Anda di halaman 1dari 18

1

BAB 4

TINJAUAN KASUS

4.1 Hasil

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai hail penelitian. Hasil penelitian

dalam studi kasus ini berupa Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan TB Paru

Di Puskesmas Palang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Data akan disajikan

secara deskriptif mulai dari pengkajian, perumusan masalah, perencanaan,

melakukan tindakan, dan evaluasi keperawatan.

4.1.1 Pengkajian Keperawatan

Pengkajian kepada klien dilakukan pada hari Senin tanggal 1 April 2019

pukul 16.00 WIB pada klien 1 dan pukul 18.15 WIB pada klien 2.

Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Klien TB Paru di Puskesmas Palang


IDENTITAS KLIEN Klien 1 Klien 2
Identitas Klien
Nama Ny. I Tn. E
Umur 37 tahun 42 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki
Agama Islam Islam
Pendidikan SLTA SD
Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
Gol. Darah - -
Alamat Kedaton, Leran Kulon, Glodog, Palang
Palang
Identitas Penanggung Jawab
Nama Tn. A Ny. S
Umur 40 tahun 38 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Agama Islam Islam
Pekerjaan Guru SMP dan SMA Buruh
Alamat Kedaton, Leran Kulon, Glodog, Palang
Palang
Hubungan dengan klien Suami Istri
Keluhan Utama
1. Keluhan utama saat MRS Batuk darah, sesak napas Batuk darah, demam, berat
badan turun
2. Keluhan utama saat Batuk tidak berdahak Batuk berdahak
pengkajian
2

Diagnosa Medis TB Paru TB Paru


Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit Klien mengatakan dirinya Klien mengatakan dirinya
sekarang tidak mengalami gejala batuk ± 1 bulan tidak
yang spesifik, tetapi tiba- kunjung sembuh, kemudian
tiba klien batuk dan keluar dahak berupa bercak darah,
darah. Klien pergi ke klien mengatakan dia juga
Puskesmas Palang untuk demam dan berat badan klien
meminta obat untuk menurun. Dengan gejala
perdarahann tersebut, tersebut klien ke Puskesmas
kemudian petugas Palang untuk berobat. Klien
puskesmas memberikan dibawa ke Poli Khusus untuk
obat. Setelah beberapa hari melakukan tes dahak, dan
minum obat, klien merasa hasil tes tersebut +3,
lebih baik dari sebelumnya. sehingga klien di diagnosa
Kemudian klien pergi ke TB Paru. Saat ini klien
Puskesmas Palang lagi menjalani pengobatan OAT
untuk periksa dirinya sakit bulan ke-3. Klien mengeluh
apa, kemudian klien dibawa batuk berdahak, dahak klien
ke Poli Khusus, klien kental dan berwarna kuning.
dianjurkan untuk Dahak klien ± 3 mL. Klien
melakukan tes dahak. Hasil membuang dahak di halaman
tes dahak pasien +1, rumah. Klien mengatakan
sehingga klien didiagnosa istrinya juga batuk-batuk ± 1
TB Paru. Saat ini klien minggu.
menjalani pengobatan OAT
bulan ke-3. Klien mengeluh
batuk tidak berdahak,
pusing, badan terasa lemas
dan mudah lelah,
pandangan buram dan
sering kehilangan
2. Riwayat kesehatan yang keseimbangan.
lalu Klien mengatakan dulu
pernah sakit tipoid saat SD.
Klien mengatakan punya
riwayat sakit asma yang
kambuh saat kecapekan,
lambung, anemia, radang
3. Riwayat kesehatan usus saat SMP, dan
keluarga amandel saat kecil. Klien mengatakan keluarga
memiliki riwayat penyakit
Kien mengatakan keluarga asma, dan TB paru.
memiliki riwayat penyakit
asma, dan TB paru.
3

Keterangan Keterangan
: laki-laki : laki-laki
: perempuan : perempuan
: tinggal serumah : tinggal serumah
: meninggal : meninggal
: klien : klien
Riwayat Keperawatan Klien

Pada Aktivitas Sehari-hari (ADL)


