Anda di halaman 1dari 2

1. Ceritakan tentang diri Anda secara singkat?

Jawaban: (Jelaskan nama Anda, usia, alamat rumah, pekerjaan saat ini, status pernikahan, hingga pendidikan
terakhir)

2. Apa yang Anda ketahui tentang pengawas TPS?


Jawaban: Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2020, pasal 1 ayat (11), pengawas TPS merupakan bagian
dari pengawas pemilu yang dibentuk oleh panitia pengawas kecamatan (Panwaslu kecamatan) untuk membantu
tugas-tugas pengawasan di tingkat kelurahan atau desa.

3. Kenapa Anda tertarik menjadi pengawas TPS?


Jawaban: Saya tertarik menjadi pengawas TPS karena saya ingin berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu
2024. Selain itu, saya memiliki kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pengawas TPS.

4. Bagaimana sikap Anda dalam menjaga netralitas sebagai pengawas TPS?


Jawaban: Sikap yang saya terapkan mengikuti aturan KPU, yaitu tidak menerima atribut, bingkisan, dan
sejenisnya dari pihak mana pun.
Selain itu, tidak terpengaruh isu negatif tentang salah satu kandidat, bersikap adil, transparan, dan profesional
dalam mengawasi proses pemungutan suara, serta tidak terlibat pembicaraan sensitif terkait preferensi kandidat

5. Apa yang akan Anda lakukan jika ada kerusuhan di TPS pada hari pemungutan suara?
Jawaban: Jika terjadi kerusuhan di TPS, saya akan menghentikan sementara proses pemungutan suara, kemudian
melaporkan situasi ke petugas keamanan dan minta bantuan mengamankan lokasi.
Setelah situasi kondusif, melanjutkan proses pemungutan suara akan kembali dilakukan. Selain itu saya juga akan
melaporkan peristiwa tersebut kepada KPU dan pihak berwenang.
Agar laporan yang saya adukan akurat, tentunya saya juga mendokumentasikan peristiwa sebagai bukti dan bahan
evaluasi ke KPU.

6. Berapa jumlah surat suara yang dicetak untuk Pemilu?


Jawaban: Berdasarkan pasal 350 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, jumlah surat suara yang dicetak harus
sama dengan jumlah pemilih tetap dan ditambah dengan 2% dari jumlah pemilih tetap sebagai cadangan yang
ditetapkan dengan keputusan KPU.

7. Siapa saja yang akan dipilih dalam Pemilu 2024?


Jawaban: Anggota DPRD tingkat kabupaten/kota, anggota DPRD tingkat provinsi, anggota DPR RI, anggota
DPD, dan presiden-wakil presiden.

8. Siapa saja yang wajib ada atau hadir di TPS?


Jawaban: Ketua KPPS, 6 anggota KPPS, satu pengawas TPS, saksi, dan petugas linmas jika ada.

9. Berapa lama masa kerja pengawas TPS Pemilu 2024?


Jawaban: Masa tugas Pengawas TPS adalah satu bulan, terhitung 23 hari sebelum hari pemungutan dan 7 hari
setelah hari pemungutan.

10. Apa yang Anda ketahui tentang larangan sebagai pengawas TPS Pemilu 2024?
Jawaban: Pengawas TPS dilarang memengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam menentukan pilihannya.

Pengawas TPS juga dilarang melihat pemilih mencoblos surat suara dalam bilik suara. Pengawas TPS juga
dilarang mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

11. Apa saja tugas pengawas TPS ?


Jawaban : Persiapan pemungutan suara, pelaksanaan pemungutan suara, persiapan perhitungan suara, pelaksanaan
perhitungan suara, pergerakan hasil hasil perhitungan suara. (UU No.7 Tahun 2017 Pasal 114 tentang Pemilihan
Umum)
12. Apa wewenang pengawas TPS ?
Jawaban :
 menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya dugaan pelanggaran, kesalahan dan/ atau
penyimpangan administrasi pemungutan dan perhitungan suara.
 Menerima Salinan berita acara dan sertifikat pemungutan dan perhitungan suara
 Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(UU No.7 Tahun 2017 Pasal 115 tentang Pemilihan Umum)

13. Apa kewajiban pengawas TPS ?


 Menyampaikan laporan hasil pengawasan pemungutan dan perhitungan suara kepada panwaslu kecematan
melalui panwaslu kelurahan/Desa
 Menyampaikan laporan hasil pengawasn kepada panwaslu kecematan melalui panwaslu Kelurahan/Desa
(UU No.7 Tahun 2017 Pasal 116 tentang Pemilihan Umum)

14. Apa itu PTPS ?


Menurut peraturan Bawaslu nomor 1 tahun 2020 Pasal 1 (1), pengawas TPS adalah petugas yang dibentuk oleh
panwaslu kecamatan dimana bertugas untuk membantu panwaslu kelurahan/Desa, guna mengawasi tahapan
pemungutan suara dan perhitungan suara di TPS .

15. Jenis surat suara !


 Warna abu-abu untuk memilih presiden dan wakil presiden
 Warna merah untuk memilih Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI
 Warna Kuning untuk memilih DPR RI
 Warna Biru untuk memilih DPR Prov
 Warna Hijau untuk memilih DPR kab/kota

16. Ciri-ciri surat suara rusak ! (tidak sesuai dengan Keputusan KPU no 1395 tahun 2023)
 Hasil cetak warna suara tidak jelas, tidak terbaca dan terdapat banyak noda
 Surat suara kusut, mengkerut dan sobek
 Warna penanda pada suarat suara tidak sesuai dengan jenis pemilunya
 Nama dan logo partai politik tidak jelas dan tida terbaca
 Logo KPU tidak jelas
 Terdapat lubang pada kolom nomor urut atau kolom foto atau kolom nama paslon, sehinggan
menimbulkan kesan bahwa surat suara telah dicoblos
 Foto/ gambar calon buram atau berbayang
 Warna lambing partai tidak sesuai dengan kepurusan KPU mengenai standar dan spesifikasi teknis nama,
no urut dan tanda gambarmparpol peserta pemilun

Anda mungkin juga menyukai