Anda di halaman 1dari 15

REVIEW

JOURNAL
INTERNATIONAL
Disusun Oleh
POKOK PEMBAHASAN

1. Identitas Jurnal 4. kesimpulan

2. Pendahuluan 5. Referensi

3. Pembahasan 6. Kelebihan dan


Kekurangan
A. IDENTITAS JURNAL
Judul
The Disaster Box Mystery as a Media for Growing
Disaster Preparedness and Literacy among Junior
High School Students

Author
Hesti Eka Nur Dianti, Pila Febrisari, Ahmad Aziz Ridho, *Kiki
Septaria
Science Education Department, Faculty of Teacher Training
and Education, Lamongan Islamic University.

Publikasi https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/prismasains/index
April 2022
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
1. Bencana alam akan berdampak luas pada setiap elemen kehidupan, termasuk ekonomi, masyarakat, kesehatan, dan ilmu
pengetahuan.
2. masih kurangnya pemahaman atau pendidikan anak-anak tentang ancaman bencana dan cara mengatasinya, karena
kurangnya sumber daya pendidikan.
3. media pendidikan bencana tanah longsor sangat dibutuhkan untuk didirikan di sekolah-sekolah Indonesia, karena 90%
mata pelajaran di sekolah tersebut belum pernah mengembangkan media.

b. Tujuan

Penguatan literasi mitigasi bencana tanah longsor pada siswa dengan menggunakan media Mystery Box.
C. Kajian Teori

1. Bencana alam adalah kejadian yang disebabkan oleh fenomena alam yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan lingkungan,
membunuh manusia, dan merusak lingkungan (Ashraf, 2021).
2. Semakin rendah pengetahuan masyarakat tentang bencana alam, maka semakin minim pula edukasi kepadamasyarakat tentang
bahaya bencana alam, terbukti dengan banyaknya korban jiwa dalam setiap bencana yang Data jumlah bencana yang terjadi di
wilayah Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya adalah longsor (Adri et al., 2020).
3. mempelajari mitigasi bencana alam diperlukan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya bencana alam (Septaria et al., 2020).
4. Penelitian Siti Wasliyah (2018), mendukung anggapan bahwa jenis bahan ajar yang digunakan memiliki pengaruh terhadap
kesiapsiagaan bencana.
5. Misteri box merupakan bahan pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran mitigasi bencana tanah longsor
(Prastyo et al., 2021).
6. Peningkatan literasi masyarakat sangat penting, dan dapat dilakukan melalui pendidikan sejak sekolah dasar, sehingga
pengetahuan bahaya bencana dapat ditanamkan sejak dini (Archila et al., 2021).

d. Metodologi
subyek
Subjek dalam penelitian ini adalah ahli materi yang merupakan guru di SMPN 1 Sambeng, ahli bahasa yang merupakan guru besar di
Program Studi Pendidikan Sains UNISLA, ahli media yang berjumlah 35 siswa di SMPN 1 Sambeng, dan praktisi penyuluhan kebencanaan
Obyek
Mystery Box Sebagai Media Penumbuhan Kesiapsiagaan dan Literasi Bencana di kalangan Siswa SMP
Lanjutan Metodologi

Teknik Analisa (menggunakan tahapan AADDIE)

1. Analisi
Hasil wawancara di SMP 3. Pengembangan
N 1 Sambeng dengan Media kotak misteri dibuat
2. Desain dengan membuat empat
pihak sekolah Membuat sisi instruksi longsor.
administrator dan guru program Tiga pelajaran
yang belum pernah direncanakan untuk
pembelajaran
menerima bencana pembelajaran pendidikan
edukasi
pelatihan atau kotak misteri.
longsor yang Mengikuti perkembangan
pendidikan mitigasi
mencakup media, divalidasi oleh
Berdasarkan
wawancara dan media empat orang ahli, dan
hasilnya digunakan
observasi populasi di pembelajaran
sebagai bahan untuk
sekitar SMP N 1 kotak misteri
Sambeng dan dusun
tetangga.
Lanjutan Metodologi

Teknik Analisa (menggunakan pendekatan AADDIE)

5. Evaluasi
4. Implementasi
Menilai
Melakukan penerapan
pengetahuan dan
kotak misteri tersebut di
literasi siswa
dua kelas percobaan, yang
tentang tanah
pertama dengan 15 siswa
longsor dan
dan yang kedua dengan
media kotak
jumlah siswa 35 orang
misteri yang
telah dibuat.
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil Uji normalitas (Tabel 8) menunjukkan bahwa nilai signifikansi


pada kelas uji coba 1 dan kelas uji coba 2 berturut-turut lebih dari 0,05
yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Berdasarkan temuan homogenitas uji coba subjek uji (berdasarkan


Mean) yang memiliki nilai signifikansi 0,263>0,05, ditetapkan bahwa
data yang diperiksa homogen dan uji empiris parametrik dapat
dilanjutkan.
HASIL DAN
PEMBAHASAN

Menurut tabel. Uji t sampel berpasangan, nilai signifikansi (2-tailed)


0,000<0,005 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara literasi
pretest dan posttest siswa, menunjukkan bahwa media kotak misteri
dapat meningkatkan literasi siswa untuk bencana tanah longsor.
KESIMPULAN
Media kotak misteri mampu meningkatkan literasi
siswa bencana longsor di SMP Negeri 1 Sambeng
Lamon dimaksudkan untuk menjadi awal kesadaran
2
siswa dan masyarakat dalam mengenali dan
menjaga lingkungan sekitar dari kemungkinan
bencana, serta mendidik setiap orang di masyarakat
dan mengurangi efek berbahaya dari bencana.
REFERENSI
Adri, K., Rahmat, H. K., Ramadhani, R. M., Najib, A., & Priambodo, A. (2020). Analisis Penanggulangan
Bencana Alam Dan Netech Guna Membangun Ketangguhan Bencana Dan Measyarakat Berkelanjutan Di
Jepang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2), 408–420.

Ashraf, A. (2021). Lessons learned from COVID-19 response for disaster risk management. Natural Hazards,
107(2), 2027–2032. https://doi.org/10.1007/s11069-021-04658-0

Archila, P. A., Danies, G., Molina, J., Truscott de Mejía, A.-M., & Restrepo, S. (2021). Towards Covid-19 Literacy.
Science & Education, 0123456789. https://doi.org/10.1007/s11191-021-00222-1

Prastyo, E., Kartika, I., & Wibowo, W. S. (2021). Kualitas subject specific pedagogy (SSP) IPA berbasis model
iqra’dan literasi mitigasi bencana merapi. Edu Sains ..., 130–137. https://e-journal.iain
palangkaraya.ac.id/index.php/edusains/article/view/2244

Septaria, K., Dewanti, B. A., & Afidah, M. I. El. (2020). Development Of Module Disaster Mitigation Based On
Stem For Secondary Schools. Jurnal Peneliltian Pendidikan IPA, 5(2), 61–68.
Kelebihan dan Kekurangan

KELEBIHAN
1. Teori dan model analisis yang digunakan tepat
2.Penulis sangat detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
penelitiannya terlebih adanya tabel yang dicantumkan.

KEKURANGAN
1. pendekatan yang digunakan melalui tiga metode yaitu wawancara, angket
dan tes dirasa kurang efisien baik dalam segi waktu, maupun biaya.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai