Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PROTEKSI PADA TRAFORMATOR

SOAL
1. Jelaskan prinsip kerja sistem proteksi pada transformor.
2. Jelaskan gangguan internal dan eksternal yang mungkin terjadi.
3. Jelaskan tipikal pengaman untuk masing-masing jenis gangguan.
4. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan menengah (MV windings)
5. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan tinggi (HV windings)
6. Jelaskan skema sistem pengaman dari Generator Step Up Tranformator
7. Jelaskan skema sistem pengaman dari Thermal Overload Protection

JAWABAN
1. Jelaskan prinsip kerja sistem proteksi pada transformator
Pada dasarnya sistem proteksi pada transformator yang komprehensif telah
disediakan dengan beberapa fungsi proteksi relay yang sesuai dengan karakteristik dari
masing-masing transformer. Berdasarkan referensi yang sudah kami baca sistem proteksi
pada transformator bergantung pada setiap aplikasi dan seberapa penting dari
transformator tersebut. Fungsi dari sistem proteksi tersebut adalah sebagai pelindung atau
pengaman agar tidak terjadi kesalahan dan overloads. Prinsip kerja dari sistem proteksi
pada transformator adalah dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang
terganggu. Sehingga sistem kelistrikan yang tidak terganggu dan dapat terus bekerja
(mengalirkan arus kebeban atau konsumen). Dalam sistem proteksi juga terdapat
komponen yang harus diamankan dengan kata lain reley harus mempunyai daya beda,
sehingga mampu dengan tepat memilih bagian yang terkena gangguansehingga mampu
dengan tepat memilih. Kemudian rele bertugas mengamankan peralatan dengan cara
mendeteksi adanya gangguan dan memberikan perintah kepada pemutus tenaga (PMT)
agar pemutus tenaga membuka kontaknya sehingga hanya memutuskan pada daerah yang
terganggu. Adapun prinsip kerja dari rele proteksi berdasarkan prinsip kerjanya menjadi
tiga yaitu :
a. Rele Temperatur (Thermal Relay)
Rele jenis ini bekerja berdasarkan pengaruh panas, yaitu mendeteksi arus listrik
dengan pertambahan temperatur yang ditimbulkan akibat arus yang melewatinya.
Rele proteksi ini juga dapat bekerja karena ketidak seimbangan arus listrik yang
menyebabkan kenaikan temperatur akibat komponen urutan negatif. Rele jenis ini
sering dipakai untuk memproteksi peralatan sistem terhadap kehadaan arus yaitu
dengan mendeteksi panas yang terjadi akibat arus lebih tersebut.
b. Rele Elektromanetik (Electromagnetic Relay) Rele jenis elektromagnetik ini dapat
bekerja menggunakan sumber bolak balik atau sumber arus searah sebagai
penginduksi kumparan untuk membentuk magnet pada kumparan yang fungsinya
untuk menggerakkan anak kontak untuk memutuskan rangkaian.
c. Rele Statis (Static Relay) Rele proteksi jenis statis adalah rele proteksi yang
bekerja dengan menggunakan komponen komponen elektronik seperti :
transistor, dioda dan thyristor.
2. Jelaskan gangguan internal dan eksternal yang mungkin terjadi pada transformator
a. Gangguan internal
1. Gangguan Hubung Singkat (Gangguan antar Fasa ,Gangguan Fasa ke Tanah)
2. Bushing TM/TR dan packing body yang kurang kencang / kendur
3. Gangguan Sistem Pendingin
4. Penyambungan Kumparan yang kurang baikKerusakan isolasi
b. Gangguan Eksternal
1. Gangguan Hubung Singkat pada penyulang (feeder),rel, dan incoming feeder
2. Pembebanan trafo yang tidak seimbang, melebihi dari kapasitas 80% kapasitas
daya trafo. Semakin besarnya kebutuhan listrik pada konsumen dan semakin
bertambahnya juga beban/ konsumen, menyebabkan trafo sebagai pemasok
energi listrik pada suatu jaringan tegangan rendah mengalami Over Load atau
beban lebih.Beban lebih yang terjadi seringkali secara perlahan dalam periode
waktu tertentu menimbulkan kerusakan pada trafo
3. Sistem pemeliharaan yang kurang tepat Pemeliharaan yang tidak rutin dan
tidak terencana, metode yang salah dapat mengurangi keandalan trafo
4. Cuaca dan lokasi penempatan trafo
Cuaca yang buruk dapat mengakibatkan berkurangnya keandalan trafo. salah
satu contohnya bisa diakibatkan karena adanya sambaran petir (Gelombang
Surja), sambaran petir melalui sistem transmisi dalam waktu singkat saja
dapat berakibat fatal karena dapat merambat ke gardu terdekat dimana trafo
terpasang.

3. Jelaskan tipikal pengaman untuk masing-masing jenis gangguan pada nomor 2.


a. Rele arus lebih ( OCR)
OCR di rancang sebagai pengaman cadangan trafo jika terjadi gangguan hugbung
singkat baik dalam trafo internal maupun ekksternal. Rele ini digunakan pada
gangguan fasa-fasa ( waktu kerja relay akan semakin cepat apabila arus gangguan
yang dirasakan semakin besar).
b. Ground Fault Rele (GFR)
GFR dirancang sebagai pengaman cadangan trafo jika terjadi gangguan hubung
singkat fasa terhadap tanah, biak dalam trafo (internal fault) maupun gangguan
eksternal (external fault) dimana ARUS GFR lebih kecil dari pada OCR karena nilai
arus hubungsingkatnya pun lebih kecil daripada arus hubung singkat fasa-fasa,
dengan kata lain rele ini digunakan untuk mendeteksi gangguan fasa tanah.
c. Stand By Earth Fault
Rele ini dirancang untuk pengamanan sistem pentanahan dengan neutral grounding
resistance ( NGR) pada trafo salah satunya pengaruh konfigurasi belitan trafo
d. Over/Under Voltage Rele
Rela ini dirancang untuk pengamanan peralatan instalasi dari pengaruh perubahan
tegangan lebih atau kurang. Antara lain gangguan fasa tanah, overspeed,dll
4. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan menengah (MV windings)
Transformers 750kVA and above, MV Windings Typical Functions Additional Functions

87T Differential Lockout 67 Directional overcurrent

86 V, S Voltage and Power


auxiliary metering
50/51 Overcurrent and short circuit
50G Ground fault

Functions Typical Product Order Code


Typical Functions 745-W2-P5-G5-HI-T
T35-N00-HCH-F8N-H6P-MXX-PXX-UXX-
WXX T60-N00-HCH-F8N-H6P-MXX-
PXX-UXX-WXX
+ Harsh Environment Option 745-W2-P5-G5-HI-T-H
T35-N00-ACH-F8N-H6P-MXX-PXX-UXX-
WXX T60-N00-ACH-F8N-H6P-MXX-
PXX-UXX-WXX
+ Voltage and Power metering 745-W2-P5-G5-HI-T
T35-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-PXX-
UXX-WXX T60-N00-HCH-F8L-H6P-
M8N-PXX-UXX-WXX
+ Directional overcurrent T60-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-PXX-UXX-WXX
Lockout
HEA61-A-RU-220-X2
Standalone
T35-N00-HPH-F8N-H6P-MXX-P4L-UXX-
Integrated WXX T60-N00-HPH-F8N-H6P-MXX-P4L-
UXX-WXX

