Pantun 6 Pantun 11
Bertamasya ke Gua Jatijajar, Hujan turun di waktu fajar,
Jangan lupa beli stroberi. Air mengalir di atas genting.
Tekunlah kamu belajar, Semangatlah untuk belajar,
Agar hidupmu mandiri. Walaupun sekolah daring.
Pantun 7 Pantun 12
Makan lotes bersama-sama, Guru pergi naik sepeda baru,
Lotes mentimun dan bengkoang. Sepeda baru tidak berantai.
Belajarlah ilmu agama, Dengarkanlah nasihat guru,
Jalan hidup menjadi terang. Agar jadi anak pandai.
Pantun 8 Pantun 13
Pergi ke kebun memetik srikaya, Menulis surat untukmu,
Srikaya jatuh dimakan tupai. Surat dikirim dengan cepat.
Rajin menabung pangkal kaya, Jangan puas dengan satu ilmu,
Rajin belajar pangkal pandai. Carilah ilmu sepanjang hayat.
Pantun 14
Pantun 9
Ke sekolah naik sepeda baru,
Pagi hari kedatangan tamu,
Sepeda mini berwarna putih.
Tamu datang bersama mertua.
Kerjakan tugas dari guru,
Banyaklah menuntut ilmu,
Nilai bagus dapat diraih.
Bekal hidup di hari tua.
Pantun 15
Jadi anak jangan angkuh,
Anak angkuh dijauhi teman.
Tuntutlah ilmu dengan sungguh,
Jalan meraih keberhasilan.
Pantun 16 Percayalah kasih.
Makan malam dengan gurami bakar, I love you sampai mati.
Gurami diolesi saus tiram.
Janganlah kau malas belajar, Pergi karaoke ditemani Sinta.
Hari esok menjadi suram. Menyanyikan lagu anak domba.
Banyak hambatan dalam perjalanan cinta.
Pantun 17 Namun hanya kamu yang ku damba.
Hari Minggu pergi ke pasar,
Tidak lupa membeli bakpia. Iseng-iseng tanam mumbang,
Masa kecil rajin belajar, Moga-moga tumbuh kelapa.
Masa tua pasti bahagia. Iseng-iseng menunjukkan sayang,
Moga-moga dia jadi suka.
Pantun 18
Ke kantor pos bayar pajak, Dari Bandung ke Kota Pati.
Mampir pasar beli jenang. Pohon limau ditanamkan.
Carilah ilmu yang banyak, Hanya ia seorang di hati.
Niscaya hidupmu akan senang. Yang lain jadi disingkirkan.
PANTUN TUA
Ke Bogor beli talas
Beristirahatlah jika lelah Dibuat goreng sama Bik Puan
Namun ingat jangan melamun Bekerjalah dengan ikhlas
Jangan lupa baca Bismillah Supaya dapat ridho dari Tuhan
Ketika mau makan dan minum
Jauh-jauh pergi mendaki
Dera anak seorang ningrat Hati-hati jangan samapi tersungkur
Bapak Dera bernama Darius Wariga Jika banyak dapat rezeki
Perbanyaklah bekal akhirat Jangan lupa untuk selalu ucapkan syukur
Agar kelak masuk surga
Enak rasanya angin pantai
Beristirahatlah jika lelah Sambil makan kue putu
Namun ingat jangan melamun Kematian selalu datang mengintai
Jangan lupa baca Bismillah Maka dirikanlah shalat tepat waktu
Ketika mau makan dan minum
Liburan ke pulau Kampar Makan kue bolu bareng si Rara
Setelah itu ke Mataram Pas mau bayar ternyata dapat traktiran
Perbanyak ucapkan istighfar Jika dat bisa membuat sengsara
Agar hati menjadi tentram Ada baiknya tak perlu dijalankan
pantun anak anak berisi nasihat16. Peta di 23. Bunga melati sedang merekah
buku tiada arahnya Banyak dipakai orang menikah
Jalan ke seberang buat latihan Sedari kecil gemar sedekah
Anak yang patuh orang tuanya Kelak besar hidupnya berkah.
Akan disayang oleh Tuhan.
24. Pergi ke pantai berkacamata
17. Papan kayu buat selancar Duduk sendiri di tengah taman
Main ke laut sebelum fajar Selalu jaga perkataan kita
Jangan dulu mikirin pacar Jangan sakiti perasaan teman.
Lebih baik fokus belajar.
25. Gunung tinggi berbatu-batu
18. Sungguh indah bunga melati Seru didaki bersama papa
Setiap sore disiram mama Jika kita diberi sesuatu
Jadilah anak yang baik hati Terima kasih jangan dilupa.
Berbagi senyum dengan sesama.
21. Ada kereta sebelas gerbong 28. Habis berlari terasa payah