BINJAI
TAHUN 2015
OLEH
AMID
14324059
,
TAHUN 2015
PENGARUH TQM TERHADAP PENINGKATAN
BINJAI
Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar
Magister Kesehatan
OLEH
AMID
14324059
MASYARAKAT
TAHUN 2015
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SURABAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU MANAGEMENT KESEHATAN
MASYARAKAT
Amid
Era globalisasi memberi dampak makin ketatnya persaingan bisnis rumah sakit di
Indonesia. Pelayanan kesehatan yang semula banya dilayani oleb pemerintah dan yayasan
sosial, kini telah berubah menjadi salah satu lahan bisnis. Berbagai macam fasilitas
akomodasi layaknya sebuah hotel berbintang dan dilengkapi peralata.n canggih telah
banyak ditawarkan oleb rumah sakit saat ini. Oleh karenanya, untuk tetap dapat hertallan
dalam persaingan tersebut, rumah sakit harus terus meningkatkan mutunya agar dapat
memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi.
Salah satu upaya peningkatan mutu adalah melalui Total Quality Management
(TQM). TQM merupakan suatu sistim manajemen yang melibathan seluruh organisasi
dalam upaya meningkatkan mutu secara terpadu, serta dilandasi oleh prinsip-prinsip
pokok, yaitu: menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan
lapisan organisasi (setiap karyawan) dalarn upaya peningkatan mutu, serta berorientasi
pada kepuasan pelanggan. Seyogyanya jika suatu rumah sakit telah menjalankan TQM
dan dengan demikian berorientasi kepada kepuasan pelanggan, akan dapat mcncapai
ting.kat kepuasan pasien yang
RSUD Djoelham, Binjai sebagai salah satu rumah sakit swasta, yang besar di
Indonesia saat ini, telah melakukan pengukuran kepuasan pasien dengan metode Servqual
pada. tahun 2000. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat
inap di RSUD Djoelham, Binjai adalah 90%, dengan perincian pada masing masing
dimensi yaitu: Tampilan 90,9%, Empati 90,8%, Keyakinan 90,2%, Ketanggapan 90,1%,
dan Kehandalan 87,8%. Setelah dilakukan perbaikan sesuai prinsip TQM, maka dilakukan
kembali pengulcuran kepuasan pasien pada tahun 2001 dengan metode yang sama.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran apakah ada perbedaan tingkat
kepuasan pasien sebe1urn dan sesudah pelaksanaan TQM di RSUD Djoelham, Binjai, serta
memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien pada masing-masing dirnensinya.
Penelitian ini dilaksanakan secara panel survey dengan pendekatan Cross
Sectional Berseri dan merupakan Non Equivalent Group Design. Sampel sejumlah
7orang diarnbil secara Matching Sample yang merupakan pasien rawat inap RSUD
Djoelham, Binjai dari bulan Juli sampai dengan November 2001. Adapun analisis yang
digunakan adalah Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Hasil penelitian tahun 2001 ini
menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap RSUD Djoelham, Binjai adalah
96,4% dengan perincian pada masing masing dimensi: Tampilan 97,0%, Ernpati
96,9%, Keyakinan 96,7%, Ketanggapan dan Kehandalan 95,6%. Dari uji t-test terbukti
bahwa terdapat perbedaaan yang berrnakna antara kepuasan pasien sebelum dan sesudah
TQM
Referensi : 51 ( I 986-2001)
UNIVERSItY OF
TECHNOLOGY SURABAYA
POST GRADUATE STUDY
PROGRAM ON HELTH MANAGEMENT
Amid
The globalization era has given impact on stTict competition of hospital business
in Indonesia. Fomierly, health services has been held by the government and social
foundations, but noviradays it becomes business area. Many kinds of accommodahon
facilities with modern tools has been offered by hospitals this days. To hold out on that
competition, bospitals should improw the quality, so that they can give the hest service
and can fulfil the high demands of society.
Djoelham Hospital as one of big private hospitals in Indonesia, had studied the patient
satisraction on the year or 2000 and the survey showed that the level of patient
satisfaction in Djoelham hospital is 90 % with description of every dimension i.e: Tangibles
90,9%, Emphaty 90,8%, Assurance 90,2%, Responsiveness 90,1% and Reliability 87,8%.
After m.aldng a quality improvement by TQM, there is a patient satisfaction survey again
on the yea.r of 2001.
The objectives of the study are to get description if there is a difference bet-kiveen
patient satisfaction of before and after TQM and to get description of every patient
satisfaction dimension.
The study that had been done is a panel stu-vey vvith serial cross sectional method
and non equivalent group design. About 73 samples Nvhich had takeri by matching sample
are in-patients of Djoelham hospital from ittly until November, 2001. Analysis that had been
used are Quantitative and Qualitative Analysis. The study of the year 2001 had showed
that the patient satisfaction of hospital is 96,4% with description of every
dimension i.e.: Tangibles 97,0%, Emphaiy 96,9%, Assurance 96,7%, Responsiveness and
Reliability 95,6%. t-test analysis proved that there is a significant difference between
patient satisfaction of before and after TQM.
The conclusion of the study is that TQM influences patient satisfaction, so that it
suggests hospitals should continuing to improve their service quality in accordance with
the TQM principles so that can get the optimal patient satisfaction and can fulfil patient
expectation.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Tesis ini telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Tesis Program Pasca
SURABAYA
(xxxxxxxxxxx)
DAFTAR RIWAYAT BIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Amid
2. Tempat ,tanggal lahir :
3. Alamat :
B. R1WAYAT PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih yang
ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Kesehatan (MKes) di
TAHUN 2015".Thesis ini merupakan kelanjutan penelitian di Rumah Sakit yang sama
sebesar besamya kepada Bapak dan Ibu yang telah membantu penulisan Tesis ini .
Bersama ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar besarnya kepada. :
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Penulis
(amid)
Daftar Isi
Abstrak
K.ata Pengantar
Daftar lsi
Daftar Tabel
Daftar Crambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 5
1.3 Pertanyaan penelitian 6
1.4 Tujuan umum 7
1.5 Tujuan khusus 7
1.6 Manfaat penelitian 8
1.7 Ruang lingkup penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Tabel
6.10
Tabei
6.11
TabeI
6.12
Tabel
6.13
Tabel
7.1
Tabel
7.2
Daftar Gambar
Gambar 2.1 : Hubungan struktur, proses dan outcomes 13
CTambar 2.2. : Sasaran pokok program menjaga 15
Gambar 2.3 : Ruang lingkup program menjaga mutu 16
Gambar 2.4 : Hubungan unsur unsur sistim 17
Gambar 2.5 : Sipoc diagram rumah sakit 18
Garnbar 2.6 : Lima dimensi Mutu layanan 26
Crambar 2.7 : Pandangan pelanggan tentang mutu dan kepuasan pelanggan 30
Gambar 2.8 : Kon.sep kepuasan pelanggan 31
Gambar 2.9 : Between customers expectations and perceived service customer 32
(Harapan dan Kenyataan dari kualitas Pelayanan)
service quality 41
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep 43
Gambar 6.1 : Jenis kelamin Responden 64
Garnbar 6.2 : Umur responden 65
Gambar 6.3 : Pendidkan Responden 66
Gambar 6.4 : Pekerjaan Responden 67
Gambar 6.5 : Tingkat kepuasan Tampilan 68
Gambar 6.6 : Tingkat kepuasan Ketrandalan 72
Gambar 6.7 : Tingkat kepuasan Ketanggapan 76
Gambar 6.8 : Tingkat kepuasan Keyakinan 81
Gambar 6.9 : Tingkat kepuasan Empati 83
Gambar 6.10 : Tingkat kepuasan Dimensi keseluruhan / Service Quality 87
Gambar 6.11 : Tingkat kepuasan di RSUD Djoelham tahun 2014-2015 88
Gambar 7.1 : Perbandingan tingkat kepuasan industri jasa & kesehatan 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
diantaranya adalah Rumah Sakit PlvlA yang berbasiskan modal asing dan teknologi
Rumah sakit (RS) Pemerintah saat inipun telah diperbolehkan untuk menjadi unit
dirinya. Di sisi lain Rumah sakit swasta yang berbentuk badan bulcum sebagai perusahaan
terbatas, diperbolehkan untuk mencari keuntungan tetapi tetap harus menjalankan fungsi
layani oleh pemerintah dan yayasan sosial, kini telah berubah menjadi salah satu lahan
bisnis. Berbagai macam tawaran dan fasilitas akomodasi layaknya sebuah hotel
berbintang dan diirnbangi dengan peralatan canggih atau modem. Hal itu memang
dituntut untuk memberikan layanan yang akurasinya tinggi dan tanpa disadari pola
pelayanan ini mulai bergeralc kearah komersial dan kadang kadang mengabaikan
Tanpa terasa era globalisasi sudah diarnbang pintu, hal ini akan memberi dampak
melalui Direktorat Jendral Pelayanan /vIedik telah memulai Program Akreditasi Rumah
2
Sakit dalarn rangka rneningkatkan mutu dan cakupan pelayan.an rumah sakit pemberian
dihubungkan dengan penilaian mutu dimana dengan ditetapkarmya cara cara akreditasi
rumah sakit dapat dilakukan penilain terhadap mutu . Namun sebenarnya mutu itu sendiri
Rumah Sakit mana yang akan dijadikan sebagai Rumah Sakit harapannya. Untuk itu
pemberi jasa layanan Rumah Sakitpim dituntut tidak saja memennhi standariakreditasi
pemerintah tetapi .ijiga harus semakin meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi
tidaklah mudah, karena banyak hal yang rnenjadi keinginaniharapan pelanggan. Hal ini
pun menjadikan sesuatu yang unik, karena menyangkut SDM (Sumber Daya Manusia )
yang ada di rumah sakit untuk menampilkan kinerjanya ya.ng paling sempurna dan sesuai
kepuasan pelanggan terpenuhi. Di sinilah awal visi dan misi nunah sakit harus jelas, di
sosialisasikan, dipahami dan diamalkan oleh selunih karyawan yang terlibat. Sehingga
hal ini menjadi penting bagi pengelolaimanajemen rumah sakit untuk dapat mempertahan
Manajemen harus mampu menjabarkan dalam bentuk strategi rurnah sakit dan
tentu saja harus tnendapat dukungan dari sumber daya manusia (SDM) yang ada. SDM
tidak hanya harus mendukung tetapi juga harus dibekali oleh dasar, sikap , perilaku , dan
peragaan profesionalismenya. SDM perlu memahami era persaingan yang semakin ketat
kualitas pelayanan yang paling prima. Dan untuk mewujudkan ha1 ini diperlukan
komitmen bersama dari seluruh jajaran rurnah sakit mulai dari pimpinan puncak,
shuktural.Hal ini perlu untuk 1ebih memberikan layanan yang berkualitas dan
rumah sakit tersebut, sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan. Salah satu cara
memperdayakan sumber daya manusia yang ada secara aktual dan tepat guna serta
diragakan secara aman, memuaskan sesuai norma, etika hukum dan sosio budaya yang
Mentu-ut Montgomery ( 1985 ) "Quaiity is the exient to which products meei the
requirments of people who use them "Jadi, suatu produk dikatakan berrnutu jika produk
memungkinkannya untuk bereaksi seeara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah
2. Ghost Shopping
Salah sat-u cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah
pembelian produk produk tersebut Selain itu para ghost shopper juga dapat
atau yang telah pindah agar dapat memaharni mengapa hal ini dapat terjadi. Hal lain
tingkat kehilangan pelanggan, jika meningkat akan menunjukkan bahwa rurnah salcit
melalui pos, telpon. maupun wawaneara langsung. Karena melalui surver, perusahaan
termasuk rumah sakit akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara
30
Langsnng dari pelanggen. Oleh karena itu pengukuran yang paling balk didapat
(Zeithamal,Valierie A, Tvlary Jo Bitner, Service Marketing, Mc Graw- Ilill,International Edition ,1996, hal
476)
mengelola suat-u sistim agar dapat memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan mampu
mempertahankan pelanggannya
2.10 KESENJANGAN DALAM LAYANAN JASA
bahwa adanya pola yang konsisten untuk mencapai pelayanan yang berkualitas.
kesenjangan ( gap 1- 4 ) yang menjadi penyebab utama kesenjangan. lial ini sering tidak
disadari oleh para eksekutif tantang adanya ketidak cocokan antara apa yang diharapkan
oleh pelanggan jasa dengan layanan yang diberikan kepada pengguna jasai pelanggan
Adapun kesenjangan ke lima (gap 5), mewakili ketidak c000kan potensial gap 1-
4, yang memperlihatkan kesenjanang antara yang diharapkan dan layanan yang diterima.
Perlu kiranya diperhatikan bahwa apa yang diharapkan oleh pengguna jasa dipengaruhi
oleh faktor faktor antara lain : komunikasi dari mulut ke mulut , kebutuhan pribadi,
pengalaman masa lalu dan informasii komunikasi yang diberikan oleh pemberi jasa
seperti promosi
Untuk dapat bersaing dengan unggul terhadap pesaing lainya, kualitas yang lebih tinggi
harapan yang dibentuk dari pengalaman masa lalu, pembicaraan dari mult ke mulut serta
informasi 1 promosi yang dilakukan oleh pemberi jasa, hal ini akan dapat menghilangkan
L.Berry pada tahun 1985, mereka melakukan penelitian mengenai custorner perceived
quality pada empat industri jasa, yaitu retail banking, credit card, securities brokerage,
dan product repair rnaintenance. Tenlyata dalam penelitian mereka dalam model mutu
(gap 1)
Para personel, mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi standar
atau mereka dihadapkan pada standar yang berlawanan, Contoh perawat rumah
Harapan konsumen dipengaruhi oleh pemyataan yang dibuat wakil wakil dan
iklan perusnbnan .Contoh jika suatu brosur rumah sakit memperlihatkan kamar
yang indah tetapi ketika pasien ti.ba dan menemukan k.amar yang tampak murahan
dan tidak terawat, maka komunikasi eksternal itu telah mendistorsikan harapan
pelanggan.(ga.p 4)
5.Kesenjangan antara jasa yang dialami./ dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Hal ini terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahan dengan cara yang
Untuk mengungkapkan bahwa gap 5 sebagal hasil dari keempat gap sebelumnya yang
ada pada organisasi, maka gambar 2.10 akan memperjelas faktor faktor dasar yang
mempeng-druhi pada model kualitas pelayanan antara harapan (expectation) dan persepsi
secara terpadu. Falsafah dasar TQM adalah perbaikan mutu tems menerus. Perbaikan
tems menerus akan terjadi kalau setiap orang melakukan usaha secara terus menerus
dalam memecahkan masalah yang tirnbul. Walaupun manajemen rnutu terpadu tersebut
lebih cocok untuk perusahaan manufactur, namun telah banyak rumah sakit yang
dalarn upaya meningkatkan mutu secara terpadu . TQM dilandasi oleh beberapa prinsip-
peningkatan mutu.
Menurut Hensler dan Brunell, 1993 ada empat prinsip utama dalam TQM .
1. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas Kualitas tidak lagi
waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk
ke'puasan pelanggan
diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil k.eputusan.
Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan (Feeling).
4. Perbaikan Berkesinambungan
Untuk memcapai sukses, setiap perusahaan perlu melakukan pmses secara sistimatis
adalah siklus PDCA( plan, do, check, aci) yang terdiri dari langkah langkah
Menurut Goetscb dan Davis, 1994 ada sepuluh unsur utama TQM yaitu:
8.Kebebasan terkendah
9.Kesatuan tujuan
terapkan proses logis yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengukur dan
pertanyaan yang berbubungan dengan kelima Gap Service Quality yang telah diuraikan
diatas. Dengan Model ini diharapkan perusaliaan dapat membangun suatau kerangka
Dari latar belakang masalah dan tinjauan pustaka, maka dapat disebutkan bahwa.
Kepuasan pasien merupakan indikator mutu layan di rurnah sakit Kepua.san pasien
merupakan penilaian pasien terhadap mutu layanan yang diberikan dengan mutu layanan
yang diharapkan
Menunit Pansuraman, Zeithamal dan Berry (1990) mengemukakan dimensi mutu layanan
yang disebut dengan Service Quality yaitu tangiblel tampilan, reliabilityl kehandalan,
Setelah mendapat masukan pada penelitian kepuasan mutu layanan awal melalui Total
Quality Managemeni yang meliputi peningkatan mutu terus menerus maka kepuasan
mutu layanan awal akan berpengaruh terhadap kepuasan mutu layanan akhir.
Hubungan antara kepuasan mutu layanan awal dengan kepuasan mutu layanan akhir yang
3.2 Hipotesis
dengan adanya program peningkatan mutu melalui Totai Quality Management. Maka
dalam penelitian ini disusunlah suatu Hipotesa sebagai berilaa "Ada Pengaruh Total
33 Dermisi Operasional
Kepuasan mutu layanan awal adalah respon awal pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian
(diconfirrnation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya)
dark kinerja aktual produk yang dirasakan set-elah pemakainannya. Nenurut Day dalam
Meliputi
Kepuasan Tampilan
Kepuasan Kehandalan
Kepuasan Ketanggapan
Kepuasan Keyakinan
Kepuasan Empati
Caraukur: Wawancara
Kepuasan mutu layanan akhir adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak
lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pernakainannya pasca TQM
Meliputi
Kepuasan Tampilan
Kepuasan Kehandalan
Kepuasan Ketanggapan
Kepuasan ICeyakinan
Kepuasan Empati
Carauk-ur: Wam.uncara
Hasil ukur:
Skor
Kepuasan
0-100%
49
BAB W
METODOLOGI PENEL1TIAN
Sectional berseri, (Sugiono 1999, Dugoni, Lee, and Tourangeau 1996, Conway 1996,
Belli, Shay, and Stafford, 2000 Trochim Human Cornell 2001, PSID 2001) dan
merupakan Non Equvalent Group Design (NEOD), (Notoadmodjo 1993, Sugiono 1999,
Trochim Human Comell, 2001) untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap
pada tahun 2000. Kemudian secara berseri dilakukan penelitian kembali pada tahun
2001, setelah diberi masukan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan mutu
rumah sakit yang sarna dan menggunakan metode penelitian dan alat ukur ( kuesioner )
yang sama. Penelitian Analiiik kuantitatij: yang bertujuan mengeta.hui apakah ada
Ditindak lanjuti dengan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan
Penelitian ini dilakukan di klas VIP & klas 1 lnstalasi Rawat lnap Rumah Sakit
4.3.1 Populasi
Sesuai segmentasi pasar utama RSUD Djoelham yaitu kelas menengah keatas dan
melihat BOR yang tertinggi (85-90%) terdapat pada ruang VIP dan Klas I. Serta
ini dengan mengunakan populasi pada pasien rawat inap Kelas VIP dan Kelas I. Kriteria
populasi dalam untuk semua jenis pelayanan: penyakit dalara, bedah, kesehatan anak,
4.3.2 Sampel
Sampel diambil dengan kriteria yaitu: pasien dengan keadaan umum yang telah
membaik, sadar, mampu berkomunika.si dengan baik dan telah dirawat paling kurang 3
(tiga hari) di rumah sakit umum Djoeham (sesuai dengan Average Length of Stay
(ALOSY lama rata rata. hari rawat di RS). Untuk menghindari bias sampel pada penelitian
Pada penelitian terdahulu sarnpel diambil secara penuh sehingga populasi penelitian
dapat terwakili semua, dengan asumsi bahwa masing masing kelas perawatan adalah
homogen dalam status sosial ekonomi. Pada penelitan tahun 2001 sampel yang diambil
q2 = 1 p2
Dengan menggunakan rumus di atas, dihitungjurnlah sampe1-sebagai berikut :
n = ( 1,96 < 2 X 0,95 X 0,05 + 0,842 ',/ 0,90 X 0,10 + 1,0 X 0,00 )2
(0,90 1,0 ) 2
n =73,3 73 orang
Keterangan :
z 1- et /2 = 1,96
z = 0,842
p1 = 90 %
p2 = 100 %
52
q1 100 %- 90 % =10 %
1 Pegawai Negeri/BUNINT 7 12 % 9
2 TNI 2 4% 3
3 Pegawai Swasta 32 55 % . 40
4 Wiraswasta 14 25 % . 18
,
Pelajar iMahasiswa 3
2 %. 4
I .
. Suinlah 57 100% 73
Data yang dikumpulkan oleh peneliti, dan merupakan data langsung didapat
melalui pengisian kuesioner oleh pasien rawat inap pada Rurnah Sakit
peneliti dan dijamin kerahasiannya. Untuk menghindari bias karena rasa enggan
53
koordinator lantai dan perawat ruangan tidak berada dalam ruang pasien.
Pada kesempatan mengisi kuisioner dilakukan pula pertanyaan apa saja dari 5
dimensi service quality yang masih menjadi masalah bagi pasien (inforrnan)maka
untuk dapat lebih mendekatkan pada sumber masalah dengan wawancara yang
lebih mendalam, dilanjuti dengan upaya uji silang dengan pihak manajemen yaitu
mutu untuk mengetahui sejauh mana menindak lanjuti setiap ada keluhan dari
kuisioner diuji cobakan kepada 10 pasien yang tidak terrnasuk dalam populasi
coba ini .Uji coba ini bertujuan untuk melihat apakah ada pertanyaan
4.4.5 Uji validitas dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa alat ukur tersebut
dapat digunakan pada waktu sekarang dengan kecennatan yang baik. Validitas
adalah tingkatan dimana instrumen marapu mengukur apa yang ingin diukur.,
meliputi :
54
mengkonsultasikannya dengan orang-orang yang ahli dalam bidang ini dan meminta
Criterion Validity menunjukkan gold standar. Kriteria yang disusun ini harus
kesinipulan sehingga pengukuran tertentu mempunyai makna. Pada uji coba kuesioner
ini dilakukan dengan meghitung koefisien korelasi antaara. skor subyek pada itern yang
korelasi Spearman.
4.4.6 Uji reliabilitas kuisioner. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat
dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Pada penelitian ini,
butir butir kuisioner telah diuji reliabilitasnya dengan mengunakan rumus Alpha
dengan hasil untuk pertanyaan pertanyaan dari metode servqual, sebesar 0,9645 di
orang pada penelitian tahun 2015, tingkat kepercayaan 5 % adalah 0,404 maka
pengumpul data .
55
4.5.3 Skoring : pembobotan tiap tiap pertanyaan masing masing variabel yang ada.
Penilaian harapan pasien terhadap pelayanan yang diharapkan, yaitu :
tidak setuju,
setuju,
sangat setuju, b. Penilaian persepsi pasien terhadap pelayanan yang diperoleh, yaitu :
4.5.4 Entry: Memasukan data ke komputer untuk dianalisis.
setuju,
- sangat setuju
kualitatiE Analisis kualiialif ini dapt dilakukan melalui cara induktif, yakni
Notoatmodjo, 1993) Pada penelitian tahun 2015 telah didapat beberapa Eirea
masalah ketidak puasan pasien, pada penelitian tahun 2001 kembali diamati dan
analisis isi yaitu Content analysis berupa narasi, kondensasi dan interprestasi
Analisis ini hanya rnenghasi1kan distribusi dan persentase .dari tiap vOabel
(Notoatmodjo, 1988)
Analisis univariat
Untuk mengetahui garnbaran tampilan rata rata kepuasan pasien
Untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan rata rata pasien sebelum TQM
Untuk mengetahui ga.mbaran tingkat kepuasan rata rata pasien sesudah TQM
57
Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel yang salah satunya
Merupakan analisis hasil clari variabel independent yang diduga mempunyai hubungan
Untuk membandingkan apakah ada perbedaa.n antara dua mean yang berasal dari
dua kelompok yaitu kepuasan awal dan kepuasan akhir, maka dilakukan uji t test (Riono
1992, Notoatmodjo, 1993, Junadi 1994, Sutanto 2000 ) dengan asumsi bahwa :
Adanya homogenitas varians atau standar deviasi pada kedua kelompok tersebut
yaitu pada penelitian tahun 2014 dengan tingkat kepuasan setelah TQM yaitu pada tahun
2015
5
8
MxMy
n1= Jumlah sarnpel variabel pasien awal n2= Jumlah sampel variabel
pasien akhir SX= Standar deviasi variabel kepuasan awal Sy= Standar
deviasi variabel kepuasan akhir
TQM(kepuasan akhir)
a =5% Ho gagal ditolak bila p value > a 1 10 ditolak bila p value < a
-
59
BAB V
GAMBARAN UMUM RSUD DJOELHAM
RSU Djoelham adalah RSU tipe B (< 200 tempat tidur), terletak di
xxxxxxxxxxx
60
Pada akhir tahun 2015 RSUD Djoelham, Binjai telah mempunyai kapasitas 169
tempat tidur dengan staf medis sebanyak 226 dokter spesialis dengan berbagai
subspesialis. RSUD Djoelham, Binjai juga mempunyai Komite Medis sesuai dengan
Universitas dan sudah ditanda tangani pada tanggal 7 Oktober 1995, untuk lahan
pengalarnan kerja di Rurnah Sakit swasta bagi calon Dokter Spesialis Penyakit Dalarn dan
Anastesi dalam progarn Pasca Sarjana. Kedasama lainnya denagan RSCM, RSAB
Harapan Kita, RS Jantung Harapan Kita, RS Dharmais dan Rumah sakit Swasta lainnya
yang menjujung nilai etika, setara standard Internasioanl, yang dipereaya pelanggan dan
Misi yang diturunkan dari falsafah dan visi tersebut telah mengupayakan :
C. Sarana Fisik
RSUD Djoelham, Binjai berada diatas tanah seluas 6.000 m2 dengan bangunan RS
1) Lantai basement untuk kedai kopi, kantin, administrasi, dapur, gudang, ruang jenasah,
Serikat Pekerja RS
2)Lantai satu untuk pelayanan gawat darurat, rawat jalan, penujang medik (Apotik,
3)Lantai dua untuk kamar bedah, perawatan intensif (1CU), hemodialisa., puasat
check up, ruang rapat, kantor direksi PT Kosala Agung Metropolitan, Direksi RS
111 2 14 8 16 17 2
IV 2 18 12 5 - 2
V - 2 4 ' 22 12 1
jumlah 5 _ 37 26 35 29 5
Tabel 5.2
Jenis dan Jurulah Tena a ker a RSUD Djeolaham
Jenis Tenaa Full time Part Tirne Tamu Jumlah
Dokter spesialis 9 125 92 226
1
Dokter Urnurn 15 0 15
Dokter gigi . 0 18 0 18
Perawat 187 S 0 195
Bidan 14 -1
0 16
2
Paramedikrfelaiisi 91 9 0 100
.Apoteker 2 0 D 2
Sana. lain , 6 0 0 ' 6
Non Medis , 255 12 0 267
JUMLAH 579 174 92 845
BAB VI
HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian
rawat inap meliputi kelas VIP, dan kelas I berupa pengisian kuesioner yang berisi
pasien masuk yang memenuhi kriteria sampel yaitu : usia 15 tahun ke atas, dalam
dirawat sesuai atau lebih lama dari 3 hari rawat nunah sakit Pengisian
Data Pasien
JE N 1S KE LA M 1N RES PONDEN
R IA EIW AN1TA :
W A N1 ITA !u]P RIA
6% 54%
Gambar 6.1
Jenis Kelamin Responden
Pada data di atas terlihat bahwa responden lebih banyak wanita sebesar 54 % dan
pria sebesar 46 %.
69
dijalankan dan fasihtas RS IvIMC pun telah berkembang pesat Selanjutaya oleh
tampilan no 5 yaitu ada brosur / bahan informasi di. RSUD Djeolaham sebesar 97,8 %
dan dilanjuti no 2 sebesar 97,1 yaitu sarana,kursi tunggu ,WC bersih dimana berbeda
dengan penelitian tahun 2000 dimana paling rendah pada no 2 ird dengan nilai
terendah 87,4%dengan no 3 yaitu bangunan yang menarik, indah , bersih sebesar 97,8 %.
Pada penelitian tahun 2001 terlihat bahwa fasilitas & peralatan mengalami peningkatan
yang sangat tajam . lial ini sesuai dengan wawancara pada pasien dimana tidak
"Masalah fasilitas seperti parkir st.dah lebih baik dibandingkan tahun yang laiu ,
RSMA/IC yang memba-wa mobil wituk parkir diarea parkir yang telah disewa oleh RS
It4MC diluar RS IL&IC . Dengan demikian pasien akan lebih leluasan parkir mobil
"Pada awal Bulan Agustus kami diwajibkan untuk memarkir mobil diarea yang telah di
sewa oleh Direksi, dan nanti pada bulan Desemberkaryawan dapat parkir diarea baru
di.s.ebelah RSUD Djeolaham , .s.eperti dokter iihat sedang dilakukan tahap peyelesai
lahan parkir"
70
Petujuk arah RSUD Djeolaham sudah mengalami peningkatan yang sangat baik hal ini
dapat diketahui selain dari infoiwawancara dengan pasien yang merasakan sudah cukup
" Petunjuk arah sudah cukup dok , karena sudah lebih banyak dan ciapat terlihat"
"setelah mendapat masukan dari penelitian jusige pada bulan Agutus 2014, threksi
memrevisi tim panitia peningkatan mutu pelayanan RS yang dimulai pada tgl 29
September 2014, salah satu program kami adalah peningkat petzinjuk arah RS
Brosur & bahan inforrnasi sudah semakin lengkap sesuai pengarnatan peneliti maupun
wawancara dengan reponden pasien yang tela.h merasa puas dengan semakin banyaknya
"kalau brosur sudah cukup dok cukup memberi infonnasi pada kami"
"kami mengetahui banyak sarana & prasarana dl RSUD Djeolaham juga Hak kami
Dari segi sarana berupa kursi tunggu pasien rnaupun WC, yang banyak dikeluhkan pada
penelitian tahun 2000, ternyata pada penelitian tahun 2001 telah rneningkat pesat baik
"kursi tunggu sudah lebih banyak dari pada tahun ialu sudah ada disisi kiri dan
kanan lantai dasar dekat kasir rawat jalan dan dekat apotik "
" kami biasanya pk 08.00 pagi melakukcm pengechekan yang dilakukan oleh kasie
non medik yang akan keiiiing memaniau kebersihan sarana dan prasarana, jika ada
"kordinator ckaning ser ice biasanya kami ikut sertakan dalam rapat rutin yang
kami lakukan , dening service kami ini merupakan rekan / mitra kami yang baru "
Bangunan rumah saidt saat ini sedang dilakukan renovasi jadi sesuailah jika tingkat
kepuasan terhadap banguna rumah sakit kurang baik jika dibandingkan dengan kepuasan
dimesi Tampilan yang lain , tetapi jika diamati lagi telahbanyak perubahan yang menarik
dari RS IVELVIC, termasuk pemasangan marmer di depan lift, pemasangan piranti didepan
" RSUD Djeolaham sih sudah bersih dok cumakan ini bangunan iama "
"Di RSUD Djeolaham kami sekarang ada tim renovasi yang dibawahi langsung
direksi RSUD Djeolaham yaitu xxxxxxxxxxx selaku ketua tim dan secara rutin
melakukan rapat tiap hari senin dan kamis dihadiri oleh seluruh panitia yang terdiri
dari seluruh bagian terkait. Jadi pada renovasi ini .Yelain mengikuti ternd yang ada
juga memantau keinginan pasien dan juga dari segi keselamatan pasien"
72
Dimensi Kehanclabut
Tahel 6.8
Mutu Layanan dimensi Kehandalan
Perbandingan kepuasan _pelanggan pada dimensi Kehandalan df RSUD
Djeolham tahun 2014-2015
NO DilvIENSI KEHANDMAN Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan T-Test
i
Tahun 2000 . Tahun2001 P value
1 Teliti,hati hati,te at waktu 87.2% 95.3% 0.00000001
2 Memberi solusi masalah 86.9% 95.3% 0.00000001
3 Diagosaiprognosaialternatif 87.9% 96.0% 0.00000001
4 Meneran kan tindakan 90.2% 96.0 k 0.00000001
Menerima/ meicryani cepat 86.2% 95.2% 0.00000001
Tindakan sesuai prgsedur 88.5% 95.6% 0.00000001
Rata- rata 87.8% 95.6% 0.66000001
Gamhar 6.6
n im ensi
Kehandalan
,_ .,
980 i,-- ' 1 2 . - . , , . . , , . i I T. ~ 1 - _ r i i _ - .tirtp,_ ,.,!:,__._.1 i .. . .._. . s.=., ,i.. , , ._,C,
t;' U. -
5 ,,,
. .... --,--
:
Ir
-
^-, L - 7M-c.. . .- I 4.1ffr.
-..1.-ii -ro.i,,Q:I.F
940 ,-- ,
-17 4W,, . 4ff .. - ,
" --r-__ .rn -. , 4 :
1 . kr'R..'i 17.6 trr. I -
920 7.
?
ri". -,-..- ..
1
...C-i-$.1-,W--..,
i
' , -4-:".=-'-1.= 41 .......
900 . 1 ~ ~
. .
,,,.,...--
trim,- -*- i j - : - i': ' - . : 7 ! '" " " " - - " - - , - 7 - WL 'O
'r" _,,,=:Isi .i '---- --',17-gi _-=1:7-:: ,=..--.7,m--,,,,,,,- ,::.--L ,
--.2,8-4`17.5.
