Anda di halaman 1dari 16

KELUARGA BERENCANA

RIZKA AYU SETYANI, SST, MPH


Soal 1
Seorang perempuan, umur 23 tahun datang ke Puskesmas untuk konsultasi mengenai
pemakaian alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: Baru menikah dan belum ingin memiliki
anak sehingga membutuhkan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8 ℃, tidak ada
kelainan yang ditemukan saat pemeriksaan fisik. Bidan kemudian memberikan
konseling.

Apakah isi dari konseling yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Metode KB pilihan klien
B. Semua jenis metode KB
C. Permasalahan KB yang dialami klien
D. Efektivitas alat kontrasepsi yang dipakai klien
E. Pencegahan komplikasi dari alat kontrasepsi yang dipakai klien
Pembahasan
• Jawaban: A. Metode KB pilihan klien
• Data fokus: Baru menikah dan belum ingin memiliki anak sehingga
membutuhkan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan, TD 110/70 mmHg,
N 88 x/menit, P 24 x/menit, S 36,8 ℃, tidak ada kelainan yang ditemukan saat
pemeriksaan fisik.
• Pembahasan: Pada kasus tersebut, pilihan KB diserahkan pada klien karena
hasil skrining tidak ada kontraindikasi KB tertentu. Bidan hanya memberikan
pilihan alternatif KB yang dapat digunakan.
• Tinjauan opsi lainnya: Opsi B semua jenis KB kurang tepat karena penjelasan
tidak fokus. Opsi C permasalahan KB yang dialami klien. Opsi D efektivitas alat
kontrasepsi yang dipakai klien, dan Opsi E pencegahan komplikasi dari alat
kontrasepsi yang dipakai klien kurang tepat karena klien tidak ada riwayat KB.
Soal 2
Seorang perempuan, umur 30 tahun, P2A0, datang ke Puskesmas untuk melakukan
konsultasi mengenai kontrasepsi. Hasil anamnesis: Saat ini mengalami infeksi
menular seksual tetapi tetap ingin melakukan hubungan seksual bersama suaminya,
kurang nyaman menggunakan alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam alat
kelaminnya dan berharap suaminya tidak tertular penyakit yang sedang dialaminya.
Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, P 20 x/menit, S 37,4 ℃,
terdapat pengeluaran dari vagina berwarna kuning kehijauan dan berbau.

Apakah alat kontrasepsi yang paling tepat pada kasus tersebut?


A. Kondom
B. Diafragma
C. Spermisida
D. Cup serviks
E. Coitus interuptus
Pembahasan
• Jawaban: A. Kondom
• Data fokus: Saat ini mengalami infeksi menular seksual tetapi tetap
ingin melakukan hubungan seksual bersama suaminya, kurang
nyaman menggunakan alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam
alat kelaminnya dan berharap suaminya tidak tertular penyakit yang
sedang dialaminya.
• Pembahasan: Pada kasus infeksi menular seksual, satu-satunya
kontrasepsi yang dapat melindungi dari penularan IMS sekaligus
mencegah kehamilan adalah kondom.
• Tinjauan opsi lainnya: Opsi B, C, D, E tidak tepat karena tidak dapat
mencegah penularan IMS.
Soal 3
Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1A0, datang ke TPMB ingin beralih metode KB.
Hasil anamnesis: Riwayat KB suntik 2 tahun, tetapi tidak cocok sehingga timbul flek-
flek hitam didaerah dahi dan pipi, ingin beralih ke kontrasepsi jangka panjang, riwayat
diabetes mellitus. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 82 x/menit, P 20 x/menit,
S 36,5 ℃, tidak ada kelainan yang ditemukan saat pemeriksaan fisik.

Apakah data yang harus dikaji lebih mendalam sebelum pemilihan kontrasepsi
pengganti pada kasus tersebut?
A. Alergi lateks
B. Siklus menstruasi
C. Adanya bekas operasi
D. Riwayat radang panggul
E. Keadaan menyusui eksklusif
Pembahasan
• Jawaban: D. Riwayat radang panggul
• Data fokus: Riwayat KB suntik 2 tahun, tetapi tidak cocok sehingga timbul flek-flek hitam
didaerah dahi dan pipi, ingin beralih ke kontrasepsi jangka panjang, riwayat diabetes
mellitus.
• Pembahasan: Pada kasus tersebut, klien ingin beralih ke kontrasepsi jangka panjang
yaitu AKDR atau implan. Dikarenakan memiliki riwayat diabetes mellitus, sehingga
implan kurang disarankan karena adanya sayatan dikhawatirkan menimbulkan
komplikasi. Sehingga AKDR lebih sesuai. Namun, perlu dilakukan skrining awal sebelum
pemasangan yaitu adanya riwayat penyakit radang panggul atau IMS yang merupakan
kontraindikasi AKDR.
• Tinjauan opsi lainnya: Opsi A alergi lateks kurang tepat karena untuk skrining kondom.
Opsi B siklus menstruasi kurang tepat karena untuk skrining KB kalender. Opsi C adanya
bekas operasi kurang tepat karena untuk skrining KB implan dan MOW. Opsi E keadaan
menyusui eksklusif kurang tepat karena untuk skrining KB MAL (Metode Amenorrhea
Laktasi).
Soal 4
Seorang perempuan, umur 23 tahun, P0A1, akseptor KB pil, datang ke
TPMB untuk berkonsultasi KB. Hasil anamnesis: Lupa minum pil 1 hari,
cemas jika terjadi kehamilan karena sudah berhubungan seksual. Hasil
pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,4 ℃,
pemeriksaan fisik normal.

Apakah asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?


A. Minum pil segera ketika ingat
B. Menggunakan kontrasepsi darurat
C. Ganti cara metode kontrasepsi lainnya
D. Anjurkan minum pil pada hari berikutnya
E. Sarankan berhubungan seksual dengan kondom
Pembahasan
• Jawaban: A. Minum pil segera ketika ingat
• Data fokus: Lupa minum pil 1 hari.
• Pembahasan: Pada kasus tersebut, apabila akseptor KB pil lupa minum 1
hari, maka disarankan segera minum pil sebelumnya di waktu ingat dan
minum pil hari ini (yang seharusnya) pada saat jam yang sama.
• Tinjauan opsi lainnya: Opsi B menggunakan kontrasepsi darurat kurang
tepat karena klien sudah berKB pil. Opsi C ganti cara metode kontrasepsi
lainnya kurang tepat karena bukan komplikasi penggunaan KB pil. Opsi D
anjurkan minum pil pada hari berikutnya kurang tepat, ini jika klien lupa
minum 2 pil. Opsi E sarankan berhubungan seksual dengan kondom kurang
tepat, ini jika klien lupa minum 2 pil atau lebih.
Soal 5
Seorang bidan koordinator Puskesmas berencana melaporkan PWS
KIA/KB di sebuah desa. Hasilnya, terdapat jumlah total akseptor KB 50
dari 100 PUS, dari target 70%. Cakupan ini juga menurun dari bulan
lalu yaitu 60%.

Apakah manajemen langkah awal yang paling tepat pada kasus


tersebut?
A. Pendekatan tokoh masyarakat
B. Analisis penyebab permasalahan
C. Laporkan pada dengan Dinas Kesehatan
D. Kolaborasi dengan perusahaan kontrasepsi
E. Lakukan safari KB untuk pelayanan KB gratis
Pembahasan
• Jawaban: B. Analisis penyebab permasalahan
• Data fokus: Jumlah total akseptor KB 50 dari 100 PUS, dari target
70%, cakupan menurun dari bulan lalu yaitu 60%.
• Pembahasan: Pada kasus tersebut, hasil interpretasi PWS KIA/KB
masuk pada status kurang karena desa memiliki cakupan dibawah
target yang ditetapkan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan
yang tetap atau menurun dibandingkan bulan lalu. Oleh karena pada
kasus belum diketahui apa akar permasalahan yang menjadi
penyebab, sehingga bidan perlu melakukan analisis mendalam terkait
hal ini.
• Tinjauan opsi lainnya: Opsi A, C, D, E dapat dilakukan ketika analisis
masalah sudah diteliti lebih dalam penyebabnya.
Soal 6
Seorang perempuan, umur 22 tahun, P0A1, pasca keguguran 3 hari, datang ke Puskesmas
dengan keluhan ingin menggunakan alat kontrasepsi. Hasil anamnesis: Masih trauma
hamil lagi, tromboemboli vena akut, saat ini sedang dalam pengobatan kanker payudara.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, P 20 x/menit, S 36,6 °C.
Ketika bidan akan melakukan konseling, perempuan tampak kurang fokus.

Apakah asuhan awal yang paling tepat pada kasus tersebut?


A. Menyarankan klien untuk istirahat
B. Menjadwalkan kunjungan ulang klien
C. Memberikan informasi alat kontrasepsi
D. Melakukan refleksi perasaan dengan empati
E. Memberikan kontrasepsi sesuai keinginan klien
Pembahasan
• Jawaban: D. Melakukan refleksi perasaan dengan empati
• Data fokus: Keguguran 3 hari yang lalu, masih trauma untuk hamil lagi, dan
tampak kurang fokus.
• Pembahasan: Pada kasus tersebut, klien mengalami trauma pasca
keguguran. Sebagai konselor KB, bidan sebaiknya mampu berempati dan
melakukan refleksi perasaan klien sesuai dengan keluhannya. Apabila klien
sudah merasa tenang, bidan dapat menjelaskan informasi alat kontrasepsi
yang sesuai dengan keadaan klien. Menurut roda KLOP, kontrasepsi yang
disarankan pada kasus pasca keguguran, tromboemboli vena akut, dan
kanker payudara adalah kontrasepsi non hormonal (AKDR Copper). Apabila
menggunakan kontrasepsi hormonal, dikhawatirkan akan mempengaruhi
kondisi tromboemboli vena dan kanker payudara yang saat ini sedang
dialami klien.
• Tinjauan opsi lainnya: Kurang tepat sesuai kondisi klien.
Soal 7
Seorang remaja perempuan, umur 18 tahun, datang ke TPMB dengan keluhan ingin
menunda kehamilan 3 tahun. Hasil anamnesis: Tidak ada riwayat KB, kebiasaan merokok,
dan sering keputihan disertai rasa gatal. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 130/80 mmHg, N
80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,7 °C, HCG urin (-). Bidan langsung memasang AKDR
Copper T. Satu minggu kemudian, perempuan mengalami demam dan keputihan
bernanah, kemudian menuduh bidan melakukan malpraktik.

Apakah faktor penyebab komplikasi dari tindakan malpraktik yang dilakukan bidan pada
kasus tersebut?
A. Kebiasaan merokok
B. Keputihan disertai gatal
C. Belum pernah melahirkan
D. Umur kurang dari 20 tahun
E. Tekanan darah 130/80 mmHg
Pembahasan
• Jawaban: B. Keputihan disertai gatal
• Data fokus: Sering keputihan disertai rasa gatal, bidan langsung memasang
AKDR tanpa menggali keputihan yang dialami klien.
• Pembahasan: Berdasarkan roda KLOP, alternatif alat kontrasepsi yang sesuai
pada kasus nullipara (belum pernah melahirkan), merokok, dan IMS adalah
implan. Kondom juga menjadi alat kontrasepsi tambahan untuk mencegah
penularan adanya kemungkinan IMS pada klien. Hal ini berdasarkan data: ingin
kontrasepsi jangka panjang, nullipara, merokok, dan keputihan gatal. AKDR
merupakan kontrasepsi jangka panjang, namun memiliki kontraindikasi yaitu
IMS atau gejalanya. Pil/suntik kombinasi, pil progestin, dan suntik DMPA dapat
digunakan, namun termasuk kontrasepsi jangka pendek. MOW dapat
digunakan, namun kurang disarankan karena klien belum pernah melahirkan
dan masih ingin memiliki anak.
• Tinjauan opsi lainnya: Kebiasaan merokok dan hipertensi adalah kontraindikasi
KB hormonal, sedangkan belum pernah melahirkan dan umur kurang dari 20
tahun bukan kontraindikasi KB.
Terima Kasih
Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini.
Pejuang UKOM bukan siapa yang paling pintar, tetapi siapa yang paling berusaha.

Anda mungkin juga menyukai