Fajar Adi Ramdhani - Tugas 9 Geosat
Fajar Adi Ramdhani - Tugas 9 Geosat
GEODESI SATELIT
“Tabel Satelit berdasarkan jenis orbit”
Disusun oleh:
Fajar Adi Ramdhani
15114004
1. Orbit Progade
2. Orbit Retrograde
3. Orbit Polar
4. Orbit Geostationer
5. Orbit Sun-Synchronous
1. Orbit Progade
Orbit progarde adalah orbit yang sudut inklinasi orbitnya (i) memenuhi hubungan : 0ᵒ<i<90ᵒ
(sudut inklinasi tersebut dihitung berlawanan arah jarum jam di titik nodal dari bidang ekuator
ke bidang orbit.
Pada orbit prograde pergerakan satelit dalam orbitnya searah dengan rotasi bumi.
Orbit retrograde adalah orbit yang sudut iklinasinya memenuhi hubungan : 90° < i < 180°
dan sudut inklinasi dihitung berlawanan arah jarum jam di titik nodal (ascending node), dari
bidang ekuator ke bidang orbit, pergerakan satelit dalam orbitnya berlawanan arah dengan rotasi
Bumi.
3. Orbit Polar
Satelit berorbit polar mempunyai inklinasi 90°
Satelit berorbit polar sangat bermanfaat untuk mengamati permukaan bumi.
Satelit mengorbit dalam arah Utara-Selatan dan bumi berputar dalam arah Timur-Barat,
oleh karenanya satelit berorbit polar akhirnya akan dapat ‘menyapu’ seluruh permukaan
bumi.
Konsekwensi logis dari hal di poin sebelumnya adalah satelit pemantau lingkungan
global seperti satelit inderaja dan satelit cuaca mempunyai orbit polar atau mendekati
polar, yaitu memiliki sudut inklinasi sekitar 90ᵒ
4. Orbit Stationer
Satelit berorbit geostationer adalah satelit yang mengelilingi Bumi dengan kecepatan dan
arah yang sama dengan kecepatan dan arah rotasi Bumi.
Periode orbit satelit geostationer dibuat sama dengan periode rotasi bumi yakni T = 23
jam 56 menit 4,09 detik.
Berdasarkan Hukum Kepler III maka orbit satelit tersebut akan mempunyai sumbu
panjang (a): Dengan jari-jari Bumi sekitar 63787 km, maka orbit geostationer
berketinggian (h) sekitar 35787 km diatas permukaan Bumi.
Hanya orbit Ekuatorial (i = 0°) yang bisa menjadi orbit geostasioner
Untuk mendapatkan kecepatan satelit yang seragam, orbit harus berbentuk lingkaran (e =
0).
Karena orbitnya yang relatif tinggi, maka footprint dari satelit geostationer umumnya
sangat luas.
Satelit berorbit geostationer ini umumnya tidak dapat digunakn untuk memantau
fenomena yang terjadi di kutub, hal ini dikarenakan karakteristik orbit,satelit geostationer
umumnya tidak dapat mencakup kawasan kutub.
Nama Satelit Sudut Inklinasi
Advanced Orion 5 (NRO L-32, USA 223) 0
Advanced Orion 6 (NRO L-15, USA 237) 0
AsiaSat 4 0
AsiaSat 5 0
DSCS III-F9 (USA 113, DSCS III B-7) (Defense Satellite Communications System) 0
Europe*Star 1 (Intelsat 12, Europe*Star FM1, IS-12, PAS-12) 0
Galaxy-27 (G-27, Intelsat IA-7, Telstar 7) 0
GOES 14 (Geostationary Operational Environmental Satellite, GOES-O) 0
Horizons 2 0
INSAT 3A (Indian National Satellite) 0
Intelsat 7 (IS-7, PAS-7) 0
Intelsat 709 0
Measat 3 (Malaysia East Asia Sat 3) 0
MITEX (Micro-Satellite Technology Experiment, USA 187) 0
NSS-5 (Intelsat 803) 0
Sirius FM-5 0
Syracuse 3A (Systeme de Radio Communications Utilisant un Satellite) 0
Thaicom-4 (Ipstar 1, Measat 5) 0
Wideband Global Satcom 1 (WGS-1, USA 195) 0
Wideband Global Satcom 3 (WGS-3, USA 211) 0
Yahsat-1B (Y1B) 0
5. Orbit Sun-Synchronous
Orbit sun-synchronous adalah orbit satelit yang mensinkronkan pergerakan satelit
dalam orbit, presisi bidang orbit, dan pergerakan bumi mengelilingi matahari,
sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di
permukaan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap harinya.
Akibat bumi berevolusi mengelilingi matahari, maka orbit satelit juga harus
berpresesi terhadap sumbu rotasi bumi, sebesar 3600/tahun.
Orbit sun-synchronous umum digunakan oleh sistem satelit inderaja dan satelit
cuaca.
Nama Satelit
Satelit Aqua (EOS PM-1)
Quickbird
RADARSAT-1
SPOT-5
RISAT-1 India
RazakSAT