(Studi Kasus Proyek Pembangunan Main Dam Dan Intake Tower Proyek Bendungan
Serbaguna Karian, Provinsi Banten)
Disusun oleh :
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikanlaporan yang berjudul “Laporan Studi Kasus
Pengendalian Mutu Konstruksi (Studi Kasus Proyek Pembangunan Bendungan BBWS
Cimanuk Cisanggarung PPK DANAU, SITU DAN EMBUNG)” tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok sebagai salah satu persyaratan
mata kuliah Pengendalian Mutu Proyek. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih
kepada Bapak Mas Suryanto HS, ST., MT., selaku dosen mata kuliah Pengendalian Mutu
Proyek Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Surabaya.
Laporan yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan.
Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan demi tersusunnya laporan yang lebih baik.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat dalam mata
kuliah Pengendalian Mutu Proyek.
Penulis
ABSTRAK..................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
DAFTAR ISI...............................................................................................................................4
BAB I..........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................7
1.4 Manfaat.........................................................................................................................7
BAB II.........................................................................................................................................8
PERMASALAHAN....................................................................................................................8
2.1 Data Umum Proyek...........................................................................................................8
2.2 Struktur Organisasi QA/QC..............................................................................................9
2.2.1 Quality Assurance (QA).............................................................................................9
2.2.2 Quality Control (QC)................................................................................................10
2.3 Biaya Kualitas Mutu........................................................................................................11
2.4 Sistem Manajemen Mutu...........................................................................................13
2.5 Statistical Process Control...............................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................17
PEMBAHASAN MASALAH..................................................................................................17
3.1 Sasanran Mutu Kegiatan.................................................................................................17
3.3 Struktur Organisasi QA /QC.........................................................................................17
3.3.1 Struktur Organisasi...................................................................................................17
3.3.2 Tugas dan Tanggung Jawab......................................................................................18
3.4 Pengendalian Mutu (QC)........................................................................................19
3.4 Biaya Mutu......................................................................................................................24
3.5 Sistem Manajemen Mutu................................................................................................24
3.6 Statistical Process Control (SPC)....................................................................................25
BAB IV.....................................................................................................................................30
KESIMPULAN.........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................31
LAMPIRAN..............................................................................................................................32
Proyek adalah satu usaha dalam jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran
yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan
proyek akan dimulai. (Nugraha et al., 1985). Mutu atau kualitas dalam suatu
konstruksi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh suatu proyek,
dimana produk berkualitas dan diolah secara efisien oleh perusahaan merupakan salah
satu cara untuk memenangkan persaingan. Selain kualitas yang diberikan kepada
konsumen, efisiensi proses dalam pembangunan juga harus diperhatikan agar proyek
tidak mengalami kerugian pada proses. Faktor yang tidak efisien dan faktor efektif
pada proses di lapangan harus dapat diprediksi agar perusahaan tidak mengeluarkan
biaya yang besar seperti kesalahan pembuatan produk pada proses pembuatan produk.
Suatu proyek konstruksi tentunya diharapkan bisa berjalan dengan baik dan
mencapai hasil sesuai perencanaan. Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi di
Indonesia masih banyak ditemui hambatan ataupun kendala yang disebabkan oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Setiap proyek tentu diharapkan bisa berjalan
dengan baik dan mencapai hasil sesuai perencanaan. Untuk proyek-proyek yang
merupakan pesanan konsumen, tentunya pihak kontraktor ingin agar proyek mencapai
hasil sesuai harapan konsumen. Namun tak bisa dipungkiri ada beberapa hal tak
terduga yang bisa saja terjadi dan proyek yang sedang dikerjakan tidak berjalan sesuai
dengan perencanaan. Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pengendalian mutu proyek.
Pengendalian mutu proyek dikerjakan oleh tim yang dikepalai seorang
manager. Sebelum dimulainya proyek, tim harus sudah dibentuk dan sudah melakukan
penunjukan untuk kepala tim. Orang yang ditunjuk sebagai manager harus
memperoleh persetujuan oleh pemberi proyek. Manager pengendalian mutu ini yang
nantinya akan secara langsung melaporkan pekerjaan-pekerjaannya kepada manager
proyek. Sehingga kegunaan pengendalian mutu bagi perusahaan kontruksi adalah
menghasilkan pekerjaan yang sekali jadi sehingga mencegah pekerjaan ulang dan
apabila pengendalian mutu dilaksanakan dengan baik akan mencegah mutu yang
melebihi spesifikasi yang tercantum dalam kontrak sehingga akan menghindari
pengeluaran biaya yang tidak perlu.
Dalam mencapai hasil pekerjaan berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat
bergantung pada peran pengendalian dan pengawasan. Sebuah proyek yang sedang
berjalan, nantinya pasti mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rencana. Maka
untuk mencapai hasil pekerjaan yang sesuai diperlukan adanya Penjaminan Mutu
(Quality Assurance – QA) dan Pengendalian Mutu (Quality Control – QC).
Pada penelitian ini kami menganalisis metode pengendalian mutu proyek yang
terdiri dari Pengelolaan Mutu, Organisasi QA/QC, Penjaminan & Pengendalian Mutu,
Pengendalian Mutu pada Tahapan Proyek, Biaya Kualitas/Mutu dan Statistical Process
Control.
Sumber : Review Design for Karian Multipurpose Dam Development Project 2015
3. Manajer Proyek
Tanggung jawab manajer proyek yaitu :
a. Menunjukan kepemimpinan dan mengelola proyek.
b. Melayani sebagai poin utama hubungan antara employer dan Tim Proyek.
Kondisi dasar dan asumsi yang diterapkan untuk menentukan biaya adalah sebagai
berikut :
a. Unit price pekerjaan berdasarkan harga tenaga kerja dan material, sama halnya dengan
keputusan Gubernur Banten tentang standar tenaga kerja dan material untuk Fiskal
Tahun 2006. Tenaga kerja dan material lain ditentukan dari harga proyek yang serupa.
b. Unit price pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal datang dari referensi dan informasi
dari pabrik dan supplier.
c. Kuantitas pekerjaan dihitung dari gambar detail desain dan spesifikasi teknis dari
dokumen tender.
d. Pekerjaan konstruksi akan dilaksanakan oleh kontraktor melalui sebuah kompetisi
penawaran internasional dan kompetisi penawaran lokal sesuai dengan pedoman dari
sumber keuangan.
e. Nilai tukar pada 22 Juni 2006 ( 1 US $ = Rp 9,300,-) digunakan dalam perhitungan
analisis unit price.
f. Biaya konstruksi langsung termasuk gaji buruh, biaya material, biaya perlengkapan,
biaya tidak langsung kontraktor seperti pengeluaran tambahan dan keuntungan, serta
pajak. Pengeluaran tambahan dan keuntungan (10%) termasuk dalam unit price dari
setiap item pekerjaan, sama halnya dengan keputusan Gubernur Banten tentang
standar harga tenaga kerja dan material untuk Fiskal Tahun 2006.
g. Biaya konstruksi terdiri dari :
1. Pekerjaan Fisik
a. Pekerjaan sementara (base camps, kantor, tempat tinggal dll.)
b. River diversion
c. Main dam dan saddle dan
d. Pekerjaan spillway, intake, dan outlet
e. Pekerjaan hidromekanikal
f. Pekerjaan jalan
g. Pekerjaan Gedung
Berikut merupakan Check Sheet Kegiatan Pengujian Kadar air dan Kepadatan tanah Proyek
Pembangunan Main Dam dan Intake Tower Proyek Bendungan serbaguna Karian, Provinsi
Banten
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, didapat kesimpulan sebagai berikut :
B. Saran
1.