Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mahasiswa dapat memasang instalasi listrik penerangan dalam pipa 1 fasa 2 grup (Grup 1:
1 saklar deret 2 lampu; Grup 2:
1 saklar tunggal,
1 lampu, dan 1
KK) sesuai dengangambar bagan pemasangan serta PUIL.
2. Mahasiswa dapat mengukur tahanan isolasi instalasi dengan Megger serta dapat menyimpul
kan hasil pengukuran.

II.

TEORI PENGANTAR
Yang dimaksud dengan pemasangan instalasi penerangan listrik dalam pipa yaitu pengaw
atan instalasi dimasukkan dalam pipa, baik menggunakan pipa union maupun pipaPVC. Peng
gunaan pipa untuk pengawatan harus memperhatikan pipa yang hendak digunakan dan diame
ter pipa tersebut (untuk instalasi rumah digunakan pipa ukuran 5/8).
Selain pipa, kemungkinan sekring dan saklar utama memegang peranan penting, karena h
al ini menyangkut keamanan instalasi dan peralatan listrik yang digunakan.Pemasangan instal
asi dalam pipa memerlukan komponen pendukung seperti T-dos, boch, klem, lasdop, sok (pen
yambung pipa lurus), sekrup dan lain-lain. Praktikum 04/ILPmelakukan Pemasangan Instal
asi dalam pipa 1 fasa 2 grup, yaitu grup 1 terdiri dari 1 saklar deret dengan 2 lampu da
n grup 2 terdiri dari 1 saklar tunggal,
1 lampu, dan 1
KK.Untuk memeriksa apakah instalasi yang telah dipasang layak digunakan atau dioperasika
n perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui nilai tahanan isolasinya. Pekerjaan inidilakuka
n sebelum instalasi disambung pada sumber tegangan. Layak tidaknya instalasi tersebut diope
rasikan harus memperhatikan hasil pengukuran tahanan isolasinya (lihat PUIL 2000).
Saklar deret digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan dua rangkaian listrik sec
ara terpisah. Hubungan dan pemutusan bisa bersama-sama atau bergantian. Saklartunggal dig
unakan untuk menghubungkan dan memutuskan suatu rangkaian tunggal. Kotak kontak meru
pakan sumber tegangan yang ada pada rangkaian listrik.

III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

BAHAN YANG DIGUNAKAN


Pipa PVC 5/8
sesuai kebutuhan
Kabel NYA 1,5 mm2
sesuai kebutuhan
Cross-dos 5/8
2 buah
T-dos
4 buah
Sok
sesuai kebutuhan
Klem
sesuai kebutuhan
Sekrup
sesuai kebutuhan
Sekrup 1
sesuai kebutuhan
Lasdop
6 buah
Boch
- buah
Saklar tunggal
1 buah
Saklar deret
1 buah
Kotak- kontak
1 buah
Fitting duduk
3 buah
Sekring
2 buah
Kotak PHB 2 grup
1 buah

IV.
1.
2.
3.
4.

ALAT KERJA
Tang kombinasi
Pisau (Cutter)
Obeng besar
Obeng kecil

2 buah
1 buah
2 buah
1 buah

5.
6.
V.

Jara (uncek)
Megger

1 buah
1 buah

GAMBAR BAGAN DAN REKAPITULASI BEBAN

Gambar 1. Bagan Pengawatan

Gambar 2. Rekapitulasi Beban


VI.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

LANGKAH KERJA
Gambarlah bagan pengawatan yang sudah anda buat di papan ruangan praktek Saudara.
Tentukan tempat sekring kas, saklar, kotak-kontak, dan fiting.
Ambillah pipa PVC yang panjangnya sesuai dengan perencanaan Saudara.
Pasanglah pipa tersebut dengan T-dos, boch, dan diperkuat dengan klem.
Ambillah kabel dengan jumlah dan warna sesuai rencana serta aturlah panjangnya.
Masukkan kabel NYA ke dalam pipa sesuai dengan rencana.
Kupaslah ujung-ujung kabel yang keluar dari ujung pipa menuju sekring kas,saklar,
fitting, dan kotak-kontak kemudian buatlah mata sambungan yang besarnya sesuai denganyan
g ada pada peralatan.
8.Pasanglah sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak pada tempat yang telah ditentukan.
9.
Sambunglah mata sambungan pada sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak.
10. Periksalah hubungan kabel yang masuk sekring kas sampai menuju beban lampu dan kotakkontak.
11. Periksalah sambungan dengan Megger dan setelah betul ukur tahanan isolasi antara penghan
tar fasa dan nol, fasa dan pentanahan, nol dan pentanahan.

12Tutuplah sekring kas, saklar, fitting, dan kotak-kontak bila pemasangan instalasi sudah benar.
13. Laporkan hasil pekerjaan Saudara yang telah selesai kepada instruktur.
14. Pasanglah patron sekring dan lampu pijar pada tempatnya.
15. Cobalah instalasi yang telah Saudara kerjakan dengan menghubungkan pada sumber tegang
an.
16. Bongkarlah pekerjaan Saudara yang telah selesai dicoba dengan benar dan hati-hati. Kemudi
an kembalikan peralatan dan bahan kepada Laboran sesuai dengan bon.
17. Bersihkan ruang tempat praktek Saudara dan kumpulkan kotoran pada tempat sampah.
VII.
1.
2.
3.
VIII.
1.

TUGAS
Buatlah instalasi dalam pipa seperti pada gambar diatas.
Ukurlah tahanan isolasi pada instalasi yang Saudara kerjakan.
Jawablah pertanyaan yang ada pada laporan yang akan dikumpulkan pada pertemuan beriku
tnya.
HASIL PERCOBAAN
Berikut gambar hasil instalasi dalam pipa.

Gambar 3. Instalasi dalam pipa


2.

Berikut Tabel hasil pengukuran tahanan isolasi.


Tabel 1. Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi Menggunakan Megger
Besar Tahanan Isolasi
Fasa Nol

500 M

Fasa Ground
Ground - Nol
IX.

500 M
800 M

PEMBAHASAN
Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger,
yang
mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerjaatau tidak di
aliri arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran
listrik atau sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harusmemenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan.
Berikut
Tabel resistansi isolasi yang diukur dengan nilai tegangan uji yang ditunjukkan pada Tabel 2
akan memuaskan jika setiap sirkit (dengan piranti tak terhubung)mempunyai tahanan isolasi t
idak kurang dari nilai yang diberikan pada tabel. (PUIL 2000).
Tabel 2. Resistansi yang diukur dengan nilai tegangan uji (PUIL 2000).
Tegangan sirkit nominal (V)

Tegangan ujiarus
searah (V)

Tegangan extra rendah (SELV,


PELV,dan FELV)
yang memenuhipersyaratan (Lihat PUI
L 2000/3.31&3.32)

250

Sampai dengn 500V, denganpengecual


ian hal tersebut di atas.

500

Di atas 500V

1000

Resistansiiso
lasi (M
)

0,25

0,5
1

Jika kawat atau kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P) dan kaw
at netral (N), maka tahanan isolasinya adalah :
1.
2.
3.

antara kawat fasa (F) dengan kawat netral (N);


antara kawat fasa (F) dengan tanah (G);
antara kawat netral (N) dengan tanah (G).
Berdasarkan hasil pengukuran didapat nilai tahanan isolasi di dapat nilai RN-F =
500MOhm, RN-G=800MOhm,
RF-G=500MOhm. Nilai
nilai tahanan isolasi tersebut sudah memenuhiPUIL yaitu untuk tegangan 250V besar tahanan
isolasi 0,25MOhm Sehingga dapat disimpulkan bahwa instalasi yang telah dilakukan sesuai d
engan persyaratan pada PUIL.

X.

PERTANYAAN

1.

Berdasarkan pengukuran tahanan isolasi, bagaimanakah kesimpulan terhadap instal


asi yang Saudara kerjakan?
Jawab : Berdasarkan pengukuran yang kami telah lakukan, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar suatu tahanan isolasi maka isolasi
yang
digunakan
sangat
baik, karenatahanan isolasi merupakan pengaman dalam suatu instalasi.

2.

Jelaskan perbedaan pokok (penting) dalam pengukuran tahanan isolasi antara instala
si 1
(satu) grup dan 2
(dua) grup serta dengan instalasi yang lebih besar dari 2
(dua)grup.
Jawab: Perbedaan yang pokok adalah terdapat pada besar tahanan isolasi. Besar tahanan
isolasi pada instalasi 2 grup atau lebih dari 2 grup lebih besar daripada tahanan isolasi pada
instalasi 1 grup. Hal ini dikarenakan pada instalasi 2 grup atau instalasi lebih dari 2
grup memiliki jumlah beban yang lebih banyak daripada beban yang ada pada instalasi 1
grup.

XI.
1.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan bersama, dapat kami simpulkan bahwa pemasanga
n instalasi yang baik harus sesuai dengan standart PUIL 2000.
2. Setelah melakukan pengukuran tahanan isolasi instalasi listrik penerangan 1 fasa 2 grup sep
erti pada Gambar 3 diperoleh nilai fasa - nol =
500 M, fasa - grond =
500 M, dan ground - nol = 800 M.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa isolasi instalasi listrik yang digunakan sangatlah baik.

Anda mungkin juga menyukai