TESIS
Disusun Oleh :
ANDRI YOVIANDA
1120522035
Dosen Pembimbing :
PADANG
2017
i
ii
iii
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat,
Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad
Andalas.
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tersebut di
bawah ini:
1. Bapak Dr. Harif Amali Rivai, SE, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas.
v
petunjuknya dalam penulisan tesis ini sehingga penulis mampu
4. Ibu dan Bapak selaku penguji tesis ini serta seluruh dosen Fakultas
5. Uni Nel beserta Tim Sekretariat MM Unand, Bapak dan Ibu Pegawai Tata
Istri dr. Silvy Fetriyanita yang selalu memberikan yang terbaik disela
Papa Drs. H. Taufik Rusli, MM dan Mama Hj. Felma yang sangat
Adik-adik Ipar Indah Desfita dan Dissa Elvaretta serta keponakan M. Alif
ini.
vi
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dengan hati yang terbuka penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang
membangun dalam penulisan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis
Penulis
vii
ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKKATAN
METODE BALANCE SCORECARD
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi )
Oleh
ANDRI YOVIANDA
Dibimbing oleh: Dr.Hefrizal Handra, M. Soc, Sc
ABSTRAK
viii
HOSPITAL PERFORMANCE ANALYSIS WITH
BALANCE SCORECARD METHOD
Case Study On Regional Hospital Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
by
ANDRI YOVIANDA
ABSTRACT
This study aims to analyze the performance of Regional Hospital Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi in 2011 to 2015 by Balanced Scorecard Approach
Method. This research was conducted by the method of operational research with
the analysis of qualitative and quantitative data using a single case study on
Regional Hospital Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. The data used in this
research is secondary data through observation and review of documents as well
as primary data through questionnaires given to patients and hospital staff.
Measurement of performance using the Balanced Scorecard method covering four
perspectives: financial, customer, internal business processes, learning and growth.
The results showed that the gains of the Regional Hospital Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi with Balance Scorecard method approach are: 1) The
Financial Perspective has three indicators that the average result does not comply
with the hospital standards namely Collection Period (Receivables Turnover) over
50-70 days, Total Asset Turnover under 0.9-1.1 and Cost Recovery Rate (CRR)
<1; 2) The Customer Perspective shows customer satisfaction is good with an
average score of 4.03; 3) Internal Business Process Perspective, there are two
variables that the average result of performance under ideal standard hospitals
namely Gross Death Rate (GDR)> 45/1000 patients out and Net Death Rate
(NDR)> 25/1000; 4) Growth and Learning Perspective improved employee
productivity, better employee satisfaction with an average score of 4.14.
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
x
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................... 58
4.3 Penilaian Kinerja RSUD Dr. Achmad Mochtar ………………………….... 58
4.3.1 Perspektif Keuangan …………………………………………………. 58
4.3.2 Perspektif Pelanggan ………………………………………………….69
4.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal …………………………………… 79
4.3.4 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ………………………… 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 = Pendapatan RSUD Dr. Achmad Mochtar Tahun 2008 s.d 2015
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
potensi pasar yang besar, hal ini menjadikan daya tarik bagi investor untuk
membutuhkan kondisi tubuh yang sehat sehingga berbagai cara dilakukan agar
tetap sehat dan terhindar dari resiko social yang tidak seimbang.
banyaknya fasilitas kesehatan asing seperti rumah sakit yang tersebar di Indonesia,
tidak hanya rumah sakit milik pemerintah, swasta dan tidak sedikit rumah sakit
dari luar negeri yang membuka cabang di Indonesia. Mereka semakin gencar
semakin ketat dan pelanggan semakin selektif serta mempunyai pilihan yang luas,
hal ini merupakan tantangan yang akan mempengaruhi keberlanjutan rumah sakit.
rumah sakit baik pihak pemerintah maupun swasta pada dua pilihan, yaitu masuk
dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan atau keluar dari arena
kompetisi dan tidak mampu bersaing yang berujung pada pailit. Maka diperlukan
xv
alternatif strategi bersaing yang tepat agar rumah sakit mampu bersaing dengan
kompetitor lainnya.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan jasa
dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan dengan akreditasi
secara berkala minimal tiga tahun sekali. Akreditasi itu melingkupi segala bentuk
pelayanan tenaga medis terhadap pasien dan fasilitas yang harus dipenuhi rumah
Perencanaan strategi dari rumah sakit tentunya harus baik, dimana perlu
memuaskan dengan harga bersaing. Hal ini juga merupakan pertimbangan dari
rumah sakit untuk memikirkan strategi yang tepat sehingga dapat memberikan
xvi
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
memiliki kelebihan untuk dapat bersaing. Hanya unit organisasi yang memiliki
daya saing strategis yang berkelanjutan akan menang dalam persaingan. Kualitas
produk yang tinggi merupakan salah satu dari lima keunggulan kompetitif yang
dapat dipergunakan untuk unggul dalam persaingan bisnis (Ni Nyoman Resmi,
2011).
Jika unit organisasi ingin bertahan pada pasar global yang tingkat
visi dan misi unit organisasi. Visi dan misi yang telah ditentukan kemudian
akan dicapai dimasa yang akan datang. Perencanaan strategi dikatakan baik jika
xvii
unit organisasi tersebut mampu mencapai apa yang telah direncanakan dengan
tidak hanya dengan pengukuran kinerja secara financial tetapi juga secara non
dapat menimbulkan hasil yang bias karena hanya memperlihatkan kinerja jangka
tersebut perlu diperhatikan aspek non financial. Hal ini mendorong (Kaplan dan
Norton ,1996) untuk merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang dinamakan
xviii
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pencabutan
Penetapan Rumah Sakit Dr. Achamd Mochtar Bukittinggi sebagai unit swadana
Daerah (PPK-BLUD).
Namun, pada rumah sakit penilaian kinerjanya tidak dapat diukur hanya
mengingat adanya pemakaian jasa lainnya pada organisasi. Untuk itulah perlu
dalam penilaian kinerja yang dilakukan pada instansi jasa seperti Rumah Sakit.
Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pengukuran kinerja yang dapat
xix
Dalam 8 (delapan) tahun terakhir, RSUD Dr. Achmad Moctar Bukittinggi
Selisih
Target Realisasi
No Tahun % Pendapatan tahun Ket
Pendapatan Pendapatan
sebelumnya
1 2008 30.864.224.668 25.499.028.892 82,62 - Swadana
2 2009 30.059.076.781 27.073.367.860 90,07 1.574.338.968 Swadana
3 2010 35.000.000.000 33.683.660.052 96,24 6.610.292.192 Swadana
4 2011 45.673.360.000 46.275.452.540 101,32 12.591.792.488 BLUD
5 2012 53.000.000.000 53.749.595.700 101,41 7.474.143.160 BLUD
6 2013 65.000.000.000 71.525.397.360 110,04 17.775.801.660 BLUD
7 2014 90.000.000.000 99.949.965.796 111,06 28.424.568.436 BLUD
8 2015 125.000.000.000 105.153.202.840 84.12 5.203.237.044 BLUD
Sumber : DKPD Provinsi Sumatera Barat, data diolah peneliti
target yang telah ditetapkan untuk tahun anggaran 2015, secara total terdapat
ini tentunya menjadi sebuah masalah dimana terdapat kondisi tidak tercapainya
Bukittinggi.
xx
Keuangan Daerah Tahun 2015. Kepala Perwakilan BPK Sumatera Barat
WTP hendaklah menjadi momentum untuk lebih baik lagi. Namun, tetap ada
beberapa hal yang menjadi catatan BPK yaitu temuan pemeriksaan atas sistem
pengendalian intern untuk barang persediaan pada Dinas Prasarana Jalan Tata
Ruang dan Permukiman dan RSUD DR. Achmad Mochtar Bukittinggi (Padang
xxi
3. Bagaimanakah kinerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dari
perspective) ?
berikut:
xxii
memberikan masukan agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk masa yang
akan datang.
3. Bagi penulis agar dapat menambah ilmu dan wawasan tentang khususnya
sebagai berikut:
BAB I Dalam bab ini menjelaskan mengenai pendahuluan yang meliputi latar
BAB II Dalam bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang meliputi
BAB III Dalam bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan
analisis.
xxiii
BAB IV Dalam bab ini menjelaskan gambaran umum rumah sakit dan
penelitian ini
BAB V Dalam bab ini berisikan kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian
xxiv
BAB II
LANDASAN TEORI
tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang
Setyawan, 2001):
karyawan
xxv
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
1. Analisis Anggaran.
lebih atau selisih kurang. Teknik ini berfokus pada kinerja input yang bersifat
financial dan data yang digunakan adalah data anggaran dan realisasi anggaran.
peluang yang terdapat dalam laporan keuangan pada suatu periode tertentu.
3. Balance Scorecard.
Adalah pengukuran kinerja yang didasarkan pada value form money yang
xxvi
ekonomi berkaitan dengan cara membandingkan realisasi pengeluaran dengan
anggarannya.
dasar yang obyektif untuk memberikan kompensasi yang sesuai dengan prestasi
xxvii
pengukuran kinerja mampu menciptakan atmosfir organisasi sehingga
5. Memotivasi pegawai.
reward.
akuntabilitas.
laporan keuangan yang diwujudkan dalam rasio keuangan antara lain likuiditas,
xxviii
1) Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan unit organisasi untuk
dibiayai oleh utang. Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif unit
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi unit
organisasi.
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorecard.
a. Menurut Kaplan dan Norton (1996) Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata,
yaitu:
Scorecard: Yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
secara seimbang dan dipandang dari 2 aspek yaitu keuangan dan non
xxix
keuangan, jangka pendek dan jangka panjang dan dari segi intern maupun
ekstern.
and growth).
xxx
c. Menurut Anthony and Govindarajan (2003)
operasional.
Balanced Scorecard adalah alat manajemen pada saat ini yang digunakan
kinerja keuangannya.
organisasi tidak hanya mengukur kinerja tapi juga mengelola strategi yang
xxxi
tujuan strategik organisasi organisasi melalui 4 perspektif dasarnya (keuangan,
adalah:
organisasi.
indicator) untuk mencapai tujuan finansial tadi. Jadi, unit organisasi tetap
internal seperti proses bisnis internal, tetapi juga perspektif eksternal unit
xxxii
manajemen strategik, artinya Balanced Scorecard dapat digunakan untuk
organisasi.
suatu unit bisnis dengan baik. Dalam hal inilah Balanced Scorecard berusaha
Komunikasi ini akan memfokuskan manajer dan pekerja pada aspek penentu
tujuan organisasi, selain itu Balanced Scorecard memberikan pula kerangka untuk
akibat antara hasil, ukuran, dan pemicu kinerja hasil tersebut. Disamping itu
dicapai unit organisasi dan juga mampu menggambarkan bagaimana suatu hasil
xxxiii
2.1.6 Balance Scorecard dalam Sektor Publik
organisasi bisnis, tetapi juga bisa diimplementasikan pada organisasi sektor publik
seperti pemerintah, rumah sakit, perguruan tinggi, dan lainnya. Dalam organisasi
(Hartati, 2012).
Pada dasarnya terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam
a. Kinerja Keuangan
dalam siklus bisnis yang oleh Kaplan dan Norton (1996) dibedakan
1. Growth (Berkembang)
kehidupan bisnis. Pada tahap ini suatu unit organisasi memiliki tingkat
xxxiv
global, serta mengasuh dan mengembangkan hubungan dengan
pelanggan.
dilakukan.
c. Harvest (Panen)
Unit organisasi tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali hanya
dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas yang masuk ke unit
xxxv
Menurut Munawir (2001), kinerja keuangan dapat diukur dari rasio
aktivitas.
- Rasio Likuiditas
Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban janga
- Rasio Solvabilitas
kewajiban jangka panjang. Salah satu rasio yang dipakai dalam mengukur
solvabilitas rumah sakit adalah rasio modal sendiri terhadap total asset. Rasio ini
menjelaskan besarnya pembiayaan kekayaan total rumah sait yang dibiayai dari
modal sendiri.
Ukuran baku rasio modal sendiri dengan total aset perumahsakitan sebesar 0,4-0,5
(Wijayanto, Gatot dkk. 2009).
- Rasio Rentabilitas
xxxvi
Rasio yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan unit
digunakan untuk menilai kemampuan rumah sakit dalam memperoleh hasil usaha
- Rasio Aktivitas
melaksanakan aktivitas sehari-hari. Rasio ini digunakan oleh rumah sakit untuk
dalam berbagi bentuk aktiva, antara lain periode perputaran piutang dan
Rasio ini untuk mengukur berapa lamanya dana ditanamkan dalam piutang
atau berapa lama penagihan piutang. Makin kecil rasio ini maka makin baik
xxxvii
Ukuran baku periode perputaran piutang perumahsakitan sebesar 50-70 hari
(Wijayanto, Gatot dkk. 2009).
Rasio ini untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aset
berputar dalam satu tahun. Makin besar rasio ini makin baik karena semakin
pendapatan.
1. Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan
(rentabilitas)
biasa disebut dengan Cost Recovery Rate (CRR). Nilai ideal CRR adalah >1 atau
> 100%.
xxxviii
b. Kinerja Pelanggan
layanan yaitu :
xxxix
- Tingkat kematian : Jumlah pasien meninggal/Jumlah pasien sehat
kembali
pasien dirawat.
melakukan complain.
dkk (2014).
Menurut Kaplan dan Norton (1996) dalam proses bisnis internal, manajer
Beberapa tujuan atau saran strategik pada proses bisnis internal misalnya
xl
peningkatan proses pelayanan, perbaikan siklus layanan, peningkatan
proses yang tidak menambah nilai sehingga proses pelayanan menjadi lebih
Operasional yang terdiri atas jumlah kunjungan pasien terhadap rumah sakit.
1996):
1) People
Tenaga kerja pada unit organisasi dewasa ini lebih lanjut dituntut
yang dimiliki.
Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia ada tiga hal yang perlu
xli
a) Tingkat kepuasan karyawan
organisasi.
c) Produktivitas karyawan
2) System
xlii
bidang operasional memerlukan informasi yang memadai.Pegawai di
3) Organizational Procedure
investasi untuk masa depan, bukan hanya dalam area investasi tradisional.
a. Kemampuan.
xliii
pendidikan dan pengetahuan yang memadai maka akan mudah mencapai
b. Motivasi.
insentif.
Sakit
ini lebih banyak digunakan di unit organisasi yang menghasilkan barang atau
produk, tetapi dapat juga diterapkan pada rumah sakit yang bergerak
dalam usaha jasa. Sehingga dapat diketahui kemampuan rumah sakit dalam
xliv
Balanced Scorecard sendiri dipelopori oleh Robert S.Kaplan dan David
P.Norton, Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan
(2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek:
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan
BLU penuh diberikan fleksibilitas sesuai dengan yang tercantum dalam PP Nomor
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
pengelolaan pendapatan, belanja, kas, piutang dan utang, investasi, pengadaan dan
dan akuntansi, renumerasi, serta status kepegawaian : PNS dan Non PNS.
xlv
No Flesksibilitas SKPD BLU
diantaranya :
xlvi
No Peneliti Terdahulu / Hasil Penelitian Jenis dan
Tahun Penelitian Tempat
Penelitian
1 “Defining, justifying Pengukuran kinerja manajemen Jurnal
and implementing the pada National Health Service
Balanced Scorecard in menggunakan alat Balanced
the National Health Scorecard belum sepenuhnya
Service”. Zoe Radnor diterapkan dengan baik. Namun,
dan Bill Lovell (2003) berdasarkan pengalaman dalam
mengembangkan dan mengelola
bisnis dari Primary Care Trust
(PCT), kriteria model Balanced
Scorecard dipercaya dapat
menghadapi tantangan yang
dihadapi oleh organisasi dan terus
maju dalam sektor kesehatan
Bradford.
2 Analisis strategi Perilaku pelayanan memiliki Tesis. Semarang
peningkatan kinerja pengaruh positif terhadap kinerja
Rumah Sakit melalui Organisasi.
faktor-faktor yang
Berpengaruh terhadap
perilaku pelayanan
(Studi Kasus pada
Rumah Sakit Kariadi
Semarang )
Widaryanto. 2005
3 “Improving service Perbaikan operasional yang lebih Jurnal
delivery in FM: case spesifik dan rinci dapat dimulai
study of a UK hospital dengan mengidentifikasi
facilities directorate”
kesenjangan antara strategi dan
M. Sarshar (2006)
praktek operasional pada rumah
sakit di UK. Pendekatan dengan
Balanced Scorecard yang
merupakan bagian dari SPICE
FM dimulai dari kunci sukses
implementasi BSC yaitu
memperbaiki rencana strategi.
Dalam meningkatkan mutu
pelayanan semua bagian
organisasi harus terlibat, mulai
dari Direktur, sampai dengan staf
operasional.
xlvii
Menggunakan Balance pelanggan, proses bisnis internal, Palembang
Scorecared (Studi kasus perspektif pembelajaran dan
Kanwil DJP Sumsel dan pertumbuhan berpengaruh cukup
Kep. Babel).2010 baik terhadap kinerja
xlviii
9 Analisis Manajemen Pelaksanaan manajemen strategi Jurnal.
Rumah Sakit Islam pada Rumah Sakit dengan Semarang
Sultan Agung Semarang menggunakan Balanced
dengan Pendekatan Scorecard kurang baik
Balance Score Card. dikarenakan adanya kesulitan
Suryani Yulianti, dkk. dalam internalisasi untuk
2015 mengkomunikasikan visi
perusahaan agar visi tersebut
menjadi visi bersama yang mana
seluruh staf dan karyawan
bertanggung jawab untuk
mewujudkan visi rumah sakit
10 Evaluasi Kinerja Kinerja pelayanan berkorelasi Jurnal.
pelayanan dan keuangan kuat dan signifikan terhadap Solo
RSUD yang tingkat efektifitas dan efisiensi
menerapkan PPK- rumah sakit. Kinerja keuangan
BLUD di yang diukur dengan rasio
Subosukowonosraten. likuiditas, solvabilitas, rentabilitas
Wijayanti, 2015 dan ketergantungan terhadap
APBD berkorelasi kuat dan
signifikan terhadap tingkat
efisiensi ran efektifitas rumah
sakit.
Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
xlix
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan, dapat
mengantisipasi masalah.
diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Kesimpulan dari penelitian ini
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
research) dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini akan
l
Tahun 2011 s.d 2015, LAKIP/Laporan Kinerja RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi.
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari
n=
li
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Berdasarkan populasi pasien RSUD Dr. Achmad Mochtar tahun 2016, terdapat
sebanyak 175.681 orang pasien IGD, pasien rawat inap dan rawat jalan. Dengan
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% maka jumlah sampel
yang harus diambil sebesar 100 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Sedangkan untuk populasi pegawai tetap RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittnggi
pada kondisi Januari 2017, terdapat 621 orang dan dengan menggunakan rumus
Slovin dengan tingkat kesalahan 10% maka jumlah sampel yang harus diambil
lii
3.4 Data dan Metode Pengumpulan Data
pelanggan/pasien.
periode tahun 2011 s.d tahun 2015, LAKIP RSUD DR. Achmad Mochtar
literatur, karangan ilmiah serta berbagai bahan pustaka lainnya yang ada
liii
1) Observasi
penelitian.
2) Dokumentasi
pembelajaran.
3) Kuesioner
interaktif yang terdiri dari empat langkah, yaitu: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi
liv
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih data yang pokok dan penting
serta membuat katagorisasi. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
uraian singkat, bagan dan hubungan antar katagori. Selanjutnya diuraikan dalam
penyajian data, berupa teks narasi, grafik, matrik, network, jejaring kerja dan chart.
analysis (teknik analisis isi) yaitu dengan membandingkan hasil penelitian dengan
Menurut Indriantoro dkk (1999) “ada dua konsep mengukur kualitas data
yaitu uji reliabilitas dan validitas”. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data
yang didapat dari penyebaran angket (kuesioner). Suatu pengukuran disebut valid
lv
bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang
seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat
bagi penelitian karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya
konstruksi (contruct validity). Lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang
sebenarnya diukur oleh alat pengukuran yang ada. Dengan kata lain, validitas
kontruksi berkaitan dengan pengertian, yang menjadi sasaran utama, yang secara
Uji validitas data dapat dilakukan dengan menghitung antara korelasi antar
r=
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Pernyataan dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel
korelasi pada derajat lebih bebas (db) n-2 atau jika probabilitas < 0,05.
lvi
3.5.2 Uji Reliabilitas
dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh
responden yang sama. Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian tersebut
alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua. Secara
alpha> 0,6.
berikut:
keuangan rumah sakit, laporan kinerja standar pelayanan rumah sakit dan
penilaian kinerja.
Balanced Scorecard.
jawaban terdiri atas lima tingkatan (skala likert). Untuk analisis secara
diberi skor dari nilai 1 sampai 5 yaitu 5 = sangat setuju 4 = setuju, 3 = cukup
lvii
Sedangkan pada perspektif pelanggan/kepuasan pasien, juga digunakan skala
skor lebih besar menunjukkan tingkat ketepatan yang lebih baik. Hal ini
berguna untuk mengetahui, apakah kinerja rumah sakit selama ini sudah baik
a. Perspektif Keuangan
- Rasio Likuiditas
- Rasio Rentabilitas
lviii
Ukuran baku Fixed Assets Turnover perumahsakitan sebesar 1,5
(Wijayanto, Gatot dkk. 2009).
- Rasio Aktivitas
lix
Adapun formula CRR sebagai berikut :
b. Perspektif Pelanggan
4 = Puas (P)
lx
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
pelanggan dan para karyawan. Pada perspektif ini dilihat dari proses
Nomor 1171/Menkes/Per/VII/2011.
terdiri dari :
lxi
standar nasional yang ditetapkan untuk menilai kinerja terkait dengan
Rumusnya :
BOR = x 100%
ii. Average Length of Stay (ALOS) adalah rata rata lama seorang
Rumusnya:
ALOS =
iii. BTO (Bed Turnover Rate) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur,
berapa kali dalam satuan waktu tertentu tempat tidur Rumah Sakit
yang dipakai.
Rumusnya:
BTO =
iv. Turn Over Interval (TOI) adalah rata rata hari perputaran
pemakaian tempat tidur yang tidak terisi dari saat tempat tidur
tersebut terisi sampai saat terisi berikutnya dalam waktu satu tahun
Rumusnya:
lxii
TOI =
Rumusnya:
vi. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah
Rumusnya:
menggunakan perhitungan:
1) Produktivitas karyawan =
2) Kepuasan karyawan
pelanggan (pasien).
lxiii
Keith Davis dalam Hartati (2012) mengemukaan bahwa faktor-faktor
4 = Setuju (S)
lxiv
- Empathy 1-1,9 (Sangat Tidak
Baik)
3. Proses Bisnis Internal
a. Jumlah Kunjungan - Sekunder - -
IGD - Laporan
Keuangan
- LAKIP
BAB IV
lxv
Sebelum Perang Dunia ke II, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
merupakan rumah sakit militer belanda yang didirikan tahun 1908. Pada waktu
penjajahan Jepang, rumah sakit ini diambil alih oleh Jepang dan digunakan
sebagai Rumah Sakit Militer Jepang, dari perang kemerdekaan RI sampai tahun
Pada tanggal 8 September 1952, rumah sakit ini diserahkan kepada Dinas
Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja yang pada waktu itu masih berstatus
Pada tahun 1979 ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Klas C dengan
250 tempat tidur dan resmi memakai nama RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi pada tanggal 13 Oktober 1981. Nama tersebut dipakai karena Prof. Dr.
Achmad Mochtar adalah seorang yang berasal dari Bonjol Sumatera dan berjasa
di tingkat nasional yang dianugerahi tanda jasa antara lain Satya Lencana
Kebaktian Sosial tahun 1968 dan tanda kehormatan Bintang Jasa Kelas III.
Nomor : 06/2688/SJ tanggal 9 September 1997 dan Perda No. 7 Tahun 1997
tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
oleh Gubernur mulai semenjak 17 Mei 2010 RSUD Dr. Achmad Mochtar
lxvi
dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2010 dan tugas pokok dan fungsi
a. Visi
Sumatera Tengah.
memberikan pelayanan.
b. Misi
lxvii
- Mempersiapkan pelayanan unggulan dengan SDM yang berkualitas dan
ramah.
bidang kesehatan.
Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dan Peraturan
Peraturan Gubenur Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok dan
Fungsi dan Tata kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sebagai berikut :
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya rujukan.
lxviii
4.1.4 Struktur Organisasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Susunan organisasi dan tata kerja RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
a. Direktur
instalasi yaitu :
- Seksi Kepegawaian.
lxix
- Seksi Pendidikan dan Pelatihan.
4.1.5 Fasilitas dan Jasa Layanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.
sebagai berikut :
lxx
d. Instalasi Rawat Inap non Bedah
f. Instalasi Hemodialisa
i. Instalasi Anestesi
Untuk pelaksanaan kegiatan dan usaha tersebut, rumah sakit didukung oleh
dan proses bisnis internal untuk 86 responden dengan α = 0,05 dengan hasil
sebagai berikut :
lxxi
a. Persepketif Pelanggan
- Hasil uji validitas untuk semua item pada variable pelanggan : r hitung > r
- Hasil uji reliabilitas untuk semua item pada variable pelanggan : cronbach
- Hasil uji validitas untuk semua item pada variable pertumbuhan dan
- Hasil uji reliabilitas untuk semua item pada variable pelanggan : cronbach
Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua item kuesioner
valid dan reliable. Hasil uji validitas dan reliabilitas variable tersebut dapat
keuangan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2011 s.d 2015 yang
operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang berbasis
akrual.
lxxii
Berdasarkan laporan keuangan Neraca, Laporan Operasional dan Laporan
Arus Kas untuk pengukuran kinerja dari perspektif keuangan dilakukan dengan
berikut.
RASIO RENTABILITAS
RASIO AKTIVITAS
CRR
1) Rasio Likuiditas.
lxxiii
Berdasarkan perhitungan pada tabel.8 tersebut, current ratio RSUD
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi untuk tahun 2011 sebesar 8,461, pada tahun
2012 mengalami penurunan dengan nilai sebesar 3,067. Namun demikian, nilai
tersebut berada diatas ukuran baku rumah sakit (1.75 - 2.75), artinya untuk tahun
2011 jumlah asset lancar sebanyak 8,461 kali kewajiban jangka pendek atau setiap
Rp.1 kewajiban dijamin oleh Rp.8,461 aset lancar. Dan untuk tahun 2012 jumlah
asset lancar sebanyak 3,067 kali kewajiban jangka pendek atau setiap Rp.1
Current ratio RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi untuk tahun 2013
sebesar 1,257. Nilai tersebut berada di bawah ukuran baku rumah sakit (1.75 -
peningkatan sebesar 1,750 dan meningkat lagi untuk tahun 2015 sebesar 1,797.
Nilai current ratio yang harus dicapai oleh RSUD Dr. Achmad minimal
sama atau di atas standar baku ukuran rumah sakit , karena semakin tinggi nilai
current ratio dari standar baku rumah sakit maka semakin mampu membiayai
operasional dan memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Untuk tahun
2011 dan 2012 pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi memiliki current
Perkembangan current ratio tahun anggaran 2011 s.d 2015 pada RSUD Dr.
lxxiv
Gambar.3 Perspektif Keuangan, Rasio Likuiditas
2) Rasio Rentabilitas.
Rasio yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan RSUD Dr. Achmad
kemampuan rumah sakit dalam memperoleh hasil usaha dari layanan yang
diberikan.
terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau
mungkin disebabkan hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang
semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap
tersebut.
lxxv
Berdasarkan perhitungan pada tabel.8, Fixed Assets Turnover untuk tahun
(sebesar 1,5) pada rumah sakit, kenaikan kembali terjadi untuk tahun 2014
dengan nilai 1,53 nilai tersebut telah sesuai dengan standar baku rumah
sakit. Tetapi pada tahun 2015 kembali berada di bawah standar ukuran
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut di atas berarti pada RSUD Dr.
yang kurang efektif untuk tahun 2011, 2012, 2013 dan tahun 2015.
Sedangkan untuk tahun 2014 penggunaan aktiva tetap telah efektif dalam
tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan asset lancar tersebut.
dengan nilai 5,19, untuk tahun 2013 nilai tersebut turun kembali menjadi
4,158, walaupun demikian nilai tersebut masih berada di atas standar baku
rumah sakit (sebesar 4,0). Hal ini berarti RSUD Dr. Achmad Mochtar
lxxvi
2014 mengalami penurunan yang signifikan dengan nilai sebesar 2,755
dan tahun 2015 kembali naik dengan nilai sebesar 3,971, tapi nilai Current
Assets Turnover tersebut masih berada di bawah standar baku rumah sakit.
Dari hasil pengolahan data tersebut berarti untuk tahun 2011, 2012 dan
2013 nilai Current Assets Turnover rumah sakit sangat baik dalam rangka
standar baku rumah sakit, namun untuk tahun 2014 dan 2015 Current
barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk
Achmad Mochtar Bukittinggi untuk tahun 2011 nilai sebesar 15,889, tahun
2012 naik menjadi 21,08, untuk tahun 2013 kembali naik sebesar 24,83,
baku rumah sakit (12 -24x), yang artinya perputaran persediaan pada
lxxvii
Perkembangan Rasio Rentabilitas tahun anggaran 2011 s.d 2015 pada
berikut :
3) Rasio Aktivitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama dana RSUD Dr. Acmad
penagihan piutang.
sebesar 27,061 berada di bawah standar baku rumah sakit (50-70 hari).
Untuk tahun 2012 sebesar 54,94 dan tahun 2013 dengan nilai sebesar
telah sesuai dengan standar baku rumah sakit. Namun, pada tahun 2014
sebesar 82,360 dan 2015 sebesar 102,295, hal ini berada di atas standar
lxxviii
baku rumah sakit. Hal ini berarti untuk tahun 2011 periode perputaran
dibandingkan dengan ukuran baku rumah sakit. Namun, untuk tahun 2014
dan 2015 periode perputaran piutang pada RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi tidak efisien, karena lebih lama dari standar baku perumah
sakitan.
total aktiva suatu unit organisasi. Total assets turn over merupakan rasio
Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat
lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien
kata lain jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan
turun untuk tahun 2012 sebesar 0,53, dan kembali naik pada tahun 2013
menjadi 0,59, pada tahun 2014 nilai Total Asset Turnover naik signifikan
rumah sakit maka perputaran total asset berada di bawah ukuran baku
lxxix
perumah sakitan (0,9 – 1,1). Hal ini berarti aktiva pada RSUD Dr. Achmad
Perkembangan Rasio Aktivitas tahun anggaran 2011 s.d 2015 pada RSUD
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi menutup biayanya (tidak termasuk gaji dan
tunjangan PNS ) dari total pendapatan rumah sakit (tidak termasuk subsidi
pemerintah).
Bukittinggi untuk tahun 2011 s.d 2015 masih berada di bawah standar baku
rumah sakit (nilai ideal CRR > 1). Artinya, rumah sakit belum mampu
Perkembangan CRR tahun anggaran 2011 s.d 2015 pada RSUD Dr. Achmad
lxxx
Gambar.6 Perspektif Keuangan, CRR
dengan nilai rata-rata capaian kinerjanya di bawah standar baku rumah sakit
Pada indikator tersebut, untuk tahun 2011 s.d 2015 jangka waktu periode
2011 s.d 2015 bahwa terdapat piutang pasien Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dengan rata-rata piutang mencapai 95% dari total piutang rumah sakit.
Hal ini disebabkan oleh belum adanya aturan tentang prosedur penagihan
tersebut, maka disarankan agar rumah sakit membuat aturan berupa keputusan
direktur rumah sakit atau melalui peraturan kepala daerah terkait prosedur
standar penagihan piutang pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi agar
periode penagihan piutang tahun berikutnya tidak terlalu lama dan sesuai
lxxxi
b. Total Asset Turnover (Perputaran Total Asset)
Capaian kinerja pada indikator Total Asset Turnover pada periode tahun 2011
s.d 2015 selalu di bawah standar baku rumah sakit. Hal ini berarti jumlah asset
yang dimiliki oleh RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi belum mampu
atau diperbesar. Nilai rasio ini bisa meningkat jika pendapatan usaha RSUD
piutang atau pembayaran utang rekanan terhadap rumah sakit. Sehingga nilai
pendapatan pada laporan operasional rumah sakit dapat disajikan secara wajar.
