SKRIPSI
OLEH :
NARZIHATMAN
NIM. 1416710407
“Tetaplah selalu percaya bahwa setiap usaha pasti akan menghasilkan sesuatu.
Tanamkan sikap itu di dalam hati dan jangan menyerah”
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur penulis kepada Allah SWT atas rahmat dan
1. Orangtua ku tercinta, Ayah dan ibuku (Arlan bin Sikap dan Rahimah binti
dan memberi kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku
Adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akade-
2. Karya tulis ini murni gagasan, pemikiran dan rumusan saya sendiri tanpa
bantuan yang tidak sah dari pihak lain kecuali arahan dari tim pembimb-
ing.
3. Di dalam skripsi ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah di-
tulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali kutipan secara tertulis dengan
jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan dise-
hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran pernyataan ini, saya ber-
Narzihatman
NIM. 1416710407
ABSTRAK
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
di polsek Selebar Kota Bengkulu)”. Shalawat dan salam untuk Nabi besar Mu-
hammad SAW, yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga
umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus baik di dunia maupun
akhirat.
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI) Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Terima kasih kepada kedua orang tuaku yang
selalu mendo’akan kesuksesan penulis dalam proses menulis skripsi ini, dan
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
2. Dr. Suhirman, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah
IAIN Bengkulu.
3. Rini Fitria, S.Ag., M.Si selaku Ketua Jurusan Dakwah Fakultas Ushulud-
4. Wira Hadi Kusuma, S.Sos.,M.S.I selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Peny-
6. Dr. Ismail, M.Ag selaku Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan,
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Dakwah IAIN Bengkulu yang telah mengajar
keikhlasan.
9. Staff dan karyawan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bengkulu
10. Informan penelitian dari Pimpinan dan Anggota Polsek Selebar yang telah
11. Semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama dalam penulisan skripsi
ini.
Penulis
Narzihatman
NIM. 1416710407
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .......................................................................... 1
1.2 Masalah Penelitian ................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................... 8
1.5 Kegunaan Penelitian ................................................................. 9
1.6 Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu............................ ......... 9
1.7 Sistematika Penulisan............................................................... 11
PENDAHULUAN
tugas, serta pelaksanaan fungsi dan peran sebagai aparat penegak hukum,
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
1
Gering Supriyadidan Tri Guno, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, , (Jakarta: Lemabaga
Administrasi Negara, 2008), h.12
2
Wina Sanjaya, Straegi Pembelaajaran,(Jakart: Bumi Akara,2007), h.8
1
Demikian pula dengan strategi hubungan masyarakat (humas) yaitu
pelanggan.
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi sendiri, bahkan secara ekstrim dapat
manusia. Pelayanan publik yang sering dibutuhkan dalam bentuk barang pub-
lik maupun jasa publik. Contoh dari pelayanan dalam bentuk barang –barang
publik meliputi jalan raya, air bersih, listrik dan sebagainya, sedangkan con-
toh pelayanan dalam bentuk jasa publik meliputi pelayanan administrasi, dan
selaku alat negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi
kearifan lokal dalam budaya Indonesia”.3 Dengan tata krama yang baik sesuai
dengan norma atau aturan dan nilai yang disepakati bersama. Pada pelayanan
arah dan terpantau sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan diberla-
maupun keluhan dari masyarakat pada media massa dan internet menyangkut
pelayanan sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, dan biaya) ser-
pengambilan Surat Izin Mengemudi (SIM) terkadang antrian yang cukup pa-
dat secara tiba-tiba ada satu atau dua orang yang mendapat pelayanan terlebih
3
Humas POLRI, Kode etik profesi Kepolisian Negara Nepublik Indonesia,( Jakarta: POLRI
2017), h. 4,
pemikiran yang serius dalam meningkatkan disiplin dan produktifitas kinerja
moral dan budaya bangsa dan juga pelayanan secara Islami. Masih mele-
katnya citra buruk dalam organisasi pelayanan oleh aparatur pemerintah saat
ini, lebih dikarenakan budaya kerja aparatur yang masih belum menunjukkan
kinerja cakap, terampil, professional dan transparan, yang disertai sikap, mor-
4
Ismail, Pedoman Pemasyarakatan Budaya Kerja, dan Keputusan Kementerian Negara
Pemberdayagunaan Aparatur Negara, (Jakarta: LAN RI, 2004) , h. 2
Instansi ataupun perusahaan dimana secara spesifik keduanya merupa-
kan bentuk yang berbeda, keduanya membutuhkan humas dengan satu tujuan
Polsek Selebar salah satu landasan pokok kepolisian Kota Bengkulu mem-
si.
