com
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
BAB 4 : MENYELIDIKI SIFAT-SIFAT BANGUN GEOMETRI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Fase / Kelas : D - VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Bab 1 : Garis Sejajar dan Segi Banyak
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....
B. KOMPETENSI AWAL
Mengingat kembali metode melukis segitiga yang telah dipelajari di sekolah dasar, menemukan
syarat yang diperlukan untuk menggambar, dan dapat melukis segitiga.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
https://www.modulguruku.com
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dapat menjelaskan arti dan sifat dari sudut bertolak belakang.
Dapat menjelaskan arti dari sudut sehadap dan sudut berseberangan.
Dapat memahami hubungan antara garis sejajar, sudut sehadap, dan sudut berseberangan.
Dapat mengonfirmasi secara logis sifat-sifat yang terkait dengan sudut dalam dan luar
segitiga dengan menggunakan sifat garis sejajar.
Dapat mencari jumlah sudut dalam dan jumlah sudut luar poligon berdasarkan sifatsifat
sudut segitiga.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menemukan secara intuitif sifat-sifat bangun geometri, seperti hubungan sudut yang sama
berdasarkan segitiga kongruen.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Menanyakan kepada peserta didik tentang arti dan sifat dari sudut bertolak belakang.
Menanyakan kepada peserta didik tentang arti dari sudut sehadap dan sudut berseberangan.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
GARIS SEJAJAR DAN SUDUT
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
(Sama untuk sudut berseberangan dan sudut bertolak belakang.) Mengenai sudut dalam
berseberangan, ada kemungkinan salah memahami hubungan posisi, maka harus ditekankan
bahwa hanya sudut di dalam dua garis lurus yang harus dipertimbangkan.
Sudut bertolak belakang adalah “sudut yang berpasangan di puncak”, dan sudut sehadap
adalah “sudut yang berada pada posisi yang sama”. Demikianlah nama sudut dapat dikaitkan
dengan artinya, namun ini sulit untuk sudut dalam berseberangan. Oleh karena itu, peserta
didik diharapkan dapat memahami dengan benar arti dan hubungan posisi dengan
mengetahui asal kata “sudut dalam berseberangan”.
Ada juga metode untuk menyederhanakan hubungan posisi antara sudut sehadap dan sudut
dalam berseberangan, yaitu dengan mengingat sudut sehadap sebagai “hubungan F” dan
sudut dalam berseberangan sebagai “hubungan Z”.
Menggambar garis sejajar dengan cara ini juga dipelajari di sekolah dasar, tetapi di sekolah
dasar, garis sejajar sering digambar menggunakan sudut siku-siku seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut.
Dalam metode menggambar di Buku Siswa, pastikan penggaris segitiga kiri tetap dan
penggaris segitiga siku-siku bergeser.
Dalil “kebalikan” akan dipelajari dalam Buku Siswa hlm.144, jadi tidak perlu dibahas detail
di sini. Akan tetapi, peserta didik perlu memahami perbedaan arti “jika sudut sehadap
https://www.modulguruku.com
besarnya sama, maka 2 garis akan sejajar” dengan “jika 2 garis sejajar, maka sudut
sehadapnya besarnya sama”.
Diharapkan memasukkan kegiatan yang saling menjelaskan argumen yang dijadikan
pertimbangan, bahwa “Sudut sehadap besarnya sama, yaitu 60 derajat, maka l dan n akan
sejajar”.
Peserta didik memahami hubungan antara garis sejajar dan sudut sehadap melalui kegiatan
operasional. Akan tetapi, mengenai hubungan antara garis sejajar dan sudut sehadap, peserta
didik dapat diajarkan secara deduktif apabila menggunakan sifat sudut bertolak belakang
dan hubungan garis sejajar dan sudut sehadap. Maksudnya, di sini akan terjadi pembuktian
sederhana.
Hukum transisi tidak perlu dijelaskan secara detail, tetapi karena ini adalah metode yang
akan sering digunakan dalam pembuktian di pembelajaran mendatang, peserta didik
diharapkan memahami gagasan tersebut dengan benar.
Peserta didik sebaiknya menguasai “jika sudut dalam berseberangnya sama, dua garis lurus
akan sejajar” dengan menggunakan soal sejenis di atas.
Apa yang telah dipelajari sejauh ini dirangkum sebagai “penting”. Kedua “penting” berada
dalam hubungan yang berlawanan, diharapkan peserta didik memperhatikan, bahkan jika
asumsi dan kesimpulan saling ditukar, hasinya akan tetap.
Ini adalah aksioma dalam pembelajaran bangun geometri di sekolah menengah pertama
(diakui benar sebagai titik awal pembuktian), mirip dengan kekongruenan segitiga yang
akan dipelajari nanti, dan dalam Buku Siswa hlm.127–128, dirangkum sebagai “sifat bangun
geometri”.
Ini adalah soal untuk mengonfirmasi arti dari sifat garis sejajar dan cara menggunakannya.
