BAB I
PENDAHULUAN
2
PHE NSB
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau disebut juga
On Job Tranining (OJT) adalah di PERTAMINA HULU ENERGI PHE NSB dan PHE NSO
Point “A”. Wilayah kerja Aceh Production Operation (APO). Tepatnya pada departemen
Central Control Room point A & Central Control Room Cluster IV PERTAMINA HULU
ENERGI. Waktu pelaksanaannya dimulai tanggal 01 Agustus dan berakhir pada 30
September 2017.
3
PHE NSB
1.6 Metodelogi Penulisan
Metodelologi penulisan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi di APO Central Control Room (CCR) dan Cluster -IV PERTAMINA HULU
ENERGI NSB.
2. Mencari bahan yang mendukung dalam penulisan baik itu di Perpustakaan, internet,
dan manual operating yang ada.
3. Bertanya langsung kepada Engineer, karyawan , dan Operator yang ada di APO CCR
dan Cluster-IV.
4. Studi langsung ke lapangan.
4
PHE NSB
BAB II
5
PHE NSB
tidak bersarna munefektif, karena PHE memiliki pekerja yang mempunyai pengalaman dan
kapabilitas tinggiuntuk membuat analisis cermat serta menghasilkan keputusan tepat dalam
menjalankan bisnis .
6
PHE NSB
Arun atau dikenal dengan sebutan Arun Field. Lapangan Arun mulai ditemukan pada awal
tahun 1971 melalui pengeboran awal pada sumur observasi Well A-1. Berdasarkan pada
penemuan tersebut maka dikembangkanlah pengeboran pada sumur-sumur observasi lainnya
sebelum pada akhirnya dibangun beberapa unit fasilitas produksi yang disebut dengan
Clusters Operation yang terdiri dari Cluster-I, Cluster-II, Cluster-III dan Cluster-IV. Peta dari
hasil survei yang dilakukan terhadap reservoir (tempat pengambilang gas alam) sehingga
dilakukan pembangunan tempat pengambilan gas dan hidrocarbon dapat dilihat pada gambar
2.1
Gambar 2.1 Daerah Produksi Arun Field (Sumber Perpustakaan Point A PHE NSB)
Cluster yang pertama sekali dibangun dan di fungsikan adalah Cluster-III yang mulai
dioperasikan pada bulan Mei tahun 1977. Berikutnya dibangun Cluster-II dan mulai
dioperasikan pada bulan Februari tahun 1978, selanjutnya ditambah dengan pembangunan
Cluster-I yang mulai dioperasikan pada bulan September tahun 1982 dan Cluster yang
terakhir sekali dibangun adalah Cluster-IV yang mulai dioperasikan pada bulan Juni tahun
1983. Mobil Oil Indonesia Incorporated juga membangun fasilitas pendukung lainnya seperti
Gas Injection Compressors (unit penginjeksian kembali gas alam kedalam perut bumi) dan
Power Generator (Unit Pembangkit Tenaga Listrik). Dua unit Gas Injection Compressor di
bangun di Cluster-III dan satu unit Gas Injection Compressor di bangun di Cluster-II.
Sedangkan untuk Power Generator keempat-empat unitnya di bangun di Point A dengan
kapasitas terpasang masing-masing unit Power Generator adalah 4,4 mega watt.
7
PHE NSB
Untuk memenuhi suplai gas kepada konsumen yang telah mengikat kontrak
pembelian dengan Pemerintah Republik Indonesia maka di adakan lah penambahan dua unit
fasilitas produksi lainnya yaitu Operasi daerah terpencil atau disebut dengan Remote Area
Operation(South Lhoksukon-Pase) dan operasi lepas pantai yang disebut dengan North
Sumatera Offshore Operation (NSO-Offshore).
Operasi daerah terpencil atau Remote Area Operation yang dikenal dengan sebutan
South Lhoksukon Pase Operation di bangun di daerah Seureuke, Kecamatan Langkahan
Kabupaten Aceh Utara Nanggroe Aceh Darussalam berjarak 35 kilometer dari Kantor Induk
yang berlokasi di Point A dan mulai dioperasikan pada bulan Desember tahun 1996.
Operasi lepas pantai atau North Sumatera Offshore Operation di bangun di laut lepas
yang berjarak 100 KM laut dari bibir pantai Lhokseumawe ke arah utara pulau Sumatera dan
mulai dioperasikan pada bulan Juli tahun 1999.
