CERPEN

“Langit Malam Dengan Obat Penenangnya”

Disebuah kota yang ramai, tinggallah seorang remaja yang bernama Rara, dia tinggal
dirumah keluarga ayahnya untuk melanjutkan studinya, dia merasa lelah dan gelisah
walaupun dia tidak sedang melakukan sesuatu. Pada suatu malam Rara sedang berada di
balkon rumah tersebut dia sedang memandangi langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang
yang berkilauan, mencoba untuk menenangkan dirinya. Namun, rasa lelah dan gelisah itu
terus saja menghantuinya

Suatu hari, Rara mendengar tentang obat penenang alami yang dikenal sebagai
"Cahaya Malam." Konon, obat ini terbuat dari kombinasi warna dan cahaya langit malam
yang mampu meredakan rasa lelah, stres, maupun kecemasan. Tertarik dengan ide tersebut,
Rara mencari cara untuk menggabungkan "Cahaya Malam" ke dalam rutinitasnya.

Setiap malam, sebelum tidur, Rara mempersiapkan sudut kecil di dekat jendela yang
berada dikamarnya . Dia menyalakan lilin aromaterapi dengan warna-warna lembut yang
mencerminkan bintang di langit, membiarkan cahayanya memancar ke sekeliling. Dia duduk
di sana, menatap cahaya yang menggambarkan bintang-bintang dan galaksi dengan panaroma
langit malam yang begitu indah.

Secara perlahan, "Cahaya Malam" membawa ketenangan pada hati Rara. Warnanya
yang lembut dan cahayanya yang hangat menyapu jauh rasa lelah yang merayap. Rara merasa
seperti sedang terhubung dengan keindahan langit malam, yang membawa kedamaian yang
selama ini dia cari.

Seiring berjalannya waktu, Rara menjadi semakin terbiasa dengan ritual "Cahaya
Malamnya. Ketika kehidupan sehari-hari menuntutnya, sudut kecil itu menjadi tempat
perlindungan yang menawarkan ketenangan dan ketentraman. Rara belajar bahwa terkadang,
rasa lelah maupun gelisah yang selalu menggerogoti dirinya. Ternyata, bisa terobati dalam
keindahan sederhana yang dihadirkan oleh langit malam Yang begitu menawan.

NOTES: “Pada cerita diatas tentang “Langit Malam Dengan Obat Penenangnya “, cerita
tersebut menunjukkan bahwa kita dapat menemukan obat penenang dalam keindahan sekitar
kita, bahkan dalam hal-hal kecil, seperti cahaya langit malam”.
Karya Ra.