Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS MANAJEMEN KONSTRUKSI JEMBATAN CISUMENGKA JALAN

BEBAS HAMBATAN CILEUNYI SUMEDANG DAWUAN (CISUMDAWU) TAHAP


III

disusun oleh:

MUHAMMAD RICKY

41122120050

ILMU BIOMEDIK DASAR

S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AN NUUR PURWODADI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kita semua masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk melaksanakan aktivitas
sehari-hari. Saya, sebagai Muhammad Ricky, bersama dengan tim yang terlibat dalam proyek
analisis manajemen konstruksi Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan Cileunyi
Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III dengan segala kerendahan hati, mengucapkan
salam persahabatan dan keselamatan untuk rekan-rekan pekerja konstruksi yang bergerak
dalam proyek ini.

Proyek pembangunan jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan merupakan


bagian dari program investasi pemerintah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di
Indonesia. Sebagai proyek infrastruktur, tentunya memerlukan organisasi dan perencanaan
yang matang guna menjamin keberhasilan proyek dan keberlanjutan infrastruktur yang
dihasilkan. Oleh karena itu, analisis manajemen konstruksi sangat penting untuk
mengevaluasi berbagai elemen yang terkait dengan pembangunan jembatan ini, mulai dari
desain, pemilihan bahan konstruksi, sampai dengan pengelolaan proyek secara keseluruhan.

Melalui proses analisis manajemen konstruksi yang cermat, diharapkan proyek


pembangunan Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan Tahap III dapat berjalan dengan
efisien, efektif, serta menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Kami
berharap melalui proyek ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat
Sumedang dan sekitarnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar isi .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................

1.2 Maksud dan Tujuan .....................................................................................................

1.3 Lokasi Proyek ............................................................................................................

1.4 Data Proyek ………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Uraian Umum ……………………………………………………………………..

2.2 Unsur-Unsur Organisasi Proyek ……………………………………………………

2.3 Hubungan Kerja dalam Proyek Konstruksi…………………………………………

2.4 Tahapan Proyek Konstruksi ………………………………………………………..

2.5 Pengendalian Proyek ……………………………………………………………….

BAB III PERENCANAAN PROYEK

3.1 Uraian Umum ..............................................................................................................

3.2 Tinjauan Perencanaan Proyek …………………………..……….……………………

BAB IV PEMBANGUNAN PROYEK

4.1 Uraian Umum ..............................................................................................................

4.2 Tinjauan Pembangunan Proyek …………………………..……….…………………

BAB V RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA PROYEK

5.1 Uraian Umum ..............................................................................................................


5.2 Tinjauan Rencana Anggaran dan Biaya Proyek …………..……….…………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan jalan bebas hambatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mobilitas masyarakat serta mengurangi
kepadatan lalu lintas di daerah yang padat. Jembatan Cisumengka merupakan salah satu
jembatan yang penting dalam proyek Jalan Tol Cisumdawu Tahap III sebagai akses
penghubung antara wilayah Bandung Raya dengan wilayah Sumedang dan Purwakarta.
Jembatan Cisumengka membentang sepanjang 300 meter di atas Sungai Cisumengka dengan
lebar 20,5 meter serta memiliki konstruksi jembatan box girder yang modern dan kuat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Penulisan analisis manajemen konstruksi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan


mengkaji bagaimana manajemen konstruksi yang baik, efektif dan efisien dapat membantu
dalam menyelesaikan proyek pembangunan jembatan Cisumengka Jalan Tol Cisumdawu
Tahap III dengan waktu, biaya dan kualitas yang optimal. Selain itu, analisis ini bertujuan
untuk memahami masalah-masalah utama yang terkait dengan manajemen konstruksi dalam
proyek pembangunan jembatan Cisumengka dan menemukan solusi secara efektif untuk
mengatasinya.

1.3 Lokasi Proyek

Proyek pembangunan jembatan Cisumengka terletak di antara jalan Tol Cileunyi


Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III. Proyek ini berada di wilayah administrasi
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Lokasi konstruksi jembatan Cisumengka sangat
strategis karena merupakan bagian dari jaringan jalan bebas hambatan yang menghubungkan
wilayah Bandung Raya dengan wilayah Sumedang dan Purwakarta.

