Ilmu Wilayah - 2
Ilmu Wilayah - 2
Regionalisasi
Perwilayahan / Regionalisasi
→ Proses penggambaran wilayah
→ Penentuan letak batas-batas suatu wilayah
→ Upaya membagi permukaan bumi atau bagian permukaan bumi
tertentu dengan memberikan batas
Tujuan :
Membedakan karakteristik bagian permukaan bumi (contoh :
pewilayahan bentuk lahan volkanik dengan fluvial; DAS yang satu
dengan lainnya, permukiman padat dengan jarang, penggunaan
lahan)
Membedakan kewenangan pengelolaan bagian permukaan
bumi ( contoh : pewilayahan administrasi)
❖Regionalisasi merupakan proses membagi kompleksitas
suatu wilayah ke dalam bentuk-bentuk sederhana yang dapat
dimengerti.
❖Inti dari regionalisasi adalah keseragaman/homogenitas
suatu wilayah sehingga wilayah yang dibuat, memiliki
perbedaan yang mencolok dengan wilayah tetangganya
1. Pendekatan empiris
o Didasarkan pada pengamatan dan penilaian untuk
tujuan penetapan batas suatu wilayah
o Dibatasi berdasarkan pengamatan orang-orang
o Kelemahan pendekatan ini terletak pada kenyataan
bahwa tidak ada demarkasi yang jelas dari suatu
wilayah berdasarkan metode ini
2. Pendekatan statistik
o Revolusi kuantitatif model gravitasi digunakan untuk
demarkasi yang tepat dari suatu wilayah.
o Teknik ilmiah secara tepat memisahkan suatu wilayah
dari wilayah tetangganya.
o Lingkup pengaruh suatu daerah dibatasi dengan
menggunakan hukum perdagangan eceran
Hukum perdagangan eceran →luas pengaruh suatu kota
atau daerah dalam menyediakan barang dan jasa
(perdagangan) kepada daerah-daerah yang berdekatan
dengan menggunakan metode statistik (rumus)
1 F1-Aw-I-AG-S (1)
Total Skor
-25,269
Tingkat Bahaya
rendah
Kelas
2 Penentuan batas formal
2
3
F1-Aw-II-LCRK-T (2)
V1-Aw-IV-RK-H (3)
-65,861
24,240
sangat rendah
tinggi
1
4
→Metode Faktor
4 V1-Kb-III-ACL-H (4) -8,005 sedang 3
5 V1-Kb-IV-ACL-H (5) -49,985 sangat rendah 1
6 V1-Kb-IV-ACL-T (6) 13,997 tinggi 4
7 V1-Pt-IV-RC-T (7) 1,076 sedang 3
8 V2-At-I-AG-S (8) -22,349 rendah 2
9 V2-At-IV-ACL-T (9) 7,126 sedang 3
Panjang kelas = data tertinggi – data terendah
10 V2-Aw-III-ACRC-T (10) -12,644 sedang 3 Jumlah kelas
11 V2-Aw-IV-ACRC-H (11) 20,442 tinggi 4
12 V2-Aw-IV-RK-H (12) -16,070 sedang 3
13 V2-Kb-IV-ACL-T (13) -0,083 sedang 3
14
15
V2-Pt-II-RC-T (14)
V2-Pt-III-RC-T (15)
-35,388
-29,600
rendah
rendah
2
2
26,805 = -71,172 - 62,852
16
17
V3-Am-II-ACRC-T (16)
V3-At-I-AG-S (17)
-7,011
3,199
sedang
sedang
3
3
5
18 V3-Aw-II-ACRC-T (18) -14,107 sedang 3
19 V3-Aw-II-LCRK-T (19) -71,172 sangat rendah 1 Kelas Bahaya Longsorlahan Potensial
20 V3-Aw-II-RC-P (20) -50,115 sangat rendah 1
21 V3-Aw-III-ACRC-H (21) 1,492 sedang 3 Total Skor Tingkat Bahaya
22 V3-Aw-III-ACRC-T (22) -18,388 rendah 2 1 -71,172 - -44,367 Sangat rendah
23 VD1-Am-IV-ACL-H (23) 62,852 sangat tinggi 5
24 VD2-Am-IV-ACL-H (24) 17,581 tinggi 4 2 -44,368 - -17,563 Rendah
25 VD2-Am-IV-ACL-T (25) 39,534 sangat tinggi 5 3 -17,564 - 9,242 Sedang
26 VD2-Am-IV-AG-H (26) 48,163 sangat tinggi 5
27 VD2-Am-IV-AG-T (27) 25,392 tinggi 4 4 9,243 - 36,047 Tinggi
28 VD2-At-IV-ACL-H (28) -8,289 sedang 3 5 36,048 - 62,852 Sangat tinggi
29 VD2-At-IV-ACL-S (29) 49,008 sangat tinggi 5
30 VD2-At-IV-ACL-T (30) 53,865 sangat tinggi 5
31 VD2-At-IV-AG-T (31) 28,630 tinggi 4
32 VD3-At-I-AG-S (32) 13,465 tinggi 4
33 VD3-At-IV-ACL-T (33) 24,272 tinggi 4
Peta hasil
analisis faktor
Unit yang
digunakan
Penentuan batas fungsional Fungsional
→Metode analisa arus
Contoh
metode
analisis arus
:
Arus migrasi
Kabupaten
pesisir
selatan
Jatim ke
Surabaya
Contoh metode analisis arus
Arus migrasi Kabupaten pesisir selatan Jatim ke Surabaya
Pacitan Trenggalek Tulungagung Blitar Malang Lumajang Jember Banyuwangi
Surabaya 4139 6358 7988 9221 20153 7224 12268 7315
Nilai tertinggi – nilai terendah Tingkat Arus Migrasi Selisih Jumlah Kabupaten
= ----------------------------------------
Jumlah kelas Tinggi 20153 – 14815 20153 Malang
Sedang 14814 - 9476 12268 Jember
9221 Blitar
20153 – 4139
Rendah 9475 - 4139 7988 Tulungagung
= ----------------------
3 7315 Banyuwangi
7224 Lumajang
16014 6358 Trenggalek
= ------------
4139 Pacitan
3
= 5338
Tinggi
Sedang
Rendah
Penentuan batas fungsional
→Metode Gravitasional : titik henti
Batas
berdasarkan
raster melalui
penilaian pixel
Polygon
Tysen :
Posisi tengah
antara 2
stasiun hujan
menjadi batas
Diterapkan pada
sebaran stasiun
hujan di wilayah
topografi dataran
yang luas
Data titik
Peta isohiyet / kontur :
nilai curah hujan
dikelompokkan dalam
suatu kelas
Data titik
Buffer/buffering
Jangkauan
pengaruh suatu
objek (Proximity
Analysis / analisis
faktor kedekatan)
Potensi jangkauan
topik yang dikaji
berdasarkan lokasi
titik kejadian
Data garis
Aqli, 2010