Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs


MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
BAB 1 : MENYEDERHANAKAN BENTUK ALJABAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Fase / Kelas : D - VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Bab 1 : Menyederhanakan Bentuk Aljabar
Prediksi Alokasi Waktu : 7 Jam (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20..... / 20.....

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D


Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual peserta didik dengan
menggunakan konsep-konsepdan keterampilan matematika yang dipelajari pada fase ini.Mereka
mampu mengoperasikan secara efisien bilangan bulat,bilangan rasional dan irasional, bilangan
desimal, bilanganberpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah;melakukan pemfaktoran
bilangan prima, menggunakan faktorskala, proporsi dan laju perubahan. Mereka dapat
menyajikandan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier satuvariabel dan sistem
persamaan linier dengan dua variabel denganbeberapa cara, memahami dan menyajikan relasi dan
fungsi.Mereka dapat menentukan luas permukaan dan volume bangunruang (prisma, tabung, bola,
limas dan kerucut) untukmenyelesaikan masalah yang terkait, menjelaskan pengaruhperubahan
secara proporsional dari bangun datar dan bangunruang terhadap ukuran panjang, luas, dan/atau
volume. Merekadapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung,limas dan kerucut) dan
membuat bangun ruang tersebut darijaring-jaringnya. Mereka dapat menggunakan sifat-
sifathubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat kongruendan kesebangunan pada segitiga
dan segiempat. Mereka dapatmenunjukkan kebenaran teorema Pythagoras danmenggunakannya.
Mereka dapat melakukan transformasigeometri tunggal di bidang koordinat Kartesius. Mereka
dapatmembuat dan menginterpretasi diagram batang dan diagramlingkaran. Mereka dapat
mengambil sampel yang mewakili suatupopulasi, menggunakan mean, median, modus, range
untukmenyelesaikan masalah; dan menginvestigasi dampakperubahan data terhadap pengukuran
pusat. Mereka dapatmenjelaskan dan menggunakan pengertian peluang, frekuensirelatif dan
frekuensi harapan satu kejadian pada suatupercobaan sederhana.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen CapaianPembelajaran
Bilangan Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis,dan membandingkan
bilangan bulat, bilangan rasionaldan irasional, bilangan desimal, bilangan
berpangkatbulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Merekadapat
menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real,dan memberikan
estimasi/perkiraan dalammenyelesaikan masalah (termasuk berkaitan
denganliterasi finansial).
Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima danpengertian rasio
(skala, proporsi, dan laju perubahan)dalam penyelesaian masalah.
Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,memprediksi dan
menggeneralisasi pola dalam bentuksusunan benda dan bilangan. Mereka
dapat menyatakansuatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka
dapatmenggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dandistributif)
untuk menghasilkan bentuk aljabar yangekuivalen.
Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain,kodomain, range)
dan menyajikannya dalam bentukdiagram panah, tabel, himpunan pasangan
berurutan,dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsinonlinear
dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapatmenyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linearsatu variabel. Mereka dapat menyajikan,
menganalisis,dan menyelesaikan masalah dengan menggunakanrelasi, fungsi
dan persamaan linear. Mereka dapatmenyelesaikan sistem persaman linear
dua variabelmelalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.
Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan carauntuk menentukan luas
lingkaran dan menyelesaikanmasalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan
carauntuk menentukan luas permukaan dan volume bangunruang (prisma,
tabung, bola, limas dan kerucut) danmenyelesaikan masalah yang terkait.
Mereka dapatmenjelaskan pengaruh perubahan secara proporsionaldari
bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuranpanjang, besar sudut, luas,
dan/atau volume.
Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-jaringbangun ruang
(prisma, tabung, limas dan kerucut) danmembuat bangun ruang tersebut dari
jaring-jaringnya.Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar-sudutyang
terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, danoleh dua garis sejajar yang
dipotong sebuah garistransversal untuk menyelesaikan masalah
(termasukmenentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,menentukan
besar sudut yang belum diketahui padasebuah segitiga). Mereka dapat
menjelaskan sifat-sifatkekongruenan dan kesebangunan pada segitiga
dansegiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikanmasalah. Mereka
dapat menunjukkan kebenaranteorema Pythagoras dan menggunakannya
dalammenyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titikpada bidang
koordinat Kartesius).
Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal(refleksi, translasi, rotasi,
dan dilatasi) titik, garis, danbangun datar pada bidang koordinat Kartesius
danmenggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
Analisa Data Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskanpertanyaan, mengumpulkan,
dan Peluang menyajikan, danmenganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Merekadapat
menggunakan diagram batang dan diagramlingkaran untuk menyajikan dan
menginterpretasi data.
Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatupopulasi untuk
mendapatkan data yang terkait denganmereka dan lingkungan mereka.
Mereka dapatmenentukan dan menafsirkan rerata (mean), median,modus, dan
jangkauan (range) dari data tersebut untukmenyelesaikan masalah (termasuk
membandingkansuatu data terhadap kelompoknya, membandingkan
duakelompok data, memprediksi, membuat keputusan).Mereka dapat
menginvestigasi kemungkinan adanyaperubahan pengukuran pusat tersebut
akibat perubahandata.
Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakanpengertian peluang dan
frekuensi relatif untukmenentukan frekuensi harapan satu kejadian pada
suatupercobaan sederhana (semua hasil percobaan dapatmuncul secara
merata).

B. KOMPETENSI AWAL
Pada tahun pertama, peserta didik dapat menyelesaikan perhitungan bentuk aljabar sederhana,
yaitu persamaan linear satu variabel. Peserta didik juga dapat menentukan hubungan bilangan
dengan menggunakan variabel ke dalam bentuk aljabar, serta membaca makna dari bentuk
aljabar. Namun, peserta didik belum belajar menjelaskan sifat-sifat bilangan menggunakan
bentuk aljabar.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1. (Semakin) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar,
kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global;
2. Berpikir kritis untuk memecahkan masalah (kecakapan abad 21);
3. Menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun teks lisan dan tulis dengan lancar dan spontan
secara teratur tanpa ada hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam jenis teks
naratif;

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik dapat mengelompokkan bentuk suku tunggal (monom), bentuk suku banyak
(polinom), dan dapat menentukan derajat suku dan bentuk aljabar.
 Peserta didik dapat menentukan suku sejenis dan menyederhanakan suku sejenis yang sudah
dikelompokkan menjadi satu.
 Peserta didik dapat menghitung penjumlahan/ pengurangan polinom dengan polinom, dan
perkalian/pembagian polinom dengan bilangan.
 Peserta didik dapat menyederhanakan bentuk yang agak rumit, seperti bentuk aljabar dengan
koefisien berupa bilangan ecpahan.
 Peserta didik dapat menghitung perkalian dan pembagian sesama suku tunggal.
 Peserta didik dapat menghitung nilai bentuk aljabar yang efisien dengan menggunakan
perhitungan aljabar.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menyadari bahwa Menyederhanakan Bentuk Aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa saja yang kamu ketahui seputar Menyederhanakan Bentuk Aljabar

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
STRUKTUR DARI BENTUK ALJABAR
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Dipentingkan aktivitas membaca arti/makna setiap bentuk aljabar, serta saling berdiskusi
penjelasan yang mudah dengan menggunakan gambar. Berdasarkan a sampai f , peserta
didik mengklasifikasikan bentuk suku tunggal dan bentuk suku banyak. Peserta didik diberi
pemahaman bahwa bentuk suku tunggal hanya memiliki satu suku, sedangkan bentuk suku
banyak memiliki dua suku atau lebih.
 Pada Soal 4 di halaman berikutnya, peserta didik tidak hanya memikirkan derajat, namun
diharapkan juga peserta didik memperhatikan satuannya. Misalnya, satuan untuk derajat satu
adalah cm, satuan untuk derajat dua adalah cm2, dan satuan untuk derajat tiga adalah cm3.
Dengan mengaitkan satuan dengan derajat, mungkin akan menjadi pemicu pemahaman
peserta didik. Pada subbab ini, peserta didik sudah dapat menyelesaikan perhitungan.
 Ini merupakan contoh menentukan suku pada bentuk suku banyak. Suku tunggal seperti Soal
2 (1) 5a + 1 telah dipelajari di kelas VII.
 Pada bentuk suku banyak x2 − 4x + 3 pada Contoh 1, peserta didik sering mengabaikan
tandanya, dan ditulis sukunya adalah x2, 4x, 3. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya bentuk
aljabar diubah ke bentuk penjumlahan seperti pada (2) dan (3) di Soal 2. Setelah ini, peserta
didik dapat menyebutkan suku-sukunya. Ajarkan juga istilah suku konstanta.
 Karena ada yang salah paham mengenai derajat dengan jumlah variabel, maka pastikan
bahwa derajat adalah banyaknya variabel yang dikalikan dalam satu suku.
 Pada bentuk suku tunggal, peserta didik memahami tentang derajat dengan mengonfirmasi
hal-hal berikut.
a. Bentuk suku tunggal adalah bentuk (bilangan) × (variabel).
b. Bagian bilangan disebut koefisien.
c. Derajat ditentukan oleh bagian variabel.
 Saat mencari derajat dari suku banyak, dapat terjadi kesalahan, yaitu menjumlahkan derajat
dari setiap suku. Ajarkan dengan cermat agar dapat dipahami dengan benar bahwa, “di
antara derajat tiap suku pada polinom, derajat yang paling maksimum adalah derajat
polinom”.
 Seperti pada “Catatan”, derajat dari sukusukunya dapat dibandingkan dengan “lebih dari”
atau “kurang dari”.
 Sebelum masuk ke perhitungan bentuk aljabar, telah dipelajari struktur dasar dari bentuk
aljabar. Dengan memahami bentuk suku tunggal, bentuk suku banyak, dan derajat, maka
peserta didik dapat mengaitkan dengan halaman berikut sambil merasa penasaran apakah
pada perhitungan bentuk yang memuat 2 variabel juga dapat dilakukan dengan cara yang
sama.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
PENYEDERHANAAN BENTUK SUKU BANYAK
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Ini adalah soal untuk membayangkan suku sejenis yang mirip dengan benda konkret. Hal ini
membuat peserta didik memahaminya secara intuitif dengan mengaitkannya dengan bentuk
aljabar.
 Mengelompokkan suku sejenis menjadi satu dari memang dapat dipahami secara intuitif,
akan tetapi di bagian ini peserta didik diharapkan menyadari penyederhanaan suku sejenis
menjadi satu dapat menggunakan aturan distributif.
 Pada Soal 2 , setelah menyederhanakan suku sejenis, akan terlihat kesalahan seperti 2x + 3y
= 5xy. Di sini perlu dikonfirmasi kembali seperti pada contoh apel dan jeruk di mana 2x +
3y tidak dapat disederhanakan lagi.
 Selain itu, penghitungan yang derajatnya 2 seperti pada (2) perlu diajarkan dengan cermat
karena peserta didik belum punya pengalaman belajar seperti ini di kelas VII.
Beberapa peserta didik salah mengartikan suku yang memuat a2 dan suku yang memuat a sebagai
suku sejenis, maka perlu dijelaskan perbedaannya. Seperti 4x (panjang sisi) dan x2 (luas) pada hal. 4
Buku Siswa, menunjukkan bahwa derajat yang berbeda memiliki arti dan satuan yang berbeda, dan
ada baiknya memperjelas perbedaan di antara keduanya.
 Pada Contoh 1 (2), peserta didik dibuat memahami perbedaan secara nyata dengan
mengganti variabel dengan bilangan.
 Mengingat kembali penjumlahan bentuk aljabar yang dipelajari pada kelas VII dan
konfirmasikan bahwa itu dihitung dengan prosedur berikut.
- Hapus tanda kurung dengan memperhatikan sifat distributif.
- Operasikan masing-masing suku yang memuat variabel dan suku konstanta.
 Ini adalah penjumlahan dari bentuk polinom yang memuat dua variabel. Pastikan pada
bentuk pertama, di setiap bentuk diberi tanda kurung. Saat itu, peserta didik diharapkan
dapat membaca perbedaan arti antara dengan atau tanpa tanda kurung, sehingga peserta
didik dapat memahami perlunya tanda kurung. Lalu, saat membandingkan dengan
perhitungan di , peserta didik menganggap dapat mengerjakan dengan prosedur perhitungan
yang sama. (Penalaran analogi).
 Pada perhitungan penulisan vertikal, ajarkanlah agar peserta didik menulis suku sejenis
dengan sesuai. Apabila tidak ada suku sejenis, maka ditulis dengan mengosongkan tempat
tersebut seperti di bawah ini. (Contoh)

 Perhitungan penulisan vertikal telah diajarkan juga di kelas VII. Akan tetapi, perlu
dibiasakan dengan perhitungan ini karena ada juga metode yang menggunakan cara
menambah atau mengurangi persamaan simultan pada bab berikutnya.
 Meninjau kembali metode pengurangan dari persamaan yang dipelajari pada kelas VII.
Peserta didik memastikan bahwa metode pengurangan persamaan linear dapat dihitung
dengan mengubah tanda minus setiap suku pada persamaan sehingga menjadi metode
penjumlahan.
 Ini adalah metode pengurangan suku banyak yang memuat 2 variabel. Peserta didik akan
memikirkan prosedur perhitungan dengan membandingkan perhitungan di . Persamaan yang
tertulis di baris kedua KUNCI JAWABAN [= 5x – 4y)+(–3x + 7y)] ingin mengajarkan
bahwa kalau sudah terbiasa dengan perhitungan, boleh juga dipersingkat.
 Sama seperti perhitungan metode penjumlahan, ini merupakan perhitungan yang
menggunakan metode penjumlahan/pengurangan pada sistem persamaan, maka peserta didik
diajak memahami sambil membandingkan dengan perhitungan penulisan horizontal.
 Pada tahap ini, peserta didik diarahkan agar menghitung persamaan dengan metode
penjumlahan, yaitu dengan mengganti penulisannya seperti yang ditampilkan di dalam Buku
Siswa, lalu perlahan-lahan diarahkan agar dapat melakukan metode pengurangan dengan
mudah.
 Pada metode penjumlahan dan metode pengurangan yang memuat 2 variabel, berdasarkan
pemahaman bahwa “x dan y tidak dapat disatukan”, peserta didik melihat kembali
perhitungan di kelas VII, lalu dijelaskan dengan mudah serta ditunjukkan kesalahan tersebut.
Memiliki kesempatan untuk belajar ulang seperti ini, sangat penting untuk memperdalam
pemahaman.
 Di sini telah dipelajari bahwa metode penjumlahan dan metode pengurangan bentuk aljabar
dengan 2 variabel dapat dihitung sama dengan bentuk aljabar di kelas VII, yaitu dengan
mengelompokkan suku sejenis. Jika metode penjumlahan dan metode pengurangan bisa
digunakan, maka peserta didik punya perkiraan bahwa pada perkalian dan pembagian pun
bisa juga. Ini berkaitan dengan pembelajaran di halaman berikut.
 Ini adalah soal untuk memahami perhitungan berdasarkan aturan distributif dengan ilustrasi
kontekstual dan intuitif. Penampang luas seperti ini sudah diajarkan di kelas VII.
 Mengerjakan perhitungan perkalian polinom dan bilangan dengan menggunakan sifat
distributif. Formula [(bilangan) × (formula 3 suku)] seperti pada Soal 8 (4), (5) adalah kali
pertama untuk peserta didik, perlu diperhatikan.
 Untuk membagi polinom dengan bilangan, ubah menjadi metode pengalian dengan bilangan
terbalik, dan terapkan hukum distributifnya.
 Selain itu, dapat dihitung juga dengan mengubahnya menjadi bentuk pecahan sebagai
berikut.