1.4 Data Proyek


Proyek pembangunan jembatan Cisumengka Jalan Tol Cisumdawu Tahap III memiliki
panjang total 300 meter, lebar 20,5 meter, dan terdiri dari 8 span dengan bentang 37,5 meter
per span. Konstruksi jembatan menggunakan metode box girder. Jumlah struktur box girder
yang diperlukan dalam proyek ini sebanyak 160 buah. Total volume beton yang diperlukan
dalam pembangunan jembatan Cisumengka mencapai 9239 meter kubik serta total volume
baja mencapai 727 ton. Proyek pembangunan jembatan Cisumengka juga melibatkan berbagai
macam disiplin ilmu seperti sipil, geoteknik, struktur, mecchanical, electrical dan plumbing.
BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1 Uraian Umum

Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam pengelolaan
kegiatan atau proyek yang kompleks untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan
manajemen proyek dalam sebuah proyek konstruksi bertujuan untuk memastikan bahwa
proyek tersebut akan terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali, serta mencapai
hasil yang diharapkan oleh pemilik proyek.

Dalam proyek konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi


Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III, manajemen proyek sangat penting untuk
memastikan proyek berjalan dengan baik dan terdeliver dengan memenuhi kriteria kualitas
yang diinginkan. Proses ini memiliki beberapa unsur dan tahapan yang harus dipahami dan
diterapkan oleh tim manajemen proyek dan semua pihak yang terlibat dalam proyek.

2.2 Unsur-Unsur Organisasi Proyek

Manajemen proyek konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi


Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III, memerlukan organisasi proyek yang terbentuk
untuk mengelola proyek tersebut. Unsur-unsur organisasi proyek :

1. Pemilik Proyek: Pemilik proyek dalam proyek ini adalah Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR). Pemilik proyek bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa tujuan proyek tercapai sesuai dengan persyaratan dan
tuntutan pemilik proyek tersebut.

2. Kontraktor Utama: Kontraktor utama adalah pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang
Dawuan (Cisumdawu) Tahap III. Kontraktor utama bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa konstruksi dari proyek tersebut terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali,
serta memenuhi persyaratan kualitas dan tuntutan proyek.
3. Tim Manajemen Proyek: Tim manajemen proyek bertanggung jawab untuk mengelola,
mengarahkan, dan mengendalikan semua sumber daya yang terlibat dalam proyek. Tim
manajemen proyek juga harus memastikan bahwa proyek dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien serta mencapai hasil yang diharapkan oleh pemilik proyek.

4. Subkontraktor: Subkontraktor adalah pihak yang ditunjuk oleh kontraktor utama untuk
melaksanakan beberapa bagian dari konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan
Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III. Subkontraktor bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas serta memenuhi semua persyaratan yang sudah ditetapkan oleh
kontraktor utama.

2.3 Hubungan Kerja Dalam Proyek Konstruksi

Dalam proyek konstruksi, kerja sama dan koordinasi yang kuat antara tim manajemen
proyek, kontraktor, dan subkontraktor sangat penting untuk memastikan proyek berjalan
dengan baik. Hubungan kerja yang harmonis antara semua pihak yang terlibat dalam proyek
dapat membantu untuk mempercepat proses konstruksi dan memperkecil risiko dari berbagai
masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.

Pada proyek konstruksi jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi


Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III, hubungan kerja yang kolaboratif antara tim
manajemen proyek, kontraktor utama, dan subkontraktor menjadi kunci untuk mencapai
tujuan proyek. Pihak-pihak terkait perlu menerapkan komunikasi yang efektif dan aktif, serta
selalu melakukan koordinasi secara baik dan terus-menerus.

2.4 Tahapan Proyek Konstruksi

Tahapan proyek konstruksi dalam proyek jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan
Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III terdiri dari beberapa tahapan,
diantaranya:

1. Perencanaan: Perencanaan adalah tahap di mana semua ide dan data dirangkum menjadi
rencana lengkap. Hal ini mencakup scope of work, budget, jadwal pelaksanaan, manajemen
risiko, dan beberapa elemen lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
2. Desain: Tahap desain merupakan penyusunan rancangan dari gambar teknis konstruksi dari
proyek sesuai dengan perencanaan. Desain disajikan agar konstruksi dapat berlangsung
dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.

3. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana semua konsep dan ide yang sudah
terbentuk dipersiapkan dan dilakukan saat pelaksanaan proyek. Tahap ini meliputi pemilihan
kontraktor dan subkontraktor, pengadaan material, pengerjaan konstruksi, pengawasan, dan
pelaporan ke pemilik proyek.

4. Pengujian: Setelah jembatan selesai dibangun pada tahapan pelaksanaan, dilakukan


pengujian untuk memeriksa kekuatan, durabilitas, serta fungsinya. Pengujian ini bertujuan
untuk memastikan bahwa jembatan siap untuk digunakan.

2.5 Pengendalian Proyek Konstruksi

Pengendalian proyek konstruksi adalah suatu proses yang penting dalam memastikan
proyek terlaksana dengan efektif dan efisien. Pengendalian dilakukan untuk mengelola risiko,
memonitor kinerja, serta memastikan bahwa jadwal, biaya dan kualitas proyek berada dalam
kendali yang baik.

Dalam proyek jembatan Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan
(Cisumdawu) Tahap III, pengendalian proyek meliputi beberapa aspek, seperti:

1. Pengawasan pelaksanaan proyek untuk memastikan proses konstruksi berjalan dengan baik.

2. Monitoring terhadap jadwal proyek dan pengendalian biaya agar dapat dikendalikan sesuai
dengan rencana.

3. Pengukuran tingkat kualitas pekerjaan secara terus-menerus.

4. Manajemen risiko dalam proyek untuk mencegah atau merespons permasalahan yang
muncul.

5. Evaluasi dan pelaporan kinerja proyek secara berkala kepada pemilik proyek.
Dengan penerapan pengendalian proyek yang baik dalam proyek konstruksi jembatan
Cisumengka jalur bebas hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III,
diharapkan proyek dapat terlaksana dengan tepat waktu, biaya yang terkendali, serta
memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan oleh pemilik proyek.
BAB III

PERENCANAAN PROYEK

3.1 Uraian Umum Proyek

Proyek analisis manajemen konstruksi ini bertujuan untuk merencanakan


pembangunan jembatan Cisumengka di jalan bebas hambatan Cileunyi-Sumedang-Dawuan
(Cisumdawu) tahap III. Analisis manajemen konstruksi merupakan upaya untuk memastikan
setiap tahap pembangunan dapat diatur dan dijalankan dengan efisien dan efektif sehingga
dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi dan kualitas konstruksi yang baik.

Jembatan Cisumengka merupakan salah satu proyek penting dalam pembangunan


jalan bebas hambatan Cisumdawu tahap III. Jembatan ini akan berfungsi sebagai penghubung
antara dua wilayah yakni Cileunyi dan Sumedang. Pembangunan jembatan ini dilakukan
untuk meningkatkan akses dan mobilitas masyarakat, juga meningkatkan ekonomi dan
pertumbuhan daerah sekitar.

Proyek analisis manajemen konstruksi ini akan meliputi beberapa tahapan diantaranya
analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penyelesaian proyek.
Analisis manajemen konstruksi ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan proyek
berlangsung tepat waktu, dalam anggaran yang sudah ditetapkan, serta sesuai dengan kualitas
konstruksi yang telah direncanakan.

3.2 Tinjauan Perencanaan Proyek

Tinjauan perencanaan proyek menjadi salah satu tahap penting dalam proyek analisis
manajemen konstruksi ini. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan rencana konstruksi yang
sudah dihasilkan sejalan dengan tujuan dan target yang sudah ditetapkan. Berikut adalah
tinjauan perencanaan proyek untuk analisis manajemen konstruksi jembatan Cisumengka:

a. Analisis Kebutuhan Proyek

Analisis kebutuhan proyek meliputi semua persyaratan untuk menyusun perencanaan


dan pelaksanaan proyek pembangunan jembatan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
analisis kebutuhan proyek ini antara lain:
- Tujuan pembangunan proyek dan keuntungan yang diharapkan

- Ketersediaan dana dan sumber daya manusia

- Studi awal kondisi lingkungan sekitar proyek

- Evaluasi faktor risiko yang mungkin ditemukan selama pembangunan

b. Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek meliputi penyusunan strategi dan langkah-langkah dalam


pelaksanaan konstruksi jembatan Cisumengka. Perencanaan ini harus mencakup pemilihan
metode konstruksi dan perhitungan kapasitas lahan, alokasi sumber daya, dan perencanaan
jadwal proses konstruksi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan proyek ini
antara lain:

- Penentuan metode konstruksi yang akan digunakan serta estimasi biaya dan waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaannya

- Perencanaan desain konstruksi jembatan termasuk bentuk, bahan dan beban yang diperlukan

- Alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, alat berat, dan bahan konstruksi

- Perhitungan anggaran dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta ketersediaan sumber daya
untuk memenuhi kontrak proyek

c. Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan proyek melibatkan semua kegiatan yang dilakukan untuk menerapkan


rencana proses konstruksi jembatan Cisumengka. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan proyek ini antara lain:

- Pemilihan kontraktor dan pengawas proyek

- Pemeriksaan kualitas dan kesesuaian bahan konstruksi

- Penerapan prosedur keselamatan kerja dan lingkungan yang sesuai


- Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kualitas selama proses konstruksi

- Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terkait seperti pihak pengguna jalan dan
masyarakat sekitar

d. Pengawasan Proyek

Pengawasan proyek dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh proses konstruksi dan
penyelesaian konstruksi jembatan Cisumengka sesuai dengan rencana dan standar kualitas
yang ditetapkan dalam perencanaan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengawasan
proyek ini antara lain:

- Melakukan pemeriksaan langsung terhadap setiap tahap konstruksi

- Memastikan jadwal pelaksanaan dan realisasi sesuai dengan yang sudah direncanakan

- Melakukan pengendalian mutu dan kesesuaian bahan, alat, teknologi yang digunakan dalam
konstruksi jembatan

- Mengumpulkan data dan informasi untuk evaluasi keberhasilan proyek pada setiap tahap

e. Penyelesaian Proyek

Penyelesaian proyek dilakukan setelah konstruksi jembatan Cisumengka selesai


dilaksanakan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyelesaian proyek ini antara lain:

- Pengumpulan seluruh data dan dokumen mengenai pelaksanaan proyek

- Melakukan proses pelaporan dan evaluasi atas kinerja konstruksi dan realisasi biaya yang
sudah dicapai

- Penyerahan jembatan kepada pemilik tanah dan pihak-pihak terkait

- Pembuatan dokumen hasil proyek yang meliputi berbagai aspek mulai dari desain, mutu dan
evaluasi kinerja selama proses konstruksi
BAB IV

PEMBANGUNAN PROYEK

4.1 Uraian Umum

Jembatan Cisumengka-Jalan Bebas Hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan


(Cisumdawu) Tahap III adalah proyek yang dibangun untuk memperbaiki dan memperluas
aksesibilitas jalan dan jembatan di wilayah Jawa Barat. Proyek ini bersifat strategis, karena
dapat menghubungkan antara kota Cileunyi, Sumedang, dan Dawuan, serta membuka akses
ke berbagai kawasan ekonomi. Proyek ini akan memperbaiki jalan dan jembatan yang sudah
tidak layak atau sudah tua dan memberikan akses bagi masyarakat yang sebelumnya sulit
dijangkau.

4.2 Tinjauan Perencanaan Proyek

Perencanaan proyek Jembatan Cisumengka-Jalan Bebas Hambatan Cileunyi


Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III meliputi beberapa tahapan seperti survei,
perencanaan, pemilihan lokasi, dan analisis risiko. Berikut adalah beberapa tinjauan
perencanaan proyek yang dilakukan:

a. Survei

Survei dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan kondisi geografis, topografi,
dan sosial ekonomi di wilayah proyek. Survei juga dilakukan untuk mendapatkan data tentang
kondisi jalan dan jembatan yang sudah ada, serta untuk menentukan lokasi yang tepat untuk
membangun jembatan baru.

b. Perencanaan

Perencanaan proyek dilakukan untuk menguraikan setiap tahapan proses pembangunan


proyek secara detail, termasuk di dalamnya adalah membuat rencana desain, menentukan
jenis material yang digunakan, serta menentukan biaya dan jangka waktu yang dibutuhkan.

c. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi jembatan baru dilakukan berdasarkan pada hasil survei dan interpretasi data
untuk meminimalkan resiko seperti banjir atau erosi pada suatu wilayah. Pemilihan lokasi
jembatan harus mempertimbangkan keamanan, stabilitas tanah, kebutuhan ketinggian
jembatan untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya banjir, dan kelayakan desain
jembatan untuk menampung beban dari kendaraan.