Semua fasilitas produksi PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) pada saat ini tidak
lagi beroperasi pada kapasitas maximum seiring dengan berkurangnya cadangan gas alam
yang ada dalam perut bumi atau dikenal dengan sebutan Hydrocarbon Reservoir. Hal ini
terlihat dari menurunnya volume produksi pada setiap Cluster Operation termasuk dari
remote area South Lhoksukon Pase Operation.
2.3.1 Point A
CCR mempunyai kepanjangan dari Central Control Room yang dimaksudkan disini
adalah yang berkaitan dengan proses produksi,fungsi dari CCR adalah mengontrol semua
aktivitas yang terjadi disebuah lapangan yang dioperasikan. Adapun tempat yang dioperasi
kan di POINT A adalah power Plan dan Scrapper Trap Area. Umumnya CCR mengontrol
Flow,Pressure,Level dan Temperature agar proses berjalan dengan normal.
8
PHE NSB
2.3.1.1 Scrapper Trap Area
Scrapper Trap area merupakan suatu area yan berfungsi untuk melakukan proses:
Metering
Pigging
Gas fuel for Power Gas Turbine
o Metering
Proses pengukuran gas dan condensate yang dihasilkan dari semua cluster yang
dimana proses metering tersebut berlokasi di Srapper Trap Area proses di Point A.
Proses metering gas menggunakan alat ukur yang disebut Orifice Plate.
o Pigging
Pigging adalah aktifitas pembersihan bagian dalam pipa dari kotoran atau material
yang dianggap bisa menghambat laju fluida atau merusak bagian dalam pipa dengan
cara scrap atau swab dengan menggunakan pig . Pig merupakan sebuah istilah yang
berasal dari U.S yang berarti Pipeline Intergrity Gathering. Untuk pipeline PIG
Condensate dilauncher dan direceiver dari pipa 42 inci sedangkan untuk pipelina PIG
fluida gas berukuran 16 inci.
o Fuel Gas for Power Gas Turbine
Proses yang mengalirka bahan bakar yang digunakan oleh Power Gas Turbine (PGT).
Sebelum bahan bakar di supply ke power Gas Turbine bahan bakar diproses terlebih
dahulu karena bahan bakar dari prose scrapper Trap area mungkin masih ada liquid
yang terikut dalam bahan bakar(gas) yang dapat menyebabkan kerusakn pada turbine
seperti terjadinya perkaratan pada komponen-komponen turbine dan pembakaran
menjadi tidak sempurna.
9
PHE NSB
Fire and water system merupakan sistem yang berfungsi sebagai water supply ke
seluruh area kerja di Point A apabila terjadi kejadian seperti kebakaran dan lain-lain.
Air yang digunakan untuk mensupply ke seluruh area kerja tersebut dihasilkan dari
sumur air yang terdapat di Point A dan juga hasil pemisahan dari Cluster yang
memproduksi air yang langsung di transfer ke point A untuk diproses kembali
sehingga layak untuk digunakan.
o Instrument Air Compressor
Air Instrument Compresssor merupakan proses untuk menghasilkan udara
yang digunakan untuk seluruh peralatan instrumentasi yang menggunakan sistem
pneumatic sebagai tenaga penggerak dan kebutuhan utility .
Instrument air adalah sebagai tenaga pneumatic yang disupply untuk
peralatan-peralatan instrument seperti valve dan lain-lain.
Utility air adalah suatu unit yang berfungsi sebagai air supplier(penyuplai
udara) untuk keperluan sehari-hari di pabrik untuk keperluan maintanance,mechanical
dan lain-lain.
o Produced Water System
Produce water system adalah istilah yang digunakan di industri migas yang
merupakan sistem yang memproses air yang digunakan untuk kebutuhan disekitar
area. Air yang diambil dari well point A dan dari hasil sisa pengolahan dari Cluster
akan diproses di Treatment Water System sebelum didistribusikan keseluruhan area
kerja agar layak digunakan.
o Power Plant Area
Power Plant area merupakan suatu area yang berfungsi untuk melakukan proses:
Power Distribution
Secara ringkas Power Plant Area merupakan pembangkit tenaga listrik dengan
memanfaatkan equipment power gas turbin yang berfungsi menggerakkan
generator untuk menghasilkan tenaga listrik. Tenaga listrik yang berfungsi
menggerakkan generator untuk menghasilkan tenaga listrik.
10
PHE NSB
2.3.2 Cluster IV
Cluster IV merupakan suatu lapangan produksi minyak dan gas bumi yang bergerak
dibidang eksploitasi dan eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan untuk mencari minyak
dan gas bumi didalam perut bumi melalui teknologi survey pencitraan bawah tanah,eksplorasi
mencakup penyelidikan atas wilayah atau lokasi yang diperkirakan mengandung mineral
berharga tersebut, proses eksplorasi jauh lebih mudah karena banyak cadangan migas yang
letaknya sangat dekat ke permukaan bumi bahkan ada yang merembes ke permukaan tanah.
Obyek kegiatan eksplorasi adalah suatu tempat di dalam bumi yang disebut reservoir yaitu
wadah tempat minyak dan gas.kegiatan eksplorasi bisa diteruskan ke tahap produksi apabila
hasil uji kandungan lapisan sumur (well test) yang ditemukan akan mampu mengalirkan
minyak atau dalam jumlah yang memadai artinya secara ekonomi akan menguntungkan,
setelah tahap eksplorasi proses industri hulu migas berlanjut ke tahap produksi atau disebut
eksploitasi.eksploitasi merupakan kegiatan untuk mengambil minyak atau gas dari dalam
perut bumi untuk kemanfaatan ekonomi,tahap ini disebut juga tahap “menuai hasil” setelah
melalui tahap krisis itu kegagalan di tahap eksplorasi.untuk produksi minyak mengalirkan
migas dari permukaaan reservoir ke permukaan tanah pada awal produksi umumnya dapat
dilakukan tanpa alat bantu, hal ini disebabkan tekanan reservoar masih sangat tinggi sehingga
minyak atau gas dari reservoir akan terangkat ke permukaan dengan sendirinya yang disebut
natural flowing. Namun disaat tekanan reservoir semakin menurun diperlukan teknologi
tambahan untuk mengeksploitasi kandungan minyak bumi tersebut.
Dibawah ini merupakan penjelasan kegiatan eksploitasi yang ada dilapangan produksi
Cluster IV PT.Pertamina Hulu Energy. Proses lapangan produksi PT.Pertamina Hulu Energi
khususnya cluster IV meliputi pendingin gas,proses pemisahan/separasi gas dan proses
pengeringan gas (Dehydration) untuk mengurangi kadar liquid yang terkandung didalam gas.
11
PHE NSB
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah
terkondensasi dari uap di sebut condensate. Sebuah alat yang digunakan untuk
mengkondensasi uap menjadi cairan disebut cooler/condenser, cooler pada umumnya adalah
sebuah equipment pendingin fluida dengan media air atau udara dengan bantuan fan yang
diciptakan untuk berbagai tujuan,memiliki rancangan yang bervariasi dan banyak ukurannya.
Adalah proses untuk memisahakan hidrokarbon yang mana pemisahan ini dipisahkan
di production separator. Secara umum separator berfungsi untuk memisahkan dua atau tiga
phase, sedangkan di Cluster IV sendiri hanya memisah fluida produksi menjadi dua phase
yaitu gas dan liquid.
1. Mengontrol dan mengarahkan aliran fluida-fluida yang masuk pada saat memasuki
separator.
2. Memiliki residence time (waktu tinggal) yang cukup lama.
3. Meminimalkan terjadi turbulensi gas dan menurunkan kecepatan gas.
4. Mencegah terjadinya pencampuran kembali gas,air dan minyak.
5. Adanya Pressure Control yang memadai untuk outlet gas.
6. Adanya Level Control yang memadai.
7. Memiliki peralatan pengaman jika terjadi Over Pressure.
8. Memiliki alat-alat visual untuk pemeriksaan kondisi-kondisi operasi.
Gas yang telah dipisahkan dari production separator memasuki proses low pressure
Dehydration facilities untuk dihilangkan kandungan liquidnya kemudian di naikkan pressure
dan kembali memasuki proses High Pressure Dehydration facilities sebelum di jual.
12
PHE NSB
2.3.2.3 Proses Dehydration
Cairan dan uap yang dikandung oleh gas alam yang di produksikan dari reservoir
harus di pisahakan agar memenuhi syarat lebih kecil dari 2 – 4 lb/MMSCF.
Jika produksi gas kandungan airnya lebih besar dari syarat maka harus di lakukan
proses lebih dahulu sebelum dijual,dibakar sebagai bahan bakar dan dikirim ke konsumen,
tujuan proses ini adalah :
Berikut pada gambar 2.2 ditunjukkan peta alur pengaliran gas asalm kering dari setiap
lokasi fasilitas produksi di daerah operasi APO yang bermuara ke kilang PT.PAG Blang
Lancang Lhokseumawe,dan dapat dilihat pada gambar 2.2.
13
PHE NSB
Gambar 2.2 Alur aliran gas alam kering dari sumber produksi ke kilang PT.PAG (Sumber
Perpustakaan Point A PHE NSB)
Gambar 2.3 Top Departemen Produksi (Sumber Perpustakaan Point A PHE NSB)
15
PHE NSB
2.3.4.2 Departemen Maintenance
Machinery
Maintenance &
Reability
Field SCM
Superintendent
Security
Superintendent
16
PHE NSB
Gambar 2.6 DepartemenSecurity(Sumber Perpustakaan Point A PHE NSB)
1. Tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu dalam
keadaan selamat den sehat.
2. Peralatan dapat dipergunakan dengan aman dan efisien.
3. Proses produksi dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat menghasilkan hasil yang
aman.
4. Agar lingkungan kerja dapat diperlihara dengan aman.
5. Sebagai alat kerja dapat diperlihara dengan aman
6. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya.
18
PHE NSB
2.5.1 Aceh Production Operation PHE NSB dan PHE NSO
PERTAMINA HULU ENERGI mengoperasikan Ladang Arun di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagi Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKKMIGAS). Afiliasi
PERTAMINA HULU ENERGI Indonesia juga mengoperasikan lapangan South Lhoksukon
A dan D, selain di North Sumatera Offshore (NSO) yang merupakan ladang gas lepas-pantai
di Sumatera Utara. Gas dari Arun field ini di kirimkan kefasilitas PT.PAG Natural Gas
Liquefaction (NGL), kemudian gas ini diproses menjadi gas alam cair (liquid natural gas),
atau “LNG”. Pertamina Hulu Energi juga telah memasok gas kepada pabrik pupuk local dan
pabrik kertas. Pada puncaknya, Ladang Arun memproduksi sekitar 3,4 MMSCFD (1994) dan
sekitar 130.000 barrel kondensat per hari (1989).
19
PHE NSB
BAB III
FASILITAS OPERASI
Pada Aceh Production Operation (APO) proses-proses yang terjadi mulai dari
pengambilan gas sampai dengan proses dimana gas tersebut telah siap untuk dikirim ke point
“A” yaitu dapat dilihat pada gambar 3.1 yaitu aliran diagram proses di Aceh Production
Operation (APO) dan unit Fasilitas Operasi dan sarana Penduduknya,seperti pada gambar
berikut, ,
Disetiap Cluster pada Arun Field banyaknya sumur yang masih beroperasi berbeda-
beda , Cluster-I jumlah sumur keseluruhan 21 buah sumur, dan sekarang masih berproduksi
7 sumur (4 sumur online dan 3 sumur cycling), Cluster-II jumlah sumur keseluruhan 21 buah
20
PHE NSB
sumur , yang masih berproduksi 10 sumur (8 sumur online 2 sumur shut in to cycling) ,
ceased flow 10 sumur dan yang tidak berproduksi lagi saat ini (abandon) yaitu 1 buah sumur
, Cluster III jumlah sumur keseluruhan 20 buah sumur , yang masih berproduksi 15 sumur ,
ceased flow 3 sumur dan yang sudah tidak berproduksi lagi saat ini (abandon) yaitu 2 buah
sumur , dan yang terakhir yaitu Cluster -IV jumlah sumur keseluruhan 17 buah sumur , yang
masih berproduksi 8 sumur , ceased flow 6 sumur dan dan yang tidak berproduksi lagi saat
ini (abandon) yaitu 3 sumur. Untuk setiap sumur yang tidak lagi beroperasi disebabkan
karena sumber gas alam ada pada cadangan produksi sumur tersebut sudah tidak mampu lagi
untuk keluar yang disebabkan oleh tekanan yang lebih rendah dari tekanan rata-rata,sumur -
sumur produksi yang lain dan juga cadangan gas alam yang ada pada sumur tersebut sudah
tidak bisa di produksikan.