1. Pola Nutrisi dan Cairan Sebelum Sakit Sebelum Sakit
Klien mengatakan jarang Klien mengatakan makan
sarapan, hanya makan siang sehari 3x dengan nasi, sayur
dan malam. Makan sepiring dan lauk, seporsi habis. Klien
nasi dengan lauk dan sayur mengatakan tidak
dihabiskan. Klien tidak mengkonsumsi susu maupun
suka minum susu. Klien telur rebus. Klien minum air
menyukai air dingin, mineral sehari ± 3 liter.
apabila yang diminum air
dingin, klien sehari bisa
minum ± 2 liter, namun
apabila yang diminum air
tidak dingin klien minum ±
1,5 liter.
Saat Sakit
Saat Sakit Klien mengatakan makan
Klien mengatakan makan sehari 3x dengan nasi, sayur,
sehari 3x dengan porsi dan lauk, setengah porsi
sepiring nasi, lauk, dan habis. Klien tidak
sayur dihabiskan. Klien mengkonsumsi susu maupun
tidak suka minum susu, telur rebus. Klien minum air
klien terkadang makan telur mineral sehari ± 3 liter.
rebus. Klien menyukai air
dingin, apabila yang
diminum air dingin, klien
sehari bisa minum ± 2 liter,
namun apabila yang
diminum air tidak dingin
klien minum ± 1,5 liter.
4

2. Pola Eliminasi
a. BAK Sebelum Sakit Sebelum Sakit
Klien mengatakan kencing Klien mengatakan kencing ±
± 5x sehari. Jumlah urin 5x sehari. Jumlah urin setiap
setiap kali kencing ± 90 kali kencing ± 100 mL,
mL, dengan warna kuning. dengan warna kuning.

Saat Sakit Saat Sakit


Klien mengatakan kencing Klien mengatakan kencing ±
± 6x sehari. Jumlah urin ± 5x sehari. Jumlah urin ± 100
75 mL, dengan warna mL, dengan warna jingga.
jingga pekat.
b. BAB Sebelum Sakit
Sebelum Sakit Klien mengatakan BAB 2
Klien mengatakan BAB 2x hari sekali dengan
seminggu, dengan konsistensi padat.
konsistensi padat.
Saat Sakit
Saat Sakit Klien mengatakan BAB 2
Klien mengatakan BAB 2x hari sekali dengan
seminggu, dengan konsistensi padat.
konsistensi padat.
3. Pola Istirahat Tidur Sebelum Sakit Sebelum Sakit
Klien mengatakan jarang Klien mengatakan tidak
tidur siang karena banyak pernah tidur siang karena
aktivitas. Apabila klien bekerja. Klien tidur malam
tidur siang, klien tidur selama 5 jam, mulai pukul
hanya 15 menit. Klien tidur 21.00 – 02.00 WIB.
malam hanya 3 jam dimulai
pukul 00.30 – 03.30 WIB.

Saat Sakit Saat Sakit


Klien mengatakan jarang Klien mengatakan tidak
tidur siang karena banyak pernah tidur siang karena
aktivitas. Apabila klien bekerja. Klien tidur malam
tidur siang, klien tidur selama 5 jam, mulai pukul
hanya 15 menit. Klien tidur 21.00 – 02.00 WIB.
malam hanya 3 jam dimulai
pukul 00.30 – 03.30 WIB.

4. Pola Kebersihan Diri Sebelum Sakit Sebelum Sakit


Klien mengatakan mandi Klien mengatakan mandi
sehari 2x dan keramas sehari 2x dan keramas setiap
seminggu sekali. hari.

Saat Sakit Saat Sakit


Klien mengatakan mandi Klien mengatakan mandi
sehari 2x dan keramas sehari 2x dan keramas setiap
seminggu sekali. hari.
5

5. Aktivitas Lain Sebelum Sakit Sebelum Sakit


Klien mengatakan setiap Klien mengatakan setiap pagi
selesai sholat subuh hingga sore berjualan es.
mengemasi jajan untuk Apabila ada waktu senggang
dijual di kantin, kemudian klien terkadang bekerja
memasak, membersihkan sebagai sopir, dan mencari
rumah, dan mengajar (les). ikan di laut. Apabila selesai
bekerja klien melakukan
aktvitas hiburan di rumah.

Saat Sakit
Saat Sakit Klien mengatakan setiap pagi
Klien mengatakan setiap hingga sore berjualan es.
selesai sholat subuhApabila ada waktu senggang
mengemasi jajan untuk klien terkadang bekerja
dijual di kantin, kemudiansebagai sopir, dan mencari
memasak, membersihkan ikan di laut. Apabila selesai
rumah, dan mengajar (les).bekerja klien melakukan
aktivitas hiburan di rumah.
Riwayat Psikologi Sebelum Sakit Sebelum Sakit
Klien mengatakan apabila Klien mengatakan apabila
ada masalah, dia selalu ada masalah bercerita kepada
bercerita kepada suaminya istri.
atau saudara.

