Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH MENGGAMBAR PERPIPAAN TINGKAT LANJUT

DESAIN SISTEM PERPIPAAN PERTAMAX TURBO SPBU


54.601.109 JL.NGINDEN SEMOLOWARU, SURABAYA

MUHAMMAD ELLANG NAUFAL


NRP. 0818040008

DOSEN PENGAJAR :

PEKIK MAHARDHIKA, SS.T., M.T.


LELY PRAMESTI, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERPIPAAN


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2020

i
LAPORAN TUGAS MATA KULIAH MENGGAMBAR PERPIPAAN TINGKAT LANJUT

DESAIN SISTEM PERPIPAAN PERTAMAX TURBO SPBU 54.601.109


JL.NGINDEN SEMOLOWARU, SURABAYA

MUHAMMAD ELLANG NAUFAL


NRP. 0818040008

DOSEN PENGAMPU :

PEKIK MAHARDHIKA, SS.T., M.T.


LELY PRAMESTI, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERPIPAAN

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul :

DESAIN SISTEM PERPIPAAN PERTAMAX TURBO SPBU 54.601.109


JL.NGINDEN SEMOLOWARU, SURABAYA

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut (Praktek)

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ELLANG NAUFAL (0818040008)

Disetujui oleh:

Dosen Pengajar 1 Dosen pengajar 2

Pekik Mahardhika. SST ., MT. Lely Pramesti,S.T.,MT.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | i


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut.

Laporan ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pekik Mahardhika. SST ., MT selaku Dosen Mata Kuliah Menggambar Perpipaan


Tingkat Lanjut sekaligus pembimbing yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya dalam penyusunan Laporan Tugas Menggambar Perpipaan Tingkat
Lanjut ini.

2. Lely Pramesti selaku Dosen Mata Kuliah Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut
sekaligus pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingannya dalam
penyusunan Laporan Tugas Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut ini.

3. Selruh teman-teman mahasiswa Teknik Perpipaan Politeknik Perkapalan Negeri


Surabaya yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Tugas
Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut ini.

Kami sadar bahwasanya laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan sarandemi penyempurnaan Laporan Menggambar
Perpipaan Tingkat Lanjut ini. Demikian dan terima kasih.

Surabaya, 5 Mei 2020

Penulis

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 3
2.1 Block Flow Diagram (BFD) .................................................................................. 3
2.2 Process Flow Diagram (PFD) ................................................................................ 3
2.3 Pipe & Instrument Diagram (P&ID) ..................................................................... 3
2.4 Plot Plan................................................................................................................. 4
2.4.1 Pengembangan Plot PLan .......................................................................... 4
2.4.2 Tahap Pembuatan Plot Plan ....................................................................... 5
2.5 3D modelling ......................................................................................................... 6
2.6 Isometri .................................................................................................................. 10
2.6.1 Orientasi Gambar Isometri......................................................................... 12
2.6.2 Dimensi Gambar Isometri .......................................................................... 12
2.7 Material Take Off (MTO) ..................................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENGERJAAN LAPORAN .................................................... 14
3.1 Garis Besar Pengerjaan Laporan ........................................................................... 14
3.1.1 Tahap Pengumpulan Data .......................................................................... 14
3.1.2 Tahap Pengerjaan Desain ........................................................................... 14
3.1.3 Tahap Analisa dan Kesimpulan ................................................................. 14
3.2 Diagram Alir .......................................................................................................... 14
3.3 Jadwal Pengerjaan ................................................................................................. 15
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 16
4.1 Block Flow Diagram (BFD) .................................................................................. 16
4.2 Proccess Flow Diagram (PFD) .............................................................................. 16
4.3 Pipe & Instrument Diagram (P&ID) ..................................................................... 17
4.4 Plot Plan dan Equipment Layout ........................................................................... 19
4.5 3D modelling ......................................................................................................... 20
4.6 Isometri dan MTO ................................................................................................. 24
BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 25
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 26
LAMPIRAN 1 GAMBAR ISOMETRI

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menggambar perpipaan tigkat lanjut merupakan sebuah ilmu yang dimaksudkan untuk
mendesain tata letak pipa, arah dan susunannya secara rapi, dimana mendesain sistem perpipaan
dapat menggunakan beberapa bantuan dari gambar P&ID, PFD, Block diagram, plot plan, piping
arrangements, isometri, dan 3 dimensi.

Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu bahan pokok yang kita butuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Diantara banyak BBM yang dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari
hari adalah Pertamac Turbo. Dalam kehidupan sehari hari kita dapat mendapatkan Pertamac
turbo ini dengan membeli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).Pertamax turbo
merupakan bahan bakar minyak produksi Pertamina. Pertamax Turbo, seperti
halnya Pertamax dan Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi, dihasilkan
dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax Plus
merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel
Charter (IWWFC). Pertamax Plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio
kompresi 10,1-11,1, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable
Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters.

Dalam mata kuliah Menggambar perpipaan tigkat lanjut ini kami akan membuat sistem
perpipaan Pertamax Turbo di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambar Block Diagram dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar ?
2. Bagaimana desain Process Flow Diagram (PFD) dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar ?
3. Bagaimana desain Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) dari sistem perpipaan
Pertamax Turbo di Stasiun Pengisian Bahan Bakar ?
4. Bagaimana desain Plot Plan dan Eqipment Layout dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar ?

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 1


5. Bagaimana desain gambar 3 dimensi dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar?
6. Bagaimana desain gambar Isometri dan Material Take Off sistem perpipaan Pertamax Turbo
di Stasiun Pengisian Bahan Bakar ?

1.3 Tujuan
1. Membuat Block Diagram dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun Pengisian Bahan
Bakar
2. Mendesain Process Flow Diagram (PFD) dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar .
3. Mendesain Piping and Instrumentation Diagram (P&ID) dari sistem perpipaan Pertamax
Turbo di Stasiun Pengisian Bahan Bakar
4. Mendesain Plot Plan dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun Pengisian Bahan
Bakar .
5. Mendesain gambar 3 dimensi dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di Stasiun Pengisian
Bahan Bakar.
6. Mendesain gambar Isometri sistem perpipaan dari sistem perpipaan Pertamax Turbo di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar .

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Block Flow Diagram (BFD)
Blok Flow diagram adalah diagram dari sebuah sistem , di mana bagian utama atau
fungsi yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis, yang menunjukkan hubungan dari
blok. Mereka banyak digunakan dalam dunia rekayasa dalam desain hardware , desain
elektronik , software desain , dan proses aliran diagram .

2.2 Process Flow Diagrams (PFD)


Process Flow Diagrams (PFD) merupakan diagram alir pertama yang dikembangkan dalam
proses desain. Berdasarkan Roy A. Parisher, dijelaskan bahwa sebuah PFD haruslah menunjukkan
beberapa aspek penting didalamnya. Hal tersebut antara lain :
1. Semua Equipment Utama
2. Nama Equipment
3. Nomor identifikasi equipment
4. Jalur bypass utama dan jalur sirkulasi
5. Katup pengontrol
6. Ukuran pipa jika dibutuhkan
7. Interkoneksi ke sistem lainnya
8. Kapasitas atau Ratings Equipment
Disamping beberapa aspek penting yang harus terdapat pada sebuah PFD, terdapat beberapa
aspek yang tidak dibolehkan untuk tercantum di sebuah PFD. Hal tersebut adalah :
1. Kelas pipa (pipe class)
2. Penomoran jalur pipa, (kecuali disyaratkan oleh perusahaan)
3. Jalur bypass sekunder
4. Katup penutup dan isolasi
5. Saluran pipa penguras (drains)
6. Relief dan Safety Valve
7. Informasi kategori gempa

2.3 Piping & Instrumentation Diagrams (P&ID)


Setelah Process Flow Diagram (PFD), maka tahap selanjutnya adalah pengembangan
Mechanical Flow Diagram. Beberapa perusahaan menyebut Mechanical Flow Diagram sebagai
Piping & Instrumentation Diagram (P&ID).

