Anda di halaman 1dari 35

BIDANG IPSK

PENGARUH KEBIJAKAN SEKOLAH DIMASA COVID-19


TERHADAP TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
SMAIT IHSANUL FIKRI TAHUN AJARAN 2022/2023

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Akhir Program Riset

Disusun oleh:

Nisrina Firdausy Azzahra (23)

Talitha Rafa hafirah (28)

YAYASAN TARBIYATUL MUKMIN PABELAN


SMAS IT IHSANUL FIKRI MUNGKID
Jl. Pabelan I Pabelan Mungkid Magelang 56551Telp./Fax (0293) 3280974
Web : www.smait.ihsanulfikri.sch.id, Email : smaitihsanulfikri@yahoo.com
2023

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1
pasal I menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Indonesia merupakan negara berkembang dan negara yang menerapkan
pendidikan sekolah berbasis negeri dan swasta. Dimana sekolah tersebut memiliki
banyak progam yaitu fullday dan boarding school. Salah satu sekolah modern yang
menerapkan sistem boarding school diantara lain, Al-Kahfi (Bogor), Darul Maarif
(Indramayu), Ali Masum (Yogyakarta), As-Syifa (Subang), Condong (Tasikmalaya) dan
salah satu pondok pesantren terkenal di Indonesia yaitu Pondok Pesantren Modern
Darussalam Gontor (Ngawi) yang memiliki banyak cabang di berbagai provinsi yang
tersebar di Indonesia. Ihsanul Fikri Boarding School (Magelang) merupakan salah satu
contoh sekolah modern yang menerapkan sistem Boarding School bagi para siswa/siswi
nya, disana terdapat dua tingkatan sekolah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA).
SMAIT Ihsanul Fikri merupakan sekolah menengah atas yang berada
di Jl.Pabelan 1, Pabelan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. SMA IT Ihsanul
Fikri berdiri pada 9 September 2009, yang diprakarsai oleh Dr. H. Yusuf Asy’ari
(MENPERA RI th. 2004-2009). Di Jalan Pabelan I, Pabelan, Mungkid, Pabelan Satu,
Pabelan, Kec. Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sekolah ini merupakan
sekolah formal kelanjutan dari tingkat sebelumnya yang menyelenggarakan pendidikan
selama 3 tahun sesuai dengan kurikulum nasional yang diperkaya dengan nilai-nilai
Islam. Lembaga Pendidikan ini berkomitmen mengimplementasikan sistem Pendidikan
Islam Terpadu dalam rangka melahirkan generasi muslim terbaik menuju terwujudnya
kejayaan Islam. Menyelenggarakan Sekolah Menengah Atas berbasis Boarding School
agar terjamin berlangsungnya kegiatan Pendidikan Islam Terpadu yang
mengintegrasikan ilmu-ilmu qauliyah dan kauniyah melalui implementasi kurikulum
serta proses belajar mengajar dalam lingkungan belajar yang aman, nyaman dan islami.
Sekolah ini berbasis boarding school yang menerapkan perpulangan 6 bulan sekali.
Sekolah ini juga memberi jadwal penjengukan setiap 1 bulan sekali,
namun, disaat adanya pandemi Covid-19, penjengukan ditiadakan karena
dapat menyebakan mudahnya penyebaran virus di area sekolah (diunduh dari
www.smait.ihsanulfikri.sch.id).
Hasil studi pendahuluan menunjukan bahwa kebijakan sekolah dimasa pandemi
Covid-19 ini menyebabkan turunnya motivasi belajar sebagian siswi kelas
11 SMAIT Ihsanul Fikri. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1.1. Wawancara 5 anak sebagai sampel.

NO. NAMA MOTIVASI BELAJAR

1. Ghaida Hanuf Taqiyya Motivasinya biasa saja, seperti biasanya saja.


(XI MIPA 4)
2. Fatimah Khoirunnisa Motivasinya biasa saja, karena banyak faktor
(XI IPS 4) lain yang lebih besar, expetasi masa depan yang
lebih ngedorong untuk belajar, dan karena dari
awal SMA memang tidak pernah ada
penjengukan juga.
3. Nasyifa Amany Nur Alifah Motivasinya biasa saja, karena dari sekolah
(XI MIPA 5) sendiri juga mengadakan acara yang seru, tapi
juga ingin diadakannya penjengukan dan
perizinan.
4. Ghefira Elmaymanah Motivasinya menjadi turun, karena tidak ada
(XI IPS 3) penjengukan, Tidak bisa melihat pemandangan
yang lain selain sekolah jadinya bosen, jadi
malas juga.
5. Haliya Marsha Queentarani Motivasinya biasa saja, karena ada tidaknya
(XI MIPA 6) perizinan/penjengukan tidak berpengaruh
secara signifikan.
(Sumber: Peneliti, 2022)

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mengalami penurunan
motivasi belajar dikarenakan kurangnya interaksi antara orang tua dan anak selama
beberapa bulan penjengukan, serta mengalami kebosanan akibat tidak ada perizinan.
Oleh karena itu, kami tertarik melakukan penelitian lebih dalam dengan judul “Pengaruh
Kebijakan Sekolah Dimasa Covid-19 Terhadap Motivasi Belajar Siswa/i SMAIT Ihsanul
Fikri TA. 2022/2023”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan yang diterapkan sekolah SMAIT Ihsanul Fikri pada masa
Covid-19?
2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas 10 SMAIT Ihsanul Fikri?
3. Seberapa besar pengaruh kebijakan sekolah terhadap motivasi belajar siswa/i SMAIT
Ihsanul Fikri?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan tentang kebijakan yang diterapkan disekolah SMAIT Ihsanul Fikri
pada masa Covid-19.
2. Mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa kelas 10 SMAIT Ihsanul Fikri.
3. Mendeskripsikan pengaruh kebijakan sekolah terhadap motivasi belajar siswa/i
SMAIT Ihsanul Fikri.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penulisan ini terutama untuk membahas permasalahan yang
terjadi saat ini di SMAIT Ihsanul Fikri. Serta menjadi bahas studi lanjut bagi
penelitian sejenis yang akan dilakukan dikemudian hari.

2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis merupakan manfaat yang dapat terasa secara langsung setelah
selesainya penelitian ini, manfaat-manfaatnya adalah:
a) Untuk Penulis
Dapat menjadikan wadah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pengaruh kebijakan baru yang diterapkan sekolah dimasa pandemi Covid-19
terhadap tingkat motivasi belajar siswa SMAIT Ihsanul Fikri pada tahun ajaran
2022/2023..
b) Untuk Masyarakat
Dapat menjadi wadah informasi bagi masyarakat sekitar betapa pentingnya
tingkat motivasi yang dimiliki setiap masing masing siswa.
c) Untuk Pemerintah
Menjadi informasi bagi pemerintahan tentang pengaruh kebijakan yang
diterapkan pada setiap sekolah selama pandemi Covid-19.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka

1. Artikel. DRA Theresia Wildyantin, M,Si 2012. MEMOTIVASI SISWA


BELAJAR. Penelitian ini membahas tentang motivasi belajar siswa yang efektif
dan sangat mudah.
a. Persamaan artikel tersebut dengan penelitian kelompok kami adaah sama
sama membahas tentang motivasi belajar siswa.
b. Perbedaan artikel kami dengan artikel ini adalah artikel ini membahas tentang
pengaruh yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika
di Sekolah Dasar Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur dengan
target populasi seluruh siswa kelas VI.

2. Artikel. Ari Tazli 2018. MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


TALKING STICK. Penelitian ini membahas tentang cara meningkatkan motivasi
belajar siswa dari hal terkecil.
a. Persaman artikel ini dengan artikel kami adalah sama sama membahas
tentang motivasi belajar siswa.
b. Perbedaan artikel ini dengan artikel kami adalah artikel ini membahas tentang
motivasi dan hasil belajar peserta didik serta pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran gambar teknik di SMKN 8 Bandung, subjek
dalam penelitian ini adalah kelas XI TSM sebanyak 67 orang.

3. Artikel. Suprihatin Jamaati 2015. PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR


BAHASA INDONESIA. Penelitian ini membahas tentang meningkatkan minat
motivasi belajar terutama bahasa sendiri.
a. Persamaan artikel ini dengan artikel kami adalah sama sama membahas
tentang motivasi belajar siswa.
b. Perbedaan artikel ini dengan artikel kami adalah artikel ini membahas tentang
rancangan pembelajaran SMP Negri 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng
yang mempersiapkan siswanya untuk mampu menerima pelajaran dengan
baik agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada
Sekolah Menengah atas yang berkualitas.

4. Artikel. Desy Ayu Nurmala, Dra. Lulup Endah Tripalupi, Prof. Dr. Naswan
Suharsono M.pd 2014. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIFITAS
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Penelitian ini
membahas tentang Pengumpulan data dengan menggunakan angket,
dokumentasi, dan observasi yang dianalisis menggunakan analisis jalur kepada
kelas X akutansi.
a. Persamaan artikel ini dengan artikel kami adalah sama sama membahas
tentang motivasi belajar siswa.
b. Perbedaan artikel ini dengan artikel kami adalah artikel ini membahas tentang
pengaruh motivasi belajar terhadap aktivitas belajar, pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar, pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil
belajar, dan pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar melalui aktivitas
belajar Akuntansi. Subjek dalam penelitian ini adalah 160 siswa kelas X
Akuntansi dan sampel yang digunakan 116 orang.

5. Artikel. Didik Kurniawan, Dhoriva Urwatul Wustqa 2014. PENGARUH


PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN
SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP.
Penelitian ini membahas tentang Pengambilan data dengan cara instrumen tes
prestasi belajar matematika kelas Vlll yang terdiri dari 25 soal matematika,
angket perhatian orangtua, angket motivasi belajar siswa, dan angket lingkungan
sosial siawa.
a. Persamaan artikel ini dengan artikel kami adalah sama samaa membahas
tentang motivasi belajar siswa
b. Pebedaan artikel ini dengan artikel kami adalah artikel ini membahas tentang
pengaruh perhatian orang tua, motivasi belajar, dan lingkungan sosial siswa
terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP semester gasal
tahun ajaran 2013/2014 di Kota Mataram.

B. Landasan Teori

1. Profil SMAIT Ihsanul Fikri

SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid adalah salah satu satuan pendidikan


dengan jenjang SMA di Pabelan, Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Jawa Tengah.
Dalam menjalankan kegiatannya, SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid berada di
bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMAIT Ihsanul
Fikri Mungkid beralamat di JL.Pabelan 1, Pabelan, Kec. Mungkid, Kab.
Magelang, Jawa Tengah, dengan kode pos 56551.
SMA IT Ihsanul Fikri berdiri pada 9 September 2009, yang diprakarsai
oleh Dr. H. Yusuf Asy’ari (MENPERA RI th. 2004-2009). Di Jalan Pabelan I,
Pabelan, Mungkid, Pabelan Satu, Pabelan, Kec. Mungkid, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Sekolah ini merupakan sekolah formal kelanjutan dari
tingkat sebelumnya yang menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun sesuai
dengan kurikulum nasional yang diperkaya dengan nilai-nilai Islam. Lembaga
Pendidikan ini berkomitmen mengimplementasikan sistem Pendidikan Islam
Terpadu dalam rangka melahirkan generasi muslim terbaik menuju terwujudnya
kejayaan Islam.
Menyelenggarakan Sekolah Menengah Atas berbasis Boarding School
agar terjamin berlangsungnya kegiatan Pendidikan Islam Terpadu yang
mengintegrasikan ilmu-ilmu qauliyah dan kauniyah melalui implementasi
kurikulum serta proses belajar mengajar dalam lingkungan belajar yang aman,
nyaman dan islami.
Saat ini para siswa/i SMAIT Ihsanul Fikri sudah mulai melaksanakan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kebijakan SMAIT Ihsanul Fikri saat ini
memang ketat, contohnya tidak diadakannya lagi penjengukan, dan lainnya.
Karena dari kebijakan pemerintah sendiri dilarang untuk melakukan aktivitas
tatap muka dan dilarang adanya perkumpulan masyarakat dari luar kampus
sekolah dengan masyarakat yang ada didalam lingkungan sekolah yang sudah
dikarantina sebelum kembali beraktivitas di dalam ruang lingkup sekolah yang
kemudian ditakutkannya akan menimbulkan penularan virus Covid-19 lewat
interaksi yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar sangat diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran


dan dalam rangka mencapai kesuksesan belajarnya. Jika seseorang termotivasi
untuk melakukan sesuatu maka dia akan seperti mempunyai energi tersendiri
yang mengalir dalam tubuhnya untuk melakukan hal tersebut. Seperti yang
dikemukakan oleh McClelland dalam Martinis Yamin (2013: 214) “manakala
kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan akan memotivasi
orang tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut”.
Menurut Sardiman A.M (2007:75) “Motivasi belajar adalah merupakan
faktor psikis yang bersifat intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar”. Sedangkan
menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator dan unsur
pendukung”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan dorongan atau daya penggerak baik dari dalam maupun luar diri siswa
sehingga menumbuhkan rasa semangat, senang dan gairah untuk belajar sehingga
akan menghasilkan hasil belajar yang baik.

2.1 Indikator Motivasi Belajar

Motivasi dalam diri individu mempunyai kekuatan berbeda-beda ada


yang bermotivasi tinggi dan yang bermotivasi rendah. Semua itu tergantung
dari seberapa besar dorongan atau motivasi baik dari dalam diri ataupun
lingkungan. Adapun beberapa indikator motivasi belajar berdasarkan
pendapat yang dikemukakan oleh Hamzah B Uno (2010:23) adalah sebagai
berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil


2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Sedangkan Indikator motivasi belajar menurut Sardiman (Ahmad Susanto,


2018: 45) adalah sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas


2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah orang dewasa
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6. Dapat mempertahankan pendapatnya dengan rasional

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa indikator


motivasi belajar siswa adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan
dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan
dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, lingkungan belajar yang
kondusif Jika semua indikator diatas sudah dimiliki oleh siswa berarti siswa
tersebut memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dan sebaliknya.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik

Dalam belajar banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi


belajar peserta didik, faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri peserta
didik, maupun bersasal dari luar diri peserta didik (lingkungan). Seperti yang
di kemukakan oleh Erwin Widiasworo (2015: 29) faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
a. Faktor Intern
Faktor intern dari dalam diri peserta didik merupakan faktor yang paling
besar dalam menentukan motivasi belajar.
a) Sifat, Kebiasaan, dan Kecerdasan
Berbagai karakter peserta didik tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat,
kebiasaan, dan kecerdasan mereka masing-masing.
b) Kondisi Fisik dan psikologis
Kondisi fisik dalam hal ini meliputi postur tubuh, kondisi kesehatan, dan
penampilan. Kondisi psikologis peserta didik seperti rasa percaya diri,
perasaan gembira atau bahkan takut dan tertekan juga sangat berpengaruh
pada motivasi belajar.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar. Beberapa faktor luar
yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah:
a) Guru
Guru yang professional akan mampu menciptakan pembelajaran yang
memotivasi peserta didik untuk menjawab rasa ingin tahu mereka dan
mengantarnya pada penguasaan kompetensi tertentu.
b) Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar dalam hal ini dapat berupa lingkungan belajar dikelas,
sekolah, atau bahkan di rumah peserta didik. Lingkungan belajar
disekolah seperti bangunan yang memadai, kebersihan yang terjaga, dan
penataan berbagai sarana yang rapi akan menyebabkan peserta didik betah
dan enjoy dalam belajar. Lingkungan belajar lain, misalnya teman sekolah
dan masyarakat sekitar.
c) Sarana Prasarana
Sekolah yang memiliki sarana prasarana memadai akan mendorong
peserta didik untuk selalu termotivasi dan serius dalam belajar.
d) Orang Tua
Sikap orang tua yang selalu memerhatikan kemajuan belajar anaknya, dan
memberikan apresiasi pada anak akan mendorong anak untuk lebih
termotivasi dan semangat dalam belajar.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor


yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu faktor intern dan ekstern.
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut,
sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa
misalnya lingkungan, orang tua, dan lain lain.

3. Pengertian Kebijakan
Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan merupakan produk atau
fungsi dari adanya perdebatan, baik tentang rumusan, rincian, penjelasan, maupun
penilaian atas suatu masalah tertentu.

4. Pengertian Sekolah
Menurut Daryanto (1997:544), sekolah adalah bangunan atau lembaga
untuk belajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.

5. Pengertian Kebijakan Sekolah


Menurut Riant Nugroho (2008:35-36) mengatakan bahwa kebijakan
pendidikan adalah kebijakan publik bidang pendidikan. Kebijakan pendidikan
berkenaan dengan kumpulan hukum atau aturan yang mengatur pelaksanaan
sistem pendidikan, yang tercakup di dalamnya tujuan pendidikan dan bagaimana
mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa kebijakan sekolah adalah kebijakan yang dibuat oleh suatu lembaga
pendidikan (sekolah) yang diperuntukan kepada para siswa, guru, maupun
karyawan yang berada di dalam lingkup area suatu sekolah.

6. Pengertian Daring
Menurut KBBI, daring adalah singkatan dari dalam jaringan, terhubung
melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Istilah daring ini juga
merupakan bahasa Indonesia dari online. Daring juga kerap disebut dengan E-
Learning, “E” yang memiliki kepanjangan Electronic, dan “Learning” yang
berarti pembelajaran.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-
pengembangan campuran (kualitatif-kuantitatif) berdasarkan hasil penelitian dan
kajian kepustakaan. Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan
gambaran secara cermat mengenai permasalahan pada objek kajian serta untuk
mendapatkan hasil penelitian yang maksimal.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Islam
Terpadu Ihsanul Fikri Mungkid Magelang. Subyek dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IPA dan XI IPS Alasan pemilihan sekolah ini sebagai
tempat penelitian adalah:
a. Dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh teman-teman saat pandemi yang
disebabkan perubahan kebijakan/peraturan sekolah.
b. Peneliti sendiri merasakan perubahan kebijakan sekolah di masa
pandemi Covid-19 memengaruhi tingkat motivasi belajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian rencananya akan mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2021
sampai dengan awal tahun 2023. Kurun waktu tersebut digunakan untuk
menyusun instrument, pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian, analisis
data dan menulis laporan penelitian dengan jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Kegiatan Penelitian Kelas X Kelas XI
1. Persiapan Penelitian Bulan Bulan
a. Mengidentifikasi masalah September 2022
b. Menyusun proposal Oktober-Februari
penelitian (BAB 1-3) 2022
c. Menyususn Instrumen Maret 2022
Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian Juli-September
2022
3. Analisis data dan pelaporan
a. Analisis data Oktober-
Desember 2022
b. Menyusun laporan Januari-Juni 2023
(Sumber : Peneliti,2022)

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh peserta didik perempuan kelas XI IPS
dan XI MIPA SMA Islam Terpadu Ihsanul Fikri Mungkid Magelang tahun
2022/2023 dengan jumlah 170 peserta didik perempuan semua karena di
sekolah kami di pisah antara peserta didik laki-laki dan pererempuan. Objek
penelitian yang akan diteliti adalah motivasi belajar peserta didik kelas XI IPS
dan XI MIPA SMA Islam Terpadu Ihsanul Fikri Mungkid Magelang tahun
2022/2023 pada mata pelajaran Umum. Berdasarkan data TU SMAIT IF
Mungkid, mayoritas murid peserta didik di kelas ini cenderung memilik banyak
ragam motivasi belajar dengan cara mereka masing masing. Dari segi
kedisiplinan murid SMAIT IF merupakan sekolah dengan peserta didik yang
cenderung mudah terpengaruhi motivasi belajarnya dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data tentang
gejala atau peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan dengan
kriteria motivasi belajar siswi yang telah ditetapkan. Sumber data merupakan
suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam memilih sumber data,
peneliti harus benar-benar berfikir mengenai kelengkapan informasi yang akan
dikumpulkan dan validitasnya. Sumber data serta data dalam penelitian ini
antara lain :
1. Informan.
Informan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS dan
XI MIPA SMA Islam Terpadu Ihsanul Fikri Mungkid Magelang sebagai
subjek penelitian. Data yang diperlukan berupa hasil penelitian motivasi
belajar terhadap pengaruh kebijakan sekolah.
2. Kajian Kepustakaan
Sumber ini kami peroleh untuk memadukan antara fakta-fakta dalam
berbagai penelitian yang telah terjadi dengan fakta yang kami peroleh dari
hasil eksperimen pengembangan yang kami lakukan. Data diperoleh dari
hasil penelitian serta kajian kepustakaan dengan memanfaatkan penelitian
langsung serta jurnal pribadi maupun publik yang relevan dengan
perkembangan fakta yang terjadi di lapangan.

3. Populasi dan Sampel


Sugiono (2011) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Menurut Margono
(2004), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan
sama dengan banyaknya manusia.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik tahun ajaran
2022/2023 yang melakukan aktivitas dan kegiatan pembelajaran di SMAIT
Ihsanul Fikri Mungkid sebagai subjek penelitian yang berjumlah 153 peserta
didik kelas 11 SMA dengan rincian 60 siswa putri jurusan IPS, dan 93 siswa
putri jurusan IPA. Data yang diperlukan berupa pengaruh kebijakan sekolah
di masa pandemi Covid-19 terhadap tingkat motivasi belajar siswa SMAIT
Ihsanul Fikri tahun ajaran 2022/2023.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, Arikunto
(2002). Pendapat yang senada pun dikemukakan oleh Sugiono (2011). Ia
menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.
Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan
diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka dapat
dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dan kuota
sampling. Dengan perwakilan setiap kelas, diambil sepuluh kuota untuk
setiap kelasnya. Total keseluruhan yang didapat dari teknik pengambilan
kuota sampling berjumlah 50 (10 anak setiap kelas, dari XI MIPA 4-6 dan XI
IPS 3-4). Pada penelitian ini seluruh siswa/peserta didik yang bersekolah di
SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel dalam penelitian ini. Menggunakan metode pengambilan
data secara kualitatif dan kuantitatif.

E. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang
relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut
perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang
benar-benar valid dan dapat dipercaya. Jenis data yang akan dianalisis adalah
data yang dikumpulkan baik pada saat pratindakan, selama tindakan, maupun
sesudah tindakan pembelajaran dilaksanakan. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi merupakan suatu langkah sangat baik untuk memperoleh
data tentang pribadi dan tingkah laku setiap individu anak didik dan guru
saat pembelajaran. Dalam penelitian ini rencananya metode observasi
diwujudkan dalam lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa pada
waktu pembelajaran berlangsung yang meliputi aspek keaktifan dan
semangat belajar peserta didik. Lembar observasi yang digunakan akan diisi
oleh peserta didik pada waktu pembelajaran berlangsung maupun saat diluar
pembelajaran berlangsung .Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas
siswa pada saat belajar maupun dilihat dari kegiatan sehari hari siswa
disekolah ataupun diasrama.
2. Teknik Wawancara
Wawancara akan dilakukan kepada beberapa peserta didik sebagai
sample. Sample dipilih guru dengan teknik purposive sampling. Peserta
didik yang dijadikan informan adalah yang memiliki tingkat kejujuran
tinggi, obyektifitas dan aktif dalam kelompoknya. Keseluruhan peserta didik
yang diwawancari berjumlah 8 orang yang mewakili di tiap kelompok.
Wawancara dilakukan dilakukan secara daring meggunakan aplikasi
whatsapp. Adapun wawancara tersebut menyangkut indikator keaktifan
belajar yang terkait dalam waktu sebelum tindakan, saat pembelajaran
peserta didik dan waktu setelah terjadinya proses pembelajaran
3. Teknik Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (2002) menjelaskan bahwa “Dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau berupa catatan, transkrip, buku, surat
kabar, majalah,prasasti, notulen, legger, agenda, dan sebagainya”(Hlm. 206).
Teknik dokumentasi ini berupa data-data yang digunakan untuk memperkuat
data yang telah diperoleh dari observasi. Dokumentasi dalam penelitian ini
terdiri dari dokumen mengenai keadaan sekolah secara umum, data peserta
didik, rancangan pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, pedoman
untuk wawancara, dan hasil nilai evaluasi dari setiap siklus. Di samping itu
peneliti juga mengambil gambar, dari kegiatan berlangsungnya penelitian
(proses diskusi siswa pada platform pembelajaran).

4. Teknik Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 142). Angket yang
digunakan adalah angket tertutup yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal
memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat
yang sesuai.

F. Uji Validitas Data


Validitas sering diartikan dengan kesahihan atau ketepatan. Suatu alat
ukur disebut memiliki validitas bilamana alat ukur tersebut isinya layak untuk
mengukur obyek yang akan diukur. Teknik yang digunakan dalam menjaga
validitas data dalam penelitian adalah teknik triangulasi sumber data. Triangulasi
data yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis yang
ditimbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain. Menurut Moleong
(2005). “Teknik triangulasi sumber data adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
mengecek atau sebagai pembanding data”(hlm.330) Jenis triangulasi sumber data
dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik
atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk
diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran
informasinya.
G. Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini merupakan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang digunakan mengacu
pada model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman dalam
Iskandar (2009) yang terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Mengambil kesimpulan
Masing-masing komponen akan dijelaskan dibawah ini.
1. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data
"kasar" yang muncul dari catatan- catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi
penelitian kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan bagian dari
analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan "reduksi
data" peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data
kualitatif dapat disederhanakan dan transformasikan dalam aneka macam
cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat,
menggolongkan-nya dalam satu pola yang lebih luas, dsb.
2. Penyajian Data
Miles & amp; Huberman membatasi suatu "penyajian"
sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa
penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi
analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik,
jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi
yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Penyajian
data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan
penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data, dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi pada masing-
masing siklus. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan siklus. Dari refleksi
ini, maka akan dapat membantu perumusan perbaikan pada siklus berikutnya.
3. Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah
sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Penarikan
kesimpulan atau verifikasi merupakan upaya pencarian makna data, mencatat
keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara
sistematis dan bermakna. Data yang peneliti peroleh akan dianalisis dengan
analisis kritis yaitu mengidentifikasikan kelemahan dan kelebihan kinerja
guru dan peserta didik pada pelaksanaan siklus dan membandingkan dengan
siklus berikutnya. Sedangkan data yang berupa lembar observasi serta tes
akan dianalisis dengan langkah-langkah berikut ini:
a. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, dihitung jumlah skor
keseluruhan untuk kelas XI IPS dan XI MIPA. Pemberian skor ini
didasarkan pada pencapaian aspek-aspek lembar observasi siswa.
b. …
H. Instrumen Penelitian
Variabel Terikat: Motivasi Belajar
Tabel 3.2. Pertanyaan yang akan diajukan kepada Responden
No Pertanyaan Jawaban Penjelasan
.
1. Apakah saudari sebagai siswi (...) iya
SMAITIF memiliki hasrat ingin (...) tidak
berhasil dalam akademik?

2. Apakah saudari memiiliki dorongan (...) iya


dan kebutuhan tersendiri dalam (...) tidak
belajar?

3. Apa harapan dan cita cita yang ingin (...) iya


saudari capai dimasa yang akan (...) tidak
datang?

4. Apakah saudari mendapatkan (...) iya


apresiasi atas penghargaan yang (...) tidak
anda dapatkan selama bersekolah?

5. Adakah kegiatan yang menarik (...) iya


minat belajar saudari selama proses (...) tidak
KBM?

6. Apakah lingkungan tempat belajar (...) iya


saudari memiliki situasi yang (...) tidak
kondusif?

7. Apakah saudari tekun dan rajin (...) iya


dalam menghadapi tugas yang (...) tidak
diberikan guru di sekolah maupun
asrama?
8. Jika dihadapkan dengan masalah, (...)iya(1)
tipe seperti apa saudari? (mudah (...) tidak(2)
menyerah (1)/langsung mencari
solusi(2))
9. Apakah saudari memiliki keahlian (...) iya
dalam memahami dan memecahkan (...) tidak
masalah belajar saudari sendiri?
10. Apakah saudari merasa terbebani (...) iya
dengan kerja kelompok, dan lebih (...) tidak
senang apabila kerja mandiri?

11. Apakah saudari cepat bosan dengan (...) iya


adanya aktifitas rutin setiap harinya? (...) tidak

12. Tipe apakah saudari? mudah (...) iya


terhasut oleh opini orang lain atau (...) tidak
tetap bertahan dengan opinimu
sendiri?

(Sumber : Peneliti, 2023)


I . Data Hipotetik
Tabel 3.3. Rumus perhitungan angket Responden.

(Sumber : Peneliti, 2023)

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis dan Kondisi Masyarakat SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid

1. Kondisi Geografis

SMAIT Ihsanul Fikri terletak di desa Pabelan 1, Pabelan, Magelang, Jawa


Tengah, Indonesia. Batas-batas SMAIT Ihsanul Fikri adalah sebagai berikut.

a) Sebelah utara STITMI Ihsanul Fikri Mungkid


b) Sebelah selatan Lumbini Private Villa
c) Sebelah barat SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid
d) Sebelah timur Jalan Pabelan 1

Lingkungan menuju kawasan SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid merupakan


kawasan hijau dan asri dimana letak lembaga pendidikan ini dikelilingi kawasan
persawahan, perbukitan Menoreh, dan perkebunan warga lainnya. Disini juga
dikeliling gunung yang dapat dilihat dari kawasan pendidikan yakni gunung Merapi,
dan Merbabu. Serta ada pemandangan fantastis yang dapat dijangkau dari area
gedung asrama akhwat SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid yakni pemandangan puncak
stupa dari Candi Borobudur.

Akses jalan menuju SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid sangat mudah dijangkau
dipatok mulai dari Jalan lampu merah Palbapang Mungkid, jika dari arah Semarang
kemudian berbelok ke kanan dan jika dari arah Yogyakarta kemudian berbelok ke
kiri. Kemudian akan memasuki desa Pabelan yang akan ditemui plang bertuliskan
Yayasan Tarbiyatul Mukmin Pabelan SMA Islam Terpadu Ihsanul Fikri Mungkid.
Setelah melihat plang kemudian berbelok ke kiri dan akan ada pertigaan berikutnya
dimana jika kita lurus akan sampai di gerbang SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid, dan
belok kanan akan sampai di gerbang SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid.

2. Kondisi Masyarakat SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid


Sekitar kurang lebih 1.800 siswa di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid
seluruhnya menganut agama islam. Seluruh kegiatan yang ada di lingkungan
sekolah maupun asrama diatur dengan kebijakan kebijakan yang ditetapkan oleh
pihak sekolah. Kondisi siswa di SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid sekarang juga tetap
patuh terhadap kebijakan yang ditetapkan. Perubahan kebijakan yang ditetapkan
oleh pihak sekolah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, membuat siswa di
SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid kembali beradaptasi dengan kebijakan baru, dan
kembali mulai menyesuaikan diri dengan kebijakan baru yang telah ditetapkan sejak
2020.
Siswa SMAIT Ihsanul Fikri berasal dari berbagai macam daerah yang di
mayoritasi oleh siswa yang datang dari pulau Jawa. Beberapa dari mereka juga
datang dari pulau Sumatra, Kalimantan, Papua, dan Bali. Ikatan persaudaraan yang
terjalin antara siswa yang terjalin di sekolah dan asrama yang membuat mereka
dapat berbaur. Selain itu, faktor daerah asal tempat siswa berasal juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Warga sekitar area SMAIT Ihsanul Fikri rata rata merupakan petani padi,
peternak ayam dan bebek, budidaya ikan, petani kebun, wiraswasta makanan lokal
dan juga PNS (pegawai negri sipil). Aktivitas mereka biasa dilakukan ketika pagi-
sore hari yang dapat dilihat dari lantai 2 gedung SMAIT Ihsanul Fikri akhwat. Para
warga sekitar juga sangat ramah tamah apabila para santiwan dan santriwati Ihsanul
Fikri sedang ada kegiatan diluar kampus seperti jogging pagi, dan penilaian
olahraga, yang dapat dilihat dari cara mereka menyapa dan berperilaku pada
santriwan dan santriwati saat bertemu atau berpapasan langsung.

B. Kebijakan sekolah SMAIT Ihsanul Fikri dimasa Pandemi Covid-19.


Menurut Riant Nugroho (2008:35-36) mengatakan bahwa kebijakan pendidikan
adalah kebijakan publik bidang pendidikan. Kebijakan pendidikan berkenaan dengan
kumpulan hukum atau aturan yang mengatur pelaksanaan sistem pendidikan, yang
tercakup di dalamnya tujuan pendidikan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
SMAIT Ihsanul Fikri sendiri membuat beberapa kebijakan yang diterapkan selama
Covid-19 dengan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk
seluruh lembaga pendidikan, seperti yang dituturkan oleh Dr. Mualimin M.Pd.,
selaku WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri terkait kebijakan yang diterapkan
pada sekolah SMAIT Ihsanul Fikri pada awal masa Covid-19 dan awal kegiatan di
lingkungan sekolah sudah kembali berjalan secara bertahap, yaitu :

“Pas awal Covid-19 tahun 2020 bulan maret, anak-anak kelas 11 SMA
sedang melakukan kegiatan Santri Masuk Desa (SMD) dan anak-anak
kelas 12 sedang melakukan ujian sekolah. Kemudian kami menerima
peraturan dari pemerintah untuk melakukan BDR/daring, jadi sekolah
langsung memulangkan anak-anak yang sedang melakukan kegiatan
SMD dan anak-anak yang sedang ujian sekolah dipulangkan walau
ujian sekolah tersisa 2 hari lagi dan pemerintah menggunakan
kebijakan ujian online untuk menempuh ujian sekolah bagi kelas 12
SMA, dan untuk kelas 11 dilakukannya pembelajaran online pertama
kali dibulan maret-juni 2020.”

“Saat pembelajaran daring pertama kali di aplikasikan guru-guru banyak yang


mengeluh karena tidak terbiasa menggunakan media pembelajaran online melalui
grup WhatsApp, e-mail, dan google classroom.
Lalu kemudian di tahun ajaran baru bulan juni 2020, sekolah melatih guru untuk
memakai Edufikri (platform belajar untuk siswa didik SMAIT Ihsanul Fikri) dan
Zoom Meeting. Guru harus melakukan rekaman untuk upload media pembelajaran
untuk siswanya.”
“Saat pertengahan 2021, belum boleh 100% luring sehingga ada kebijakan
masuk sekolah setengah hari yang kemudian membatasi proses KBM berlangsung.
Disini juga diterapkan budaya 3M yaitu, menggunakan masker, menjaga jarak,
dan mencuci tangan. Akibat budaya baru ini, sekolah menyediakan beberapa
wastafel untuk mencuci tangan di area sekolah.”

“Saat awal tahun 2022, sudah 100% dibolehkan luring. Beberapa siswa, guru,
dan karyawan ada yang masih menggunakan masker dan cuci tangan dengan rutin,
namun pembatasan dalam menjaga jarak sudah tidak berlaku. Pada akhir 2022 dan
awal 2023, pemerintah mencabut peraturan tentang kebijakan Covid-19 dan kegiatan
belajar-mengajar sudah kembali seperti semula.”
(Bapak Dr. Mualimin M.Pd., WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

ScreenShot 5.1 Portal pembelajaran online SMAIT Ihsanul Fikri.

(Sumber : Peneliti 2023)

ScreenShot 5.2 Kondisi saat daring siswi SMAIT Ihsanul Fikri


via Zoom Meeting.

(Sumber : Peneliti 2023)

Hasil wawancara tahun 2023 dengan Bapak Dr. Mualimin M.Pd., selaku
WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri, terkait surat edaran tentang kebijakan
yang diterapkan pada sekolah SMAIT Ihsanul Fikri selama pandemi Covid-19, yaitu
:
“Surat edaran terkait kebijakan yang telah kami tetapkan, telah diberikan ke
wali murid via WhatsApp.”
(Bapak Dr. Mualimin M.Pd., WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

Hasil wawancara tahun 2023 dengan Bapak Dr. Mualimin M.Pd., selaku
WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri, terkait waktu berlakunya kebijakan baru
dan seperti apa kebijakan yang ditetapkan terhadap sekolah, guru, dan siswa SMAIT
Ihsanul Fikri selama pandemi Covid-19, yaitu :

“Pada maret 2020, dilakukan kegiatan belajar-mengajar secara bertahap,


yang pertama tidak diperbolehkannya tatap muka dan KBM secara luring. Yang
kedua pada juli 2021-desember 2021 diadakannya pembelajaran tatap muka secara
50% berupa membagi waktu KBM menjadi setengah hari (shift-shift an), mengikuti
peraturan pemerintah berupa 3M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak yang harus di aplikasikan oleh guru, karyawan, dan siswa SMAIT Ihsanul
Fikri. Yang ketiga pada bulan januari 2022-sampai sekarang, sudah menerapkan
pembelajaran tatap muka 100%.”
(Bapak Dr. Mualimin M.Pd., WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri.
2023)

Hasil wawancara tahun 2023 dengan Bapak Dr. Mualimin M.Pd., selaku
WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri, terkait strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru terhadap siswa SMAIT Ihsanul Fikri selama pandemi Covid-19,
yaitu :

“Yang pertama kami melakukan sosialisasi kebijakan baru terkait


pembelajaran selama pandemi Covid-19 kepada guru secara langsung dan kepada
siswa dan wali murid SMAIT Ihsanul Fikri secara online. Yang kedua kami
membatasi guru yang tinggal di luar lingkungan sekolah unutk keluar masuk area
sekolah demi meminimalisir penularan virus Covid-19. Yang ketiga yaitu
pelaksanaan kebijakan yan ditetapkan oleh seluruh guru dan siswa SMAIT Ihsanul
Fikri. Yang keempat yaitu melakukan evaluasi dari hasil pelaksanaan yang telah
kami aplikasikan.”
(Bapak Dr. Mualimin M.Pd., WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri.
2023)

Hasil wawancara tahun 2023 dengan Bapak Dr. Mualimin M.Pd., selaku
WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri, terkait hambatan dan kendala yang
dialami selama penerapan kebijakan baru tentang pembelajaran dimasa Covid-19 di
sekolah SMAIT Ihsanul Fikri, yaitu :

“Hambatan saat KBM daring cukup banyak. Yang pertama hambatan dari
para guru, yaitu belum bisa menerapkan pembelajaran daring karena keterbatasan
dalam menguasai bidang IT dan kami telah melatih untuk mereka dapat menguasai
itu, lalu ada kendala saat pembuatan dan penguploadan video ke platform
pembelajaran, serta terdapat masalah terhadap penilaian sikap, keterampilan, dan
pengetahuan umum peserta didik yang susah diamati secara langsung selama
pembelajaran daring, kemudian ada kendala terhadap pengumpulan tugas siswa
yang terhambat karena tidak dipantau secara langsung dan menjadi hambatan ketika
penarikan nilai tugas kemudian tingkat objektivitas dalam menilai menjadi kurang,
dan minimnya kejujuran murid saat mengerjakan tugas.”

“Lalu saat penerapan pembelajaran tatap muka secara 50%, kami


memiliki keterbataasan waktu karena ada pemberlakuan pembelajaran
setengah hari yang kemudian tidak sinkron dengan jadwal dan target
materi yang akan disampaikan. Tidak kondusifnya pengaplikasian
kebijakan 3M oleh siswa. Pembelajaran tatap muka 50% ini
berdampak terhadap aspek pengetahuan umum, keterampilan, dan
karakter (akhlak) peserta didik yang berkurang dan jelas berbeda
dengan sebelum kebijakan daring ditetapkan.” (Bapak Dr. Mualimin
M.Pd., WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

Berdasarkan hasil wawancara tentang kebijakan yang ditetapkan sekolah


SMAIT Ihsanul Fikri dimasa pandemi Covid-19 dengan teman-teman narasumber
kami, yaitu :

“ Setelah Covid-19 kemarin berbagai kebijakan baru muncul


di sekolah kami, salah satunya adalah dengan menerapkan beberapa
protokol kesehatan dengan menggunakan masker medis setiap
harinya, senantiasa menjaga jarak antar teman, dan juga selalu
membawa hand sanitizer.”
( Aulia Yumna, siswi kelas XI IPS 4 SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

“ Orang tua belum diizinkan kembali untuk menjenguk anak seperti


tahun ajaran sebelumnya karena ada pandemi, Jadi kami cuma bisa
pake telpon asrama seminggu sekali.”(Mufidah Nuha, siswi kelas XI
IPS 4 SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

“Shalat di masjid saat pandemi pun dikasih jarak antar jamaah satu
dengan jamaah lain, jadi kami kaya ngerasa beda gitu”(Nadzifa Aulia,
siswi kelas XI IPS 3 SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

“Waktu itu ada pesiar setiap pekannya, namun karena pandemi jadi
ditiadakan, saya merasa sedikit jenuh karena situasi baru ini. tapi
tidak papa, kita seperti ini karena pandemi juga.”(Nabilla Adin, siswi
kelas XI IPS 4 SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)
“ Waktu itu pernah masuk kelasnya shift-shiftan gitu lho, jadi absen
awal 1-15 per kelasnya dateng pagi. terus absen bawah 16-31
datengnya siang, buat ngehindarin kontak fisik.”(Luthfi Aurellia,
siswi kelas XI IPS 4 SMAIT Ihsanul Fikri. 2023)

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Dr. Mualimin M.Pd., selaku
WAKA Kurikulum SMAIT Ihsanul Fikri dan teman-teman narasumber kami, dapat
disimpulkan bahwa kebijakan sekolah pada saat Covid-19 sangat berpengaruh
kepada para siswa SMAIT Ihsanul Fikri. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di
SMAIT Ihsanul Fikri antara lain yaitu, diadakannya Ujian Sekolah dan pembelajaran
secara online melalui platform belajar Edufikri dan Zoom meeting, setelah
diperbolehkannya pembelajaran tatap muka, hanya diperbolehkan masuk sekolah
setengah hari atau shift-shift an, diterapkannya 3M (menggunakan masker, menjaga
jarak, dan mencuci tangan.) dan dengan diterapkannya 3M sekolah menyediakan
wastafel di setiap depan kelas dan asrama, menerapkan beberapa protokol kesehatan
yang memang telah ditetapkan oleh pemerintah, ditiadakannya penjengukan setiap
minggunya, dan shalat di masjid diberi jarak antar jamaahnya.

C. Motivasi belajar siswa kelas 10 SMAIT Ihsanul Fikri


Berikut merupakan hasil penelitian motivasi belajar siswa kelas 10 SMAIT
Ihsanul Fikri berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi.

Tabel 4.1. Kategori Motivasi Belajar

(Sumber : Peneliti, 2023)


Tabel 4.2. Grafik hasil tingkat penelitian Motivasi Belajar Siswa

(Sumber : Peneliti, 2023)


Berdasarkan indikator motivasi belajar menurut Hamzah B Uno (2010:23)
yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam
belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar
yang kondusif. Sedangkan Indikator motivasi belajar menurut Sardiman (Ahmad
Susanto, 2018: 45) yaitu, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan (tidak
lekas putus asa), menunjukan minat terhadap macam-macam masalah orang dewasa,
lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, dan dapat
mempertahankan pendapatnya dengan rasional. Dari indikator di atas, didapat hasil
100% untuk indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil dan adanya harapan dan
cita-cita masa depan. Hasil survei kami selebihnya dari indikator di atas bisa dilihat
dari tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Aspek Motivasi Belajar Siswa SMAIT Ihsanul Fikri TA.22/23
No. Aspek Tingkat Motivasi Belajar Persentase

1. Memiliki hasrat dan keinginan berhasil dalam 100%


akademik

2. Memiliki dorongan dan kebutuhan tersendiri dalam 84%


belajar

3. Memiliki harapan dan cita-cita yang ingin dicapai 100%


dimasa mendatang

4. Mendapat apresiasi atas penghargaan yang didapat 60%


selama sekolah

5. Mempunyai kegiatan yang menarik minat belajar 68%


selama proses KBM

6. Memiliki lingkungan tempat belajar dengan situasi 60%


yang kondusif

7. Tekun dan rajin dalam menghadapi tugas yang 48%


diberikan guru di sekolah maupun di asrama

8. Ulet dalam menghadapi kesulitan atau tidak lekas 18%


putus asa

9. Memiliki keahlian dalam mengalami dan 64%


memecahkan masalah belajar sendiri

10. Lebih senang bekerja mandiri dari pada secara 52%


berkelompok
11. Cepat bosan pada tugas-tugas ataupun aktivitas 78%
rutin setiap harinya

12. Mempertahankan pendapatnya dengan rasional 52%


(Sumber : peneliti 2023)

Dari data hasil penelitian berupa penyebaran angket kepada 50 responden


yang merupakan 50 siswi SMAIT Ihsanul Fikri yang telah dipilih secara acak bisa
kita simpulkan bahwa, poin pertama yaitu memiliki hasrat dan keinginan berhasil
dalam akademik diketahui memiliki jumlah persentase sebesar 100%, yang berarti
50 dari 50 responden memiliki hasrat dan keinginan berhasil dalam akademik
selama pembelajaran di SMAIT Ihsanul Fikri. Poin kedua yaitu memiliki dorongan
dan kebutuhan tersendiri dalam belajar diketahui memiliki jumlah persentase sebesar
84%, yang berarti 42 dari 50 responden memiliki dorongan dan kebutuhan tersendiri
dalam belajarnya di SMAIT Ihsanul Fikri. Poin ketiga yaitu memiliki harapan dan
cita-cita yang ingin dicapai dimasa yang akan datang diketahui memiliki jumlah
persentase sebesar 100%, yang berarti 50 dari 50 responden memiliki harapan dan
cita-cita yang ingin mereka capai dimasa depan kelak mereka dewasa. Poin keempat
yaitu mendapat apresiasi selama belajar dan berprestasi diketahui memiliki jumlah
persentase sebesar 60%, yang berarti 30 dari 50 responden mendapatkan apresiasi
atas pencapaian belajar mereka.
Poin kelima yaitu mempunyai kegiatan menarik selama proses KBM
diketahui memiliki persentase berjumlah 68%, yang berarti 34 dari 50 responden
memiliki kegiatan menarik selama proses KBM. Poin keenam yaitu memiliki
lingkungan yang kondusif untuk belajar memilki jumlah persentase 60%, yang
berarti 30 dari 50 responden memiliki lingkungan yang cukup kondusif untuk
melakukan pembelajaran. Poin ketujuh yaitu teguh dan rajin dalam menghadapi
tugas yang diberikan guru memiliki jumlah persentase sejumlah 48%, yaitu dimana
24 dari 50 responden memiliki rasa teguh dan rajin dalam menghadapi tugas yang
diberikan guru.
Poin kedelapan yaitu ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak berputus
asa dengan jumlah persentase 18%, yaitu dimana 9 dari 50 responden memiliki
keuletan dalam menghadapi kesulitan dan tidak berputus asa selama pembelajaran
daring. Poin kesembilan yaitu memiliki keahlian dalam mengalami dan
memecahkan masalah belajar sendiri dengan persentase 64%, yaitu dengan 32 dari
50 responden dapat memecahkan masalah belajar mereka masing masing selama
daring. Poin kesepuluh yaitu lebih senang kerja mandiri daripada kelompok dengan
persentase 52%, yaitu dimana 26 dari 50 responden memiliki kesenangan ketika
kerja mandiri daripada kerja kelompok. Poin kesebelas yaitu cepat bosan dengan
aktivitas rutin dan itu itu saja dengan persentase sebanyak 78%, yaitu dimana 39 dari
50 responden mengaku tidak cepat bosan dengan aktivitas yang rutin dan itu itu saja.
Poin kedua belas yaitu mempertahankan pendapatnya dengan rasional dengan
jumlah persentase sebanyak 52%, yaitu dimana sebanyak 26 dari 50 responden dapat
mempertahankan pendapatnya dengan rasional.

D. Pengaruh kebijakan sekolah terhadap tingkat motivasi belajar siswi SMAIT


Ihsanul Fikri Mungkid

SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid merupakan sekolah yang patuh akan


kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kesehatan terkait
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama pandemi berlangsung. Berbagai
kebijakan sudah diterapkan seiring berjalannya waktu demi keamanan dan kesehatan
para peserta didiknya. Bisa diketahui, bengan kebijakan yang diterapkan oleh pihak
sekolah SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid selama pandemi dan pasca pandemi Covid-
19 berlangsung, dilihat bahwa 60% responden memiliki tingkat motivasi yang tinggi
walau adanya kebijakan baru yang diterapkan oleh sekolah dikarnakan adanya virus
Covid-19 yang menyebar kala itu, sedangkan 40% siswa lain memiliki tingkat
motivasi belajar yang sedang.
Berbagai respon yang mereka alami atas tingkat motivasi belajar yang
berubah karena adanya kebijakan baru dari sekolah, namun itu tidak membuat
semangat akan belajar mereka turun karena dari hasil angket menerangkan bahwa
motivasi paling rendah yaitu ada pada tingkat sedang saja. Siswi SMAIT Ihsanul
Fikri memiliki tingkat motivasi belajar yang baik. Sehingga, kebijakan baru yang
diterapkan tidak memengaruhi tingkat motivasi belajar mereka.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
1. Kebijakan yang diterapkan sekolah SMAIT Ihsanul Fikri pada masa Covid-19
antara lain yaitu, diadakannya Ujian Sekolah dan pembelajaran secara online
melalui platform belajar Edufikri dan Zoom meeting, setelah diperbolehkannya
pembelajaran tatap muka, hanya diperbolehkan masuk sekolah setengah hari
atau shift-shift an, diterapkannya 3M (menggunakan masker, menjaga jarak,
dan mencuci tangan.) dan dengan diterapkannya 3M sekolah menyediakan
wastafel di setiap depan kelas dan asrama, menerapkan beberapa protokol
kesehatan yang memang telah ditetapkan oleh pemerintah, ditiadakannya
penjengukan setiap minggunya, dan shalat di masjid diberi jarak antar
jamaahnya.
2. Tingkat motivasi belajar siswa kelas 10 SMAIT Ihsanul Fikri berada di tingkat
motivasi belajar yang tinggi dan sedang. Tingkat motivasi belajar yang tinggi
mencapai 60% sedangkan tingkat motivasi belajar yang sedang mencapai 40%
dengan jumlah responden sebanyak 50 siswa kelas 10 SMAIT Ihsanul Fikri,
berdasarkan indikator motivasi belajar menurut Hamzah B Uno (2010:23)
yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan
dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya
lingkungan belajar yang kondusif. Sedangkan Indikator motivasi belajar
menurut Sardiman (Ahmad Susanto, 2018: 45) yaitu, tekun menghadapi tugas,
ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), menunjukan minat terhadap
macam-macam masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, cepat
bosan pada tugas-tugas rutin, dan dapat mempertahankan pendapatnya dengan
rasional
3. Pengaruh kebijakan sekolah SMAIT Ihsanul Fikri sebenarnya tidak terlalu
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa nya. Sebagian responden merasa
mengalami perubahan motivasi belajar dari adanya pembaruan kebijakan
sekolah, tetapi sebagian pula merasa biasa saja dengan adanya pembaruan
kebijakan tersebut

ScreenShot 5.3 Prestasi yang dicapai oleh beberapa narasumber kami selama masih
dalam kebijakan saat pandemi Covid-19 di lingkungan SMAIT Ihsanul Fikri.
(Sumber : Peneliti 2023 )

Tabel 5.1. Hasil sampel wawancara 5 Siswi


NO NAMA USIA RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Ghaida Hanuf Taqiyya 15 SMA

2. Fatimah Khoirunnisa 16 SMA

3. Nasyifa Amany Nur Alifah 16 SMA

4. Ghefira Elmaymanah 16 SMA

5. Haliya Marsha Queentarani 16 SMA

(Sumber : Peneliti, 2022)

Dari para informan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perubahan
kebijakan sekolah SMAIT Ihsanul Fikri dimasa Covid-19 dapat mempengaruhi motivasi
belajar para siswanya. Ada sebagian dari mereka yang beranggapan bahwa kebijakan
sekolah saat ini mempengaruhi motivasi belajar mereka, tetapi ada pula yang
beranggapan bahwa kebijakan sekolah saat ini tidak mempengaruhi motivasi belajarnya.
Hal tersebut sudah dibuktikan dari hasil pengambilan data yang kami lakukan berupa
wawancara kepada narasumber, serta pembagian angket dan diisi oleh para responden.

Dari hasil riset penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut
bahwa:
a. Dengan adanya kebijakan baru dimasa pandemi dan pasca pandemi Covid-19,
diketahui beberapa siswa SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid mengalami penurunan
tingkat motivasi belajar, dan sebagian yang lain tidak memiliki penurunan tingkat
motivasi yang berarti.
b. Sebagian penurunan tingkat motivasi belajar siswi SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid
disebabkan oleh pengaruh kebijakan baru yang ditetapkan oleh sekolah selama
masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19.
c. Siswi SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid yang tidak mengalami penurunan tingkat
motivasi belajar diketahui tidak terpengaruhi oleh kebijakan baru yang ditetapkan
oleh sekolah selama terjadi pandemi dan pasca pandemi Covid-19.

B. Saran
1. Untuk Peneliti
Kami berharap penelitian ini menjadi sarana untuk belajar dan menambah
wawasan juga sebagai referensi penelitian serupa selanjutnya, serta menjadi
inspirasi bagi pembaca sekalian.
2. Untuk Siswi SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid
Dengan adanya penelitian ini kami berharap siswi SMAIT Ihsanul Fikri
Mungkid TA. 2022/2023 bisa untuk memiliki tingkat motivasi belajar yang
stabil meskipun dengan adanya kebijakan baru yang diterapkan oleh sekolah
dalam masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19.
3. Untuk Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan masyarakat akan dampak
dari adanya pengaruh kebijakan sekolah terhadap tingkat motivasi belajar
siswa di sekolah. Masyarakat dapat memahami mengapa lingkungan belajar,
dan kebijakannya bisa berpengaruh terhadap tingkat motivasi belajar setiap
siswinya.
DAFTAR PUSTAKA

Martinis, Yamin. (2013). Strategi dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi GP


Press Group

A.M. Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali
Pers.

B. Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:Bumi Aksana

A.M, Sardiman. 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo.

Erwin Widiasworo, S.Pd. 2015. 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar


Peserta Didik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Moh. Ghufron, S.Ag., M.Pd. 2017. Filsafat
Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia

Nugroho, Riant. (2008). Public Policy, Teori Kebijakan – Analisis Kebijakan – Proses
Kebijakan Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi Risk Management Dalam
Kebijakan Publik, Kebijakan Sebagai The Fifth Estate – Metode Penelitian Kebijakan,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


AFABETA, cv.

Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta :Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi 5. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Lexy j. Moleong. 2005. Meodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya:Bandung

Fahmi Nugrohadi. “Daftar Pustaka”. Diakses pada Rabu 7 September 2022


http://repository.upi.edu/33794/9/S_KTP_1303585_Bibliography.pdf

Puspitasari, Ratna. Latar Belakang Masalah dalam Penelitian. Cirebon, 19 September


2016. Diakses pada Rabu 7 September 2022
http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files dosen/modul/Pertemuan 2TIPS7290450.pdf.

Muchlisin Riadi. “Motivasi Belajar - Pengertian, Fungsi, prinsip dan Cara


Menumbuhkan”. Diakses pada Rabu 7 September 2022
https://www.kajianpustaka.com/2022/01/motivasi-belajar-pengertian-fungsi.html
Wikipedia (Inggris). “Education Policy”. Diakses pada Rabu 7 September 2022.
https://en.wikipedia.org/wiki/Education_policy

Wikipedia. “Kebijakan”. Diakses pada Rabu 7 September 2022.


https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan

Wikipedia. “Sekolah”. Diakses pada Senin 17 Oktober 2022.


https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah

SMAIT IFBS Mungkid. “Profil SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid Magelang”. Diakses pada
Senin 30 Januari 2023. https://smait.ihsanulfikri.sch.id/sample-page/

Edufikri. “Portal Pembelajaran Online SMAIT Ihsanul Fikri”. Diakses pada Senin 30
Januari 2023. https://sma.edufikri.id/

Afif Alam Naftiansyah. “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar


Siswa SD Negeri 5 Wates”. Diakses pada Minggu 5 Februari 2023.
http://nastiansyah.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/15413/2017/10/
PENGARUH-LINGKUNGAN-SEKOLAH-TERHADAP-MOTIVASI-BELAJAR-
SISWA.pdf

Ika Nurjannah Arif.2018. “Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar


Murid SD Inpres Bisara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa”. Diakses
pada Senin 20 Februari 2023. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6297-
Full_Text.pdf

SMAIT Ihsanul Fikri. https://www.instagram.com/smaitihsanulfikri/ diakses pada Senin


20 Februari 2023.

Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.2022. “Bentuk Bentuk Motivasi Di Sekolah


dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar”. Diakses pada Senin 20
Februari 2023. https://psikologi.uma.ac.id/bentuk-bentuk-motivasi-di-sekolah-dan-
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-motivasi-belajar/

Urwatul Wutsqaa. “15 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara
Membuatnya”. Diakses pada Kamis 18 Mei 2023.
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-kata-pengantar-makalah-
beserta-struktur-dan-cara-membuatnya

Sugiyono.2017. “Pengertian Angket Menurut Sugiyono”.


Diakses pada Senin 22 Mei 2023.
https://id.search.yahoo.com/search;_ylt=AwrKBPJSM2tkEwwXFXfLQwx.;_ylu=Y29sb
wNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3JlbC1lYXN0?
p=pengertian+angket+menurut+sugiyono&type=E211ID714G0&ei=UTF-8&fr2=p
%3As%2Cv%3Aw%2Cm%3Aat-e%2Cct%3Agossip&fr=mcafee

Isman.2016.“Pengertian Daring menurut Para Ahli” . Diakses pada Rabu 24 Mei 2023.
https://www.google.com/search?
q=pengertian+daring+menurut+para+ahli&oq=pengertian+daring+menurut&aqs=chrom
e.0.0i512l2j69i57j0i22i30l7.6063j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Undang-undang RI tentang “Pendidikan” No.20 Tahun 2003. Diakses pada Jumat 26


Mei 2023. https://www.google.com/search?client=firefox-b-
lm&q=uu+ri+tentang+pendidikan
https://www.google.com/search?q=UU+RI+NO.+20+Tahun+2003&oq=UU+RI+NO.
+20+Tahun+2003&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCAEQABiABDIHCAIQ
ABiABDIHCAMQABiABDIHCAQQABiABDIHCAUQABiABDIICAYQABgWGB4y
CAgHEAAYFhgeMggICBAAGBYYHjIICAkQABgWGB7SAQgzMTc1ajBqN6gCAL
ACAA&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Universitas STEKOM Pusat “Pengertian Kebijakan menurut Para Ahli” . Diakses pada
Senin 7 Agustus 2023. https://www.google.com/search?
q=kebijakan+menurut+ahli&sxsrf=AB5stBi6do9B6HOm_qqxeeGqfweatP1KVA
%3A1691377251963&ei=Y17QZKSuOryf4-
EPmvyB2Ag&ved=0ahUKEwjk66Kix8mAAxW8zzgGHRp-
AIsQ4dUDCA4&uact=5&oq=kebijakan+menurut+ahli&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnA
iFmtlYmlqYWthbiBtZW51cnV0IGFobGkyBBAAGEcyBBAAGEcyBBAAGEcyBBAA
GEcyBBAAGEcyBBAAGEcyBBAAGEcyBBAAGEdIjgdQ_QRY_QRwAXgCkAEAm
AEAoAEAqgEAuAEDyAEA-AEBwgIKEAAYRxjWBBiwA-
IDBBgAIEGIBgGQBgg&sclient=gws-wiz-serp

Daryanto.1997. “Pengertian Sekolah menurut Para Ahli”. Diakses pada Senin 7 Agustus
2023. https://www.google.com/search?
q=sekolah+menurut+para+ahli&sca_esv=554334822&sxsrf=AB5stBhde6Y9Xqd_N1JR
vh4Ta70hhwgpQA
%3A1691379266353&ei=QmbQZLuXFevlseMPrtiRgAE&ved=0ahUKEwi7wOfizsmA
AxXrcmwGHS5sBBAQ4dUDCA4&uact=5&oq=sekolah+menurut+para+ahli&gs_lp=E
gxnd3Mtd2l6LXNlcnAiGXNla29sYWggbWVudXJ1dCBwYXJhIGFobGkyChAAGEcY
1gQYsAMyChAAGEcY1gQYsAMyChAAGEcY1gQYsAMyChAAGEcY1gQYsAMyC
hAAGEcY1gQYsAMyChAAGEcY1gQYsAMyChAAGEcY1gQYsAMyChAAGEcY1g
QYsAMyChAAGIoFGLADGEMyChAAGIoFGLADGENIqQRQAFgAcAF4AZABAJg
BAKABAKoBALgBA8gBAOIDBBgAIEGIBgGQBgo&sclient=gws-wiz-serp

R Angga Komara Herdiana. “Pengaruh Penggunaan Media Alat Bantu Musik Tam-Tam
Terhadap Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Kelas
V SDN Sekemandung 1 KabupatenBandung”Diakses pada senin 7 Agustus
2023. .http://repository.upi.edu/4213/9/S_JKR_0809144_Bibliography.pdf .
Vonni Magdalena. “Pengaruh Kepuasan Kerja Trainee Terhadap Kinerja Di Hotel Aston
Primera Pasteur”. Diakses pada senin 7 Agustus 2023.Diakses pada senin 7 Agustus
2023.
http://repository.upi.edu/16295/7/S_MRL_1001711_Bibliography.pdf

SMAIT Ihsanul Fikri. “Profil SMAIT Ihsanul Fikri Mungkid”. Diakses pada Jumat 16
Juni 2023. www.smait.ihsanulfikri.sch.id

Riant Nugroho.2008.Pengertian Kebijakan Pendidikan.Diakses pada Senin, 20


November 2023.
https://eprints.uny.ac.id/9713/2/BAB%202%20-%2006110241011.pdf

Anda mungkin juga menyukai