Pada indikator ini, capaian realisasi CRR untuk periode tahun 2011 s.d 2015
selalu di bawah standar baku rumah sakit, artinya total pendapatan rumah sakit
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi periode 2011 s.d 2015 bahwa terdapat
realiasasi belanja pegawai BLUD dan belanja barang dan jasa BLUD dengan
rata-rata sebesar 85%. Hal ini dinila kurang efisien terhadap total pendapatan
lxxxii
Berdasarkan Keputusan Mentri Pemberdayaan dan Aparatur Negara
Universitas Andalas.
Dari hasil penelitian pada tahun 2013 bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat
sebesar 76 dengan nilai mutu pelayanan pada kategori B, artinya kinerja unit
pelayanan “Baik”.
Pada tahun 2014 dan 2015, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
lxxxiii
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Indikator yang digunakan sebanyak 21 unsur,
penambahan unsur yang dinilai dari tahun sebelumnya adalah : kesesuaian hasil
IGD dan Rawat Inap) dan pelayanan gizi/makanan khusus rawat inap.
tersebut untuk tahun 2014 dan 2015 diuraikan pada tabel berikut :
kepada pasien pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sebanyak 100 orang.
Adapun profil responden dan hasil pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan
lxxxiv
Profil responden untuk perspektif pelanggan terdiri dari 3 (tiga)
karakteristik yaitu : jenis kelamin, pendidikan, dan jenis pasien. Profil tersebut
3. Jenis pasien yang terbanyak menjadi responden adalah BPJS 79 orang (79%),
lxxxv
Gambar.9 Profil Responden berdasarkan Jenis Pasien
RATA-
No DAFTAR PERNYATAAN STP TP CP P SP JML
RATA
A. Wujud Fisik (Tangibles)
1 Kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan 0 0 33 62 5 100
alat-alat yang digunakan 3.72
lxxxvi
Dari tabel.10 tersebut, terdapat 2 (dua) item pernyataan yang berada di bawah
rata-rata yakni sebesar 3,72 pada item kelengkapan, kesiapan, dan kebersihan alat-
alat yang digunakan dan sebesar 3,92 pada item kenyamanan, kebersihan dan
kerapian ruang pemeriksaan. Sedangkan nilai tertinggi pada item kejelasan papan
petunjuk/informasi pelayanan.
puas.
4,07; item kenyamanan dan kebersihan ruang tunggu pelayanan dengan nilai rata-
rata 4,09 dan untuk item Kebersihan dan kerapian berpakaian / penampilan
petugas dengan rata-rata 4,05; ketiga item tersebut sudah baik di atas nilai untuk
Secara keseluruhan nilai rata-rata pada item variable wujud fisik sebesar
3,97 dengan kategori cukup baik (3-3,9), namun sebaiknya nilai rata-rata masing-
masing maupun secara keseluruhan variable wujud fisik masih dapat ditingkatkan
b. Keandalan (Reliability)
RAT
A-
No DAFTAR PERNYATAAN STP TP CP P SP JML
RAT
A
B. Keandalan (Reliability)
6 Prosedur penerimaan pasien dilakukan 0 1 13 55 31 100 4.16
dengan cepat dan tepat
Persentase 0% 1% 13% 55% 31% 100%
lxxxvii
7 Pelayanan pemeriksaan pasien 0 0 14 54 32 100 4.18
dilakukan dengan cepat dan tepat
Persentase 0% 0% 14% 54% 32% 100%
8 Jadwal pelayanan rumah sakit 0 1 16 65 18 100 4
dijalankan dengan tepat (kunjungan
dokter, perawat, istirahat)
Persentase 0% 1% 16% 65% 18% 1
9 Prosedur pelayanan rumah sakit tidak 0 0 20 64 16 100 3.96
berbelit-belit
Persentase 0% 0% 20% 64% 16% 1
JUMLAH 0 2 63 238 97 400 4.08
Persentase 0 0.5 15.75 59.50 24.25 1
Dari tabel.11 nilai terendah 3,96 terdapat pada item prosedur pelayanan rumah
sakit tidak berbelit-belit sedangkan nilai tertingggi sebesar 4,18 pada item
merasa cukup puas dan mayoritas responden merasa puas/sangat puas sebesar
83,75%. Terdapat 2 (dua) responden yang tidak puas pada item Prosedur
penerimaan pasien dilakukan dengan cepat dan tepat dan Jadwal pelayanan rumah
sakit dijalankan dengan tepat (kunjungan dokter, perawat, istirahat) sebesar 0,5%.
Terdapat dua item yang berada di bawah nilai rata-rata yaitu pelayanan
rumah sakit dijalankan dengan tepat (kunjungan dokter, perawat, istirahat) dengan
nilai rata-rata 4 dengan kategori baik dan Prosedur pelayanan rumah sakit tidak
variable keandalan sudah baik sebesar 4,08, walaupun demikian masih dapat
Dari tabel.12 nilai rata-rata terendah 3,97 terdapat pada item Petugas segera
memberikan bantuan bila ada kesulitan pada pasien sedangkan nilai tertingggi
lxxxviii
sebesar 4,02 pada item kemampuan dan dokter dan paramedik cepat tanggap
0,48% yang tidak puas akan item Petugas memberikan informasi yang jelas dan
mudah dimengerti oleh pasien, sebanyak 19,67% responden merasa cukup puas
dan mayoritas responden merasa puas/sangat puas sebesar 79,3%. Pada item
pernyataan segera memberikan bantuan bila ada kesulitan pada pasien dan
Petugas memberikan infomrasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh pasien,
variable daya tanggap cukup baik sebesar 3,99. Walaupun demikian, masih dapat
Pengolahan data pada variabel daya tanggap dapat dilihat pada tabel 12 di
bawah :
RATA-
No DAFTAR PERNYATAAN STP TP CP P SP JML
RATA
lxxxix
12 Kemampuan dan dokter dan paramedik 0 0 14 70 16 100 4.02
cepat tanggap dalam menyelesaikan
keluhan pasien
d. Jaminan (Assurance)
Dari tabel.13 nilai terendah 3,98 terdapat pada item keterampilan dokter,
paramedic dan petugas lainnya dalam bekerja sedangkan nilai tertingggi sebesar
4,21 pada item Perilaku petugas menimbulkan rasa aman, yakin dan percaya
terhadap pasien.
RATA-
No DAFTAR PERTANYAAN STP TP CP P SP JML
RATA
D. JAMINAN (ASSURANCE)
13 Keterampilan dokter, paramedic 0 2 19 58 21 100 3.98
dan petugas lainnya dalam
bekerja
Persentase 0% 2% 19% 58% 21% 100%
14 Keramahan dan kesopanan 0 0 16 69 15 100 3.99
petugas dalam memberikan
layanan
Persentase 0% 0% 16% 69% 15% 100%
15 Perilaku petugas menimbulkan 0 0 12 55 33 100 4.21
rasa aman, yakin dan percaya
terhadap pasien
Persentase 0% 0% 12% 55% 33% 100%
JUMLAH 0 2 47 182 69 300 4.06
Persentase 0 0.67 15.67 60.67 23.00 1
Sumber : Data diolah peneliti
0,67% yang menyatakan tidak puas untuk item keterampilan dokter, paramedic
xc
dan petugas lainnya dalam bekerja. Dan terdapat 2 (dua) item yang memiliki nilai
di bawah rata-rata yaitu pada item keterampilan dokter, paramedic dan petugas
lainnya sebesar 3,98 dalam bekerja dan keramahan dan kesopanan petugas dalam
e. Empathy
RATA-
No DAFTAR PERNYATAAN STP TP CP P SP JML
RATA
E. EMPATHY
16 Memberikan informasi 0 0 15 58 27 100 4.12
kepada pasien apabila ada
hal baru dalam pelayanan
kesehatan
Persentase 0% 0% 15% 58% 27% 100%
17 Ketersediaan dan kecukupan 0 0 20 61 19 100 3.99
waktu bagi pasien/keluarga
pasien untuk berkonsultasi
Dari tabel.14 nilai terendah 3,99 terdapat pada item Ketersediaan dan
xci
tertingggi sebesar 4,12 pada item memberikan informasi kepada pasien apabila
nilai rata-rata empathy masih dapat ditingkatkan untuk mencapai nilai ideal
sebesar 5.
tersebut, total nilai secara keseluruhan perspektif pelanggan sebesar 4,03. Nilai
tersebut masuk dalam kategori baik (4 - 4,9). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
15 berikut :
Nilai
3.97 4,08 3,99 4,06 4,06
Variabel
Rata-rata
Keseluruhan 4,03
Sumber : Data Penelitian diolah peneliti
sebagai berikut :
mendapatkan kategori baik dengan nilai sebesar 4,03. Nilai rata-rata tertinggi
xcii
terdapat pada indikator keandalan dengan nilai 4,08, dan untuk indikator jaminan
pelanggan yang telah dilakukan oleh lembaga independen yang bekerja sama
Sejak tahun 2011 s.d tahun 2015, pendapatan operasional rumah sakit
tahun 2014 sebesar 15,21%. Sedangkan untuk indikator kepuasan pelanggan pada
semula pada tahun 2013 nilai IKM sebesar 76 dengan kategori baik, kemudian
mengalami peningkatan tahun 2014 sebesar 81,65 dengan kategori sangat baik
dan sedikit mengalami penurunan untuk tahun 2015 sebesar 81,27 dengan
mendapatkan nilai rata-rata 4,03 dari skala likert 1 s.d 5 untuk kinerja pelayanan
pencapaian IKM tahun 2014 sebesar 81,65 dengan kategori kinerja pelayanan
sangat baik dan IKM tahun 2015 sebesar 81,27 dengan kinerja pelayanan sangat
pelanggan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk masa mendatang
xciii
pelayanan rumah sakit belum berjalan dengan baik seperti kunjungan tenaga
medis dan paramedic yang belum tepat waktu, masih terdapatnya informasi yang
kurang jelas diberikan petugas terhadap pasien, dan masih adanya rasa
Adapun data terkait perspektif proses bisnis internal pada RSUD Dr.
TAHUN RATA-
NO URAIAN STANDAR IDEAL
2011 2012 2013 2014 2015 RATA
1 Jumlah
Kunjungan IGD 13,650 13,978 15,042 15,794 15,262 14,745
Persentase
naik/(turun) 2.35 7.07 4.76 (3.49)
2 Jumlah
Kunjungan Rawat 122,979 168,425 180,375 175,559 134,515 156,371 -
Jalan
Persentase
naik/(turun) - 26.98 6.63 (2.74) (30.51)
a. Kunjungan IGD
Kunjungan IGD pada tahun 2011 dan 2012 berada di bawah rata-rata
xciv
kenaikan kunjungan IGD untuk tahun 2012 sebesar 2,35%, pada tahun
tahun 2011 s.d 2015 mengalami fluktuasi. Hal ini terlihat pada
perbandingan kunjungan rawat jalan per tahun dimana untuk tahun 2012
6,63%, dan untuk tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan yang cukup
Untuk kunjungan rawat inap setiap tahunnya dari tahun 2011 s.d 2015
ideal 60-85), tahun 2011 berada di bawah standar baku rumah sakit
sebesar 59,2, kemudian naik pada tahun 2012 sebesar 63,86, tahun
2013 sebesar 67,65 dan tahun 2014 sebesar 71,37 serta tahun 2015
sebesar 74,68. Hal ini berarti tingkat hunian pasien dari tahun 2012 s.d
xcv
2015 dengan rata-rata sebesar 67,35 telah sesuai standar ideal
perumahsakitan.
Besaran ALoS untuk tahun 2011 s.d 2015 pada RSUD Dr.Achmad
dengan rata-rata sebesar 5,50 hari (6-9 hari). Dimana untuk tahun 2011
sebesar 5,59, kemudian lebih rendah untuk tahun 2012 sebesar 5,42,
pada tahun 2013 lebih rendah sebesar 5,37, namun pada tahun 2014
baku rumah sakit. Hal ini berarti rata-rata lama seorang pasien di rawat
43,16, tahun 2013 sebesar 45,99, pada tahun 2014 sebesar 47,42 dan
tahun 2015 sebesar 48,5. Adapun nilai BTO tersebut telah sesuai
dengan standar ideal rumah sakit (40 – 50 kali). Walaupun pada tahun
2011 besaran BTO di bawah standar ideal, namun secara rata-rata pada
xcvi
tahun 2011 s.d 2015 besaran BTO sesuai standar ideal yakni sebesar
44,74 kali.
perputaran pemakaian tempat tidur yang tidak terisi dari saat tempat
tidur tersebut terisi telah sesuai dengan standar rumah sakit (1 – 3 hari).
untuk tahun 2014 turun menjadi 2,2, namun pada tahun 2015
pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi untuk tahun 2011 s.d
untuk tahun 2011 s.d 2015 sebesar 7,40 berada di atas standar ideal
peningkatan pada tahun 2013 sebesar 7,16 dan untuk tahun 2014
meningkat menjadi 7,3 dan terus meningkat untuk tahun 2015 sebesar
7,44. Dari rata-rata GDR tahun 2011 s,d 2015 tersebut artinya angka
kematian umum untuk 1000 penderita keluar lebih besar dari 45/1000
perumahsakitan.
xcvii
6) Net Death Rate (NDR).
untuk tahun 2011 s.d 2015 sebesar 3,86 berada di atas standar ideal
kenaikan menjadi 3,94 dan terus naik pada tahun 2015 sebesar 4,87.
Hal ini berarti angka kematian bagi pasien 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar lebih tinggi dari standar ideal
dijelaskan bahwa pada indikator BOR, ALoS, BTO dan TOI mencapai standar
baku rumah sakit, hal ini berarti terdapat peningkatan mutu pelayanan yang
diberikan oleh karyawan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi kepada pasien
rawat inap. Hal tersebut sejalan dengan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang
selalu meningkat sejak tahun 2011 s.d 2015. Peningkatan kepuasan pasien pada
pendapatan usaha dari jasa layanan rawat inap di RSUD Dr. Achmad Mochtar
NDR belum mencapai standar ideal rumah sakit. Hal ini sejalan dengan
xcviii
penurunan jumlah kunjungan pasien pada IGD untuk tahun 2015 sebesar 3,49%
indikator pada variable daya tanggap untuk perspektif kepuasan pelanggan bahwa
terdapat responden yang tidak puas akan kurang cepat tanggapnya petugas
terhadap keluhan pasien serta kurang jelasnya informasi yang diberikan petugas
terhadap pasien, hal tersebut untuk menjadi perbaikan bagi RSUD Dr. Achmad
pendapatan usaha dan capaian nilai rata-rata GDR dan NDR dapat seusai standar
orang.
dari 3 (tiga) karakteristik yaitu: jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan. Profil
orang (45%).
xcix
Gambar.10 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
2. Klasifikasi responden berdasarkan masa kerja, Pegawai dengan masa kerja 1-5
thn : 33,72%, masa kerja 6-10 thn : 18,60%, masa kerja 11-20 thn : 31,40%,
dan untuk masa kerja > 20 thn : 16,28%. dapat dilihat pada gambar 11
dibawah :
c
Gambar.12 Profil Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pembelajaran
a. Produktivitas karyawan =
dengan waktu yang dibutuhkan sehingga berapa banyak hasil yang diperoleh
ci
sedangkan untuk tahun 2015 peningkatan sebesar Rp.189,914,816.25
namun secara nominal untuk produktivitas karyawan dari tahun 2011 s.d 2015
ditetapkan.
yang terdiri atas kemampuan dan motivasi dapat diuraikan sebagai berikut :
cii
5 Pimpinan Memberikan pengarahan 0 0 5 71 10 86 4.06
yang jelas sebelum melaksanakan
tugas
Persentase 0% 0% 6% 83% 12% 100%
Dari tabel.18 nilai terendah 4.06 terdapat pada item Pimpinan Memberikan
sebesar 4,21 pada item Pimpinan meningkatkan gairah kerja dan membina tingkah
merasa cukup puas dan mayoritas responden merasa puas/sangat puas sebesar
93,31%.
Hasil pengolahan data kuesioner pada aspek motivasi, disajikan pada tabel
berikut:
ciii
Tabel. 19 Distribusi Jawaban Responden
Motivasi
RATA-
No DAFTAR PERNYATAAN STS TS CS S SS JML
RATA
B. MOTIVASI
9 RSUD ini memberikan 0 0 28 46 12 86 3.81
renumerasi/tunjangan kepada
pegawai sesuai dengan tingkat
tanggung jawab dan
profesionalisme
civ
19 Hubungan sosial sesama rekan 0 0 4 65 17 86 4.15
kerja terjalin dengan baik
Berdasarkan tabel.19 untuk nilai rata-rata terendah sebesar 3,81 terdapat pada
merasa cukup puas dan mayoritas responden merasa puas/sangat puas sebesar
90,12%.
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tersebut, maka dapat dihitung nilai rata-
mencapai nilai ideal sebesar 5. Nilai rata-rata tersebut masuk dalam kategori baik,
cv
Kemampuan Motivasi
Nilai
4,18 4,10
Variabel
Rata-rata
Keseluruha 4,14
n
Sumber : Data penelitian diolah
pertumbuhan dan pembelajaran sudah baik. Hal ini sejalan hasil pengolahan data
dimana nilai rata-rata tingkat kepuasan pasien sudah baik dan pencapaian nilai
rata-rata variable proses bisnis internal yang sesuai standar idela rumah sakit.
Namun demikian, masih terdapat nilai indikator di bawah rata-rata yang terdapat
pada indikator motivasi dimana nilai rata-rata terendah 3,81 dengan persentase
sebesar 33% atau kategori cukup baik, nilai tersebut pada item pernyataan RSUD
tanggung jawab dan profesionalisme. Hal ini berarti berarti masih dibutuhkan
peninjauan ulang terhadap metode pemberian renumerasi pada pegawai agar dapat
lebih meningkatkan motivasi pegawai untuk kinerja dimasa yang akan datang.
cvi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perspektif Keuangan;
selalu capaian rata-ratanya dibawah standar untuk tahun 2011 s.d 2015 yakni
pada indikator Collection Period, Total Asset Turn Over dan Cost Recovery
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi untuk periode 2011 s.d 2015 relatif
lama/panjang, adapun proporsi putang terbesar pada rumah sakit ini terletak
jumlah piutang mencapai 95% dari total piutang pada laporan keuangan
cvii
rumah sakit, hal tersebut menyebabkan rendahnya tingkat pendapatan
tidak tercapainya nilai rata-rata Total Asset Turnover sesuai standar baku
rumah sakit yang berarti bahwa total asset pada RSUD Dr. Achmad Mochtar
belanja pegawai BLUD yang relative tinggi dengan rata-rata mencapai 85%.
pemerintah/swasta.
2. Perspektif pelanggan,
Indikator kepuasan pelanggan telah mencapai kategori baik, hal ini sejalan
Bukittinggi yang terus meningkat sejak tahun 2011 s.d 2015, namun secara
2014 sebesar 81,65 dengan kategori kinerja pelayanan sangat baik dan IKM
tahun 2015 sebesar 81,27 dengan kinerja pelayanan sangat baik dapat
cviii
Namun demikian, berdasarakan hasil pengolahan data masih terdapat
seperti kunjungan tenaga medis dan paramedic yang belum tepat waktu,
terhadap pasien.
inap telah sesuai dengan standar ideal rumah sakit. Hal ini berarti terdapat
proses bisnis internal dan juga berpengaruh pada tingkat pendapatan rawat
inap RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi periode 2011 s.d 2015 yang terus
mengalami peningkatan.
Namun, Pada indikator GDR dan NDR masih berada di bawah standar ideal
rumah sakit. Hal ini sejalan dengan penurunan jumlah kunjungan pasien
pada IGD yang berdampak pada pendapatan pada instalasi layanan IGD
cix
yang relative menurun setiap tahun untuk periode 2011 s,d 2015. Hal tesebut
sejalan dengan hasil rata-rata variable pada indikator daya tanggap dengan
nilai standar ideal atas pelayanan yang diberikan pegawai pada perspektif
Proses Bisnis Internal. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai telah memiliki
5.2 Saran
keuangan yang masih berada di bawah ukuran baku RSUD Dr. Achmad
cx
2. Dalam hal penagihan piutang, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
4. Nilai rata-rata GDR dan NDR sejak tahun 2011 s.d 2015 berada di bawah
standar baku rumah sakit. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
sehingga kondisi pasien yang dtaang dapat dilayani dengan baik pada igd
Tidak semua indikator yang diteliti dapat diukur dengan periode waktu
yang sama dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, untuk peneliti berikutnya agar
dapat melakukan penelitian dengan periode waktu yang sama pada semua variable
cxi
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Kuncoro. 2011. Juknis SIRS. Kementerian Kesehatan RI. Dirjen Bina Upaya
Kesehatan: Jakarta.
Hansen dan Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Bina Rupa Aksara: Jakarta.
cxii
Kaplan, R. S., dan Norton, D. P. 1996. The Balanced Scorecard: Translating
Strategy Into Action. Diterjemahkan oleh Peter R. Yosi. PT. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta
Kasni, Adila Astiena, dkk. 2014. Pengukuran Kepuasan Pasien Berbasis Metode
Kepmenpan No. 25 Tahun 2004. MKA Jurnal Unand. Vol. 37 No.3.168-
173.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga:
Jakarta.
Resmi, Nyoman Ni. 2011. Strategi Meningkatkan Produk Untuk Menang Dlaam
Kompetisi. Widyatech Jurnal Sains dan Teknologi. Vol. 10, No 3- Hal
132.
Sharma Ashu. 2009. The Icfai University Journal of Business Strategy, Vol. VI No.
I. Page 14
cxiii
Tunggal, Amin Wigjaja. 2002. Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard.
Harvarindo: Jakarta.
Yuwono, Soni dan Sukarno, Edi. 2004. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced
Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. PT.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Wijayanto, Gatot. Anuar dan Saludin. 2009. Analisis Sistim Pengukuran Kinerja
Manajaemen Rumah Sakit Swasta “XYZ” Pekanbaru dengan
Pendekatan Metode balanced Scorecard. Jurnal Industri dan Perkotaan,
Vol XIII No. 23
Ziethaml, Valarie A and Mary Jo. Bitner, 2010, Service Marketing Strategy, in
Wiley International Encyclopedia of Marketing: Marketing Strategy, Vol.
1, Robert A. Peterson and Roger A. Kerin, eds. Chichester, UK: John
Wiley & Sons, 208-218.
LAMPIRAN
cxiv
Responsiveness3 4.0200 .55011 100
Jumlah
72.4700 6.48768 100
Correlations
Jumlah
Tangible1 Pearson Correlation 0.491
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Tangible2 Pearson Correlation 0.552
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Tangible3 Pearson Correlation 0.591
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Tangible4 Pearson Correlation 0.622
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Tangible5 Pearson Correlation 0.533
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Reliability1 Pearson Correlation 0.707
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Reliability2 Pearson Correlation 0.804
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Reliability3 Pearson Correlation 0.467
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Reliability4 Pearson Correlation 0.434
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Responsiveness1 Pearson Correlation 0.557
cxv
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Responsiveness2 Pearson Correlation 0.614
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Responsiveness3 Pearson Correlation 0.609
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Assurance1 Pearson Correlation 0.637
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Assurance2 Pearson Correlation 0.516
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Assurance3 Pearson Correlation 0.518
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Empathy1 Pearson Correlation 0.777
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Empathy2 Pearson Correlation 0.542
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Empathy3 Pearson Correlation 0.434
Sig. (2-tailed) 0.000
N 100.000
Jumlah Pearson Correlation 1.000
Sig. (2-tailed)
N 100.000
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.748 19
cxvi
Uji Validitas Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Descriptive Statistics
Correlations
Jumlah
Kemampuan1 Pearson Correlation 0.70
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan2 Pearson Correlation 0.57
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan3 Pearson Correlation 0.57
cxvii
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan4 Pearson Correlation 0.46
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan5 Pearson Correlation 0.43
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan6 Pearson Correlation 0.51
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan7 Pearson Correlation 0.61
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Kemampuan8 Pearson Correlation 0.66
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi1 Pearson Correlation 0.58
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi2 Pearson Correlation 0.57
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi3 Pearson Correlation 0.49
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi4 Pearson Correlation 0.68
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi5 Pearson Correlation 0.40
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi6 Pearson Correlation 0.60
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi7 Pearson Correlation 0.50
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi8 Pearson Correlation 0.74
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi9 Pearson Correlation 0.41
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
cxviii
Motivasi10 Pearson Correlation 0.65
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi11 Pearson Correlation 0.60
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Motivasi12 Pearson Correlation 0.68
Sig. (2-tailed) 0.00
N 86.00
Jumlah Pearson Correlation 1.00
Sig. (2-tailed)
N 86.00
**. Correlation is
significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is
significant at the 0.05
level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 21
cxix
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN RSUD Dr, ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI
Laporan Operasional
PENDAPATAN 84,079,428,990.07 108,621,894,465.37 29.19 124,073,964,878.77 14.23 166,953,771,645.40 34.56 183,492,490,542.19 9.91
Pendapatan usaha
dari Jasa Layanan 45,748,382,585.95 59,375,583,674.25 29.79 73,784,180,166.07 24.27 113,780,692,078.20 54.21 118,558,181,770.00 4.20
Pendapatan dari
APBD 38,151,558,784.00 48,976,593,876.00 28.37 49,955,565,458.00 2.00 51,937,017,053.00 3.97 64,029,343,830.00 23.28
Pendapatan dari
Usaha Lainnya 179,487,620.12 261,016,915.12 45.42 322,844,254.70 23.69 391,363,514.20 21.22 419,864,942.19 7.28
BIAYA 78,588,727,960.05 105,303,734,476.12 33.99 120,890,265,421.38 14.80 145,544,489,394.08 20.39 175,116,708,424.83 20.32
Biaya Layanan 38,366,816,550.15 58,041,701,397.88 51.28 71,266,741,312.80 22.79 89,074,782,412.00 24.99 96,872,248,870.89 8.75
Biaya Umum dan
Administrasi 40,221,911,409.90 47,262,033,078.24 17.50 49,623,524,108.58 5.00 56,469,706,982.08 13.80 78,244,459,553.94 38.56
Neraca
ASET 77,516,794,529.88 112,239,672,725.13 44.79 123,668,588,004.18 10.18 154,506,412,612.00 24.94 182,406,191,906.74 18.06
Aset Lancar 8,718,554,145.69 20,182,487,556.22 131.49 29,168,236,424.48 44.52 55,146,151,420.57 89.06 42,615,129,271.52 (22.72)
- Kas dan Setara Kas 5,160,699,611.72 6,215,440,788.57 20.44 12,260,973,027.37 97.27 22,265,639,550.57 81.60 231,472,917.96 (98.96)
- Piutang Usaha Jasa
Layanan 3,405,033,255.06 9,092,409,340.00 167.03 12,023,257,022.55 32.23 25,762,221,193.00 114.27 33,344,825,162.50 29.43
1
- Piutang Lain-lain
non Layanan - 2,955,200.00 - - -
- Beban dibayar
dimuka - - - - 2,084,590.00
- Persediaan 5,313,520,890.63 4,871,682,227.65 (8.32) 4,884,006,374.56 0.25 7,118,290,677.00 45.75 9,036,746,601.06 26.95
Aset Tetap 63,637,540,772.47 91,456,977,788.08 43.72 94,153,942,311.01 2.95 99,168,288,291.80 5.33 139,549,728,195.22 40.72
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka
Pendek 1,640,416,286.00 13,175,162,511.84 703.16 23,202,395,742.00 76.11 31,506,810,813.00 35.79 23,720,130,098.00 (24.71)
Kewajiban Jangka
Panjang - 425,427,200.00 - - -
Arus Kas
Arus kas dari
aktivitas operasi 10,372,403,521.09 - 17,804,476,559.85 19,626,455,557.55 25,159,547,181.20 2,486,994,374.39
Arus Kas Masuk 84,427,011,324.09 102,914,697,845.85 21.90 121,290,893,835.55 17.86 151,906,135,641.20 25.24 169,214,101,280.39 11.39
Pendapatan Usaha
Layanan 46,095,964,919.97 53,665,866,588.03 16.42 70,963,729,100.55 32.23 99,536,602,282.00 40.26 104,730,690,898.00 5.22
Pendapatan APBD 38,151,558,784.00 48,976,593,876.00 28.37 50,001,158,155.00 2.09 51,956,169,845.00 3.91 64,054,242,576.00 23.29
Pendapatan Usaha
Lainnya 179,487,620.12 272,237,381.82 51.67 326,006,580.00 19.75 413,363,514.20 26.80 429,167,806.39 3.82
Arus Kas Keluar 74,054,607,803.00 85,110,221,286.00 14.93 101,664,438,278.00 19.45 126,746,588,460.00 24.67 166,727,106,906.00 31.54
2
Komposisi Piutang :
Piutang
Jamkesmas/JKN/BPJS 8,688,371,555.03 95.53 11,876,507,053.55 98.78 25,267,526,465.00 98.08 32,143,095,915.50 96.40
Pendapatan
Operasional 45,927,870,206.07 62.02 59,636,600,589.37 70.07 74,107,024,420.77 72.89 114,172,055,592.40 90.08 118,978,046,712.19 71.36
Jumlah Biaya
Operasional 74,054,607,803.00 85,110,221,286.00 101,664,438,278.00 126,746,588,460.00 166,727,106,906.00
Komposisi biaya
operasional : 52,712,670,814.50 61.93 65,847,301,687.00 64.77 92,046,645,830.00 72.62 109,378,483,251.94 65.60
3
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan
Metode Balanced Scorecard
(Studi Kasus pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi)
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi, dengan ini kami mohon kepada Bapak/Ibu/Sdr/I berkenan mengisi
kuesioner berikut ini. Bapak/Ibu/Sdr/I idak perlu takut atau ragu-ragu dalam
memberikan jawaban denga sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan
adalah benar, dan sesuai dengan kondisi yang dirasakan selama ini.
Petunjuk Pengisian
IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur : …… Tahun.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan.
3. Pendidikan : SD/SMP/SMA/D1/D2/D3/S1/S2/S3**)
4. Kategori Pasien : Rawat Jalan/Rawat Inap/Gawat Darurat**)
5. Jenis Pasien : Umum/BPJS/ JAmkesmas/Jamsostek/Lain-lain**)
1
3 Kejelasan papan petunjuk/informasi pelayanan
B. Keandalan (Reliability)
6 Prosedur penerimaan pasien dilakukan dengan
cepat dan tepat
D. JAMINAN (ASSURANCE)
13 Keterampilan dokter, paramedic dan petugas
lainnya dalam bekerja
E. EMPATHY
16 Memberikan informasi kepada pasien apabila
ada hal baru dalam pelayanan kesehatan
2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan
Metode Balanced Scorecard
(Studi Kasus pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi)
Dalam rangka kebutuhan penelitian pada RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi,
dengan ini kami mohon kepada Bapak/Ibu/Sdr/I berkenan mengisi kuesioner berikut
ini. Bapak/Ibu/Sdr/I idak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban
dengan sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan adalah benar, dan sesuai
dengan kondisi yang dirasakan selama ini.
Petunjuk Pengisian
IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur : …… Tahun.
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan.
3. Masa Kerja : …… Tahun.
4. Kategori Pegawai : Medis/Paramedis/Paramedis Non Perawat/Non Medis**)
5. Jabatan/Unit Kerja : ………………………………………..
6. Status Pegawai : PNS/Pegawai Tetap Non PNS/Kontrak**)
7. Pendidikan : SD/SMP/SMA/D1/D2/D3/S1/S2/S3**)
F. Kemampuan
1 Terdapat diklat-diklat bagi pegawai RSUD untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai kebutuhan
3
2 Adanya kesempatan bagi pegawai untuk
melanjutkan pendidikan
G. MOTIVASI
9 RSUD ini memberikan renumerasi/tunjangan
kepada pegawai sesuai dengan tingkat tanggung
jawab dan profesionalisme
4
dengan baik