Anda di halaman 1dari 13

Konsep menulis ilmiah

dan ciri membaca kritis


teknik lingkungan
AngGota kelompok
1. Akifah Bilqish 8.Irma Yunita
2. Alfi Wahyudi 9.Jeny Faradila
3. Amelia Ahmad 10.Nafizatul Ilma
4. Annisa Ramadania 11.Najmul Thoharoh
5. Arif Rahman 12.Tengku Malika R
6. Dea Hapilla 13.Tio Arlin Cahyadi
7. Ernita Banowati 14.Winda Yuliana Sari
Latar Belakang
Membaca adalah suatu proses melihat, mengamati kemudian
memahamiisi tulisan yang sedang dibaca. Setiap lapisan masyarakat
perlu membaca terutamamahasiswa karena mahasiswa sering
dihadapkan dengan praktik menulis karyailmiah. Dalam proses
mencari informasi ilmiah tersebut mahasiswa untuk dituntutuntuk
membaca, tetapi bukan hanya sekadar membaca lalu mengingatnya
begitusaja melainkan mahasiswa harus mempunyai pendapat sendiri
tentang isi bacaanyang dibaca. Dengan kata lain m ahasiswa harus
mengembangkan sikap kritisdalam membaca. Namun dalam
praktiknya mahasiswa biasa mengabaikan haltersebut dan hanya
berfokus pada penyelesaian tugas secara cepat oleh karena itu perlu
adanya pembelajaran tentang membaca kritis.Membaca kritis adalah
kegiatan yang dilakukan dengan bijaksana dananalistis bukan untuk
mencari kesalahan penulis, tetapi berusaha mencari pesantersirat
yang ingin disampaikan penulis melalui media tulisan. Ragam
membacakritis sangat beragam tergantung pada jenis informasi yang
diinginkan. Membacakritis artikel ilmiah dengan berbeda membaca
kritis artikel populer karena jenisinformasinya berbeda
RumusAN Masalah
Bagaimana konsep menulis ilmiah ?

Apakah ciri-ciri membaca kritis?


Tujuan
1.Memahami secara mendalam: Membaca kritis membantu Anda
memahami teks dengan lebih baik. Anda akan dapat mengidentifikasi
gagasan utama, argumen, dan informasi penting yang disampaikan oleh
penulis.
2.Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan: Membaca kritis
memungkinkan Anda mengenali kelemahan dan kekuatan dalam
argumen atau pendekatan yang digunakan oleh penulis. Anda dapat
mengevaluasi keabsahan dan keandalan informasi yang disajikan.
3.Mengembangkan pemikiran kritis: Membaca kritis melibatkan
kemampuan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi yang Anda baca. Ini membantu Anda mengembangkan

pemikiran kritis yang lebih tajam dan kemampuan untuk melihat lebih
dari satu sudut pandang.
Penjelasan 1
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan (yang
berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya. Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah
peneliti. Jadi, bukan sekedar pertnggung jawaban peneliti dalam
penggunaan sumber daya (uang, alat, bahan) yang digunakan dalam
penelitian.

Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui


fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan
penilaian terhadap fakta itu. Membaca kritis mempunyai kemampuan
agar pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan
keseluruhan makna bahan bacaan, baik, makna, tersurat maupun makna
tersiratnya melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis,
mensintesis, dan menilai.
Penjelasan 2
Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai
masalah yang dikaji. Kerangka pemikiran dibuat untuk mendekati
pemecahan masalah, mengapa dan bagaimana studi dilaksanakan untuk
memecahkan masalah, serta pembahasan hasil ataupun implikasinya. Oleh
karena itu, karya tulis ilmiah harus disusun secara logis dan teperinci berupa
uraian teoretis ataupun uraian empiris.Menyusun suatu karya tulis ilmiah
bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan sederhana. Di samping penulis
harus menguasai keterampilan dan pengetahuan bahasa yang baik dan
benar, diperlukan pula pemahaman kaidah-kaidah penulisan ilmiah dan
persyaratannya serta penulis harus mampu pula menyajikannya dengan
menggunakan format tertentu yang sudah baku
Penjelasan 3
Konsep penyusunan karya ilmiah :
A.Pengantar
Pada dasarnya dalam penyusunan karya ilmiah terdapat 5 tahap
yaitu :

1. Tahap Persiapan.
Yang termasuk dalam tahap persiapan yaitu :
a.pemilihan topik atau masalah
b.penentuan judul dan
c.pembuatan kerangka Karya

2. Tahap Pengumpulan data.


Yang termasuk dalam tahap pengumpulan data yaitu :
a. Pencairan keterangan dari bahan bacaan.
b.pengumpulan keterangan dari pihak – pihak yang mengetahui
masalah yang akan ditulis.
c.Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti.
d.Percobaan dan pengujian di lapangan atau dilaboratorium.
penjelasan 4
3. Tahap pengorganisasian dan pengonsepan.
yang termasuk dalam Pengorganissian dan pengonsepan yaitu:
a.Pengelompokan bahan.
b. Pengonsepan.

4. Tahap Pemeriksaan atau penyuntingan Konsep.


Yang termasuk dalam tahap pemeriksaan dan penyuntingan
konsep yaitu pembacaan dan pengecekan kenbali masalah yang
kurang lengkap.

5. Tahap Penyajian dan Pengetikan.


Yang termasuk dalam tahap penyajian dan pengetikan yaitu
pengetikan hasil penelitian.
Penjelasan 5
B.Tahap Persiapan.
1. Pemilihan topik atau masalah.
2. Penentuan judul.
3. Pembuatan kerangka karya

1.Pemilihan topik atau masalah.


Topik penyampaian yang harus dipertimbangkan dengan
seksama untuk menyusun karya ilmiah :
a. Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita.
b. Topik yang dipilih harus topic yang paling menarik.
c. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang
sempit dan terbatas.
d. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif.
e. Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
f.Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
Penjelasan 6
C. Pengumpulan Data.
Jika judul karya ilmiah dan rangkanya sudah disetujui oleh pembimbing atau oleh pimpinan
lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan,penyusun sudah dapat mulai mengumpulkan
data.
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam pengumpulan data adalah mencari informasi dari
kepustakaan mngenai hal-hal yang ada relevasinya dengan judul tulisan.

D. Pengorganisasi atau Pengonsepan.


Jika data sudah terkumpul,penyusun menyeleksi dan mengornisasikan data tersebut. Penyusun
harus menggolongkan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jika,penyusun harus
mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya,jika
penelitian bersifat kuantatif,data diolah dan dianalisis dengan teknik statistik

E. Pemeriksaan atau Penyuntingan.


Sebelum mengetik konsep penyusun terlebih dahulu memriksanya tentu ada bagian yang
tumpang tindih atau ada penjelasan yang berulang-ulang secara ringkas,pemeriksaan konsep
mencangkupi pemeriksaan isi karya dan cara penyajian karya,termasuk penyuntingan bahasa
yang digunakan

F.Pengetikan atau Penyajian.


Dalam mengetik naskah,penyusun hendaklah memperhatikan segi kerapian dan kebersihan.
Penyusun memperhatikan tata letak unsur-unsur dalam karya ilmiah. Misalnya penyusun menata
unsur-unsur dalam kulit luar,unsur-unsur dalam halaman judul,unsurunsur dalam daftar isi dan
unsur dalam daftar pustaka
Kesimpulan
Kesimpulan dari membaca kritis ini adalah bahwa membaca kritis ini adalah bahwa
membaca yang dilakukan secara analitis,bijaksana,dan penuh pendalaman terhadap suatu
bacaan,dimana kita bukan hanya sekedar mencari kesalahan atas apa yang ditulis penulis
tersebut,tapi kita juga harus dapat menemukan alasan mengapa penulis mengatakan hal
tersebut di dalam tulisannya.Didalam membaca kritis,pembaca juga harus memiliki berbagai
macam keterampilan karena dalam membaca kritis terdapat beberapa kegiatan,untuk itulah
di dalam membaca kritis ada teknik-teknik yang harus diperhatikan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai