Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

Judul artikel “PENGARUH LINGKUNGAN PESANTREN TERHADAP AKHLAK SANTRI DI


PONDOK PESANTREN”

Nama penulis Khodijah

Nama Jurnal JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN SOSIAL

Tahun dan Halaman Vol. 06 – No. 3, tahun (2023), halaman 632 - 642

Tujuan Penelitian 1. Untuk memahami sejauh mana pesantren membentuk


karakter dan akhlak anak.
2. Untuk mengetahui apakah sistem pendidikan pondok
pesantren mampu mendidik anak untuk berbuat terpuji dan
tidak terpengaruh oleh kenyataan tercela yang ada di tengah-
tengah masyarakat.
3. Untuk mengeksplorasi sejauh mana lingkungan pesantren
mempengaruhi akhlak santri di Pondok Pesantren
Asshiddiqiyah 06 Serpong.

Subjek penelitian Santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong.

Paradigma penelitian Positif, penelitian menggunakan pendekatan ilmiah dan tujuan untuk
mengukur pengaruh lingkungan pesantren terhadap akhlak santri.
Dengan menitikberatkan pada pengumpulan data empiris, analisis
statistik, dan tujuan untuk mencari hubungan sebab-akibat antara
variabel-variabel yang diteliti, pendekatan ini mencerminkan
pemahaman bahwa fenomena akhlak dapat diukur secara kuantitatif
melalui metode penelitian yang sistematis.

Hipotesis Penelitian 1. Bahwa lingkungan pesantren, melalui praktik-praktik seperti


sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an, aturan kedisiplinan
pondok, nasehat, ta'zir, dan pengetahuan tentang akhlak,
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembentukan akhlak santri di Pondok Pesantren
Asshiddiqiyah 06 Serpong.
2. Bahwa kedisiplinan dan nilai-nilai yang diterapkan di
pesantren juga memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap akhlak santri, dan bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara lingkungan pesantren dengan akhlak santri.

Kerangka Penelitian  Variabel X (independen): Lingkungan Pesantren.


 Variabel Y (tergantung): Akhlak Santri.

Kerangka Pemikiran Mencakup aspek-aspek penting terkait dengan pendidikan, peran


orang tua, pembentukan karakter anak, pengaruh lingkungan, dan
peran pesantren dalam membentuk akhlak santri.

Populasi dan Sampel 30 santeri Pondok Pesanteren Asshiddiqiyah 06 Serpongn sebagi


responden.

Metode Pengambilan survei dengan pendekatan diskriptif kuantitatif


sampel

Metode Penelitian kuantitatif

Hasil dan Pembahasan 1. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong berhasil


membentuk akhlak santri dengan efektif melalui berbagai
praktik, seperti sholat berjamaah, membaca Al-Qur'an,
kedisiplinan terhadap aturan pondok, serta pemberian
nasihat dan ta'zir. Rata-rata nilai yang tinggi pada angket
pertanyaan menunjukkan bahwa santri memiliki akhlak yang
kuat di sekolah dan di rumah.
2. Lingkungan pesantren mempunyai pengaruh yang signifikan
dalam membentuk akhlak santri, dengan koefisien hubungan
yang tinggi (0,773). Hal ini menandakan korelasi yang kuat
antara lingkungan pesantren dan akhlak santri, mencapai
tingkat kualitas yang tinggi. Selain itu, perhitungan pengaruh
variabel lingkungan pesantren terhadap akhlak santri
menunjukkan kadar pengaruh sebesar 0,634.
3. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong efektif dalam
membentuk akhlak santri melalui pendekatan kedisiplinan,
praktik keagamaan, dan lingkungan pesantren yang
mendukung.

Kesimpulan 1. Praktek keagamaan seperti sholat berjamaah dan membaca


Al-Qur'an membuktikan efektivitasnya dalam membentuk
akhlak santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 06 Serpong.
2. Kedisiplinan yang diterapkan melalui aturan pondok
memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan
akhlak santri.
3. Pemberian nasehat, ta'zir, dan pengetahuan tentang akhlak
oleh pesantren memainkan peran penting dalam membentuk
karakter positif.
4. Kualifikasi kuat akhlak santri, baik di sekolah maupun di
rumah, memberikan gambaran positif terhadap
pembentukan karakter di lingkungan pesantren.
5. Koefisien hubungan yang tinggi (0,773) antara lingkungan
pesantren dan akhlak santri menegaskan pengaruh positif
dan kuat dari lingkungan tersebut.

Keunggulan 1. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif membuat


lebih objektif karena menggunakan angka dan statistik untuk
menganalisis data, mengurangi potensi interpretasi subjektif.
2. Data yang diperoleh dalam penelitian kuantitatif dapat diukur
dengan jelas dan dinyatakan dalam bentuk angka,
memungkinkan analisis yang lebih tajam dan rinci.

Kekurangan -

Anda mungkin juga menyukai