Percobaan V Ambang Lebar Kemiringan 0,5 % A. Tujuan: Kelompok II
Percobaan V Ambang Lebar Kemiringan 0,5 % A. Tujuan: Kelompok II
PERCOBAAN V
AMBANG LEBAR KEMIRINGAN 0,5 %
A. Tujuan
Dapat Mengetahui besar debit yang mengalir dan tinggi muka air pada ambang lebar
kemiringan 0,5%
B. Dasar Terori
Peluap disebut ambang lebar kemiringan 0,5% apabila t>0,666 H dengan t adalah
tebal peluap dan H1 adalah tinggi peluap. dipandang ambang lebar kemiringan 0,5% seperti
ditunjukan dalam gambar 5.1 titik A dan B adalah ujung hulu dan hilir dari peluap. Tinggi
air yang meluap dititik A adalah H2 dan Pada titik B adalah H3 √ 2.9
√ ( H 1−H 3 ) . H 2²−H 2³
V 2²
Apabila pada persamaan bernoully pada titik A dan B 0+ H 2+0=0+ H 3
2g
Dengan V adalah kecepatan aliran pada sisi hilir peluap dari persamaan tersebut dapat
ditentukan kecepatan aliran adalah v
V 2/2.9 = H2-H3
atau
v=√ 2 g ¿ ¿)
Debit aliran :
Q = Cd.b.H3.V= cd.b.H3.√ 2. g ¿ ¿
Q = Cd.b.√ 2. g . √ H 2−H 32−H 3³
Sehingga rumus koefisin debit
Q
Cd =
b √ 2. g . H 2. H 3²−H 3³
Dimana :
Q = debit (m³/detik)
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
D. Langkah Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Putar katub peluap sampai pada kemiringan 0,5%
- Pasang lem atau plastis pada ambang lebar sampai merata
- Setelah itu kita nyalaan mesin pompa dan buka katub pemasukan hingga air
mencapai pintu peluap
- Kemudian langkah pertama yaitu putar katub peluap sebanyak tiga kali dan
gunakan stop wacth untuk mencari debit air sambil mengukur ketinggian
menggunakan poin guage secara bersamaan
- Setelah melakukan pengukuran debit pertama, untuk pengukuran langah kedua
yaitu putar kembali katub sebanyak dua kali ke kiri untuk mengubah kelajuan
air,kemudian lakukan pengukuran debit menggunaan stop wacth dan mengukur
ketinggian air menggunakan poin gauge
- Kemudian untuk pengukuran langkah ketiga yaitu, putar katub lagi kekiri
sebanyak dua kali untuk penguuran debit yang di ukur menggunakan stop wacth
dan mengukur ketinggian air menggunakan poin gauge untuk penguuran tahap
terakhir
- Setelah praktek selesai matikan mesin pompa air dan cabut ambang lebar
kemiringan 0,5% kembali pada titik awal
- Setelah praktek selesai bersihkan alat yang telah kita gunakan
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
E. Analisa Data
Pengamatan ke -1
Dik :
H1 = 130 b = 0,07m
H2 = 26 g = 9,81
H3 = 11 t rata-rata = 7,55
H4 = 11 V rata-rata =5L
0,000662
=
0 , 07 × √ 2× 9 , 81× √ 26× 11²−11³
0,000662
=
0 , 07 × √ 19 ,62 . √ (26 ×121)−1331
0,000662
=
0 , 07 ×4,429 × 42 , 60
0,000662
=
13 ,20
= 0,0000501
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Hubungan antara koefisien debut (Cd) dan tinggi muka air (H)
1. Tabel Hubungan antara Cd dan H1
no Cd H1
1 0,0000501 130
2 0,000348 138
3 0,000485 148
0.000485
0.0004
0.000348
0.0003
0.0002
0.0001
0.0000501
0
130 138 148
Pengamatan ke – 2
Dik :
H1 = 138 b = 0,07m
H2 = 32 g = 9,81
H3 = 15 t rata-rata = 7,37
H4 = 15 V rata-rata = 5 L
1. Perhitungan Debit Keluar
V rata−rata
Q =
t rata−rata
5L
=
7 ,37 det
= 0,67842 L/det
= 0,00678 m³/det
2. Perhitungan Kecepatan Aliran
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
V = √ 2. g . H 2−H 3
= √ 2× 9.81 ×( 32−15)
= √ 19 ,62 ×(17)
= √ 313 ,54
= 18,26 m³/det
no Cd H2
1 0,0000501 26
2 0,000348 32
3 0,000485 40
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
0.0005 0.000485
Koefisien Debit (Cd)
0.0004
0.000348
0.0003
0.0002
0.0001
0.0000501
0
26 32 40
Pengamatan ke – 3
Dik :
H1 = 148 b = 0,07m
H2 = 40 g = 9,81
H3 = 18 t rata-rata = 7,34
H4 = 18 V rata-rata = 5 L
1. Perhitungan Debit Keluar
V rata−rata
Q =
t rata−rata
5L
=
7 ,34 det
= 0,68119 L/det
= 0,006811 m³/det
2. Perhitungan Kecepatan Aliran
V = √ 2. g . H 2−H 3
= √ 2× 9.81 ×( 40−18)
= √ 19 ,62 ×22
= √ 431 , 64
= 20,77m³/det
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
0,006811
=
0 , 07 × √ 2× 9 , 81× √ 40 ×1 8 ²−18 ³
0,006811
=
0 , 07 × √ 19 ,62 . √ (40× 64)−512
0,006811
=
0 , 07 ×4,429 × 45 , 25
0,006811
=
14 , 02
= 0,000485
Hubungan antara koefisien debit (Cd) dan tinggi muka air (H)
3. Tabel Hubungan antara Cd dan
no Cd H3
1 0,0000501 11
2 0,000348 15
3 0,000485 18
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
0.0005 0.000485
Koefisien Debit (Cd)
0.0004
0.000348
0.0003
0.0002
0.0001
0.0000501
0
11 15 18
no Q Cd
1 0,00825 0,0000501
2 0,000884 0,000348
3 0,000917 0,000485
0.004
0.003
0.002
0.001 0.000884 0.000917
0
0.0000501 0.000348 0.000485
F. Kesimpulan
Dari Hasil pengukuran ini dapat kami simpulkan bahwa,kemiringan pada sebuah aliran.sungai
sangat berpengaruh pada besar atau kecil nilai debit airnya yang telah kami ukur dan di
samping itu sebelum memulai pengukuran kita harus berhati-hati untuk mencari nilai debit
aliran sungai
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat