INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Fase / Kelas : D - VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Bab 2 : Menggunakan Bentuk Aljabar
Prediksi Alokasi Waktu : 4 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....
B. KOMPETENSI AWAL
Di sini kita mempelajari hubungan bilangan dengan bilangan menggunakan aljabar dan
aturannya, serta membaca arti dari bentuk aljabar. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan
antara suatu nilai dengan bentuk aljabar dan menggeneralisasikannya, berdasarkan pelajaran
ini.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
▪ Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara bilangan dan bilangan dengan
menggunakan bentuk aljabar.
▪ Peserta didik dapat menjelaskan sifat bilangan dan bentuk geometris dengan menggunakan
bentuk aljabar.
▪ Peserta didik dapat mengubah persamaan dengan dua variabel atau lebih ke bentuk lain
sesuai dengan tujuannya.
▪ Peserta didik dapat menentukan selisih antara panjang khatulistiwa dan panjang tali
khatulistiwa dihubungkan dengan jari-jari bumi menggunakan bentuk aljabar yang relevan.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menemukan sifat-sifat bilangan dan bentuk geometri, serta kegiatan yang membuat peserta
didik antusias untuk menjelaskan sifat yang ditemukannya. Selain itu, untuk penjelasan umum,
peserta didik perlu memahami pentingnya bentuk aljabar, dan memahami keunggulan
penggunaan bentuk aljabar.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
▪ Menanyakan kepada peserta didik tentang hubungan antara bilangan dan bilangan dengan
menggunakan bentuk aljabar.
▪ Menanyakan kepada peserta didik tentang sifat bilangan dan bentuk geometris dengan
menggunakan bentuk aljabar.
▪ Menanyakan kepada peserta didik tentang cara mengubah persamaan dengan dua variabel
atau lebih ke bentuk lain sesuai dengan tujuannya.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
PENJELASAN MENGGUNAKAN BENTUK ALJABAR
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
▪ Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
▪ Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
PERTEMUAN KE-2
MENGUBAH PERSAMAAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
▪ Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
▪ Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
Mengubah Persamaan
▪ Mengubah persamaan dapat dibagi menjadi 2. Salah satunya adalah mengubah persamaan
yang menggunakan kuantitas, sifat bilangan, dan bentuk geometri menjadi bentuk
persamaan yang sesuai dengan tujuan. Yang lainnya adalah mengubah nilai persamaan yang
menyatakan relasi, ke dalam bentuk yang sesuai dengan tujuan dengan menggunakan sifat
persamaan.Peserta didik dapat mengubah persamaan dengan dua variabel atau lebih ke
bentuk lain sesuai dengan tujuannya.
▪ Metode mengubah sama dengan metode penyelesaian persamaan linear, tetapi mengubah
persamaan yang memuat dua atau lebih variabel sangat tidak disukai peserta didik. Peserta
didik perlu diminta mengingat kembali sifat persamaan, sekaligus mengarahkan dengan hati-
hati prosedur mengubah dengan hati-hati.
▪ Soal 2Mengubah persamaan juga diperlukan untuk mempelajari
sistem persamaan dan fungsi linear. J
x = 12 – y , x = 3 – 1 y, x = – 1 y + 3
444
▪ Diharapkan memahami maknanya. Kemudian, biarkan mereka berpikir tentang “bagaimana
menggunakan sifat-sifat persamaan untuk menyelesaikan bentuk aljabar yang ditunjukkan”
dan mengoperasikan persamaan dengan pengetahuan mereka.
▪ Perubahan persamaan dibagi menjadi 2 bagian besar. Contoh dari keduanya adalah 1 dan 2
di atas. 1 adalah perubahan persamaan untuk menjelaskan sifat bilangan. 2 adalah perubahan
yang ekuivalen dari persamaan yang menyatakanIni merupakan soal mengubah rumus luas
dan volume serta keliling bangun menjadi bentuk yang sesuai dengan tujuan. Pertama,
mengonfirmasi rumus yang ditunjukkan oleh variabel. Setelah diungkapkan ke dalam rumus
kata, peserta didik hubungan antara besaran ke dalam variabel sesuai dengan tujuannya.
▪ Peserta didik diharapkan menyadari pentingnya mengubah persamaan sesuai dengan tujuan
dan situasi tertentu.
▪ Ini adalah soal untuk mengoreksi contoh jawaban yang salah dalam perhitungan. Kedua
pertanyaan tersebut adalah contoh khas dari jawaban yang salah, dan banyak peserta didik
menghitung dengan cara ini.
▪ Peserta didik memastikan bahwa aturan pertukaran berlaku untuk metode perkalian, tetapi
tidak berlaku untuk perhitungan campuran antara perkalian dan pembagian.
▪ Peserta didik memastikan bahwa suku dengan koefisien pecahan perlu diubah sesuai dengan
tujuannya. Peserta didik juga perlu mengonfirmasi arti dari bilangan terbalik.
▪ Saat mencari nilai bentuk aljabar, peserta didik perlu menyadari bahwa lebih efisien jika
membuat bentuk aljabar sesederhana mungkin, baru kemudian mensubstitusi variabel
dengan suatu bilangan. Arahkan peserta didik agar dapat mempertimbangkan prosedur
sampai menemukan nilai bentuk aljabar tersebut.
▪ Dengan menggunakan kalender, peserta didik menemukan berbagai sifat di tempat lain.
(Referensi Buku Siswa Kelas VII)
▪ Perhatikan bahwa 99(a c) = 9 × 11 × (a c). Selisih kedua bilangan tersebut juga
kelipatan 11. Ini dapat diterapkan pada (b). Jawabannya bisa juga kelipatan 3, 9, 33,
meskipun tidak ada di pilihan jawaban. Variabel b tidak ada dalam 99(a c). Dengan
begini, selisih antara kedua bilangan tersebut tidak ada hubungannya dengan digit puluhan
(tidak berpengaruh). Oleh karena itu, (e) benar.
▪ Selanjutnya, a dan c pada 99(a c) masing- masing merupakan digit ratusan dan digit
satuan dari bilangan asli tiga digit. Oleh karena itu, (f) benar.
▪ Perhatikan digit satuan yang akan ditukar. Digit yang menempati nilai tempat tertinggi,
ditukar dengan angka satuan seperti berikut.
Untuk bilangan asli dua digit, digit puluhan ditukar dengan angka satuan.
Untuk bilangan asli 3 digit, digit ratusan ditukar dengan digit satuan.
Untuk bilangan asli 4 digit, digit ribuan ditukar dengan digit satuan.
Dari bentuk 999(a c), selain peserta didik mengetahui “Selisih kedua bilangan tersebut
adalah 999”, peserta didik juga perlu bernalar untuk mencari hal lain yang bisa dipahami
sebagai berikut.
Dari bentuk 999(a – d) = 33 × 37 × (a – d) dapat ditentukan selisihnya merupakan kelipatan
3, 9, 27, 37, 111, 333. Selain itu, di dalam bentuk aljabar tersebut, tidak ada variabel b dan c,
sehingga disimpulkan bahwa selisihnya tidak ada hubungannya dengan digit ratusan dan
digit puluhan dari 4 digit bilangan asli awal.
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Akar persamaan kuadrat : selesaian persamaan kuadrat sehingga membuat persamaan kuadrat
menjadi benar
Bagan/chart : diagram yang menggambarkan infromasi dalam bentuk tabel, graik, atau gambar.
Bangun Ruang : objek yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Misalnya, prisma, limas,
kubus)
Diagram batang : gambar yang menggunakan batang secara horizontal atau vertikal untuk
menunjukkan suatu data.
Diagram garis : graik yang menggunakan segmen garis untuk menunjukkan perubahan data
Diameter : segmen garis pada lingkaran yang melalui pusat lingkaran
Dua garis sejajar : dua garis yang memiliki kemiringan yang sama. misal dua garis memiliki
1 2
kemiringan m1 dan m2, dua garis tersebut sejajar jika dan hanya jika m = m .
Persegipanjang : bangun segi empat dengan empat sudut siku-siku; jajargenjang yang keempat
sudutnya siku-siku; persegi adalah persegipanjang khusus.
Jari-jari : ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran ke sebarang titik pada lingkaran; sama dengan
setengah diameter
Kaki segitiga siku-siku : dua sisi segitiga siku-siku yang mengapit sudut siku-siku, bukan
hipotenusa
Keliling Lingkaran : panjang kurva lengkung tertutup yang berhimpit pada suatu lingkaran
Kemiringan : perbandingan jarak vertikal terhadap horzontal suatu garis atau lintasan; disimbolkan
m; persamaan garis y = mx + b memiliki gradien m; besar kemiringan garis yang melalui dua
titik (x , y ) dan 1 (x , y ) adalah .2 2
Koordinat : pasangan terurut suatu bilangan yang digunakan untuk menentukansuatu titik pada
bidang koordinat, ditulis (x, y).
Luas Permukaan : jumlah luas semua sisi-sisi pada bangun ruang
Peluang : perbandingan antara kejadian yang sudah terjadi dengan semua kejadian yang mungkin
terjadi; nilainya sama dengan atau lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1
Peluang Empirik : perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap n kali
Perbandingan suatu bilangan yang digunakan untuk membandingkan dua besaran.
Persamaan garis lurus : pernyataan matematika yang menyatakan dua ekspresi aljabar adalah
sama. pernyataan yang berisi tanda sama dengan (=). Misalnya, y = ax + b; dinyatakan oleh
garis lurus pada bidang koordinat.
Persamaan linear dua variabel : kalimat matematika yang dinyatakan dalam bentuk ax + by = c,
dengan a, b 0.
Prisma : bangun ruang sisi datar yang memiliki dua sisi yang sama dan sejajar sebagai alasnya
Sumbu : garis horizontal atau vertikal yang digunakan dalam sistem koordinat Cartesius utnuk
meletakkan titik pada bidang koordinat.
Sumbu-x : garis bilangan horizontal pada bidang koordinat
Sumbu-y : garis bilangan vertikal pada bidang koordinat
Variabel : simbol yang mewakili suatu bilangan dalam suatu bentuk aljabar
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
▪ Tim Gakko Tosho, Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama
Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
▪ Tim Gakko Tosho, Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII,
Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
▪ Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Guru Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
▪ Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Siswa Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.