SKRIPSI
Disetujui oleh :
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
(Dr. Rini Lestari, SE., Msi, Ak, CA) (Dr. Nurleli, SE., M.Si.,Ak.,CA)
Mengetahui
Ketua Prodi Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar dan hasil karya saya sendiri. Bila
terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima segala akibatnya, termasuk
pencabutan gelar Sarjana Ekonomi yang telah saya peroleh.
Hanifah Mulyani
iii
ABSTRACT
iv
ABSTRAK
v
PRAKATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Dalam Meningkatkan Inovasi Produk (Studi Kasus Pada Industri Pabrik Tahu
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
tentu tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, nasihat,
dan serta kerjasama dari berbagai pihak khususnya pembimbing, segala hambatan
tersebut akhirnya dapat dilalui dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua Bapak Mulyawan dan Ibu Yeni yang selalu memberikan
dukungan baik moril dan materil, doa, dan motivasi dari mulai awal
2. Bapak Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH. selaku Rektor Universitas Islam
Bandung.
3. Ibu Dr. Hj. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas
vi
4. Ibu Dr. Hj. Nurleli, SE., M.Si., AK., CA selaku Ketua Program Studi
5. Dr. Rini Lestari, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Dr. Hj. Nurleli, SE., M.Si., AK., CA selaku dosen pembimbing II yang
sudah sangat sabar dan tulus ikhlas memberikan masukan, koreksi, arahan
serta petunjuk. Setiap masukan yang diberikan beliau ini merupakan bahan
7. Keluarga tercinta: Para Adik, Tante dan Om yang yang selalu memberikan
9. Ibu Latifah dan Bapak Endit yang telah membantu kelancaran penulis
Bandung.
10. Kartika Riska dan Indah Hamidah sahabat setia dan seperjuangan yang
vii
12. Ridha, Intan, dan Erni sahabat baik yang selalu memberikan semangat dan
13. Riska Purnamayati teman seperjuangan dan juga sebagai rekan satu dosen
14. Indah Septianitasri dan Suci Mariam yang telah memberikan bantuan dan
17. Serta seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang
skripsi ini. Oleh sebab itu, segala kritik maupun saran yang bersifat
Penulis
Hanifah Mulyani
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
PRAKATA.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
ix
3.4 Instrumen Penelitian.....................................................................................32
4.3 Analisis Deskriptif Inovasi Produk pada Industri Pabrik Tahu Jembar
Manah................................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................84
LAMPIRAN..........................................................................................................87
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4.13 Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan
Informasi Moneter Biaya Kegagalan Internal.................................... 67
Tabel 4.14 Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan
Informasi Moneter Biaya Kegagalan Eksternal................................. 68
Tabel 4.15 Laporan Keuagan Pabrik Tahu Jembar Manah...................................70
Tabel 4.16 Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk.......................72
Tabel 4.17 Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Inovasi Produk......74
Tabel 4.18 Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Kualitas
Produk.................................................................................................75
Tabel 4.19 Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Fitur
Produk.................................................................................................76
Tabel 4.20 Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Gaya dan
Desain Produk.................................................................................... 77
Tabel 4.21 Hasil keseluruhan skor........................................................................80
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Di era ekonomi modern seperti saat ini, banyak sekali pembicaraan tentang
lingkungan seperti global warming, dan kegiatan industri yang memberi dampak
menghasilkan limbah. Hal ini disebabkan oleh adanya inefisensi dalam operasi
perusahaan adalah terbatas pada pengelolaan limbah yang dihasikan dari proses
bisnisnya agar dapat menentukan kebijakan yang sesuai demi terciptanya going
akan semakin kritis pada produk – produk yang diproduksi oleh perusahaan tidak
1
2
produksi yang ada untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang dapat
perusahaan agar dapat unggul dalam persaingan industri dan dapat terus
sendiri (internal).
kesuksesan industri tahu di Sumedang, usaha pengolahan tahu ini tidak dapat
lepas dari permasalahan limbah sisa pengolahan, dalam hal ini limbah bekas
pembuatan tahu. Sisa-sisa limbah bekas pembuatan tahu dibuang begitu saja ke
tidak sedap. Limbah tahu memiliki beban pencemar yang tinggi. Padatan
tersuspensi maupun terlarut yang terdapat pada limbah tidak diolah maka akan
mengalami perubahan fisik, kimia dan hayati yang menghasilkan zat toksin atau
di Sumedang.
Inovasi Produk. Hal ini terjadi karena kurangnya pemanfaatan atas limbah bekas
sungai. Peemanfaatan limbah cair tahu dapat dilakukan dengan beberapa cara
limbah padat tahu dapat dilakukan dengan membuat produk produk yang
Persaingan yang semakin ketat pada industri tahu membuat perusahaan harus
memiliki strategi atau melakukan inovasi terhadap produk yang ada saat ini agar
dapat bersaing dengan pesaing lainnya untuk menawarkan suatu produk yang
persaingan yang semakin ketat tersebut maka industri- industri tahu dituntut untuk
lomba untuk mengeluarkan produk terbaru sesuai dengan perkembangan saat ini.
Salah satu manfaat dari penerapan EMA yaitu dapat diidentifikasi, diperkirakan
dalam penghematan biaya serta memperbaiki kinerja lingkungan pada waktu yang
lingkungan secara detail dan jelas dalam mengambil berbagai alternatif keputusan .
untuk dijadikan sebagai bahan penelitiannya. Selain itu, penelitian ini dilakukan
lingkungan dan strategi bisnis terhadap inovasi produk dan inovasi proses pada
dengan kedua inovasi perusahaan yakni produk inovasi dan proses inovasi yaitu
sebagai penggerak terhadap inovasi yang dilakukan, dan ada hubungan negatif
antara strategi dan kedua inovasi produk dan inovasi proses. Penelitian ini
menggunakan R & D, ukuran, dan industri sebagai kontrol variabel, dan hanya
6
(EMA).
suatu produk, tetapi untuk menghasilkan nilai lebih atau superior value yang
adalah menghasilkan superior value atau pelayanan (service) yang jauh lebih
Indonesia masih belum mampu menerapkan produk ramah lingkungan. Selain itu,
tersebut saat ini masih sangat sedikit. Insentif industri hijau (green industry) saat
ini, justru banyak diberikan kepada produk berbasis impor, sehingga ke depan
sumberdaya di dalam.
Berdasarkan uraian teori dan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk
Manah).
7
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka yang menjadi
2. Bagaimana inovasi produk yang dilakukan oleh Industri Pabrik Tahu Jembar
Manah?
tentang :
2. Memahami inovasi produk yang dilakukan oleh Industri Pabrik Tahu Jembar
Manah.
usahanya.
9
10
development.
Organisasi harus mengumpulkan data tidak hanya berupa data moneter, tetapi
penekanan tertentu pada materi dan materi memandu biaya karena: 1) penggunaan
energi, air dan materi, seperti halnya hasil dari limbah dan emisi, secara langsung
organisasi.
operasi manufaktur juga menggunakan energi, air dan bahan yang cenderung tidak
pernah masuk ke dalam produk akhir kecuali dibutuhkan untuk membuat produk
(seperti air untuk membilas keluar kima diantara batches produk atau penggunaan
bahan bakar untuk operasi angkutan). Banyak dari bahan ini lambat laun menjadi
aliran limbah yang harus diatur. Operasi non pabrikasi (antara lain, agrikultur dan
ternak, sektor ekstraksi sumber daya, sektor jasa, transport, sektor publik) juga
dapat menggunakan satu pengaruh nyata dari sejumlah energi, air dan bahan lain
adalah hasil dari limbah dan emisi, yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia
dan ekosistem alam, meliputi tanaman dan binatang. Udara, air atau darat dapat
berakhir pada polusi atau bahkan terkontaminasi. Untuk secara efektif mengatur
dan mengurangi dampak lingkungan yang potensial dari limbah dan emisi,
organisasi harus memiliki data yang akurat pada jumlah dan tujuan dari seluruh
energi, air dan materi yang digunakan untuk mendukung aktivitas ini (Ikhsan,
2009:56).
Kebutuhan untuk mengetahui yang mana dan berapa banyak energi, air dan
materi yang masuk, yang menjadi produk fisik dan menjadi limbah dan emisi.
Informasi akuntansi fisik ini tidak menyediakan semua data yang diperlukan
12
untuk secara efektif mengelola seluruh dampak lingkungan yang potensial, tetapi
jenis dari biaya untuk upaya mengendalikan atau mencegah limbah dan emisi
yang dapat merusak lingkungan atau kesehatan manusia. Contohnya: biaya yang
terjadi untuk mencegah hasil dari limbah atau emisi, biaya untuk mengendalikan
limbah yang telah dihasilkan dan biaya untuk memperbaiki akibat polusi. Jenis
Salah satu contoh penting adalah pembelian biaya bahan yang lambat laun akan
dari manajemen lingkungan terkait limbah fisik dan produk fisik. Sisi fisik
dibutuhkan pada jumlah dan aliran dari energi, air, bahan, dan sisa biaya
akuntansi manajemen (dalam unit moneter) serta arus data tentang bahan dan
energi yang saling berhubungan secara timbal balik guna meningkatkan efisiensi
terukur, akan tetapi juga informasi material dan energi yang digunakan (Ikhsan,
2009: 50).
terjadi oleh hasil aktivitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan.
modal, desain proses/produk, keputusan manajemen lain), dan skala atau cakupan
Biaya lingkungan mencakup dari seluruh biaya- biaya paling nyata (seperti
dasarnya berhubungan dengan biaya produk, proses, sistem atau fasilitas penting
untuk pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik (Ikhsan, 2008: 103).
Biaya biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau
kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Maka biaya lingkungan
berhubungan dengan kreasi, deteksi, perbaikan, dan pencegahan degradasi
lingkungan.
(2011: 413), maka dapat dikatakan bahwa biaya lingkungan merupakan biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang timbul dari aktivitas perusahaan
quality costs). Sama halnya dengan biaya kualitas, biaya lingkungan adalah biaya-
biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi.
2007: 780).
yang berlaku atau tidak. Standar lingkuungan dan prosedur yang diikuti
limbah dan sampah tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Jadi, biaya
satu dari dua tujuan berikut: (1) memastikan limbah dan sampah yang
lingkungan.
dierealisasi (realized external failure costs) adalah biaya yang dialami dan
(1) biaya yang berasal dari degradasi lingkungan dan (2) biaya yang
masyarakat.
biaya lingkungan dan menunjukan daftar aktivitas khusus setiap kategori. Pada
kategori biaya kegagalan eksternal, biaya sosial diberi label “S”. Biaya-Biaya
TABLE 2.1
Hubungan Keempat Kategori Biaya Lingkungan
menciptakan residu padat, cair, dan gas yang selanjutnya dilepas ke lingkungan.
yang secara privat maupun sosial, pada produk. Penghitungan biaya privat penuh (
full private costing) adalah pembebanan biaya privat pada produk individual. Jadi,
produk tertentu lebih bertanggung jawab atas limbah beracun daripada produk
lainnya. Informasi ini dapat mengarah pada desain produk dan proses alternatif
secara tepat, maka akan diketahui apakah suatu produk menguntungkan atau
tidak. Jika tidak menguntungkan, produk tersebut dapat dihentikan guna mencapai
mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain (Kotler, 2007:36). Inovasi
Produk didefinisikan proses pengenalan produk atau sistem baru yang membawa
kesuksesan ekonomi bagi perusahaan dan kesukesan sosial bagi konsumen serta
komunitas atau lingkungan yang lebih luas (Fontana, 2011). Inovasi Produk juga
2000)
Crawford & De Benedtto, 2000) dapat dikatakan bahwa inovasi produk adalah
tambah.
Menurut Tjiang dan Harjanti (Kotler dan Armstrong, 2004) ada tiga dimensi
inovasi produk yaitu kualitas produk, varian produk, serta gaya dan desain
produk.
1. Kualitas Produk
daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan dan penghematan bahan bakar.
2. Fitur Produk
Sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau
antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing yaitu keistimewaan produk
Cara lain dalam menambah nilai bagi pelanggan. Gaya hanya menjelaskan
penampilan produk tertentu, sedangkan desain memiliki konsep yang lebih dari
Aldilah (Bisbe dan Otley, 2004) membagi inovasi produk dalam 4 dimensi
pengukuran, yaitu:
2. Modifikasi produk
produk dan kredibilitas produk. Produk inovasi dapat gagal hanya karena alasan
tidak menawarkan desain yang unik atau salah perkiraan akan keinginan dan
Aldilah (Bisbe dan Otley, 2004) bahwa dimensi dari inovasi produk adalah
2009:49; Frost and Wilmhurst, 2000: 344; dan The International Federation of
Accountants (IFAC)).
menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengolahan sumber daya
yang ada kedalam produk atau proses produksi sehingga meningkatkan nilai
Benedtto, 2000).
mengatasi masalah lingkungan saja akan tetapi pada kenyataannya daya saing
yang terjadi akibat kegiatan perusahaan, inovasi produk menjadi salah satu pilihan
EMA ada kaitannya dengan inovasi proses, tapi tidak dengan inovasi produk. Hal
ini juga menunjukkan bahwa efek dari strategi inovasi didorong oleh tingkat
industri.
EMA mungkin akan dikaitkan dengan inovasi produk dan novasi proses, dan
925).
23
penelitian bahwa ada hubungan positif antara strategi prospektor dan akuntansi
lingkungan (EMA) dan kedua produk inovasi dan proses inovasi, dan ada
hubungan negatif antara strategi dan kedua inovasi produk dan inovasi proses.
Penelitian ini menggunakan R & D, ukuran, dan industri sebagai kontrol variabel,
dan hanya industri yang memiliki hubungan positif dengan akuntansi manajemen
lingkungan (EMA).
menunjukan hasil penelitian bahwa inovasi produk dan inovasi proses dapat
diatur secara berbeda dalam R & D yang sama organisasi. Perusahaan dapat
mengatur produk dan inovasi proses berbeda dalam hal sentralisasi dan
struktur ganda, yang tidak jelas ketika R & D dianggap lebih atau kurang identik
dengan inovasi produk.. Ada juga kekhawatiran tentang sumber daya yang
suatu produk, tetapi untuk menghasilkan nilai lebih atau superior value yang
adalah menghasilkan superior value atau pelayanan (service) yang jauh lebih
perbedaan antara inovasi produk dan inovasi proses, bahwa tingkat adopsi inovasi
produk dan inovasi proses berbeda selama tahap pengembangan usaha. Adams
lebih maju, dan peningkatan struktur biaya (Ferreira et al., 2010). Dengan kata
lain, penggunaan AML ini mungkin terkait dengan inovasi produk dan inovasi
tinggi penerapan EMA, akan berdampak positif terhadap inovasi yang dilakukan
EMA (X)
Inovasi Produk (Y)
1. Pencatatan Arfan Ikhsan (2009;42),
Pflieger Juli et.al (2005; Vol.16 No2) 1. Kualitas Produk
Pengumpulan
Ferreira, A., Otley,D (2009; 263-282) 3. Fitur Produk
Informasi Fisik
4. Gaya dan Desain
2. Pencatatan
Produk
Pengumpulan
Informsi
Moneter
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
collection, analysis, and interpretation that researchers propse fot their studies”
1) Dilihat dari tujuan penelitian, penelitian ini termasuk ke dalam studi kasus.
lain, dimana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan
yang melaporkan suatu kasus sedang tinjauan kasus berarti penilaian kritis
26
27
2) Dilhat dari jenis studi, jenis penelitian ini bersifat deskritif analitis.
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inovasi Produk. Inovasi
27
28
mempunyai nilai tambah (Kotler, 2007: 36; Fontana, 2000; Crawford & De
Benedtto, 2000).
variabel terikat, baik secara positif atau negative (Sekaran 2014:17). Sedangkan,
yang dikemukakan oleh Sugiono (2012: 39) variabel independen yaitu variabel
development (Ikhsan, 2009 : 49; Frost and Wilmhurst, 2000: 344; Hyrslova dan
Sedangkan variabel inovasi produk (Y) diukur melalui dimensi kualitas produk,
fitur produk, serta gaya dan desain produk (Kotler dan Armstrong, 2004).
28
29
Tabel 3.1
Kategorisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Akuntansi 1. Pencatatan 1. Bahan
Manajemen Pengumpulan a. Jumlah bahan yang digunakan,
Lingkungan/ Informasi atau berasal dari produk daur
Environmenta Fisik ulang
l Management 2. Energi
Accounting a. Jumlah energi (sumberdaya)
(X) yang diproduksi
b. Jumlah energi (sumberdaya)
yang di hemat
3. Produk
a. Analisis persediaan produk
b. Analisis dampak produk
c. Analisis perbaikan produk
4. Limbah
a. Jumlah limbah yang
dihasilkan
b. Jumlah/presentase limbah
yang diolah
5. Emisi (penggunaan sejumlah
emisi)
6. Air (penggunaan sejumlah air)
29
30
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Menurut Arikunto (2013, 172) data primer adalah data yang dikumpulkan melalui
pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak pendapat dan lain-lain.
objek atau dokumen original-material mentah dari pelaku yang disebut (First-hand
information). Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
a) Angket
b) Teknik Wawancara
30
31
2016:100)
Dibawah ini disajikan jumlah orang dari setiap masing-masing bagian yang
31
32
Tabel 3.2
Data Responden
No. Jabatan Jumlah Orang
1. Pemilik Pabrik Tahu Sumedang 2
2. Bagian Pengelola 2
3. Bagian Produksi 5
4. Bagian Pemasaran 3
5. Bagian Administrasi 1
6. Bagian Pengawasan 2
Total 15
Sumber : Beberapa Pabrik Tahu di Sumedang
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
Industri Pabrik Tahu Jembar Manah. Pengumpulan data perusahaan salah satunya
Pabrik Tahu Jembar Manah seperti observasi, serta angket atau kuisoner.
32
33
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang
terjadi. Hal ini sudah sepesifik dijelaskan oleh peneliti. Yang selanjutnya
melalui:
Tabel 3.3
Skala Pengukuran Akuntansi Manajemen Lingkungan
dan Inovasi Produk
Jawaban Responden Skor
Tidak Pernah (TP) 1
Pernah (P) 2
Kadang-Kadang (KK) 3
Sering (SR) 4
Selalu (SL) 5
Sumber: Hasil perhitungan
Pabrik Tahu Jembar Manah. Selain itu juga menyebarkan kuesioner kepada
33
34
Manajemen Lingkungan.
Redi Panuju (1995:45) untuk mengukur kelas interval, yakni dalam menentukan
kategori tinggi, sedang, dan rendah terlebih dahulu harus menetukan nilai indeks
minimum.
diinginkan.
34
35
Tabel 3.4
Pengelompokan Nilai Jawaban Responden Akuntansi Manajemen
Lingkungan
Interval Kriteria
360 – 648 Sangat Tidak Memadai
649 – 936 Tidak Memadai
936 – 1224 Kurang Memadai
1225 – 1512 Memadai
1512 – 1800 Sangat Memadai
Sumber: Hasil Perhitungan
75−15
¿ = 12
5
35
36
bagian pengawasan
Interval = 420 / 5 = 84
Tabel 3.5
Pengelompokkan nilai jawaban responden Inovasi Produk
Interval Kriteria
105 – 189 Tidak Baik
190 – 273 Kurang Baik
274 – 357 Cukup Baik
358 – 441 Baik
442 – 525 Sangat Baik
Sumber: Hasil Perhitungan
36
37
75−15
¿ = 12
5
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Industri Pabrik Tahu Jembar Manah adalah pabrik yang bergerak dibidang
izin dari badan pengawasan obat dan makanan (POM) yang diatur dalam undang-
ini telah berdiri ± selama 18 tahun sejak tahun 2000 dengan karyawannya saat ini
hingga saat ini industri tahu terus mengalami peningkatan produksinya meskipun
sempat jatuh bangun pada awal mula pendiriannya.Awalnya industri tahu ini
dibangun masih dalam skala kecil atau dapat disebut industri rumah tangga yang
Namun lama kelamaan seiring makin banyaknya konsumen, industri tahu ini
menjadi semakin besar dan memiliki banyak karyawan. Pemilikpun tidak lagi
keuangan dan pengawasan. Saat ini, dalam setiap produksinya, industri tahu
Jembar Manah menghasilkan satu ton tahu setiap harinya dan dapat memperoleh
38
39
laba kotor sebesar Rp.11.200.000 per hari.Serta memiliki asset-aset mesin yang
Visi
Misi
Usaha Pabrik Tahu Jembar Manah bertekad untuk menyediakan tahu yang
masyarakat.
hubungan kerja sama yang ada dalam perusahaan ataupun organisasi untuk
yang ada dalam suatu perusahaan. Adapun struktur organisasi pada Industri
1. Pemilik
2. Pengelola.
Yaitu bertugas sebagai tangan kanan dari pemilik dalam segala urusan serta
dapat pula menggantikan pemilik apabila sedang berhalangan. Bagian ini juga
3. Administrasi.
4. Pengawasan.
dengan baik. Selain itu menjaga bahan baku didalam gudang agar tidak hilang dan
menyimpan ampas dari proses produksi yang nantinya akan dijual atau digunakan
kembali kembali.
5. Bagian pemasaran.
6. Bagian Produksi.
kedelai untuk diproses menjadi tahu, kedelai perlu dicuci hingga bersih dan
kemudian direndam kedalam air selama beberapa menit untuk memastikan bahan
baku yang digunakan bersih yang dimana bagian ini bertanggung jawab atas
b. Bagian penggilingan.
menggunakan mesin penggilingan agar dapat diolah atau dicetak menjadi tahu.
Bagian ini bertugas untuk merebus kedelai yang telah digiling hingga matang
ampasnya.
d. Bagian pencetakan.
Bagian ini bertugas untuk mencetak adonan tahu yang telah disaring yang
e. Bagian pemotongan.
Bagian ini adalah bagian dari tahap terakhir pembuatan tahu dimana tahu yang
telah jadi dalam cetakan dipotong sesuai ukuran tahu yang telah ditetapkan.
43
Struktur Organisasi
Pabrik Tahu Jembar Manah
Pemilik
Pengelola
Bpk.Anwar Fauzi
Bagian
Bagian Perebusan dan
Perendaman dan Bagian Penggilingan Bagian Pemotongan
Penyaringan
Pencucian
Gambar 4.1
44
hingga kedelai tersebut menjadi halus yang nantinya akan diletakan kedalam
kekentalan dari kedalai tersebut. Dengan proses penyaringan ampas tahu akan
tersangkut didalam saringan yang nantinya akan dibuang sedangkan tahu dari
Sari tahu kemudian ditambahkan biang atau bibit (air tahu) secara terus
menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai dari air biasa.