Masalah yang terjadi dalam suatu instansi ataupun perusahaan baik in-
bagai pusat pengamanan yang sangat kokoh dan aman atau dapat dikatakan
induk dari sektor Resor kepolisian, salah satu instansi pemerintahan yang
pat, profesional, kuat dan dipercaya masyarakat serta membangun diri men-
hukum yang profesional, mandiri, handal, cepat, tangkas dan bertaqwa serta
aman, nyaman dan tertib. Banyaknya masalah yang terjadi pada Polsek Sele-
ba ataupun begal, pungli, hal-hal kriminal lainnya yang menjadi pemicu Pol-
hari, baik peristiwa demonstran yang memblokade jalan, kecelakaan yang ter-
jadi di jalan raya, kasus perampokan, dan kasus kriminal lainnya yang dapat
yang terjadi.
kan keresahan masyarakat, kasus seperti pungli, begal, atau narkoba adalah
Polsek Selebar, tentu perlu mambangun atau menjalin kerja sama terhadap
berbagai pihak.
masyarakat, pungli adalah salah satu bentuk kasus kecil namun masyarakat
kinerja polisi selama ini, dikarenakan pembegalan sudah sangat marak di Ko-
ta Bengkulu sehingga polisi perlu menangani kasus ini, demikian pula kasus
dewasa banyak masyarakat yang telah terkena efek candu tersebut, sehingga
kasus tersebut dapat ditinjau bahwa Begkulu adalah kota yang tidak aman,
humas pun perlu informasi yang sangat kuat sehingga informasi yang ia
masyarakat.
stansi yang cukup besar di Bengkulu, humas merupakan tujuan pokok perma-
salahan hal ini sebagaimana, pergerakan atau langkah humas baik dalam
yang terjadi.
Islami.
Berdasakan latar belakang di atas, penulis tertarik memilih judul
penggunaan bahasa.
Bengkulu.
a. Keguanaan teoritis
Islam.
sejenis.
b. Kegunaan praktis
Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Ma-
kassar 2013.5
layanan prima kepada masyarakat dengan berpegang teguh pada budaya lo-
dengan prosedur kerja secara umum dan adil. Setiap oknum polisi tanpa
profesi kepolisian.
citra dan kinerjanya sebagai salah satu aparat penegak hukum, yang mem-
iliki jati diri dan profesionalisme dengan membawa visi dan misinya. Na-
citra buruk yang telah melekat selama ini dan berpengaruh terhadap upaya
6
Susaningtyas Nefo Handayani, Manajemen Humas POLRI dalam Membangun Citra POLRI
Universitas Indonessia, 2012
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang
Bab II kerangka teori, pada bab dua ini dijelaskan, tinjauan teoritis
Bab III metode penelitian, pada bab ini berisi tentang metode
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi tentang
Bab V kesimpilan dan Saran, pada bab ini berisi tentang kesimpulan
BAB II
KERANGKA TEORI
a. Pengertian Organisasi
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh be-
berapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
organisasi ialah:
7
Lako Adreas, Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi. (Bandung: PT.Rafika Aditama
2004), h. 26
8
Stepen Robbins, Perilaku Organisasi. (Jakarta: Erlangga 2002), h.56
tan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi, organisasi menghadapi peru-
bahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada
saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi ber-
partisipasi secara relatif teratur. 9
yang dilakukan, maka akan semakin kompleks juga hubungan yang ter-
a. Pengertian Komunikasi
menghibur, dan juga untuk memupuk hubungan luas dengan orang lain.10
9
Sulaiman Asang, Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas: Perspektif Organisasi
Publik, (Surabaya: Brilian Internasional 2012) , h. 31
10
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksra, 2004), h, 41
Kata komunikasi atau communication menurut Toto Tasmara11
dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti
“membuat sama” (to make common). Istilah yang paling sering disebut
efektif adalah bagian penting yang dilakukan oleh seorang manajer. Setiap
bentuk; mulai dari tatap muka yang melibatkan ekspresi wajah dan
gerakan tubuh; untuk komunikasi tertulis dalam bentuk memo, surat dan
laporan; melalui jaringan dimana orang dengan orang dan orang dengan
sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
11
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Graha, 1997), h. 1
12
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2008), h. 5
13
Effendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, h. 5
bersifat informatif dan persuasif. Komunikasi persuasif lebih sulit dari
sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sejumlah orang. Selain itu,
Effendy juga memaparkan, salah satu cara yang baik untuk menjelaskan
pesan, dan (5) Efek, yakni dampak yang ditimbulkan dari suatu pesan.14
b. Proses Komunikasi
14
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 11
15
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, h. 11
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai
a. Komunikasi Antarpribadi
reaksi atas perilaku orang lain.16 Bentuk dari komunikasi ini umumnya
berlangsung pada dua orang. Seperti suami istri, dua sejawat, guru dan
omunikasi.
16
Daryanto, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), hal. 68.
b. Komunikasi Intrapribadi
berpikir, berdialog dengan diri sendiri, baik dalam keadaan sadar maupun
tidak.17
sana kebatinan yang dilakukan dalam bentuk dialog interna, dan hal ini
dapat berlangsung secara variatif dari satu orang ke orang lain. Selain
diri inilah yang dapat mendorong seorang individu untuk menguatkan ek-
c. Komunikasi kelompok
interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh mak-
haraan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat me-
17
Makmum khairani, Psikologi Komunikasi dalam Pembelajaran, hal. 14.
18
Rohim Syaiful, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, dan Aplikasi, hal.. 19.
numbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.19 Jenis
yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi, satu sama lain untuk
4) Sifat utama dari diskusi ini adalah dilakukan dengan cara tatap
d. Komunikasi publik
yang tidak bisa dikenali satu persatu. Jenis komunikasi ini memiliki ciri-
ciri:
maksud tatap muka di sini ada pertemuan secara fisik antara komunikator
19
Daryanto, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), hal. 83.
tempat untuk mendengarkan pesan-pesan dari komunikator. Jadi antara
membujuk.
e. Komunikasi Massa
sannya, kepada siapa isi pesan itu disampaikan, medium apa yang
apa saja. Kalau elemen tersebut dapat terjawab dengan baik, maka akan
mahami.21
20
Nuruddin, Ilmu Komunikasi, Ilmiah dan Populer, hal. 89.
21
Arief Hidayatullah, Jurnalisme Cetak, konsep dan praktek, hal. 11.
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan
sebagai berikut :
kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan me-
lalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televise,
orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3) Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapat dan
tuhan dasar manusia baik individu atau selaku bagian dari kelompokdalam
22
Nuruddin, Pengantar Ilmu Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.. 8.
23
Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2008, h 5
Ayat 3 : Peraturan Kepolisian adalah segala peraturan yang
undangan,
a. Pengertian Pelayanan
24
Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2008, h 5
25
Zainall Mukarom,Muhibudin Wijaya Laksana,, Pelayanan Publik, (Jakarta: Pustaka
Setia,2015), h.34
Sugiarto,26 adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memenuhi
dan kenyamanan.
adalah suatu tindakan yang dilakukan atau dikerjakan oleh POLRI Polsek
26
Sugiharto, Manajemen Pelayann Publik, (Yogykarat:Widyaswara,, 2012), h.23
27
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi, 2008),, h.58-59
pemerintah.28 Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ikatan sosial,
lain dengan jasa. Pelayanan adalah memberikan layanan jasa atau mem-
dan menerima tanggung jawab untuk member hasil. Jadi siapa saja
28
Haryatmoko. Dan B..Lubiss, Etika Publik, (Jakarta. Gramedia Pustaka Indah., 2011) h. 13
29
Haryatmoko.. Etika Publik. ....h.23
Akhir-akhir ini kita acap kali mendengar konsep pelayanan prima
prima kepada umatnya atau tidak. Dan hal ini harap “dimaklumi”
mengingat kita masih beranggapan bahwa Islam adalah sholat, haji dan
zakat. Islam hanya kita temukan di forum pengajian, masjid dan instansi-
dalam perspektif Islam. Akan tetapi sebelum lebih jauh kita membahas
30
Sutopo, Pelayanan Prima, (Jakarta:LAN RI, 2008), h. 5
konsep pelayanan prima, terlebih dahulu kita harus mengetahui bahwa
Muamalah). Pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas model
tidak bisa dipisahkan satu sama lain, pertama adalah interaksi itu harus
selaras dengan hukum Islam, dan kedua interaksi itu memiliki kandungan
dengan rule of the game syariat Islam. Sedangkan yang dimaksud dengan
didalamnya
pekerjaan yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa
saja yang mau melakukannya. Dan sekarang tiba saatnya bagi kita untuk
batasan yang difirmankan oleh Allah dalam Surat. al-Maidah ayat 2 yang
berbunyi:
Artinya :
interaksi itu boleh dilakukan kapanpun dan dengan siapapun selama tidak
kepada kita agar berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi
32
HR. Bukhori
baik, kita pasti ingin dilayani dengan baik, kita pasti ingin dilayani dengan
orang lain.
mengajarkan hal ini kepada kita dalam salah satu hadits yang diriwayatkan
akan banyak banyak sekali nilai-nilai interaksi sosial yang saat ini sedang
yang sulit untuk diterapkan, yang dibutuhkan adalah rasa cinta kepada
Allah dan Rasul-Nya agar nilai-nilai interaksi sosial itu bisa diterapkan
33
HR.Bukhari
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif
terhadap suatu fenomena dalam sebuah instansi atau lembaga, yakni Polsek
realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan
menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,
34
Bungin, Penelitian Kualitatif, (Bandung:Usaha Nasional, 2007), h. 68
dalamnya.35 Data-data dalam penelitian yang diperoleh dari wawancara,
a. Data Primer
31
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
forman. Dalam hal ini, yang menjadi data primer adalah hasil wawancara
orang yaitu Kasi Humas, unsur pelaksana tugas pokok yang terdiri dari 1
orang dari unit SPKT, kemudian 1 orang dari unsur Polsubsektor. Dengan
b. Data sekunder
dan berasal dari pihak lain di luar objek penelitian. Data sekunder ini dapat
35
Menurut Kriyantono Penelitian Kualitatif, (Bandung:Usaha Nasional, 2006), h. 56
diperoleh dari studi pustaka melalui buku-buku/literatur ilimiah,
a. Wawancara Mendalam
hasil dari wawancara mendalam ini nantinya akan menjadi data primer
secara deskriptif.
b. Observasi
36
Basrowi & Suwandi, Metode Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), h.93
37
Basrowi dan Suwandi, Metode Penelitian, h. 94
lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang
c. Dokumentasi
dengan tema penelitian. Dalam hal ini, dokumen yang dapat digunakan
untuk penelitian misalnya, jurnal yang dirilis oleh Polri Polsek Selebar
penelitian ini adalah Model Miles & Huberman dalam Pawito, yakni dengan
tigatahap:38
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
38
Pawito, Metode Penelitian Kulitatif, (Jakarta: Renika Cipta, 2007), h. 104-106,
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data. Data yang
dari sajian data, menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut.
BAB IV
fungsi39:
perundang-undangan;
mewujudkan Kamseltibcarlantas;
peraturan perundang-undangan;
39
Polsek Selebar Bengkulu
7. Pemberdayaan peran serta masyarakat melalui Polmas dalam rangka
berikut:40
4.1.2 Visi
Lokal.
4.1.3 Misi
40
Visi dan Misi Polsek Selebar Bengkulu
menjunjung tinggi ham dan responsif agar masyarakat terbebas dari segala
penegak hukum.
Secara Konsisten.
Di Polres Bengkulu.
h. Dalam Kegiatan Operasional Maupun Pembinaan Implementasinya Men-
giatan Polmas.
markas; dan
mengawasi, mengatur,
41
https://tapin.kalsel.polri.go.id/blog/polsek/. Diakses pada tanggal 13 april 2020 pukul 20:24
b. mengendalikan, dan mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh
pokok Polsek.
