. Kuantitas Pekerjaan
c. Kualitas yang di persyaratkan
d. Schedulle pembayaran
Material sebelum didatangkan harus diperiksa terlebih dahulu sehingga benar-
benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Gambar 2.1
Menunjukkan Diagram Pengendalian Volume
BAB III
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN
3.1 Umum
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan harus mengacu kepada harga satuan
yang diberikan dalam kontrak. Apabila ada jenis pekerjaan tidak tercantum cara
pengukuran dalam kontrak, maka perlu diselesaikan untuk mendapatkan
kesepakatan bersama. Penjelasan umum pekerjaan fisik yang diuraikan
selanjutnya adalah sebagai acuan dalam membuat format lembar quantitas
(Quantity Sheet) untuk setiap item pekerjaan yang sesuai dengan perhitungan
volume pekerjaan sebagai tercantum dalam daftar quantitas dan harga (BoQ).
3.2 Mobilisasi
3.2.1 Uraian Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan mobilisasi adalah :
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
b. Mobilisasi Peralatan
c. Mobilisasi alat-alat laboratorium (Fasilitas pengendali mutu)
d. Pembangunan kantor, barak, gudang dan bengkel kontraktor
e. Pembuatan bangunan direksi / konsultan
f. Pembuatan jembatan darurat atau pembuatan struktur jalan /
jembatandarurat atau perkuatan struktur jalan dan jembatan (kalau ada)
g. Demobilisasi
3.2.2 Pengukuran
Pengukuran kemajuan progress mobilisasi didasarkan atas kemajuanyang
dicapai menurut jadwal mobilisasi yang telah disetujui.
3.3.2 Pengukuran
a) Galian yang tidak diukur untuk pembayaran.
Ada pekerjaan galian tidak diukur untuk pembayaran yaitu galian diluar
garis yang ditunjukkan dalam profil yaitu profil memanjang atau melintang
karena hal itu dianggap kesalahan atau kelalaian kontraktor dalam
3.4.2 Pengukuran
a. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan adalah sesuai
dengan material dilokasi yang telah dipadatkan, memenuhi spesifikasi
teknik, garis, lereng serta tebal seperti yang ditunjukkan dalam gambar
pelaksanaan atau sesuai petunjuk direksi.
b. Timbunan tambahan untuk memperbaiki pekerjaan yang gagal dianggap
merupakan kesalahan atau kelalaian kontraktor, tidak diukur untuk
pembayaran.
3.5.2 Pengukuran
Pekerjaan stripping permukaan diukur dalam satuan luas yaitu meter persegi.
3.6.2 Pengukuran
Pekerjaan gebalan rumput diukur dalam satuan luas yaitu meter persegi.
Luasnya dihitung dari berdasarkan rumput yang telah tumbuh dan disetujui oleh
direksi.
3.8.2 Pengukuran
a. Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan
diterima oleh direksi pekerjaan. Jumlah kilogram yang dipasang harus
dihitung dari panjang aktual yang dipasang atau luas anyaman. Satuan
berat yang disetujui oleh direksi pekerjaan akan didasarkan atas berat
nominal yang disediakan oleh pabrik baja atau bila direksi pekerjaan
memerintahkan atas dasar pengujian penimbangan yang dilakukan
kontraktor pada contoh yang dipilih oleh direksi pekerjaan.
b. Penjepit, pengikat, pemisah atau bahan lain yang digunakan untuk
penempatan atau pengikat baja tulangan pada tempatnya tidak akan
dimasukkan dalam berat untuk pembayaran.
c. Penulangan yang digunakan untuk gorong-gorong beton bertulang atau
struktur lain dimana pembayaran terpisah untuk struktur yang lengkap
telah disediakan dalam seksi lain dari spesifikasi ini, tidak boleh diukur
untuk pembayaran menurut seksi ini.
3.9.2 Pengukuran
Pekerjaan bekisting diukur dalam satuan luas yaitu meter persegi. Luasnya
ialah seluas papan cetakan yang terpasang.
3.9.3. Dasar Pembayaran
Pekerjaan Bekisting dibayar dalam satuan meter persegi yang
dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga (BOQ) sebagai
kompensasi untuk penyediaan bahan kayu, papan, paku dan
pemasangan dan pembongkaran. Bila menggunakan perancah besi
yang telah tersedia dipasaran, dasar pembayaran berupa sewa dengan
satuan luas papan cetakan yang terpasang.
b. Agregrat A terdiri dari bahan pasir, batu pecah dengan gradasi sesuai
spesifikasi dan CBR ± 80%, tebal sesuai gambar dan spesifikasi.
c. Aspal penetrasi terdiri dari batu pecah ukuran 2/3 dan 3/5 yang digilas
padat tebal 5 cm, disiram aspal panas + 5 kg/m², ditutup dengan pasir
dan digilas.
d. Aspal beton terdiri dari campuran pasir, batu pecah (dengan gradasi
sesuai spesifikasi) dan aspal dicampur dalam keadaan panas, diampar
juga dalam keadaan panas, kemudian digilas. Tebal 4 ~ 5 cm
e. Antara lapis pondasi dan lapis permukaan dipasang aspal resap pengika
+ 1,5 kg/cm², atau sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi.
3.10.2 Pengukuran
a. Sebelum perkerasan lapis pondasi diampar terlebih dahulu badan jalan
disiapkan berupa meratakan permukaan dan dipadatkan. Satuan
pengukuran untuk pembayaran adalah meter persegi.
b. Lapis pondasi bawah dan lapis pondasi satuan pengukuran adalah
meter kubik.
c. Lapis permukaan berupa aspal penetrasi atau aspal beton (Hotmix)
satuan pengukuran adalah meter persegi.
d. Lapis resap mengikat aspal satuan pengukuran untuk pembayaran
adalah dalam kg.
BAB 4
LEMBAR PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN (QUANTITY SHEET)
4.1 Umum
Untuk perhitungan pengukuran dan pembayaran pekerjaan diperlukan
formulir yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Formulir harus dibuat sedemikian
hingga mudah digunakan, cukup informatif, praktis, dibuat secara
computerized.
2. QS.2. Umum
- Form berisi : jenis pekerjaan, uraian pekerjaan, lokasi pekerjaan, gambar
sketch, volume pekerjaan.
- Form / formulir ini dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan. Namun jika jenis pekerjaan tertentu sudah ada form
quantity sheetnya tersendiri, maka gunakan quantity sheet form untuk jenis
pekerjaan yang sesuai.
- Tugas dan tanggung jawab : disiapkan oleh kontraktor, diperiksa oleh staff
pengawas teknik yang ditunjuk, disetujui oleh staff pemimpin proyek yang
ditunjuk.
3. QS.3. Mobilisasi
- Form berisi : Tenaga, Peralatan, alat-alat laboratorium, bangunan direksi,
kontraktor / konsultan, gudang, bengkel yang telah dimobilisasi dan
dibangun.
- Tugas dan tanggung jawab : disiapkan oleh kontraktor, diperiksa oleh staff
pengawas teknik yang ditunjuk, disetujui oleh staff pemimpin proyek yang
ditunjuk.
4. QS.4. Galian
- Form berisi : penampang galian jarak-jarak antara penampang, ukuran
penampang, luas segmen, total luas penampang, luas rata- rata antara 2
penampang, volume galian.
- Tugas dan tanggung jawab : disiapkan oleh kontraktor, diperiksa oleh staff
Pengawas teknis yang di tunjuk, disetujui oleh staff pemimpin proyek yang
di tunjuk.
5. QS.6. Timbunan
- Form berisi: penampang timbunan, jarak antara penampang,
ukuranpenampang, luas segmen, total luas penampang, luas rata-rata
antara 2 penampang, volume.
- Tugas dan tanggung jawab : disiapkan oleh kontraktor, diperiksa oleh staff
pengawas teknik yang ditunjuk, disetujui oleh staff pemimpin proyek yang
ditunjuk.
9. QS.9 Bekesting
- Form berisi penampang bangunan yang akan di cor ukuran, sambungan
sementara akibat metode : tinggi dan tebal bangunan,sket rencana
perancah, material yang digunakan, rencana penggunaan .
- Tugas dan tanggung jawab disiapkan oleh kontraktor diperiksa oleh staf
Pengawas Teknik atau yang ditunjuk, disetujui oleh staf Pemimpin
proyek yang ditunjuk.
Form QS untuk pekerjaan konstruksi pekerjaan sungai antara lain sebagai berikut
:
No Uraian Kode Form
2. QS : Umum QS-2
4. QS : Galian QS-4
5. QS : Timbunan QS-5
9. QS : Bekesting QS-9