 Harap diperhatikan bahwa ada beberapa kesalahan seperti di atas. Apabila dibagi menjadi

dua pecahan menjadi maka diintegrasikan ke dalam metode yang menerapkan


hukum distributif dengan mengubahnya menjadi metode perkalian.
 Soal untuk mencari hasil pengurangan 3(5x – y) dari 4(3x + 2y). Peserta didik dapat

menggunakan cara seperti berikut. masing-masing 4, –3 bisa dikalikan


dengan setiap suku berarti menghilangkan tanda kurung. Pastikan perhitungan diawali
dengan menghilangkan tanda kurung kemudian mengoperasikan suku sejenis dengan
memperhatikan sifat distributif.
 Soal yang memuat bentuk pecahan, mudah sekali membuat peserta didik merasa tidak bisa.
Perhitungan seperti ini poinnya adalah melakukan perhitungan dengan menyamakan
pembagi. Biasanya cara sebelah kiri dianggap lebih mudah menghitungnya, akan tetapi
untuk memperluas wawasan, ada baiknya mengenalkan cara sebelah kanan dan

membandingkannya. Cara sebelah kiri dapat dikerjakan dengan


menambahkan tanda kurung yang tepat, dan diharapkan dapat memahami alasannya juga.

 Selain itu, pada bentuk jika disederhanakan akan menjadi tetapi pastikan
jawabannya cukup sampai bentuk ini saja.
 Pada perhitungan di Contoh 7, hal-hal yang diperlukan adalah dapat meringkas perhitungan
bentuk aljabar, seperti generalisasi, reduksi, sifat distributif, dan mengoperasikan suku
sejenis.
 Jika peserta didik bisa mengerjakan soal ini, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan
berhitung yang baik dan percaya diri.
 Di sini sudah dipelajari perhitungan perkalian dan pembagian polinom 2 variabel dan
bilangan dengan menggunakan sifat distributif. Peserta didik yang telah mempelajari
perkalian dan pembagian suku banyak dengan bilangan, diharapkan termotivasi untuk
mempelajari topik berikutnya tentang perkalian bentuk suku tunggal.
 Apabila ada pendapat mengenai perkalian sesama polinom, katakan bahwa itu akan
dipelajari di kelas IX, agar peserta didik mempunyai perspektif pembelajaran.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-3
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BENTUK SUKU TUNGGAL
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 (suku tunggal) × (suku tunggal) secara intuitif. Luas persegi panjang dihitung dengan
(vertikal) × (horizontal), yaitu 3a × 4b, akan tetapi ternyata itu sama dengan (3 × 4) kali luas
satuan ab. Pastikan juga 3a adalah 3 × a.
 Pahami bahwa 3a × 4b menjadi 12ab dilakukan dengan sifat komutatif pada metode
perkalian. Kemudian, bentuk monom dapat dihitung dengan (perkalian koefisien) ×
(perkalian variabel).
 Ini adalah metode perkalian yang mencakup penghitungan pangkat. Peserta didik mungkin
bingung antara 2a2 dan (2a)2 Jadi, pada tahap awal, 2a2 = 2 × a × a, (2a)2 = 2a × 2a
arahkan peserta didik untuk menulis ulang dan kemudian menghitung.
 Selain itu, untuk pengembangan perhitungan pangkat, bisa dilakukan pembelajaran yang
membuat peserta didik berpikir mengenai sifatsifat operasi bilangan (penjelasan dan materi
hal.14).

 Pada suatu persegi panjang, jika lebarnya 4a dikalikan panjangnya yang belum diketahui,
ternyata luasnya 20ab. Peserta didik memperoleh panjangnya 5b. Dari hubungan (luas
persegi panjang) : (lebar) = (panjang), peserta didik memahami secara intuitif bahwa
(20ab) : 4a = 5b.
 Perhitungan (suku tunggal) : (suku tunggal) dapat dilakukan sesuai aturan berikut,
(1) ubah menjadi bentuk pecahan, lalu sederhanakan
(2) ubah ke perkalian dengan menggunakan
bilangan terbalik, akan tetapi perlu dipahami cara (1) dapat diintegrasikan dengan (2). Pada
(2) perlu diwaspadai bisa jadi peserta didik melakukan kesalahan, misalnya kebalikan dari 1
2 x adalah 2x. Pada (2), perlu dijelaskan ke peserta didik bahwa koefisien dan variabel pada
suku tunggal harus dilihat sebagai kesatuan, baru dicari kebalikannya.
 Pada perhitungan campuran antara perkalian dan pembagian, buatlah peserta didik
memahami bahwa mereka bisa mengganti operasi pembagian ke operasi perkalian
menggunakan kebalikan bilangan pembagi. Bila diubah ke dalam bentuk pecahan terbalik,
maka akan terhindar dari kesalahan sebagai berikut:
(Contoh salah): a3 : a² × a = a³ : a³ = 1 Pada Soal 4 (3), kebalikannya ditentukan terlebih
dahulu. Pada Soal 4 (4), hitung terlebih dahulu (−3a) pangkat 2. Sebaiknya peserta didik
diingatkan kembali dengan urutan operasi hitung.
 Sejauh ini, peserta didik telah mempelajari cara menghitung bentuk aljabar dengan dua
variabel. Agar peserta didik mempunyai pengantar pembelajaran ke depan, informasikan
bahwa perhitungan bentuk aljabar kelas VIII hanya sampai di sini. Ingatkan peserta didik
tentang pembelajaran bentuk aljabar di kelas VII, yaitu mengganti bilangan dengan variabel
untuk menemukan nilai persamaan, serta menentukan situasi yang dapat menggunakan
bentuk aljabar.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-4
NILAI DARI BENTUK ALJABAR
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Mencari nilai bentuk aljabar dengan cara substitusi yang sudah diajarkan di kelas VII. Di
kelas VIII, peserta didik diajarkan mensubstitusi bilangan setelah bentuk aljabar
disederhanakan.
 Dengan menggunakan dua cara tersebut, peserta didik dapat mempertimbangkan manakah
cara yang efektif. Melalui aktivitas diskusi, diharapkan peserta didik dapat mengetahui
efektivitas penyederhanaan bentuk aljabar.
 Ada kalanya nilai dari bentuk aljabar lebih mudah ditentukan dengan cara mensubstitusi
nilai variabel ke bentuk awal. Hal ini sangat bergantung pada bentuk aljabar atau bilangan
yang akan disubstitusi. Arahkan peserta didik agar dapat mempertimbangkan cara
perhitungan mana yang efektif untuk penggunaan ke depannya.
 Halaman ini memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulang materi nilai bentuk
aljabar pada kelas VII. Perlu diperhatikan dengan teliti saat peserta didik mensubstitusikan
bilangan, agar tidak terjadi kesalahan.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila
Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa
dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

SOAL TES FORMATIF


F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan
materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan
untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegi5atan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya
terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Sekolah : ..............................................……………….
Mata Pelajaran : ..............................................……………….
Kelas / Semester : ……… / ………
Nama Peserta Rencana Program Tanggal Hasil
No Kesimpulan
Didik Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum Sesudah
1
2
3
4
5
dst

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Lembar Refleksi Guru
No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Penguasaan Apakah saya sudah memahami cukup baik
Materi materi dan aktifitas pembelajaran ini?
2 Penyampaian Apakah materi ini sudah tersampaikan
Materi dengan cukup baik kepada peserta didik?
3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah
mencapai penguasaan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik


No Aspek Refleksi Guru Jawaban
1 Perasaan dalam Apa yang menyenangkan dalam
belajar kegiatan pembelajaran hari ini?
2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini
bermakna dalam kehidupan saya?
3 Penguasaan Saya dapat menguasai materi pelajaran
Materi pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan
menyumbangkan ide dalam proses
pembelajaran hari ini?
5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan
teman 1 kelompok?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VIII / .......
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : .......................................................................................................
Nama siswa : .......................................................................................................
Materi pembelajaran : .......................................................................................................
.......................................................................................................
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
 Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 4 - 15
 Buku Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 4 - 15

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Akar persamaan kuadrat : selesaian persamaan kuadrat sehingga membuat persamaan kuadrat
menjadi benar
Bagan/chart : diagram yang menggambarkan infromasi dalam bentuk tabel, graik, atau gambar.
Bangun Ruang : objek yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Misalnya, prisma, limas,
kubus)
Diagram batang : gambar yang menggunakan batang secara horizontal atau vertikal untuk
menunjukkan suatu data.
Diagram garis : graik yang menggunakan segmen garis untuk menunjukkan perubahan data
Diameter : segmen garis pada lingkaran yang melalui pusat lingkaran
Dua garis sejajar : dua garis yang memiliki 1kemiringan 2 yang sama. misal dua garis memiliki
kemiringan m1 dan m2, dua garis tersebut sejajar jika dan hanya jika m = m .
Persegipanjang : bangun segi empat dengan empat sudut siku-siku; jajargenjang yang keempat
sudutnya siku-siku; persegi adalah persegipanjang khusus.
Jari-jari : ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran ke sebarang titik pada lingkaran; sama dengan
setengah diameter
Kaki segitiga siku-siku : dua sisi segitiga siku-siku yang mengapit sudut siku-siku, bukan
hipotenusa
Keliling Lingkaran : panjang kurva lengkung tertutup yang berhimpit pada suatu lingkaran
Kemiringan : perbandingan jarak vertikal terhadap horzontal suatu garis atau lintasan; disimbolkan
m; persamaan garis y = mx + b memiliki gradien m; besar kemiringan garis yang melalui dua
titik (x , y ) dan 1 (x , y ) adalah .2 2
Koordinat : pasangan terurut suatu bilangan yang digunakan untuk menentukansuatu titik pada
bidang koordinat, ditulis (x, y).
Luas Permukaan : jumlah luas semua sisi-sisi pada bangun ruang
Peluang : perbandingan antara kejadian yang sudah terjadi dengan semua kejadian yang mungkin
terjadi; nilainya sama dengan atau lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1
Peluang Empirik : perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap n kali
Perbandingan suatu bilangan yang digunakan untuk membandingkan dua besaran.
Persamaan garis lurus : pernyataan matematika yang menyatakan dua ekspresi aljabar adalah
sama. pernyataan yang berisi tanda sama dengan (=). Misalnya, y = ax + b; dinyatakan oleh
garis lurus pada bidang koordinat.
Persamaan linear dua variabel : kalimat matematika yang dinyatakan dalam bentuk ax + by = c,
dengan a, b ≠ 0.
Prisma : bangun ruang sisi datar yang memiliki dua sisi yang sama dan sejajar sebagai alasnya
Sumbu : garis horizontal atau vertikal yang digunakan dalam sistem koordinat Cartesius utnuk
meletakkan titik pada bidang koordinat.
Sumbu-x : garis bilangan horizontal pada bidang koordinat
Sumbu-y : garis bilangan vertikal pada bidang koordinat
Variabel : simbol yang mewakili suatu bilangan dalam suatu bentuk aljabar

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Tim Gakko Tosho, Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama
Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
 Tim Gakko Tosho, Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII,
Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021
 Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Guru Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.
 Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Siswa Untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2017.

Anda mungkin juga menyukai