Anda di halaman 1dari 7

Judul Video : Rohingya Negara Mana?

Dan Tujuh Hal Mengenai Rohongya

Judul Youtube :

Referensi Excel :1

Thumbnail :

Sumber Artikel :12

-----------jeda sedikit sebelum lanjut!

Hello Teknolovers!!!

Pencarian kata “Rohingya” dalam mesin pencarian Google mengalami peningkatan dalam
beberapa pekan terakhir, menyusul sejumlah insiden penolakan warga Aceh atas kehadiran
kelompok etnis Indo-Arya di tanah Rencong.

Menurut Badan PBB yang menangani pengungsi (UNHCR), sejak 14 November lalu, 1.075
pengungsi Rohingya telah tiba di Aceh dalam enam gelombang.

Nah berikut kami merangkum informasi tentang latar belakang kelompok minoritas Islam yang
mengalami persekusi di Myanmar serta penolakan mereka di Indonesia. Untuk memahami
konteks pengungsi Rohingya, berikut beberapa hal yang perlu kalian ketahui tentang
Rohingya.

----------------

Mengenal Etnis Rohingya

Apa definisi Rohingya? Orang-orang Rohingya dari mana? Rohingya berasal dari negara mana?
Pengungsi Rohingya dari mana mereka berasal? Orang-orang Rohingya berasal dari negara
mana? Apa sejarah Rohingya?

Itu adalah sejumlah pertanyaan terus-menerus yang dicari oleh mesin pencarian. Identitas
Rohingya, kewarganegaraan, dan negara asal adalah fokus utama dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut.

Menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR, Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim
yang telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad, negara yang mayoritas penduduknya
beragama Buddha.

Apakah rohingya Merupakan Bagian dari Myanmar?


Itu masih menjadi perdebatan sampai hari ini. Sebagian besar sejarawan tidak setuju apakah
Rohingya benar-benar menetap di Myanmar sebelum kemerdekaan dari Inggris pada tahun
1948.

Sebagian sejarawan mengatakan bahwa komunitas ini telah tinggal di Myanmar selama
berabad-abad. Mereka dianggap sebagai bagian dari etnis Myanmar, seperti yang dilakukan
komunitas Rohingya.

Menurut pendapat kedua, mereka baru muncul sebagai kekuatan identitas dalam sepuluh
tahun terakhir. Hal ini mendorong pemerintah Myanmar, atau junta militer, untuk
menggambarkan mereka sebagai pendatang dari subkontinen India.

Pemerintah Myanmar mengeluarkan Undang Undang Kewarganegaraan pada tahun 1982, yang
menjadi momen penting bagi komunitas Rohingya. Karena kebijakan ini, kelompok Rohingya
tidak dianggap sebagai "ras nasional" Myanmar. Akibatnya, mereka menjadi penduduk tanpa
negara, atau tanpa warga negara, terbesar di dunia.

UNHCR menyatakan bahwa keluarga Rohingya sangat rentan terhadap eksploitasi, kekerasan
seksual dan kekerasan berbasis gender, serta pelecehan sebagai populasi tanpa
kewarganegaraan.

Pengungsi Rohingya Berasal Darimana?

Secara De facto, sebagian besar Rohingya tinggal di Rakhine, negara bagian yang paling miskin
di Myanmar. Sementara kalau secara historis, mayoritas penduduk Rakhine yang didominasi
oleh agama Buddha menentang keberadaan Rohingya.

Kebencian terhadap Rohingya, yang mayoritas penduduk Rakhine anggap sebagai pemeluk
Islam dari negara lain, meluas di Myanmar.

Kapan Krisis Rohingya Dimulai?

Sejak mereka tetap tinggal di Myanmar meskipun tidak memiliki kewarganegaraan. Dimana
menurut UNHCR, hidup mereka dan kehidupan mereka telah mengalami kekerasan,
diskriminasi, dan persekusi selama bertahun-tahun di Myanmar.

Pada tahun 1990-an, populasi Rohingya mulai meninggalkan Myanmar secara bertahap.
Namun, puncaknya terjadi pada tahun 2017, ketika gelombang kekerasan yang luar biasa di
Negara Bagian Rakhine memaksa lebih dari 742.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah
anak-anak, mencari perlindungan di Bangladesh.
Eksodus Rohingya terbesar pernah terjadi sebelum peristiwa ini. Seluruh desa dibakar, ribuan
keluarga dibunuh atau terpisah, dan laporan lembaga kemanusiaan penuh dengan pelanggaran
hak asasi manusia.

Lima tahun setelah eksodus, seorang etnis Rohingya berkata kepada BBC di kamp pengungsi
Cox's Bazar, Bangladesh, "Lebih baik mereka membunuh kami daripada mendeportasi kami ke
Myanmar."

Apakah Indonesia Satu-satunya Tempat Etnis Rohingya Mencari Perlindungan?

Per 31 Oktober 2023, laporan UNHCR menunjukkan bahwa 1.296.525 jiwa pengungsi Rohingya
yang mencari perlindungan tersebar ke berbagai negara. Daftar negara dengan populasi
terbesar tempat singgahnya pengungsi Rohingya adalah Bangladesh, dengan 967.842 warga,
diikuti oleh Malaysia (157.731), Thailand (91.339), India (78.731), dan Indonesia (882).

Meskipun Indonesia hanya memiliki sedikit pengungsi yang tiba di Aceh, gelombang pengungsi
Rohingya telah meningkat lebih dari seratus persen dalam satu pekan terakhir, mencapai
sekitar 1.000 orang.

Chris Lewa, direktur proyek Arakan, yang melindungi hak asasi manusia Rohingya, menyatakan
bahwa "Indonesia bukanlah negara tujuan" bagi pengungsi Rohingya yang mencari
perlindungan. Karena tidak bisa mendarat di Malaysia atau sampai ke Malaysia, Indonesia
menjadi tempat transit.

Pernyataan ini diperkuat oleh kasus pengungsi Rohingya yang kabur di Aceh. Pengungsi
Rohingya yang saat ini tinggal di Malaysia memberi tahu bahwa mereka berani membayar Rp20
juta untuk mengirim saudara mereka dari Aceh ke Malaysia.

Secara umum, populasi Rohingya di Malaysia lebih besar dan memiliki kemampuan untuk
bekerja secara gelap. Namun, pengungsi Rohingya lebih memilih mencari tempat aman karena
keamanan kamp Cox's Bazar belakangan ini semakin memburuk. Mereka juga berharap
Indonesia bisa menjadi tempat perlindungan.

Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Malaysia telah menolak untuk
menerima pengungsi Rohingya. Namun, ini dilakukan kembali pada tahun 2020. Sebaliknya,
sejauh ini Myanmar memiliki 2 juta pengungsi Rohingya internal, dengan 89.402 orang yang
kembali dari negara lain.

Mengapa Gelombang Pengungsi Rohingya Makin Banyak ke Indonesia?

Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Ann Mayman, menyatakan bahwa ada dua hal yang
mungkin menyebabkan gelombang pengungsi ke Indonesia.
Pertama dan terpenting, konflik di Myanmar semakin memburuk. Sementara perhatian semua
orang tertuju pada apa yang terjadi di Timur Tengah [Gaza] dan Ukraina, eskalasi konflik senjata
di Myanmar hampir tidak dibicarakan.

Kedua, keamanan kamp pengungsian Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, semakin memburuk,
dengan banyak kasus penculikan, pemerasan, pembunuhan, dan serangan.

Di Cox's Bazar, pengungsi tidak memiliki perlindungan yang memadai. Mereka khawatir karena
insiden tersebut meningkat. Mereka merasa takut. Karena itu, kami melihat peningkatan.

Mengapa Warga Aceh Menolak Rohingya?

Pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Aceh, dan beberapa warga menolak mereka di
beberapa tempat. Sebagai perwakilan warga di Kabupaten Pidie, Azwani, 65 tahun, mengatakan
bahwa warga menolak karena pengungsi Rohingya melanggar "norma-norma yang telah
disepakati".

Kedua, mereka masuk ke Aceh tanpa meminta izin dari pihak lokal. Tidak hanya dengan orang
desa, tetapi juga dengan Mustika (aparatur desa). Akibatnya, orang Aceh menolak karena
mereka tidak dianggap sebagai pemerintah kecamatan Padang Tiji ini yang berwenang untuk
memutuskan apakah bisa orang Etnis Rohingya tinggal di Aceh atau tidak.

"Kami atas nama kemanusian, dia (Rohingya) orang Islam, sudah kami terima. Sekarang sudah
cukup kami menerima," kata Teuku Muslim, yang merupakan perwakilan warga lainnya.

Pengungsi ditolak oleh Mukhtar Yusuf, kepala Desa Lapang Barat di Kabupaten Bireuen, karena
tidak ada tempat yang mendukung mereka di wilayahnya. Bukan karena persoalan logistic
tetapi singgahnya Rohingya di pantai mengganggu karena pantai merupakan tempat aktivitas
nelayan.

Ketegangan di lapangan diakui oleh Ann Mayman, perwakilan UNHCR di Indonesia, yang
menyebut pengungsi Rohingya sebagai "orang Palestina di Asia." Ia menjelaskan mengapa
orang melarikan diri dan mengatakan kalau mereka bukan penjahat dan tidak memiliki
kewarganegaraan.

Selain itu, Ann menyatakan bahwa, sebagai "orang Palestina di Asia", Rohingya tidak mendapat
perhatian yang cukup, seperti yang diterima korban konflik di Gaza. Itu yang kemudian jadi
masalahnya. Mereka disebut sebagai penjahat oleh semua orang, yang tidak benar.

Kejadian semacam ini akan terus berulang selama akar masalahnya tidak diselesaikan, yaitu
masalah Rohingya di Myanmar.

---------------
Like, Komen, dan Share (tidak usah dibaca)

Opening Backsound

LICENSE CERTIFICATE: Envato Elements Item

=================================================

This license certificate documents a license to use the item listed below

on a non-exclusive, commercial, worldwide and revokable basis, for

one Single Use for this Registered Project.

Item Title: Bad News

Item URL: https://elements.envato.com/bad-news-CD4MPBL

Item ID: CD4MPBL

Author Username: EliansProductions

Licensee: Daftar Populer

Registered Project Name: Teknologi Populer

License Date: August 17th, 2022

Item License Code: GPJYMKU5W6

The license you hold for this item is only valid if you complete your End

Product while your subscription is active. Then the license continues

for the life of the End Product (even if your subscription ends).

For any queries related to this document or license please contact

Envato Support via https://help.elements.envato.com/hc/en-us/requests/new


Envato Elements Pty Ltd (ABN 87 613 824 258)

PO Box 16122, Collins St West, VIC 8007, Australia

==== THIS IS NOT A TAX RECEIPT OR INVOICE ====

Isi Backsound

LICENSE CERTIFICATE: Envato Elements Item

=================================================

This license certificate documents a license to use the item listed below

on a non-exclusive, commercial, worldwide and revokable basis, for

one Single Use for this Registered Project.

Item Title: Dramatic Trailer

Item URL: https://elements.envato.com/dramatic-trailer-YFCD7PG

Item ID: YFCD7PG

Author Username: StudioKolomna

Licensee: Daftar Populer

Registered Project Name: Teknologi Populer

License Date: January 20th, 2023

Item License Code: Y4Z9LBD8C5

The license you hold for this item is only valid if you complete your End

Product while your subscription is active. Then the license continues

for the life of the End Product (even if your subscription ends).
For any queries related to this document or license please contact

Envato Support via https://help.elements.envato.com/hc/en-us/requests/new

Envato Elements Pty Ltd (ABN 87 613 824 258)

PO Box 16122, Collins St West, VIC 8007, Australia

==== THIS IS NOT A TAX RECEIPT OR INVOICE ====

Anda mungkin juga menyukai