Di arun field terdapat dua jenis well ada yang Single Loop dengan tekanan 5000 psig
dan ada Double Loop dengan tekanan 10.000 psig. Pada saat gas alam masih melimpah dan
tekanan masih sangat tinggi digunakan well Double Loop, yang tujuanya adalah supaya pipa
pada aliran well tersebut seimbang , dan tidak mengalami goncangan , dan pada saat
sekarang dengan kondisi gas yang semakin menipis, digunakan yang Single Loop , karena
tekanan sudah tidak tinggi lagi , dan yang Double Loop masih digunakan. Pada Cluster-IV
gas alam yang keluar dari setiap sumur produksi di alirkan melalui pipa gas ukuran 8 inci ke
pipa pengumpulan induk gas alam yang berukuran 30 inci sebelum memasuki pendinginan
gas alam yang disebut dengan inlet well stream cooler, hal ini dilakukan untuk memudahkan
pengumpulan gas alam dari semua sumber sumur produksi sebelum di alirkan ke fasilitas
pendigin gas alam. Berikut ini adalah gambar dari proses yang terjadi pada train 1 well
stream coller dan dapat di lihat pada gambar 3.2
21
PHE NSB
Berikut ini adalah gambaran kondisi sumur produksi yang digunakan di fasilitas
produksi yang ada pada Cluster-IV, seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
22
PHE NSB
Di setiap sumur produksi, terdapat satu buah katup induk utama atau disebut dengan
master valve -1 (MV-1), kemudian di susul dengan 1 buah katup pendamping katup induk
utama disebut dengan master Valve-2 (MV-2) berikutnya disusul dengan katup pengaman
pertama disebut dengan safety valve -1 (SV-1) dan pada puncak sumur produksi terdapat 1
buah katup pelepasan gas pada saat aktivitas perbaikan sumur produksi yang disebut dengan
crown valve digunakan untuk menambahkan pengamanan ganda apabila terjadi kebocoran
pada pipa gas basah.
Semua katup yang terpasang pada sumur-sumur produksi di operasikan dengan
menggunakan fasilitas udara bertekanan dan minyak hidraulic yang dibantu oleh sistem
elektrik (Elektrik Power Supply) sehingga katup-katup ada pada sumur produksi dapat di
operasikan secara local atau secara jarak jauh (remote) kecuali katup induk utama yang
disebut dengan Master Valve-1 (MV-1) yang hanya dapat dioperasikan secara manual. Katup
induk utama ini di operasikan secara outomatic untuk menghindari kegagalan operasional
pada saat tidak sedianya fasilitas bantu operasi seperti udara bertekanan , minyak hidrolic
atau sistem elektrik. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengaman yang cukup kepada
sumur produksi dan menghindari sekecil mungkin kegagalan operasi yang bisa berakibat fatal
kepada sumur produksi itu sendiri atau kepada para operatornya saat melakukan inspeksi ke
setiap sumur pada setiap saat yang telah dijadwalkan.
Sumur-sumur produksi di bordengan kedalaman yang bervariasi rata-rata kedalaman
dari pada semua sumur produksi adalah 10.000 kaki, ada yang di bor vertikal dan ada juga di
bor hrizontal. Setiap sumur produksi di pasang alat pencegah ledakan sumur tiba-tiba atau di
sebut dengan well blow-outpreventer (BOP). Pemasangan ini dilakukan untuk menghindari
terulang kembali kejadian yang menimpa sumur produksi Arun Operation pada tahun 1987
dulu .
Di setiap sumur produksi juga di pasang alat pemantau tekanan gas yang disebut
dengan pressure gauge dan alat pemantau suhu yang disebut dengan Temperature gauge.
Kedua alat ini di pantau secara terjadwal untuk mengetahui sedini mungkin apabila terjadi
perubahan tekanan atau suhu sumur produksi yang tidak bisa ditoleril. Untuk keperluan
pemantauan jarak jauh disetiap sumur dipakai juga alat pemantau tekanan jarak jauh disebut
juga presure transmiter. Kedua alat ini di pantau melalui ruang monitor operasi di ruang
Control Room Cluster -IV.
23
PHE NSB
Fasilitas pendukung lainnya yang ada pada sumur produksi adalah panel, alat bantu
produksi secara lokal atau disebut dengan local panel. Lokal panel tersebut dilengkapi 3 buah
tangki minyak hidrolik yang bertekanan rata-rata 3000 psig untuk alat bantu untuk
mengoprasikan katup-katup sumur produksi.
Untuk menghindari efek pencemaran lingkungan dengan sebab tetesan gas cair yang
keluar dari setiap penyambungan pipa atau saluran sambung lainnya yang gagal, maka pada
setiap sumur produksi dilengkapi dengan bak penampungan cairan yang terkontakminasi atau
disebut well cellar. Bak ini akan di kosongkan secara terjadwal apabila permukaan cairan
terkumpul dalam bak tersebut sudah mencapai permukaan yang tidak dapat ditolerirkan lagi.
Cairan ini diangkat dengan mobil pengangkut cairan kotor (Vacum Truck) ke tempat
perjernihan air limbah atau disebut dengan water treatmend plant.
Apabila ada keadaan darurat, maka sumur-sumur produksi yang ada di Cluster-IV
dapat ditutup secara automatic dengan menggunakan fasilitas remote control atau penutupan
sumur-sumur dalam keadaan darurat yang disebut dengan emergency shut down (ESD)
system. Tombol emergency shut down system di pasang di ruang monitor Cluster-IV, untuk
menutupkan sumur-sumur produksi di Cluster-IV dan juga satu buah tombol Emergency Shut
Down System dipasang dilokasi South Lhoksukon-D untuk menutup sumur-sumur produksi
yang ada di South Lhoksukon Cluster-D. Tombol Emergency Shut Down System yang di
pasang di lokasi Cluster-IV dioperasikan oleh petugas yang mengawasi Cluster-IV hanya
apabila di perlukan dan pengoperasianya harus atas intruksi dari operator yang memonitor
operasi di ruang kontrol Cluster-IV. Tombol-tombol Emergency Shut Down Sytstem tersebut
di operasikan menggunakan fasilitas elektronik sistem yang dikombinasikan dengan alat
bantu udara bertekanan dan minyak hidraulic. Tombol-tombol Emergency Shut Down
Sytstem tersebut dapat berkerja secara automatic dan manual. Untuk menutup sumur-sumur
produksi secara darurat, maka operator yang ada di South Lhoksukon Cluster bisa langsung
menekan tombol Emergency Shut Down Sytstem yang ada di tempat tersebut sesuai
kebutuhan, sekaligus secara keseluruhan tergantung bagaimana kebutuhan Emergency
tersebut. Tombol Emergency Shut Down Sytstem tersebut akan berkerja secara automatic
apabila hal-hal seperti yang tersebut dibawah ini terpenuhi yaitu:
- Hilangnya arus listrik yaitu 125 Volt DC power.
- Berkurangnya tekanan udara dari 110 psig sampai ke 70 psig.
- Berkurangnya tekanan minyak hidrolic dari 3000 psig sampai ke 1500 psig.
24
PHE NSB
- Terjadi peledakan pipa gas yang mengakibatkan berkurangnya tekanan gas dalam
pipa pada batas yang telah ditentukan.
Skema dibawah ini adalah gambaran sederhana cara kerja kombinasi antara minyak
hidraulic (Hydraulic Oil), udara bertekanan (Air Supply) dan tenaga elektrik arus
lemah (Elecetric Power Supply) 125 Volt DC dalam mengoperasikan katup-katup
yang ada pada semua sumur produksi dan dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut ini :
KatupUtama Hydraulic
Quick
Dump Hydraulic
Valve Supply Line
25
PHE NSB
Fasilitas pendinginan gas basah atau yang disebut dengan Wellstream Cooler di lengkapi
dengan beberapa komponen penunjang lainnya seperti berikut:
- Motor listrik atau disebut dengan Elektric Motor.
- Pipa pendingin atau disebut dengan Cooler tube.
- Pipa penyalur masukan atau disebut inletriser.
- Pipa penyalur keluaran atau disebut outletriser.
- Pipa pengumpulan masukan atau disebut inlet wellstream header.
- Sudu-sudu pendingin atau disebut dengan fin-fan cooler.
- Kipas pendinginan disebut dengan cooler fan.
Proses kerja pendinginan gas basah adalah gas basah yang terkumpul di dalam inlet
well stream header masing-masing train di alirkan melalui pipa inlet riser yang berukuran 6
inci kedalam cooler tube yang berukuran 1-1/4 inci didinginkan dengan menggunakan kipas
cooler fan yang berukuran 4 meter untuk menurunkan suhu gas basah tersebut dari suhu rata-
rata 235 °F ke suhu rata-rata 110 °F (suhu dulu ). Suhu Current rata-rata 170°F ke suhu rata-
rata 96°F. Dikarenakan kondisi sekarang tekanan gas sudah rendah maka temperature pun
menurun.
3.3 Fasilitas Pemisahan Gas, Minyak Kondensat dan Air (Production Separator)
Gas yang keluar dari sistem pendinginan gas basah dari masing – masing train
memasuki unit pemisahan gas atau disebut juga dengan Three Phase Separator (D-416),
untuk kemudian dengan menggunakan fasilitas pemisahan gas basah dan cairan, gas tersebut
dipisahkan menjadi tiga klasifikasi pokok yaitu gas kering (dry gas), minyak kondensat
(condensate) dan air ikutan produksi (produced water). Proses pemisahan ini mengacu pada
sistem pemisahan secara grafitasi yaitu cairan yang massa jenisnya lebih berat seperti air
akan turun ke lapisan separator yang paling bawah sedangkan yang massa jenisnya lebih
ringan seperti minyak kondensat akan terapung di separator bagian tengah dan gas yang
massa jenisnya lebih ringan diantara air dan minyak kondensat akan naik dengan sendirinya
ke permukaan separator yang paling atas dan dengan mudah dialirkan ke fasilitas proses
selanjutnya.
Pemisahan akan lebih sempurna apabila kondisi suhu dan tekanannya berada pada
posisi yang stabil yaitu tidak fluktuative atau berubah-ubah selama proses pemisahan tersebut
26
PHE NSB
terjadi. Berikut ini adalah typical dari alat pemisahan yang digunakan pada cluster IV, dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
27
PHE NSB
masuk kedalam Propane Chiller dimana terjadi kontak antara propane dan Gas yang terjadi
diantara Tube (gas) and Shell (Propane). Uap air yang ada setelah proses pendinginan karena
gas terjadi kondensasi dialirkan melalui pipa menuju Booster Kompresor guna menaikkan
tekanannya kembalikan ke dehydration.
Booster compresor merupakan unik peningkatan tekanan fluida gas dari Arun
cluster dan South Lhoksukon sampai ke point “A” dan ke point” B” ( PT.PERTA ARUN
GAS). Peningkatan tekanan terjadi dengan di kompres oleh compressor LP K-4920B/K-
4930B dan HP K-4920A/K-4930A yang di gerakan oleh KGT- 4920 sehingga tekanan gas
yang rendah sekitar 30 psig menjadi tekanan yang tinggi sekitar 320 psig. Proses ini
dilakukan untuk mempercepat aliran gas.
28
PHE NSB
BAB IV
TUGAS KHUSUS
Judul yang diberikan kepada penulis saat melaksanakan kerja praktek di PT.
PERTAMINA HULU ENERGI NSB adalah: Produced Water Injection System.
1. Untuk menganalisa pH dan jumlah Hydrocarbon Content yang ada dalam sample
Produced Water Injection System.
2. Menghitung total air yang diinjeksi dan jumlah rata-rata ke GW-06/07 selama 1
bulan.
Produksi air mengalir melalui serangkaian bejana atau tangki. Air yang dikirim ke Produced
Water bertujuan untuk membuang kandungan hidrokarbon dalam air dan memindahkan
kandungan uap sebelum dipompakan ke Produced Water Injection Fasilities di Cluster 4
kemudian air disuntikkan ke GW-06/07 oleh pompa G-423D/E/F. Pompa injeksi (G-423E)
akan berjalan selama keadaan darurat saja, jika pompa G-423D/F gagal . Pompa G-423E
akan bekerja tidak melewati alat Deoiler unit karena pelepasan tekanan kapasitasnya menjadi
lebih rendah.
Adapun alat-alat yang dibutuhkan dan digunakan dalam operasi ini adalah :
Alarm visual yang terletak di dalam ruang control dipasang untuk memantau status
operasi(Running-Motor Fault) dari setiap pompa. Semua alarm untuk saklar akan ditampilkan
pada tanda peringatan dan alaram motor pompa. Pompa akan memulai secara manual dengan
menekan tombol Push di ruang control dan kontrol pompa untuk pemberhentian secara
otomatis yang dikendalikan oleh Relay logic yang dipasang Annunciator dan relay logic pada
control panel . Aliran keluaran dari pompa dilengkapi dengan level kontrol recycle valve,
yang akan dikontrol oleh LIC-45055A dan PT-45055A pada aliran keluaran dari pompa.
4.7.2.1 Overview
Produced Water dari Cluster 1 yang dialirkan ke production separator, kira-kira air
yang di transfer ke Cluster 2 sekitar (2000 BPD) yang dipompa oleh Liquid Handling Pump
melalui pipa berukuran 6 inci.
Penggabungan Produced Water dari Cluster 1&2 dikirim ke Cluster 3 yaitu ke alat
Condensate Water Separator (D-318) di Cluster 2 dipompa oleh liquid Handling Pump dan
dialirkan oleh Fuel gas 8 inci carbon steel pipeline. Produksi Water Transfer pump (G-
323E/D) di Cluster 3 ditransfer ke Cluster 4 (Produksi Water Injeksi) ke tangki Surge dan
31
PHE NSB
tangki Skim (F-422 & F-421) pompa transfer yang baru dipasang dengan sistem kontrolnya
berkapasitas 2500 BPD .
Produced Water Injeksi pada Cluster 4 dari penggabungan air yang dihasilkan dari
Cluster 1/2/3 dengan kapasitas 6.500 BPD ke GW 06/07 , De oiler Hydro cyclone yang baru
dipasang dibawah aliran pompa injeksi di Cluster 4 dan dirancang untuk menangkap dan
menghilangkan tetesan minyak yang relatif kecil dari aliran air . Hal ini dilakukan dalam satu
jarak lintasan dan dalam beberapa detik ke aliran air yang melewati lapisan siklon. De-oiler
Hydro Cyclone merupakan pemisahan kondensate dalam air oleh karena itu memerlukan
tekanan untuk menciptakan aliran yang menyebabkan pemisahan antara tetesan minyak dari
air . Air yang ada kandungan minyak dimasukkan pada setiap pipa dimana bentuk inlet
Tangensial memaksa campuran cairan berputar dalam keadaan aliran spiral dan sentrifugal
post .
Pada Cluster 4 terdapat liquid metering yang dipasang De-oiler hydro cyclone yang
dapat memantau air dengan kisaran 4000-7500 BPD dengan 4 diameter . Flow dapat di
pantau pada komputer diruang control yang dapat menampilkan laju alir perjam ,harian dan
laju alir kumulatif saat ini. Jadi total injeksi current dikurang dengan total injeksi kemarin.
Normal
Low Low High High
Tag No. Low Alarm Operating High Alarm
Trip Trip
Range
PSHH-
--- --- 100 psig --- 200psig
45059A1/B1
PSLL-
50 psig --- 100 psig --- ---
45059A
32
PHE NSB
2’-0”from the 8’-0” from the
LSLL-
bottom of the --- bottom of the --- ---
45057A
tank tank
Beban Maksimum
Debit Tekanan Injeksi
Tekanan Water
No. Waktu Injeksi Sumur (100 Psig)
Selubung Injeksi (BPD)
(16000 BPD) (Mingguan)
(Mingguan)
(Harian)
1 01-Agust 5069
2 02-Agust 6703
3 03-Agust 6379
4 04-Agust 6201
5 05-Agust 5753
6 06-Agust 5182
7 07-Agust 47 0 2514
8 08-Agust 2222
9 09-Agust 4656
10 10-Agust 3327
11 11-Agust 4737
12 12-Agust 4057
13 13-Agust 4783
14 14-Agust 50 0 5284
15 15-Agust 4055
16 16-Agust 5040
17 17-Agust 5765
18 18-Agust 6863
19 19-Agust 5408
33
PHE NSB
20 20-Agust 6147
21 21-Agust 48 0 4232
22 22-Agust 7626
23 23-Agust 3412
24 24-Agust 4705
25 25-Agust 5085
26 26-Agust 5716
27 27-Agust 5298
28 28-Agust 45 0 4243
29 29-Agust 5281
30 30-Agust 5055
31 31-Agust 6227
Rata-Rata 5.234,16
APHA 4500-
pH - - 6.6
H+ B
Hydrocarbon
Ppm - Volumetric 442298.0
content
34
PHE NSB
35