Anda di halaman 1dari 11

Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang

201
7

KOMUNIKASI DAN NAVIGASI


PESAWAT TERBANG
FAJAR SALIS HAMZAH, ST

| Komunikasi dan Navigasi 1


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7

BAB I
PENDAHULUAN

Selama beberapa dekade kebelakang, dunia penerbangan telah meningkatkan


sistem operasional keselamatan dan fungsi penerbangan dengan mekanisme
penerbangan yang aman. Sistem keselamatan tersebut dikembangkan sebagian
besar melalui penggunaan komunikasi dan sistem navigasi yang handal. Saat ini
dengan ribuan pesawat terbang yang terbang pada ketinggian jelajah yang sama dan
pada satu waktu yang sama, membuat sistem komunikasi dan navigasi menjadi
sangat penting untuk system keaman penerbangan.
Dengan banyaknya riset dan teknologi yang dikembangkan, sistem perangkat
komunikasi dan navigasi menjadi lebih kecil, lebih ringan, dan lebih kuat guna untuk
meningkatkan kesadaran situasional didalam penerbangan. Ditambah dengan
menampilkan peningkatan dan sistem pengendalian manajemen, kemajuan
elektronika penerbangan juga menjadi sangat diandalkan untuk meningkatkan
keselamatan penerbangan.

Kualitas radio komunikasi menjadi salah satu yang pertama kali dikembangkan
dalam penggunaannya didalam elektronika penerbangan, baik itu dari tingkat
kejernihan dan kejelasan suara yang di hasilkan. Segera setelah itu radio navigasi
menyusul mengikuti perkembangannya. Hingga saat ini, banyak peralatan navigasi
dibuat guna memudahkan pilot untuk mengoperasikan pesawat, seperti alat bantu
pendaratan elektronik (Instrument Landing System) guna membantu pilot dalam
proses pendaratan pesawat terbang dalam kondisi cuaca buruk, radar cuaca
(Weather Radar) dibuat untuk membantu melihat kondisi cuaca, perangkat untuk
menghindari tabrakan (Collision Avoidance), kendali penerbangan secara otomatis
(Auto Flight Control), rekaman penerbangan (Flight Recorder), manajemen
penerbangan (Flight Management), pengaturan system kabin penumpang (Public

| Komunikasi dan Navigasi 2


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
Address), dan sistem hiburan untuk memanjakan penumpang (Entertaiment
System).

1. Sejarah

Pada tahun 1864 James Clerk Maxwell, seorang Profesor Fisika Eksperimental
Cambridge, membuktikan secara matematis bahwa setiap perubahan listrik dapat
menghasilkan efek pada jarak yang cukup jauh dari titik terjadinya. Dia meramalkan
bahwa energi elektromagnetik akan bergerak keluar dari suatu sumber sebagai
gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Kemudian hipotesa tersebut
dibuktikan oleh Heinrich Rudolp Hertz setelah kematian Maxwell yaitu pada tahun
1888, Hertz mendemonstrasikan bahwa teori Maxwell adalah benar, setidaknya
untuk jarak dalam batas-batas laboratorium. Heinrich Rudolf Hertz menggunakan
susunan resonator dasar untuk mendemonstrasikan keberadaan gelombang
elektromagnetik. Peralatan Hertz sangat sederhana dan hanya terdiri dari dua
rangkaian resonansi, satu untuk mentransmisikan (transmitter) dan yang lainnya
untuk menerima (receiver).
Pada tahun 1894, Marconi mendemonstrasikan perangkat radio pertamanya dari
fenomena yang diprediksi oleh Maxwell dan Hertz. Marconi juga yang membuat
radio untuk pertama kalinya menjadi kenyataan dengan mempelopori
pengembangan telegrafi tanpa kabel (wireless). Marconi dapat menunjukkan
dengan sangat efektif bahwa informasi dapat di pancarkan dari satu lokasi yang jauh
tanpa memerlukan 'telepon rumah' yang pada saat itu masih menggunakan jaringan
kabel.
Berikut beberapa kejadian penting dalam perkembangan teknologi radio yaitu
sebagai berikut :

