Anda di halaman 1dari 3

Remedial PAS bahasa indonesia

Nama:-Delmora Alfarisi Harahap

-Elyza Selviana Naibaho

-Khairun Nisa Nasution

-Santa Anggryani Sitorus

Kedatangan pengungsi rohingya di aceh

(pengenalan isu)

Isu penyelundupan manusia ini kembali menjadi sorotan setelah Presiden


Jokowi menyebutnya secara spesifik dalam pidato pada Jumat (08/12) - dua
hari sebelum sekitar 400 pengungsi Rohingya menambah gelombang
kedatangan etnis tersebut di Aceh sebulan terakhir.

Kedatangan pengungsi kini disikapi beragam oleh warga Aceh. Sebagian warga
menolak keras karena menganggap para pengungsi itu sengaja dibawa oleh
penyelundup. Sebagian lainnya menganggap pengungsi Rohingya layak dibantu
dengan alasan kemanusiaan.

(fakta dan bukti)

1.Sebanyak 135 pengungsi Rohingya dipindahkan ke UPTD Dinas Sosial Aceh di


Ladong, Aceh Besar. Para pengungsi itu sebelumnya ditolak di berbagai
tempat.

Pantauan detikSumut, para pengungsi diangkut menggunakan tiga truk Satpol


PP. Satu truk berisi pengungsi pria dan dua truk wanita dan anak-anak.

Mereka meninggalkan Tugu Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Senin


(11/12/2023) pada pukul 12.15 WIB. Mereka dibawa dengan pengawalan
polisi.

Kami diperintahkan untuk membawa Rohingya ke Ladong," kata Kabid


Trantibum Satpol PP Aceh Azmanto kepada wartawan, dilansir detikSumut

Keputusan itu disebut diambil dalam rapat yang digelar di Kesbangpol Aceh.
Rapat juga dihadiri pihak dari UNHCR dan IOM.
Menurut Azman, Rohingya ditempatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh
Meukarya milik Dinas Sosial Aceh di Ladong untuk sementara waktu. Pihak
terkait untuk mencari solusi lagi untuk penampungan mereka setelah batas
waktu berakhir.

2.Heboh warga Aceh menolak kedatangan 249 pengungsi Rohingya yang


kapalnya mendarat di bibir pantai wilayah Aceh. Ternyata ulah pengungsi
Rohingya yang tiba sebelum-sebelumnya menjadi alasan warga Aceh menolak
kedatangan mereka.

Sebelumnya, pada Kamis (16/11/2023) subuh, kapal pengungsi Rohingya


tersebut tiba di bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan
Jangka Bireuen. Warga yang mengetahui kedatangan pengungsi Rohingya itu
lalu ramai-ramai datang ke lokasi. Mereka menolak ratusan pengungsi tersebut
mendarat.

"Kesimpulan bersama masyarakat menolak kehadiran Rohingya ke daratan.


Warga tidak menerima," kata Kepala Desa Pulo Pineung Mukhtaruddin kepada
wartawan.

Mukhtar menyebut warga menolak karena merasa kerepotan dengan para


pengungsi Rohingya yang tiba sebelumnya di Desa Matang Pasi, Kecamatan
Peudada, pada 16 Oktober lalu.

Sejumlah pengungsi nekat melompat ke laut dan berenang ke darat namun


dipaksa untuk kembali ke kapal dan melanjutkan perjalanan. Diketahui, sudah
3 rombongan pengungsi Rohingya tiba di wilayah Aceh selama 3 hari berturut-
turut

3. Kapal yang membawa sekitar 400 pengungsi Rohingya tiba di provinsi Aceh,
Indonesia pada Minggu (10/12). Informasi tersebut dikonfirmasi oleh kepala
komunitas nelayan setempat.

Miftah Cut Ade, ketua komunitas nelayan di Aceh, mengatakan dua perahu
mendarat di Aceh pada Minggu pagi, masing-masing satu di Kabupaten Pidie
dan Aceh Besar.
"Setiap perahu membawa sekitar 200 orang Rohingya," katanya, dikutip dari
Reuters.

Andi Susanto, seorang pejabat militer setempat, mengatakan sekitar 180 orang
Rohingya telah mendarat di Pidie pada pukul 4 pagi, dan petugas sedang
berkoordinasi di lapangan untuk mengumpulkan data.

Susanto membenarkan bahwa pihak militer mengetahui adanya kapal kedua


tetapi tidak memiliki informasi di mana kapal tersebut berlabuh atau berapa
jumlah penumpang di dalamnya.

Kedatangan pengungsi ini menambah lonjakan jumlah minoritas Muslim


Myanmar yang tiba di Indonesia.

Sebelum kedatangan hari ini, badan pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan ada
sekitar 1.200 orang Rohingya, yang telah mendarat di Indonesia sejak bulan
November.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada


hari Jumat bahwa ia mencurigai perdagangan manusia berada di balik
peningkatan kedatangan kapal baru-baru ini dan telah berjanji untuk bekerja
sama dengan organisasi internasional untuk menangani masalah tersebut.

(opini)

Kami beropini bahwa kedatangan pengungsi rohingya di indonesia hanya akan


menambah masalah sosial dan membebani pemerintah.mereka bisa saja
menjadi bibit bibit separatis yg akan mengklaim aceh sebagai milik mereka
ditambah mereka mendapat bantuan dari pemerintah seperti tempat tinggal
makan tiga kali sehari hal ini tentu saja akan menimbulkan kecemburuan sosial
antara para penduduk pribumi dan pendatang rohingya

Anda mungkin juga menyukai