Saat Sakit Saat Sakit


Klien mengatakan apabila Klien mengatakan apabila
ada masalah, dia selalu ada masalah bercerita kepada
bercerita kepada suaminya istri. Klien cemas karena
atau saudara. Klien tetap penyakitnya yang menular
bersyukur walaupun dapat membuat dagangannya
terkena TB Paru. Klien tidak laku.
menganggap penyakit
tersebut sebagai teguran
bagi dirinya yang terlalu
sibuk dan lupa akan
kesehatan tubuhnya.

Riwayat Sosial Sebelum Sakit Sebelum Sakit


Klien mengatakan aktif Klien mengatakan aktif
mengikuti kegiatan yang mengikuti kegiatan yang
diadakan di lingkungan diadakan di lingkungan
rumahnya. Klien juga rumahnya.
mengajar (les) untuk anak
sekolah dasar.

Saat Sakit Saat Sakit


Klien mengatakan aktif Klien mengatakana aktif
mengikuti kegiatan yang mengikuti kegiatan yang
diadakan di lingkungannya diadakan di lingkungan
6

rumahnya. Klien juga rumahnya.


mengajar (les) untuk anak
sekolah dasar.
Riwayat Spiritual Sebelum Sakit Sebelum Sakit
Klien mengatakan sholat 5 Klien mengatakan sholat
waktu. tidak 5 waktu, atau sebisa
klien karena klien berjualan.

Saat Sakit
Saat Sakit Klien mengatakan sholat
Klien mengatakan tidak 5 waktu, atau sebisa
melaksanakan sholat 5 klien karena klien berjualan.
waktu.

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Klien TB Paru di Puskesmas Palang


Observasi Klien 1 Klien 2
Keadaan Umum Klien duduk di ruang tamu, Klien duduk di ruang
klien pucat, dan sering keluarga agar tidak terlihat
batuk. Klien tidak oleh tetangga. Klien tidak
menggunakan masker. menggunakan masker. Klien
Kesadaran klien sering keluar masuk karena
composmentis. Pakaian klien batuk dan membuang dahak.
rapi dan bersih. Kesadaran klien
composmentis. Pakaian klien
bersih dan rapi.
Pemeriksaan TTV
Tekanan darah 90/60 mmHg 120/80 mmHg
Suhu 37 °C 36,8 °C
Nadi 76 x/menit 68 x/menit
Pernapasan 20 x/menit 20 x/menit
Pemeriksaan Wajah
1. Mata Mata klien simetris, Mata klien simetris,
konjunctiva anemis, reaksi konjunctiva an anemis,
pupil terhadap cahaya miosis reaksi pupil terhadap cahaya
+/+, pupil isokor, mata miosis +/+, pupil isokor.
minus 1,5 dioptri/1,5 dioptri.

Hidung bersih, tidak ada


2. Hidung pembengkakan. Hidung bersih, tidak ada
pembengkakan.

Warna bibir pucat, bibir


3. Mulut lembab, gigi bersih dan Warna bibir hitam/gelap, gigi
geraham atas berlubang. bersih dan tidak ada yang
berlubang.

4. Telinga Telinga simetris, tidak ada


nyeri tekan, penumpukan Telinga simetris, tidak ada
7

serumen -/- nyeri tekan, penumpukan


serumen -/-
Pemeriksaan Kepala dan
Leher
1. Kepala Bentuk kepala lonjong, Bentuk kepala lonjong,
simetris, tidak ada lesi, tidak simetris, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan. ada nyeri tekan.

2. Leher Bentuk leher simetris, tidak Bentuk leher simetris, tidak


ada massa, tidak ada ada massa, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran vena tidak ada pembesaran vena
jugularis. jugularis.

Pemeriksaan Thoraks
1. Pemeriksaan Paru
a. Inspeksi Bentuk dada normal, Bentuk dada normal, susunan
susunan ruas tulang ruas tulang belakang normal,
belakang normal, dada dada simetris, batuk disertai
simetris, batuk tidak disertai dahak berwarna kuning,
dahak. kental, ± 3 mL.

b. Palpasi Getaran taktil fremitus kanan


Getaran taktil fremitus kanan dan kiri sama.
dan kiri sama.
c. Perkusi Sonor
Sonor
d. Auskultasi Suara napas tambahan ronchi
Suara napas tambahan +/+
ronchi +/+
2. Pemeriksaan Jantung TD : 90/60 mmHg TD : 120/80 mmHg
N : 76 x/menit N : 68 x/menit
Bunyi jantung S1 S2 reguler Bunyi jantung S1 S2 reguler
CRT : ≤ 2 detik CRT : ≤ 2 detik
Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi a. Perut klien datar, tidak ada a. Perut klien datar, tidak ada
massa, simetris. massa, simetris.

b. Auskultasi b. Frekuensi peristaltik usus b. Frekuensi peristaltik usus


7x/menit 10x/ menit

c. Palpasi c. Tidak ada nyeri tekan, c. Tidak ada nyeri tekan,


tidak ada pembesaran, tidak ada pembesaran,
permukaan halus. permukaan halus.
d. Perkusi d. Tympani d. Tympani
Pemeriksaan Genetalia Klien mengatakan tidak ada Klien mengatakan tidak ada
dan Rektal lesi pada genetalia dan pembengkakan atau lesi pada
sekitarnya. Klien mengalami alat genetalia dan sekitarnya.
keputihan apabila setelah
menstruasi. Klien menstruasi
8

selama 7 hari. Klien tidak


KB.
Pemeriksaan Klien tidak ada kelainan Klien tidak ada kelainan
Ektremitas / tulang punggung, tidak ada tulang punggung, tidak ada
Muskuloskeletal lesi, tidak ada nyeri tekan, lesi, tidak ada nyeri tekan,
klien tidak pernah klien tidak pernah
mengalami patah tulang. mengalami patah tulang.
Pemeriksaan Fungsi Fungsi pendengaran klien Fungsi pendengaran klien
Pendengaran / baik, fungsi penghidu klien baik, fungsi penghidu klien
Penghidu / Tenggorokan baik. Klien mengatakan baik. Klien mengatakan tidak
nyeri saat menelan, ada nyeri saat menelan.
tenggorokan terasa gatal dan
terasa seperti ada yang
menyumbat.
Pemeriksaan Fungsi Klien minus 1,5 D / 1,5 D. Fungsi penglihatan klien
Penglihatan masih normal.
Pemeriksaan Fungsi Tingkat kesadaran klien : Tingkat kesadaran klien :
Neurologis E:4 E:4
V:5 V:5
M:6 M:6
Total: 15(composmentis) Total: 15(composmentis)
Ukuran otot simetris, tidak Ukuran otot simetris, tidak
ada gerakan yang tidak ada gerakan yang tidak
disadari, fungsi sensorik disadari, fungsi sensorik
klien baik. Klien klien baik.
mengatakan sering pusing
apabila bangun tidur atau
saat berubah posisi dari
duduk ke berdiri.
Pemeriksaan Kulit /
Integumen
1. Integument 1. Tidak ada lesi, kulit 1. Tidak ada lesi, kulit
berwarna kuning langsat, berwarna sawo matang,
kulit halus, turgor normal, kulit halus, turgor normal,
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
2. Pemeriksaan Rambut 2. Persebaran rambut merata, 2. Persebaran rambut merata,
rambut berwarna hitam. rambut berwarna hitam.

3. Pemeriksaan Kuku 3. Kuku klien bersih dan 3. Kuku klien bersih dan
pendek. Kuku berwarna pendek. Kuku berwarna
merah muda dan putih merah muda dan putih

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Diagnostik Klien TB Paru di Puskesmas Palang


Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
Laboratorium (BTA) 1. 15 Desember 2018 hasil 1. 8 Januari 2019 hasil +3
+1 2. 10 Maret 2019 hasil
2. 7 Februari 2019 hasil negatif
negatif
X-Ray 23 Agustus 2018 -
9

Foto Thorax PA:


Obs. Lymphadenopathy /
adenitis mediastinalis (KP?)

Tabel 4.4 Terapi Klien TB Paru di Puskesmas Palang


Terapi yang diberikan
Klien 1 Rifampisin 150 mg / Isoniazid 150 mg 1x2 hari 2 tablet
Klien 2 Rifampisin 150 mg / Isoniazid 150 mg 1x2 hari 2 tablet

Tabel 4.4 Analisa Data Pada Klien TB Paru di Puskesmas Palang


Data Problem Etiologi
Klien 1
Data Subyektif:
1. Klien mengatakan batuk Bersihan jalan napas Penumpukan sekret pada jalan
tidak berdahak. tidak efektif napas
2. Klien mengatakan
tenggorokan terasa gatal dan
terasa seperti ada yang
menyumbat.
3. Klien mengatakan nyeri saat
menelan
4. Klien mengatakan menyukai
air dingin, apabila yang
diminum air dingin klien
bisa minum ± 2 liter, namun
apabila yang diminum air
tidak dingin klien minum ±
1,5 liter.

Data Obyektif :
1. TTV :
TD : 90/60 mmHg
S : 37 °C
N : 76 x/menit
RR :20 x/menit
2. Klien sering batuk
3. Batuk klien tidak disertai
dahak
4. Terdengar suara napas
tambahan berupa ronchi +/+
Data Subyektif:
1. Klien mengeluh pusing, Intoleransi aktivitas Kelemahan
badan terasa lemas dan
mudah lelah, pandangan
buram, dan sering
kehilangan keseimbangan.
2. Klien mengatakan memiliki
riwayat anemia

Data Obyektif :
10

1. TTV :
TD : 90/60 mmHg
S : 37 °C
N : 76 x/menit
RR :20 x/menit
2. Klien pucat
3. Bibir klien pucat
4. Konjunctiva klien anemis

Klien 2
Data Subyektif :
1. Klien mengeluh batuk Bersihan jalan napas Penumpukan sekret pada jalan
berdahak, dahak klien tidak efektif napas
kental dan berwarna
kuning. Dahak klien ± 3
mL.

Data Obyektif :
1. TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36,8 °C
N : 68 x/menit
RR : 20 x/menit
2. Batuk disertai dahak
berwarna kuning, kental, ± 3
mL.
3. Klien sering keluar masuk
karena batuk dan membuang
dahak
4. Terdengar suara napas
tambahan berupa ronchi +/+
Data Subyektif :
1. Klien mengeluh batuk
berdahak, dahak klien kental Resiko infeksi. Peningkatan paparan organisme
dan berwarna kuning. patogen.
Dahak klien ± 3 mL. Klien
membuang dahak di
halaman rumah.
2. Klien mengatakan istrinya
batuk-batuk ± 1 minggu.

Data Obyektif :
1. TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36,8 °C
N : 68 x/menit
RR : 20 x/menit
2. Batuk disertai dahak
berwarna kuning, kental, ± 3
mL.
11

3. Klien sering keluar masuk


karena batuk dan membuang
dahak.
4. Klien tidak menggunakan
masker.

4.1.3 Diagnosa Keperawatan

a. Klien 1

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret

pada jalan napas.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.

b. Klien 2

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret

pada jalan napas.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan paparan organisme

patogen.

4.1.4 Perencanaan Keperawatan

Tabel 4.5 Perencanaan Keperawatan Klien TB Paru di Puskesmas Palang


Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan & Rasional
Klien 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda vital
keperawatan selama 3x24 klien.
jam, bersihan jalan napas R/ untuk mengetahui
klien kembali efektif. keadaan umum klien.
Kriteria hasil: 2. Kaji karakteristik batuk
a. Klien mampu melakukan klien.
batuk efektif. R/ untuk memberikan
b. Pernapasan klien normal terapi yang efektif.
(16-20 x/menit) tanpa ada 3. Kaji pernapasan klien
penggunaan otot bantu (bunyi napas, suara napas
napas. Bunyi napas tambahan, dan penggunaan
normal, Ronchi -/-. otot bantu napas).
R/ untuk mengetahui
adanya atelektasis,
ketidakefektifan
pengeluaran sekret, dan
peningkatan kerja
pernapasan.
4. Berikan posisi fowler atau
12

semifowler dan ajarkan


batuk efektif.
R/ untuk memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya napas.
Batuk efektif untuk
pengeluaran sekret yang
efektif.
5. Pertahankan intake cairan
sedikitnya 2500 mL/hari.
R/ hidrasi yang adekuat
membantu mengencerkan
sekret dan mengefektifkan
pembersihan jalan napas.
6. Kolaborasi pemberian obat
OAT sesuai indikasi.
R/ pemberian obat TB Paru
terbagi menjadi 2 fase,
yaitu fase intensif (2-3
bulan) dan fase lanjutan (4-
7 bulan).

Klien 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda vital


keperawatan selama 3x24 klien.
jam, bersihan jalan napas R/ untuk mengetahui
klien kembali efektif. keadaan umum klien.
a. Klien mampu melakukan 2. Kaji karakteristik batuk
batuk efektif. klien.
b. Pernapasan klien normal R/ untuk memberikan
(16-20 x/menit) tanpa ada terapi yang efektif.
penggunaan otot bantu 3. Kaji pernapasan klien
napas. Bunyi napas (bunyi napas, suara napas
normal, Ronchi -/-. tambahan, dan penggunaan
otot bantu napas).
R/ untuk mengetahui
adanya atelektasis,
ketidakefektifan
pengeluaran sekret, dan
peningkatan kerja
pernapasan.
4. Berikan posisi fowler atau
semifowler dan ajarkan
batuk efektif.
R/ untuk memaksimalkan
ekspansi paru dan
menurunkan upaya napas.
Batuk efektif untuk
pengeluaran sekret yang
efektif.
5. Pertahankan intake cairan
13

sedikitnya 2500 mL/hari.


R/ hidrasi yang adekuat
membantu mengencerkan
sekret dan mengefektifkan
pembersihan jalan napas.
6. Kolaborasi pemberian obat
OAT sesuai indikasi.
R/ pemberian obat TB Paru
terbagi menjadi 2 fase,
yaitu fase intensif (2-3
bulan) dan fase lanjutan (4-
7 bulan).

4.1.5 Implementasi Keperawatan

Tabel 4.6 Implementasi rencana tindakan dan Evaluasi pada Klien TB Paru di
Puskesmas Palang pada Tanggal 01 April 2019
Kasus Jam Pelaksanaan Paraf Evaluasi
Perawat
Klien 1 16. 15 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
WIB vital klien. TD : 90/60 mmHg
N : 72 x/menit
S : 36,7 °C
RR : 20 x/menit
16.20 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk tanpa
WIB batuk klien. disertai dahak.
16.25 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
penggunaan otot
bantu napas.
4. Memposisikan klien
16.30 fowler atau semifowler
WIB 4. Klien apabila tidur
dan megajarkan cara menggunakan bantal
batuk efektif. yang tinggi. Klien
mendengarkan
penjelasan tentang
cara batuk efektif.
Klien memahami
dan akan
5. Memberi tahu klien mencobanya nanti.
16.45
untuk menjaga intake
WIB 5. Klien menerima
cairan sedikitnya 2500
mL/hari. nasihat yang
14

disampaikan terkait
untuk menjaga
intake cairan.
Minum klien ± 1,5 L
apabila air mineral
biasa, apabila dingin
hingga 2 L, karena
16.50 6. Melakukan kolaborasi klien suka air dingin.
WIB pemberian obat OAT
sesuai indikasi. 6. Klien meminum obat
OAT bulan ke-3
yaitu
Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini tidak
jadwal klien minum
obat.
Klien 2 18. 25 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
WIB vital klien. TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
S : 36,6 °C
RR : 20 x/menit
18. 30 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk disertai
WIB batuk klien. dahak kental
berwarna kuning ± 3
mL.
18.35 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
penggunaan otot
bantu napas.
18. 40 4. Memposisikan klien
WIB fowler atau semifowler 4. Klien mengatakan
dan megajarkan cara tidak nyaman apabila
batuk efektif. posisi kepala
ditinggikan
(fowler/semifowler).
Klien akan
mendengarkan
penjelasan tentang
cara batuk efektif,
klien mengatakan
akan mencobanya
18.45 nanti.
5. Memberi tahu klien
WIB untuk menjaga intake 5. Klien menerima
15

cairan sedikitnya 2500 nasihat yang


mL/hari. disampaikan terkait
untuk menjaga
intake cairan. Klien
minum air mineral
18.50 sehari ± 3 L.
WIB
6. Melakukan kolaborasi 6. OAT bulan ke-3
pemberian obat OAT yaitu
sesuai indikasi. Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini klien
minum obat setelah
makan malam.

Tabel 4.7 Implementasi rencana tindakan dan Evaluasi pada Klien TB Paru di
Puskesmas Palang pada Tanggal 02 April 2019
Kasus Jam Pelaksanaan Paraf Evaluasi
Perawat
Klien 1 16.15 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
WIB vital klien. TD : 90/60 mmHg
N : 68 x/menit
S : 36,5 °C
RR : 20 x/menit
16.25 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk disertai
WIB batuk klien. dahak berwarna
kuning dan kental.
Dahak ± 2 mL.
16. 30 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
penggunaan otot
bantu napas.
16.35 4. Mengevaluasi hasil batuk
WIB efektif klien. 4. Klien telah mencoba
cara batuk efektif,
klien mampu
mengeluarkan dahak
berwarna kuning,
kental, ± 2 mL.
16. 40 5. Memberi tahu klien
WIB untuk menjaga intake 5. Hari ini klien minum
cairan sedikitnya 2500 air 1 L
mL/hari.
16.45
WIB 6. Melakukan kolaborasi 6. Klien meminum obat
16

pemberian obat OAT OAT bulan ke-3


sesuai indikasi. yaitu
Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini
jadwal klien minum
obat. Klien minum
obat saat ingin tidur
malam.
Klien 2 18.10 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
WIB vital klien. TD : 120/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 36,8 °C
RR : 20 x/menit
18.20 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk disertai
WIB batuk klien. dahak kental
berwarna kuning ± 4
mL.
18.25 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
penggunaan otot
bantu napas.

18.30 4. Mengevaluasi hasil batuk


WIB efektif klien. 4. Klien telah mencoba
teknik batuk efektif,
dahak yang
dikeluarkan
betambah.
18.35 5. Memberi tahu klien
WIB untuk menjaga intake 5. Hari ini sudah
cairan sedikitnya 2500 minum air sebanyak
18. 40 mL/hari. ± 2 L.
WIB 6. Melakukan kolaborasi 6. OAT bulan ke-3
pemberian obat OAT yaitu
sesuai indikasi. Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini klien
tidak minum obat.

Tabel 4.8 Implementasi rencana tindakan dan Evaluasi pada Klien TB Paru di
Puskesmas Palang pada Tanggal 03 April 2019
Kasus Jam Pelaksanaan Paraf Evaluasi
Perawat
Klien 1 16.30 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
17

WIB vital klien. TD : 90/60 mmHg


N : 96 x/menit
S : 36,7 °C
RR : 20 x/menit
16.45 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk disertai
WIB batuk klien. dahak berwarna
kuning kental ± 3 mL.
16.50 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
penggunaan otot
bantu napas.

16.55 4. Mengevaluasi hasil batuk


WIB 4. Klien telah mencoba
efektif klien.
cara batuk efektif,
tetapi dahak masih
belum bisa keluar
17.00 5. Memberi tahu klien untuk
WIB menjaga intake cairan 5. Hari ini klien minum
sedikitnya 2500 mL/hari. air 1,5 L

17.05 6. Melakukan kolaborasi


WIB pemberian obat OAT 6. Klien meminum obat
sesuai indikasi. OAT bulan ke-3 yaitu
Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini klien
tidak ada jadwal
minum obat.
Klien 2 18.15 1. Mengkaji tanda-tanda 1. TTV
WIB vital klien. TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,6 °C
RR : 20 x/menit
18.25 2. Mengkaji karakteristik 2. Klien batuk disertai
WIB batuk klien. dahak kental
berwarna kuning ± 4
mL.
18.30 3. Mengkaji pernapasan 3. Saat dilakukan
WIB klien (bunyi napas, suara perkusi terdengar
napas tambahan, dan sonor, suara napas
penggunaan otot bantu tambahan berupa
napas). ronchi +/+, tidak ada
18

penggunaan otot
bantu napas.
18.35 4. Mengevaluasi hasil batuk
WIB efektif klien. 4. Klien telah mencoba
teknik batuk efektif,
dahak yang
dikeluarkan
betambah.
18.40 5. Memberi tahu klien untuk
WIB menjaga intake cairan 5. Hari ini sudah
sedikitnya 2500 mL/hari. minum air sebanyak
± 2,5 L.
18.45 6. Melakukan kolaborasi
WIB pemberian obat OAT 6. OAT bulan ke-3
sesuai indikasi. yaitu
Rifampisin/Isoniazid
150 mg 1 x 2 hari 2
tablet. Hari ini
jadwal klien minum
obat. Klien minum
obat setelah makan
malam.

Anda mungkin juga menyukai