disusun oleh:
MUHAMMAD RICKY
41122120050
S1 ILMU KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kita semua masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk melaksanakan aktivitas
sehari-hari. Saya, sebagai Muhammad Ricky, bersama dengan tim yang terlibat dalam proyek
analisis manajemen konstruksi Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan Cileunyi
Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III dengan segala kerendahan hati, mengucapkan
salam persahabatan dan keselamatan untuk rekan-rekan pekerja konstruksi yang bergerak
dalam proyek ini.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembangunan jalan bebas hambatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas masyarakat serta mengurangi
kepadatan lalu lintas di daerah yang padat. Jembatan Cisumengka merupakan salah satu
jembatan yang penting dalam proyek Jalan Tol Cisumdawu Tahap III sebagai akses
penghubung antara wilayah Bandung Raya dengan wilayah Sumedang dan Purwakarta.
Jembatan Cisumengka membentang sepanjang 300 meter di atas Sungai Cisumengka dengan
lebar 20,5 meter serta memiliki konstruksi jembatan box girder yang modern dan kuat.
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam pengelolaan
kegiatan atau proyek yang kompleks untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan
manajemen proyek dalam sebuah proyek konstruksi bertujuan untuk memastikan bahwa
proyek tersebut akan terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali, serta mencapai
hasil yang diharapkan oleh pemilik proyek.
1. Pemilik Proyek: Pemilik proyek dalam proyek ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR). Pemilik proyek bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa tujuan proyek tercapai sesuai dengan persyaratan dan
tuntutan pemilik proyek tersebut.
2. Kontraktor Utama: Kontraktor utama adalah pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang
Dawuan (Cisumdawu) Tahap III. Kontraktor utama bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa konstruksi dari proyek tersebut terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali,
serta memenuhi persyaratan kualitas dan tuntutan proyek.
3. Tim Manajemen Proyek: Tim manajemen proyek bertanggung jawab untuk mengelola,
mengarahkan, dan mengendalikan semua sumber daya yang terlibat dalam proyek. Tim
manajemen proyek juga harus memastikan bahwa proyek dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien serta mencapai hasil yang diharapkan oleh pemilik proyek.
4. Subkontraktor: Subkontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh kontraktor utama untuk
melaksanakan beberapa bagian dari konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan
Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III. Subkontraktor bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas serta memenuhi semua persyaratan yang sudah ditetapkan oleh
kontraktor utama.
Dalam proyek konstruksi, kerja sama dan koordinasi yang kuat antara tim manajemen
proyek, kontraktor, dan subkontraktor sangat penting untuk memastikan proyek berjalan
dengan baik. Hubungan kerja yang harmonis antara semua pihak yang terlibat dalam proyek
dapat membantu untuk mempercepat proses konstruksi dan memperkecil risiko dari berbagai
masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.
Tahapan proyek konstruksi dalam proyek jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan
Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya:
1. Perencanaan: Perencanaan adalah tahap di mana semua ide dan data dirangkum menjadi
rencana lengkap. Hal ini mencakup scope of work, budget, jadwal pelaksanaan, manajemen
risiko, dan beberapa elemen lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
2. Desain: Tahap desain merupakan penyusunan rancangan dari gambar teknis konstruksi dari
proyek sesuai dengan perencanaan. Desain disajikan agar konstruksi dapat berlangsung
dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.
3. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana semua konsep dan ide yang sudah
terbentuk dipersiapkan dan dilakukan saat pelaksanaan proyek. Tahap ini meliputi pemilihan
kontraktor dan subkontraktor, pengadaan material, pengerjaan konstruksi, pengawasan, dan
pelaporan ke pemilik proyek.
Pengendalian proyek konstruksi adalah suatu proses yang penting dalam memastikan
proyek terlaksana dengan efektif dan efisien. Pengendalian dilakukan untuk mengelola risiko,
memonitor kinerja, serta memastikan bahwa jadwal, biaya dan kualitas proyek berada dalam
kendali yang baik.
Dalam proyek jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan
(Cisumdawu) Tahap III, pengendalian proyek meliputi beberapa aspek, seperti:
1. Pengawasan pelaksanaan proyek untuk memastikan proses konstruksi berjalan dengan baik.
2. Monitoring terhadap jadwal proyek dan pengendalian biaya agar dapat dikendalikan sesuai
dengan rencana.
4. Manajemen risiko dalam proyek untuk mencegah atau merespons permasalahan yang
muncul.
5. Evaluasi dan pelaporan kinerja proyek secara berkala kepada pemilik proyek.
Dengan penerapan pengendalian proyek yang baik dalam proyek konstruksi jembatan
Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III,
diharapkan proyek dapat terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali, serta
memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan oleh pemilik proyek.
BAB III
PERENCANAAN PROYEK
Proyek analisis manajemen konstruksi ini akan meliputi beberapa tahapan diantaranya
analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penyelesaian proyek.
Analisis manajemen konstruksi ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan proyek
berlangsung tepat waktu, dalam anggaran yang sudah ditetapkan, serta sesuai dengan kualitas
konstruksi yang telah direncanakan.
Tinjauan perencanaan proyek menjadi salah satu tahap penting dalam proyek analisis
manajemen konstruksi ini. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan rencana konstruksi yang
sudah dihasilkan sejalan dengan tujuan dan target yang sudah ditetapkan. Berikut adalah
tinjauan perencanaan proyek untuk analisis manajemen konstruksi jembatan Cisumengka:
b. Perencanaan Proyek
- Penentuan metode konstruksi yang akan digunakan serta estimasi biaya dan waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaannya
- Perencanaan desain konstruksi jembatan termasuk bentuk, bahan dan beban yang diperlukan
- Alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, alat berat, dan bahan konstruksi
- Perhitungan anggaran dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta ketersediaan sumber daya
untuk memenuhi kontrak proyek
c. Pelaksanaan Proyek
- Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait seperti pihak pengguna jalan dan
masyarakat sekitar
d. Pengawasan Proyek
Pengawasan proyek dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh proses konstruksi dan
penyelesaian konstruksi jembatan Cisumengka sesuai dengan rencana dan standar kualitas
yang ditetapkan dalam perencanaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengawasan
proyek ini antara lain:
- Memastikan jadwal pelaksanaan dan realisasi sesuai dengan yang sudah direncanakan
- Melakukan pengendalian mutu dan kesesuaian bahan, alat, teknologi yang digunakan dalam
konstruksi jembatan
- Mengumpulkan data dan informasi untuk evaluasi keberhasilan proyek pada setiap tahap
e. Penyelesaian Proyek
- Melakukan proses pelaporan dan evaluasi atas kinerja konstruksi dan realisasi biaya yang
sudah dicapai
- Pembuatan dokumen hasil proyek yang meliputi berbagai aspek mulai dari desain, mutu dan
evaluasi kinerja selama proses konstruksi
BAB IV
PEMBANGUNAN PROYEK
a. Survei
Survei dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan kondisi geografis, topografi,
dan sosial ekonomi di wilayah proyek. Survei juga dilakukan untuk mendapatkan data tentang
kondisi jalan dan jembatan yang sudah ada, serta untuk menentukan lokasi yang tepat untuk
membangun jembatan baru.
b. Perencanaan
c. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi jembatan baru dilakukan berdasarkan pada hasil survei dan interpretasi data
untuk meminimalkan resiko seperti banjir atau erosi pada suatu wilayah. Pemilihan lokasi
jembatan harus mempertimbangkan keamanan, stabilitas tanah, kebutuhan ketinggian
jembatan untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya banjir, dan kelayakan desain
jembatan untuk menampung beban dari kendaraan.
d. Analisis Risiko
Analisis risiko dilakukan untuk secara jelas mengukur dan mengurangi kemungkinan
kerusakan dan kecelakaan pada setiap tahap pembangunan jembatan. Hal ini perlu dilakukan
sejak saat awal perencanaan dan perancangan untuk meminimalisasikan potensi kerusakan
atau gagal proyek.
BAB V
Rencana Anggaran dan Biaya Proyek (RAB) merupakan dokumentasi resmi dan rinci
yang berisi gambaran kuantitatif dan kualitatif dari komponen biaya dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi. RAB proyek ANALISIS
MANAJEMEN KONSTRUKSI JEMBATAN CISUMENGKA JALAN BEBAS
HAMBATAN CILEUNYI SUMEDANG DAWUAN (CISUMDAWU) TAHAP III,
mencakup berbagai detail anggaran dan biaya dari tiga aspek yaitu pengadaan, pelaksanaan,
dan pemeliharaan proyek.
Pada umumnya, RAB dibuat melalui kerja sama antara manajer proyek, ahli
konstruksi, dan ahli keuangan. Dalam RAB dibahas detail biaya yang dibutuhkan dalam
pembangunan jembatan Cisumengka, mulai dari pengadaan bahan dan material, pelaksanaan
pekerjaan, hingga pemeliharaan.
RAB Cisumengka tahap III telah disusun berdasarkan analisis yang telah dilakukan
mengenai jenis dan jumlah kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek ini. RAB ini
menyajikan keseluruhan biaya yang diperlukan dalam proyek, yang mencakup segala jenis
material, peralatan, tenaga kerja, transportasi, laboratorium, jasa konsultansi, asuransi, dan
sebagainya.
RAB Cisumengka tahap III ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Biaya Pengadaan Material dan Peralatan: Bagian ini berisi penghitungan biaya dari material
dan peralatan yang diperlukan dalam pembangunan proyek. Material tersebut meliputi beton
ready mix, besi beton, batu, pasir, semen dan bahan bangunan lainnya.
2. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan: Bagian ini berisi penghitungan biaya pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi tenaga kerja, jasa konsultansi dan supervisi, serta pemeliharaan lapangan
pekerjaan. Biaya tenaga kerja mencakup harga upah pegawai, asuransi kerja, makan dan
istirahat, serta transportasi. Biaya jasa konsultansi dan supervisi mencakup inspeksi dan
pengawasan proyek, desain, perhitungan, dan dokumen-dokumen teknis.
3. Biaya Pemeliharaan: Bagian ini berisi penghitungan biaya pemeliharaan jembatan setelah
pembangunan selesai. Biaya tersebut mencakup pemeliharaan jembatan dari segi teknis dan
fungsional.
4. Biaya Lainnya: Bagian ini berisi penghitungan biaya lain-lain yang terkait dengan proyek,
seperti biaya transportasi, asuransi, dan administrasi.
Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan jembatan Cisumengka Tahap III sebesar Rp
1.345.986.000,- (satu miliar tiga ratus empat puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh
enam ribu rupiah). Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Cisumengka tahap
III diestimasi selama 8 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
2. Ashford, N.A., Wright, P.H., & Wong, S. (2013). Infrastructure Engineering and
Management: Building for the Future. CRC Press.