d. Analisis Risiko

Analisis risiko dilakukan untuk secara jelas mengukur dan mengurangi kemungkinan
kerusakan dan kecelakaan pada setiap tahap pembangunan jembatan. Hal ini perlu dilakukan
sejak saat awal perencanaan dan perancangan untuk meminimalisasikan potensi kerusakan
atau gagal proyek.
BAB V

RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA PROYEK

5.1 Uraian Umum

Rencana Anggaran dan Biaya Proyek (RAB) merupakan dokumentasi resmi dan rinci
yang berisi gambaran kuantitatif dan kualitatif dari komponen biaya dan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek konstruksi. RAB proyek ANALISIS
MANAJEMEN KONSTRUKSI JEMBATAN CISUMENGKA JALAN BEBAS
HAMBATAN CILEUNYI SUMEDANG DAWUAN (CISUMDAWU) TAHAP III,
mencakup berbagai detail anggaran dan biaya dari tiga aspek yaitu pengadaan, pelaksanaan,
dan pemeliharaan proyek.

Pada umumnya, RAB dibuat melalui kerja sama antara manajer proyek, ahli
konstruksi, dan ahli keuangan. Dalam RAB dibahas detail biaya yang dibutuhkan dalam
pembangunan jembatan Cisumengka, mulai dari pengadaan bahan dan material, pelaksanaan
pekerjaan, hingga pemeliharaan.

5.2 Tinjauan Rencana Anggaran dan Biaya Proyek

RAB Cisumengka tahap III telah disusun berdasarkan analisis yang telah dilakukan
mengenai jenis dan jumlah kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek ini. RAB ini
menyajikan keseluruhan biaya yang diperlukan dalam proyek, yang mencakup segala jenis
material, peralatan, tenaga kerja, transportasi, laboratorium, jasa konsultansi, asuransi, dan
sebagainya.

RAB Cisumengka tahap III ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Biaya Pengadaan Material dan Peralatan: Bagian ini berisi penghitungan biaya dari material
dan peralatan yang diperlukan dalam pembangunan proyek. Material tersebut meliputi beton
ready mix, besi beton, batu, pasir, semen dan bahan bangunan lainnya.

2. Biaya Pelaksanaan Pekerjaan: Bagian ini berisi penghitungan biaya pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi tenaga kerja, jasa konsultansi dan supervisi, serta pemeliharaan lapangan
pekerjaan. Biaya tenaga kerja mencakup harga upah pegawai, asuransi kerja, makan dan
istirahat, serta transportasi. Biaya jasa konsultansi dan supervisi mencakup inspeksi dan
pengawasan proyek, desain, perhitungan, dan dokumen-dokumen teknis.

3. Biaya Pemeliharaan: Bagian ini berisi penghitungan biaya pemeliharaan jembatan setelah
pembangunan selesai. Biaya tersebut mencakup pemeliharaan jembatan dari segi teknis dan
fungsional.

4. Biaya Lainnya: Bagian ini berisi penghitungan biaya lain-lain yang terkait dengan proyek,
seperti biaya transportasi, asuransi, dan administrasi.

Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan jembatan Cisumengka Tahap III sebesar Rp
1.345.986.000,- (satu miliar tiga ratus empat puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh
enam ribu rupiah). Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan Cisumengka tahap
III diestimasi selama 8 bulan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad, H., & Shahin, M. (2017). Construction Management: A Comprehensive Guide.


John Wiley & Sons.

2. Ashford, N.A., Wright, P.H., & Wong, S. (2013). Infrastructure Engineering and
Management: Building for the Future. CRC Press.

3. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2014). Pedoman Manajemen


Konstruksi Jalan dan Jembatan. Direktorat Jenderal Bina Marga.

4. Prasetya, A. (2019). Manajemen Proyek Konstruksi. Erlangga.

5. Ujang, U. (2017). Pengelolaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. PT Refika Aditama.

6. Wibowo, A., & Setiawan, A. (2014). Konstruksi Jalan Raya. Andi.

7. Yudono, B. (2015). Konstruksi Jembatan. PT Refika Aditama.

8. Zaki, Y. (2016). Sistem Informasi Manajemen Proyek Konstruksi. CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai