Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
hidayahnya dan memberikan kesempatan dalam menyelesaikan laporan PKL(Praktek
Kerja Lapangan) ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi para mahasiswa dari Universitas Indo Global
Mandiri Program Studi Teknik Informatika. Tujuan utama dari prakatek kerja
lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan praktek yang telah dipelajari di
kampus dan dapat diselesaikan dengan serta diaplikasikan dilapangan.

Dalam penyusunan laporan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu diantaranya sebagai berikut :

1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan cinta dengan penuh kasih
sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.

2. Bapak Hari widodo Selaku Field Manager PT.Pertamina EP Zona 4 Ramba Field

3. Ibu Marina L.Tobing Selaku HR Assistant Manager Pt. Pertamina EP Zona 4


Ramba Field

4.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini khusus pada bidang Teknologi
telekomunukasi berkembang dengan sangat pesat dan kebutuhan terhadap teknologi-
teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia juga Meningkat. Salah satunya
adalah teknologi yang dapat membantu manusia untuk mengawasi suatu lokasi atau
tempat tertentu. Saat ini berkembang teknologi sistem kamera pemantau atau kamera
pengawas. Dengan teknologi ini kerja manusia dapat terbantu karena tidak harus
memantau lokasi tertentu setiap saat. Kamera pengawas juga merupakan kebutuhan
manusia akan rasa aman, dan hasil video rekaman dapat digunakan sebagai barang
bukti dalam persidangan.
Sistem pemantau suatu lokasi atau ruangan biasanya mengunakan kamera untuk
menangkap gambar lokasi. Hasil rekaman perangkat yaitu NVR (Network Video
Recorder) dan untuk menampilkan gambar atau hasil rekaman yang ditangkap oleh
kamera tersebut adalah menggunakan monitor. Untuk monitoring, kebanyakan system
pemantauan ruang menggunakan monitor PC (Personal Computer) dan telivisi yang
terhubung jaringan lokal. Hal Ini tentunya tidak efektif apabila lokasi atau ruangan
tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakuakan penelitian untuk membuat
system pemantau ruangan menggunakan IP camera,dimana video hasil rekaman dapat
di lihat melalui perangkat bergerak seperti lapatop yang terhubung dengan jaringan
internet sehingga memudahkan pemiliknya dalam melakukan pengawasan dari jauh.
Penulis melakukan Praktek kerja Lapangan PT.PERTAMINA EP ZONA 4
RAMBA FIELD.PT PERTAMINA adalah sebuah badan usaha memilik negarayang
bertugas mengelola menambang minyak dan gas bumi di indonesia.sebagai lokomotif
perekonomian bangsa. Pertamina merupakan perusahan milik negara yang bergerak di
bidang energi meliputi minnyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang
baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Sebagai tindak lanjut dari UU Migas No. 22 tahun 2001, pada tanggal 13
September 2005 dibentuk PT Pertamina EP yang merupakan anak perusahan PT
pertamina (persero)yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas untuk Blok Cepu dan
Blok Randu Gunting.
Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru
sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk
menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat dipertahankan.
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh) Daerah
Operasi Hulu (DOH). ketujuh daerah operasi tersebut adalah DOH Aceh(NAD)
sumatera bagian Timur yang berpusat di Rantau.DOH sumatera bagian Tengah
berpusat di jambi, DOH sumatera bagian selatan berpusat di prabumulih, DOH jawa
bagian barat berpusat di cirebon, DOH jawa bagian timur berpusat di cepu, DOH
kalimatan berpusat di balikpapan, dan DOH papua berpusat di sorong.
Selain dari canggihnya teknologi industri pertambangan minyak dan gas bumi, PT
Pertamina (persero) juga meperdekat jawak wialayah kerja di seluruh indonesia
dengan adanya perkembangan teknologi Networking. Dengan adanya teknologi ini,
Setiap cabang / anak perusahaan dapat share data, telconference / video conference,
manage Print System, VOIP(VoiceOver IP) atau Digital phone, CCTV, dan yang
saling terhubung dan terpusat.
Terkaiat dengan hal sharing Data di atas penulis menyusun laporana praktek kerja
lapangan ini dengan judul “ Analisis Dan Monitoring CCTV IP Camera”

1.2 Maksud Praktek Kerja lapangan


Masksud penulis dalam melakukan praktek kerja lapangan ini adalah untuk
melibatkan melihat dan secara langsung kegiatan perusahaan,khususnya pada
departemen ICT(Information & comunication Tecnology) untuk menambahkan
wawasan mengenai dunia kerja, memperdalam ilmu yang didapat dikampus dengan
terjun lamgsung ke dalam dunia industri, serta menganalisis monitoring CCTV
dengan Ip Nvr pada PT.PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA FIELD

1.3 tujuan dan manfaat praktek kerja dilapangan


Tujuan umum dari penulisan ini diwujudkan untuk mengembang wawasan yang
sesuai dengan topik yang dibahas berikut ini :

a. Mengetahui profil dan sejarah singkat PT PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA


FIELD
b. Mengetahui sistem Absensi pada PT PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA
FIELD
c. Mengetahui struktur organisasi dan infrastruktur di PT.PERTAMINA EP
ZONA 4 RAMBA FIELD
d. Mengetahui sistem jaringan dan keamanan komputer yang digunakan PT
PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA FIELD
e. Mengetahui sistem ICT pada PT PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA FIELD
f. Mengetahui masalah dan kondisi yang terjadi di dunia kerja

Adapun manfaat dari pelaksanaan PKLadalah:

a. Pembelajaran dan pemahaman kondisi objektif secara nyata tentang


perusahan/industri
b. Mahasiswa memperoleh pengetahuan tentang manajemen perusahaan/industri.
c. Memperoleh pengetahuan tentang pembagian tugas (Job Desciption) semua
pihak yang terkait dalam perusahaan/industri.

1.4 Ruang Lingkup


Laporan kerja praktek ini membahas gambaran umum keseluruhan ICT yang ada
bagian Data dan IT di PT PERTAMINA EP ZONA 4 RAMBA FIELD yang meliputi
system aplikasi, sistem jaringan computer dan system jaringan antar bagian di
perusahaan, serta teknologi yang digunakan pada perusahaan tersebut.

Dalam hal ini terkait dengan judul diatas ruang lingkup yang lebih ringkas yang
disusun oleh penulis antara lain :
a. Pengumpulan data Pengawai PT. Pertamina EP Zona 4 Ramba Field
b. Ikut membantu menangani permasalahan yang terjadi pada PT Pertamina EP Zona
4 Ramba Field khusunya dalam perbaikan perangkat kerja.
1.5 Metode Pengumpulan Data
1. Field Research (Penelitian Lapangan)
a. Observasi Langsung
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan pada system monitoring
pada Dinas perhubungan komunikasi informasi dan telematika.
b. Intervie (wawancara)
Metode ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
pebimbing serta pihak administrator yang sebelumnya mengolah jalannya
sistem informasi mengenai hal yang berhubungan dengan pembahasan.
c. Penelitian Dokumentasi
Yaitu mengumpulan dokumen-dokumen yang didapat dari perusahaan untuk
Melengkapi penyusunan laporan kerja praktek ini.
2. Library Reseach (penelitian kepustakaan)
Yaitu meruapakan pengumpulan data dengan cara mempelajari dan membaca buku-
buku, dan sumber lain berhubungan dengan judul laporan praktek kerja lapangan ini.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat dignakan penulis
sebagai dasar perbandingan dalam pembahasan secara teori dan praktek dalam
penulisan laporan ini.
3. Internet Research (Pencarian Data di Internet)
Yaitu mengakses internet dan mencari informasi dan artikel yang berhubungan
dengan judul laporan praktek kerja lapangan ini.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Januari s/d
9 Januari 2024 yang terhitung selama(4 minggu). Tempat paleaksanaan praktek kerja
Lapangan di PT. Pertamina EP Zona 4 Ramba Field.
Di Departemen Information an comucation Technologi. Pelaksaan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan dilakukan setiap hari Senin sampai dengan hari jum’at. Pada pukul
07:00 sampai dengan 12.00 istirahat dan kerja kembali pada pukul 13.00 samapai
dengan Pukul1 16:00.
BABII
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Penemuan ladang minyak pertama di indonesia di daerah konsesi


perkebunan Telaga Said dari Sultan Langkat, yang disebut dengan Telaga
Tunggal di daerah pangkalan Brandan, yang ditemukan oleh AJ.Zijlker
pada tahun 1928. Awal penemuan ladang minyak di daerah Aceh Timur
dilakukan oleh BPM (Bataafsche Petroleum Maatscappii) yaitu sebuah
perusahaan belanda. Yang melakukan pengeboran di daerah Ramba pada
sumur R-1 bulan Desember 1982 pengeboran ini dilakukan hingga
kedalaman 340 m, dan pada bulan febuari 1929 pengeboran selesai
dilakukan dengan produksi minyak sebesar 136 m3/hari.Keberhasilan
pengeboran pada sumur R-1 kemudian dilanjutkan dengan pengeboran
kedua pada sumur R-2 yang selesai dilakukan pada bulan Mei 1929 dan
menghasilkan Minyak pada kedalaman 290 m sebanyak 105 m3/hari.
Selanjutnya dilakukan pengeboran sumur-sumur berikutnya, sehingga
pada masa BPM telah dilakukan pengeboran sumur minyak sebesar 173
sumur.

Pada tahun 1954, pemerintah Indonesia menggabungkan lapangan-


lapangan minyak yang ada di Sumatra Utara (Langkat) dan Aceh (Aceh
Timur) di bawah satu perusahaan yang diberi nama Perusahaan tambang
minyak sumatra utara (TMSU). yang selanjutnya pada bulan Oktober
1957 menjadi PT.ETMSU yang berkeduduk di Pangkalan Brandan,
sedangkaan lapangan-lapangan minyak yang ada di daerah Aceh Timur
ditempatkan dibawah pengawasan Kepala Lapangan Eksplorasi dan
produksi Ramba. Pada tanggal 10 Desember 1957 PT. ETSMU berubah
nama menjadi perusahaan Negara pertambangan minyak nasional
(PN.PERMINA).

Pada tahun 1954, Pemerintah Indonesia menggabungkan lapangan-


lapangan minyak yang ada di sumatra utara (Langkat) dan Aceh (Aceh
Timur) di bawah satu perusahaan yang di beri nama perusahaan tambang
minyak sumatra utara (TMSU), yang selanjutnya pada bulan Oktober
1957 menjadi PT.ETSMU yang bekedudukan dipangkalan brandan,
sedangkan lapangan- lapangan minyak yang ada di daerah Aceh Timur
ditempatkan di bawah pengawasan kepala lapangan eksplotasi dan
produksi ramba. Pada tanggal 10 desember 1957, PT. ETSMU berubah
nama menjadi perusahaan nergara pertambangan minyak nasional
(PN.PERMINA).
Pada tahun1960, melalui kerja sama dengan sebuah perusahaan swasta
Jepang, NOSODECO (Nort Sumatera Oil Develoment Company).
Disepakati peminjaman kredit US$ 53 juta dalam bentuk perlengkapan,
mesin-mesin produksi, material, bantuan teknik, dengan adanya bantuan
kredit ini maka PN. PERMINA melakukan rehabilitas terhadap sarana
dan prasarana produksi, serta pengembangan struktur-struktur migas yang
baru. Melalui kerja sama dengan NOSODECO tersebut, maka
PN.Permina berkembang dengan pesat dan produksi minyak di lapangan
ramba terus meningkat,sehingga pada tahun 1971 produksi minyak
mencapai 55.400 m3 (350.000 bopd).Dengan ramba melaksanakan
pembangunan dan perluasan perumahan karyawan di komplek ramba,
tanjung seumentok, seranh jaya dan pangkalan susu, serta pembangunan
fasilitas penunjang lainnya. Seiring dengan meningkatkan produksi
minyak, produksi gas juga mengalami peningkatan,jika sebelumnya
produksi gas langsung dibakar (flare) maka pada tahun 1966 dimulai
pembangunan kilang liqified petroleum gas (LPG Plant) di komplek
Ramba. Yang beroperasi tahun 1969 dengan kapasitas produksi sebesar
30.200 MMscfd LPG.
Pada tahun 1971, pemerintah mengeluarkan undang-unadang nomor
8/1971971 yang mengatur agar pengolahan minyak dan gas bumi berada
dibawah satu BUMN yang bernama perusahaan pertambangan minyak
dan gas bumi negara (PERTAMINA). seiring dengan kegiatan eksplorasi
dan produksi migas yang terus menerus, kapasitas produksi migas di
pertamina EP ramba mulai mengalami penerunan akibat dari menurunya
produksi minyak pada sumur- sumur yang menyeburkan minyak secara
alami. Untuk meningkatkan produksinya maka pertamina EPm ramba
mulai menggunakan teknik sembur buatan dengan cara memasukkan gas
(injeksi gas ) kedalam sumur-sumur produksi, sehingga pada tahun 1985
dibangun stasiun kompresor tekanan tinggi di tanjung seumentok untuk
menaikan tekanan gas injeksi. Penurunan produksi juga terjadi pada
produksi gas, sehingga jumlah gas ada mencukupi untuk injeksi sumur
dan keperluan utilitas, sehingga pada awal tahun 1998,LPG Plant ditutup.
PT Pertamina EP adalah perusahaaan yang menyelenggarakan kegiatan
usaha disektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan
eksploitasi. DI samping itu, pertamina EP juga melaksanakan kegiatan
usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung
mendukung bidang kegiatan usaha utama.wilayah Kerja (WK) pertamina
EP seluas 140 ribu kilometer persegi merupakan limpah dari sebagian
besar wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT PERTAMINA
(PERSERO). Pola pengolahan usaha WK seluas itu dilakukan dengan
cara di operasikan sendiri (own operation dan kerja sama dalam bentuk
kemitraan, yakni Joint Operating Body Oil Recovery (JOB-EOR)
Sebanyak tiga kontrak dan technical assistan contract (TAC) sebanyak 33
kontrak. Jika dilihat dari rentang geografinya, pertamina EP beroperasi
hampir di seluruh wilayah Indonesia, dari sabang sampai Merauke.WK
pertamina EP terbagi ke dalam tiga Region, yakni sumatera, jawa dan
kawasan timur indonesia (KTI).seluruh operasi JOB EOR dan TAC
dikelola dari pusat sedangkan own operation dikelola di region masing-
masing. Operasi ketiga Region tearbagi kedalam 11 Field Area.
Antara lain ada field area ramba, pangakalan susu, prabumulih dan
pendopo di sumatera. Kemudian untuk fielddarea di jawa antara lain
subang, jatibarang,cepu, dan tambun,untuk field area di KTI antara lain
sangatta, bunyu dan papua. Di disamping itu pertamina EP memiliki 6
unit bisnis pertamina EP (UBPEP) yang terdiei dari UBPEP lirik, UBPEP
Jambi,UBPEP Limau, UBPEP Tanjung, UBPEP Sangasanga dan
UBPEPT Tarakan.Di samping pengelolaan WK tersebut di atas, pola
pengusahaan usaha yang lain adalah dengan model pengolalahan melalui
proyek-proyek, antara lain proyek pengembangan gas yaitu : proyek
pagar dewa di sumatera selatan,gundih dijawa tengah, matindok di
sulawesi.

