1 % Perbaikan
1 % Perbaikan
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
PERCOBAAN IV
AMBANG LEBAR KEMIRINGAN 1 %
A. Tujuan
Untuk dapat mengetahui besar debit yang mengalir pada tinggi muka air pada ambang lebar
kemiringan 1 %
B. Dasar Terori
Peluap disebut ambang lebar kemiringan 1% apabila t>0,666 H dengan t adalah tebal
peluap dan H1 adalah tinggi peluap. dipandang ambang lebar kemiringan 1% seperti
ditunjukan dalam gambar 4.1 titik A dan B adalah ujung hulu dan hilir dari peluap. Tinggi
air yang meluap dititik A adalah H2 dan Pada titik B adalah H3 2.9
�1 − �3 . �2² − �2³
�2²
Aplikasi pada persamaan bernoully pada titik A dan B 0 + H2 + 0 = 0 + �3 2�
Dengan V adalah kecepatan aliran pada sisi hilir peluap dari persamaan tersebut dapat
ditentukan kecepatan aliran adalah v
V 2/2.9 = H2-H3
atau
� = 2� (�2 − �32)
Debit aliran :
Q = Cd.b.H3.V= cd.b.H3. 2. �(�2 − �3
Q = Cd.b. 2. �. �2 − �32 − �3³
Sehingga rumus koefisin debit
�
Cd =
� 2.� . �2.�3²−�3³
Dimana :
Q = debit (m³/detik)
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
D. Langkah Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Putar katub peluap sampai pada kemiringan 1%
- Nyalakan mesin pompa dan buka katub pemasukan hingga air mencapai pintu
peluap
- Kemudian langkah pertama yaitu putar katub peluap sebanyak dua kali kekiri
untuk pengukuran debit pertama sebanyak tiga kali menggunakan point gauge
secara bersamaan
- Setelah melakukan pengukuran debit pertama, putar kembali katub sebanyak
dua kali kekiri untuk langka kedua untuk mengubah kelajuaan air,kemudian
lakukan pengukuran debit dan pengukuran debit ketinggian air tahap kedua
menggunakan stopwatch dan point gauge
- Kemudian untuk pengukuran langkah ketiga yaitu, putar katub lagi kekiri
sebanyak dua kali untuk pengukuran debit dan pengukuran debit air tahap akhir
- Setelah praktek selesai matikan mesin pompa air dan cabut ambang peluap
kemiringan 1% kembali pada titik awal
- Kemudian bersihkan alat setelah digunakan atau setelah praktek selesai
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
E. Analisa Data
Pengamatan ke -1
Dik :
H1 = 132 b = 0,07m
H2 = 29 g = 9,81
H3 = 11 t rata-rata = 6,78
H4 = 11 V rata-rata = 5 L
0,000733
=
0,07× 2×9,81 × 29×11²−11³
0,000733
=
0,07× 19,62 . (29×121)−1331
0,000733
= 0,07×4,429×46,66
0,000733
= 1,444
= 0,0005076
Hubungan antara koefisien debut (Cd) dan tinggi muka air (H)
1. Tabel Hubungan antara Cd dan H1
no Cd H1
1 0,000507 132
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
6
2 0,000039 143
3 0,000335 141
Pengamatan ke – 2
Dik :
H1 = 143 b = 0,07m
H2 = 33 g = 9,81
H3 = 13 t rata-rata = 6,99
H4 = 15 V rata-rata = 5 L
1. Perhitungan Debit Keluar
� ����−����
Q = � ����−����
5�
= 6,99 ���
= 0,71530 L/det
= 0,00071 m³/det
2. Perhitungan Kecepatan Aliran
V = 2. �. �2 − �3
= 2 × 9.81 × (33 − 13)
= 19,62 × (20)
= 392,4
= 19,80 m³/det
3. Perhitung Koefisien Debit
�
Cd =
�. 2.�. �2.�3²−�3³
0,00071
=
0,07× 2×9,81 × 33×13²−13³
0,00071
=
0,07× 19,62 . (33×169)−2197
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
0,00071
= 0,07×4,429×58,13
0,00071
= 18,02
= 0,000039
no Cd H2
1 0,0005076 29
2 0,000039 33
3 0,000335 37
Pengamatan ke – 3
Dik :
H1 = 141 b = 0,07m
H2 = 37 g = 9,81
H3 = 13 t rata-rata = 7,11
H4 = 15 V rata-rata = 5 L
1. Perhitungan Debit Keluar
� ����−����
Q = � ����−����
5�
= 7,11 ���
= 0,70323 L/det
= 0,007032 m³/det
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
0,007032
=
0,07× 2×9,81 × 37×13²−13³
0,007032
=
0,07× 19,62 . (40×169)−2197
0,007032
= 0,07×4,429×67,54
0,007032
= 20,93
= 0,000335
Hubungan antara koefisien debit (Cd) dan tinggi muka air (H)
3. Tabel Hubungan antara Cd dan
no Cd H3
1 0,0005076 11
2 0,000039 13
3 0,000335 13
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
no Q Cd
1 0,00733 0,0005076
2 0,00071 0,000039
3 0,007032 0,000335
F. Kesimpulan
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II
Dari hasil pengukuran ambang lebar kemiringan 1% dapat disimpulkan bahwa semakin besar
air yang mengalir pada suatu saluran maka semakin kecil waktu debit yang kita dapatan.
LABORATORIUM / BENGKEL
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI FAKFAK
JI. Imam Bonjol Atas Air Merah, wagom Distrik Fakfak Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat
Pratikum Hidrolika
Kelompok II