P&ID menyajikan skema yang dapat merepresentasikan suatu sistem perpipaan serta
hubungan antara pipa, process control, dan instrumentasi. Melalui P&ID pihak konraktor ataupun
manufaktur dapat mengembangkan dokumen yang diperlukan untuk keperluan konstruksi lainnya.
Selain itu P&ID juga menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk proses desain dan
instalasi dari suatu sistem perpipaan. Sebuah P&ID juga harus menyediakan definisi/informasi dari
semua simbol yang digunakan (Mohinder L. Nayyar, 2000). Berdasarkan Roy A. Parisher, sebuah
P&ID haruslah mennyediakan informasi mengenai :

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 3


PL82501-450-2E1-H
Gambar 2.3. 1 Contoh Line Number

PL : Jenis fluida process liquid

825 : Kode area desulphurization and sulphur recovery

01 : Nomor urut jalur pipa

450 : Diameter pipa (DN)

2 : Pressure Class pipa, 1,6 MPa E

: Material pipa, stainless steel

H : Menggunakan Insulasi

Line number nantinya juga akan dikelompokkan menjadi line list untuk memudahkan
pekerjaan khusunya pada saat analisa tegangan dimana jalur pipa yang memiliki resiko tinggi akan
dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan critical line list berdasarkan temperatur dan diameter
dari sistem perpipaan tersebut.

2.4 PLOT PLAN

2.4.1 Pengembangan Plot Plant


Plot plan pada umumnya dikembangkan dalam suatu tahapan, dimulai dari tahap konsep dasar
hingga tahap konstruksi. Tahapan pengembangan dalam pembuatan plot plan berikut (Buku
Pegangan Mahasiswa Sistem Pemipaan, 2009):

a. Proposal Plot Plan


Pengembangan pada tahap ini adalah dalam masa estimasi suatu proyek
sehingga didapatkan perkiraan akan kebutuhan bulk material. Karena masih dalam
keterbatasan informasi, maka yang diindikasikan hanya equipment utama beserta
fasilitas pendukung dan dimensi.

b. Planning Plot Plan


Setelah plot plan ditandatangani kontrak, selanjutnya diperbarui untuk
menyesuaikan informasi terakhir dan mendapatkan review dan persetujuan dari
klien.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 4


c. Construction Plot Plan
Pada tahap ini semua equipment telah memiliki ukuran yang pasti dan
peletakan yang sesuai kebutuhan proyek termasuk akses jalan, gedung dan pipe
rack.

2.4.2 Tahapan Pembuatan Plot Plant


Terdapat beberapa dalam proses pembuatan plot plan yang dijelaskan berikut (Pipe Drafting &
Design, 2002):

A. Penentuan battery limits


Battery limits merupakan suatu batasan area yang dijadikan tempat peletakan equipment pada
suatu plan. Bentuk dari batasan atau battery limits adalah persegi atau persegi panjang
dengan jenis garis bergores ganda tipis. Pada setiap tepi diberi keterangan dimensi dan arah
mata angin. Contoh battery limits ditunjukkan pada Gambar 2.4 Battery Limits.

Gambar 2.4 Battery Limits

B. Penentuan titik pusat


Sebagai titik acuan pemberian koordinat setiap peralatan, maka ditentukan
titik pusat. Tidak ada batasan untuk penentuan titik pusat.

C. Peletakan equipment
Peralatan diletakkan pada area yang telah diberi batasan (battery limits)
sesuai dengan ketentuan jarak antar peralatan.

D. Penentuan arah mata angin


Penetuan arah mata angin untuk mengindikasikan letak dan arah dari
peralatan yang berada di dalam batasan area.

E. Pemberian koordinat
Pemberian koordinat dilakukan untuk pemberian informasi peletakan/posisi setiap
peralatan yang berada pada battery limits.
Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 5
2.5 3D Modelling

Software yang akan digunakan dalam pembuatan gambar 3D ini ialah AutoCAD 3D Plant
2018, yang merupakan salah satu program keluaran AutoDesk. Untuk dapat membuat sebuah
gambar 3D dari suatu fasilitas/area, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Membuat Project

Gambar 2.5.1 Membuat Project di AutoCAD 3D Plant.

Membuat project di AutoCAD 3D Plant merupakan langkah awal dan perlu diperhatikan dalam
penggunaan program ini. Hal ini terlihat sangat sepele dan sering diabaikan, padahal merupakan salah satu
dasar penggunaan software. Sebelum membuat gambar 3D hendaknya dapat dimulai dengan membuat
proyek yang akan kita laksanakan, karena apabila tidak terlebih dahulu melakukan langkah ini maka kita
tidak akan bisa menggunakan beberapa fungsi khusus di AutoCAD 3D Plant. Fungsi-fungsi ini contohnya
adalah membuat equipment, routing pipa, memilih valve, dan lain sebagainya. Selain itu perhatikan folder
tempat penyimpanan data AutoCAD 3D Plant, hal ini karena apabila pengguna ingin menggandakan file
AutoCAD 3D Plant maka haruslah keseluruhan folder dari file proyek tersebut. Hal ini tentunya cukup
berbeda dengan AutoCAD pada umumnya yang hanya memerlukan file utama dalam format .dwg.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 6


2. Membuat Equipment

Gambar 2.5.2 Membuat Equipment di AutoCAD 3D Plant.

Langkah selanjutnya adalah terlebih dahulu membuat equipment yang akan digunakan dan
terhubung pada pipa. Menu ini terdapat pada toolbar dari AutoCAD 3D Plant seperti yang tampak
pada gambar 2.5.2. Didalamnya pengguna dapat memilih berbagai equipment yang akan digunakan.
Beberapa equipment tersebut antara lain pompa, tangki, kompresor, Heat Exchanger, bejana tekan,
ataupun membuat sendiri beberapa equipment yang tidak terdapat di pilihan dengan cara mengatur
dimensi equipment tersebut. Pada dasarnya pengguna bisa membuat equipment dengan cara manual
tanpa menggunakan toolbar ini. Namun apabila tidak menggunakan toolbar ini, maka proses
pembuatan gambar isometri pada tahap selanjutnya akan agak menyulitkan karena pipa tidak akan
terhubung ke equipment apapun, pemberian keterangan koneksi pipa harus dengan cara manual. Hal
ini tentunya tidaklah efisien dalam pengerjaan suatu proyek. Pemberian name tag dari equipment
juga merupakan salah satu proses penting guna memudahkan pengidentifikasian equipment yang
ada seperti pada gambar 2.5.3. Setelah selesai membuat equipment, langkah selanjutnya adalah
meletakkan nozzle equipment yang nantinya akan terhubung dengan pipa. Dalam AutoCAD 3D
Plant pemberian nozzle dipermudah dengan kemampuan program untuk menentukkan letak nozzle,
diameter, material yang digunakan, serta ratings dari nozzle tersebut. Peletakkan nozzle pada
equipment dapat dilihat pada gambar 2.5.4.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 7


Gambar 2.5.3 Pemberian Equipment Name Tag

Gambar 2.5.4 Peletakkan Nozzle pada Equipment

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-ellang-0818040008 | 8


3. Routing Pipa

Gambar 2.5.5 Routing Pipa

Routing pipa dilakukan setelah semua equipment dan nozzle telah ditempatkan sesuai posisinya masing-
masing. Dalam routing pipa tentunya pengguna dapat menggunakan gambar isometri sebagai acuan ataupun
sebaliknya, isometri dibuat setelah proses pembuatan gambar 3 D selesai. Guna menghasilkan gambar isometri maka
proses routing harus dilakukan secara teliti agar semua komponen dan pipa dapat terhubung. Selain itu pada
AutoCAD 3D Plant juga terdapat beberapa toolbar yang memudahkan pengguna, pengguna dapat memilih material
serta ratings dari komponen seperti valve, elbow, tee, flange yang akan digunakan. Toolbar yang dapat digunakan
untuk memilih komponen pipa terletak pada sebelah kanan pada jendela aplikasi AutoCAD 3D Plant seperti pada
gambar 5.7.

Gambar 2.5.6 Komponen Perpipaan pada AutoCAD 3D Plant.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008| 9


2.6 Gambar Isometri

Isometri merupakan salah satu tipe gambar 3 dimensi. Isometri dikembangkan


menggunakan 3 dimensi utama sebuah obyek: tinggi, lebar, dan panjang. Isometri berbeda dengan
gambar ortografi yang merepresentasikan tinggi, lebar dan panjang pada pandangan yang berbeda,
isometri menggabungkan 3 dimensi dari obyek ke 1 pandangan guna menyediakan gambaran yang
lengkap terhadap sebuah obyek.