2.2 Profil Perusahaan


PT Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan
usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi
dan eksploitasi. Di samping itu, pertamina EP juga melaksanakan
kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak
langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.
Saat ini tingkat produksi pertamina EP adalah sekitar 100.000 barrel oil
per day (BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.016 milion standard cubic
feet per day (MMSCFD) untuk gas.

2.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

Visi :
Menjadi perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi
kelas dunia

 Misi :
 Melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan
penekanan pada aspek komersial dan operasi yang baik serta tumbu
dan berkembang bersama lingkungan hidup.
2.3 Wilayah Kerja
Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP seluas 113,613.90 kilometer
persegi merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa
Pertambangan Migas PT PERTAMINA (PERSERO). pola pengolahan
usaha WK seluas itu dilakukan dengan cara dioperasikan sendiri (own
operation) dan kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 4 proyek
pengembangan migas, 7 area unitisasi dan 39 area kontrak kerjasama
kemitraan terdiri dari 24 kontrak technical Assistant Contract (TAC), 15
kontrak Kerja Sama Operasi (KSO). jika dilihat dari rentang geografinya,
Pertamina EP beroperasi hampir di seluruh wilayah indonesia, dari
Sabang Sampai Merauke.
WK pertamina EP terbagi ke dalam lima asset. Operasi kelima asset
terbagi ke dalam 21 field, yakni

 Asset 1 : Rantau Field, Pangkalan Susu Field, Lirik Field, Jambi


Field, dan Ramba Field
 Asset 2 : Prabumulih Field, Pendopo Field, Limau Field dan Adera
Field
 Asset 3 : Sumbang Field, Jatibarang Field dan Tambun Field
 Asset 4 : Cepu Field, Poleng Field dan Matindok Field
 Asset 5 : Sangatta Field, Bunyu Field, Tanjung Field, Sangasanga
Field, Tarakan Field dan Papua Field
Di samping pengolahan WK tersebut di atas, pola pengusahaan usaha
yang lain adalah dengan model pengelolaan melalui proyek-proyek,
antara lain :
 Pondok Makmur Development Project di jawa Barat,
 Paku Gajah Development Project di Sumatera Selatan,
 Jawa Gas Develoment Project Di jawa tengah

Anda mungkin juga menyukai