2. Unsur Pengawas
menyelenggarakan fungsi:
profesi POLRI;
sedang dan telah menjalankan hukuman disiplin dan kode etik profesi;
dan
e. pengusulan rehabilitasi personel Polsek yang telah melaksanakan
dilakukan.42
penilaian; dan
profesi POLRI.
42
https://polrestabessurabaya.com/main/tupoksi/lihat/18/seksi-provost-dan-paminal--
sipropam-. Diakses pada tanggal 15 april 2020 pukul 12:19
dalam, pelayanan markas, perawatan tahanan serta pengelolaan barang
menyelenggarakan fungsi:
sarpras;
43
Abdusalam, Ilmu Kepolisian sebagai ilmu pengetahuan, (Jakarta: PTIK, 2014) h. 102
Sikum merupakan unsur pelayanan dan pembantu pimpinan yang
menyelenggarakan fungsi:
Polsek.
dalam bentuk Laporan Polisi (LP), Surat Tanda Terima Laporan Polisi
pemerintah;
44
Abdusalam, Ilmu Kepolisian sebagai ilmu pengetahuan,..... h. 120
45
F. Iswan, Menejemen kepolisian di indonesia, (Bandung: Tiga Serangkai, 2004), h. 15
c. pelayanan masyarakat melalui surat dan alat komunikasi, antara lain
tingkat kecamatan/kelurahan;
d. pendokumentasian dan penganalisisan terhadap perkembangan
pimpinan; dan
pelaksanaannya.
menyelenggarakan fungsi:
dan
fungsi:
dan
dan
berfungsi:
POLRI; dan
d. penyelenggaraan administrasi umum dan ketatausahaan.46
1. Informan Penelitian
kat
46
F. Iswan, Menejemen kepolisian di indonesia,..... h. 34
47
Hasil wawancara dengan Bapak Ari Ariyansyah, selaku Kapolsek Selebar. Pada tanggal 17
April 2020 pukul: 09:30
Kemudian wawancara dilanjutkan dengan wakaposek selebar
48
Hasil Wawancara dengan Bapak Sakti Harahap, selaku Wakapolsek Selebar. Pada tanggal 19
April 2020 pukul: 10:30
Kemudian pada pertanyaan selanjutnya tentang strategi polsek
wakapolsek mengatakan:
bahwa:
49
Hasil Wawancara dengan Bapak Sakti Harahap, selaku Wakapolsek Selebar. Pada tanggal 19
April 2020 pukul: 10:30
50
Hasil Wawancara dengan Bapak Sakti Harahap, selaku Wakapolsek Selebar. Pada tanggal 19
April 2020 pukul: 10:30
Polsek Selebar dalam melakukan komunikasi pelayanan terhadap
bahwa
51
Hasil Wawancara dengan Bapak Mahfud, selaku Humas Polsek Selebar. Pada tanggal 20 April
2020 pukul: 10:00
52
Hasil Wawancara dengan Bapak Sugono, selaku Panit Propos Polsek Selebar. Pada tanggal 21
April 2020 pukul: 09:05
Kemudian Komunikasi yang dibudidayakan di Polsek Selebar da-
mengatakan bahwa:
orang dari unit SPKT Polsek Selebar dan 1 orang Kasub Sektor. Tujuan
wawancara ini untuk mendalami apa saja sikap dan prilaku yang telah
53
Hasil Wawancara dengan Bapak Mahfud, selaku Humas Polsek Selebar. Pada tanggal 20
April 2020 pukul: 10:00
untuk melaksanakan kewajiban untuk melayani masyarakat sesuai
keperluannya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan unit SPK dalam hasil
wawancara:
mengatakan bahwa:
aturan yang jelas, namun dalam tehnisnya bisa disesuaikan dengan bahasa
54
Hasil Wawancara dengan Bapak Apriyansah, selaku SPK Polsek Selebar. Pada tanggal 21
April 2020 pukul: 11:25
55
Hasil Wawancara dengan Bapak Suparjo, selaku Kasubsektor Polsek Selebar. Pada tanggal 21
April 2020 pukul: 13: 20
komunikasi yang digunakan sudah dengan bahasa yang sopan, santun dan
tegas.
sebagai berikut:
56
Hasil Wawancara dengan Bapak Sakti Harahap, selaku Wakapolsek Selebar. Pada tanggal 19
April 2020 pukul: 10:30
57
Hasil Wawancara dengan Bapak Mahfud, selaku Humas Polsek Selebar. Pada tanggal 20 April
2020 pukul: 10:00
58
Hasil Wawancara dengan Bapak Sugono, selaku Panit Propos Polsek Selebar. Pada tanggal 21
April 2020 pukul: 09:05
Terakhir data wawancara diambil dari petugas SPK Polsek Selebar yang
hati dalam melayani tanpa meminta imbalan. Ketiga adalah berfokus pada
dan saran dari masyarakat untuk memperbaiki kinerja kepolisian dalam mela-
keperluannya.
diketahui bahwa sistem nilai yang dibudayakan oleh POLRI dalam pelayanan
pada masyarakat ditinjau dari perspektif Islam pada Polsek Selebar Kota
tu dari masyarakat. Kedua adalah bertindak dengan tulus hati dalam melayani
tanpa meminta imbalan. Ketiga adalah berfokus pada tindakan positif tanpa
dalam hal melayani. Keenam berani bertanggung jawab dalam segala hal
tuhan dasar manusia baik individu atau selaku bagian dari kelompokdalam
60
Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2008, h 5
Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah setiap anggota
adalah suatu kondisi dinamis suatu masyarakat sebagai salah satu perasyarat
tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya dan tegaknya hukum serta
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang/simbol sebagai media. Adapun proses komunikasi
orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
organisasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk; mulai dari tatap muka yang
dalam bentuk memo, surat dan laporan; melalui jaringan dimana orang
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi
tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
secara lisan maupun tidak langsung melalui media. Ditinjau dari segi
seseorang atau sejumlah orang. Selain itu, Effendy juga memaparkan, salah
satu cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab
disampaikan, (4) Komunikan, yakni pihak penerima pesan, dan (5) Efek,
pandangan Islam.
jaan yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang
mau melakukannya. Dan sekarang tiba saatnya bagi kita untuk menelaah “se-
bagian kecil” ayat al-Qur’an dan hadits-hadits yang mendorong umat manusia
berbicara lebih jauh Islam meletakkan batasan yang difirmankan oleh Allah
kepada kita agar berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi
parameter baik tidaknya kualitas iman seseorang. Hal ini beliau sampaikan
baik, kita pasti ingin dilayani dengan baik, kita pasti ingin dilayani dengan
orang lain.
mengajarkan hal ini kepada kita dalam salah satu hadits yang diriwayatkan
banyak banyak sekali nilai-nilai interaksi sosial yang saat ini sedang
swasta.
BAB V
PENUTUP
E. Kesimpulan
sek Selebar Kota Bengkulu mengacu pada revitilasi institusi Polri yang
tahap, yaitu 1). Sosialisasi kepada anggota polri di Polsek selebar, 2).
program.
yang baik.
66
F. Saran
adalah:
1. Bagi peneliti yang ingin mengenerelasasikan penelitian ini diharapkan un-
DAFTAR PUSTAKA
Adreas Lako, 2004, Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi, Bandung: PT. Rafika
Aditama
Andi Irwan Zam , 2013, “Budaya Kerja Kepolisian Dalam Sistem Pelayanan
Masyarakat Di Polres Bone”Jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu So-
sial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar
Deddy Mulyana, 2004, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksra,
Effendy, Onong Uchjana, 2011, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-
23, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
Gering Supriyadidan Tri Guno, 2008, Budaya Kerja Organisasi Pemerintah, , Ja-
karta: Lemabaga Administrasi Negara,
Humas POLRI, 2017 kode etik profesi Kepolisian Negara Nepublik Indonesia,
Jakarta: POLRI
Haryatmoko. Dan B..Lubiss, 2011, Etika Publik, Jakarta. Gramedia Pustaka In-
dah.
https://tapin.kalsel.polri.go.id/blog/polsek/.
https://polrestabessurabaya.com/main/tupoksi/lihat/18/seksi-provost-dan-paminal-
-sipropam.