| Komunikasi dan Navigasi 3


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
1897 Perusahaan komersial pertama yang didirikan untuk pembuatan
peralatan radio: Wireless Telegraph and Signal Company Limited
(Inggris), kemudian Marconi Wireless Telegraph Company Limited
1904 Fleming's (Inggris) menemukan thermionic valve (katoda - pijar)
1906 De Forest's (American) penemuan amplifying thermionic valve
(triode).
1911 Sifat dari gelombang radio yang dapat menunjuk arah mulai diteliti.
1936 Pulse radar yang pertama mulai dikembangkan.
1948 Penemuan transistor oleh Bardeen Brattain and Shockley (Bell
Telephone Laboratories, USA).

Begitu pula dengan yang telah terjadi di dunia penerbangan. Sejak Wilbur dan
Orville Wright merancang dan membangun pesawat bertenaga mesin pertama yang
berhasil diterbangkan Orville untuk pertama kalinya pada pukul 10.35 tanggal 17
Desember 1903 yang kemudian melakukan pendaratan tanpa kerusakan setelah
mengudara selama 12 detik. Berikut kejadian penting lainnya setelah ditemukannya
pesawat terbang :
1907 Kematian pertama: Letnan. T. E. Selfridge, seorang penumpang di
Wright Flyer.
1909 Bleriot (Prancis) menerbangi Selat Inggris.
1912 Sikorsky (Rusia) membangun pesawat bermesin ganda (mempunyai
empat mesin ), berpenumpang (enam belas) pertama.
1914 Dalam rentang tahun 1914-18 (Perang dunia I) peningkatan besar –
besaran dalam jumlah pesawat, mesin dan pilot.
1919 Penerbangan terjadwal harian berkelanjutan pertama dimulai di
Eropa.
1928 Whittle (Inggris) menerbitkan disertasi tentang Jet engine.

| Komunikasi dan Navigasi 4


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
1929 Landing buta pertama yang hanya menggunakan instrument pesawat
terbang oleh Doolittle (Amerika)
1937 Layanan kapal terbang diresmikan dari Inggris ke Timur Jauh. Inggris
ke Australia memakan waktu 8 hari pada tahun 1938, baik dengan
KLM atau Imperial Airways.
1939 Penerbangan pertama bertenaga jet (Jerman).
1944 Organisasi penerbangan sipil International di bentuk di Chicago
1945 American Overseas Airlines mengoperasikan penerbangan terjadwal
di atas Atlantik Utara dengan pesawat DC 4.
1952 Pesawat sipil dengen mesin Jet pertama “Comet 1”, British Overseas
Airways Corporation (BOAC).
1953 Pesawat turboprop sipil pertama yang di operasikan oleh British
European Airways (BEA).
1954 Masalah kelelahan logam yang sebelumnya tidak diketahui
ditemukan di “Comet 1”
1958 Layanan jet transatlantik pertama oleh BOAC dengan “Comet 4”.
(Boeing 707 -120 milik PAA menyusul tiga minggu kemudian
1965 Jet jarak pendek pertama yang beroperasi, BAC 1-11.
1970 Boeing 747 diperkenalkan, sebagai Jumbo Jets pertama
1970 Penerbangan supersonik pesawat sipil pertama,
Concorde dan Tu 144.