Peserta didik menggambar simbol garis sejajar pada gambar, mencari besarnya sudut sambil
memastikan hubungan posisi antara sudut sehadap dan sudut dalam berseberangan.
Khususnya di (2), diharapkan ada aktivitas untuk menjelaskan bagaimana mencarinya.
Peserta didik bisa menggunakan syarat agar menjadi garis sejajar, serta menjelaskan bahwa
sudut sehadapnya sama. Peserta didik dapat dengan mudah menunjukkan bahwa ∠a = ∠c,
asalkan menggunakan fakta bahwa sudut garis lurus adalah 180o dan asumsi bahwa ∠a +
∠d = 180o. Namun, menjelaskan ini adalah suatu kegiatan yang kurang dikuasai peserta
didik, sehingga penting sekali membuat kalimat penjelasan melalui kegiatan saling
menjelaskan dan berkomunikasi.
Perhatikan bahwa sudut yang berada dalam hubungan posisi, seperti ∠a dan ∠d disebut
sudut dalam ipsilateral (istilah tersebut saat ini tidak digunakan lagi di SMP maupun SMA).
Mungkin berguna untuk mengetahui bahwa jumlah sudut dalam ipsilateral dari garis sejajar
adalah 180o.
PERTEMUAN KE-2
SUDUT SEGI BANYAK (POLIGON)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
https://www.modulguruku.com
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
https://www.modulguruku.com
LAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lengkapi tabel berikut dengan mengikuti Cara Heru dan tentukanlah jumlah sudut-sudut dalam dari
berbagai segi banyak.
Dari tabel diatas, apakah hubungan antara banyaknya titik sudut dan banyaknya segitiga? Bentuk
aljabar apa yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sudutsudut dalam sebuah segi-10?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 102 - 115
Buku Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 102 - 115
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Akar persamaan kuadrat : selesaian persamaan kuadrat sehingga membuat persamaan kuadrat
menjadi benar
Bagan/chart : diagram yang menggambarkan infromasi dalam bentuk tabel, graik, atau gambar.
Bangun Ruang : objek yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Misalnya, prisma, limas,
kubus)
https://www.modulguruku.com
Diagram batang : gambar yang menggunakan batang secara horizontal atau vertikal untuk
menunjukkan suatu data.
Diagram garis : graik yang menggunakan segmen garis untuk menunjukkan perubahan data
Diameter : segmen garis pada lingkaran yang melalui pusat lingkaran
Dua garis sejajar : dua garis yang memiliki 1kemiringan 2 yang sama. misal dua garis memiliki
kemiringan m1 dan m2, dua garis tersebut sejajar jika dan hanya jika m = m .
Persegipanjang : bangun segi empat dengan empat sudut siku-siku; jajargenjang yang keempat
sudutnya siku-siku; persegi adalah persegipanjang khusus.
Jari-jari : ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran ke sebarang titik pada lingkaran; sama dengan
setengah diameter
Kaki segitiga siku-siku : dua sisi segitiga siku-siku yang mengapit sudut siku-siku, bukan
hipotenusa
Keliling Lingkaran : panjang kurva lengkung tertutup yang berhimpit pada suatu lingkaran
Kemiringan : perbandingan jarak vertikal terhadap horzontal suatu garis atau lintasan; disimbolkan
m; persamaan garis y = mx + b memiliki gradien m; besar kemiringan garis yang melalui dua
titik (x , y ) dan 1 (x , y ) adalah .2 2
Koordinat : pasangan terurut suatu bilangan yang digunakan untuk menentukansuatu titik pada
bidang koordinat, ditulis (x, y).
Luas Permukaan : jumlah luas semua sisi-sisi pada bangun ruang
Peluang : perbandingan antara kejadian yang sudah terjadi dengan semua kejadian yang mungkin
terjadi; nilainya sama dengan atau lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1
Peluang Empirik : perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap n kali
Perbandingan suatu bilangan yang digunakan untuk membandingkan dua besaran.
Persamaan garis lurus : pernyataan matematika yang menyatakan dua ekspresi aljabar adalah
sama. pernyataan yang berisi tanda sama dengan (=). Misalnya, y = ax + b; dinyatakan oleh
garis lurus pada bidang koordinat.
Persamaan linear dua variabel : kalimat matematika yang dinyatakan dalam bentuk ax + by = c,
dengan a, b ≠ 0.
Prisma : bangun ruang sisi datar yang memiliki dua sisi yang sama dan sejajar sebagai alasnya
Sumbu : garis horizontal atau vertikal yang digunakan dalam sistem koordinat Cartesius utnuk
meletakkan titik pada bidang koordinat.
Sumbu-x : garis bilangan horizontal pada bidang koordinat
Sumbu-y : garis bilangan vertikal pada bidang koordinat
Variabel : simbol yang mewakili suatu bilangan dalam suatu bentuk aljabar
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Tim Gakko Tosho, Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama
Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
Tim Gakko Tosho, Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII,
Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Guru Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
https://www.modulguruku.com
Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Siswa Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.