Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TEKNIK PENIMBANGAN DAN PENYARINGAN ZAT

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui teknik-teknik dasar bekerja di laboratorium
2. Dapat melakukan teknik-teknik dasar bekerja di laboratorium

B. Teori Dasar
Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan.Bekerja di laoratorium
kimia tidak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan
peralatan yang ada di dalamnya.karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap
bahaya di laboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka ,semua
kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika kita selalu
mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Pecobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan
instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan
cara yang tidak tepat.kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan
kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera ,dan bahkan bagi orang sekitarnya
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam
diantarannya alat pemanas yang terdiri dari pembakar zat, kaki tiga, selain itu juga digunakan
alat-alat ukur gelas.Sebelum digunakan harus diperiksa dan kemudian dibersihkan.Untuk
mereaksikan zat digunakan gelas ukur labu ukur (labu takar), pipet tetes dan buret.Sedangkan
ala-alat lain seperti pengaduk gelas, Erlenmeyer, corong semprot, kertas saring, timbangan
dan lain-lain. Alat-alat gelas memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum ( Subroto, 2000).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan.
Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda.Ada yang terbuat dari gelas,
porselen, kayu, alumunium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-
masing.Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan
terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal.Oleh sebab itu,
penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama alat Fungsi
1. Erlenmeyer untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan. Umumnya
erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika
dipanaskan.
2. Gelas Ukur sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume
10mL hingga 2L.
3. Gelas piala Sebagai penampung dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
atau hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji
sebagai penutup.
4. Kaki tiga sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses
pemanasan.
5. Tabung Reaksi untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.dan bias juga
untuk mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium
6. bunsen untuk pemanasan, pembakaran dan sterilisasi jarum osi atau lainnya.
7. Kawat kasa untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan
menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus.
8. corong memasukkan cairan ke dalam wadah yang digunakan untuk praktek.
9. Kertas saring untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk
memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat desikator yang
berguna untuk mengeringkan padatan
10. Pipet mohr untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain,
biasanya untuk memindahkan larutan baku primer atau sample pada
proses titrasi.
11. Bult alat yang digunakan untuk menyedot larutan, yang biasanya dipasang
pada pangkal pipet.
12. Labu ukur untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu
13. Penjepit kayu untuk menjepit tabung reaksi disaat proses pemanasan. Atau bisa juga
digunakan untuk mengambil kertas saring dan benda-benda lab lain
disaat kondisi alat tersebut panas.
14. Pipet tetes untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur
2. Bahan
a) Air (H2O)
b) Garam ( NaCl)
c) NaOH

D. Prosedur
1. Penimbangan:
a. Timbang 100mg NaCl/garam + 10 ml air
• Ambil kaki tiga dan letakkan kasa kawat
• Masukan bahan ke dalam erlernmeyer, letakan Erlenmeyer di atas kasa kawat dan
panasan dengan pemanas spirtus.
• Tunggu sampai 8 menit hingga mendidih.
• Angkat mnggunakan penjepit.
• Amati percobaan pertama, apakah garam larut dalam air atau terjadi endapan.

b. Timbang 100mg NaCl + 5 ml Air


• Masukan 100 mg NaCl dan batu didih ke dalam tabung reaksi
• Jepit tabung reaksi yang berisi larutan dengan penjepit kayu
• Panaskan dengan nyala api spirtus, api pemanas hendaknya terletak pada bagian atas
larutan.
• Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
• Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yag aman agar percikan nya tidak melukai
orang lain maupun diri sendiri.
• Amati percobaan kedua, apakah garam larut dalam air atau terjadi endapan.

c. Timbang 75mg NaOH + 20ml air


• Masukan 75mg NaOH dan 20ml air kedalam gelas piala
• Dan batu letupan
• Letakan diatas kasa kawat dan panaskan dengan pemanas spirtus.
• Tunggu sampai 8 menit hingga mendidih
• Setelah mendidih angkat.

2. Penyaringan:
• Gunakan kertas saring yang dibentuk seperti corong untuk kemudia disimpan pada
corong gelas.
• Saring bahan dengan cara melewatkan pelarut mulai dari pinggir atas kertas bergerak
memutar hingga ke tengah dan cairan bilasan dibuang.
• Saringlah sedikit demi sedikit, kira-kira banyaknya larutan adalah seperti tiga kertas.
• Amatilah kertas saring, apakah ada endapan yang menempel di kertas saring.

E. Gambaran Kegiatan

NO KEGIATAN PRAKTEK HASIL


1. Memanaskan 100mg garam Larut dalam air & tidak terjadi
dalam 10ml air endapan.
2. Memanaskan 100mg garam Larut dalam air & tidak terjadi
dalam 5ml air. endapan
3. Menyaring salah satu hasil Tidak terdapat endapan di kertas
larutan saring.

F. Data Pengamatan
No Prosedur Hasil dan Foto
1
2
dst

Anda mungkin juga menyukai