Tidak dapat dipungkiri bahwa elektronika dan pesawat terbang harus


”dikawinkan” sejak awal keberadaan mereka. Maka dari itu mulailah dikenal istilah
“avionics” . Avionics adalah gabungan dari kata Aviation dan electronic. Hal ini
digunakan untuk mendefinisikan peralatan elektronik yang ada di dalam pesawat
terbang. Sejarah avionics dimulai dimana era penggunaan elektronik mulai

| Komunikasi dan Navigasi 5


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
diterapkan dalam dunia penerbangan. Berawal dari perang dunia pertama yang
memaksa kebutuhan sistem komunikasi yang mendesak untuk komunikasi suara
dari darat ke udara dan dari pesawat ke pesawat.
Selama beberapa dekade terakhir ini, perkembangan avionics telah
meningkat lebih cepat dari pada perkembangan airframe dan powerplant, yang
sepertinya akan terus demikian dari hari kehari. Penggabungan berbagai alat
komunikasi dan alat bantu navigasi dalam satu perangkat adalah tujuan utamanya,
guna didapatkan perangkat avionics ke arah yang lebih ringan, lebih kecil dengan
kemampuan dan kehandalannya yang luar biasa.

2. Pemeliharaan Sistem Avionics

Pemeliharaan pesawat terbang tidak hanya terfokus pada pemeliharaan dan


perbaikan pada bagian airframe (rangka pesawat terbang) dan engine (mesin
pesawat terbang) saja. Perangkat avionics seperti radio, instrumen dan sistem
kelistrikan pesawat terbang juga memiliki bagian yang tak terelakkan dalam
pemeliharaan penerbangan. Peningkatan penggunaan peralatan avionics di pesawat
selama beberapa dekade terakhir telah meningkatkan peran pemeliharaan avionics
dalam dunia penerbangan. Rata-rata tingkat kegagalan pemeliharaan sistem avionics
di bandingkan dengan sistem mekanikal cenderung lebih tinggi.

Pemeliharaan perangkat avionics yang sebenarnya sering lakukan oleh


produsen avionics atau repair station yang sudah di akui dan terdaftar oleh badan
regulasi nasional setempat. Namun, instalasi dan pengerjaan yang tepat pada
perangkat dan sistem di pesawat terbang tetap menjadi tanggung jawab teknisi
lapangan (Line Maintenance). Dalam praktiknya, teknisi pemeliharaan bergantung
pada pelatihan dan pengalamannya serta jadwal dan prosedur regulasi yang
ditetapkan atau disetujui oleh badan nasional yang bertanggung jawab atas
penerbangan pada umumnya dan keselamatan pada khususnya.

| Komunikasi dan Navigasi 6


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
Teknisi perawatan pesawat terbang dengan spesialisasi apa pun bertanggung
jawab atas pemeriksaan perangkat secara keseluruhan sebagaimana ditetapkan
schedule maintenance (pemeliharaan berjadwal) pesawat terbang. Untuk teknisi
avionics, inspeksi yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan secara menyeluruh
terhadap semua peralatan yang terdiri dari instalasi komponen avionics serta
pengecekan terhadap komponen avionics yaitu craks (keretakan), dents (penyok),
chafing (lecet), dirt (kotor), oily (berminyak), burning (terbakar), arc (percikan api),
breakage (kerapuhan), corrosion (karat), dll". Dalam melaksanakan pemeliharaan
tertentu, terkadang seorang teknisi avionics harus mencari kerusakan pada bagian
airframe, engine maupun komponen lainnya yang bukan merupakan tanggung
jawab seorang teknisi avionics secara langsung. Maka dari itu, seorang teknisi
avionics harus memahami system dan cara kerja dari pesawat terbang secara
keseluruhan. “Kewaspadaan adalah kunci keselamatan penerbangan.”

Perangkat avionics modern biasanya sudah dilengkapi dengan system


diagnosis dan system monitoring didalamnya yang disebut dengan BITE (built-in test
equipment) dimana system tersebut digunakan untuk memudahkan teknisi pesawat
untuk menguji dan mencari sumber kerusakan secara cepat. Meskipun demikian,
untuk perangkat avionics biasanya diperlukan peralatan pendukung lain agar
seorang teknisi avionics dapat menyatakan bahwa system tersebut dinyatakan
bagus atau tidak. Selain itu untuk perawatan tingkat berat untuk perangkat avionics
biasanya dilakukan di repair station dengan perlengkapan pengujian tambahan lain
seperti multimeter, oscilloscope dan lain – lain.
Ketika menemukan kerusakan dalam sistem, fungsional tes secara
menyeluruh harus dilakukan untuk mendapatkan gejala apa saja yang menjadi
penyebab kerusakan. Gejala alami seperti bau terbakar atau tidak ada suplai harus
dapat menjadi penyebab rusaknya suatu sistem. Langkah – langkah yang sudah di
tuliskan dalam manual pemeliharaan pesawat terbang memang berguna tetapi jika

| Komunikasi dan Navigasi 7


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
seorang teknisi tidak di bekali dengan pengetahuan tentang system secara mumpuni
itu akan menghambat dalam proses pencarian perbaikan. Hal lain yang tidak boleh
dilupakan adalah adanya kemungkinan efek dari sistem dan peralatan non – radio
saat menyelidiki kerusakan yang dilaporkan. Bonding yang rusak, static discharge
yang rusak, dll. Semua kemungkinan tersebut adalah symptom (gejala) yang tidak
boleh dilupakan pada saat proses perbaikan.
Terkadang sebuah symptom hanya akan muncul ketika pesawat terbang
mengudara, yang kemungkinan system mengalami vibrate (getaran), perubahan
suhu dan tekanan, dan lain sebagainya. Melakukan pengetesan ketika engine sedang
menyala adalah salah satu untuk mensimulasikan kondisi saat pesawat terbang
mengudara.
Satu hal yang perlu diperhatikan dan menjadi perhatian extra yaitu pada saat
proses bongkar pasang komponen, jangan sampai ada komponen yang tidak
terpasang atau bahkan kurang, seperti bolt (baud) atau nut (mur) yang tidak
terpasang dengan benar maupun hanya terpasang sebagian. Tools (peralatan
bengkel) juga merupakan satu hal yang penting, pastikan tools telah lengkap setelah
melakukan perbaikan karena banyak kecelakaan pesawat terjadi karena hal
tersebut.
Terkait dengan keselamatan kerja, Electric shock (sengatan listrik)
merupakan bahaya yang nyata ketika bekerja di pesawat terbang terutama ketika
harus melakukan perawatan komponen dalam kondisi listrik di pesawat terbang
menyala terkait dengan kebutuhan mendapatkan nilai referensi dari sebuah
tegangan. Selain itu perlu diingat bahwa seseorang dapat menerima Electric shock
dari pancaran antena terutama h.f. antena. Bahaya radiasi juga tidak main – main,
yang mana semua antena pemancar memberikan effek radiasi sehingga seorang
teknisi pesawat terbang harus memastikan tidak ada orang yang bekerja di dekat
antena saat pemancar terkait aktif.

| Komunikasi dan Navigasi 8


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7

3. Badan regulasi penerbangan


Setiap negara membentuk badan regulasi dan penasehat masing – masing
yang bertanggung jawab untuk mengurusi dan mengawasi yang berkaitan dengan
aktivitas penerbangan, sebagai contoh FAA (Federation aviation administration) di
Amerika, CAA (Civil aviation autorithy) di Inggris raya dan EASA (Europe aviation
safety agency) untuk sebagian negara di Eropa. Badan-badan ini menyusun undang-
undang udara dan mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan perizinan teknisi
pesawat terbang, awak pesawat terbang, operasional pesawat terbang, pembuatan
pesawat terbang dan peralatannya serta kontrol lalu lintas udara, dan lain – lain
yang berhubungan dengan dunia penerbangan. Selain itu, badan – badan tersebut
juga merupakan badan yang ditugaskan untuk mengawasi melalui pengujian dan
pemeriksaan, untuk memastikan bahwa peraturan yang telah dibuat dipatuhi oleh
semua insan penerbangan.
Sedangkan di Indonesia sendiri ada DGCA (Directorat general of civil aviation)
yaitu unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan
Indonesia, yang berada di bawah Kementrian Perhubungan dan bertanggung jawab
kepada Menteri Perhubungan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dipimpin
oleh Direktur Jenderal. Direktorat Jendral Perhubungan Udara mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang
perhubungan udara. Direktorat Jendral Perhubungan Udara menangani administrasi
dan penataan penerbangan sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aktivitas penerbangan merupakan kegiatan internasional dan kerjasama
antar negara. Kerjasama ini dinaungi oleh ICAO (International civil aviation
organization), sebuah badan PBB (Perserikatan Bangsa – Bangsa) yang mengawasi
penerbangan dunia. Semua negara yang menandatangani Konvensi Chicago tentang

| Komunikasi dan Navigasi 9


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
penerbangan sipil di tahun 1944 adalah negara anggota ICAO yang merupakan hasil
dari konvensi itu.
ICAO merumuskan SARPs (Standard and recommended practices) yang
termaktub di dalam document yang disebut dengan ANNEX. ANNEX 10 menjadi
sangat penting bagi teknisi radio pesawat terbang karena berkaitan dengan
telekomunikasi penerbangan. Didalam ANNEX 10 menetapkan spesifikasi minimum
untuk sistem radio udara. Materi yang diterbitkan oleh ICAO tidak secara otomatis
menjadi undang – undang atau peraturan di semua negara anggotanya, perlu
ratifikasi lebih lanjut dan tidak dapat dilakukan tanpa amandemen jika memang
diperlukan.
Selain badan regulator, badan non-regulator juga di bangun sehubungan dengan
peralatan dan perawatan pesawat terbang terutama dibidang avionik. ARINC
(Aircraft radio incorporated) adalah perusahaan yang bertugas sebagai penyedia
solusi di bidang komunikasi dan rekayasa system untuk industri penerbangan,
pertahanan, transportasi dan lain sebagainya. Kegiatan Industri ARINC melibatkan
tiga komite penerbangan yaitu :

 AEEC (Airlines Electronic Engineering Committee), bertugas untuk


membangun standarisasi ARINC.
 AMC (Avionics Maintenance Conference), mengembangkan standar teknis
terkait pemeliharaan.
 FSEMC (Flight simulator engineering and maintenance conference)
mengembangkan standar teknis yang terkait dengan simulasi dan pelatihan.

ARINC dibagi menjadi tiga kategori, pertama adalah ARINC characteristics yang
menentukan bentuk, ukuran, fungsi dan antar-muka (form, fit, function and
interface) dari suatu perangkat avionik, system kabin, and komunikasi data pada

| Komunikasi dan Navigasi 10


Komunikasi dan Navigasi Pesawat Terbang
201
7
pesawat terbang (aircraft network). Kemudian ada ARINC specifications, yang
menentukan kemasan fisik (packaging), pemasangan peralatan avionik serta kabin
pesawat terbang, standar komunikasi data jaringan dan keamanan data atau bahasa
komputer hi-end level (high-level computer language). Kemudian terakhir adalah
ARINC reports, yang menyediakan panduan kepada airlines terkait perawatan
perangkat avionics. Karakteristik dan spesifikasi yang diterbitkan oleh ARINC tidak
memiliki kekuatan hukum tetapi tetap pada prinsipnya, dipatuhi oleh pabrikan yang
ingin menjual peralatannya ke industry penerbangan.
ATA 100 merupakan system spesifikasi yang berkaitan dengan penyajian
informasi dokumentasi pemeliharaan pesawat terbang. ATA 100 berisi referensi
sistem penomoran ATA yang merupakan standar referensi umum untuk
dokumentasi pesawat komersial. Kesamaan ini memungkinkan kemudahan dalam
belajar dan pemahaman bagi para pilot dan teknisi pemeliharaan pesawat. Sistem
penomoran standar tersebut diterbitkan oleh Air Transport Association pada tanggal
1 Juni 1956. Untuk komunikasi pesawat terbang dapat kita lihat di ATA Chapter 23
sedangkan untuk navigasi pesawat terbang dapat kita lihat di ATA Chapter 34.

| Komunikasi dan Navigasi 11

Anda mungkin juga menyukai