- `- -
." ...P-L.---FrIJ_-,,,L. ._Parcr.- ,
.. .- - F.: u.,---- -,L.i.T.---n---..-n:-LST-7r---:-=' .-~i -n -
e.= W A'' - " .-..=. 1-.-
880 .i.,_n ,--....--
,.....:,- .
-','," j
, ex,,g, - .'-", ..7LITITITIn.-..
-''''.:4..1'"
i _
!' l'-j..-7,-ir. '''rTi-r'i
..,.."47=- ,-....,,,:,,.....,,.....7"----.*
,
860 L'i '41j--
. ' '
. . ;'.4'r ' "
840
: = L r ' " I ' L L ' P ' ; ' : : j 3 rI 0
' .-
-, , -L-&-th'
- r. ------- := .
.7_ ,._ _=._
- - - -
_,
; 1
= . . Fr - -
.._ -J_,-_.-7,,._. -L. - - -
--.,m,,-
820
'L
800 :nr:,:= :'-6--.-..-,_.-- --,,.--,....- .....=2-,.,17..L.---=_-,=-_-...=-,.--,..u.,:..,..., ,
r.:,..ij,:::;:. ,.,-,,,,,,,,...,i.,,,,,, ==2,........,-. ----,': :.-..,. . . .' - ,
1 2 3 4 5 6
diagnosa, prognosis dan alternatif pengobatan yaitu sebesar 96,0 % berbeda dengantahun
lalu prosedur diagnosa & alternatif pengobatan meningkat sangat tajam Tingkat kepuasan
berikut sebesar 95,6 % pada no 6 tindakan sesuai prosedur kerja Dimensi kehandalan
73
berikutnya adalah no 1 yaitu Tenaga medis teliii hati hati, tepat waktu dan no 2,
tenaga medis memberikan solusi masalah yang dihadapi pasien sebesar 95,3 %.
i
Tingkat kepuasan terendah berada pada rio 5 sebesar 95,2%, yaitu tenaga rnedis
menerima dan melayani dengan cepat. Jika diarnati dari data diatas Dimensi
Kehandalan RS MNIC terlihat cukup baik, hanya saja dalam melakukan tindakan Tenaga.
medis perlu lebih cepat dalam menanggani pasien, dikarenakan ada keinginan dari semua
Pada Dimensi Kehandalan ini terlihat bahwa kehandalan dalam menerangkan tindakan
tetap merupakan tingkat kepuasan tertinggi, hal ini dapat diketahui bahwa dari
wawancara dengan pasien ternyata hampir seluruh pasien mengatakan bahwa sudah
cukup diterangkan tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat
"biasanya sth sebelum suatu perawatan dikasih tahu dok apa apa yang mau
dilakukarz oleh dokter atau pera-wat"
"dalatn setiap pergantian perawat pasti ada penjelasan tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter pada pasienrya, jadi jika akan dilakukan suatu tindakan
setnua perawat yang bertugas tahu apa yang akan dilakukan pada pasien
tersebui"
"Selain ada dokter yang mera-wat ditiap lantai ada dolder koordinator lantai
yang akan berkeliling pada pagi hari untuk mengunjungi pasien ,sehingga jika
pasien ingin betanya atau mengelauhakan sesuatu dapat langsung bertanya pada
dokter tersebut"
hak pasien dan dprientasi pada pelangganipasien bagi selumh tenaga medis di RSUD
Djeolaham
" wItuk diagnosa cukup diberikan dengan baik dok , ya kita jadi tahu deh apa
penyakit kita ''
"kalau disini biasanya diagnosa boleh dijelaskan kepasien sudah tnenjadi
kewajiban bagi katni uniuk menjelaskan bagi pasien dsebagai bagian dari hak &
Kehandalan dalam tindakan sesuai prosedur sudah tejadi peningkatan kepuasan pada
"iindakan disini cukup tepat seperti pasang infits tidak bengkak "
Djeolaham "metnang saat ini telah membentuk tim revisi standar operasionai
Dimensi Kehandalan dalam ketelitian ,hati dan tepat waktu sudah terjadi peningkatan
kepuasan yang didapat berdasarkan pengaman maupun informasi yang diberikan dari
informan
"pelayanan dokter cukup teliti dan hati hati , c-utna kalau hasil lab kadang
disampaikan pada pihak terkait , contoh jika hasil lab latnbat pasti langsung
75
ditanyakan pada bagian lab , jika karena alatnya rusak langsung di koordinasikan
Kehandalan dalam membantu mengatasi rnasalah yang dihadapi pasien cukup meningkat
jika dibandingkan dengan tahun lalu ,herdasarkan wawancara pada paisen maupun pihak
manaj emen
" kalau ada masalah yang kita hadapi biasanya koordinator pera -wat(kasie
"sudah menjadi tradisi bagi kami untuk mengunjungi pasien pada pagi hari
Kehandalan menerima dan melayani meskipun telah terjadi peningkatan kepuasan tetapi
pelayan dokter sih cukup baik dok , ciana kalau dipanggil perawat memang
" kami selalu berupaya dengan melakukan rapat kepera -watan secara rutin
termasuk menyebutkan pera-wat terbaik versi pasien atau terburuk versi pasen ,
tapi kendaia manajemen kalau pasien lagi penuh sedangkan jumlah perawat
Gambar 6.7
Tingkat kepnasan Ketanggapan
980 : :- --
;,",._--'' "T._:__" ' ' " W --- 1
.- .Kr.-:711 ' 6.1~r jek-(7 ,1g - -~=e, :9 Tnr...:-.!-`?=.
960
w
-
, :ZIW
.7"-Wrii._ 11
1
,AjeL:'' ~" 1'170Z5Ze~.7
' " ',:f " ~ .
1 -4-
. ,= -
-_
= - - ---
, , ,
L D ---. ;461, 4,-..._
, 1'.1r r-L'_?:,.i '..7-:L"1.".:Lgtii-FISTS-2,..":104...-..4:.F:
-='''''-J. =" , V'..,r1-.-.E
---, , ,
!,_
= 1 ,- 5,-,5... - ',.. .11,
1 -
'.'--, .' ,.. .- = "`--,-,1-T'--
..,
940
..IL.
,,, -
....3L-.:L'-i,-r7.1
:1'=1"..:!=
.:._,,igpi_.'' 1.:4 ;A=IR_. r
_Id"."4 ,,. -rmui: ,:::_,--- -,--ir____=,
. .L.-.7.-7-
7.:L-_,-- .:-)bi,
, , 7 , -- --171-
,, , ,-
920 __ r ,_ ,L.-z:r.,.. . .
--1. ::7--":" =1 r
. ~, ,.. L Lr_ _L .F .._:,..--24:2;:
4
- -- 1 1:
~N. _- ." ~ =..
, =CL _ F5,.7.1.r_ .5=E7.2= __ - _..?-2.[AT-.1.1r.,mi_T:
7 - -
900 .... ...
th.,'ZIiir , , ,
- '-' -. 4 '
- - ,
, =r4-'-, :[ . _, _1 r -""L"""
.t
..~.~haWip,I: -.- - -V , IL - rP , ,-.-,r .rrr_zr:Erimn.,17-!-.71S- -."- 9
1~ N .. Ll !;,_,."'r ;_, : .
-
ui ,r, : .1' I.'- - -
880 -
- . , , , i r . g / _ ""ir -....,....:,......-,..,.. __=,,
- - - -',..--
....-xstve.r... ..:- M.
....4,J.,: 1
.,..L.
, =r , ,,
, i !;.1
,
=_,.__...........,. _..r 5L' .: i R.....:,:, r-okr_.j. .... =tg '7.,,
- -. -
- -2 , - , ,-- - - - , 7 ,
840 j,?-rtlFrrE'.2W=Z_' =,, :. .w- .g,r 5- Zz.-!!rZ _:r_F.-:' - __[ . . -7 . , -7.
-
i '-w.E.2.WL:::r;',1' .-.-r= '': F:I.:'
-
_-::::"=1,,f...'4"1'...,r,:[,.:!,:?
,....5_--.nr:2.!:
;!,.1.,1,.L,._ -
,_-___,r~..
,
.-. ,-.,'.:_.,L, .E.:'" .'_"4,'MMWr rl_4LL:_IJat--l=L ~p':..r,,n, ._;..17.,!,..1=7.-,:7=. -1,-.,',1
.1 H2 F41".", , , .
r,,uTP ,L-1-....:-....:I-"kr
__P-..r1,1'-'`..Lth,;
..L21...4
r
Wril -'i::=..1- =-
:l.:11, 2,E--7--,,4
' , U 1- i':'".;$2,' -- 4
B20 L',-.'
ri5,.: - E,zA ; __;1.40 ,i ,;..i...: . ,,
,,,--,....!:-d .)..kr314:,:=-,-: :.:'[.. '"' :: :
- -
iirrgrr TI-W-7:-.-~1.1="E -1-
i-ri-,-7,7=-:--;.,..---P.t=r,..-,,,-P-'.%rr. ,
7-.4M-=.n..L.f:ILW!:::-,, , ::
h .
1 2 3 4 5
ditemui pada no 1 sebesar 96,3 % yaitu tenaga medis memberikan inforrnasi sebelum
medis menanggapi keluhan pasien, sebesar 96,1% disini terjadi peningkat yang cukup
tinggi dari penelitian tahun lalu yang menandakan bahwa tenaga medis RSUD
Djeolaham lebili."
77
yaitu Tenaga medis siap membantu pasien ,serta .no 4 dimana tenaga medis
mendengarkan keluhan pasien dengan tingkat kepuasan sebesar 96,0%, disinipun terjadi
peningkatan yang sangat tajam. Tingkat kepuasan terendah pada no 6 sebesar 92,9%
terdapat pada tenaga medis melakuakn tindakan cepat & tepat pad.a pasien gawat darurat.
Secara keseluruhan Dimensi Kehandalan cukup memuaskan pasien hanya saja perlu
ditingkat pada penanggan pasien agar dapat lebih cepat dan tepat terutama pada. pasien
CTawat Darurat hal ini memang telah menjadi Trend tersendiri dari seliap pelanggan dari
"biasanya sih sebelum suatu perawtan dikasih tahu dok apa apa yang mau
"daiam setiap perganan perawat pasti ada penjelasan tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter pada pasiennya, jadi jika akan dilakukan suatu tindakan
semua perawat yang bertugas tahu apa yang akan dilakukan pada pasien
tersebut"
"Selain ada dokter yang merawat ditiap lantai ada dokter koordinator lantai
yang akan berkehling pada pagi hari untuk mengunjungi pasien ,sehingga jika
pasien ingin betanya atau mengeluhkan sesuatu dapai langszezg bertarya
d'jika ada keluhan dari pasien tentang lambatnya pelayanan atau dokter
disampaikan pada pihak terkait contoh jika hasii lab lambat pasli alngsung
" kami selalu berupaya dengan melakukan rapal keperawata secara rulin
termasuk membalzas jika ada keluhan dari pas.ien akan disebutkan secara spesifik
" kalau ada masalah yang kita hodapi biasanya koordinator perawat(kasie
"sudah menjadi tradisi bagi kami untuk rnengiuzjungi pasien pada pagi hari
tahun 2015
"budaya lain yang telah dikembangkan oleh manajernan RS71411/1C selain telah
terbiasanya karyawan dengan visi & misi juga telah dikembangkan budaya yang
menyatakan bahwa setiap keluhan (complain) adalah suatu pemberiaril hadiah yang
" kami selalu bergpaya dengan melakukan rapat keperawatan secara rutin
termasuk rnenyebutkan perawat terbaik versi pasien atau terburuk versi pasien ,
tapi kendala manajemen kalau pasien lagi penuh sedangkan jumlah perawat
" disini kami sudah membudayakan cuslorner service seprti ini dok yang haru.s-
dibaca dan dihafalkan "
Ketanggapan dalam melakukan tindakan medis oepat dan tepat terutarna pada pasien
gawat darurat, pada dimensi ini meskipun telah etrjadi peningaktan tetapi masih
menduduki. rangking terakhir. Dimensi ini masili rendah dikarenakan masih kurang
optimalnya pelayanan dokter dibagian gawat darurat dikarenakan banyaknya dokter jaga
yang bergantian sehingga terjadi banyak variasi tindakan / prosedur juga banyak pasien
yang masuk tidak melalui gawat darurat tetapi langsung dirujuk dari dokter .
"kalau saya langsung masuk ke RSUD Djeolaham jadi tiadak begitu tahu prosedur
di
ipelayanan dokter di gawat darurat sudah cukup baik dok, cuma kurang cepat
dok"
81 ,
Dimensi Keyakinan
Tabel 6.10
Mutu Layanan dimensi Keyakinan
Perbandingan kepuasan pelanggan pada dimensi Keyakinan di RSUD Djeolaham
dari tahun 2014-2015
NO DrIv[ENSI KEYAKrNAN Tingkat Kepuasan Tingkat Kepu.asan t-test
Tahun 2000 Tahun 2001 P value
Ketramyitan medis 91.6% 96.7% 0.00000001
2 Lab,Rad,apotik melayani 90.7% 96.3% 0.00000001
meyakinkan
3 Sikap ramah, sopan 90.2% 96.4% 0.00000001
4 ProtaftMedical record lengka e 90.7% 96.7% 0.00000001
Keamanan,keselamatan RS 89.3% 95.6% 0.00000001
k #1,4?
, , -, - - - -,
1000 .._.7-r_cl--..1- , ,:rm
i_r_,:-:; :-..1.-4
' --. - - dr. , ...! ii,:-,i-_ .j-ir-.,.- - ; -gr... - ` . c 1_._m#=__
. ,,
.1 -Ori
, :....J/A.,..-- . 17124rf--..... -''
- - -- -
..
- .,
.
- ' 1. 1 1 .!
980 -L -:[.:',..#T , 1 r_L_ L.1-ii li ----'
s
'- LF
:t- .. ":4T[1.
,- ' 1
..?r,Eg ;"! E,4_ ,1. ,..~ ..?f,4,....442.L, W.," .p_rF: 17 :(g4 t.j.,ilL,gr.1,2,,....,
11- .
' ,," i,
'-'-,-
--.
,'.:1".=-1^,..-1 "L '- . .7.4'' . --,:.4 -
:~~~..,
.i.jUij-W-
- 1 1 . . . . . . . . . . . r . -. .7; 7 2r %
. L " - ; : ; . M i- l .=T=. . . . .. 7
W i , " . 1F, 1I .- -i a. ._ 1
r,=rL,,~,,t-.rEIL
960 =.-R,...., .,17
- .
840
1 2 3 4 5 6
Gambar 6.8
Tingkat Kepuasan Keyakinan
sebesar 98,2 % pada no 6 yaitu penyajian dan kebersihan makanan RSUD Djeolaham
Pada penelitian ini terliha peningkatan yang sangat luar biasa pada dimensi no 6 ini di
karenankan pada penelitian tahun lalu dimensi keyakinan ini menduduki rangking
tereendah Diikuti no 4 yaitu ada prosedur tetap dan medical record yang meyakinkan
sebesar 96,7 %, disinipun terlihat adanya peningkatan yang tinggi dari dimensi keyskinan
82
bersikap ramah, sopan dan menghargai pasien diman tenaga medis meyakinkan dalam
ketrampilan Klinik. Diikuti tingkat kepuasan sebesar 96,3 % pada no 2 yaitu tenaga
medis melayani dengan meyakinkan di laboratorium, radiologi & apotik. Keamanan dan
keselamatan gedung RSUD Djeolaham pada no 5 cukup memusakan pasien dengan nilai
95,6%. Tingkat kepuasan Dimensi Keyakinan yang paling tinggi didapat pada
penyajian makanan, hasil penelitian ini sangat menarik dikarenakan pada tahun yang lalu
il makanan disini cukup baik , cukup enaldah bagi kami yang sakit"
" ha.sil penelitian tahun lalu dipresentasikan pada seluruh karyawan RSA/B4C,
Keyakinan pada ketrampilan dan pengetahuan tenaga medis disini telah terjadi peningkat,
sejalan dengan upaya peningkatan pengetahuan & ketrampilan dokter maupun pera.wat
dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sepetti akademi maupun saijana,
Keyakinan dalarn protap & medical record telah meningkat juga sejalan sdengan
"kalau masalah prosedur dan arsip pasien , menurut saya sih sudah cukup baik
dok"
" salah satu tugas panitia peningkatan mutu RSUD Djeolaham adalh
lebih aktual"
83
B Dimensi Empati
Tabel 6.11
Mutu layanan dimensi Empati
Perbandingan kepuasan pelanggan pada dimensi Empati di RSUD Djeolaham
dari tahun 2014-2015
t-test
, Z c)
Gambar 6.9
Tingkat Kepuasan Empati
Dim ensi Em pati
1000
' H r .
,
980
-
"
960 I
940
920 :="" rr . W T M 1 7 4 -
=
900
840 r,d.r . . -
-_r---.
p_
.
: .
.
820
2 3 4 6
Pada tabel 11 dimensi Empati dapat ditemui bahwa tingkat kepuasan tertinggi
terdapat pada no 6 sebesar 98,1% yaitu yaitu menghargai & memberikan kesempatan
oleh no 4 sebesar 97,4 % yaitu pelayanan sesuai keinginan & kepentingan pasien.
Tingkat kepuasan sebesar 96,2 % ditemui pada no 2 yaitu memberikan waktu pelayanan
yang sesuai, diikuti oleh no I yaitu memberikan perhatian khusus pada pasien sebesar
84
96,2%. Terakhir tingkat kepuasan terrendah sebesar 95,9 % didapati pada no 5 yaitu
rnemuaskan dan perlu ditingkatkan ten.rtama pa.da perhatian khusus pada pasien .
Pada Dirnensi Empati diadapat nilai tertinggi pada mengahargai dan memberi
kesempatan untuk beribadah, cukup menarik penigkatan kepusan pada dimensi ini
dibandingalm pada penelitian tahun lalu yang hanya menduduki rangking ke 4. Pada
penelhia.n tahun 2001 telah banyak ditemui peningkatan termasuk arah kiblat yang
banyak menjadi keluhan pada tahua 2000, tidak ditemul lagi pada penelitian 2001
persis k42yak di hatel hatel , karena kami suka binggung arahnya nih dak"
"tim renovasi yang diketuai oleh direksi & direktur pengembangan seidu
pelayanan "
Dimensi empati yang menduduki rangking kedua diraih oleh dimensi ernpati pada
mengahargai pribadi pasien, berbeda pada tahun lalu dimana ditemui 2 pasien yang
mengeluh dalam penghargaan pribadi yang kurang diberikan oleh tenaga medis. Pada
" dokter dan perawat cukup mengahargai pribadi kami selaku pasien ,dok"
"apabila ada keluhan yang menonjol bisa saja dilakukan rapat CTIO agar dapat
Dimen.si empati pada pelayanan yang memahami kebutuhan & kepentingan pasien,
ii
cukuplah perawat disini memahami kami sebagai orang sakit"
Empati dalam memberikan aktu pelayanan yang sesuai juga "pelayan dokter sih waktunya
cukup baik dok cuma kalau dipanggil perawat memang kadang kadang suka lama
juga "
..,
Dimensi Empati dalam memberi perhatian pada pasien, pada dimensi ini terjadi
peningaktan yang ulc-up tinggi dari rangking ke 6 pada penelitian tahun 2000 menjadi
Dimensi empati ang terendah didapat pada kebutuhan dan keinginan pasien , pada
penelitian tahun 2001 memang tidak ditemui ada keluhan yang berarti pada dimensi
empati ini, memang untuk memenuhi keinginan tiap pasien memang merupakan kesulitan
"kalau metnahami kami sih sebagai pasien cukuplah tetapi untuk memenuhi
keinginan kami sevcar pribadi saya rasa susuhjuga buat rumah sakit ini
"orientasi pelangan dan pelatihan costumer ser ice menag dilakukan rutin tapi
kenda I pada jumlah tenaga kesehatan dan juga bervariasinya sij -at dan karaketer
DimensIKeseluruhan
,
980
980
i . 4 9 -
2
-:
=--,E:-,,&_~...
=, ......................
-.-=`'.
-
940 "."----- ,,
,i,,9.g.i...., _,,._.,,z,..,...u.,13Lis,. L_
-k,t:,,,.,
1
w -
r
- R-.. ,d
---.1;7 :--- -.- ::-6.z.v ..~17=3:;.......-
J5 ,
-1
900 --.1. :.d
i '''' ," - ,.-
lA .... ;=:. .1:= . ,.,7-;,,- -
- . ; :Jw-.77=k-_ -
. ,7:,:. .,.4-__ . - -----".."
- rj'i ` 5 '~ " ~ . W1.2 ,:,.:. '''. . ';.;r1,TOL.L-i-MEEf'.. :=,71"fr"
-
' .7:::-.--. , - .
, ,
1 --- 7,,- ffts ..i.2:-,w.:. uPpi9 ---
,', ..k
. - i. g. - - ., -' ___-.7.A~--_-.--'-'-''''' -"' -.
1
880 . n 1 . 4 -.'
, -
860 47.,,,._,,...,_:_,~r ,;Th r, Er7.7191ra ]r,:"9,
- - -r.__- '. 51"-. L= -. ..
, ,in, r1F
, ru l T .!. ,:]
.;_s_r', .
... imAn- - ft- -
.' .1~n.%. W+.1- . F .....- - 7 . t ,R -
--.r.W
.W I I-MW
:''' ....- '''',17:--=-gr----
TrrirTh _,,.. __ ..-,-.._=,--,F -- ...~. zL-g___... _, .....ii - -- : 7- . :!-- -- 1 1 r";
r -- =
11
4 1 ,- - T H 2 0 0 0 2001
Garnbar 6.10
Tingkat Kepuasan Dimensi Keseturuhan
Dri tabel diatas terlihat jelas bahwa dimensi tampilan RSUD Djeolaham
paling rnemuaskan pasien dengan tingkat kepuasan sebesar 97,0% cliikuti oleh Empati
sebesar 95,6%. Pada penelitian ini terlihst terjadi peningkatan yang sangat tajam pada
Tabel 6.13
Perbandingan tingkat kepuasan pelanggan di RSUD Djeolaham dari tahun 2014-
2015
Tingkat kepuasan tahun 2014 Tingkat kepuasan tahun
2015
Kepuasan pasien 90.0% 96.4% .
Disini terlihat bahwa telah tedadi peningkatan yang sangat tajam pada mutu
.
._"".._.-' :'. '.=-_,__.._.__i=i,--",r.zo.7-i=,. _.,..._." : 1.111.1 -,:,,,,.
w.~~- L.W
- .LJ.m.:,. ...._
T.,7, n.,, f.: .
.,-.. ,- -.:A.= -1,-." 1 =
- - -
.,.1-
980 2
--7 - - ..:.....
- .
-
1
";irkN4 1 =, , r4M .,,.'? ;j5+ , - 24 . - 1 1 '-il'"
: -
--
.
'-'''': ".71::-L"~ 1 =
1- - -
_ . . '__=Fr'-W".,'W =4.;
________
: : .- fii;iii.-P mn PAJ.r:: r .1 n=i 5. , -
". --
] ,-- 1
'=?Zir:1==,1!"...----
:.....:' 1 :=1 =!: ' ,,,woqrwin:
-2.2 ,
"~
9T- 1.1:5.1 W.1, ;r_iral-._.,, nitrp-- Yr:
-,
_.-- .,,::-,._.7__7-r,_.:.:;-:t:_,-... .i..1.m
, , 7 -4 - --
960 ,,--.
n
,, ,---;-=, -?-1. .
',,---=__- -...5.-,,_=-,s.=.,- ,,,L=.E-1.7r.:; . ..]-:,...................................... __-_-_,p-".---- .. ..r._::.,,, _Em----,..-..:.-- , ,.c
11,,
- , "..---.2;,
. ,-,-T,,,i1:::;,,-...k.-',.,.:..:. ____..,.9p1.7- r~,9--m "i.".2iLr.-W.LALr:.;..ii
940 ;.-1.71=Sfii'r."7-'j-:-:::"~-:::W.,;1,,-'4. .M"L'E'';:',.9]-,'",_:,in'Tij
U 1,-,:r
="L&,
'1'..!
.1.,
- - k .-, :-2,::_
. 4 2 n g_r..:r
gl="2'_:2=.-:1,.:-. - --.4:.-=,-;z
. - 1 . , ^ .-..--..e..-
. 4 - -Z.-3:.,-----
1 2 . : _ , J - ....'"-
. 6 - --! . : , ; - ; ! ! . . r:i ; L i f .-L . - - .-
da..t.-.--'."..
- '.'fl__,i,...--d:'" '.4:F.- -,,.. ..-
1X121:-7.. -= r " -'''-''-' ''''''''' - 'J; 2."W"- W.".'L Lr; W i--.1 r':-2..-"' =, - ...,. "- ":---,-----"" ''''' --',.-
'--J-...1ZWM2=
920 -.- ..-,
- : - . :-, , -, .. , ,,
..1:,.P.d."7:q4~,-7,"-Al : -,..-4-7";k , 7_ .. ...7. ,,j_1: -,e,.; - " Fge p.,,,',4f,-&-:,-,,_4.44~.~
" " - ''' "" '2 -" - r 14PW 1;i1TM.W1.,,
1:
- -- -- . ,
.
900 eNg..4Li.4~
rt"--- -r-"-_...11.1M~-,=
- 7_ __,.
STM .Y1111137 11, 11,.... inl .. MI .-. ' --
..,,............ .---,.-...=-r,,..,.,,,.= ,,,,,.,,,,...-.,.-----_,-,
..1]=1. 1111717: ,--,t,_.-,:-.-,_:,-...---,_==--
1 . . - - - - -- - = 1 = .
koliWa3~.-.,-_,,,__-__.-,,,- r. ..
1 7 . 1 r : : : :
- - -
W-il--g4'---
,.
11::i ..._ -. 1. ,r
2;-:.-- --.m -- ____________, i T p r . 4.7114 F,.-' 1 .
,.. 1
Ti: . --
r
i_ . " : . _ .i . , .
.
: . 1 T: ,- ."
.
: . '- ' : .-',:l Th'LlEW..l'i-k ff:. I
880 __ ._ .... .... .. ,-
. . 'Y 0
Gambar 6.11 1 20
Tingkat Kepuasan di RSUD Djeolaham t ahun 2014-2015
Hasil akhir dari penelitian ini dapat kita hahat pada tabel 13 dimana kita
96,4%
8?
Fasiltas :
Pengamatan terhadap keluhan tahun 2000 Pengamatan th 2001 Sc upaya yang telah
dilakukan
Interior statis minta di U ade 1 direnovasi Telah direnovasi
Bangunan perlu direnovasi Saat ini sedang dilakukan renovasi, telah
selesai direnovasi lantai dasar dan lantai Sc
III
AC kurang remote AC tidak ada AC telah diperbaiki ada. remote
Posisi TV kurang strategis dan tidak ada Posisi TV telah dipe.rbaiki
remote
TV perlu penambahan variasi acara Siaran TV telah ada siaran parabola tapi raasih
mungkin dengan penambahan siaran terbatas pada. VEP dan klas
p a r a b o l a .
Parkir telah ditambah dengan membeli lahan
Parkir lairang luas bersebelahan dengan rumah sakit dan
menjadikan area parkir baru
Brosur tiap ruang kurang 1 tidak ada Brosur ada , termasuk disisi ranjang
WC bersih ,ada pembatas dan pembersihan
Kamar mandi & WC kurang bersih dilakukan oleb rekanan cleaning service
dengan frekwensi tiga kali setiap hari
Kebersihan kumng. Pembersihan dilakukan oleh rekanan cleaning
service dengan frekwensi tiga kali setiap hari
Tempat sampah tidak ada penutupnya
Tempat sampah telah ada penutupnya
Petujuk arah
Telah cukup banyak petuk arah
TV perlu penambahan variasi acara
Siaran TV telah ada siaran parabola tapi mas
mungicin dgn penambahan siaran parabola.
terbatas pada VIP dan klas I
Tidak ada lampu tidur untuk tiap tiap
Telah ada lampu baca untuk tiap pasien
_ p a s i e n
Lampu ruang untuk tiap tiap_pasien Telah diperbaiki sistim lampu
Telpon tidak ada extensi Pada kamar telah ada line Khusus
Ganti sprei tempat tidur tidak rutin Ganti sprei rutin dilakukan lha.ri satu kali
untuk V1P, 2 kali untuk klas, dan telah
dibuatkan petunjuk tertulis dalam flascard
yang ada disamping ranjang pasien
Dokter :
Pengamatan terhadap keluhan Pengamatan th 200 i & upaya yang telah
dilakukan
Kurang tanggap Cukuptanggap , dan tidak ada keluhan sejenis
90
Tidak rutin berkunjung Sudah rutin dan juga dibantu oleh koordinator
lantai (Dok-ter jaga. ) yang akan berkunjung
. seilap pagi hari
Perawat
Pengamatan terhadap keluhan tahun 2000 Pengama.tan th 2001 & upaya yang telah
dilakuk-an
Kurang ramah Cukup ramah dan penuh perhatian, hanya
ditemui satu orang perawat yang kurang ramah
itupun dikamnalca.n banyak rekannya tidak
masuk secara rutin 1 bulan satu kali selau
dilalufican evaluasi
I Kurang terampil Culcup trampil dan tidak ditemui keluhan
sejenis
' Kurang tanggap Cukup tanggap dan tidak ditemukan keluhan
sejenis seeara rutin 1 bulan satu kali selau
profesional Culcup profesional & telah dilakukan_atihan
_Kurang
Tidak sabar. Cukup sabar , tidak ditemui lagi keluhan
sjenis
Pengetahuan berbeda Cukup baik serta dilakukan peningkatn SDM
keperawatan dengan pelatihan atau pendidikan
forrnal secara rutin 1 tahun satu kali selau
dilalculan evaluasi
Sering melihat pasien dari asal nijulcan Tidak ditemukan lagi keluhan sejenis
/ ' pasien dokter siapa
Makanan
Pengamatan terhadap keluhan Pengamatan th 2001 & upaya yang telah
dilakukan
Kurang jenis variasi makanan Cukup bervariasi, tidak ditemukan satu
keluhaneun dalam hal ini
A otik
Pengamatan terhadap keluhan Pengarnatan th 2001 & upaya yang telah
dilakukan
Tidak ramah jika pasien berasal dari Tidak ditemulcan lagi keluhan sejenis
asuransi
Laboratorium
Pengamatan terhadap keluhan Pengamatan th 2001 & upaya yang telah
dilakukan
13asil lab larna Hasil lab cukup cepat
Pendaftaran:
Pengamatan terhadap keluhan Pengamatan th 2001 & upaya yang telah
dilakukan
91
Kantin :
Pengamatan terhada.p keluhan Pengamatan th 2001 & upaya yang telah
dilakukan
Kurang memadai Cukup memadai dan tidak ditemukan keluhan
sejenis
92
BAB VII
AN I
PEMBAHAS
A. KETERBATASAN PENELITIAN
I . Rancangan penelitian
dengan pendekatan Cross Sectional berseri, dan merupakan Non Equvalent Group
Design (NEGD) untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat inap pada tahun 2000.
Kernudian secara berseri dilakukan penelitian kembali pada tahun 2001, sete1ah diberi
masukan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan mutu 1ayanan di rumah sakit
Metropolitan Medical Center dengan menggunakan popula.si di rumah sakit yang sama
dan menggunakan metode penelitian dan alat ukur ( kuisioner ) yang sarna_ DilanjutIan
dengan penelitian Analitik, yang bertujuan mengetahui apakah ada penganth TQM
Kerangka konsep pad.a penelitian ini membatasi diri pada satu kesenjangan dari
service quality (serqual model ) yaitu pada gap 5 meskipun secara teoritis dalam model
tersebut terdapat 5 gap ( Parasuraman, Zeithamal dan berry 1990). Gap 5 merupakan area
pelatiggan. sedang gap 1 sampai gap 4 merupakan penyedia pelayanan dari servqua1
model. Dikarenakan keterbatasan pada penelitian ini maka pengukuran hanya dilakukan
pendapat lain selain yang ada dalam kuisioner. Akan tetapi disetiap akhir kuisioner
4. Populasi
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambara.n pengaruh Total Quality
Jakarta, pada tahun 2001 Dengan menjalankan program TQM RSUD Djeolaham sebagai
pemberi pelayan jasa kesehatan dari waktu ke waktu terus menerus meningkatkan
mutu pelayanannya dengan memberikan perhatian khusus pada para pasien sebagai
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleb Kristianto pada
tahun 2000. Dimana telah didapat tingkat kepuasan mutu layanan pelanggan terhadapan
sebesar 90 % dari angka harapan pelanggan sebesar 100%. Untuk mendapatkan Mutu
layanan kesebatan yang maximal pgrlu dilakukan kembali pengukuran kepuasan pasien
Improvement)
Manfaat lain dari penelitian ini agar dapat memberikan masukan 1 input feedback
yang berguna bagi direksi rumah sakit untuk dapat meningkatkan mutu
strategi, agar dapat memenangkan persaingan dengan sesama rumh sakit Keterbatasan
penelitian ini adalah hanya mengunakan populasi terbatas pada pasien rawat inap dengan
melakukan sesuai segmentasi pasar uta.ma RSUD Djeolaham yaitu kelas menengah
keatas dan melihat BOR yang tertinggi(85 90 ) terdapat pada ruang V1P dan Klas
I . Serta
94
mempertimbangan keterbatasan yang ada penulis hanya membatasi penelitian survai ini
dengan mengunakan populasi pada pasien rawat inap Kelas VIP dan Kelas I. Kriteria
populasi dalam untuk semua jenis pelayanan : penyakit dalam, bedah, kesehatan anak,
obstetri dan ginekologi di RSUD Djeolaham Pada penelitan tahun 2015 sampel yang
Jenis Kelamin
Karekteristik pasien berdasar jenis kelamin memberi gambaran responden lebih banyak
menyatakan bahwa jenis kelatnin mempengaruhi persepsi dan harapan pasien dalam
pemenuhan kepuasan dalam mutu pelayanan untuk menghindari bias peneliti rnencoba
Umur Responden
Sedangkan karakteristik usia responden terlihat jelas bahwa pasien reponden yang
terbanyak berada di usia 31- 40 tahun, yaitu sebesar 39 %. Kemudian pasien l reponden
yang terbanyak berikuinya adalah yang berusia > 50 tahun sebesar 28 % selanjutanya
diikuti oleh reponden pasien yang bentsia 41- 50 sebesar 19 % reponden pasien 21- 30
sebesar 12 % dan yang terakhir reponden yang berusia 11- 20 tahun sebesar 2 % .
Penelitian dinegara barat menunjukan pasien berusia lanjut lebih mudah puas ketimbang
Pendidikan
Jika dilihat dari karekteristik pendidikan responden terlihat paling banyak reponden
adalah sarjana sebesar 51 % diikuti oleh akaderni (D3, termasuk akademi militer)
hanya 1 orang sedangkan 7 orang lagi adalah responden yang telah berusia lanjut para
pensiunan yang dahulu kala pendidikan tertinggi hanya sampai SMU, sebesar 11 % .
Dan yang terakhir ada1ah responden dengan jenjang pendidkan yang tertinggi yaitu pasca
sarjana sebesar 10 % disini terjadi peningkatan dibandinglom pada tahun 2000 dimana
pasca saijana hanya 8 %. Menurut Garfield (1970), Lumenta(1989) dan Yani (1999)
pendidikan akan semakin imenuntut pe1ayanan yang lebih baik. Pada penelitian tahun
pelanggan RSUD Djeolaham paling banyak sebagai pegawai swasta yaitu sebesar 56 %,
diikuti oleh wiraswasta sebesar 24 %, pegawai negeri sebesar 12 % dan. terakhir TNI dan
Pelajar
Mahasiswa sebesar 4 %. Fla1 ini sesuai dengan penelitan tahun 2001 dimana sampel
yang diambil diusahakan sama persis karakteristik sampel denga.n mengunakan teknik
matching sampel dengan pekerjaan pasien sangat berhubungan dengan iingkat Icepuasan
dan Yani (1999) pekerja profesional akan lebih puas daripada yang tidak profesioanal,
96
menurut Lumenta (1989) orang yang bekerja akan memiliki tuntutan dan harapan yang
lebih besar daripada orang yang tidak bekerja_
Salah satu program menjaga mutu menurut Azrul Azwar adalah dengan memantau aspek
non medis melalui survei kepua.san pasien. Jika dilihat dalam SIPOC daigram menurut
Gaspersz maka dampak atau keluaran akhir dari suatu sistem pelayanan kesehatan adalah
kepuasan pelanggan (pasien )
Pengukuran kepuasan menurut Kotler (1997) ada beberapa macam metode dalarn
pengukuran kepuasan pelanggan dimana salah satunya adalah melakukan Survei
Kepuasan Pelanggan.
Menurut Mc Neal dan Lamb (dikutip Fandy Ciptono & Anastasia, 2000) umumnya
penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilaksanakan dengan penelitian survei, baik
melalui pos, telpon. maupun wawancara langsung. Karena melalui survei , pemsahaan
termasuk rumah sakit akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
Untuk dapat bersaing dengan unggul terhadap pesaing lainya, kualitas yang lebih tinggi
harapan yang dibent-uk dari pengalaman masa lalu, pembicaraan dari mult ke mulut serta
informasi i promosi yang dilakukan oleh pemberi jasa, hal ini akan dapt merighilangkan
dan product repair maintenance. Ternyata dalam penelitian mereka dalam model rnutu
97
Kesenjangan antara jasa yang dialamii dirasakan dan jasa yang diharapkan pada Gap ke 5
Hal ini terjadi bila konsumen mengukur kineija perusahan dengan cara yang berbeda atau
persepsi yang keliru mengenai mutu layanan.
Contoh : Pasien menginginkan dokter selalu rnengunjungi rutin dan mau mendengarkan
keluhan pasien ,sementara dokter mempunyai tugas yang banyak yang tidak selalu dapat
memenuhi keinginani harapan pasien
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kepuasan pasien dari 90,0 % pada
penelitian tahun 2000 yang dilakuakan oleh Kristianto menjadi 96,4 % pada penelitian di
tahun 2001
Peningkatan kepuasan ini sangat bermakna . Dalam penelitian ini juga-diukur dari masing
masing dimensi service quality yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 7.1
Disini dapat diamati bahwa telah terjadi peningkatan dari 90,0 % pada penelitian
Perbandingan 5 dimensi
Disini dapat terlihat bahwa peningkatan yang paling tinggi pada dimensi
kehandalan diikuti oleh dimensi keyakinan diikuti oleh dimensi tampilan dan empati
Jika diamati dari nilai rata dimensi keseluruhan sebesar 96,4 % maka kita dapat
mengamati bahwa dimensi Tarnpilan Empati Keyakinan Tetapi ada dua dimensi
yang masih berada dibawah rata rata tingkat kepuasan selunrh diraensi yaitu pada
Berdasar uji t test terlihat bahwa ada perbedaan antara tingkat kepuasan Tampi1an,
Kehandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati pada tahun 2014 dan tahun 2051 dengan
Taniplilan
Dimensi Tampilan yang paling tinggi tingkat kepuasannya sebesar 97,8 % adalah
peralatan modem RSUD Djeolaham dan tarnpilan no 6 yaitu adanya petujuk arah bagianl
unit RSUD Djeolaham & tampilan no 5 yaitu ada brosur 1 bahan informasi di RS MMC
Berbeda dengan tahun yang lalu teryata Program petujuk arah telah dijalankan dan fasilitas
RSUD Djeolaham pun telah berkembang pesat Selanjutnya oleh tampilan no 5 yaitu
ada brosur 1 bahan informasi di RS sebesar 97,8 % dan dilanjuti no 2 sebesar 97,1
yaitu sarana,kursi tunggu ,WC bersih dimana berbeda dengan penelitian Kristianto
tahun 2000 dimana paling rendah pada no 2 ini dengan nilai terendah 87,4%dengan no
3 yaitu bangunan yang menarik, indah bersih sebesar 97,8 %. Berdasar uji t test
perbedaan antara tingkat kepuasan Tampilan th.2014 dan tagun 2015 dengan signifikasi
0.0001 pada ec 5%
Kehandalan
Pada Dimensi Kehandalan tingkat kepuasan tertinggi berada pada no 4 yaitu Tenaga
prognosis dan alternatif pengobatan yaitu sebesar 96,0 % berbeda dengan tahun lalu
prosedur diagnosa & alternatif pengobatan meningkat sangat tajam Tingkat kepuasan
berikut sebesar 95,6 % pada no 6 tindakan sesuai prosedur kerja Dimensi kehandalan
berikutnya adalah no 1 yaitu Tenaga medis teliti, haii hati, tepat waktu dan no 2, tenaga
medis memberikan solusi masalah yang dihadapi pasien sebesar 95,3 %. Tingkat
kepuasan terendah berada pada no 5 sebesar 95,2%, yaitg tenaga medis menerima dan
me1ayani dengan cepat. Jika diamati dari data. diatas Dimensi Kehandalan RSUD
Djeolaham terlihat cukup Berdasar uji t test teriihat bahwa ada perbedaan antam tingkat
Ketanggapan
Tingkat kepuasan tertinggi Dimensi Ketanggapan ditemui pada no 1 sebesar 96,3 % yaitu
selanjutnya ditemui pada no 5 dimana tenaga medis menanggapi keluhan pasien, sebesar
96,1% disini terjadi peningkat yang cukup tinggi dari penelitian tahun lalu yang
Tenaga medis memberikan pelayanan cepat dan no 3 yaitu Tenaga medis siap membantu
pasien,
100
serta. no 4 dimana tenaga medis mendengarkan keluhan pasien dengan tingkat kepuasan
sebesar 96,0%, disinipun terjadi peningkatan yang sangat tajam. Tingkat kepuasan
terendah pada no 6 tindakan cepat eic tepat sebesar 92,9% Berdasar uji t test terlihat
bahwa ada perbedaan antara tingkat kepuasan Ketanggapan th 2000 & 2001dengan
er
Keyakinan
Dimensi Keyakinan tertinggi tingkat kepuasanya sebesar 98,2 % pada no 6 yaitu
Pada penelitian ini terlihat peningkatan yang sangat luar biasa pada dimensi no 6 ini di
karenakan pada penditian tahun lalu dimensi keyakinan ini menduduki rangking
terrendah. Diikuti no 4 yaitu a.da prosedur tetap dan medical record yang meyakinkan
sebesar 96,7 %, disinipun terlihat adanya peningkatan yang tinggi dari dimensi keyakinan
bersikap ramah, sopan dan menghargai pasien dimana tenaga medis meyakinkan dalam
ketrampilan Klinik. Diikuti tingkat kepuasan sebesar 96,3 % pada no 2 yaitu tenaga
medis melayani dengan meyakinkan di laboratorium, radiologi & apotik. Keamanan dan
keselamatan gedung RS 1v1MC pada no 5 cukup memuaskan pasien dengan nilai 95,6%.
Berdasar uji t test terlihat bahwa ada perbedaan antara tingkat kepuasan Keyakinan th
EInpati
Dimensi 'Empati dapat ditemui bahwa tingkat kepuasan tertinggi terdapat pada no 6
oleh No 3 Tenaga medis menghargai pribadi pasien selanjutnya oleh no 4 sebesar 97,4 %
yaitu pelayanan sesuai keinginan & kepentingan pasien. Tingkat kepuasan sebesar 96,2
% ditemui pada no 2 yaitu memberikan waktu pelayanan yang sesuai , diikuti oleh no 1
yaitu memberikan perhatian khusus pada pasien sebesar 96,2% . Terakhir tingkat
khusus pada pasien. Secara keseluruhan dimensi Empati cukup memtraskan dan perlu
diiingkatkan terutama pada perhatian khusus pada pasien. Berdasar uji t test terlihat
bahwa ada perbedaan antara tingkat kepuasan Empati th 2014-2015 dengan signifikasi
0.00000001 pada a 5%
Dimensi keseluruhan
Disini dapat diamati bahwa telah terjadi peningkatan dari 90,0 % pada. penelitian
Berdasar uj i t test terlihat bahwa ada perbedaan antara tingkat kepuasan awal th 2014
dengan tingkat kepuasan akhir setelah TQM pada th 2015 dengan sigrdfikasi 0.000001
pada o: 5%
Hal ini dapat dibuktikan melalui sosialisasi Visi & Misi yang meliputi sernua
lapisan yang ada di RSUD Djeolaham . Didalam Visi terkandung nilai nilai TQM
Misi terdapat juga nilai nilai TQM berupa Profesional, Mutu yang tinggi, siap
Pada Motto kerja akan didapati bahwa TQM merupakan Motto kerja Di RSUD
dianut di RS yang herorientasi pada nonna 1 hudaya TQM yaitu Keluhan pasten
Bagian dari budaya TQM untuk meningkatkan orientasi pelanggan salah satu
caranya dengan menuliskan Orientasi Pelanggan yang merupakan bacaan wajib dan harus
dihafal bagi semua stf RSUD Djeolaham .yang herhunyi sehagai herikut
Dialh yang memberikan pertolongan dengan memberi kesempatan bekerja pada kita
A. Semua staf RSUD Djoelham, Binjai telah bekeda dalam suatu sistem yang integral
B. Agar Mutu RSUD Djoelham, Binjai tercapai maka kesepakabn bersama dibentuk
sehingga kinerja SDM saling menunjang dan dalam suatu kesatuan sistem yang
Oleh karena itu masukan / input dan proses harus senantiasa di evaluasi dan
disempumakan
hasil ang sempurna yang akan mengurangi keluhan pasien, menghemat waktu dan
hiaya .
G. Telah ada Peran serta semua tenaga / SDM RSUD Djoelham, Binjai
H.Peran serta dan komitrnen seluruh SDM RSUD Djoelham, Binjai yang ada, karena
merekalah yang kontak langsung denga pasien. Oleh karena itu diperlakualm interaksi
I. Telah ada Komitmen pimpinan untuk meningkatan mutu layanan RSUD Djoelham,
Binjai
J. Peningkatan mutu RSUD Djoelham, Binjai dapat tercapai dikarenakan pimpinan
kemarnpuan sendiri.
104
N. Telah dialakukan improvement, iraprovisasi strategi RSUD Djoelham, Binjai
RSUD Djoelham, Binjai pun telah mengunakan prinsip prinsip pokok TQM dalam
2_ Melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi (setiap karyawan) dalam upaya
peningkatan rnutu.
Sedangkan menurut Hensler dan Brunell, 1993 ada empat prinsip utarna dalam TQM
I. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM , konsep mengenai kualitas dan pelangga.n diperluas Kualitas tidak lagi
waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk
kepuasan pelanggan
diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen berdasarkan fakta
105
Setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada. perasaan (Feeling).
4. Perbaikan Berkesinambiingan
Untuk memcapai sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistimatis
adalah siklus PDCA( plan, do, check, aci) yang terdiri dari langkah langkah
Jika diamati secara mendalarn temyata RSUD Djeolaham telah mernaharni Sepuluh Unsur
Utama TQM menurut Goetsch dan Davis, 1994 yaitu:
1. Fokus pada pelanggan rumah sakit, orientasi pelanggan dengan seluruh sataf
menghafalkan orientasi pelanggan.
2. Obsesi terhadap Kualitas, adanyaVisi, Misi, Motto kerja, Falsafah, Budaya Positif
4. Komitment jangka panjang tetap konsisten terhadap mutu layanan yang tinggi
7. Pendidikanan dan pelatihan , dilakukan pada semua staf yang ada di RSUD
Djoelham, Binjai
9. Kesatuaan tujuan adanya komitment bersama .thatuk menjalankan Visi, Misi RSUD
Djoelham, Binjai
10.Ada keterlibatan dan pemberdayaan karyawan baik medis maupun Non Medis di
RSUD Djoelham, Binjai
Tabel 7.2
Tahun penelitian
Nama Perusahaan Tingkat Kepuasan
1 3 4 5 6 9 10 11 12
Gambaran dari tingkat kepuasan 11 organisasi perusahan jasa / Rumah Sakit baik
Nasional maupun international . Disini terlihat bahwa pada tahun 2014 RSUD
Djeolaham menduduki rangking ke 5 dan pada. tahun 2001 telah menduduki 10 sebelum
RS Delnor, USA, dan RS Evansville, USA dari 12 tingkat kepuasan tertinggi yang
,
108
Bab VIII
7.1 Kesimpulan
Dari hasil Penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bab bab
> Pasien terbanyak wanita, usia pasien terbanyak pada 31 40 tahun, dengan
> Kepuasan pelanggan terhadapan kinerja tenaga rnedis di RSUD Djeolaham belum
optimal karena kenyataannya kinerja didapat sebesar 96,4 % dari angka harapan
> Dilihat hasil tingkat kepuasan masing masing dirnensi didapat bahwa dimensi
tampilan tertinggi sebesar 97,0% dikuti oleh dlikuti oleh Empati sebesar 96,9%, dan
> Pada penelitian ini terbukti bahwa ada peningkatan kepuasan pasien setelah TQM,
telah dijanjikan
109
6.Tindakan pelayanan dilakukan dengan cepat tepat waktu dan sesuai standar
prosedur kerja .
Prosedur 1indakan Medis dengan cepat dan tepat terutarna pada pasien dalarn
Mutu Lavananyang tinagi akan memberikan hasil yang mendukung Rurnah Sakit
yaitu:
7.2 Saran
Berdasarakan kesftnpullan diatas , dan mengingat bahwa dalam era persaingan Rumah
Sakit sernakin ketat, maka konsumen akan memilih Rumah sakit yang terbaik menurut
harapan mereka,dan perlu diketahui bahwa jasa pelayanan Rumah Sakit memiliki tingkat
Penulis memberikan masukan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Direksi
medis maupun tenaga non irnedis, perlu semakin ditingkatkan agar dapat menjadi
satu sistim dan meningkatkan Mutu Layanan dengan mengembangkan budaya mutu
layanan optimal.
3. Agar dicapai tingkat mutu layananan yang baik perlu dilakukan pemantauan kineija
tenaga medis dan non medis secara rutin sebagai pelanggan intemal dan jika
1. Memberikan pelayanan teliti, hati hati dan tepat waktu sesuai dengan apa yang telah
dijanjikan
alternatif pengobatan.
6.Tindalcan pelayanan dilakukan dengan cepat tepat waktu dan sesuai standar prosedur
kerja .
7.Prosedur tindakan Medis dengan cepat dan tepat terutama pada pasien dalam keadaan
gawat danuat.
19.Melayani dengan meyakinkan sehingga pasien merasa aman dengan pelayan yang
perawatan (Zaal)
mutu pelayanan, karena untuk suatu pemantauan dan peningkatan mutu layanan
3. Untuk peningkatan mtrtu perlu adanya komitmen dari semua pihak untuk menjadikan
peningkatan mutu tidak hanya menjadi program tetapi menjadi bagian dari budaya
organisasi di lndonesia
4. Menempatkan mutu sebagai strategi utama dan menjadikan suatu bagian yang wajib
Aditama_ T.Y.,2000
Manajemen Administrasi Rumah Sak-it, UI Press, Jakarta
DEPKES R.I,1994
Standar Peralatan , Ruang dan Tenaga Rumah Sakit, Dirjrn Yanmed, Jakarta
DEPKES R1,1999
DirjenYan Med ,Pedornan Persetujuan Tindakan Medik( InformedConsent),
HK.00.06.3.5.1866,1999
Lemeshow. S, David W. Hosmer Jr., et al., 1997 Parasuraman, A., Valerie A. Zeithaml,
Adequacy Of Sample Size in Health Studies, Edisi Bahasa Indonesia, Cradjah Mada
University Press, Yogyakarta, xiii + 264 hlm and Leonard L. Berry,1985
"A Conceptual Model of Serviee
Levoy Robert.P, 1986
The Succesful Profesional (praktek profesional yang sukses), jakarta Rajawali
Notoatmodjo. S, 1993
Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rhineka Cipta, Jakarta,
Quality and lts
PERS1, 1993 Implication For
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia , Persi, Jakarta 1993
Future Research",
fournal of Marketing, V ol . 49 (Fall)
Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian suatu pendekatan pralaek, Penerbit Rineka Cipta Jakarta
Sugiono, 1999
Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung,
Soejadi, 1985
Efisiensi Pengelola Rumali Sakit, Katiga Bina, Jakarta.
Supranto,J 1997
Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelangan 2ilduk meningkatkan pangsa pasar,
penerbit Rineka Ciptajakarta ,
Tjiptono,Fandy,1998,
Prinsip prinsip Total Quality Service. Penerbit Andi, Yogjakarta,
Tjiptono,Fandy, 1996
Manajemen Jasa, Penerbit Andi . Yogjakarta
Tjiptono,Fandy, 1998
Total Quality lvfanagement , Penerbit Andi . Yogjakarta
William A. 1991
Ban4Creating value for customers : Designing And Implementing a Total
Corporate Strategy, Sohn wiley & Son , Newyork,
Wijino,Djoko 1999
Manajemen It/lutu Pelayanan Kesehatan VoL 1 , Airlangga University Press,
Surabaya, xxxviii + 619 hlm
Wijono,Djoko, 1999
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol . 2, Airlangga University Press,
Surabaya, ]ozxviii + 1383 hlm
13
14 3.5439 3.2281 -0.3158 91.1%
15 3.5614 32456 -0.3158 91.1%
16 3.6491 32456 .0.4035 88.9%
3.6316 32807 -0.3509 90.3%
17
18 3.7193 3.2281 -0.4912 86.8%
3.5965 32398 -0.3567 90.1% ax1-x2- 0.0370
Mean ri
0.0874 0.0240 0.0805 0.0199 CR= 13.2816
a
Keyakinan 32456
3.5439 -0.2982 91.6%
19
20 3.5789 3.2456 -0.3333 90.7%
21 3.5789 32281 -0.3509 90.2%
3.5789 32456 -0.3333 90.7%
22
3.6140 32281 -0.3860 89.3%
23
3.6140 32105 .0.4035 88.8%
?4
3.5848 32339 -0.3509 90.2% axi-x2. 0.0123
Mean g
0.0264 0.0143 0.0384 0.0100 CR= 32.8945
Empah
3.5263 3,1053 -0.4211 88.1%
0.01856
= 1JX1.
0.05x2.
Z = -k/- 1.96
19.375
Critical Ratio (CR) = 7 > +1.96 Ho rejected
12
,
-- , , , ..
. 27 rni,m nw:. r:Y '1 : : ::% ...,.:.%r:: .rr..,"
- - , ,- -
, -,.,.. .
Cxi-x2=
Z = +i- 1.96 R=
87.4 97.1
89.5 94.4
94.1 9 7 , 8
Nt 117 <D1
.,
89.7 97.4 ,
.
92,4 97.8
irata- rata 90.9 97 0.0001586211
ehandalan I
.-
87.2 95.3
N-
86.9
LN Ci) V 10 CD .
- 95.3
87.9 96
90.2 96
86.2 95.2
86.5 95.6
irata-rata 87.8 95.6 1.72.541E-05
Ketanggapan
92.4 9 6 . 3
1 rs. cf} ..cr 1.0 D
91.1 96
91.1 96
89.9 96.1 i
90.3 95.6
j
86.8 98.2
Frata- 90.1 95.6 1.71607E-07
rata
Keyakinan
1 91.6 96.7
2 90.7 96.3
3 90.2 96.4
4 90.7 96.7
5 89.3 95.6
6 88.8 98.2
rata- 90.2 96.7 1 :- 607E-07
rata
Empati
,
88.1 t 96.2
91 96.3
____
93.4 97.7
-
92 97.4
89.4 95.9
,,,..-
90.9 98.1
rata- 90.8 96.9 =,:z . 3E-::::,
rata
Keselumhan 90 96.4