Gambar 2.6.1 Ortografi (Sumber


: Roy A. Parisher, 2013)

Gambar 2.6.2 Gambar Isometri


(Sumber : Roy A. Parisher, 2013)

Seperti contoh gambar ortografi pada gambar yang menampilkan obyek yang terbatas, khususnya
ketika terdapat komponen sistem perpipaan seperti fittings, valves, ataupun flanges.

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008| 10


Dengan menggabungkan dimensi yang terdapat pada sebuah obyek akan menghasilkan konfigurasi
suatu sistem perpipaan yang lebih jelas. Gambar isometri merupakan salah satu gambar penting yang
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, salah satunya untuk kepentingan pembuatan material take-
off pada sebuah sistem perpipaan. Material Take Off (MTO) sendiri merupakan pembuatan Bill of
Material (BOM) . Setelah gambar dan pemberian dimensi telah dilakukan, gambar isometri dapat
digunakan oleh pihak fabrikator untuk membuat shop spool drawing. Shop spool merupakan gambar
detail yang digunakan oleh welder dan fitters dengan ukuran panjang potongan dan simbol
pengelasan yang jelas serta presisi. Setelah dilakukan proses fabrikasi, gambar isometri digunakan
untuk proses konstruksi dan ereksi dari fasilitas dengan menyediakan informasi mengenai lokasi tie-
ins, koneksi, dan routings. daftar material maupun komponen yang digunakan pada suatu sistem
perpipaan, dari MTO yang telah didapat maka selanjutnya dapat dilakukan. Agar sebuah gambar
isometri dapat memberikan informasi yang sesuai, seorang drafter harus mampu untuk menangkap
informasi yang terdapat pada simbol gambar seperti fittings, flanges, atau valves . Informasi yang
dibutuhkan untuk membuat gambar isometri dapat ditemukan di gambar piping arrangement,
section, atau elevation drawing (Roy A. Parisher, 2013).

Gambar 2.6.3 Simbol Pada Gambar Isometri


(Sumber : Roy A. Parisher, 2013)

Pada gambar tampak beberapa simbol pada gambar isometri yang umum digunakan oleh para
drafter gambar isometri. Untuk memudahkan proses pembuatan gambar maupun simbol isometri umumnya

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008| 11


para drafter menggunakan fitur grid yang terdapat pada software yang digunakan untuk proses penggambaran simbol
maupun gambar isometri itu sendiri. Selain itu pada beberapa komponen khusus seperti elbow 45º, reducer, weld cap
diberi notasi khusus mengenai dimensi maupun keterangan lainnya agar memudahkan pembacaan gambar.

2.6.1 Orientasi Gambar Isometri


Pada gambar terlihat bahwa tinggi, lebar, dan panjang dari obyek pada gambar ortografi dapat diorientasikan
ke pandangan isometri dengan menggunakan ”A” sebagai titik acuan. Dengan menggunakan titik acuan, orientasi yang
sesuai pada gambar isometri dapat dilakukan dengan memindahkan jarak dan arah dari pandangan ortografi. Semakin
tinggi tingkat kompleksifitas dari sebuah gambar isometri membutuhkan titik acuan yang semakin detail guna
menyesuaikan orientasi dari gambar isometri dan ortografi. Gambar isometri yang akurat umumnya ditentukan
berdasarkan korelasi orientasi arah mata angin pada gambar isometri (Roy A. Parisher, 2013).

Gambar 2.6.4 Orientasi Gambar Isometri


(Sumber : Roy A. Parisher, 2013)

2.6.2 Dimensi Gambar Isometri


Dimensi merupakan informasi yang digunakan pada gambar isometri guna mengetahui rute jalur pipa yang
berada di suatu fasilitas. Penempatan dimensi pada sebuah gambar menunjukkan panjang yang presisi antara fittings,
valves, koneksi ke equipment, dan lain sebagainya. Beberapa informasi yang didapatkan dari piping arrangement,
section, elevation, dan vendor drawing digunakan untuk mengetahui dimensi pada sebuah gambar isometri. Yang
termasuk diantaranya adalah koordinat center line, ketinggian dan proyeksi nozzle, ukuran pipa dan pound ratings.
Terdapat 3 jenis dimensi yang ada pada gambar isometri, yaitu center-to-center, center-to-face, dan face-to-face (Roy
A. Parisher, 2013).

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008| 12


Gambar 2.6.5 Penempatan Dimensi Pada Gambar Isometri
(Sumber : Roy A. Parisher, 2013)

2.7 Material Take Off (MTO)


Material take off merupakan istilah yang digunakan pada dunia industri dalam bidang engineering dan
konstruksi yang megacu pada daftar nama material, tipe material serta jumlah yang dibutuhkan untuk
membangun struktur yang terlah didesain. MTO biasa juga digunakan untuk menghitug berat suatu rancangan
yang telah dibangun. Tujuannya yaitu untuk mempermudah suatu perusahaan dalam menentukan proses
pemindahan terbaik dari struktur atau rancangan tersebut agar tidak mengalami kegagalan. Fungsi selanjutnya
yaitu MTO dapat digunakan untuk menentukan tarif kerja dari setiap pekerja (Whitt; 2004)

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008| 13


BAB III
Metodologi Pengerjaan Laporan
3.1 Garis Besar Pengerjaan Laporan
Pengerjaan laporan ini dilakukan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah
menggamabar perpipaaan tingkat lanjut dimana untuk mengetahui cara mendesai
BFD,PFD,P&ID,3D Modelling,dan Isometri serta MTO dari sistem perpipaan Pertamax
Turbo SPBU 54.601.109. Dalam proses pengerjaan menggunakan buku Pipe Drafting and
Design dan materi dari dosen pengaampu baik saat penyampaian di kelas maupun saat
pembelajaran daring sebagai acuan dalam pengerjaan tugas besar dan laporan ini.Proses
desain menggunakan aplikasi Autodesk AutoCad untuk BFD,PFD,dan P&ID sedangkan
Isometri dan MTO menggunakan AutoCad 3D plan. Hasil desain lalu dikumpulkan
menjadi laporan yang nantinya akan menjadi tugas besar dari matakuliah Mengambar
Perpipaan Tingkat Lanjut.
3.1.1 Tahap Pengumpulan Data
Sesuai perintah dari dosen pengampu mahasiswa diminta untuk mencari data PFD atau
P&ID dari sumber manapun dari sebuah sistem perpipaan. Pada laporan ini dipilih PFD
dari sistem perpipaan dari Pertamax Turbo SPBU 54.601.109 sebagai acuan untuk
mengerjakan tugas besar mata kuliah terkait.
3.1.2 Tahap Pengerjaan Desain
Pada tahap ini dilakukan penggambaran ulang dari gambar PFD dan P&ID yang sudah
didapatkan. Lalu dilanjutkan dengan desain Plot Plan dan Equipment Layout
menggunakan aplikasi Autodesk AutoCad dan mendesain 3D modelling lalu di lanjutkan
mendesain gambar Isometri menggunakan AutoCad 3D Plant.Setelah seluruh desain
selesai lalu disusun menjadi slaporan.
3.1.3 Tahap Analisa dan Kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap desain yang telah dikerjakan dan menarik
kesimpulan atas apa yang sudah didapat selama pengerjaan tugas besar mata kuliah
Mengambar Perpiaan Tingkat Lanjut.
3.2 Diagram Alir

mulai Pengumpulan data Re-drawing PFD dan Desain plot plan


P&ID dan equipment
layout

selesai Desain Isometri dan Desain 3D Menentukan jalur


MTO Modelling routing pipa

Gambar 3.2 diagram alir pengerjaan tugas dan laporan

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 14


3.3 Jadwal Pengerjaan
Pengerjaan tugas mata kuliah Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut ini dilakukan selama
satu semester mulai minggu perkuiahan pertama sampai semester 4 berakhir dengan
timline pengerjaan sebagai berikut

Tabel 3.3 tabel timeline pengerjaan

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 15


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Block Flow Diagram (BFD)
Block flow Diagram dari sistem perpipaan Pertamax Turbo SPBU 54.601.109 dapat
dilihat pada gambar dibawah ini. Terdapat 2 proses pada BFD tersebut yaitu Proses utama
yang ditandai dengan garis merah dan proses sekunder yang ditandai dengan garis
hitam.Proses Utama pada sistem tersebut adalah proses aliran pertamax turbo dari Main
Tank menuju selang yang digunakan untuk mendistribusikan ke pembeli digerakkan oleh
Main pump.

Gambar 4.1 Block Flow Diagram pertamax Turbo


4.2 Process Flow Diagram (PFD)
Process Flow Diagram pada sistem perpipaaan pertamax turbo dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 16


Gambar 4.2 PFD Pertamax Turbo

4.3 Pipe & Instrumen Diagram (P&ID)

P&ID sistem perpipaan pertamax turbo ini memuat informasi yang lebih banyak
daripada PFD.terdapat instrumen-instrumen yang berukuran lebih kecil yang berfungsi
mengatur aliran pada sistem tersebut seperti valve,strainer,fuel Indikator dan Line
number. Berikut gambar P&ID dari sistem perpipaan pertamax turbo

Gambar 4.3 P&ID Pertamax Turbo

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 17


Line number tersebut dibuat di setiap pipa dari equipment ke equipment berikut adalah
daftar line number dari P&ID dari sistem perpipaan pertamax turbo diatas :

LINE NUMBER FROM TO

4”-SEAMLESS-DISP-PRMXT-FMT-1 MAIN TANK MAIN PUMP

2”-SEAMLESS-DISPL-PRMXT-FMP-1 MAIN PUMP ISLAND PUMP

2”-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1 ISLAND PUMP MEMBRANE TANK

2”-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FMBT-1 MEMBRANE TANK PUMP BACK TO


TANK

3”-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FPBT-1 PUMP BACK TO TANK MAIN TANK

2”-SEAMLESS-TMBT-O2-FSP-1 SEPARATOR MEMBRANE TANK

2”-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FMT-1 MAINTANK VACUUM PUMP

2”-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FVP-1 VACUUM PUMP SEPARATOR

2”-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FSP-1 SEPARATOR MAIN TANK

2”-SEAMLESS-DISPL-PRMXT-FIP-1 ISLAND PUMP 1 BUYER

2”-SEAMLESS-DISPL-PRMXT-FIP-2 ISLAND PUMP 2 BUYER

2”-SEAMLESS-DISPL-PRMXT-FIP-3 ISLAND PUMP 3 BUYER

Tabel 4.3 line number

Pada line number diatas dituliskan :

2”-SEAMLESS-DISPL-PRMXT-FMT-1

artinya :

⚫ 2” : ukuran pipa

⚫ Seamless : pipa seamless

⚫ DISPL : displacement (keluar dari tanki ke buyer)

⚫ PRMXT : fluida yang mengalir pertamax turbo

⚫ FMT : from Main Tank

⚫ 1 : urutan proses yang sama

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 18


4.4 Plot Plan dan Equipment Layout

SPBU 54.601.109 ini dibangun di Jl. Semolowaru,Surabaya dengan luas area 33 m


X 38 m.lokasi sangat strategis karena di jalan utama kecamatan sukolilo.lokasi
peletakan equipment dikur dari center point (CP).pada gambar plot plan jarak
peletakan eqipment tertulis pada tabel pojok kanan atas.berikut merupakan plot plan
dan eqipment layout dari sistem perpipaan Pertamax Turbo SPBU

Gambar 4.4.1 plot plan pertamax turbo SPBU

Gambar 4.4.2 equipment layout pertamax turbo SPBU

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 19


4.5 3D Modelling

Desain 3D modelling dibuat untuk memperjelas gambar isometri agar tampak lebih
nyata.Desain 3D modelling sistem perpipaan ini didesain ditanam dalam tanah untuk
menstabilkan suhu tanki dan pipa karena Pertamax Turbo sangat mudal terbakar dan
meledak. Dibawah ini merupakan desain 3D dari sitem perpipaan Pertamax Turbo
pada SPBU dari beberapa pandangan.

1. Top View

Gambar 4.5.1 gambar 3D modelling Top View

2. Back View

Gambar 4.5.2 gambar 3D modelling Back View

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 20


3. Front View

Gambar 4.5.3 gambar 3D modelling Front View

4. Left View

Gambar 4.5.4 gambar 3D modelling Left View

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 21


5. Right View

Gambar 4.5.5 gambar 3D modelling Right View

6. SW Isometric View

Gambar 4.5.6 gambar 3D modelling SW Isometric View

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 22


7. SE Isometric View

Gambar 4.5.7 gambar 3D modelling SE Isometric View

8. NW Isometric View

Gambar 4.5.8 gambar 3D modelling NW Isometric View

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 23


9. NE Isometric View

Gambar 4.5.9 gambar 3D modelling NE View isometric

4.6 Isometri dan MTO

Dalam gambar Isometri ini sistem perpipaan digambarkan dalam 3 arah sumbu X,Y
dan Z tetapi dalam bentuk 2 Dimensi. Berikut salah satu gambar isometri dari
Pertamax Turbo SPBU dari Main Tank ke Main Pump beserta material take offnya.

Gambar 4.6 isometri dan MTO from main tank to main pump

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 24


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pengerjaan gambar PFD (Pipe Flow Diagram) dan P&ID (Piping and
Instrument Diagram) dilakukan secara prosedur menyesuaikan dengan PFD dan
P&ID perusahaan. Penggambaran simbol pada gambar sudah menyesuaikan
standard lapangan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Penggambaran plot plant
sudah disesuaikan dengan piping design and drafting handbook . Penggambaran
isometri sistem pada sistem perpipaan sudah diberi keterangan yang lengkap
dengan bantuan software AutoCAD Plant 3D. Keterangan panjang pipa, elevasi dan
posisi ujung-ujung pipa telah diinformasikan di dalam gambar isometri tersebut.

Pengerjaan 3D dilakukan berdasarkan informasi yang ada pada gambar


isometri. Penggambaran equipment digamabar dengan menyesuaikan equipment
sebenarnya. Gambar 3D diharapkan mampu memvisualisasikan Sistem Perpipaan
Pertamax Turbo SPBU 54.601.109

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 25


DAFTAR PUSTAKA

Parisher,A,Roy & Rhea,Robert,A.(2002).Pipe Drafting and Design.Butterworth-


Heneimann

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax_Plus
http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regulasi/peraturan-gubernur-nomor-55-tahun-
2008-tentang-persyaratan-teknis-pembangunan-instalasi-spbu.pdf

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 26


LAMPIRAN
GAMBAR ISOMETRI

Menggambar Perpipaan Tingkat Lanjut-Ellang-0818040008 | 27


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-2.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-2
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-2
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-3.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-3
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-PRMXT-DISPL-PRMXT-FIP-3
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 3 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-2.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-2
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 2 OF 3 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-3.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1-3
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FIP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 3 OF 3 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FMBT-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FMBT-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FMBT-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FSP-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FSP-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FSP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-2.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-2
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 2 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-3.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-3
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 3 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-4.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-4
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 4 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-5.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-5
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 5 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-6.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP-6
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-DSPL-PRMXT-FMP
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 6 OF 6 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-TMBT-02-FSP-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-TMBT-02-FSP-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-TMBT-02-FSP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FMT-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FMT-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FMT-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\2-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FVP-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

2-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FVP-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

2"-SEAMLESS-TSP-PRMXT-FVP-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\3-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FPBT-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

3-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FPBT-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

3"-SEAMLESS-BTT-PRMXT-FPBT-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0


N

D:\materi kuliah\kuliah semeser 4\perpippan lanjut\ellang\fix\DWG FILE\ISOMETRICS\Drawings\4”-SEAMLESS-DISP-PRMXT-FMT-1.dwg


PROJECT NAME:

SERVICE
SPBU
PIPE SPEC
TITLE:

MAX PRESSURE

MAX TEMPERATURE DRAWING NUMBER:

4”-SEAMLESS-DISP-PRMXT-FMT-1
P&ID DWG LINE NO: AREA: UNIT: TYPE:

4”-SEAMLESS-DISP-PRMXT-FMT-1
05/08/20 INSULATION SPEC
JOB NUMBER: SCALE: SHEET: REV.

REV. DESCRIPTION DATE DRAWN CHKD APPD INSULATION THK N.T.S. 1 OF 1 0

Anda mungkin juga menyukai