Penambahan biang atau bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai dalam bak
dapat mengendap dengan baik yang nantinya air biasa tersebut akan disedot
Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai , maka sari-sari
kemudian ditutup. Proses ini berfungsi untuk memberi bentuk pada produk
tahu yang nantinya dihasilkan sekaligus untuk meniriskan air yang masih
Dari proses produksi tersebut industri tahu menghasilkan dua jenis limbah
berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah padat dihasilkan dari proses
45
bahan baku tahu, selain itu pada proses penyaringan tahu untuk mendapatkan
endapan tahu dan pemisahan endapan tahu dengan air pun menghasilkan
berikut :
Tabel 4.1
Hasil Tanggapan Responden Tentang Akuntansi Manajemen Lingkungan
Dimensi Indikator Sko Kriteria
r
Informasi fisik Bahan 105 Memadai
Energi 116 Memadai
Produk 184 Sangat Memadai
Limbah 78 Tidak Memadai
Emisi 87 Kurang Memadai
Air 114 Memadai
Informasi moneter Biaya pencegahan 135 Kurang Memdai
Biaya deteksi 96 Kurang Memadai
Biaya kegagalan internal 180 Memadai
Biaya kegagalan eksternal 115 Kurang Memadai
46
Tabel 4.2
Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Penerapan
Akuntansi Manajemen Lingkungan
Pilihan Jawaban
Total
No Item Pernyataan 5 4 3 2 1
Skor
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Perusahaan menggunakan sejumlah
1 bahan yang berasal dari bahan yang di 0 16 6 4 7 33
daur ulang
Total 1216
Sumber: Hasil perhitungan
Berdasarkan Tabel 4.2 dan total skor pada tabel di atas memperlihatkan
1216
STM TM KM M SM
360 648 936 1224 1512 1800
Gambar 4.2
Garis Kontinum Akuntansi Manajemen Lingkungan
Sumber : Hasil perhitungan
kurang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah secara
lingkungan telah dirasa penting oleh perusahaan, namun pada Pabrik Tahu
Jembar Manah sendiri dianggap oleh staf bagian pengelola masih mempunyai
1. Informasi Fisik
Tabel 4.3
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pencataan Pengumpulan Informasi
Fisik AML
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 0 4 2 2 7
Perusahaan menggunakan 26,6
sejumlah bahan yang berasal % 0 13,33 13,33 6,67
1 7
dari bahan yang di daur
ulang Skor 0 16 6 4 7 33
50
F 12 3 0 0 0
Perusahaan menggunakan 20,0
2 sejumlah bahan dalam % 80,00 0 0 0
0
proses produksi.
Skor 60 12 0 0 0
72
F 6 9 0 0 0
Perusahaan menggunakan
60,0
3 sejumlah energy (bahan % 40,00 0 0 0
0
bakar)
Skor 30 36 0 0 0 66
Perusahaan menggunkan F 0 5 10 0 0
penghematan jumlah energy 33,3
4 % 0 66,67 0 0
(bahan bakar) yang 3
digunakan Skor 0 20 30 0 0 50
Bapaka/ Ibu melakukan F 7 5 0 1 1
analisis pengembangan 33,3
5 produk dalam penilaian % 46,67 0 6,67 6,67
3
peluang untuk menekan
Skor 35 20 0 2 1 58
dampak lingkungan
Bapak/Ibu melakukan F 4 10 1 0 0
analisis dampak produk 66,6
6 terhadap penilaian dampak % 26,67 6,67 0 0
7
lingkungan dalam hal daya
Skor 20 40 3 0 0 63
saing desain produk
Bapak/Ibu melakukan F 8 5 2 0 0
analisis persediaan produk 33,3
7 % 53,33 13,33 0 0
terhadap jumlah bahan dan 3
energi yang dibutuhkan Skor 40 20 6 0 0 66
F 9 3 0 0 3
Perusahaan mengolah dan
20,0
8 menggunakan limbah yang % 60,00 0 0 20,00
0
dihasilkan
Skor 45 12 0 0 3 60
Perusahaan membuang F 0 0 0 5 10
limbah yang dihasilakan
9 % 0 0 0 33,33 66,67
secara langsung ke
lingkungan. Skor 0 0 0 10 10 20
F 6 7 0 1 1
Perusahaan melakukan
46,6
10 penghematan dalam % 40,00 0 6,67 6,67
7
pemakaian emisi gas
Skor 30 28 0 2 1 61
51
F 0 2 2 2 10
Perusahaan menggunakan
13,3
11 kembali emisi gas yang % 0 13,33 13,33 66,67
3
dihasilkan
Skor 0 8 6 2 10 26
Dalam proses produksi F 15 0 0 0 0
perusahaan menggunakan air
12 % 500,00 0 0 0 0
yang di ambil dari alam
seluruhnya Skor 75 0 0 0 0 75
F 4 0 1 6 4
Perusahaan membuang
% 26,67 0 6,67 40,00 26,67
13 semua air yang sudah
digunakan secara langsung Skor 20 0 3 12 4
39
F 71 53 18 17 36
27,1
Keseluruhan Skor % 36,41 9,23 8,71 18,46
7
669
Skor 335 212 54 32 36
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan Tabel 4.3 dan total skor pada tabel di atas memperlihatkan
669
STM TM N M SM
196 352 508 664 819 975
Gambar 4.3
Garis Kontinum Pencatatan Pengumpulan Informasi Fisik
Sumber : Hasil perhitungan
52
dimensi pencatatan pengumpulan informasi fisik AML terletak pada kelas interval
fisik dapat dilihat paling banyak responden memilih jawaban selalu (SL) yaitu
36,41% dengan skor 335, dan disusul responden yang memilih jawaban sering
(SR) 27,17% dengan skor 212, kemudian responden yang memilih jawaban tidak
pernah (TP) 18,46% dengan skor 36, responden yang memilih jawaban pernah
(KK) 9,23 % dengan skor 54, dan responden yang memilih jawaban kadang-
fisik pada Pabrik Tahu Jembar Manah memandu biaya-biaya yang berhubungan
dengan lingkungan.
komponen limbah, dan komponen air yang dihasilkan sebagai output kegiatan
mengetahui tingkat keseimbangan arus bahan, kualitas bahan dasar tahu, limbah
53
berupa sisa-sisa produksi dan kapasitas bahan dasar serta sumber daya untuk
ditetapkan atau tidak, selain itu menyediakan laporan untuk pihak eksternal.
ukuran, meliputi indikator bahan, energi, produk, limbah, emisi dan air.
Tabel 4.4
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Fisik Bahan
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Perusahaan menggunakan F 0 4 2 2 7
sejumlah bahan yang berasal
1 % 0 26,67 13,33 13,33 6,67
dari bahan yang di daur
ulang Skor 0 16 6 4 7 33
Perusahaan menggunakan F 12 3 0 0 0
2 sejumlah bahan dalam proses % 80,00 20,00 0 0 0
produksi. Skor 60 12 0 0 0 72
F 12 7 2 2 7
% 40,00 23,33 6,67 6,67 23.33
Total
Sko
60 28 6 4 7
r 105
Sumber: Hasil Perhitungan
54
yang diajukan tentang indikator bahan dapat dilihat paling banyak responden
memilih jawaban sering (SL) yaitu 40,00% dengan skor 60. Berdasarkan Tabel
dengan jumlah skor sebesar 105 termasuk pada kriteria memadai yang berada
Informasi bahan dasar tahu sebagai input yang dibutuhkan oleh industri pabrik
tahu termasuk kedalam kriteria memadai. Hal ini dikarenakan sudah tersedianya
informasi bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi secara memdai,
sejumlah bahan yang berasal dari bahan yang di daur ulang, bahan bekas
pembuatan tahu tersebut menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang
kemudian diolah menjadi suatu produk yang mempunyai nilai tambah. Contohnya
limbah padat dari bahan sisa bekas pembuatan tahu dijadikan sebagai tempe
gembus, makanan ternak, ada juga yang dimanfaatkan untuk pembuatan produk
Tabel 4.5
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Fisik Energi
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
1 Perusahaan menggunakan F 6 9 0 0 0 66
sejumlah energy (bahan
bakar) % 40,0 60,00 0 0 0
0
55
Skor 30 36 0 0 0
Perusahaan menggunkan F 0 5 10 0 0
penghematan jumlah energy
2 % 0 33,33 66,67 0 0
(bahan bakar) yang
digunakan Skor 0 20 30 0 0 50
F 6 14 10 0 0
20,0
Total % 46,67 33,33
0
Skor 30 56 30 0 0 116
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator energi dapat dilihat paling banyak responden
memilih jawaban sering (SR) yaitu 46,67% dengan skor 56. Berdasarkan Tabel
dengan jumlah skor sebesar 116 termasuk pada kriteria memadai yang berada
Informasi energi atau sumber daya sebagai input yang dibutuhkan oleh
industri pabrik tahu termasuk kedalam kriteria memadai. Hal ini dikarenakan
industri Pabrik Tahu Jembar manah telah menggunakan bahan bakar dalam
pembuatan tahu secara efektif dan efisien. Dalam hal ini bahan bakar yang
digunakan adalah jenis solar, dalam pemanfaatnya karyawan yang bekerja pada
bagian produksi diharuskan untuk selalu menggunkan bahan bakar sesuai dengan
berlebihan.
Tabel 4.6
56
Bapak/Ibu melakukan F 8 5 2 0 0
analisis persediaan produk 53,3
3 % 33,33 13,33 0 0
terhadap jumlah bahan dan 3
energi yang dibutuhkan Skor 40 20 6 0 0 66
F 19 20 3 1 1
43,1
Total % 45,47 6,81 2,27 2,27
8
Skor 95 80 9 0 0 184
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator produk dapat dilihat paling banyak responden
memilih jawaban sering (SR) yaitu 45,47% dengan skor 80. Berdasarkan Tabel
dengan jumlah skor sebesar 184 termasuk pada kriteria sangat memadai yang
Informasi produk yang dihasilkan oleh industri pabrik tahu termasuk kedalam
kriteria sangat memadai. Hal ini dikarenan industri pabrik tahu jembar manah
57
penting yang dibutuhkan oleh industri pabrik tahu ini, karena dalam menjalankan
bisnisnya pasti ada pesaing di luar perusahaan. Maka dari itu proses ini penting
Tahu Jembar Manah selalu melakukan analisis persediaan produk terhadap jumlah
bahan dan energi yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan
baku yang cukup dapat memperlancar proses produksi serta produk yang
industri pabrik tahu jembar manah juga melakukan analisis terhadap penilaian
dampak lingkungan dalam hal daya saing desain produk. Hal ini dilakukan agar
produk yang dihasilkan memilik kualitas terbaik dan dapat bersaiang dengan
Tabel 4.7
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Fisik Limbah
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 9 3 0 0 3
Perusahaan mengolah dan
60,0
1 menggunakan limbah yang % 20,00 0 0 20,00
0
dihasilkan
Skor 45 12 0 0 3 60
2 Perusahaan membuang F 0 0 0 5 10 20
limbah yang dihasilakan
secara langsung ke % 0 0 0 33,33 66,67
58
Skor 0 0 0 10 10
lingkungan.
F 9 3 0 5 3
45,0
Total % 15,00 0 25,00 15,00
0
Skor 45 12 0 10 13 78
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator limbah dapat dilihat paling banyak responden
memilih jawaban sering (SL) yaitu 45,00% dengan skor 45. Berdasarkan Tabel
dengan jumlah skor sebesar 78 termasuk pada kriteria tidak memadai yang berada
Informasi limbah sebagai output yang dihasilkan oleh industri pabrik tahu
pembuatan tahu yang tidak termasuk kedalam produk akhir yang dihasilkan oleh
Industri Pabrik Tahu Jembar Manah. Banyaknya limbah bahan bekas pembuatan
tahu ini lambat laun menjadi aliran limbah yang harus diatur. Adapun penanganan
limbah pada industri Pabrik Tahu Jembar Manah adalah sebagai berikut:
a. Limbah padat.
Limbah padat berasal dari proses penyaringan dan pemisahan sari kedelai
serat, air dan beberapa persen abu. Mengenai volume dari limbah padat yang
dihasilkan pada industri ini sangat fluktuatif tergantung besarnya jumlah tahu
padatnya sebesar ±55 kg perharinya.Ampas ini dapat didaur ulang menjadi aneka
59
macam makanan ringan maupun dapat pula digunakan sebagai pupuk dan
b. Limbah cair.
Limbah cair industri dihasilkan dari proses penyaringan dan pencucian bahan
baku. Limbah cair ini mengandung senyawa kimia, polutan seperti tanah, larutan
alkohol panas dan insektisida. Apabila limbah cair tersebut dibuang langsung ke
air dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Tak
hanya perairan yang terganggu, dari limbah cair maupun limbah padat jika lama
kelamaan dibiarkan begitu saja nantinya akan menghasilkan bau busuk yang akan
industri ini tidak dapat dihitung karena tidak ada perhitungan khusus.Penanganan
limbah cair pada pabrik tahu ini masih belum seratus persen ditangani dengan
baik.Hanya sebagian limbah cairnya yang ditampung pada bak-bak khusus yang
bak-bak tersebut tidak dapat menampung seluruh limbah cair dari proses produksi
limbah cairnya yang dihasilkan juga bertambah. Untuk mengatasi limbah cair
yang dibuang begitu saja kedalam selokan yang mengalir ke sungai, pabrik tahu
tersebut agar masyarakat sekitar tidak terganggu dengan bau maupun dampak
Tabel 4.8
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Fisik Emisi
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 6 7 0 1 1
Perusahaan melakukan
40,0
1 penghematan dalam % 46,67 0 6,67 6,67
0
pemakaian emisi gas
Skor 30 28 0 2 1 61
F 0 2 2 2 10
Perusahaan menggunakan
2 kembali emisi gas yang % 0 13,33 13,33 13,33 66,67
dihasilkan
Skor 0 8 6 2 10 26
F 6 9 2 3 2
12,2
Total % 18,37 4,08 6,12 4,08
4
Skor 30 36 6 4 11 87
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator emisi dapat dilihat paling banyak responden
memilih jawaban selalu (SR) yaitu 18,37% dengan skor 36. Berdasarkan Tabel
dengan jumlah skor sebesar 87 termasuk pada kriteria kurang memadai yang
Informasi emisi sebagai output yang dihasilkan oleh industri pabrik tahu
termasuk kedalam kriteria tidak memadai. Emisi gas buang adalah sisa hasil
pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam hal ini mesin yang
digunkan pabrik tahu seperti mesin boiler melalui proses penguapan dimana gas
tersebut langsung dibuang ke udara luar tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pabrik
61
Tahu Jembar Manah membuang secara langsung emisi gas buang tersebut ke
udara tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu, hal tersebut tentunya
Tabel 4.9
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Fisik Air
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Skor 95 0 3 12 4 114
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator air dapat dilihat paling banyak responden memilih
jawaban sering (SL) yaitu 63,33% dengan skor 95. Berdasarkan Tabel 4.9 maka
jumlah skor sebesar 114 termasuk pada kriteria memadai yang berada pada
Informasi air sebagai output yang dihasilkan oleh industri pabrik tahu
pemasakan, dan perendaman tahu yang sudah jadi sehingga dibutuhkan air dalam
jumlah banyak. Air yang digunakan oleh Pabrik Tahu Jembar Manah berasal dari
air tanah atau air artesis. Artinya air di ambil dari alam seluruhnya.
2. Informasi Moneter
sebagai ukuran biaya lingkungan yang ditanyakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pencataan Pengumpulan Informasi
Moneter AML
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 3 4 4 1 3
Perusahaan mengalokasikan 26,6
biaya untuk penyusutan dan % 20,00 26,67 6,67 20,00
1 7
memilih peralatan
pengendalian lingkungan Skor 15 16 12 2 3 48
F 0 3 10 2 0
Perusahaan megalokasikan 20,0
2 biaya untuk pengembangan % 0 66,67 13,33 0
0
sistem pengelola lingkungan
Skor 0 12 30 4 0
46
F 1 2 8 1 2
Perusahaan mengalokasikan
13,3
3 biaya pelatihan karyawan % 6,67 53,33 6,67 13,33
3
untuk masalah lingkungan
Skor 5 8 24 2 2 41
63
Perusahaan mengalokasikan F 0 7 6 2 0
biaya untuk 46,6
4 pengembangan/desain % 0 40,00 13,33 0
7
produk yang ramah 50
lingkungan Skor 0 28 18 4 0
Perusahaan mengalokasikan F 0 6 6 1 2
biaya untuk pengolahan dan 40,0
5 % 0 40,00 6,67 13,33
pembuangan limbah 0
berbahaya/tercemar Skor 0 24 18 2 2 46
Perusahaan mengalokasikan F 1 9 4 1 0
biaya pemeriksa proses 60,0
6 produksi untuk menjamin % 6,67 26,67 6,67 0
0
kepatuhan terhadap regulasi
Skor 5 36 12 2 0 55
lingkungan
Perusahaan mengalokasikan F 6 5 4 0 0
biaya untuk pengolahan dan 33,3
7 % 40,00 26,67 0 0
pembuangan limbah 3
berbahaya Skor 30 20 12 0 0 64
F 6 6 3 0 0
Perusahaan mengalokasikan
40,0
8 biaya untuk pemeliharaan % 40,00 20,00 0 0
0
peralatan limbah
Skor 30 24 9 0 0 63
Perusahaan menghasilkan F 0 2 9 1 3
biaya untuk pembersihan 13,3
9 lingkungan yang tercemar % 0 60,00 6,67 20,00
3
Skor 0 8 27 2 3 40
F 0 3 6 2 4
Perusahaan mengalokasikan
20,0
10 biaya daur ulang bahan sisa % 0 40,00 13,33 26,67
0
untuk digunkan kembali
Skor 0 12 18 4 4 38
Perusahaan mengalokasikan F 0 3 10 2 0
biaya untuk 20,0
11 % 0 66,67 13,33 0
perbaikan/konservasi lahan 0
yang rusak Skor 0 8 27 2 0 37
F 17 50 70 13 14
30,4
Keseluruhan Skor % 10,36 42,68 7,98 8,56
8
605
Skor 164 196 207 24 14
64
yang diajukan tentang indikator informasi moneter dapat dilihat paling banyak
responden memilih kadang-kadang (KK) yaitu 42,68% dengan skor 207, dan
disusul responden yang memilih jawaban sering (SR) 30,48% dengan skor 196,
responden yang memilih jawaban selalu (SL) 10,36% dengan skor164, kemudian
responden yang memilih jawaban tidak pernah (TP) 8,56% dengan skor 14 dan
responden yang memilih jawaban pernah (P) 7,98% dengan skor 24. Berdasarkan
Tabel 4.10 maka kriteria penilaian indikator informasi moneter dengan jumlah
skor sebesar 605 termasuk pada kriteria kurang memadai yang berada pada
yang telah dilakukan dalam bentuk unit moneter. Informasi akuntansi moneter di
Industri Pabrik Tahu Jembar Manah pada dasarnya lebih menekankan pada
lingkungan.
melalui pernyataan kuesioner dari setiap indikator tersebut yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Moneter Biaya Pencegahan Lingkungan
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Perusahaan mengalokasikan F 3 4 4 1 3
biaya untuk penyusutan dan 20,0
1 % 26,67 26,67 6,67 20,00
memilih peralatan 0
pengendalian lingkungan Skor 15 16 12 2 3 48
F 0 3 10 2 0
Perusahaan megalokasikan
2 biaya untuk pengembangan % 0 20,00 66,67 13,33 0
sistem pengelola lingkungan
Skor 0 12 30 4 0 46
F 1 2 8 1 2
Perusahaan mengalokasikan
3 biaya pelatihan karyawan % 6,67 13,33 53,33 6,67 13,33
untuk masalah lingkungan
Skor 5 8 24 2 2 41
F 4 9 22 4 5
Skor 20 36 66 8 5 135
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator biaya pencegahan lingkungan dapat dilihat paling
termasuk pada kriteria kurang memadai yang berada pada rentang antara nilai 109
tanpa dikelola.
berupa ampas tahu. Pendauran ulang dilakukan dengan cara mendaur ulang
produk baru dan limbah cair yang diolah menjadi pakan ternak untuk kemudian
dijual.
memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu memahami apa saja bahaya
Tabel 4.12
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Moneter Biaya Deteksi Lingkungan
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Perusahaan mengalokasikan F 0 7 6 2 0
biaya untuk
1 pengembangan/desain % 0 46,67 40,00 13,33 0
produk yang ramah
lingkungan Skor 0 28 18 4 0 50
Perusahaan mengalokasikan F 0 6 6 1 2
biaya untuk pengolahan dan
2 % 0 40,00 40,00 6,67 13,33
pembuangan limbah
berbahaya/tercemar Skor 0 24 18 2 2 46
F 0 13 12 3 2
Skor 0 52 36 6 2 96
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator biaya deteksi lingkungan dapat dilihat paling
banyak responden memilih jawaban selalu (SR) yaitu 43,33% dengan skor 52.
indikator informasi moneter dengan jumlah skor sebesar 96 termasuk pada kriteria
kurang memadai yang berada pada rentang antara nilai 79 dengan nilai 102.
dikeluarkan guna untuk menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di
perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku umum atau tidak.
Biaya deteksi lingkungan yang dikeluarkan oleh industri Pabrik Tahu Jembar
Manah berupa :
telah memenuhi standar lingkungan atau tidak. Biaya deteksi yang dikeluarkan
oleh industri Pabrik Tahu Jembar Manah berupa biaya pengawasan, yang
berguna untuk mengawasi dan memriksa produk serta bahan baku digudang
agar tidak terjadi penurunan kualitas dari produk ataupun bahan baku itu
sendiri.
membuat bak penampung air limbah sehingga terjadi proses anaerob. Dengan
adanya proses biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang
ada di dalam air limbah dapat diturunkan. Tetapi dengan proses tersebut efisiesi
konsertarsi COD dalam air limbah 7000 ppm, maka kadar COD yang keluar
masih cukup tinggi yakni sekitar 2100 ppm, sehinga hal ini masih menjadi
Tabel 4.13
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Moneter Biaya Kegagalan Internal
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Perusahaan mengalokasikan F 1 9 4 1 0
biaya pemeriksa proses
1 produksi untuk menjamin % 6,67 60,00 26,67 6,67 0
kepatuhan terhadap regulasi
lingkungan Skor 5 36 12 2 0 55
Perusahaan mengalokasikan F 6 5 4 0 0
biaya untuk pengolahan dan 40,0
2 % 33,33 26,67 0 0
pembuangan limbah 0
berbahaya Skor 30 20 12 0 0 64
F 6 6 3 0 0
Perusahaan mengalokasikan
40,0
3 biaya untuk pemeliharaan % 40,00 20,00 0 0
0
peralatan limbah
Skor 30 24 9 0 0 63
F 13 20 11 1 0
28,8
Total % 44,44 24,44 2,22 0
9
Skor 65 80 33 2 0 180
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator biaya kegagalan internal dapat dilihat paling
banyak responden memilih jawaban selalu (SR) yaitu 44,44% dengan skor 80.
indikator informasi moneter dengan jumlah skor sebesar 180 termasuk pada
kriteria memadai yang berada pada rentang antara nilai 145 dengan nilai 180.
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah telah menerapkan
biaya kegagalan internal dengan cukup baik. Biaya kegagalan internal adalah
biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah,
limbah beracun, dimana limbah beracun tersebut berupa limbah cair yang di
lingkungan luar dan untuk mengurangi tingkat limbah yang dibuang sehingga
jumlahnya tidak melewati standar lingkungan. Pabrik Tahu Jembar Manah juga
Tabel 4.14
Hasil Tanggapan Responden Tentang Pengumpulan Pencatatan Informasi
Moneter Biaya Kegagalan Eksternal
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
1 Perusahaan menghasilkan F 0 2 9 1 3 40
biaya untuk pembersihan
% 0 13,33 60,00 6,67 20,00
71
Skor 0 8 27 2 3
lingkungan yang tercemar
F 0 3 6 2 4
Perusahaan mengalokasikan
2 biaya daur ulang bahan sisa % 0 20,00 40,00 13,33 26,67
untuk digunkan kembali
Skor 0 12 18 4 4 38
Perusahaan mengalokasikan F 0 3 10 2 0
biaya untuk
3 % 0 20,00 66,67 13,33 0
perbaikan/konservasi lahan
yang rusak Skor 0 8 27 2 0 37
F 0 8 25 5 7
Skor 0 28 72 8 7 115
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator biaya kegagalan ekternal dapat dilihat paling
banyak responden memilih jawaban sering (KK) yaitu 55,55% dengan skor 72.
indikator informasi moneter dengan jumlah skor sebesar 115 termasuk pada
kriteria kurang memadai yang berada pada rentang antara nilai 109 dengan nilai
144.
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah telah menerapkan
adalah biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau
kegagalan eksternal yang dilakukan industri tahu Pabrik Tahu Jembar Manah
berupa biaya pembersihan selokan, yang dimana selokan tersebut dialiri limbah
72
bersama sebagai sub-sub biaya sebagai biaya overhead pabrik. Hal ini
dilakukan oleh Indusri tahu sebab biaya lingkungan tersebut dianggap sebagai
bagian dari sarana penunjang operasional perusahaan saja, sehingga tidak perlu
Tebel 4.15
Laporan Keuangan
Pabrik Tahu Jembar Manah
2016
Keterangan Debit Kredit
Kas 29.000.000
Piutang 176.400.000
Perlengkapan 286.000.000
Peralatan 174.000.000
Kendaraan 85.000.000
Bangunan 250.500.000
Mesin 100.000.000
Bahan baku kedelai lokal 579.600.000
Bahan baku kedelai AS 547.200.000
Bahan penolong 216.000.000
Hutang 22.500.000
Modal
Pendapatan Usaha 3.789.330.000
Pendapatan dari hasil limbah 28.800.000
Biaya listik 24.000.000
Biaya telepon 11.100.000
Biaya air 24.000.000
Biaya gaji pengelola 72.000.000
Biaya gaji administrasi 20.000.000
Biaya gaji pengawas 117.000.000
Biaya gaji karyawan pemotong 58.500.000
73
dengan standart pelaporan biaya social .Pada laporan keuangan dapat terlihat
kedalam akun pendapatan hasil dari limbah sebesar Rp. 28.000.000,00, dimana
industri ini setiap bulannya menghasilkan sebanyak ±150 karung ampas tahu
dalam suatu bidang usaha terlebih lagi jika bidang usaha tersebut berpotensi besar
biaya yang dikeluarkan pabrik untuk lingkungan atau sosial dalam setiap
tahunnya.
lahan sawah dan sungai akibat limbah cair yang belum ditangani oleh pabrik.
4.3 Analisis Deskriptif Inovasi Produk pada Industri Pabrik Tahu Jembar
Manah
menggunakan 3 dimensi yaitu kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain
Tabel 4.16
Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk
75
pada Industri Pabrik Tahu Jembar Manah. Berdasarkan hasil data keusioner yang
Tabel 4.17
Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Inovasi Produk
Pilihan Jawaban
Total
No Item Pernyataan 5 4 3 2 1
Skor
(SL) (SR) () (TD) (STD)
Dalam proses produksi perusahaan
1 melakukan penghematan bahan bakar 50 4 0 0 4 58
Perusahan memperhatikan
4 keistimewaan produk yang dihasilkan 70 4 0 0 0 74
Total 376
Sumber: Hasil perhitungan
Berdasarkan Tabel 4.17 dan total skor pada tabel di atas memperlihatkan
bahwa besarnya variabel inovasi produk adalah sebesar 376 dengan jumlah 15
sebagai berikut:
376
TB KB CB B SB
105 189 273 357 441 525
Gambar 4.4
Garis Kontinum Inovasi Produk
Sumber : Hasil perhitungan
variabel inovasi produk terletak pada kelas interval baik. Secara detail kondisi
inovasi produk ini dapat dijelaskan melalui sebaran 7 pernyataan kuesioner, terdiri
dan 2 pertanyaan mengenai gaya dan desain produk. Hal ini menunjukkan bahwa
Industri Pabrik Tahu Jembar Manah secara umum telah menerapkan suatu inovasi
produk bagi perusahaan secara baik dan menunjukkan bahwa industri Pabrik Tahu
berikut :
1. Kualias Produk
Tabel 4.18
Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Kualitas Produk
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 10 1 0 0 4
Dalam proses produksi
1 perusahaan melakukan % 66,67 6,67 0 0 26,67
penghematan bahan bakar Skor 50 4 0 0 4 58
F 6 9 0 0 0
Dalama proses produksi
2 perusahaan menggunakan % 40,00 60,00 0 0 0
mesin yang handal
Skor 30 36 0 0 0 66
F 10 5 0 0 0
Produk yang dihasilkan
3 perusahaan memiliki kualitas % 66,67 33,33 0 0 0
dan daya tahan yang baik
Skor 50 20 0 0 0 70
Total F 26 15 0 0 4 194
Sko
130 60 0 0 4
r
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator kualitas produk dapat dilihat paling banyak
responden memilih jawaban selalu (SL) yaitu 57.78% dengan skor 130.
Berdasarkan Tabel 4.18 maka kriteria inovasi produk kualitas produk dengan
jumlah skor sebesar 194 termasuk pada kriteria sangat baik yang berada pada
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah telah menerapkan
inovasi produk dalam hal kualitas produk dengan sangat baik. Dalam proses
terciptanya produk yang berkualitas, selain itu kualitas tahu yang dihasilkan
memiliki kualitas yang sangat baik, hal ini menjadikan Industri Pabrik Tahu
2. Fitur Produk
Tabel 4.19
Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Fitur Produk
79
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
F 14 1 0 0 0
Perusahan memperhatikan
1 keistimewaan produk yang % 93,33 6,67 0 0 0
dihasilkan
Skor 70 4 0 0 0 74
F 5 6 4 0 0
Perusahaan selalu
26,6
2 menambahkan fitur yang baru % 33,33 40,00 0 0
7
pada produk
Skor 20 30 12 0 0 62
F 19 7 4 0 0
13,3
Total % 63,33 23,33 0 0
3
Sko
90 34 12 0 0
r 134
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator fitur produk dapat dilihat paling banyak
responden memilih jawaban selalu (SL) yaitu 63,33% dengan skor 90.
Berdasarkan Tabel 4.19 maka kriteria fitur produk dengan jumlah skor sebesar
134 termasuk pada kriteria sangat baik yang berada pada rentang antara nilai 127
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah telah menerapkan
inovasi produk dalam hal fitur produk dengan sangat baik. Dalam memproduksi
produk yang dihasilkan, mulai dari cita rasa yang dihasilkan, sampai dengan
menambahkan fitur yang baru pada produk, seperti menyediakan sambal tahu
dengan berbagai macam pilihan rasa, hal tersebut merupakan sebuah inovasi
80
produk yang baik, karena akan menjadi daya tarik tersediri untuk pembeli
mencoba berbagai rasa dari aneka jenis sambal tahu yang disediakan.
Tabel 4.20
Hasil Tanggapan Responden Tentang Inovasi Produk Gaya dan Desain
Produk
Pilihan jawaban
No Skor
Item Pernyataan 5 4 3 2 1
. Total
(SL) (SR) (KK) (P) (TP)
Kemasan/Produk yang F 0 0 3 3 9
dihasilkan perusahaan
1 % 0 0 20,00 20,00 60,00
memiliki kombinasi warna
yang menarik Skor 0 0 9 6 9 24
F 0 1 1 2 11
Perusahaan melakukan
2 pengembangan model/bentuk % 0 6,67 6,67 13,33 73,33
produk secara rutin.
Skor 0 4 3 4 11 22
F 0 1 4 5 20
Skor 0 4 12 10 20 46
Sumber: Hasil Perhitungan
yang diajukan tentang indikator gaya dan desain produk dapat dilihat paling
banyak responden memilih jawaban tidak pernah (TP) yaitu 66,37% dengan skor
20. Berdasarkan Tabel 4.20 maka kriteria inovasi produk dengan jumlah skor
sebesar 46 termasuk pada kriteria tidak baik yang berada pada rentang antara nilai
Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu Jembar Manah telah menerapkan
inovasi produk dalam hal gaya dan desain produk namun belum maksimal.
81
Perushaaan hampir tidak pernah melakukan perubahan gaya dan desain produk
terhadap produknya baik itu dalam hal model atau bentuk, hal tersebut
disebabkan karena produk yang dihasilkan adalah tahu, yang mana cirikhas dari
tahu itu sendiri adalah berbentuk kotak, dalam hal ini inovasi yang dilakukan oleh
perusahaan lebih kepada kualitas produk, agar tahu yang dihasilkan mempunya
ciri khas rasa yang istimewa dibandingkan dengan industri pabrik tahu lainnya.
sangat baik, dikarenakan dengan adanya inovasi produk perusahan dapat lebih
Manah
Indutri Pabrik Tahu Jembar Manah sendiri dianggap oleh bagian pengelola masih
tahun karena rata rata pekerjanya pun hanya lulusan SMA, sehingga
manajemen lingkungan.
82
oleh industri Pabrik Tahu Jembar Manah belum dikatakan maksimal karena
masih adanya pencemaran di lahan sawah dan sungai akibat limbah cair yang
masalah lingkungan saja, akan tetapi pada kenyataannya daya saing perusahaan
Table 4.21
Hasil keseluruhan skor
Skor Kriteria
AML 1216 Kurang Memadai
Inovasi produk 376 Baik
Sumber: Hasil perhitungan
83
Pabrik Tahu Jembar Manah termausk pada kriteria kurang memdai dan baik.
Pada kriteria kurang memdai ini artinya Pabrik Tahu Jembar Manah telah
produk yang dapat meningkatkan daya saing dan posisi perusahaan (Rustika,
2011).
84
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan yang telah dilakukan,
lingkungan.
2. Inovasi Produk pada Industri Pabrik Tahu Jembar Manah sudah termasuk
dalam kriteria baik. Inovasi produk di Industri Pabrik Tahu Jembar Manah
inovasi produk yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa Pabrik Tahu
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa saran yang dapat
dikemukakan, yaitu :
dengan cara anaerobik, sehingga tidak ada limbah cair yang terbuang
biaya lingkungan.
misalnya, akuntansi untuk limbah cair agar menjadi limbah yang tidak
mengganggu lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustia, Dian. 2013. “Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash
Flowdan Leverage Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 15, No. 1, Mei 2013, hlm. 27-42.
Anwar, Melita Lukita. 2016. “Pengaruh DAU, DAK, PAD terhadap Pertumbuhan
Ekonomi dan Kemiskinan” dalam jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16
No. 02 Tahun 2016
Bisbe, J., and Otley, D. 2004. The effect of the interactive use of management
control system on product innovation. Accounting, Organizations, and
Society, 26: 709-737.
Gatignon dan Xuereb. 1997. Strategic Orientation of The Firm and New Product
Performance. Journal of Marketing Research.
87
Fontana, Avanti. 2011. Innovate We Can!.Bekasi : Cipta Inovasi Sejahtera
Gunawan, Endro. 2015. Biogas Berbahan Limbah Tahu dari Sumedang, tersedia
di https://www.kompasiana.com/endrogun/biogas-berbahan-limbah-tahu-
dari-sumedang [14/10/2015]
Kotler, Philip. & Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua
Belas, Jilid 1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.
Kusuma,Galih Arif, 2014. “Uji Daya Hambat dari Ekstrak Tanaman Pacar
Air(Impatiens balsamica L) terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas
hydrophila”. Jurnal Ilmiah. PS. Agrobisnis Perikanan UNSRAT, Manado.
Vol 2,No1(2014).
88
________.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 19thed.
Bandung: Alfabeta
________.2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D).Bandung : Alfabeta
Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2013. Research Methods for Business. United
Kingdom: Jhon Wiley & Sons Ltd.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business: A Skill Building Aproach,
New York-USA: John Wiley and Sons, Inc
________.2014. Research Methods For Business. Jakarta:Salemba Empat.
89
90
LAMPIRAN
91
92
93
94
95
Kuisoner Penelitian Untuk Responden
Tanggal :
Assalamualaikum wr wb.
Responden yang terhormat. Dengan kerendahan hati, saya Hanifah Mulyani
mahasiswa semester akhir di Universitas Islam Bandung memohon kepada
Bapak/Ibu/Saudara/I dapat meluangan waktunya untuk membantu saya dalam
menjawab pertanyaan – pertanyaan kuisoner yang akan saya gunakan sebagai data
penelitian yang sedang saya lakukan dengan judul “Analisis Penerapan
Akuntansi Manajemen Lingkungan Dalam Kaitannya Dengan Inovasi
Produk”.
Data ini saya gunakan dalam penyusunan skripsi di Prodi Akuntans Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung. Kerahasian identitas anda serta
hasil penelitian ini dijamin dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Jawaban anda akan sangat berarti bagi saya.
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Masa kerja :
4. Umur :
5. Jenis Kelamin :
6. Pendidikan Terakhir :
96
B. Pernyataan Responden
Petunjuk Pengisisan Kuisoner :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat anda.
Mohon dijawab tanpa pengaruh apapun dan peneliti menjamin kerahasian
jawaban anda.
Keterangan :
SL : Selalu
SS : Sering
KK : Kadang-Kadang
P : Pernah
TP : Tidak Pernah
97
PENGANTAR KUISONER
98
10. Perusahaan meakukan penghematan
dalam pemakaian emisi gas
11. Perusahaan menggunkan kembali
emisi gas yang dihasilkan
Air
12. Dalam proses produksi perusahaan
menggunakan air yang di ambil dari
alam seluruhnya
13. Perusahaan membuang semua air yang
sudah digunakan secara langsung
Pencatatan Pengumpulan Informasi Moneter
Biaya Pencegahan Lingkngan
14. Perusahaan mengalokasikan biaya
untuk penyusutan dan memilih
peralatan pengendalian lingkungan
15. Perusahaan megalokasikan biaya
untuk pengembangan sistem pengelola
lingkungan
16. Perusahaan mengalokasikan biaya
pelatihan karyawan untuk masalah
lingkungan
Biaya Deteksi Lingkungan
17. Perusahaan mengalokasikan biaya
untuk pengembangan/desain produk
yang ramah lingkungan
18. Perusahaan mengalokasikan biaya
untuk pengolahan dan pembuangan
limbah berbahaya/tercemar
Biaya Kegagalan Internal
19. Perusahaan mengalokasikan biaya
pemeriksa proses produksi untuk
menjamin kepatuhan terhadap regulasi
lingkungan
20. Perusahaan mengalokasikan biaya
untuk pengolahan dan pembuangan
limbah berbahaya
21. Perusahaan mengalokasikan biaya
untuk pemeliharaan peralatan limbah
Biaya Kegagalan Eksternal
22. Perusahaan menghasilkan biaya untuk
pembersihan lingkungan yang
tercemar
23. Perusahaan mengalokasikan biaya
daur ulang bahan sisa untuk digunkan
kembali
24. Perusahaan mengalokasikan biaya
99
untuk perbaikan/konservasi lahan
yang rusak
Inovasi Produk
100
101
102
PENGANTAR WAWANCARA
Pertanyaan :
103
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DS.SUKATANI KEC.TANJUNGMEDAR
KAB.SUMEDANG
AGAMA : ISLAM
STATUS : MAHASISWA
NO HP : 082295006157
E-MAIL : hanifahmulyani06@gmail.com
HOBI : TRAVELING
GOLONGAN DARAH :O
RIWAYAT PENDIDIKAN :
TAHUN 2014
RIWAYAT ORGANISASI :
HORMAT SAYA,
HANIFAH MULYANI