Dari gambar berikut merupakan rangkaian sistem pengaman dari trafo tegangan menengah (MV
windings). Dimana didalamnya terdapat beberapa komponen, yaitu differential lockout (87T),
auxiliary (86), overcurrent and short-circuit (50/51), Ground fault (50G), directional overcurrent
(67), voltage and power metering (V,S), AC circuit breaker (52).
Dimana setiap dijelaskan sebagai berikut :
1. Circuit Breaker (52)
Pemutus sirkuit langsung digerakkan oleh sistem relay pelindung biasanya
yang mana untuk mengisolasi kerusakan pada transformator, atau pada bagian
lain pada sistem daya. CB memberikan waktu tercepat ketika terjadi kerusakan
dan kemampuan yang sangat tinggi untuk melindungi komponen.
2. Differential Lockout (Relay Differential)
Relay diferensial saat ini adalah jenis yang paling umum digunakan perlindungan
untuk transformator sekitar 10 MVA tiga fase (Peringkat self-cooled) dan di atas (IEEE
Laporan Komite [B49]). Istilah ini mengacu pada koneksi CTs sehingga operasi saat
bersih relay adalah perbedaan antara input dan output arus ke zona perlindungan. Relay
dari tiga kelas umum digunakan adalah
a) Waktu relay arus lebih, yang mungkin termasuk unit perjalanan seketika memiliki
pengaturan tinggi saat ini
b) Persentase diferensial dengan menahan diri digerakkan oleh arus input dan output
c) Persentase estafet diferensial, dengan menahan diri digerakkan oleh satu atau
lebih harmonik selain menahan diri digerakkan oleh arus input dan output
3. Overcurrent and Short Circuit
Sebuah gangguan eksternal pada transformator dapat mengakibatkan
kerusakan pada transformator. Jika kesalahan tidak segera dipulihkan, pada
transformator dapat menyebabkan overheating dan kegagalan yang parah. relay arus
lebih dapat digunakan untuk membersihkan transformator dari bus menyalahkan
atau baris sebelum transformator rusak. Pada beberapa transformer kecil, relay arus
lebih juga dapat melindungi untuk kesalahan transformator internal dan pada
transformator yang lebih besar, relay arus lebih dapat digunakan untuk menyediakan
cadangan relay diferensial atau tekanan relay. Thermal relay (Ayat 8) juga dapat
digunakan untuk melindungi transformator dari kelebihan berbahaya. Namun, relay
termal sering digunakan untuk alarm saja.
4. Ground Fault
Secara garis besar ground fault relay adalah relay yang mendeteksi gangguan antara
trafo dan kawat grounding. Ada berbagai macam pemasangan untuk GFR ini, seperti

Gambar proteksi delta-bintang


Dan berbagai macam GFR lain.
5. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan tinggi (HV windings)

Power Transformers, HV Windings Typical Functions Additional Functions

87T Differential Lockout


87RGF Restricted Ground
86 Auxiliary 67 Fault Directional
Overcurrent and short circuit 24 overcurrent Volts per
50/51 (both windings)
59 Hertz Overvoltage
50G Ground fault V, S Voltage and Power
metering

Functions Typical Product Order Code

Typical Functions T60-N00-HCH-F8N-H6P-MXX-PXX-


UXX-WXX T35-N00-HCH-F8N-H6P-
MXX-PXX-UXX-WXX 745-W2-P5-G5-
HI-T
+ Voltage and Power T60-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-PXX-
metering UXX-WXX T35-N00-HCH-F8L-H6P-
M8N-PXX-UXX-WXX 745-W2-P5-
G5-HI-T
+ Additional Functions T60-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-PXX-UXX-
(87G, 67, 24, 59)
WXX

745-W2-P5-G5-HI-R-T
Lockout
HEA61-A-RU-220-X2
Standalon
T35-N00-HPH-F8N-H6P-MXX-P4L-
e UXX-WXX T60-N00-HPH-F8N-H6P-
Integrated MXX-P4L-UXX-WXX

Secara garis besar HV windings sama seperti apa yang ada pada skema MV
windings, dimana masih terdapat differential relay, GFR, Overcurrent relay relay.
Namun ada tambahan berupa Restricted Ground, dimana ia membatasi kerusakan yang
terjadi pada grounding relay dan ketika kesalahan terjadi 87RGF akan segera member
sinyal kepada 50G untuk segera melakukan pengaman atau pemutusan kerusakan pada
transformator, sehingga transformator dapat teramankan.
Pada pengaman HV windings, juga da penambahan overcurrent volts dan hertz
overvoltage, dimana kedua pengaman berfungsi untuk mengamankan tegangan dan arus
keluaran dan masukkan pada transformator. Karena pada kondisi tegangan tinggi akan
sering sekali terjadi lonjakkan arus dan tegangan karena besarnya nilai keduanya dan
hambatan yang relative tidak stabil dikarenakan kemampuan penghantar terhadap
transformator.
Jika pada HV windings terdapat proteksi dengan kode 59, yaitu perlindungan
Overexcitation

Overexcitation transformator dapat terjadi kapan rasio tegangan per unit untuk per unit
frekuensi (V / Hz) pada terminal sekunder trafo melebihi rating dari 1,05 per unit (PU) di
pangkalan transformator pada beban penuh, faktor 0,8 daya atau 1,1 PU tanpa beban. Untuk
generator, batas 1.05 PU (generator basis). Ketika kondisi overexcitation terjadi, kejenuhan
inti baja laminasi dari generator dan transformator dapat terjadi. Stray medan magnet
meningkatkan besarnya, khususnya pada ujung inti. komponen Nonlaminated di ujung inti,
yang tidak dirancang untuk membawa tingkat yang lebih tinggi dari fluks, mulai memanas
karena kerugian yang lebih tinggi diinduksi di dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan
overheating parah terlokalisasi dalam transformator dan generator dan kerusakan akhirnya
dalam majelis inti atau isolasi berliku. The diperbolehkan waktu singkat kemampuan
overexcitation dari spesifik transformator atau generator yang harus diperoleh dari produsen.
Gambar 14 menunjukkan V / Hz membatasi kurva yang disediakan oleh tiga produsen
transformator yang berbeda.
Overexcitation adalah perhatian utama pada terhubung langsung transformator unit
pembangkit. Salah satu penyebab utama dari V berlebihan / Hz pada generator dan Unit
transformer adalah pengoperasian unit di bawah kontrol regulator pada frekuensi
dikurangi selama Generator start-up dan shutdown. Penyebab lain dari V berlebihan / Hz
adalah overexcitation pengguna yang tidak disengaja selama Generator start-up dan
shutdown. Overexcitation juga dapat terjadi selama penolakan beban lengkap yang
meninggalkan jalur transmisi terhubung ke stasiun pembangkit. Di bawah kondisi ini V /
Hz dapat melebihi 1,25 PU. Dengan kontrol eksitasi dalam pelayanan, overexcitation
yang umumnya akan dikurangi menjadi batas aman dalam beberapa detik. Dengan kontrol
eksitasi keluar dari layanan, overexcitation dapat dipertahankan dan kerusakan dapat
terjadi pada generator dan / atau transformator.
Kadang-kadang transformator jauh dari stasiun generasi akan terkena kondisi untuk
lebih fluks yang mungkin tidak dilindungi oleh relay tegangan lebih atau dengan
perlindungan V / Hz terkait dengan stasiun generasi. Sebuah kasus yang khas akan
menjadi transformator di ujung garis panjang yang terhubung ke pembangkit. Selama
beban penolakan di mana transformator ini terhubung ke generator, trafo mungkin
memiliki secara signifikan lebih tinggi V / Hz dari itu di fasilitas pembangkit sebagai
akibat dari efek Ferranti. Dalam hal ini, atau kasus-kasus serupa, V perlindungan / Hz
harus diterapkan untuk transformator terpencil.
Pada grafik diatas, mengambarkan bahwa ketika tegangan atau frekuensi ya terjadi begitu
tinggi dan melebihi setting pengaman, maka waktu pemutusan akan semakin cepat,
dengan begitu grafik tersebut membutktikan bahwa kemampuan pengaman dan waktu
pengamanan bergantung kepada seberapa besar tegangan yang melebihi dari setting
pengaman.
6. Jelaskan skema sistem pengaman dari Generator Step Up Tranformator
Generator Step Up Transformer Typical Functions Additional Functions
87T Differential 51G Ground Fault
86 Lockout 24 Volts per
auxiliary 59 Hertz
51 Overcurrent and short Overvoltage
circuit (three windings) V, S Voltage and Power
metering
Functions Typical Product Order Code

Typical Functions T60-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-


PXX-UXX-WXX

Lockou
t HEA61-A-RU-220-X2
Standal T60-N00-HPH-F8L-H6P-M8N-
one P4L-UXX-WXX
Integra
ted

Pada skema pengamanan Generator Step Up Transformator, kurang lebih sama dengan
skema pengaman pada 2 nomor sebelumnya, namun disini, komponen pengaman dipasag
pada sisi step up transformator, atau sisi sekunder. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengamanan dilakukan pada sisi step up ketika sisi tersebut mengalami gangguan, atau
dengan kata lain, skema pengamanan ini lebih melindungi komponen pada sistem setalah
trafo, jika dibandingkan dengan pengaman diatas yang lebih melindungi bagian trafo pada
sis income atau sisi primernya.
Untuk komponen pengaman pada Generator step up transformator masih sama, bahkan
bias dikatakn hamper mirip dengan skema pengaman pada MV windings, namun hanya ada
penambahan pada voltase atau tegangan, karena jika dilihat, diberikan pengaman dengan
indikasi tegangan memang berdasarkan sisi step up yang memiliki tegangan lebih besar, dan
pada saat pengoperasian bias saja terjadi overvoltage yang dapat merusak dan memberikan
gangguan pada transformator
7. Jelaskan skema sistem pengaman dari Thermal Overload Protection

Thermal Overload Protection Typical Functions Additional Functions


87T Differential Lockout 87R Restricted Ground Fault
86 auxiliary GF Voltage and Power metering
V, S
50/51 Overcurrent and short circuit
(two windings)
50G Ground fault
TT/TO Top Oil Temperature, RTD
or Transducer
49 Winding hot-spot
temperature, loss-of-life
Thermal overload protection

Functions Typical Product Order Code

Typical Functions T60-N00-HCH-F8N-H6P-MXX-PXX-


UXX-W5E 745-W2-P5-G5-HI-L-T

+ Voltage and Power T60-N00-HCH-F8L-H6P-M8N-PXX-


metering UXX-W5E 745-W2-P5-G5-HI-L-T

+ Additional Functions T60-N00-HCH-F8N-H6P-MXX-PXX-


UXX-W5E 745-W2-P5-G5-HI-L-R-T

Lockout
Standalone HEA61-A-RU-220-X2
Integrated T60-N00-HPH-F8N-H6P-MXX-P4L-
UXX-W5E
Jika melihat dari rangkain diatas, ada penambahan TT/TO (top oil
temperature, RTD, or Trasduncer), yaitu sensor temperature, yang mendeteksi
temperature pada trafo menggunakan indicator oli, atau suhu pada badan trafo. Suhu
yang tercatat atau yang ditangkap oleh TT/TO akan dikonversikan menjadi tegangan
oleh transducer yang akan dibaca oleh 50/51, untuk mendeteksi apakah
mengkonversian suhu menjadi tegangan melebihi dari setting 50/51, sehingga ketika
melampaui nilai setting seketika 50/51 akan memutus rangkaian atau dengan kata
lain mengamankan transformator.
Pada buku IEEE dijelaskan, bahwa transformator mengalami overheating atau
kerusakan karena termal, disebabkan oleh beberapa hal,
a) suhu ambien Tinggi
b) Kegagalan sistem pendingin
c) kesalahan eksternal yang tidak segera dibersihkan
d) Overload
e) kondisi sistem abnormal seperti frekuensi rendah, tegangan tinggi, arus beban
nonsinusoidal, atau fase-ketidakseimbangan tegangan
Top oil temperature juga dijelaskan pada buku IEEE
Banyak transformator dilengkapi dengan elemen termometer tenggelam dalam minyak
atas. Jika elemen ini dilengkapi dengan kontak yang ditutup pada suhu yang dipilih,
kontak dapat digunakan untuk memulai kipas pendingin atau pompa, atau untuk
membunyikan alarm. Karena suhu atas minyak mungkin jauh lebih rendah dari suhu
panas-spot berkelok-kelok, terutama setelah kenaikan beban tiba-tiba, termometer top-
minyak tidak cocok untuk perlindungan yang efektif dari gulungan terhadap overloads.
Namun, di mana kebijakan terhadap hilangnya trafo izin kehidupan, tersandung pada
suhu atas minyak dapat memuaskan dan memiliki keuntungan tambahan langsung
memonitor suhu oli untuk memastikan bahwa hal itu tidak mencapai suhu fl ash.

Nama Kelompok:
1. Achmad Sauqi Nizar
2. Dimas Falit W
3. Rian Febriano
4. Suharyono
5. Viki Abdillah

Anda mungkin juga menyukai